مسند الشافعي

Musnad Syafi'i

Musnad Syafi'i #1121

مسند الشافعي ١١٢١: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، أَنَّهُ كَانَ يُصَلِّي وَرَاءَ الْإِمَامِ بِمِنًى أَرْبَعًا، فَإِذَا صَلَّى لِنَفْسِهِ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ

Musnad Syafi'i 1121: Malik menceritakan kepada kami dari Nafi', dari Ibnu Umar: Bahwa ia pernah shalat di belakang imam di Mina sebanyak 4 rakaat. Tetapi bila ia shalat sendirian, maka ia melakukannya 2 rakaat. 367

Musnad Syafi'i #1122

مسند الشافعي ١١٢٢: وَبِهَذَا الْإِسْنَادِ عَنِ ابْنِ عُمَرَ أَنَّهُ لَمْ يَكُنْ يُصَلِّي مَعَ الْفَرِيضَةِ فِي السَّفَرِ شَيْئًا قَبْلَهَا وَلَا بَعْدَهَا إِلَّا مِنْ جَوْفِ اللَّيْلِ

Musnad Syafi'i 1122: Dengan sanad yang sama dari Ibnu Umar, bahwa ia tidak pernah melakukan shalat apapun bersama shalat fardhu dalam perjalanannya, tidak sebelumnya dan tidak pula sesudahnya, kecuali di tengah malam.

Musnad Syafi'i #1123

مسند الشافعي ١١٢٣: وَبِهَذَا الْإِسْنَادِ أَنَّ ابْنَ عُمَرَ كَانَ لَا يَقْنُتُ فِي شَيْءٍ مِنَ الصَّلَاةِ

Musnad Syafi'i 1123: Dengan sanad ini juga bahwa Umar sama sekali tidak berdiri untuk shalat sedikit pun.

Musnad Syafi'i #1124

مسند الشافعي ١١٢٤: وَبِهَذَا الْإِسْنَادِ أَنَّ ابْنَ عُمَرَ لَمْ يَكُنْ يُصَلِّي يَوْمَ الْفِطْرِ قَبْلَ الصَّلَاةِ وَلَا بَعْدَهَا

Musnad Syafi'i 1124: Dan dengan sanad yang sama bahwa Ibnu Umar tidak pernah melakukan shalat (lain) di Hari Raya Fitri sebelum shalat atau pun sesudahnya.

Musnad Syafi'i #1125

مسند الشافعي ١١٢٥: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، فِي صَلَاةِ الْخَوْفِ بِشَيْءٍ خَالَفْتُمُوهُ فِيهِ وَمَالِكٌ رَحِمَهُ اللَّهُ يَقُولُ: لَا أَذْكُرُهُ إِلَّا عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَابْنُ أَبِي ذِئْبٍ يَرْوِيهِ عَنِ الزُّهْرِيِّ عَنْ سَالِمٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَلَا يَشُكُّ فِيهِ

Musnad Syafi'i 1125: Malik mengabarkan kepada kami dari Nafi', dari Ibnu Umar mengenai shalat Khauf dengan suatu keterangan yang kalian bertentangan dengan kami dalam hal tersebut. Malik berkata, "Aku tidak pernah menyebutnya melainkan dari Rasulullah , dan Ibnu Abu Dzib meriwayatkannya dari Az-Zuhri, dan Salim, dari Ibnu Umar, dari Nabi yang tidak diragukan lagi.”

Musnad Syafi'i #1126

مسند الشافعي ١١٢٦: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ نَافِعٍ، أَنَّ ابْنَ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا كَانَ يَنَامُ وَهُوَ قَاعِدٌ ثُمَّ يُصَلِّي وَلَا يَتَوَضَّأُ

Musnad Syafi'i 1126: Malik mengabarkan kepada kami dari Nafi', dari Ibnu Umar: Bahwa ia pernah tidur sambil duduk, kemudian shalat tanpa berwudhu lagi. 368

Musnad Syafi'i #1127

مسند الشافعي ١١٢٧: أَخْبَرَنَا الثِّقَةُ، عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، أَنَّهُ قَالَ: «مَنْ نَامَ مُضْطَجِعًا وَجَبَ عَلَيْهِ الْوُضُوءُ، وَمَنْ نَامَ جَالِسًا فَلَا وُضُوءَ عَلَيْهِ»

Musnad Syafi'i 1127: Orang yang terpercaya menceritakan kepada kami dari Ubaidullah bin Umar, dari Nafi', dari Ibnu Umar , ia mengatakan: Barangsiapa yang tidur dengan berbaring, wajib baginya berwudhu lagi; dan barangsiapa yang tidur sambil duduk, maka tidak wajib mengulang wudhu baginya. 369

Musnad Syafi'i #1128

مسند الشافعي ١١٢٨: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، أَنَّهُ بَالَ فِي السُّوقِ فَتَوَضَّأَ وَغَسَلَ وَجْهَهُ وَيَدَيْهِ وَمَسَحَ بِرَأْسِهِ ثُمَّ دَخَلَ الْمَسْجِدَ فَدُعِيَ لِجَنَازَةٍ فَمَسَحَ عَلَى خُفَّيْهِ ثُمَّ صَلَّى

Musnad Syafi'i 1128: Malik mengabarkan kepada kami dari Nafi', dari Ibnu Umar: Bahwa ia pernah buang air kecil di pasar, lalu berwudhu. Untuk itu, ia membasuh wajah dan kedua tangannya serta mengusap kepalanya. Kemudian ia memasuki masjid dan diserukan untuk shalat jenazah, maka terlebih dahulu ia mengusap sepasang khufiiya, kemudian shalat. 370

Musnad Syafi'i #1129

مسند الشافعي ١١٢٩: وَبِهَذَا الْإِسْنَادِ عَنِ ابْنِ عُمَرَ، أَنَّهُ سَمِعَ الْإِقَامَةَ، وَهُوَ بِالْبَقِيعِ فَأَسْرَعَ الْمَشْيَ إِلَى الْمَسْجِدِ

Musnad Syafi'i 1129: Dengan isnad ini, dari Ibnu Umar bahwa ia mendengar iqamah pada saat ia sedang berada di Baqi', lalu ia segera menuju masjid.

Musnad Syafi'i #1130

مسند الشافعي ١١٣٠: وَبِهَذَا الْإِسْنَادِ أَنَّ ابْنَ عُمَرَ كَانَ إِذَا ابْتَدَأَ الصَّلَاةَ رَفَعَ يَدَيْهِ حَذْوَ مَنْكِبَيْهِ وَإِذَا رَفَعَ مِنَ الرُّكُوعِ رَفَعَهُمَا كَذَلِكَ

Musnad Syafi'i 1130: Dan dengan sanad ini dari Ibnu Umar RA bahwa ia apabila memulai shalat, mengangkat kedua tangannya sejajar dengan kedua pundaknya, dan apabila bangkit dari ruku, mengangkat keduanya pula seperti itu.