صحيح البخاري ٣٠٤١: حَدَّثَنَا آدَمُ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ حَدَّثَنَا مَنْصُورٌ عَنْ سَالِمِ بْنِ أَبِي الْجَعْدِ عَنْ كُرَيْبٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَوْ أَنَّ أَحَدَكُمْ إِذَا أَتَى أَهْلَهُ قَالَ جَنِّبْنِي الشَّيْطَانَ وَجَنِّبْ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنِي فَإِنْ كَانَ بَيْنَهُمَا وَلَدٌ لَمْ يَضُرَّهُ الشَّيْطَانُ وَلَمْ يُسَلَّطْ عَلَيْهِ قَالَ وَحَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ عَنْ سَالِمٍ عَنْ كُرَيْبٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ مِثْلَهُ
Shahih Bukhari 3041: Telah bercerita kepada kami [Adam] telah bercerita kepada kami [Syu'bah] telah bercerita kepada kami [Manshur] dari [Salim bin Abi Al Ja'di] dari [Kuraib] dari Ibnu 'Abbas radliyallahu 'anhuma berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apabila seseorang dari kalian mendatangi istrinya (untuk berjima') kemudian membaca do'a: Allahumma jannibnisy syaithaana wa jannibisy syaithaana maa razaqtani" (YA Allah, jauhkanlah aku dari setan dan jauhkanlah pula dari anak yang kelak Engkau karuniakan kepada kami), kemudian bila dikaruniai anak maka setan tidak akan dapat mencelakakan anak itu dan tidak akan dapat menguasainya." [Syu'bah] berkata: dan telah bercerita pula kepada kami [Al A'masy] dari [Salim] dari [Kuraib] dari Ibnu 'Abbas seperti hadits ini.
صحيح البخاري ٣٠٤٢: حَدَّثَنَا مَحْمُودٌ حَدَّثَنَا شَبَابَةُ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ زِيَادٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ صَلَّى صَلَاةً فَقَالَ إِنَّ الشَّيْطَانَ عَرَضَ لِي فَشَدَّ عَلَيَّ يَقْطَعُ الصَّلَاةَ عَلَيَّ فَأَمْكَنَنِي اللَّهُ مِنْهُ فَذَكَرَهُ
Shahih Bukhari 3042: Telah bercerita kepada kami [Mahmud] telah bercerita kepada kami [Syababah] dari [Syu'bah] dari [Muhammad bin Ziyad] dari Abu Hurairah radliyallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa Beliau mengerjakan shalat lalu setelah itu bersabda: "Setan datang menghampiri aku dan berusaha menggangguku untuk memutus shalatku namun Allah memenangkan aku atasnya." Lalu Mahmud menyebutkan lanjutan hadits ini secara keseluruhan.
صحيح البخاري ٣٠٤٣: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ حَدَّثَنَا الْأَوْزَاعِيُّ عَنْ يَحْيَى بْنِ أَبِي كَثِيرٍ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا نُودِيَ بِالصَّلَاةِ أَدْبَرَ الشَّيْطَانُ وَلَهُ ضُرَاطٌ فَإِذَا قُضِيَ أَقْبَلَ فَإِذَا ثُوِّبَ بِهَا أَدْبَرَ فَإِذَا قُضِيَ أَقْبَلَ حَتَّى يَخْطِرَ بَيْنَ الْإِنْسَانِ وَقَلْبِهِ فَيَقُولُ اذْكُرْ كَذَا وَكَذَا حَتَّى لَا يَدْرِيَ أَثَلَاثًا صَلَّى أَمْ أَرْبَعًا فَإِذَا لَمْ يَدْرِ ثَلَاثًا صَلَّى أَوْ أَرْبَعًا سَجَدَ سَجْدَتَيِ السَّهْوِ
Shahih Bukhari 3043: Telah bercerita kepada kami [Muhammad bin Yusuf] telah bercerita kepada kami [Al Awza'iy] dari [Yahya bin Abi Katsir] dari [Abu Salamah] dari Abu Hurairah radliyallahu 'anhu berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika panggilan shalat (adzan) dikumandangkan maka setan akan lari sambil mengeluarkan kentut agar tidak mendengar suara adzan tersebut. Apabila panggilan adzan telah selesai, maka setan kembali. Dan bila iqamat dikumandangkan setan kembali berlari dan jika iqamat telah selesai dikumandangkan dia kembali lagi untuk mengganggu seseorang diantara dirinya dan jiwanya seraya berkata: ingatlah ini dan itu. Hingga orang itu tidak menyadari apakah tiga atau empat raka'at shalat yang sudah dikerjakannya. Apabila dia tidak tahu tiga atau empat raka'at maka sujudlah dua kali sebagai sujud sahwi".
صحيح البخاري ٣٠٤٤: حَدَّثَنَا أَبُو الْيَمَانِ أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ عَنْ أَبِي الزِّنَادِ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كُلُّ بَنِي آدَمَ يَطْعُنُ الشَّيْطَانُ فِي جَنْبَيْهِ بِإِصْبَعِهِ حِينَ يُولَدُ غَيْرَ عِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ ذَهَبَ يَطْعُنُ فَطَعَنَ فِي الْحِجَابِ
Shahih Bukhari 3044: Telah bercerita kepada kami [Abu Al Yaman] telah mengabarkan kepada kami [Syu'aib] dari [Abu Az Zanad] dari [Al A'raj] dari Abu Hurairah radliyallahu 'anhu berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Setiap anak keturunan Adam ditusuk (untuk disesatkan) oleh setan dengan jari jemarinya ketika lahir, kecuali 'Isa bin Maryam. Setan datang lalu menusuk dari balik hijab (pakaian yang dikenakan bayi)."
صحيح البخاري ٣٠٤٥: حَدَّثَنَا مَالِكُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا إِسْرَائِيلُ عَنْ الْمُغِيرَةِ عَنْ إِبْرَاهِيمَ عَنْ عَلْقَمَةَ قَالَ قَدِمْتُ الشَّأْمَ فَقُلْتُ مَنْ هَا هُنَا قَالُوا أَبُو الدَّرْدَاءِ قَالَ أَفِيكُمْ الَّذِي أَجَارَهُ اللَّهُ مِنْ الشَّيْطَانِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ مُغِيرَةَ وَقَالَ الَّذِي أَجَارَهُ اللَّهُ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَعْنِي عَمَّارًا قَالَ وَقَالَ اللَّيْثُ حَدَّثَنِي خَالِدُ بْنُ يَزِيدَ عَنْ سَعِيدِ بْنِ أَبِي هِلَالٍ أَنَّ أَبَا الْأَسْوَدِ أَخْبَرَهُ عَنْ عُرْوَةَ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْمَلَائِكَةُ تَتَحَدَّثُ فِي الْعَنَانِ وَالْعَنَانُ الْغَمَامُ بِالْأَمْرِ يَكُونُ فِي الْأَرْضِ فَتَسْمَعُ الشَّيَاطِينُ الْكَلِمَةَ فَتَقُرُّهَا فِي أُذُنِ الْكَاهِنِ كَمَا تُقَرُّ الْقَارُورَةُ فَيَزِيدُونَ مَعَهَا مِائَةَ كَذِبَةٍ
Shahih Bukhari 3045: Telah bercerita kepada kami [Malik bin Isma'il] telah bercerita kepada kami [Isra'il] dari [Al Mughirah] dari [Ibrahim] dari ['Alqamah] berkata: Aku mengunjungi negeri Syam, lalu aku bertanya: "Siapa orang yang ada disini?" Mereka menjawab: "Abu Darda'." Dia ('Alqamah) berkata: "Apakah benar bersama kalian ada orang yang telah Allah pelihara dari setan sebagaimana diucapkan Nabi-Nya shallallahu 'alaihi wa sallam?" Telah bercerita kepada kami [Sulaiman bin Harb] telah bercerita kepada kami [Syu'bah] dari [Mughirah]: Dan dia berkata: "Orang yang telah Allah pelihara dari setan sebagaimana diucapkan Nabi-Nya shallallahu 'alaihi wa sallam adalah 'Ammar." Dia berkata: dan Al Laits berkata: telah bercerita kepadaku Khalid bin Yazid dari Sa'id bin Abi Hilal bahwa Abu Al Aswad mengabarkan kepadanya dari 'Urwah dari 'Aisyah radliyallahu 'anha dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Para malaikat saling berbicara di atas awan dan awan-awan yang gelap tentang berbagai urusan yang akan terjadi di bumi lalu didengar oleh setan-setan kemudian setan-setan itu membisikkannya pada telinga para dukun sebagaimana botol ditiup lalu setan-setan itu menambah urusan yang didengarnya itu dengan seratus kedustaan."
صحيح البخاري ٣٠٤٦: حَدَّثَنَا عَاصِمُ بْنُ عَلِيٍّ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي ذِئْبٍ عَنْ سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيِّ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ التَّثَاؤُبُ مِنْ الشَّيْطَانِ فَإِذَا تَثَاءَبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَرُدَّهُ مَا اسْتَطَاعَ فَإِنَّ أَحَدَكُمْ إِذَا قَالَ هَا ضَحِكَ الشَّيْطَانُ
Shahih Bukhari 3046: Telah bercerita kepada kami ['Ashim bin 'Ali] telah bercerita kepada kami [Ibnu Abi Dza'bi] dari [Sa'id Al Maqbariy] dari [bapaknya] dari Abu Hurairah radliyallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Menguap itu dari setan. Maka bila seorang dari kalian menguap hendaklah sedapat mungkin ditahannya karena bila seseorang dari kalian menguap dengan mengeluarkan suara haa, setan akan tertawa."
صحيح البخاري ٣٠٤٧: حَدَّثَنَا زَكَرِيَّاءُ بْنُ يَحْيَى حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ قَالَ هِشَامٌ أَخْبَرَنَا عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ لَمَّا كَانَ يَوْمَ أُحُدٍ هُزِمَ الْمُشْرِكُونَ فَصَاحَ إِبْلِيسُ أَيْ عِبَادَ اللَّهِ أُخْرَاكُمْ فَرَجَعَتْ أُولَاهُمْ فَاجْتَلَدَتْ هِيَ وَأُخْرَاهُمْ فَنَظَرَ حُذَيْفَةُ فَإِذَا هُوَ بِأَبِيهِ الْيَمَانِ فَقَالَ أَيْ عِبَادَ اللَّهِ أَبِي أَبِي فَوَاللَّهِ مَا احْتَجَزُوا حَتَّى قَتَلُوهُ فَقَالَ حُذَيْفَةُ غَفَرَ اللَّهُ لَكُمْ قَالَ عُرْوَةُ فَمَا زَالَتْ فِي حُذَيْفَةَ مِنْهُ بَقِيَّةُ خَيْرٍ حَتَّى لَحِقَ بِاللَّهِ
Shahih Bukhari 3047: Telah bercerita kepada kami [Zakariya' bin Yahya] telah bercerita kepada kami [Abu Usamah], [Hisyam] berkata: telah mengabarkan kepada kami dari [bapakku] dari 'Aisyah radliyallahu 'anha berkata: Ketika perang Uhud dan kaum Musyrikin dapat dikalahkan, Iblis berteriak dan berkata: "Hei hamba-hamba Allah, di belakang kalian ada pasukan musuh yang lain". Maka pasukan yang di depan kembali sehingga terjadilah pertempuran antara pasukan barisan depan dengan pasukan belakang (sesama Kaum Muslimin). Hudzaifah memperhatikan ternyata ada bapaknya, Al Yaman. Maka segera saja dia berseru: "Wahai hamba-hamba Allah, itu bapakku, itu bapakku". Demi Allah pasukan itu tidak mempedulikan (terus saja bertempur) hingga akhirnya membunuhnya (Al Yaman). Maka Hudzaifah berkata: "Semoga Allah mengampuni kalian". 'Urwah berkata: "Sejak saat itu Hudzaifah senantiasa mendapatkan kebaikan hinga bertemu dengan Allah (meninggal dunia)."
صحيح البخاري ٣٠٤٨: حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ الرَّبِيعِ حَدَّثَنَا أَبُو الْأَحْوَصِ عَنْ أَشْعَثَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ مَسْرُوقٍ قَالَ قَالَتْ عَائِشَةُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا سَأَلْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الْتِفَاتِ الرَّجُلِ فِي الصَّلَاةِ فَقَالَ هُوَ اخْتِلَاسٌ يَخْتَلِسُ الشَّيْطَانُ مِنْ صَلَاةِ أَحَدِكُمْ
Shahih Bukhari 3048: Telah bercerita kepada kami [Al Hasan bin ar-Rabi'] telah bercerita kepada kami [Abu Al Ahwash] dari [Asy'ats] dari [bapaknya] dari [Masruq] berkata: 'Aisyah radliyallahu 'anha berkata: Aku bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tentang seseorang yang menoleh ketika sedang shalat maka Beliau bersabda: "Itu adalah sambaran yang sangat cepat yang dilakukan oleh setan terhadap shalatnya seseorang dari kalian."
صحيح البخاري ٣٠٤٩: حَدَّثَنَا أَبُو الْمُغِيرَةِ حَدَّثَنَا الْأَوْزَاعِيُّ قَالَ حَدَّثَنِي يَحْيَى عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي قَتَادَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ح و حَدَّثَنِي سُلَيْمَانُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ حَدَّثَنَا الْأَوْزَاعِيُّ قَالَ حَدَّثَنِي يَحْيَى بْنُ أَبِي كَثِيرٍ قَالَ حَدَّثَنِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ أَبِي قَتَادَةَ عَنْ أَبِيهِ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الرُّؤْيَا الصَّالِحَةُ مِنْ اللَّهِ وَالْحُلُمُ مِنْ الشَّيْطَانِ فَإِذَا حَلَمَ أَحَدُكُمْ حُلُمًا يَخَافُهُ فَلْيَبْصُقْ عَنْ يَسَارِهِ وَلْيَتَعَوَّذْ بِاللَّهِ مِنْ شَرِّهَا فَإِنَّهَا لَا تَضُرُّهُ
Shahih Bukhari 3049: Telah bercerita kepada kami [Abu Al Mughirah] telah bercerita kepada kami [Al Awza'iy] berkata telah bercerita kepadaku [Yahya] dari ['Abdullah bim Abu Qatadah] dari [bapaknya] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Dan diriwayatkan pula, telah bercerita kepadaku [Sulaiman bin 'Abdur Rahman] telah bercerita kepada kami [Al Walid] telah bercerita kepada kami [Al Awza'iy] berkata telah bercerita kapadaku [Yahya bin Abi Katsir] berkata telah bercerita kapadaku ['Abdullah bin Abu Qatadah] dari [bapaknya] berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Mimpi yang baik berasal dari Allah sedangkan yang buruk dari setan. Maka itu bila seseorang dari kalian mengalami mimpi buruk yang menakutkannya hendaklah meludah ke arah kirinya dan hendaklah dia meminta perlindungan kepada Allah dari keburukan mimpinya sebab dengan begitu mimpinya itu tidak akan membahayakannya".
صحيح البخاري ٣٠٥٠: حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ أَخْبَرَنَا مَالِكٌ عَنْ سُمَيٍّ مَوْلَى أَبِي بَكْرٍ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ فِي يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ كَانَتْ لَهُ عَدْلَ عَشْرِ رِقَابٍ وَكُتِبَتْ لَهُ مِائَةُ حَسَنَةٍ وَمُحِيَتْ عَنْهُ مِائَةُ سَيِّئَةٍ وَكَانَتْ لَهُ حِرْزًا مِنْ الشَّيْطَانِ يَوْمَهُ ذَلِكَ حَتَّى يُمْسِيَ وَلَمْ يَأْتِ أَحَدٌ بِأَفْضَلَ مِمَّا جَاءَ بِهِ إِلَّا أَحَدٌ عَمِلَ أَكْثَرَ مِنْ ذَلِكَ
Shahih Bukhari 3050: Telah bercerita kepada kami ['Abdullah bin Yusuf] telah mengabarkan kepada kami [Malik] dari [Sumayya, maula Abu Bak] dari [Abu Shalih] dari Abu Hurairah radliyallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang membaca 'laa ilaaha illallahu wahdahuu laa syariika lahuu, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa 'alaa kulli syai'in qodir' (Tidak ada ilah (yang berhaq disembah) selain Allah Yang Maha Tunggal tidak ada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya kerajaan dan bagi-Nya segala puji dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu) sebanyak seratus kali dalam sehari, maka baginya mendapatkan pahala seperti membebaskan sepuluh orang budak, ditetapkan baginya seratus hasanah (kebaikan) dan dijauhkan darinya seratus keburukan dan baginya ada perlindungan dari (godaan) setan pada hari itu hingga petang dan tidak ada orang yang lebih baik amalnya dari orang yang membaca doa ini kecuali seseorang yang dapat lebih banyak mengamalkan (membaca) dzikir ini".