مسند الشافعي ١١٥١: أَخْبَرَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَمْرِو بْنِ عَلْقَمَةَ، عَنْ يَزِيدَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ قُسَيْطٍ، عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيِّبِ، وَأَبِي سَلَمَةَ، وَعَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ يَسَارٍ، وَعَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ، أَنَّ الرَّضَاعَةَ، مِنْ قِبَلِ الرِّجَالِ لَا تُحَرِّمُ شَيْئًا
Musnad Syafi'i 1151: Abdul Aziz mengabarkan kepada kami dari Muhammad bin Amr bin Alqamah, dari Zaid bin Abdullah bin Qusaith, dari Sa'id bin Al Musayyab dan Abu Salamah, dari Sulaiman bin Yasar, dari Atha' bin Yasar: Radha'ah dari pihak lelaki (suami) tidak mengharamkan sesuatu pun. 389
مسند الشافعي ١١٥٢: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ أَبِي حَازِمِ بْنِ دِينَارٍ، سَمِعَ سَهْلَ بْنَ سَعْدٍ السَّاعِدِيَّ، أَنَّ رَجُلًا، خَطَبَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ امْرَأَةً قَائِمَةً، فَقَالَ لَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي صَدَاقِهَا فَقَالَ: «الْتَمِسْ وَلَوْ خَاتَمًا مِنْ حَدِيدٍ»
Musnad Syafi'i 1152: Malik mengabarkan kepada kami dari Abu Hazim bin Dinar, Sahi bin Said As-Sa'idi mendengar: Ada seorang lelaki melamar seorang wanita yang sedang berdiri kepada Nabi , maka beliau bersabda sehubungan dengan maskawinnya, "Carilah, sekalipun cincin dari besi.390
مسند الشافعي ١١٥٣: أَخْبَرَنَا الثِّقَةُ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الْحَارِثِ، إِنْ لَمْ أَكُنْ سَمِعْتُهُ مِنْ عَبْدِ اللَّهِ، عَنْ مَالِكِ بْنِ أَنَسٍ، عَنْ يَزِيدَ بْنِ قُسَيْطٍ، عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيِّبِ، أَنَّ عُمَرَ، وَعُثْمَانَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَضَيَا فِي الْمُلْطَاةِ بِنِصْفِ دِيَةِ الْمُوضِحَةِ
Musnad Syafi'i 1153: Orang yang dipercaya mengabarkan kepada kami dari Abdullah bin Harits jika aku tidak mendengarnya dari Abdullah, dari Malik bin Anas, Yazid bin Qusaith, dari Said bin Musayyab: Umar dan Utsman telah memutuskan dalam kasus pelukaan milthah setengah diyat pelukaan mudhihah (luka yang terlihat tulangnya). 391
مسند الشافعي ١١٥٤: أَخْبَرَنَا مُسْلِمٌ، عَنِ ابْنِ جُرَيْجٍ، عَنِ الثَّوْرِيِّ، عَنْ مَالِكٍ، عَنْ يَزِيدَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ قُسَيْطٍ، عَنِ ابْنِ الْمُسَيِّبِ، عَنْ عُمَرَ، وَعُثْمَانَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا مِثْلَهُ أَوْ مِثْلَ مَعْنَاهُ. قَالَ الشَّافِعِيُّ: وَأَخْبَرَنِي مَنْ سَمِعَ ابْنَ نَافِعٍ يَذْكُرُ عَنْ مَالِكٍ بِهَذَا الْإِسْنَادِ مِثْلَهُ. قَالَ الشَّافِعِيُّ: وَقَرَأْنَا عَلَى مَالِكٍ أَنَّا لَمْ نَعْلَمْ أَحَدًا مِنَ الْأَئِمَّةِ فِي الْقَدِيمِ وَلَا فِي الْحَدِيثِ قَضَى فِيمَا دُونَ الْمُوضِحَةِ بِشَيْءٍ
Musnad Syafi'i 1154: Muslim mengabarkan kepada kami dari Ibnu Juraij, dari Ats-Tsauri, dari Malik, dari Yazid bin Abdullah bin Qusaith, dari Ibnu Al Musayyab, dari Umar dan Utsman tentang atsar yang semisal dengannya atau yang semisal semaknanya.392 Asy-Syafi'i mengatakan: Telah menceritakan kepadanya orang yang telah mendengar dari Ibnu Nafi' ketika menceritakan atsar ini dari Malik dengan sanad yang yang semisal dengannya. Asy-Syafi'i pernah berkata, "Kami telah belajar dari Imam Malik bahwa ia belum pernah mengetahui seorang imam pun, —baik yang terdahulu maupun yang kemudian— memutuskan sesuatu diyat dalam kasus pelukaan yang lebih ringan daripada luka mudhihah.”
مسند الشافعي ١١٥٥: أَخْبَرَنَا ابْنُ عُيَيْنَةَ، عَنِ ابْنِ أَبِي نَجِيحٍ، عَنْ مُجَاهِدٍ، فِي قَوْلِهِ: {وَرَفَعْنَا لَكَ ذِكْرَكَ} [الشَّرْح: 4] : لَا أُذْكَرُ إِلَّا ذُكِرْتَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ
Musnad Syafi'i 1155: Ibnu Uyainah menceritakan kepada kami dari Ibnu Abu Najih, dari Mujahid sehubungan dengan firman-Nya, "Dan kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu." (Qs. Al Insyirah [94]:4) Mujahid berkata, "Aku tidak ingat selain pernah diceritakan kepadaku bahwa yang dimaksud ialah dalam kalimat, 'Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad utusan Allah'." 393
مسند الشافعي ١١٥٦: أَخْبَرَنَا ابْنُ عُيَيْنَةَ، عَنْ زِيَادِ بْنِ عِلَاقَةَ، سَمِعْتُ جَرِيرَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ، يَقُولُ: بَايَعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى النُّصْحِ لِكُلِّ مُسْلِمٍ
Musnad Syafi'i 1156: Ibnu Uyainah mengabarkan kepada kami dari Ziyad bin Ilaqah: Aku pernah mendengar Jarir bin Abdullah berkata, "Aku telah berbaiat (berjanji setia) kepada Nabi untuk berlaku ikhlas kepada setiap muslim." 394
مسند الشافعي ١١٥٧: أَخْبَرَنَا ابْنُ عُيَيْنَةَ، عَنْ سُهَيْلِ بْنِ أَبِي صَالِحٍ، عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَزِيدَ اللَّيْثِيِّ، عَنْ تَمِيمٍ الدَّارِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «الدِّينُ النَّصِيحَةُ، الدِّينُ النَّصِيحَةُ، الدِّينُ النَّصِيحَةُ، لِلَّهِ وَلِكِتَابِهِ وَلِنَبِيِّهِ وَلِأَئِمَّةِ الْمُسْلِمِينَ وَعَامَّتِهِمْ»
Musnad Syafi'i 1157: Ibnu Uyainah mengabarkan kepada kami dari Suhail bin Abu Shalih, dari Atha' bin Yazid Al-Laitsi, dari Tamim Ad-Dari ia mengatakan: Bahwa Rasulullah pernah bersabda, "Agama adalah nasihat, agama adalah nasihat, agama adalah nasihat bagi Allah, kitab-Nya, para imam (pemimpin) kaum muslim dan kalangan awamnya.”395
مسند الشافعي ١١٥٨: أَخْبَرَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ مُحَمَّدٍ، عَنْ عَمْرِو بْنِ أَبِي عَمْرٍو، مَوْلَى الْمُطَّلِبِ، عَنِ الْمُطَّلِبِ بْنِ حَنْطَبٍ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «مَا تَرَكْتُ شَيْئًا مِمَّا أَمَرَكُمُ اللَّهُ بِهِ إِلَّا وَقَدْ أَمَرْتُكُمْ بِهِ، وَلَا تَرَكْتُ شَيْئًا مِمَّا نَهَاكُمْ عَنْهُ إِلَّا وَقَدْ نَهَيْتُكُمْ عَنْهُ، وَإِنَّ الرُّوحَ الْأَمِينَ قَدْ نَفَثَ فِي رُوعِي أَنَّهُ لَنْ تَمُوتَ نَفْسٌ حَتَّى تَسْتَوْفِيَ رِزْقَهَا، فَأَجْمِلُوا فِي الطَّلَبِ»
Musnad Syafi'i 1158: Abdul Aziz bin Muhammad menceritakan kepada kami dari Amr bin Abu Amr maula Al Muthalib, dari Al Muthalib bin Hanthab bahwa Nabi pernah bersabda, "Tidaklah aku meninggalkan sesuatu dari apa yang diperintahkan oleh Allah kepada kalian melainkan aku telah memerintahkannya kalian, dan tidaklah aku meninggalkan sesuatu dari apa yang dilarang oleh Allah kepada kalian melainkan aku telah melarangnya kepada kalian. Dan sesungguhnya malaikat Jibril telah menurunkan wahyu kepadaku bahwa seseorang tidak akan mati sebelum semua rezekinya terpenuhi untuknya. Karena itu, berbaik-baiklah dalam meminta.”396
مسند الشافعي ١١٥٩: أَخْبَرَنَا ابْنُ عُيَيْنَةَ، عَنْ سَالِمٍ أَبِي النَّضْرِ، مَوْلَى عُمَرَ بْنِ عُبَيْدِ اللَّهِ سَمِعَ عُبَيْدَ اللَّهِ بْنَ أَبِي رَافِعٍ، يُحَدِّثُ عَنْ أَبِيهِ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: " لَا أُلْفِيَنَّ أَحَدُكُمْ مُتَّكِئًا عَلَى أَرِيكَتِهِ يَأْتِيهِ الْأَمْرُ مِنْ أَمْرِي مِمَّا أَمَرْتُ بِهِ أَوْ نَهَيْتُ عَنْهُ فَيَقُولُ: لَا أَدْرِي، مَا وَجَدْنَا فِي كِتَابِ اللَّهِ اتَّبَعْنَاهُ " قَالَ سُفْيَانُ: وَحَدَّثَنِيهِ مُحَمَّدُ بْنُ الْمُنْكَدِرِ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُرْسَلًا قَالَ الشَّافِعِيُّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: الْأَرِيكَةُ: السَّرِيرُ
Musnad Syafi'i 1159: Ibnu Uyainah mengabarkan kepada kami dari Salim Abu An-Nadr —maula Umar bin Ubaidillah— bahwa ia pernah mendengar sebuah hadits dari Ubaidillah bin Abu Rafi' ia menceritakan hadits dari ayahnya bahwa Rasulullah pernah bersabda, "Semoga aku tidak menemukan seseorang di antara kalian sedang dalam keadaan bersandar di atas dipannya, lalu datang suatu perkara dariku kepadanya menyangkut apa yang aku perintahkan atau apa yang aku larang tetapi ia mengatakan, 'Aku tidak mengetahui. Apa yang kami jumpai di dalam Kitabullah, kami mau mengikutinya397 Sufyan berkata, "Dan Muhammad bin Al Munkadir pernah menceritakannya dari Nabi secara mursal.” Asy-Syafi'i berkata, Al Arikah (dipan) adalah As-Sarir (Tempat tidur).
مسند الشافعي ١١٦٠: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ عَمِّهِ أَبِي سُهَيْلِ بْنِ مَالِكٍ، عَنْ أَبِيهِ، أَنَّهُ سَمِعَ طَلْحَةَ بْنَ عُبَيْدِ اللَّهِ، يَقُولُ: جَاءَ أَعْرَابِيٌّ مِنْ أَهْلِ نَجْدٍ ثَائِرُ الرَّأْسِ يُسْمَعُ دَوِيُّ صَوْتِهِ وَلَا يُفْقَهُ مَا يَقُولُ حَتَّى دَنَا، فَإِذَا هُوَ يَسْأَلُ عَنِ الْإِسْلَامِ، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «خَمْسُ صَلَوَاتٍ فِي الْيَوْمِ وَاللَّيْلَةِ» . قَالَ: هَلْ عَلَيَّ غَيْرَهَا؟ قَالَ: «لَا، إِلَّا أَنْ تَطَوَّعَ» . وَذَكَرَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صِيَامَ شَهْرِ رَمَضَانَ، فَقَالَ: هَلْ عَلَيَّ غَيْرُهُ؟ قَالَ: «لَا، إِلَّا أَنْ تَطَوَّعَ» . فَأَدْبَرَ الرَّجُلُ وَهُوَ يَقُولُ: وَاللَّهِ لَا أَزِيدُ عَلَى هَذَا وَلَا أَنْقُصُ مِنْهُ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «أَفْلَحَ إِنْ صَدَقَ»
Musnad Syafi'i 1160: Malik mengabarkan kepada kami dari pamannya —Abu Suhail bin Malik— dari ayahnya bahwa ia pernah mendengar Thalhah bin Ubaidillah mengatakan: Seorang Arab badai dari kalangan penduduk Najd datang menghadap Nabi dalam keadaan rambut yang awut-awutan, suaranya terdengar, tetapi apa yang dikatakannya kurang dimengerti. Ketika ia telah dekat, bertanyalah ia tentang Islam. Maka Nabi bersabda kepadanya, "Shalat 5 waktu dalam sehari semalam” Ia bertanya, “Apakah ada kewajiban lainnya atas diriku?" Nabi menjawab, "Tidak, kecuali jika engkau hendak shalat sunah" Dan Nabi menyebutkan kepadanya puasa bidan Ramadhan, lalu ia bertanya, ”Apakah ada kewajiban atas diriku" Nabi menjawab. "Tidak kecuali jika engkau hendak puasa sunah” Lain lelaki badui itu berpaling (pergi) seraya berkasta “Demi Allah, aku tidak akan menambah atas hal ini dan tidak pula menguranginya sedikit pun." Maka Rasulullah bersabda, “Beruntunglah dia jika benar.”398