مسند عبد الله بن عمرو بن العاص رضي الله تعالى عنهما

Bab Musnad Abdullah bin 'Amru bin Al 'Ash Radliyallahu ta'ala 'anhuma

Musnad Ahmad #6408

مسند أحمد ٦٤٠٨: حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ أَخْبَرَنَا هَمَّامٌ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ كُلُوا وَاشْرَبُوا وَتَصَدَّقُوا وَالْبَسُوا غَيْرَ مَخِيلَةٍ وَلَا سَرَفٍ وَقَالَ يَزِيدُ مَرَّةً فِي غَيْرِ إِسْرَافٍ وَلَا مَخِيلَةٍ

Musnad Ahmad 6408: Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] telah mengkhabarkan kepada kami [Hammam] dari [Qotadah] dari ['Amru bin Syu'aib] dari [bapaknya] dari [kakeknya], dia berkata: bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Makanlah, minumlah, bersedekahlah, dan berpakaianlah kalian dengan tidak merasa bangga dan sombong serta berlebih-lebihan." Kesempatan lain Yazid berkata: "dengan tidak isrof (berlebihan), dan tidak sombong."

Grade

Musnad Ahmad #6409

مسند أحمد ٦٤٠٩: حَدَّثَنَا يَزِيدُ أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَاقَ عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُعَلِّمُنَا كَلِمَاتٍ نَقُولُهُنَّ عِنْدَ النَّوْمِ مِنْ الْفَزَعِ بِسْمِ اللَّهِ أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ غَضَبِهِ وَعِقَابِهِ وَشَرِّ عِبَادِهِ وَمِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِينِ وَأَنْ يَحْضُرُونِ قَالَ فَكَانَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَمْرٍو يُعَلِّمُهَا مَنْ بَلَغَ مِنْ وَلَدِهِ أَنْ يَقُولَهَا عِنْدَ نَوْمِهِ وَمَنْ كَانَ مِنْهُمْ صَغِيرًا لَا يَعْقِلُ أَنْ يَحْفَظَهَا كَتَبَهَا لَهُ فَعَلَّقَهَا فِي عُنُقِهِ

Musnad Ahmad 6409: Telah menceritakan kepada kami [Yazid] telah mengkhabarkan kepada kami [Muhammad bin Ishaq] dari ['Amru bin Syu'aib] dari [bapaknya] dari [kakeknya], dia berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam mengajari kami beberapa kalimat untuk kami baca ketika hendak tidur: " Dengan Asma Allah, aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari murka-Nya dan adzab-Nya, serta dari kejahatan hamba-hamba-Nya, dari bisikan-bisikan setan dan kedatangannya." Dia berkata: Abdullah bin 'Amru mengajarkan kalimat ini pada anaknya yang telah baligh untuk dibacanya ketika hendak tidur, dan terhadap anaknya yang masih kecil, ia menyuruhnya untuk mulai menghafalnya, ia menuliskan untuknya lalu dikalungkan di lehernya.

Grade

Musnad Ahmad #6410

مسند أحمد ٦٤١٠: حَدَّثَنَا يَزِيدُ أَخْبَرَنَا حَجَّاجٌ عَنْ عَطَاءٍ عَنْ جَابِرٍ وَعَنْ أَبِي الزُّبَيْرِ عَنْ جَابِرٍ وَعَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ قَالَ وَقَّتَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِأَهْلِ الْمَدِينَةِ ذَا الْحُلَيْفَةِ وَلِأَهْلِ الشَّامِ الْجُحْفَةَ وَلِأَهْلِ الْيَمَنِ وَأَهْلِ تِهَامَةَ يَلَمْلَمَ وَلِأَهْلِ الطَّائِفِ وَهِيَ نَجْدٌ قَرْنًا وَلِأَهْلِ الْعِرَاقِ ذَاتَ عِرْقٍ

Musnad Ahmad 6410: Telah menceritakan kepada kami [Yazid] telah mengkhabarkan kepada kami [Hajjaj] dari ['Atho`] dari [Jabir] dan dari [Abu Az Zubair] dari [Jabir] dan dari ['Amru bin Syu'aib] dari [bapaknya] dari [kakeknya], dia berkata: "Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam menentukan miqoth bagi penduduk Madinah dari Dzulhulaifah, dan bagi penduduk Syam dari Juhfah, dan bagi penduduk Yaman dan Tihamah dari Yalamlam, dan bagi penduduk Tho`if yakni: Najed dari Qornul Manazil, dan bagi penduduk Irak dari Dzatu 'Irq."

Grade

Musnad Ahmad #6411

مسند أحمد ٦٤١١: حَدَّثَنَا يَزِيدُ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ رَاشِدٍ عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ مُوسَى عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تَجُوزُ شَهَادَةُ خَائِنٍ وَلَا خَائِنَةٍ وَرَدَّ شَهَادَةَ الْقَانِعِ الْخَادِمِ وَالتَّابِعِ لِأَهْلِ الْبَيْتِ وَأَجَازَهَا لِغَيْرِهِمْ

Musnad Ahmad 6411: Telah menceritakan kepada kami [Yazid] dari [Muhammad bin Rasyid] dari [Sulaiman bin Musa] dari ['Amru bin Syu'aib] dari [bapaknya] dari [kakeknya], dia berkata: bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Tidak boleh diterima persaksian seorang lelaki pengkhianat dan seorang wanita pengkhianat." Dan beliau Shallallahu 'alaihi wa Salam juga menolak (tidak menerima) persaksian seorang peminta, pembantu dan orang yang menjadi tanggungan oleh sebuah keluarga, dan beliau memperbolehkannya atas orang-orang selain mereka."

Grade

Musnad Ahmad #6412

مسند أحمد ٦٤١٢: حَدَّثَنَا يَزِيدُ أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ رَاشِدٍ عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ مُوسَى عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَضَى أَيُّمَا مُسْتَلْحَقٍ اسْتُلْحِقَ بَعْدَ أَبِيهِ الَّذِي يُدْعَى لَهُ ادَّعَاهُ وَرَثَتُهُ قَضَى إِنْ كَانَ مِنْ حُرَّةٍ تَزَوَّجَهَا أَوْ مِنْ أَمَةٍ يَمْلِكُهَا فَقَدْ لَحِقَ بِمَا اسْتَلْحَقَهُ وَإِنْ كَانَ مِنْ حُرَّةٍ أَوْ أَمَةٍ عَاهَرَ بِهَا لَمْ يَلْحَقْ بِمَا اسْتَلْحَقَهُ وَإِنْ كَانَ أَبُوهُ الَّذِي يُدْعَى لَهُ هُوَ ادَّعَاهُ وَهُوَ ابْنُ زِنْيَةٍ لِأَهْلِ أُمِّهِ مَنْ كَانُوا حُرَّةً أَوْ أَمَةً

Musnad Ahmad 6412: Telah menceritakan kepada kami [Yazid] berkata: telah mengkabarkan kepada kami [Muhammad bin Rasyid] dari [Sulaiman bin Musa] dari ['Amru bin Syu`aib] dari [Bapaknya], dari [Kakeknya], ia berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memutuskan bahwa seseorang setelah kematian bapaknya (tuan yang menggauli ibunya sehingga ia lahir), yang oleh para ahli warisnya (anak-anak sang tuan) ia diikutkan sebagai atau termasuk ahli waris, (beliau memutuskan): jika ia lahir dari seorang wanita yang merdeka, atau dari seorang budak yang dimilikinya (tuan), maka anak tersebut bisa diikutkan oleh ahli waris termasuk ahli waris, dan jika anak yang lahir itu dari seorang wanita yang merdeka atau budak yang telah dizinainya, maka anak tersebut tidak bisa diikutkan untuk menjadi ahli waris. Dan meskipun bapaknya (tuan dari ibunya) tersebut tetap mengakuinya sebagai anak, ia tetap sebagai anak ibunya sendiri, baik ia lahir dari seorang wanita merdeka atau seorang budak".

Grade

Musnad Ahmad #6413

مسند أحمد ٦٤١٣: حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ أَخْبَرَنَا الْحَجَّاجُ بْنُ أَرْطَأَةَ عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ لِي ذَوِي أَرْحَامٍ أَصِلُ وَيَقْطَعُونِي وَأَعْفُو وَيَظْلِمُونَ وَأُحْسِنُ وَيُسِيئُونَ أَفَأُكَافِئُهُمْ قَالَ لَا إِذًا تُتْرَكُونَ جَمِيعًا وَلَكِنْ خُذْ بِالْفَضْلِ وَصِلْهُمْ فَإِنَّهُ لَنْ يَزَالَ مَعَكَ ظَهِيرٌ مِنْ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ مَا كُنْتَ عَلَى ذَلِكَ

Musnad Ahmad 6413: Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] telah mengkhabarkan kepada kami [Al Hajjaj bin Artho`ah] dari ['Amru bin Syu'aib] dari [bapaknya] dari [kakeknya], dia berkata: ada seorang lelaki datang kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam dan bertanya: "Wahai Rasulullah, aku mempunyai keluarga yang mana apabila aku bermaksud menyambung tali silaturrahim dengan mereka, mereka malah memutuskannya, dan jika aku ingin mema'afkan, mereka malah berbuat zholim, dan jika aku ingin bermaksud baik, mereka malah berbuat jahat kepadaku. Apakah aku boleh membalas perbuatan mereka itu wahai Rasulullah?" Beliau menjawab: "Tidak, karena kalian semua akan ditinggalkan. Akan tetapi berbuatlah yang lebih utama dari itu dan sambunglah terus tali silaturrahim dengan mereka sebab sesungguhnya pertolongan akan senantiasa menyertaimu selama kamu masih berbuat demikian."

Grade

Musnad Ahmad #6414

مسند أحمد ٦٤١٤: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا سَعِيدٌ عَنْ يُوسُفَ عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَحْضُرُ الْجُمُعَةَ ثَلَاثَةٌ رَجُلٌ حَضَرَهَا بِدُعَاءٍ وَصَلَاةٍ فَذَلِكَ رَجُلٌ دَعَا رَبَّهُ إِنْ شَاءَ أَعْطَاهُ وَإِنْ شَاءَ مَنَعَهُ وَرَجُلٌ حَضَرَهَا بِسُكُوتٍ وَإِنْصَاتٍ فَذَلِكَ هُوَ حَقُّهَا وَرَجُلٌ يَحْضُرُهَا يَلْغُو فَذَلِكَ حَظُّهُ مِنْهَا

Musnad Ahmad 6414: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Sa'id] dari [Yusuf] dari ['Amru bin Syu'aib] dari [bapaknya] dari [kakeknya], dia berkata: bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Orang yang menghadiri shalat Jum'at itu ada tiga (macam): orang yang menghadirinya dengan memanjatkan do'a dan dengan melaksanakan shalat, maka itulah orang yang benar-benar memanjatkan do'a kepada Rabbnya, jika Dia menghendakinya Dia akan mengabulkan do'anya dan jika Dia menghendakinya Dia akan menahannya. Dan orang yang menghadiri shalat Jum'at dengan sikap diam, maka memang demikian yang mesti dilakukannya. Dan terakhir orang yang menghadiri shalat Jum'at dengan percakapan, maka hanya itulah yang ia dapatkan."

Grade

Musnad Ahmad #6415

مسند أحمد ٦٤١٥: حَدَّثَنَا أَنَسُ بْنُ عِيَاضٍ حَدَّثَنَا أَبُو حَازِمٍ عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ قَالَ لَقَدْ جَلَسْتُ أَنَا وَأَخِي مَجْلِسًا مَا أُحِبُّ أَنَّ لِي بِهِ حُمْرَ النَّعَمِ أَقْبَلْتُ أَنَا وَأَخِي وَإِذَا مَشْيَخَةٌ مِنْ صَحَابَةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جُلُوسٌ عِنْدَ بَابٍ مِنْ أَبْوَابِهِ فَكَرِهْنَا أَنْ نُفَرِّقَ بَيْنَهُمْ فَجَلَسْنَا حَجْرَةً إِذْ ذَكَرُوا آيَةً مِنْ الْقُرْآنِ فَتَمَارَوْا فِيهَا حَتَّى ارْتَفَعَتْ أَصْوَاتُهُمْ فَخَرَجَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُغْضَبًا قَدْ احْمَرَّ وَجْهُهُ يَرْمِيهِمْ بِالتُّرَابِ وَيَقُولُ مَهْلًا يَا قَوْمِ بِهَذَا أُهْلِكَتْ الْأُمَمُ مِنْ قَبْلِكُمْ بِاخْتِلَافِهِمْ عَلَى أَنْبِيَائِهِمْ وَضَرْبِهِمْ الْكُتُبَ بَعْضَهَا بِبَعْضٍ إِنَّ الْقُرْآنَ لَمْ يَنْزِلْ يُكَذِّبُ بَعْضُهُ بَعْضًا بَلْ يُصَدِّقُ بَعْضُهُ بَعْضًا فَمَا عَرَفْتُمْ مِنْهُ فَاعْمَلُوا بِهِ وَمَا جَهِلْتُمْ مِنْهُ فَرُدُّوهُ إِلَى عَالِمِهِ

Musnad Ahmad 6415: Telah menceritakan kepada kami [Anas bin Iyadh] telah menceritakan kepada kami [Abu Hazim] dari [Amru bin Syu'aib] dari [Bapaknya] dari [Kakeknya], dia berkata: Aku bersama saudaraku duduk dalam sebuah majlis yang aku berharap dari kebaikan yang banyak, aku dan saudaraku berpaling ketika beberapa sesepuh dari kalangan sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa salam duduk di salah satu pintu dari pintu-pintu majlis. Kami tidak suka bila harus memisahkan diantara mereka, maka kami pun duduk di pinggir. Saat itu mereka sedang membicarakan suatu ayat dari Al Qur'an, lalu mereka berdebat mengenainya hingga suara mereka saling meninggi. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa salam keluar dalam keadaan marah hingga wajahnya kelihatan merah, lalu beliau menaburkan debu kepada mereka yang berdebat itu dan bersabda: "Tenanglah wahai kaum, karena hal inilah umat-umat terdahulu sebelum kalian binasa, yaitu karena pertentangan mereka terhadap Nabi-Nabi mereka dan membenturkan sebagian isi Al Kitab dengan sebagian yang lain. Sesungguhnya Al Qur'an tidak diturunkan untuk mendustakan sebagian darinya dengan sebagian yang lain. Tetapi ia diturunkan untuk membenarkan sebagian darinya dengan sebagian yang lain. Karena itu, apa yang kalian ketahui darinya, maka beramallah dengannya, dan apa yang tidak kalian mengerti darinya, maka kembalikanlah kepada yang mengetahuinya."

Grade

Musnad Ahmad #6416

مسند أحمد ٦٤١٦: حَدَّثَنَا أَنَسُ بْنُ عِيَاضٍ حَدَّثَنَا أَبُو حَازِمٍ عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يُؤْمِنُ الْمَرْءُ حَتَّى يُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ قَالَ أَبُو حَازِمٍ لَعَنَ اللَّهُ دِينًا أَنَا أَكْبَرُ مِنْهُ يَعْنِي التَّكْذِيبَ بِالْقَدَرِ

Musnad Ahmad 6416: Telah menceritakan kepada kami [Anas bin Iyadh] telah menceritakan kepada kami [Abu Hazim] dari [Amru bin Syu'aib] dari [bapaknya] dari [kakeknya]: bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Seseorang tidak dikatakan beriman sehingga ia beriman dengan taqdir, yang baik maupun yang buruk." Abu Hazim berkata: Allah melaknat agama yang aku lebih besar darinya, yaitu: mendustai taqdir.

Grade

Musnad Ahmad #6417

مسند أحمد ٦٤١٧: حَدَّثَنَا هُشَيْمٌ أَخْبَرَنَا حَجَّاجٌ حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ شُعَيْبٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ أَنَّ الْعَاصَ بْنَ وَائِلٍ نَذَرَ فِي الْجَاهِلِيَّةِ أَنْ يَنْحَرَ مِائَةَ بَدَنَةٍ وَأَنَّ هِشَامَ بْنَ الْعَاصِي نَحَرَ حِصَّتَهُ خَمْسِينَ بَدَنَةً وَأَنَّ عَمْرًا سَأَلَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ ذَلِكَ فَقَالَ أَمَّا أَبُوكَ فَلَوْ كَانَ أَقَرَّ بِالتَّوْحِيدِ فَصُمْتَ وَتَصَدَّقْتَ عَنْهُ نَفَعَهُ ذَلِكَ

Musnad Ahmad 6417: Telah menceritakan kepada kami [Husyaim] telah mengkhabarkan kepada kami [Hajjaj] telah menceritakan kepada kami ['Amru bin Syu'aib] dari [bapaknya] dari [kakeknya], ia berkata: bahwa pada masa Jahiliyah Al 'Ash bin Wa`il bernadzar untuk menyembelih seratus ekor unta, dan Hisyam bin Al 'Ash menyembelih bagiannya sebanyak lima puluh ekor unta, dan sesungguhnya 'Amru bertanya kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam mengenai hal itu, lalu beliau pun bersabda: "Adapun bapakmu, seandainya dia mau mengikrarkan tauhid lalu kamu berpuasa dan bersedekah untuknya, niscaya itu akan bermanfa'at baginya."

Grade