سنن الدارقطني ٣٦٧١: نا أَبُو بَكْرٍ النَّيْسَابُورِيُّ , نا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَاقَ , نا أَبُو نُعَيْمٍ , نا جَرِيرُ بْنُ حَازِمٍ , عَنْ عِيسَى بْنِ عَاصِمٍ , قَالَ: سَمِعْتُ شُرَيْحًا , يَقُولُ: [ص:421] قَالَ لِي عَلِيُّ بْنُ أَبِي طَالِبٍ: «الَّذِي بِيَدِهِ عُقْدَةُ النِّكَاحِ؟» قُلْتُ: وَلِيُّ الْمَرْأَةِ , قَالَ: «لَا بَلْ هُوَ الزَّوْجُ»
Sunan Daruquthni 3671: Abu Bakar An-Naisaburi menceritakan kepada kami, Muhammad bin Ishaq menceritakan kepada kami, Abu Nu'aim menceritakan kepada kami, Jarir bin Hazim menceritakan kepada kami dari Isa bin Ashim, dia berkata: Aku mendengar Syuraih berkata: Ali bin Abu Thalib berkata kepadaku, "Yang ditangannya ada akad nikah." Aku berkata, "Wali si istri?" Ia menjawab, "Bukan, tapi suami." Maksudnya wanita itu bisa dirajam, karena terbukti selingkuh, tapi li‘an membuat ia bebas dan urusannya diserahkan kepada Allah saja.
Grade
سنن الدارقطني ٣٦٧٢: نا أَبُو بَكْرٍ النَّيْسَابُورِيُّ , نا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَاقَ , نا شُجَاعُ بْنُ الْوَلِيدِ , نا مُحَمَّدُ بْنُ عَمْرٍو , نا يَحْيَى بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ حَاطِبٍ , وَأَبُو سَلَمَةَ , أَنَّ جُبَيْرَ بْنَ مُطْعِمٍ تَزَوَّجَ امْرَأَةً مِنْ بَنِي نَصْرٍ فَطَلَّقَهَا قَبْلَ أَنْ يَدْخُلَ بِهَا فَأَرْسَلَ إِلَيْهَا بِالصَّدَاقِ كَامِلًا , فَقَالَ: " أَنَا أَحَقُّ بِالْعَفْوِ مِنْهَا قَالَ اللَّهُ تَعَالَى {إِلَّا أَنْ يَعْفُونَ أَوْ يَعْفُوَ الَّذِي بِيَدِهِ عُقْدَةُ النِّكَاحِ} [البقرة: 237] وَأَنَا أَحَقُّ بِالْعَفْوِ مِنْهَا " [ص:422].
Sunan Daruquthni 3672: Abu Bakar An-Naisaburi menceritakan kepada kami, Muhammad bin Ishaq menceritakan kepada kami, Syuja' bin Al Walid menceritakan kepada kami, Muhammad bin Amr menceritakan kepada kami, Yahya bin Abdurrahman bin Hathib dan Abu Salamah menceritakan kepada kami, bahwa Jubair bin Muth'im menikahi seorang wanita bani Nadhar. Ia kemudian menceraikannya sebelum sempat menggaulinya, lalu mengirimkan pembayaran maharnya secara penuh dan berkata, "Aku lebih berhak memaafkan daripada dia." Allah Ta'ala berfirman, "Atau dimaafkan oleh orang yang memegang ikatan nikah." (Qs. Al Baqarah [2]: 237) Aku lebih berhak memaafkan daripada dia (istrinya -penerj)."
Grade
سنن الدارقطني ٣٦٧٣: نا أَبُو بَكْرٍ الشَّافِعِيُّ , نا مُحَمَّدُ بْنُ شَاذَانَ , نا مُعَلَّى , نا ابْنُ أَبِي زَائِدَةَ , عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَمْرٍو , عَنْ يَحْيَى بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ حَاطِبٍ , عَنْ جُبَيْرِ بْنِ مُطْعِمٍ , بِهَذَا نَحْوَهُ
Sunan Daruquthni 3673: Abu Bakar Asy-Syafi'i menceritakan kepada kami, Muhammad bin Syadzan menceritakan kepada kami, Mu'alla menceritakan kepada kami, Ibnu Abu Za'idah menceritakan kepada kami dari Muhammad bin Amr, dari Yahya bin Abdurrahman bin Hathib, dari Jubair bin Muth'im dengan redaksi yang sama.
سنن الدارقطني ٣٦٧٤: نا الْحُسَيْنُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ , نا يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ الدَّوْرَقِيُّ , نا أَبُو النَّضْرِ , نا أَبُو سَعِيدٍ الْمُؤَدِّبُ , ثنا مُحَمَّدُ بْنُ عَمْرِو بْنِ عَلْقَمَةَ , عَنْ أَبِي سَلَمَةَ , قَالَ: [ص:423] تَزَوَّجَ جُبَيْرُ بْنُ مُطْعِمٍ امْرَأَةً فَطَلَّقَهَا قَبْلَ أَنْ يَدْخُلَ بِهَا فَقَرَأَ الْآيَةَ {إِلَّا أَنْ يَعْفُونَ أَوْ يَعْفُوَ الَّذِي بِيَدِهِ عُقْدَةُ النِّكَاحِ} [البقرة: 237] , فَقَالَ: «أَنَا أَحَقُّ بِالْعَفْوِ مِنْهَا، فَسَلَّمَ إِلَيْهَا الْمَهْرَ كَامِلًا فَأَعْطَاهَا إِيَّاهُ»
Sunan Daruquthni 3674: Al Husain bin Ismail menceritakan kepada kami, Ya'qub bin Ibrahim Ad-Dauraqi menceritakan kepada kami, Abu An-Nadhar menceritakan kepada kami, Abu Sa'id Al Mu'addib menceritakan kepada kami, Muhammad bin Amr bin Al Qamah menceritakan kepada kami dari Abu Salamah, dia berkata, "Jubair bin Muth'im pernah menikahi seorang wanita yang kemudian ia ceraikan sebelum sempat menggaulinya dan ia membaca "Kecuali jika istri-istrimu memaafkan atau dimaafkan oleh orang yang memegang ikatan nikah. " (Qs. Al Baqarah [2]: 237) dan ia berkata, "Aku lebih berhak memaafkan daripada dia." Ia kemudian memberikan semua maharnya.
سنن الدارقطني ٣٦٧٥: نا أَبُو بَكْرٍ الشَّافِعِيُّ , نا بِشْرُ بْنُ مُوسَى , نا الْحُمَيْدِيُّ , نا سُفْيَانُ , نا جَرِيرُ بْنُ حَازِمٍ , عَنْ عِيسَى بْنِ عَاصِمٍ , عَنْ زَاذَانَ , قَالَ: قَالَ عَلِيٌّ: «الَّذِي بِيَدِهِ عُقْدَةُ النِّكَاحِ الزَّوْجُ». قَالَ سُفْيَانُ: وَكَانَ ابْنُ شُبْرُمَةَ يَقُولُ: هُوَ الزَّوْجُ
Sunan Daruquthni 3675: Abu Bakar Asy-Syafi'i menceritakan kepada kami, Bisyir bin Musa menceritakan kepada kami, Al Humaidi menceritakan kepada kami, Sufyan menceritakan kepada kami, Jarir bin Hazim menceritakan kepada kami dari Isa bin Ashim, dari Zadzan, dia berkata: Ali berkata, "Orang yang memegang ikatan nikah adalah suami." Sufyan berkata, "Ibnu Syubrumah juga mengatakan bahwa ia adalah suami."
Grade
سنن الدارقطني ٣٦٧٦: نا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ إِبْرَاهِيمَ الْجُرْجَانِيُّ مِنْ أَصْلِهِ , نا الْحَسَنُ بْنُ سُفْيَانَ , نا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ , نا ابْنُ لَهِيعَةَ , عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ , عَنْ أَبِيهِ , عَنْ جَدِّهِ , قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «وَلِيُّ عُقْدَةِ النِّكَاحِ هُوَ الزَّوْجُ»
Sunan Daruquthni 3676: Abdullah bin Ibrahim Al Jurjani menceritakan kepada kami, Al Hasan bin Sufyan menceritakan kepada kami, Qutaibah bin Sa'id menceritakan kepada kami, Ibnu Lahi'ah menceritakan kepada kami dari Amr bin Syu'aib, dari ayahnya, dari kakeknya, dia berkata: Rasulullah SAW bersabda, "Yang memiliki ikatan pernikahan adalah suami."
Grade
سنن الدارقطني ٣٦٧٧: نا ابْنُ مَخْلَدٍ , نا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الْمَلِكِ الدَّقِيقِيُّ , نا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ , نا وَرْقَاءُ بْنُ عُمَرَ , عَنْ عَمْرِو بْنِ دِينَارٍ , عَنْ عِكْرِمَةَ , عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ , فِي قَوْلِهِ {إِلَّا أَنْ يَعْفُونَ} [البقرة: 237] , قَالَ: «أَنْ تَعْفُوَ الْمَرْأَةُ أَوْ يَعْفُوَ الَّذِي بِيَدِهِ عُقْدَةُ النِّكَاحِ الْوَلِيُّ».
Sunan Daruquthni 3677: Ibnu Makhlad menceritakan kepada kami, Muhammad bin Abdul Malik Ad-Daqiqi menceritakan kepada kami, Yazid bin Harun menceritakan kepada kami, Warqa' bin Umar menceritakan kepada kami dari Amr bin Dinar, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas tentang tafsir firman Allah, "Kecuali kalau ia memaafkan." dia berkata, "Maksudnya adalah istri memaafkan atau yang memiliki ikatan pernikahan, yaitu wali."
Grade
سنن الدارقطني ٣٦٧٨: نا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ غَيْلَانَ , نا أَبُو هِشَامٍ الرِّفَاعِيُّ , نا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مَهْدِيٍّ , عَنْ حَمَّادِ بْنِ سَلَمَةَ , عَنْ عَمَّارِ بْنِ أَبِي عَمَّارٍ , عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ , قَالَ: هُوَ الزَّوْجُ. [ص:425]
Sunan Daruquthni 3678: Muhammad bin Abdullah bin Ghailan menceritakan kepada kami, Abu Hisyam ArRifa'i menceritakan kepada kami, Abdurrahman bin Mahdi menceritakan kepada kami dari Hammad bin Salamah, dari Ammar bin Abu Ammar, dari Ibnu Abbas, dia berkata, "Maksudnya adalah suami."
Grade
سنن الدارقطني ٣٦٧٩: نا ابْنُ غَيْلَانَ , نا أَبُو هِشَامٍ , نا عُبَيْدُ اللَّهِ , عَنْ إِسْرَائِيلَ , عَنْ خُصَيْفٍ , عَنْ مُجَاهِدٍ , عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ , قَالَ: هُوَ الزَّوْجُ
Sunan Daruquthni 3679: Ibnu Ghailan menceritakan kepada kami, Abu Hisyam menceritakan kepada kami, Ubaidullah menceritakan kepada –kami dari Israel, dari Khushaif, dari Mujahid, dari Ibnu Abbas, dia berkata, "Dia adalah suami."
Grade
سنن الدارقطني ٣٦٨٠: نا ابْنُ غَيْلَانَ , نا أَبُو هِشَامٍ , نا ابْنُ مَهْدِيٍّ , عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ جَعْفَرٍ , عَنْ وَاصِلِ بْنِ أَبِي سَعِيدٍ , عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ جُبَيْرِ بْنِ مُطْعِمٍ , أَنَّ أَبَاهُ تَزَوَّجَ بِامْرَأَةٍ ثُمَّ طَلَّقَهَا قَبْلَ أَنْ يَدْخُلَ بِهَا فَأَرْسَلَ بِالصَّدَاقِ , وَقَالَ: «أَنَا أَحَقُّ بِالْعَفْوِ»
Sunan Daruquthni 3680: Ibnu Ghailan menceritakan kepada kami, Abu Hisyam menceritakan kepada kami, Ibnu Mahdi menceritakan kepada kami dari Abdullah bin Ja'far, dari Washil bin Sa'id, dari Muhammad bin Jubair bin Muth'im bahwa ayahnya pernah menikahi seorang wanita kemudian menceraikannya sebelum sempat menggaulinya. Ia lalu mengirimkan maharnya (secara penuh) dan berkata, "Aku lebih berhak untuk memaafkan."