حديث أبي بكرة نفيع بن الحارث بن كلدة رضي الله تعالى

Bab Hadits Abu Bakrah Nafi' bin Al Harits bin Kaladah Radliyallahu ta'ala 'anhu

Musnad Ahmad #19609

مسند أحمد ١٩٦٠٩: حَدَّثَنَا عَفَّانُ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ أَخْبَرَنَا عَلِيُّ بْنُ زَيْدٍ عَن عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي بَكْرَةَ عَن أَبِي بَكْرَةَ أَنَّ جِبْرِيلَ عَلَيْهِ السَّلَام قَالَ يَا مُحَمَّدُ اقْرَأْ الْقُرْآنَ عَلَى حَرْفٍ قَالَ مِيكَائِيلُ عَلَيْهِ السَّلَام اسْتَزِدْهُ فَاسْتَزَادَهُ قَالَ اقْرَأْهُ عَلَى حَرْفَيْنِ قَالَ مِيكَائِيلُ اسْتَزِدْهُ فَاسْتَزَادَهُ حَتَّى بَلَغَ سَبْعَةَ أَحْرُفٍ قَالَ كُلٌّ شَافٍ كَافٍ مَا لَمْ تَخْتِمْ آيَةَ عَذَابٍ بِرَحْمَةٍ أَوْ آيَةَ رَحْمَةٍ بِعَذَابٍ نَحْوَ قَوْلِكَ تَعَالَ وَأَقْبِلْ وَهَلُمَّ وَاذْهَبْ وَأَسْرِعْ وَاعْجَلْ

Musnad Ahmad 19609: Telah menceritakan kepada kami ['Affan], telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah], telah mengabarkan kepada kami [Ali bin Zaid] dari [Abdurrahman bin Abu Bakrah] dari Abu Bakrah bahwa Jibril 'alaihi salam berkata: "Wahai Muhammad bacalah Al Qur`an dengan satu huruf!." Lalu Mika`ilmenimpali: "Mintalah tambahan!." Lalu Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam meminta tambahan. Jibril berkata lagi: "Bacalah dengan dua huruf!." Mika`il menimpali: "Mintalah supaya di tambah!." Maka Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam meminta tambahan hingga menjadi tujuh huruf, Abu Bakrah berkata: setiap ujung ayat telah sempurna, selagi ayat adzab tidak dibatasi dengan rahmat atau ayat rahmat dengan adzab sebagaimana perkataanmu: "Ta'ala, aqbil. Halumma, idzhab, asri' dan a'jil!.'

Grade

Musnad Ahmad #19610

مسند أحمد ١٩٦١٠: حَدَّثَنَا عَفَّانُ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ أَخْبَرَنَا عَلِيُّ بْنُ زَيْدٍ عَن عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي بَكْرَةَ عَن أَبِيهِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ قَتَلَ نَفْسًا مُعَاهَدَةً بِغَيْرِ حَقِّهَا لَمْ يَجِدْ رَائِحَةَ الْجَنَّةِ وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ مِائَةِ عَامٍ

Musnad Ahmad 19610: Telah menceritakan kepada kami ['Affan], telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah], telah mengabarkan kepada kami ['Ali bin Zaid] dari [Abdurrahman bin Abu Bakrah] dari [Ayahnya] bahwa Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Barangsiapaa membunuh jiwa yang berada dalam perjanjian (mu'ahad) tanpa sebab yang membenarkannya, maka ia tidak akan menciaum bau surga, padahal baunya dapat tercium dari jarak lima ratus tahun perjalanan."

Grade

Musnad Ahmad #19611

مسند أحمد ١٩٦١١: حَدَّثَنَا عَفَّانُ حَدَّثَنَا مُبَارَكُ بْنُ فَضَالَةَ عَن الْحَسَنِ أَخْبَرَنِي أَبُو بَكْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُصَلِّي فَإِذَا سَجَدَ وَثَبَ الْحَسَنُ عَلَى ظَهْرِهِ وَعَلَى عُنُقِهِ فَيَرْفَعُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَفْعًا رَفِيقًا لِئَلَّا يُصْرَعَ قَالَ فَعَلَ ذَلِكَ غَيْرَ مَرَّةٍ فَلَمَّا قَضَى صَلَاتَهُ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ رَأَيْنَاكَ صَنَعْتَ بالْحَسَنِ شَيْئًا مَا رَأَيْنَاكَ صَنَعْتَهُ قَالَ إِنَّهُ رَيْحَانَتِي مِنْ الدُّنْيَا وَإِنَّ ابْنِي هَذَا سَيِّدٌ وَعَسَى اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى أَنْ يُصْلِحَ بِهِ بَيْنَ فِئَتَيْنِ مِنْ الْمُسْلِمِينَ

Musnad Ahmad 19611: Telah menceritakan kepada kami ['Affan], telah menceritakan kepada kami [Mubarak bin Fadhalah] dari [Al Hasan], telah mengabarkan kepadaku [Abu Bakrah] bahwa Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam sedang shalat, ketika beliau sujud, tiba-tiba Al Hasan bin Ali melompat ke atas punggungnya atau di lehernya, kemudian Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam mengangkatnya dengan lembut supaya ia tidak tersungkur (jatuh). Abu Bakrah berkata: 'Beliau melakukannya tidak hanya sekali itu saja, seusai beliau mengerkalan shalat, orang-orang bertanya: "Wahai Rasulullah, kami melihat engkau berbuat sesuatu kepada Al Hasan yang belum pernah kami lihat (seblumnya)." Beliau bersabda: "Dia adalah penyejuk hatiku di dunia dan sesungguhnya anakku ini adalah 'Sayyid' (tuan), semoga dengannya Allah Tabaraka Wata'ala mendamaikan dua kelompok kaum muslimin."

Grade

Musnad Ahmad #19612

مسند أحمد ١٩٦١٢: وَبِهِ حَدَّثَنَا مُبَارَكٌ عَنْ الْحَسَنِ عَن أَبِي بَكْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَنْ يُفْلِحَ قَوْمٌ تَمْلِكُهُمْ امْرَأَةٌ

Musnad Ahmad 19612: Telah menceritakan kepada kami [Mubarak] dari [Al Hasan] dari [Abu Bakrah] bahwa Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Tidak akan beruntung suatu kaum yang menyerahkan urusan mereka kepada seorang wanita."

Grade

Musnad Ahmad #19613

مسند أحمد ١٩٦١٣: حَدَّثَنَا هَاشِمٌ حَدَّثَنَا الْمُبَارَكُ عَن الْحَسَنِ عَن أَبِي بَكْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا تَوَاجَهَ الْمُسْلِمَانِ بِسَيْفَيْهِمَا وَكِلَاهُمَا يُرِيدُ أَنْ يَقْتُلَ صَاحِبَهُ فَقَتَلَ أَحَدُهُمَا الْآخَرَ فَهُمَا فِي النَّارِ قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ هَذَا الْقَاتِلُ فَمَا بَالُ الْمَقْتُولِ قَالَ لِأَنَّهُ أَرَادَ قَتْلَ صَاحِبِهِ

Musnad Ahmad 19613: Telah menceritakan kepada kami [Hasyim], telah menceritakan kepada kami [Al Mubarak] dari [Al Hasan] dari [Abu Bakrah] ia berkata: Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Apabila dua orang muslim saling berhadapan dengan pedangnya, sedangkan keduanya hendak membunuh lawannya, hingga salah satu dapat membunuh yang lain, maka keduanya masuk neraka." Lalu ditanyakan: "Wahai Rasulullah, demikian yang membunuh (masuk neraka), lalu kenapa yang terbunuh juga?" Beliau bersabda: "Karena ia menginginkan untuk membunuh temannya."

Grade

Musnad Ahmad #19614

مسند أحمد ١٩٦١٤: حَدَّثَنَا مُؤَمَّلٌ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ أَخْبَرَنَا أَيُّوبُ وَيُونُسُ وَهِشَامٌ وَالْمُعَلَّي بْنُ زِيَادٍ عَن الْحَسَنِ عَن الْأَحْنَفِ عَن أَبِي بَكْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا تَوَاجَهَ الْمُسْلِمَانِ بِسَيْفَيْهِمَا فَقَتَلَ أَحَدُهُمَا صَاحِبَهُ فَهُمَا فِي النَّارِ جَمِيعًا

Musnad Ahmad 19614: Telah menceritakan kepada kami [Mu`ammal], telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid], telah mengabarkan kepada kami [Ayyub] dan [Yunus] dan [Hisyam] dan [Al Mu'ally bin Ziyad] dari [Al Hasan] dari [Al Ahnaf] dari [Abu Bakrah] ia berkata: Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Apabila dua orang muslim saling berhadapan dengan menghunuskan pedangnya hingga salah satu membunuh saudaranya, maka keduanya masuk neraka."

Grade

Musnad Ahmad #19615

مسند أحمد ١٩٦١٥: حَدَّثَنَا مُؤَمَّلٌ حَدَّثَنَا حَمَّادٌ أَخْبَرَنَا عَلِيُّ بْنُ زَيْدٍ عَن عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي بَكْرَةَ عَن أَبِيهِ قَالَ وَصَفَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ يَوْمٍ صِفَةَ الدَّجَّالِ وَصِفَةَ أَبَوَيْهِ قَالَ يَمْكُثُ أَبَوَا الدَّجَّالِ ثَلَاثِينَ سَنَةً لَا يُولَدُ لَهُمَا ثُمَّ يُولَدُ لَهُمَا ابْنٌ مَسْرُورٌ مَخْتُونٌ أَقَلُّ شَيْءٍ نَفْعًا وَأَضَرُّهُ تَنَامُ عَيْنَاهُ وَلَا يَنَامُ قَلْبُهُ فَذَكَرَهُ إِلَّا أَنَّهُ قَالَ ثُمَّ وُلِدَ لَنَا هَذَا أَعْوَرَ مَسْرُورًا مَخْتُونًا أَقَلَّ شَيْءٍ نَفْعًا وَأَضَرَّهُ

Musnad Ahmad 19615: Telah menceritakan kepada kami [Mu`ammal], telah menceritakan kepada kami [Hammad], telah mengabarkan kepada kami [Ali bin Zaid] dari [Abdurrahman bin Abu Bakrah] dari [Ayahnya] ia berkata: "Suatu hari Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam pernah mensifati Dajjal dan kedua orang tuanya. Beliau bersabda: "Kedua orang tua dajjal bermukim di bumi selama tiga puluh tahun tanpa di karuniai anak, hingga ketika ia melahirkan, lahirlah seorang anak yang menggembirakan dan telah terkhitan, sedikit memberikan manfaat dan banyak memberi bahaya, matanya tidur tetapi hatinya tidak." Lalu Abu Bakrah menyebutkan bahwa kedua orang tuanya berkata: "Kemudian lahirlah untuk kami seorang anak yang bermata juling, menyenangkan dan telah terkhitan, sedikit manfaat dan banyak membahayakan."

Grade

Musnad Ahmad #19616

مسند أحمد ١٩٦١٦: حَدَّثَنَا بَهْزٌ حَدَّثَنَا هَمَّامٌ أَخْبَرَنَا قَتَادَةُ عَن الْحَسَنِ عَن أَبِي بَكْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يَقُولَنَّ أَحَدُكُمْ إِنِّي قُمْتُ رَمَضَانَ كُلَّهُ قَالَ قَتَادَةُ فَاللَّهُ أَعْلَمُ أَخَشِيَ التَّزْكِيَةَ عَلَى أُمَّتِهِ أَوْ يَقُولُ لَا بُدَّ مِنْ رَاقِدٍ أَوْ غَافِلٍ

Musnad Ahmad 19616: Telah menceritakan kepada kami [Bahz] telah menceritakan kepada kami [Hammam], telah mengabarkan kepada kami [Qatadah] dari [Al Hasan] dari [Abu Bakrah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Janganlah salah seorang di antara kalian berkata: 'Sesungguhnya aku telah shalat malam dan berpuasa sepanjang Ramadhan." Qatadah berkata: "Hanya Allah yang Maha tahu, apakah beliau mengkhawatirkan sikap merasa suci bagi umatnya, atau Qatadah berkata: sehingga beliau mengharuskan istirahat atau tidur sejenak."

Grade

Musnad Ahmad #19617

مسند أحمد ١٩٦١٧: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَن عَبْدِ الْمَلِكِ بْنِ عُمَيْرٍ عَن عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي بَكْرَةَ قَالَ كَتَبَ أَبُو بَكْرَةَ إِلَى ابْنِهِ وَهُوَ عَامِلٌ بِسِجِسْتَانَ أَنْ لَا تَقْضِيَ بَيْنَ رَجُلَيْنِ وَأَنْتَ غَضْبَانُ فَإِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَا يَقْضِ حَكَمٌ بَيْنَ اثْنَيْنِ أَوْ خَصْمَيْنِ وَهُوَ غَضْبَانُ

Musnad Ahmad 19617: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far], telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abdul Malik bin Umair] dari [Abdurrahman bin Abu Bakrah] ia berkata: " Abu Bakrah menulis surat kepada anaknya ketika anaknya menjadi pegawai di Sijistan: "Janganlah kamu menghukumi seseorang dalam keadaan marah, sesungguhnya aku mendengar bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Janganlah seorang hakim mengadili dua orang (yang bersengketa) dalam keadaan marah."

Grade

Musnad Ahmad #19618

مسند أحمد ١٩٦١٨: حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ عَن يُونُسَ بْنِ عُبَيْدٍ عَن الْحَكَمِ بْنِ الْأَعْرَجِ عَن الْأَشْعَثِ بْنِ ثُرْمُلَةَ عَنْ أَبِي بَكْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ قَتَلَ نَفْسًا مُعَاهَدَةً بِغَيْرِ حَقِّهَا فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى عَلَيْهِ الْجَنَّةَ أَنْ يَشُمَّ رِيحَهَا

Musnad Ahmad 19618: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq], telah mengabarkan kepada kami [Sufyan] dari [Yunus bin Ubaid] dari [Al Hakam bin Al A'raj] dari [Al Asy'ats bin Tsurmulah] dari [Abu Bakrah] ia berkata: Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Barangsiapaa membunuh jiwa yang berada dalam perjanjian (mu'ahad) tanpa sebab yang menghalalkannya, maka Allah Tabaraka wa Ta'ala mengharamkan surga baginya dan tiada akan mencium baunya."

Grade