صحيح ابن حبان ٢٥٠١: أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ عُمَيْرِ بْنِ جَوْصَا بِدِمَشْقَ، حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ يَحْيَى الصُّوفِيُّ، حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ مَنْصُورٍ، حَدَّثَنَا دَاوُدُ الطَّائِيُّ، عَنِ الأَعْمَشِ، عَنْ أَبِي سُفْيَانَ، عَنْ جَابِرٍ قَالَ: دَخَلَ رَجُلٌ الْمَسْجِدَ، وَالنَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْطُبُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ، فَقَالَ لَهُ: صَلِّ رَكْعَتَيْنِ خَفِيفَتَيْنِ قَبْلَ أَنْ تَجْلِسَ.
Shahih Ibnu Hibban 2501: Ahmad bin Umair bin Jausha mengabarkan kepada kami di Damaskus, Ahmad bin Yahya Ash-Shufi menceritakan kepada kami, Ishaq bin Manshur menceritakan kepada kami, Daud Ath- Tha'iy menceritakan kepada kami dari Al A'masy, dari Abu Sufyan, dari Jabir, dia berkata, "Seorang laki-laki masuk masjid ketika Nabi sedang khutbah Jum'at, maka beliau berkata kepada orang itu, 'Shalatlah dua rakaat yang ringkas sebelum kamu duduk'."398 [67:1]
صحيح ابن حبان ٢٥٠٢: أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَاقَ بْنِ سَعِيدٍ السَّعْدِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ خَشْرَمٍ، قَالَ: أَخْبَرَنَا عِيسَى، عَنِ الأَعْمَشِ، عَنْ أَبِي سُفْيَانَ، عَنْ جَابِرٍ، قَالَ: جَاءَ سُلَيْكٌ الْغَطَفَانِيُّ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَرَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْطُبُ فَجَلَسَ، فَقَالَ لَهُ: يَا سُلَيْكُ، قُمْ فَارْكَعْ رَكْعَتَيْنِ، وَتَجَوَّزْ فِيهِمَا، ثُمَّ قَالَ: إِذَا جَاءَ أَحَدُكُمْ يَوْمَ الْجُمُعَةِ، وَالإِمَامُ يَخْطُبُ، فَلْيَرْكَعْ رَكْعَتَيْنِ، وَلْيَتَجَوَّزْ فِيهِمَا.
Shahih Ibnu Hibban 2502: Muhammad bin Ishaq bin Sa'id As-Sa'idi mengabarkan kepada kami, dia berkata: Ali bin Khasyram menceritakan kepada kami, dia berkata: Isa mengabarkan kepada kami dari Al A'masy, dari Abu Sufyan, dari Jabir, dia berkata, "Sulaik Al Ghathfani datang ke masjid pada hari Jum'at ketika Rasulullah sedang berkhutbah, dan dia langsung duduk, maka Rasulullah bersabda kepadanya, ' Wahai Sulaik, berdirilah dan shalat dua rakaat, kerjakan dengan ringan'. Beliau lalu bersabda, 'Apabila salah seorang dari kalian datang pada hari Jum'at saat imam sedang berkhutbah, hendaknya melaksanakan shalat dua rakaat dengan ringan'." 399 [107:1]
صحيح ابن حبان ٢٥٠٣: أَخْبَرَنَا أَبُو يَعْلَى، حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ أَبِي بَكْرٍ الْمُقَدَّمِيُّ، حَدَّثَنَا يَحْيَى الْقَطَّانُ، عَنِ ابْنِ عَجْلاَنَ، حَدَّثَنِي عِيَاضٌ، عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ، أَنَّ رَجُلاً دَخَلَ الْمَسْجِدَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ، وَالنَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى الْمِنْبَرِ، فَدَعَاهُ فَأَمَرَهُ أَنْ يُصَلِّيَ رَكْعَتَيْنِ، ثُمَّ دَخَلَ الْجُمُعَةَ الثَّانِيَةَ وَهُوَ عَلَى الْمِنْبَرِ، فَدَعَاهُ فَأَمَرَهُ أَنْ يُصَلِّيَ رَكْعَتَيْنِ، ثُمَّ دَخَلَ الْجُمُعَةَ الثَّالِثَةَ، وَرَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى الْمِنْبَرِ، فَدَعَاهُ فَأَمَرَهُ أَنْ يُصَلِّيَ رَكْعَتَيْنِ.
Shahih Ibnu Hibban 2503: Abu Ya'la mengabarkan kepada kami, Muhammad bin Abu Bakar Al Muqaddami menceritakan kepada kami, Yahya Al Qaththan menceritakan kepada kami dari Ibnu Ajlan, Iyadh menceritakan kepadaku dari Abu Sa'id Al Khudri, bahwa seorang laki-laki masuk masjid pada hari Jum'at ketika Nabi sedang berkhutbah di atas mimbar. Nabi lalu memanggilnya dan menyuruhnya shalat dua rakaat. Kemudian pada Jum'at kedua dia masuk lagi ketika beliau sedang di mimbar, maka beliau memanggilnya dan menyuruhnya shalat dua rakaat. Kemudian pada Jum'at ketiga dia masuk lagi ketika beliau sedang di mimbar, maka beliau memanggilnya dan menyuruhnya shalat dua rakaat. 400 [67:1]
صحيح ابن حبان ٢٥٠٤: أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ الْحَسَنِ بْنِ الشَّرْقِيِّ، قَالَ: حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ الأَزْهَرِ، قَالَ: حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ، قَالَ: حَدَّثَنَا أَبِي، عَنِ ابْنِ إِسْحَاقَ، قَالَ: حَدَّثَنِي أَبَانُ بْنُ صَالِحٍ، عَنْ مُجَاهِدٍ، عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ، قَالَ: دَخَلَ سُلَيْكٌ الْغَطَفَانِيُّ الْمَسْجِدَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ، وَرَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْطُبُ النَّاسَ، فَقَالَ لَهُ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ارْكَعْ رَكْعَتَيْنِ، وَلاَ تَعُودَنَّ لِمِثْلِ هَذَا، فَرَكَعَهُمَا ثُمَّ جَلَسَ.قَالَ أَبُو حَاتِمٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: قَوْلُهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لاَ تَعُودَنَّ لِمِثْلِ هَذَا أَرَادَ الإِبْطَاءَ فِي الْمَجِيءِ إِلَى الْجُمُعَةِ، لاَ الرَّكْعَتَيْنِ اللَّتَيْنِ أُمِرَ بِهِمَا، وَالدَّلِيلُ عَلَى صِحَّةِ هَذَا خَبَرُ ابْنِ عَجْلاَنَ الَّذِي تَقَدَّمَ ذِكْرُنَا لَهُ أَنَّهُ أَمَرَهُ فِي الْجُمُعَةِ الثَّانِيَةِ أَنْ يَرْكَعَ رَكْعَتَيْنِ مِثْلَهُمَا.
Shahih Ibnu Hibban 2504: Ahmad bin Muhammad bin Ai Hasan bin Asy-Syarqi mengabarkan kepada kami, dia berkata: Ahmad bin Al Azhar menceritakan kepada kami, dia berkata: Ya'qub bin Ibrahim menceritakan kepada kami, dia berkata: Ayahku menceritakan kepada kami, dari Ibnu Ishaq, dia berkata: Aban bin Shalih menceritakan kepadaku dari Mujahid, dari Jabir bin Abdullah, dia berkata, "Sulaik Al Ghathafani masuk masjid pada hari Jum'at ketika Rasulullah sedang berkhutbah di depan orang banyak, maka Rasulullah berkata kepadanya, 'Shalatlah dua rakaat dan jangan lagi mengulang perbuatan ini'. Dia pun shalat dua rakaat, kemudian duduk'."401[107:1] Abu Hatim berkata, "Sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, 'Jangan mengulang lagi perbuatan ini!' maksudnya adalah larangan terlambat datang menuju masjid untuk shalat Jum'at, bukan larangan melakukan shalat dua rakaat yang telah diperintahkan. Dalil yang menunjukkan kebenaran hal ini adalah khabar Ibnu Ajian yang telah disebutkan sebelumnya, bahwa Nabi memerintahkan seseorang yang datang pada Jum'at kedua untuk melaksanakan shalat sunah dua rakaat."
صحيح ابن حبان ٢٥٠٥: أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ عَلِيِّ بْنِ الْمُثَنَّى، قَالَ: حَدَّثَنَا أَبُو خَيْثَمَةَ، قَالَ: حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ، عَنِ ابْنِ عَجْلاَنَ، قَالَ: حَدَّثَنَا عِيَاضُ بْنُ عَبْدِ اللهِ، عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ، أَنَّ رَجُلاً دَخَلَ الْمَسْجِدَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ، وَرَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى الْمِنْبَرِ، فَدَعَاهُ فَأَمَرَهُ أَنْ يُصَلِّيَ رَكْعَتَيْنِ، ثُمَّ قَالَ: تَصَدَّقُوا، فَتَصَدَّقُوا، فَأَعْطَاهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثَوْبَيْنِ مِمَّا تَصَدَّقُوا، وَقَالَ: تَصَدَّقُوا، فَأَلْقَى هُوَ أَحَدَ ثَوْبَيْهِ، فَكَرِهَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا صَنَعَ وَقَالَ: انْظُرُوا إِلَى هَذَا، دَخَلَ الْمَسْجِدَ بِهَيْئَةٍ بَذَّةٍ، فَرَجَوْتُ أَنْ تَفْطِنُوا لَهُ، فَتَصَدَّقُوا عَلَيْهِ، فَلَمْ تَفْعَلُوا، فَقُلْتُ: تَصَدَّقُوا، فَأَعْطَوْهُ ثَوْبَيْنِ، ثُمَّ قُلْتُ: تَصَدَّقُوا، فَأَلْقَى أَحَدَ ثَوْبَيْهِ، خُذْ ثَوْبَكَ، وَانْتَهَرَهُ.قَالَ أَبُو حَاتِمٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: قَوْلُهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: خُذْ ثَوْبَكَ، لَفْظَةُ أَمْرٍ بِأَخْذِ الثَّوْبِ مُرَادُهَا الزَّجْرُ عَنْ ضِدِّهِ وَهُوَ بَذْلُ الثَّوْبِ، وَفِي هَذَا دَلِيلٌ عَلَى أَنَّ الْمَرْءَ إِذَا أَخْرَجَ شَيْئًا لِلصَّدَقَةِ فَمَا لَمْ يَقَعْ فِي يَدِ الْمُتَصَدِّقِ بِهِ عَلَيْهِ لَهُ أَنْ يَرْجِعَ فِيهِ، وَفِيهِ دَلِيلٌ عَلَى أَنَّ الْمَرْءَ غَيْرُ مُسْتَحَبٍّ لَهُ أَنْ يَتَصَدَّقَ بِمَالِهِ كُلِّهِ إِلاَّ عِنْدَ الْفَضْلِ عَنْ نَفْسِهِ وَعَمَّنْ يَقُوتُهُ.
Shahih Ibnu Hibban 2505: Ahmad bin Ali bin Al Mutsanna mengabarkan kepada kami, dia berkata: Abu Khaitsamah menceritakan kepada kami, dia berkata: Yahya bin Sa'id menceritakan kepada kami dari Ibnu Ajian, dia berkata: Iyadh bin Abdullah, dari Abu Sa'id Al Khudri, bahwa seorang laki-laki masuk masjid pada hari Jum'at ketika Rasulullah sedang berkhutbah, maka beliau memanggilnya dan menyuruhnya shalat dua rakaat, kemudian bersabda, "Bersedekahlah.". Orang-orang pun bersedekah dan memberi orang ini dua buah pakaian. Nabi lalu berkata, "Bersedekahlah kalian." Orang tadi lalu melemparkan salah satu pakaiannya. Hal itu tidak disukai oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, maka beliau bersabda, "Lihatlah orang ini, dia masuk masjid dalam keadaan lusuh, maka aku berharap ada simpati dengan keadaannya sehingga mau bersedekah, tapi ternyata kalian tidak melakukan hal itu, maka aku katakan, 'Bersedekahlah kalian', dan mereka pun memberinya dua buah pakaian. Kemudian aku katakan lagi, 'Bersedekahlah kalian', lalu dia melepaskan salah satu pakaiannya?! Ambil kembali pakaianmu!" Rasulullah kemudian membentaknya.402 [66:2] Abu Hatim berkata, "Sabda beliau, 'Ambil merupakan kalimat perintah yang menunjukkan larangan melakukan hal sebaliknya, yaitu mendermakan pakaiannya. Hadits ini megandung pelajaran bahwa seseorang bila menyedekahkan sesuatu dan kebetulan belum ada yang menerima, maka dia boleh mengambil kembali apa yang ia sedekahkan itu. Selain itu, ada pula dalil bahwa tidak disunnahkan seseorang menyedekahkan semua miliknya, melainkan harta lebih darinya dan orang-orang yang menjadi tanggungannya."
صحيح ابن حبان ٢٥٠٦: أَخْبَرَنَا أَبُو خَلِيفَةَ، قَالَ: حَدَّثَنَا أَبُو الْوَلِيدِ، قَالَ: حَدَّثَنَا شُعْبَةُ، عَنْ أَبِي التَّيَّاحِ، عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُخَالِطُنَا كَثِيرًا حَتَّى إِنْ كَانَ لَيَقُولُ لأَخٍ لِي صَغِيرٍ: يَا أَبَا عُمَيْرٍ، مَا فَعَلَ النُّغَيْرُ؟ وَحَضَرَتِ الصَّلاَةُ، فَنَضَحْنَا بُسَاطًا لَنَا، فَصَلَّى عَلَيْهِ وَصَفَفْنَا خَلْفَهُ.قَالَ أَبُو حَاتِمٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: قَوْلُ أَنَسٍ: وَحَضَرَتِ الصَّلاَةُ، أَرَادَ بِهِ وَقْتَ صَلاَةِ السُّبْحَةِ، إِذِ الْمُصْطَفَى صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ لاَ يُصَلِّي صَلاَةَ الْفَرِيضَةِ جَمَاعَةً فِي دَارِ أَنْصَارِيٍّ دُونَ مَسْجِدِ الْجَمَاعَةِ.
Shahih Ibnu Hibban 2506: Abu Khalifah mengabarkan kepada kami, dia berkata: Abu Al Walid menceritakan kepada kami, dia berkata: Syu'bah menceritakan kepada kami dari Abu At-Tayyah, dari Anas bin Malik, dia berkata, "Rasulullah biasa bercampur dengan kami dalam banyak403 kesempatan, bahkan beliau biasa menggoda adikku, 'Hai Abu Umair, bagaimana dengan si Nughair?' Hingga ketika tiba waktu shalat, kami menghamparkan sebuah karpet milik kami dan beliau shalat di sana dengan membariskan kami di belakangnya."404 [1:4] Abu Hatim berkata, "Perkataan Anas 'ketika tiba waktu shalat' maksudnya adalah shalat sunah, karena Al Musthafa tidak pernah shalat lima waktu melainkan di masjid bila berada di perkampungan kaum Anshar."
صحيح ابن حبان ٢٥٠٧: أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ عَلِيِّ بْنِ الْمُثَنَّى، قَالَ: حَدَّثَنَا أَبُو خَيْثَمَةَ، قَالَ: حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مَهْدِيٍّ، قَالَ: حَدَّثَنَا شُعْبَةُ، عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ، قَالَ: سَمِعْتُ أَبَا سَلَمَةَ، عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ، قَالَتْ: مَا مَاتَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى كَانَ أَكْثَرُ صَلاَتِهِ وَهُوَ جَالِسٌ، وَكَانَ أَحَبَّ الْعَمَلِ إِلَيْهِ مَا دَاوَمَ عَلَيْهِ الْعَبْدُ وَإِنْ كَانَ يَسِيرًا.
Shahih Ibnu Hibban 2507: Ahmad bin Ali Al Mutsanna mengabarkan kepada kami, dia berkata: Abu Khaitsamah menceritakan kepada kami, dia berkata: Abdurrahman bin Mahdi menceritakan kepada kami, dia berkata: Syu'bah menceritakan kepada kami dari Abu Ishaq, dia berkata: Aku mendengar Abu Salamah, dari Ummu Salamah, dia berkata, "Rasulullah tidak meninggal hingga kebanyakan shalat yang beliau laksanakan adalah dengan keadaan duduk. Amal yang paling beliau sukai adalah yang terus-menerus meskipun ringan." 405 [1:4]
صحيح ابن حبان ٢٥٠٨: أَخْبَرَنَا الْحُسَيْنُ بْنُ إِدْرِيسَ الأَنْصَارِيُّ، قَالَ: أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ أَبِي بَكْرٍ، عَنْ مَالِكٍ، عَنِ الزُّهْرِيِّ، عَنِ السَّائِبِ بْنِ يَزِيدَ، عَنِ الْمُطَّلِبِ بْنِ أَبِي وَدَاعَةَ، عَنْ حَفْصَةَ قَالَتْ: مَا رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى فِي سُبْحَتِهِ جَالِسًا قَطُّ، حَتَّى كَانَ قَبْلَ وَفَاتِهِ بِعَامٍ، فَكَانَ يُصَلِّي فِي سُبْحَتِهِ جَالِسًا، فَيَقْرَأُ السُّورَةَ فَيُرَتِّلُهَا حَتَّى تَكُونَ أَطْوَلَ مِنْ أَطْوَلَ مِنْهَا.
Shahih Ibnu Hibban 2508: Al Husain bin Idris Al Anshari mengabarkan kepada kami, dia berkata: Ahmad bin Abi Bakar mengabarkan kepada kami dan Malik, dan Az-Zuhri, dari As-Sa'ib bin Yazid, dari Al Muththalib bin Abi Wada'ah, dari Hafshah, dia berkata, "Aku tidak pernah melihat Nabi shalat sunah dalam keadaan duduk hingga setahun sebelum beliau wafat. Beliau membaca surah secara tartil sehingga menjadi lebih panjang dari biasanya." 406 [1:4]
صحيح ابن حبان ٢٥٠٩: أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَاقَ بْنِ خُزَيْمَةَ، قَالَ: حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ حُجْرٍ السَّعْدِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا جَرِيرُ بْنُ عَبْدِ الْحَمِيدِ، عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ عَائِشَةَ، قَالَتْ: كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي وَهُوَ جَالِسٌ بَعْدَمَا دَخَلَ فِي السِّنِّ، وَكَانَ إِذَا بَقِيَ عَلَيْهِ مِنَ السُّورَةِ ثَلاَثُونَ آيَةً قَامَ فَقَرَأَهَا، ثُمَّ رَكَعَ.
Shahih Ibnu Hibban 2509: Muhammad bin Ishaq bin Khuzaimah mengabarkan kepada kami, dia berkata: Ali bin Hjur As-Sa'di menceritakan kepada kami, dia berkata: Jarir bin Abdul Hamid menceritakan kepada kami dari Hisyam bin Urwah, dari ayahnya, dari Aisyah, dia berkata, "Nabi shalat dalam keadaan duduk setelah beliau masuk usia tua. Apabila sudah tersisa dari bacaannya 30 ayat, beliau kembali berdiri menyelesaikan bacaan surah tersebut, baru kemudian ruku."407 [1:4]
صحيح ابن حبان ٢٥١٠: أَخْبَرَنَا الْحَسَنُ بْنُ سُفْيَانَ، قَالَ: حَدَّثَنَا عَبْدُ الأَعْلَى بْنُ حَمَّادٍ النَّرْسِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا وُهَيْبُ بْنُ خَالِدٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا خَالِدٌ الْحَذَّاءُ، عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ شَقِيقٍ، عَنْ عَائِشَةَ، قَالَ: سَأَلْتُهَا عَنْ صَلاَةِ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالَتْ: كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي لَيْلاً طَوِيلاً قَاعِدًا، وَلَيْلاً طَوِيلاً قَائِمًا، فَإِذَا صَلَّى قَاعِدًا رَكَعَ قَاعِدًا، وَإِذَا صَلَّى قَائِمًا رَكَعَ قَائِمًا.
Shahih Ibnu Hibban 2510: Al Hasan bin Sufyan mengabarkan kepada kami, dia berkata: Abdul A'la bin Hammad An-Narsi menceritakan kepada kami, dia berkata: Wuhaib bin Khalid menceritakan kepada kami, dia berkata: Khalid Al Hadzdza menceritakan kepada kami dari Abdullah bin Syaqiq, dari Aisyah, dia berkata: Aku (Abdullah) bertanya kepadanya (Aisyah) tentang shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu ia menjawab, "Rasulullah shalat pada malam hari dengan panjang dalam keadaan duduk. Pernah pula dalam keadaan berdiri dalam waktu yang lama. Jika beliau shalat dengan duduk maka beliau pun ruku dengan duduk, tapi jika shalat dengan berdiri maka ruku dengan berdiri."408 [1:4]