سنن الدارقطني

Sunan Daruquthni

Sunan Daruquthni #4251

سنن الدارقطني ٤٢٥١: نا أَبُو بَكْرٍ النَّيْسَابُورِيُّ , نا يُوسُفُ بْنُ سَعِيدٍ , نا حَجَّاجٌ , عَنِ ابْنِ جُرَيْجٍ , عَنْ عَطَاءٍ , عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ , قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «لَا تَجُوزُ الْوَصِيَّةُ لِوَارِثٍ إِلَّا أَنْ يَشَاءَ الْوَرَثَةُ»

Sunan Daruquthni 4251: Abu Bakar An-Naisaburi menceritakan kepada kami, Yusuf bin Sa'id menceritakan kepada kami, Hajjaj menceritakan kepada kami dari Ibnu Juraij, dari Atha‘ dari Ibnu Abbas, dia berkata, Rasulullah SAW bersabda: "Tidak sah wasiat untuk pewaris, kecuali bila para ahli waris menghendaki."

Grade

Sunan Daruquthni #4252

سنن الدارقطني ٤٢٥٢: نا عَلِيُّ بْنُ إِبْرَاهِيمَ بْنِ عِيسَى , نا أَحْمَدُ بْنُ مُحَمَّدٍ الْمَاسَرْجِسِيُّ , نا عَمْرُو بْنُ زُرَارَةَ , نا زِيَادُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ , نا إِسْمَاعِيلُ بْنُ مُسْلِمٍ , عَنِ الْحَسَنِ , عَنْ عَمْرِو بْنِ خَارِجَةَ , قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «لَا وَصِيَّةَ لِوَارِثٍ إِلَّا أَنْ يُجِيزَ الْوَرَثَةُ»

Sunan Daruquthni 4252: Ali bin Ibrahim bin Isa menceritakan kepada kami, Ahmad bin Muhammad Al Masarjisi menceritakan kepada kami, Amr bin Zurarah menceritakan kepada kami, Ziyad bin Abdullah menceritakan kepada kami, Ismail bin Muslim menceritakan kepada kami dari Al Hasan, dari Amr bin Kharijah, dia berkata, Rasulullah SAW bersabda: "Tidak ada wasiat untuk pewaris, kecuali para ahli waris membolehkan."

Grade

Sunan Daruquthni #4253

سنن الدارقطني ٤٢٥٣: نا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ الصَّمَدِ بْنِ الْمُهْتَدِي , نا مُحَمَّدُ بْنُ عَمْرِو بْنِ خَالِدٍ , نا أَبِي , عَنْ يُونُسَ بْنِ رَاشِدٍ , عَنْ عَطَاءٍ الْخُرَاسَانِيِّ , عَنْ عِكْرِمَةَ , عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ , قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «لَا يَجُوزُ لِوَارِثٍ وَصِيَّةٌ إِلَّا أَنْ يَشَاءَ الْوَرَثَةُ»

Sunan Daruquthni 4253: Ubaidullah bin Abdushshamad bin Al Muhtadi Billah menceritakan kepada kami, Muhammad bin Amr bin Khalid menceritakan kepada kami, ayahku menceritakan kepada kami dari Yunus bin Rasyid, dari Atha' Al Khurasani, dari Berimah, dari Ibnu Abbas, dia berkata, Rasulullah SAW bersabda: "Tidak sah wasiat untuk pewaris, kecuali bila para ahli waris menghendaki."

Sunan Daruquthni #4254

سنن الدارقطني ٤٢٥٤: نا أَحْمَدُ بْنُ كَامِلٍ , نا عُبَيْدُ بْنُ كَثِيرٍ , نا عَبَّادُ بْنُ يَعْقُوبَ , نا نُوحُ بْنُ دَرَّاجٍ , عَنْ أَبَانَ بْنِ تَغْلِبَ , عَنْ جَعْفَرِ بْنِ مُحَمَّدٍ , عَنْ أَبِيهِ , قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «لَا وَصِيَّةَ لِوَارِثٍ وَلَا إِقْرَارَ بِدَيْنٍ»

Sunan Daruquthni 4254: Ahmad bin Kamil menceritakan kepada kami, Ubaid bin Katsir menceritakan kepada kami, Abbad bin Ya'qub menceritakan kepada kami, Nuh bin Danaj menceritakan kepada kami dari Aban bin Taghlib, dari Ja'far bin Muhammad, dari ayahnya, dia berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Tidak ada wasiat untuk pewaris, dan tidak ada pengakuan tentang utang."

Grade

Sunan Daruquthni #4255

سنن الدارقطني ٤٢٥٥: نا أَحْمَدُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ زِيَادٍ , نا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مَرْزُوقٍ , نا عَبْدُ الْوَهَّابِ , أنا سَعِيدٌ , عَنْ قَتَادَةَ , عَنْ شَهْرِ بْنِ حَوْشَبٍ , عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ غَنْمٍ , عَنْ عَمْرِو بْنِ خَارِجَةَ , قَالَ: خَطَبَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِمِنًى , فَقَالَ: «إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ قَدْ قَسَمَ لِكُلِّ إِنْسَانٍ نَصِيبَهُ مِنَ الْمِيرَاثِ فَلَا يَجُوزُ لِوَارِثٍ وَصِيَّةٌ إِلَّا مِنَ الثُّلُثِ». قَالَ: وَنا سَعِيدُ بْنُ مَطَرٍ , عَنْ شَهْرٍ , عَنْ عَمْرِو بْنِ خَارِجَةَ , عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِثْلَهُ

Sunan Daruquthni 4255: Ahmad bin Muhammad bin Ziyad menceritakan kepada kami, Abdurrahman bin Marzuq menceritakan kepada kami, Abdul Wahhab menceritakan kepada kami, Sa'id mengabarkan kepada kami dari Qatadah, dari Syahr bin Hausyab, dari Abdurrahman bin Ghanam, dari Amr bin Kharijah, dia berkata, "Rasulullah SAW pernah berkhutbah pada kami di Mina, beliau berkata, ''Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla telah menentukan bagian warisan untuk setiap orang, maka tidak boleh ada wasiat untuk pewaris, kecuali dari harta yang sepertiga.” Dia berkata: Dan Sa'id bin Mathar menceritakan kepada kami dari Syahr, dari Amr bin Kharijah, dari Nabi SAW, dengan redaksi yang sama.

Grade

Sunan Daruquthni #4256

سنن الدارقطني ٤٢٥٦: نا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ الْعَزِيزِ , نا عَبَّاسُ بْنُ الْوَلِيدِ النَّرْسِيُّ , نا عِمْرَانُ بْنُ خَالِدٍ الْخُزَاعِيُّ , نا ثَابِتٌ , عَنْ أَنَسٍ , قَالَ: كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي بَيْتِ عَائِشَةَ مَعَهُ بَعْضُ نِسَائِهِ يَنْتَظِرُونَ طُعَيِّمًا , قَالَ: فَسَبَقَتْهَا - قَالَ عِمْرَانُ: أَكْبَرُ ظَنِّي أَنَّهُ قَالَ: - حَفْصَةُ بِصَحْفَةٍ فِيهَا ثَرِيدٌ , قَالَ: فَوَضَعَتْهَا فَخَرَجَتْ عَائِشَةُ فَأَخَذَتِ الصَّحْفَةَ , قَالَ: وَذَلِكَ قَبْلَ أَنْ يُحْجَبْنَ , قَالَ: فَضَرَبَتْ بِهَا فَانْكَسَرَتْ فَأَخَذَهَا نَبِيُّ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِيَدِهِ , قَالَ: فَضَمَّهَا , وَقَالَ: بِكَفِّهِ يَصِفُ ذَلِكَ عِمْرَانُ , وَقَالَ: «غَارَتْ أُمُّكُمْ» , فَلَمَّا فَرَغَ أَرْسَلُ بِالصَّحْفَةِ إِلَى حَفْصَةَ وَأَرْسَلَ بِالْمَكْسُورَةِ إِلَى عَائِشَةَ فَصَارَتْ قَضِيَّةُ مَنْ كَسَرَ شَيْئًا فَهُوَ لَهُ وَعَلَيْهِ مِثْلُهُ

Sunan Daruquthni 4256: Abdullah bin Muhammad bin Abdul Aziz menceritakan kepada kami, Abbas bin Al Walid An-Narsi menceritakan kepada kami, Imran bin Khalid Al Khuza'i menceritakan kepada kami, Tsabit menceritakan kepada kami dari Anas, dia berkata, "Ketika Nabi SAW sedang di rumah Aisyah bersama sebagian istri beliau yang menantikan makanan." Dia lanjut berkata, "Dia lalu mendahuluinya" Imran berkata, "Kuat dugaanku bahwa dia berkata: Hafshah dengan sepiring bubur," Dia melanjutkan, "lalu ia meletakkannya, kemudian Aisyah keluar lalu mengambil piring itu" Dia berkata, "Itu sebelum diperintahkan berhijab" Dia melanjutkan, "Lalu dia (Aisyah) membantingnya hingga pecah. Kemudian Nabi SAW mengambilnya dengan tangannya, lalu mengumpulkannya, kemudian beliau berkata dengan tangannya —Imran lalu menjelaskan dengan tangannya— dan beliau berkata, Ibu kalian telah cemburu.'' Setelah selesai beliau memberikan piring kepada Hafshah dan mengirimkan pula piring yang pecah kepada Aisyah. Sehingga jadi ketentuan bahwa barangsiapa yang memecahkan sesuatu, maka barang itu menjadi miliknya dan dia harus menggantinya dengan yang seperti itu."

Grade

Sunan Daruquthni #4257

سنن الدارقطني ٤٢٥٧: نا أَحْمَدُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ سَعْدَانَ , نا شُعَيْبُ بْنُ أَيُّوبَ , نا يَحْيَى بْنُ آدَمَ , نا أَبُو بَكْرِ بْنُ عَيَّاشٍ , عَنِ الْكَلْبِيِّ، عَنْ أَبِي صَالِحٍ , عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ فِي قَوْلِهِ عَزَّ وَجَلَّ: {وَإِذْ أَسَرَّ النَّبِيُّ إِلَى بَعْضِ أَزْوَاجِهِ حَدِيثًا} [التحريم: 3] , قَالَ: اطَّلَعَتْ حَفْصَةُ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَعَ أُمِّ إِبْرَاهِيمَ عَلَيْهِ السَّلَامُ , فَقَالَ: «لَا تُخْبِرِي عَائِشَةَ» , وَقَالَ لَهَا: «إِنَّ أَبَاكِ وَأَبَاهَا سَيَمْلُكَانِ» أَوْ «سَيَلِيَانِ بَعْدِي فَلَا تُخْبِرِي عَائِشَةَ» , فَانْطَلَقَتْ حَفْصَةُ فَأَخْبَرَتْ عَائِشَةَ فَأَظْهَرَهُ اللَّهُ عَلَيْهِ فَعَرَّفَ بَعْضَهُ وَأَعْرَضَ عَنْ بَعْضٍ , قَالَ: أَعْرَضَ عَنْ قَوْلِهِ: «إِنَّ أَبَاكِ وَأَبَاهَا يَكُونَانِ بَعْدِي» , كَرِهَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يَنْشُرَ ذَلِكَ فِي النَّاسِ فَأَعْرَضَ عَنْهُ

Sunan Daruquthni 4257: Ahmad bin Muhammad bin Sa'dan menceritakan kepada kami, Syu'aib bin Ayyub menceritakan kepada kami, Yahya bin Adam menceritakan kepada kami, Abu Bakar bin Ayyasy menceritakan kepada kami dari Al Kalbi, dari Abu Shalih, dari Ibnu Abbas, tentang firman Allah Azza wa Jalla: "Dan ingatlah ketika Nabi membicarakan secara rahasia kepada salah seorang dari isteri-istrinya (Hafsah) suatu peristiwa." (Qs. AtTahriim [66]: 3), dia berkata, "Hafshah melihat Nabi SAW bersama Ummu Ibrahim AS, lalu beliau berkata, ''Janganlah engkau memberitahu Aisyah'. Beliau juga berkata kepadanya, 'Sesungguhnya ayahmu dan ayahnya akan berkuasa' atau beliau berkata 'akan menggantikan setelahku. Maka janganlah engkau beritahu Aisyah.' Namun Hafshah bertolak memberitahu Aisyah, lalu Allah memberitahukan hal tersebut kepada beliau. Setelah itu beliau memberitahukan sebagiannya dan menutupi sebagian lainnya. Beliau menutupi ucapannya 'Sesungguhnya ayahmu dan ayahnya akan menjadi pengganti setelahku'. Karena Rasulullah SAW tidak menyukai bila hal itu tersebar di kalangan manusia, maka beliau tidak menyingkap.

Grade

Sunan Daruquthni #4258

سنن الدارقطني ٤٢٥٨: حَدَّثَنَا أَبُو مُحَمَّدِ بْنُ صَاعِدٍ , نا مُحَمَّدُ بْنُ زُنْبُورٍ , نا فُضَيْلُ بْنُ عِيَاضٍ , عَنْ هِشَامٍ , عَنِ ابْنِ سِيرِينَ , عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ , قَالَ: " كَانُوا يَكْتُبُونَ فِي صُدُورِ وَصَايَاهُمْ: هَذَا مَا أَوْصَى فُلَانُ بْنُ فُلَانٍ أَوْصَى أَنْ يَشْهَدَ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ , وَأَنَّ السَّاعَةَ آتِيَةٌ لَا رَيْبَ فِيهَا , وَأَنَّ اللَّهَ يَبْعَثُ مَنْ فِي الْقُبُورِ , وَأَوْصَى مَنْ تَرَكَ بَعْدَهُ مِنْ أَهْلِهِ أَنْ يَتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَأَنْ يُصْلِحُوا ذَاتَ بَيْنِهِمْ وَيُطِيعُوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ إِنَّ كَانُوا مُؤْمِنِينَ , وَأَوْصَاهُمْ بِمَا أَوْصَى بِهِ إِبْرَاهِيمُ بَنِيهِ وَيَعْقُوبُ {يَا بَنِيَّ إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَى لَكُمُ الدِّينَ فَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ} [البقرة: 132] "

Sunan Daruquthni 4258: Abu Muhammad bin Sha'id menceritakan kepada kami, Muhammad bin Zunbur menceritakan kepada kami, Fudhail bin Iyadh menceritakan kepada kami dari Hisyam, dari Ibnu Sirin, dari Anas bin Malik, dia berkata, "Dulu mereka biasa menulis di permulaan wasiat mereka: Ini yang diwasiatkan oleh Fulan bin Fulan. Dia berwasiat untuk bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang haq selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, bahwa Muhammad adalah hamba-Nya dan utusan-Nya, bahwa kiamat itu pasti datang, tidak ada keraguan padanya, dan bahwa Allah akan membangkitkan manusia dari kuburnya. Dia juga berwasiat, bahwa barangsiapa dari keluarganya yang masih ada setelah ketiadaannya, hendaknya bertakwa kepada Allah dengan sebenar- benarnya takwa, memperbaiki hubungan antara sesama mereka, menaati Allah dan Rasul-Nya, bila mereka orang-orang yang beriman. Dia juga berwasiat dengan apa yang telah diwasiatkan oleh Ibrahim kepada anak-anaknya, demikian juga Ya'qub: Wahai anak-anakku, sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam." (Qs. Al Baqarah [2]: 132)

Grade

Sunan Daruquthni #4259

سنن الدارقطني ٤٢٥٩: حَدَّثَنَا الْحُسَيْنُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ , نا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ سَعْدٍ الزُّهْرِيُّ , نا عَمِّي , نا أَبِي , عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِسْحَاقَ , عَنْ أَبِي نُعَيْمٍ يَعْنِي وَهْبَ بْنَ كَيْسَانَ , عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ , أَنَّهُ سَمِعَهُ يَقُولُ: أَرَدْتُ الْخُرُوجَ إِلَى خَيْبَرَ فَأَتَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ فِي الْمَسْجِدِ فَسَلَّمْتُ عَلَيْهِ , فَقُلْتُ لَهُ: إِنِّي أُرِيدُ الْخُرُوجَ إِلَى خَيْبَرَ فَأَحْبَبْتُ التَّسْلِيمَ عَلَيْكَ بِأَبِي أَنْتَ وَأُمِّي يَكُونُ ذَلِكَ آخَرَ مَا أَصْنَعُ بِالْمَدِينَةِ , قَالَ فَقَالَ لِي: «إِذَا أَتَيْتَ وَكِيلِي بِخَيْبَرَ فَخُذْ مِنْهُ خَمْسَةَ عَشَرَ وَسْقًا» , قَالَ: فَلَمَّا وَلَّيْتُ دَعَانِي فَقَالَ لِي: «خُذْ مِنْهُ ثَلَاثِينَ وَسْقًا فَوَاللَّهِ مَا لِآلِ مُحَمَّدٍ بِخَيْبَرَ تَمْرَةٌ غَيْرُهَا فَإِنِ ابْتَغَى مِنْكَ آيَةً فَضَعْ يَدَكَ عَلَى تَرْقُوَتِهِ» , وَذَكَرَ بَاقِيَ الْحَدِيثِ

Sunan Daruquthni 4259: Al Husain bin Ismail menceritakan kepada kami, Ubaidullah bin Sa'd Az-Zuhri menceritakan kepada kami, pamanku menceritakan kepada kami, ayahku menceritakan kepada kami dari Muhammad bin Ishaq, dari Abu Nu'aim —yakni Wahb bin Kaisan,— dari Jabir bin Abdullah, bahwa dia mendengarnya berkata, "Ketika aku hendak berangkat ke Khaibar, aku menemui Rasulullah SAW saat beliau sedang di masjid. Aku kemudian mengucapkan salam kepada beliau, lalu aku berkata, 'Sesungguhnya aku hendak pergi ke Khaibar, tapi aku ingin mengucapkan salam kepadamu. Ayah dan ibuku tebusannya, sungguh itu yang terakhir aku lakukan di Madinah.' Beliau pun bersabda kepadaku, 'Bila engkau menemui wakilku di Khaibar, maka ambillah darinya lima belas wasaq.' Ketika aku beranjak, beliau memanggilku, lalu berkata, 'Ambillah darinya tiga puluh wasaq. Demi Allah, tidak ada lagi kurma milik keluarga Muhammad di Khaibar selain itu. Bila ia meminta bukti darimu, maka letakkan tanganmu di atas lehernya'. " Selanjutnya ia menyebutkan sisa hadits ini.

Grade

Sunan Daruquthni #4260

سنن الدارقطني ٤٢٦٠: نا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ الصَّمَدِ بْنِ الْمُهْتَدِي بِاللَّهِ , نا الْحَسَنُ بْنُ غُلَيْبٍ الْأَزْدِيُّ , نا يَحْيَى بْنُ سُلَيْمَانَ الْجُعْفِيُّ , نا سُلَيْمَانُ بْنُ حَبَّانَ , نا حُمَيْدٌ الطَّوِيلُ , عَنْ أَنَسٍ , قَالَ: " كَانَ أَبُو طَلْحَةَ وَأُبَيُّ بْنُ كَعْبٍ وَسُهَيْلُ بْنُ بَيْضَاءَ عِنْدَ أَبِي طَلْحَةَ يَشْرَبُونَ مِنْ شَرَابِ تَمْرٍ وَبُسْرٍ , أَوْ قَالَ: رُطَبٍ وَأَنَا أَسْقِيهِمْ مِنَ الشَّرَابِ حَتَّى كَادَ يَأْخُذُ مِنْهُمْ فَمَرَّ رَجُلٌ مِنَ الْمُسْلِمِينَ , فَقَالَ: أَلَا هَلْ عَلِمْتُمْ أَنَّ الْخَمْرَ قَدْ حُرِّمَتْ؟ , فَقَالُوا: يَا أَنَسُ اكْفِ مَا فِي إِنَائِكَ , وَمَا قَالُوا: حَتَّى نَتَبَيَّنَ , قَالَ: فَكَفَأْتُهُ ". قَالَ أَبُو عَبْدِ اللَّهِ , وَهُوَ عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ الصَّمَدِ بْنِ الْمُهْتَدِي بِاللَّهِ: هَذَا يَدُلُّ عَلَى أَنَّ خَبَرَ الْوَاحِدِ يُوجِبُ الْعَمَلَ

Sunan Daruquthni 4260: Ubaidullah bin Abdushshamad bin Al Muhtadi Billah menceritakan kepada kami, Al Hasan bin Ghulaib Al Azdi menceritakan kepada kami, Yahya bin Sulaiman Al Ju'fl menceritakan kepada kami, Sulaiman bin Habban menceritakan kepada kami, Humaid Ath-Thawil menceritakan kepada kami dari Anas, dia berkata, "Abu Thalhah, Ubai bin Ka'b dan Suhail bin Baidha" sedang di tempat Abu Thalhah, mereka tengah meminum minuman yang terbuat dari kurma kering dan kurma mentah" atau dia berkata "kurma matang, dan aku menuangkan minuman untuk mereka. Sampai-sampai hampir ada yang linglung di antara mereka, seorang laki-laki dari kalangan kaum muslimin lewat, lalu dia berkata, Tidakkah kalian tahu bahwa khamer sudah diharamkan?' Mereka berkata, 'Wahai Anas tumpahkan apa yang ada di dalam bejanamu.' Mereka tidak berkata hingga kami merasa jelas." Dia berkata, "Lalu aku menumpahkannya." Abu Abdullah, —yaitu Ubaidullah bin Abdushshamad bin Al Muhtadi Billah,— berkata, "Ini menunjukkan bahwa khabar dari satu orang wajib diamalkan."

Grade