المستدرك ٧١: حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ إِسْحَاقَ، إِمْلَاءً، ثنا يُوسُفُ بْنُ يَعْقُوبَ، ثنا أَبُو الرَّبِيعِ الزَّهْرَانِيُّ، ثنا إِسْمَاعِيلُ بْنُ جَعْفَرٍ، ثنا مُحَمَّدُ بْنُ عَمْرٍو، عَنْ أَبِي سَلَمَةَ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: " دَعَا اللَّهُ جَبْرَائِيلَ فَأَرْسَلَهُ إِلَى الْجَنَّةِ، فَقَالَ: انْظُرْ إِلَيْهَا وَمَا أَعْدَدْنَا فِيهَا لِأَهْلِهَا، فَقَالَ: وَعِزَّتِكَ لَا يَسْمَعُ بِهَا أَحَدٌ إِلَّا دَخَلَهَا، فَحُفَّتْ بِالْمَكَارِهِ، قَالَ: ارْجِعْ إِلَيْهَا فَانْظُرْ إِلَيْهَا فَرَجَعَ، فَقَالَ: وَعِزَّتِكَ لَقَدْ خَشِيتُ أَنْ لَا يَدْخُلَهَا أَحَدٌ «.» هَذَا حَدِيثٌ صَحِيحٌ عَلَى شَرْطِ مُسْلِمٍ وَلَمْ يُخَرِّجَاهُ وَقَدْ رَوَاهُ حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَمْرٍو بِزِيَادَةِ أَلْفَاظٍ "
Al Mustadrak 71: Abu Bakar bin Ishaq menceritakan kepada kami dengan cara imla' (mendikte), Yusuf bin Ya'qub menceritakan kepada kami Abu Ar-Rabi Az-Zahrani menceritakan kepada kami, Ismail bin Ja'far menceritakan kepada kami, Muhammad bin Amr menceritakan kepada kami dari Abu Salamah, dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Allah memanggil Jibril lalu mengirimnya ke surga, kemudian berfirman, 'Lihatlah di dalamnya apa-apa yang telah Aku persiapkan untuk penghuninya'. Jibril lalu berkata, 'Demi kemuliaan-Mu, tidak ada seorang pun yang mendengarnya kecuali akan memasukinya'. Dia pun dikelilingi dengan hal-hal yang tidak disukai (berbagai pantangan). Allah lalu berfirman, 'Kembalilah dan lihatlah kembali'. Jibril pun kembali, lalu dia berkata, 'Demi kemuliaan-Mu, aku khawatir tidak ada seorang pun yang bisa memasukinya'." Hadits ini shahih sesuai syarat Muslim. Al Bukhari dan Muslim tidak meriwayatkannya. Hammad bin Salamah meriwayatkannya dari Muhammad bin Amr dengan tambahan redaksi.
المستدرك ٧٢: حَدَّثَنَاهُ أَبُو بَكْرٍ مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الشَّافِعِيُّ، بِبَغْدَادَ، ثنا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَرْزُوقٍ، ثنا عَفَّانُ، ثنا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَمْرٍو، عَنْ أَبِي سَلَمَةَ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " لَمَّا خَلَقَ اللَّهُ الْجَنَّةَ قَالَ: يَا جَبْرَائِيلُ اذْهَبْ فَانْظُرْ إِلَيْهَا، قَالَ: فَذَهَبَ فَنَظَرَ إِلَيْهَا، فَقَالَ: لَا يَسْمَعُ بِهَا أَحَدٌ إِلَّا دَخَلَهَا، ثُمَّ حَفَّهَا بِالْمَكَارِهِ، ثُمَّ قَالَ: اذْهَبْ فَانْظُرْ إِلَيْهَا، قَالَ: فَذَهَبَ فَنَظَرَ إِلَيْهَا، فَقَالَ: وَعِزَّتِكَ لَقَدْ خَشِيتُ أَنْ لَا يَدْخُلَهَا أَحَدٌ، ثُمَّ خَلَقَ النَّارَ، فَقَالَ: يَا جَبْرَائِيلُ اذْهَبْ فَانْظُرْ إِلَيْهَا، قَالَ: فَذَهَبَ فَنَظَرَ إِلَيْهَا، فَقَالَ: لَا يَسْمَعُ بِهَا أَحَدٌ فَيَدْخُلَهَا، قَالَ: فَحَفَّهَا بِالشَّهَوَاتِ، ثُمَّ قَالَ: اذْهَبْ فَانْظُرْ إِلَيْهَا، قَالَ: فَذَهَبَ فَنَظَرَ إِلَيْهَا، فَقَالَ: يَا رَبِّ وَعِزَّتِكَ لَقَدْ خَشِيتُ أَنْ لَا يَبْقَى أَحَدٌ إِلَّا دَخَلَهَا "
Al Mustadrak 72: Abu Bakar Muhammad bin Abdullah Asy-Syafi'i menceritakan kepada kami di Baghdad, Muhammad bin Abdullah bin Marzuq menceritakan kepada kami, Affan menceritakan kepada kami, Hammad bin Salamah menceritakan kepada kami dari Muhammad bin Amr, dari Abu Salamah, dari Abu Hurairah, dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Ketika Allah menciptakan surga, Dia berfirman, 'Wahai Jibril, pergilah dan lihatlah dalamnya'. Jibril pun pergi dan melihatnya, lalu dia berkata, 'Tidak seorang pun yang mendengarnya kecuali ingin memasukinya.' Surga itu pun dikelilingi oleh hal-hal .yang tidak disukai (berbagai pantangan). Allah kemudian berfirman, 'Pergilah dan lihat dalamnya'. Jibril pun pergi dan melihatnya, lalu berkata, 'Demi kemuliaan-Mu, aku khawatir tidak ada yang bisa memasukinya'. Allah kemudian menciptakan neraka, lalu Dia berfirman, 'Wahai Jibril, pergilah dan lihatlah dalamnya'. Jibril pun pergi dan melihatnya. Dia lalu berkata, 'Tidak ada seorang pun yang mendengarnya lalu ingin memasukinya'. (Neraka) pun dikelilingi oleh syahwat (kesenangan). Allah kemudian berfirman, 'Pergilah dan lihatlah dalamnya* (Jibril) pun pergi dan melihatnya, kemudian berkata, 'Demi kemuliaan-Mu, aku khawatir tidak tersisa seorang pun kecuali akan memasukinya'."
المستدرك ٧٣: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ صَالِحِ بْنِ هَانِئٍ، وَإِبْرَاهِيمُ بْنُ عِصْمَةَ الْعَدْلُ، قَالَا: ثنا السَّرِيُّ بْنُ خُزَيْمَةَ، ثنا مُحَمَّدُ بْنُ سَعِيدِ بْنِ الْأَصْبَهَانِيٍّ، ثنا يَحْيَى بْنُ يَمَانٍ، ثنا سُفْيَانُ، عَنِ ابْنِ جُرَيْجٍ، عَنْ سُلَيْمَانَ الْأَحْوَلِ، عَنْ طَاوُسٍ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، فَقَالَ لَهَا وَلِلْأَرْضِ: " ائْتِيَا طَوْعًا أَوْ كَرْهًا. قَالَ لِلسَّمَاءِ: أَخْرِجِي شَمْسَكِ وَقَمَرَكِ وَنُجُومَكِ، وَقَالَ لِلْأَرْضِ: شَقِّقِي أَنْهَارَكِ وَأَخْرِجِي ثِمَارَكِ، فَقَالَتَا: أَتَيْنَا طَائِعِينَ «.» هَذَا حَدِيثٌ صَحِيحٌ عَلَى شَرْطِ الشَّيْخَيْنِ وَلَمْ يُخَرِّجَاهُ وَتَفْسِيرُ الصَّحَابِيِّ عِنْدَهُمَا مُسْنَدٌ "
Al Mustadrak 73: Muhammad bin Shalih bin Hani' dan Ibrahim bin Ishmah Al Adi menceritakan kepada kami, keduanya berkata: As-Sarri bin Khuzaimah menceritakan kepada kami, Muhammad bin Sa'id bin Al Ashbahani menceritakan kepada kami, Yahya bin Yaman menceritakan kepada kami, Sufyan menceritakan kepada kami dan Ibnu Juraij, dari Sulaiman Al Ahwal, dari Thawus, dari Ibnu Abbas , "Allah lalu berfirman kepadanya (langit dan bumi), Datanglah kalian berdua menurut perintah-Ku, baik dengan suka hati maupun terpaksa'. Allah lalu berfirman kepada langit, 'Keluarkanlah matahan, bulan, serta bintang-bintangmu!' Dia lalu berfirman kepada bumi, 'Belahlah sungai-sungaimu dan keluarkanlah buah-buahanmu!' Keduanya lalu berkata, 'Kami datang dengan suka hati'." Hadits ini shahih sesuai syarat Al Bukhari dan Muslim, tapi keduanya tidak meriwayatkannya. Tafsir sahabat menurut keduanya adalah musnad (bersambung sanadnya).
المستدرك ٧٤: حَدَّثَنَا أَبُو أَحْمَدَ بَكْرُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ حَمْدَانَ الصَّيْرَفِيُّ، بِمَرْوَ، ثنا الْحَارِثُ بْنُ أَبِي أُسَامَةَ، ثنا رَوْحُ بْنُ عُبَادَةَ، ثنا مَالِكُ بْنُ أَنَسٍ، وَأَخْبَرَنِي أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي نَصْرٍ الدَّرَابَرْدِيُّ، بِمَرْوَ، ثنا أَحْمَدُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ عِيسَى الْقَاضِي، وَأَخْبَرَنِي أَحْمَدُ بْنُ مُحَمَّدٍ الْعَنَزِيُّ، ثنا عُثْمَانُ بْنُ سَعِيدٍ الدَّارِمِيُّ، قَالَا: حَدَّثَنَا الْقَعْنَبِيُّ، فِيمَا قُرِئَ عَلَى مَالِكٍ، عَنْ زَيْدِ بْنِ أَبِي أُنَيْسَةَ، عَنْ عَبْدِ الْحَمِيدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ زَيْدِ بْنِ الْخَطَّابِ، عَنْ مُسْلِمِ بْنِ يَسَارٍ الْجُهَنِيِّ، أَنَّ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ، سُئِلَ عَنْ هَذِهِ الْآيَةِ، {وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنْ بَنِي آدَمَ مِنْ ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ} [الأعراف: 172] ، قَالَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُسْأَلُ عَنْهَا، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " إِنَّ اللَّهَ خَلَقَ آدَمَ ثُمَّ مَسَحَ ظَهْرَهُ بِيَمِينِهِ فَاسْتَخْرَجَ مِنْهُ ذُرِّيَّةً، فَقَالَ: خَلَقْتُ هَؤُلَاءِ لِلْجَنَّةِ وَبِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ يَعْمَلُونَ، ثُمَّ مَسَحَ ظَهْرَهُ فَاسْتَخْرَجَ مِنْهُ ذُرِّيَّةً، فَقَالَ: خَلَقْتُ هَؤُلَاءِ لِلنَّارِ وَبِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ يَعْمَلُونَ «.» هَذَا حَدِيثٌ صَحِيحٌ عَلَى شَرْطِهِمَا وَلَمْ يُخَرِّجَاهُ "
Al Mustadrak 74: Abu Ahmad Bakar bin Muhammad bin Hamdan Ash- Shairafi menceritakan kepada kami di Marwa, Al Harits bin Abu Usamah menceritakan kepada kami, Rauh bin Ubadah menceritakan kepada kami, Malik bin Anas menceritakan kepada kami. Abu Bakar bin Abu Nashr Ad-Darabardi mengabarkan kepada kami di Marwa, Ahmad bin Muhammad bin Isa Al Qadhi menceritakan kepada kami. Ahmad bin Muhammad Al Anazi mengabarkan kepadaku, Utsman bin Sa'id Ad-Darimi menceritakan kepada kami, keduanya berkata: Al Qa'nabi menceritakan kepada kami sesuai yang dibacakan di hadapan Malik dari Zaid bin Abu Unaisah, dari Abdul Hamid bin Abdurrahman bin Zaid bin Khaththab, dari Muslim bin Yasar Al Juhani, bahwa Umar bin Khaththab pernah ditanya tentang ayat ini, "Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka" (Qs. Al A'raaf [7]: 172) Umar bin Khathab lalu berkata, "Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ditanya tentang ayat ini, lalu beliau menjawab, 'Sesungguhnya Allah menciptakan Adam kemudian mengusap punggungnya dengan tangan kanan-Nya, lalu mengeluarkan keturunan darinya seraya berfirman, "Aku menciptakan mereka untuk (masuk) surga, dan dengan amalan penduduk surgalah mereka akan berbuat". Dia kemudian mengusap punggungnya dan mengeluarkan darinya keturunannya seraya berfirman, "Aku menciptakan mereka untuk (masuk) neraka, dan dengan amalan penduduk nerakalah mereka akan berbuat" Hadits ini shahih sesuai syarat Al Bukhari dan Muslim, namun keduanya tidak meriwayatkannya.
المستدرك ٧٥: حَدَّثَنَا أَبُو الْعَبَّاسِ مُحَمَّدُ بْنُ يَعْقُوبَ، ثنا إِبْرَاهِيمُ بْنُ مَرْزُوقٍ الْبَصْرِيُّ، بِمِصْرَ، ثنا وَهْبُ بْنُ جَرِيرِ بْنِ حَازِمٍ، ثنا أَبِي، عَنْ كُلْثُومِ بْنِ جَبْرٍ، عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: " أَخَذَ اللَّهُ الْمِيثَاقَ مِنْ ظَهْرِ آدَمَ فَأَخْرَجَ مِنْ صُلْبِهِ ذُرِّيَّةً ذَرَاهَا فَنَثَرَهُمْ نَثْرًا بَيْنَ يَدَيْهِ كَالذَّرِّ، ثُمَّ كَلَّمَهُمْ، فَقَالَ: أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ؟ قَالُوا: بَلَى، شَهِدْنَا أَنْ تَقُولُوا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَذَا غَافِلِينَ، أَوْ تَقُولُوا إِنَّمَا أَشْرَكَ آبَاؤُنَا مِنْ قَبْلُ، وَكُنَّا ذُرِّيَّةً مِنْ بَعْدِهِمْ، أَفَتُهْلِكُنَا بِمَا فَعَلَ الْمُبْطِلُونَ «.» هَذَا حَدِيثٌ صَحِيحُ الْإِسْنَادِ وَلَمْ يُخَرِّجَاهُ، وَقَدِ احْتَجَّ مُسْلِمٌ بِكُلْثُومِ بْنِ جَبْرٍ "
Al Mustadrak 75: Abu Al Abbas Muhammad bin Ya'qub menceritakan kepada kami, Ibrahim bin Marzuq Al Bashri menceritakan kepada kami di Mesir, Wabab bin Jarir bin Hazim menceritakan kepada kami, ayahku menceritakan kepada kami dari Kultsum bin Jabr, dari Sa'id bin Jubair, dari Ibnu Abbas, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda, "Allah mengambil perjanjian dari punggung Adam lalu mengeluarkan dari sulbinya keturunannya, kemudian menebarkannya di hadapannya seperti partikel-partikel halus, kemudian mengajak mereka berbicara, 'Bukankah Aku ini Tuhanmu?' Mereka menjawab, 'Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi' (Kami lakukan yang demikian itu) agar pada Hari Kiamat kalian tidak berkata, 'Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lalai terhadap ini (keesaan Tuhan)'. Atau agar kalian tidak berkata, 'Sesungguhnya orang-orang tua kami telah mempersekutukan Tuhan sejak dahulu, sedang kami ini anak-anak keturunan yang (datang) sesudah mereka Maka apakah Engkau akan membinasakan kami karena perbuatan orang- ngyang sesat dahulu'?" Senad hadits ini shahih, Al Bukhari dan Muslim tidak meriwayatkannya. Muslim berhujjah dengan Kultsum bin Jabr.
المستدرك ٧٦: حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ إِسْحَاقَ الْفَقِيهُ، أَنْبَأَ بِشْرُ بْنُ مُوسَى، ثنا سَعِيدُ بْنُ مَنْصُورٍ، ثنا خَلَفُ بْنُ خَلِيفَةَ، عَنْ حُمَيْدٍ الْأَعْرَجِ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الْحَارِثِ، عَنِ ابْنِ مَسْعُودٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: «يَوْمَ كَلَّمَ اللَّهُ مُوسَى كَانَ عَلَيْهِ جُبَّةُ صُوفٍ، وَسَرَاوِيلُ صُوفٍ، وَكُمَّةُ صُوفٍ، وَكِسَاءُ صُوفٍ، وَنَعْلَانِ مِنْ جَلْدِ حِمَارٍ غَيْرِ ذَكِيٍّ» . " قَدِ اتَّفَقَا جَمِيعًا عَلَى الِاحْتِجَاجِ بِحَدِيثِ سَعِيدِ بْنِ مَنْصُورٍ، وَحُمَيْدٌ هَذَا لَيْسَ بِابْنِ قَيْسٍ الْأَعْرَجِ، قَالَ الْبُخَارِيُّ فِي التَّارِيخِ: حُمَيْدُ بْنُ عَلِيٍّ الْأَعْرَجُ الْكُوفِيُّ مُنْكَرُ الْحَدِيثِ، وَعَبْدُ اللَّهِ بْنُ الْحَارِثِ النَّجْرَانِيُّ مُحْتَجٌّ بِهِ، وَاحْتَجَّ مُسْلِمٌ وَحْدَهُ بِخَلَفِ بْنِ خَلِيفَةَ، وَهَذَا حَدِيثٌ كَبِيرٌ فِي التَّصَوُّفِ وَالتَّكَلُّمِ، وَلَمْ يُخَرِّجَاهُ، وَلَهُ شَاهِدٌ مِنْ حَدِيثِ إِسْمَاعِيلَ بْنِ عَيَّاشٍ "
Al Mustadrak 76: Abu Bakar bin Ishaq Al Faqih menceritakan kepada kami, Bisyr bin Musa memberitakan (kepada kami), Sa'id bin Manshur menceritakan kepada kami, Khalaf bin Khalifah menceritakan kepada kami dari Humaid Al A'raj, dari Abdullah bin Al Harits, dari Ibnu Mas'ud , dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda, "Pada hari ketika Allah mengajak Musa berbicara, dia (Musa) memakai jubah yang terbuat dari bulu, celana panjang yang dari bulu, lengan bayu yang terbuat dari bulu, pakaian yang terbuat dari bulu, dan dua terompah yang terbuat dari kulit keledai yang tidak disembelih" Al Bukhari dan Muslim sama-sama sepakat berhujjah dengan hudits Sa'id bin Manshur. Humaid di sini bukanlah putra Qais Al A'raj. Al Bukhari berkata dalam At-Tarikh, "Hadits Humaid bin Ali Al A'raj Al Kufi adalah munkar" Abdullah bin Harits An-Najrani adalah orang yang haditsnya dijadikan sebagai hujjah. Muslim sendiri berhujjah dengan Khalaf bin Khalifah. Ini merupakan hadits besar tentang tasawuf dan percakapan (antara Allah dengan Musa). Al Bukhari dan Muslim tidak meriwayatkannya. Hadits ini juga mempunyai suihid dari hadits Ismail bin Ayyas.
المستدرك ٧٧: حَدَّثَنَاهُ عَلِيُّ بْنُ حَمْشَاذَ، وَأَبُو بَكْرِ بْنُ بَالَوَيْهِ، قَالَا: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يُونُسَ، ثنا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ دَاوُدَ التَّمَّارُ، عَنْ إِسْمَاعِيلَ بْنِ عَيَّاشٍ، عَنْ ثَوْرٍ، عَنْ خَالِدٍ، عَنْ أَبِي أُمَامَةَ الْبَاهِلِيِّ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «عَلَيْكُمْ بِلِبَاسِ الصُّوفِ تَجِدُونَ حَلَاوَةَ الْإِيمَانِ فِي قُلُوبِكُمْ»
Al Mustadrak 77: Ali bin Hamsyad dan Abu Bakar bin Balawaih menceritakannya kepada kami, keduanya berkata: Muhammad bin Yunus menceritakan kepada kami, (Abdullah bin Daud At-Tammar menceritakan kepada kami dari Ismail bin Ayyasi, dari Tsaur, dari Khalid), dari Abu Umamah Al Bahili, dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Pakailah pakaian yang terbuat dari wol, maka kalian akan mendapatkan manisnya iman dalam hati kalian"
المستدرك ٧٨: أَخْبَرَنَا أَبُو جَعْفَرٍ أَحْمَدُ بْنُ عُبَيْدٍ الْحَافِظُ بِهَمْدَانَ، ثنا إِبْرَاهِيمُ بْنُ الْحُسَيْنِ، ثنا آدَمُ بْنُ أَبِي إِيَاسٍ، ثنا شَيْبَانُ، وَأَخْبَرَنَا أَبُو بَكْرٍ مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الشَّافِعِيُّ، ثنا إِسْحَاقُ بْنُ الْحَسَنِ الْحَرْبِيُّ، ثنا الْحَسَنُ بْنُ مُوسَى الْأَشْيَبُ، ثنا شَيْبَانُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ، عَنْ قَتَادَةَ، عَنِ الْحَسَنِ، عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ وَهُوَ فِي بَعْضِ أَسْفَارِهِ وَقَدْ قَارَبَ بَيْنَ أَصْحَابِهِ السَّيْرُ فَرَفَعَ بِهَاتَيْنِ الْآيَتَيْنِ صَوْتَهُ {يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمْ إِنَّ زَلْزَلَةَ السَّاعَةِ شَيْءٌ عَظِيمٌ يَوْمَ تَرَوْنَهَا تَذْهَلُ كُلُّ مُرْضِعَةٍ عَمَّا أَرْضَعَتْ وَتَضَعُ كُلُّ ذَاتِ حَمْلٍ حَمْلَهَا وَتَرَى النَّاسَ سُكَارَى وَمَا هُمْ بِسُكَارَى وَلَكِنَّ عَذَابَ اللَّهِ شَدِيدٌ} [الحج: 2] . فَلَمَّا سَمِعَ أَصْحَابُهُ ذَلِكَ، حَثُّوا الْمَطِيَّ وَعَرَفُوا أَنَّهُ عِنْدَ قَوْلٍ يَقُولُهُ، فَلَمَّا تَأَشَّبُوا عِنْدَهُ حَوْلَهُ، قَالَ: «هَلْ تَدْرُونَ أَيُّ يَوْمٍ ذَاكُمْ؟» قَالُوا: اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ، قَالَ: " ذَاكَ يَوْمُ يُنَادِي آدَمُ فَيُنَادِيهِ رَبُّهُ فَيَقُولُ: يَا آدَمُ، ابْعَثْ بَعْثَ النَّارِ، فَيَقُولُ: وَمَا بَعْثُ النَّارِ؟ فَيَقُولُ: مِنْ كُلِّ أَلْفٍ تِسْعُ مِائَةٍ وَتِسْعَةٌ وَتِسْعُونَ إِلَى النَّارِ وَوَاحِدٌ إِلَى الْجَنَّةِ " قَالَ: فَأُبْلِسُوا حَتَّى مَا أَوْضَحُوا بِضَاحِكَةٍ، فَلَمَّا رَأَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاكَ، قَالَ: «اعْلَمُوا وَأَبْشِرُوا، فَوَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ، إِنَّكُمْ مَعَ خَلِيقَتَيْنِ مَا كَانَتَا مَعَ شَيْءٍ إِلَّا كَثَّرَتَاهُ يَأْجُوجُ وَمَأْجُوجُ وَمَنْ هَلَكَ مِنْ بَنِي آدَمَ وَبَنِي إِبْلِيسَ» قَالَ: فَسَرَّى ذَلِكَ عَنِ الْقَوْمِ، قَالَ: «اعْلَمُوا وَأَبْشِرُوا، فَوَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ، مَا أَنْتُمْ فِي النَّاسِ إِلَّا كَالرَّقْمَةِ فِي ذِرَاعِ الدَّابَّةِ أَوْ كَالشَّامَةِ فِي جَنْبِ الْبَعِيرِ» . هَذَا حَدِيثٌ صَحِيحُ الْإِسْنَادِ وَلَمْ يُخَرِّجَاهُ بِطُولِهِ، وَالَّذِي عِنْدِي أَنَّهُمَا قَدْ تَحَرَّجَا مِنْ ذَلِكَ خَشْيَةَ الْإِرْسَالِ، وَقَدْ سَمِعَ الْحَسَنُ مِنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ وَهَذِهِ الزِّيَادَاتُ الَّتِي فِي هَذَا الْمَتْنِ أَكْثَرُهَا عِنْدَ مَعْمَرٍ، عَنْ قَتَادَةَ، عَنْ أَنَسٍ وَهُوَ صَحِيحٌ عَلَى شَرْطِهِمَا جَمِيعًا وَلَمْ يُخَرِّجَاهُ وَلَا وَاحِدٌ مِنْهُمَا " .
Al Mustadrak 78: Abu Ja'far Ahmad bin Ubaid Al Hafizh mengabarkan kepada kami di Hamadan, Ibrahim bin Husain menceritakan kepada kami, Adam bin Abu Iyas menceritakan kepada kami, Syaiban menceritakan kepada kami, Abu Bakar Muhammad bin Abdullah Asy-Syafi'i menceritakan kepada kami, Ishaq bin Hasan Al Harbi menceritakan kepada kami, Hasan bin Musa Al Asyab menceritakan kepada kami, Syaiban bin Abdurrahman menceritakan kepada kami dari Qatadah, dari Hasan, dari Imran bin Hashin, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda ketika sedang dalam sebagian perjalanannya, ketika itu jarak antar para sahabat berdekatan satu sama lain, beliau membaca dua ayat ini dengan suara keras, "Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu; sesungguhnya kegoncangan Hari Kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat). (Ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat kegoncangan itu, lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya dan gugurlah kandungan segala wanita yang hamil, dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi adzab Allah itu sangat keras." (Qs. Al Hajj [22]: 1-2) Ketika para sahabat beliau mendengarnya, mereka pun mempercepat kendaraannya. Mereka mengetahui bahwa beliau hendak mengatakan sesuatu. Setelah mereka berkumpul di sekeliling beliau, beliau pun bersabda, "Tahukah kalian hari apa itu?" Mereka menjawab, "Allah dan Rasul-Nya lebih tahu." Beliau bersabda, "Itu adalah hari saat Adam menyeru, lalu Tuhannya menyerunya dengan berfirman, 'Wahai Adam, kirimlah utusan neraka (orang-orang yang akan dikirim ke neraka (maksudnya bedakanlah penduduk neraka dari yang lainnya)!' Adam lalu bertanya, 'Apakah itu utusan neraka?' Allah berfirman, 'Dari setiap seribu, ada 999 orang yang akan dikirim ke neraka, dan hanya satu yang (akan dikirim) ke surga'." Imran berkata: Para sahabat kemudian sedih, sampai tidak ada seorang pun yang tertawa di antara mereka. Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melihat itu, beliau bersabda, "Ketahuilah dan bergembiralah! Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, sesungguhnya kalian bersama dua makhluk, dan tidaklah keduanya bersama melainkan Allah akan memperbanyak keduanya, (yaitu) Ya'juj dan Ma'juj, serta orang-orang yang binasa (kafir) dari kalangan bani Adam dan keturunan iblis." Imran berkata, "Hal itu akhirnya membuat mereka senang, lalu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 'Ketahuilah dan bergembiralah, demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, kalian dibandingkan manusia (seluruhnya) itu hanya seperti garis di lengan binatang tunggangan, atau seperti tahi lalat di punggung unta'." Sanad hadits ini shahih. Al Bukhari dan Muslim tidak meriwayatkannya dengan redaksi yang panjang. Menurutku, Al Bukhari dan Muslim merasa berat meriwayatkannya karena khawatir hadits tersebut mursal. Hasan pernah mendengar dari Imran bin Hashin. Tambahan-tambahan yang terdapat dalam redaksi ini kebanyakan berasal dari riwayat Ma'mar, dari Qatadah, dari Anas. Hadits ini shahih menurut syarat Al Bukhari dam Muslim, tapi keduanya atau salah seorang dari keduanya tidak meriwayatkannya.
المستدرك ٧٩: أَخْبَرْنَاهُ أَحْمَدُ بْنُ جَعْفَرٍ الْقَطِيعِيُّ، ثنا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ حَنْبَلٍ، حَدَّثَنِي أَبِي، ثنا عَبْدُ الرَّزَّاقِ، أَنْبَأَ مَعْمَرٌ، عَنْ قَتَادَةَ، عَنْ أَنَسٍ قَالَ: لَمَّا نَزَلَتْ هَذِهِ الْآيَةُ {يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمْ إِنَّ زَلْزَلَةَ السَّاعَةِ شَيْءٌ عَظِيمٌ} [الحج: 1] إِلَى قَوْلِهِ تَعَالَى {وَلَكِنَّ عَذَابَ اللَّهِ شَدِيدٌ} [الحج: 2] عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَهُوَ فِي مَسِيرٍ لَهُ فَذَكَرَ الْحَدِيثَ بِنَحْوِهِ. وَقَدِ اتَّفَقَا جَمِيعًا عَلَى إِخْرَاجِ حَدِيثِ الْأَعْمَشِ، عَنْ أَبِي صَالِحٍ، عَنْ أَبِي سَعِيدٍ بَعْضِ هَذَا الْمَتْنِ
Al Mustadrak 79: Ahmad bin Ja'far Al Qathi'i mengabarkannya kepada kami, Abdullah bin Ahmad bin Hanbal menceritakan kepada kami, ayahku menceritakan kepadaku, Abdurrazzaq menceritakan kepada kami, Ma'mar memberitakan (kepada kami) dari Qatadah, dari Anas, dia berkata: Ayat ini, "Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu; sesungguhnya kegoncangan Hari Kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat)" sampai firman-Nya, "Akan tetapi adzab Allah itu sangat keras," turun kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tatkala beliau sedang dalam perjalanan. Anas lalu menyebutkan hadits ini dengan redaksi yang sama. Al Bukhari dan Muslim sepakat meriwayatkannya hadits Al A'masy dari Abu Shalih, dari Abu Sa'id, yang berisi sebagian redaksi hadits ini.
المستدرك ٨٠: كَمَا حَدَّثَنَاهُ أَبُو بَكْرٍ مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَتَّابٍ الْعَبْدِيُّ، بِبَغْدَادَ، وَأَبُو جَعْفَرٍ مُحَمَّدُ بْنُ عَلِيِّ بْنِ دُحَيْمٍ الشَّيْبَانِيُّ، بِالْكُوفَةِ، قَالَا: حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الْعَبْسِيُّ، ثنا وَكِيعٌ، عَنِ الْأَعْمَشِ، عَنْ أَبِي صَالِحٍ، عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ، عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: " يَقُولُ اللَّهُ: يَا آدَمُ، فَيَقُولُ: لَبَّيْكَ وَسَعْدَيْكَ وَالْخَيْرُ فِي يَدَيْكَ، قَالَ: يَقُولُ: أَخْرِجْ بَعْثَ النَّارِ «.» فَذَكَرَ الْحَدِيثَ مُخْتَصَرًا دُونَ ذِكْرِ النُّزُولِ وَغَيْرِهِ رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ، عَنْ عُمَرَ بْنِ حَفْصٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنِ الْأَعْمَشِ. وَرَوَاهُ مُسْلِمٌ، عَنْ أَبِي بَكْرٍ، عَنْ وَكِيعٍ "
Al Mustadrak 80: Seperti hadits yang diceritakan oleh Abu Bakar Muhammad bin Abdullah bin Itab Al Abdi kepada kami di Baghdad, dan Abu Ja'far Muhammad bin Ali bin Duhaim Asy-Syaibani di Kufah, keduanya berkata: Ibrahim bin Abdullah Al Absi menceritakan kepada kami, Waki menceritakan kepada kami dari Al A'masy, dari Abu Shalih, dari Abu Sa'id Al Khudri, dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda "Allah berfirman, 'Wahai Adam'. Adam menjawab, 'Baik wahai Tuhan, kebahagiaan dan kebaikan selalu berada di kedua tangan-Mu'. Allah lalu berfirman, 'Keluarkanlah utusan neraka (orang-orang yang akan masuk neraka)'." Dia lalu menyebutkan redaksi hadits ini secara ringkas tanpa menyebutkan nuzul dan lainnya. Al Bukhari meriwayatkannya dari Umar bin Hafsh, dari ayahnya, dari Al A'masy. Sementara itu Muslim meriwayatkannya dari Abu Bakar, dari Waki'.