مسند عبد الله بن عمر بن الخطاب رضي الله تعالى عنهما

Bab Musnad Abdullah bin Umar bin Al Khaththab Radliyallahu ta'ala 'anhuma

Musnad Ahmad #5616

مسند أحمد ٥٦١٦: قَالَ وَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا نَعْلَمُ شَيْئًا خَيْرًا مِنْ مِائَةٍ مِثْلِهِ إِلَّا الرَّجُلَ الْمُؤْمِنَ

Musnad Ahmad 5616: (Masih dari jalan yang sama dengan hadits sebelumnya), dia [Ibnu Umar] berkata: Pernah Rasulullah Shallallahu'alaihi wa Sallam bersabda: "Setahuku tidak ada yang lebih baik daripada seratus orang semisalnya selain seorang mukmin".

Grade

Musnad Ahmad #5617

مسند أحمد ٥٦١٧: حَدَّثَنَا هَارُونُ حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ أَخْبَرَنِي عَمْرُو بْنُ الْحَارِثِ أَنَّ عَبْدَ الرَّحْمَنِ بْنَ الْقَاسِمِ حَدَّثَهُ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ لَا يَخْسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلَا لِحَيَاتِهِ وَلَكِنَّهُمَا آيَةٌ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُمَا فَصَلُّوا

Musnad Ahmad 5617: Telah menceritakan kepada kami [Harun] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Wahb] telah mengabarkan kepadaku [Ibnul Harits] bahwa [Abdurrahman bin Qasim] telah menceritakan kepadanya, dari [bapaknya], dari [Abdullah bin Umar] dari Rasulullah Shallallahu'alaihi wa Sallam bersabda: "Gerhana matahari dan bulan itu tidak terjadi karena kematian seseorang dan tidak pula karena kelahirannya, tetapi keduanya adalah satu tanda diantara tanda-tanda kekuasaan Allah Tabaaroka Wa TaAla. Oleh sebab itu jika kalian melihatnya, shalatlah."

Grade

Musnad Ahmad #5618

مسند أحمد ٥٦١٨: حَدَّثَنَا حُسَيْنُ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا أَيُّوبُ بْنُ جَابِرٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ يَعْنِي ابْنَ عِصْمَةَ عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ كَانَتْ الصَّلَاةُ خَمْسِينَ وَالْغُسْلُ مِنْ الْجَنَابَةِ سَبْعَ مِرَارٍ وَالْغُسْلُ مِنْ الْبَوْلِ سَبْعَ مِرَارٍ فَلَمْ يَزَلْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَسْأَلُ حَتَّى جُعِلَتْ الصَّلَاةُ خَمْسًا وَالْغُسْلُ مِنْ الْجَنَابَةِ مَرَّةً وَالْغُسْلُ مِنْ الْبَوْلِ مَرَّةً

Musnad Ahmad 5618: Telah menceritakan kepada kami [Husain bin Muhammad] telah menceritakan kepada kami [Ayub bin Jabir] dari [Abdullah yakni Ibnu 'Ishmah] dari [Ibnu Umar], dia berkata: Pada mulanya kewajiban shalat sebanyak lima puluh kali, mandi janabat tujuh kali, dan bersuci dari air seni tujuh kali, lalu Rasulullah Shallallahu'alaihi wa Sallam terus meminta keringanan hingga akhirnya shalat hanya diwajibkan lima kali (sehari), dan mandi janabat serta bersuci dari air seni itu hanya wajib sekali saja.

Grade

Musnad Ahmad #5619

مسند أحمد ٥٦١٩: حَدَّثَنَا حُسَيْنُ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا خَلَفٌ يَعْنِي ابْنَ خَلِيفَةَ عَنْ أَبِي جَنَابٍ عَنْ أَبِيهِ عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَبِيعُوا الدِّينَارَ بِالدِّينَارَيْنِ وَلَا الدِّرْهَمَ بِالدِّرْهَمَيْنِ وَلَا الصَّاعَ بِالصَّاعَيْنِ فَإِنِّي أَخَافُ عَلَيْكُمْ الرَّمَاءَ وَالرَّمَاءُ هُوَ الرِّبَا فَقَامَ إِلَيْهِ رَجُلٌ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ الرَّجُلَ يَبِيعُ الْفَرَسَ بِالْأَفْرَاسِ وَالنَّجِيبَةَ بِالْإِبِلِ قَالَ لَا بَأْسَ إِذَا كَانَ يَدًا بِيَدٍ

Musnad Ahmad 5619: Telah menceritakan kepada kami [Husain bin Muhammad] telah menceritakan kepada kami [Khalaf yakni Ibnu Khalifah] dari [Abu Janib] dari [bapaknya] dari [Ibnu Umar] dia berkata: Rasulullah Shallallahu'alaihi wa Sallam bersabda: "Janganlah kalian menjual satu dinar dengan dua dinar, jangan pula menjual satu dirham dengan dua dirham, jangan pula menjual satu sha' dengan dua sha', sebab aku khawatir kalian terjerumus ke dalam Rama': yakni riba." Lalu seorang lelaki berdiri dan berkata: "Wahai Rasulullah, bagaimana jika ada seorang lelaki yang menjual seekor kuda dengan beberapa ekor kuda, dan menjual unta pilihan dengan unta biasa?" Beliau menjawab: "Tidak mengapa jika dilakukan dengan serah terima secara langsung (cash)."

Grade

Musnad Ahmad #5620

مسند أحمد ٥٦٢٠: حَدَّثَنَا حُسَيْنٌ حَدَّثَنَا خَلَفٌ عَنْ أَبِي جَنَابٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ كَانَ جِذْعُ نَخْلَةٍ فِي الْمَسْجِدِ يُسْنِدُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ظَهْرَهُ إِلَيْهِ إِذَا كَانَ يَوْمُ جُمُعَةٍ أَوْ حَدَثَ أَمْرٌ يُرِيدُ أَنْ يُكَلِّمَ النَّاسَ فَقَالُوا أَلَا نَجْعَلُ لَكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ شَيْئًا كَقَدْرِ قِيَامِكَ قَالَ لَا عَلَيْكُمْ أَنْ تَفْعَلُوا فَصَنَعُوا لَهُ مِنْبَرًا ثَلَاثَ مَرَاقٍ قَالَ فَجَلَسَ عَلَيْهِ قَالَ فَخَارَ الْجِذْعُ كَمَا تَخُورُ الْبَقَرَةُ جَزَعًا عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَالْتَزَمَهُ وَمَسَحَهُ حَتَّى سَكَنَ

Musnad Ahmad 5620: Telah menceritakan kepada kami [Husain] telah menceritakan kepada kami [Khalaf] dari [Abu Janib] dari [bapaknya], dari [Abdullah bin Umar], Dahulu terdapat pelepah kurma di Masjid, tempat Rasulullah Shallallahu'alaihi wa Sallam menyandarkan punggungnya pada hari Jumat atau ketika terjadi kasus sehingga beliau musti bicara. Para sahabat kemudian mengajukan usul, "Bagaimana kalau kami membuatkan papan untukmu seukuran baginda berdiri, hai Rasulullah?": "Nggak masalah kalau kalian membuatnya." Jawab nabi. Maka para sahabat membuatkan beliau sebuah mimbar dengan tiga tingkat. Dia (Ibnu Umar) berkata: Minbar itulah yang kemudian Rasulullah Shallallahu'alaihi wa Sallam jadikan tempat duduk. Batang kurma tiba-tiba menangis kepada Rasulullah Shallallahu'alaihi wa Sallam sebagaimana sapi menangis. Lantas beliau memegang dan mengusapnya sehingga pohon itu tenang kembali.

Grade

Musnad Ahmad #5621

مسند أحمد ٥٦٢١: حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ دَاوُدَ الْهَاشِمِيُّ حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ يَعْنِي ابْنَ جَعْفَرٍ أَخْبَرَنِي ابْنُ دِينَارٍ عَنِ ابْنِ عُمَرَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ اتَّخَذَ خَاتَمًا مِنْ ذَهَبٍ فَلَبِسَهُ فَاتَّخَذَ النَّاسُ خَوَاتِيمَ الذَّهَبِ فَقَامَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ إِنِّي كُنْتُ أَلْبَسُ هَذَا الْخَاتَمَ وَإِنِّي لَنْ أَلْبَسَهُ أَبَدًا فَنَبَذَهُ فَنَبَذَ النَّاسُ خَوَاتِيمَهُمْ

Musnad Ahmad 5621: Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Dawud Al-Hasyimi] telah menceritakan kepada kami [Isma'il] yakni Ibnu Ja'far telah mengabarkan kepadaku [Ibnu Dinar] dari [Ibnu Umar] dari Nabi Shallallahu'alaihi wa Sallam, pernah beliau mengambil cincin dari emas dan memakainya, lalu orang-orang pun ikut mengambil cincin emasnya. Kontan Nabi Shallallahu'alaihi wa Sallam berdiri seraya bersabda: "Saya kemaren telah memakai cincin ini, dan sekarang saya tidak akan memakainya selama-lamanya." Kemudian beliau menanggalkan cincin itu dan orang-orang pun ikut menanggalkan cincin mereka.

Grade

Musnad Ahmad #5622

مسند أحمد ٥٦٢٢: حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ أَخْبَرَنَا إِسْمَاعِيلُ أَخْبَرَنِي ابْنُ دِينَارٍ عَنِ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعَثَ بَعْثًا وَأَمَّرَ عَلَيْهِمْ أُسَامَةَ بْنَ زَيْدٍ فَطَعَنَ بَعْضُ النَّاسِ فِي إِمْرَتِهِ فَقَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ إِنْ تَطْعَنُوا فِي إِمْرَتِهِ فَقَدْ تَطْعَنُونَ فِي إِمْرَةِ أَبِيهِ مِنْ قَبْلُ وَايْمُ اللَّهِ إِنْ كَانَ لَخَلِيقًا لِلْإِمَارَةِ وَإِنْ كَانَ لَمِنْ أَحَبِّ النَّاسِ إِلَيَّ وَإِنَّ هَذَا لَمِنْ أَحَبِّ النَّاسِ إِلَيَّ بَعْدَهُ

Musnad Ahmad 5622: Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman] telah mengabarkan kepada kami [Isma'il] telah mengabarkan kepadaku [Ibnu Dinar] dari [Ibnu Umar], Nabi Shallallahu'alaihi wa Sallam mengirim sebuah utusan (perang) dan mengangkat Usamah bin Zaid sebagai pemimpin. Sebagian mereka mencela dan meremehkan kemampuannya. Maka Rasulullah Shallallahu'alaihi wa Sallam berdiri dan bersabda: "Jika kalian mencela kemampuannya (dalam memimpin), berarti kalian mencela kemampuan bapaknya dulu. Demi Allah! Sungguh dia itu sangat pantas untuk (memegang) kepemimpinan, sungguh dia dia orang yang paling saya cintai di antara manusia dan sungguh Usamah ini adalah orang yang paling saya cintai sepeninggal bapaknya."

Grade

Musnad Ahmad #5623

مسند أحمد ٥٦٢٣: حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ دَاوُدَ أَخْبَرَنَا إِسْمَاعِيلُ أَخْبَرَنِي مُحَمَّدُ بْنُ عَمْرِو بْنِ حَلْحَلَةَ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَمْرِو بْنِ عَطَاءِ بْنِ عَلْقَمَةَ أَنَّهُ كَانَ جَالِسًا مَعَ ابْنِ عُمَرَ بِالسُّوقِ وَمَعَهُ سَلَمَةُ بْنُ الْأَزْرَقِ إِلَى جَنْبِهِ فَمُرَّ بِجِنَازَةٍ يَتْبَعُهَا بُكَاءٌ فَقَالَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ لَوْ تَرَكَ أَهْلُ هَذَا الْمَيِّتِ الْبُكَاءَ لَكَانَ خَيْرًا لَمَيِّتِهِمْ فَقَالَ سَلَمَةُ بْنُ الْأَزْرَقِ تَقُولُ ذَلِكَ يَا أَبَا عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَ نَعَمْ أَقُولُهُ قَالَ إِنِّي سَمِعْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ وَمَاتَ مَيِّتٌ مِنْ أَهْلِ مَرْوَانَ فَاجْتَمَعَ النِّسَاءُ يَبْكِينَ عَلَيْهِ فَقَالَ مَرْوَانُ قُمْ يَا عَبْدَ الْمَلِكِ فَانْهَهُنَّ أَنْ يَبْكِينَ فَقَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ دَعْهُنَّ فَإِنَّهُ مَاتَ مَيِّتٌ مِنْ آلِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَاجْتَمَعَ النِّسَاءُ يَبْكِينَ عَلَيْهِ فَقَامَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ يَنْهَاهُنَّ وَيَطْرُدُهُنَّ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَعْهُنَّ يَا ابْنَ الْخَطَّابِ فَإِنَّ الْعَيْنَ دَامِعَةٌ وَالْفُؤَادَ مُصَابٌ وَإِنَّ الْعَهْدَ حَدِيثٌ فَقَالَ ابْنُ عُمَرَ أَنْتَ سَمِعْتَ هَذَا مِنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ نَعَمْ قَالَ يَأْثُرُهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ نَعَمْ قَالَ فَاللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ

Musnad Ahmad 5623: Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Daud] Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] telah mengabarkan kepadaku [Muhammad bin Amr bin Halhalah] dari [Muhammad bin Amr bin Atha` bin Alqamah], dia pernah duduk di sebuah pasar bersama Ibnu Umar dan di sampingnya ada Salamah bin Al Azraq. Selanjutnya ada rombongan jenazah yang belakangnya orang-orang yang menangisinya. Abdullah bin Umar pun berkata: Seandainya keluarga si mayit ini tidak menangisi, sungguh itu lebih baik bagi si mayit. Lalu Salamah bin Al Arzaq berkata: "Wahai Abu Abdurrahman, apa benar kamu mengatakan demikian?" Ia menjawab: "Benar, aku mengatakan demikian." Salamah berkata: "Sungguh aku pernah mendengar [Abu Hurairah] berkata suatu hal saat seseorang dari anggota keluarga Marwan meninggal dunia. Para wanita berkumpul menangisinya. Marwan berkata: "Wahai Abdul Malik, bangkitlah dan laranglah para wanita itu untuk tidak menangisinya". Maka Abu Hurairah berkata: "Biarkanlah para wanita itu menangis sebab dulu ada seorang anggota keluarga Nabi Shallallahu'alaihi wa Sallam yang meninggal dunia lalu para wanita berkumpul dan menangisinya". Umar pun bangkit dan melarang mereka menangis. Maka Rasulullah Shallallahu'alaihi wa Sallam berkata: "Biarkan mereka wahai Ibnul Khaththab, karena mata boleh menangisi, dan hati boleh bersedih, dan karena sekarang sedang awal-awal permulaan Islam. Ibnu Umar berkata: "Apa benar kamu mendengar hadis ini dari Abu Hurairah?"."Ya", jawab Salamah. Ibnu Umar bertanya lagi: dan dia meriwayatkannya dari Nabi Shallallahu'alaihi wasallam?"Ya", jawab Salamah. Dia berkata: Allah dan RasulNya yang lebih mengetahui.

Grade

Musnad Ahmad #5624

مسند أحمد ٥٦٢٤: حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ إِسْحَاقَ حَدَّثَنَا ابْنُ الْمُبَارَكِ عَنْ يُونُسَ عَنِ ابْنِ شِهَابٍ أَخْبَرَهُ حَمْزَةُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ أَنَّهُ سَمِعَ ابْنَ عُمَرَ يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَنْزَلَ اللَّهُ بِقَوْمٍ عَذَابًا أَصَابَ الْعَذَابُ مَنْ كَانَ فِيهِمْ ثُمَّ بُعِثُوا عَلَى أَعْمَالِهِمْ

Musnad Ahmad 5624: Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Ishaq] telah menceritakan kepada kami [Ibnul Mubarak] dari [Yunus] dari [Ibnu Syihab] telah mengabarkan kepadanya [Hamzah bin Abdillah bin Umar], dia mendengar [Ibnu Umar] berkata: Rasulullah Shallallahu'alaihi wa Sallam bersabda: "Jika Allah Shallallahu'alaihi wa Sallam menurunkan azab kepada suatu kaum, azab itu menimpa siapapun yang bersama mereka, kemudian mereka dibangkitkan sesuai dengan amalan mereka."

Grade

Musnad Ahmad #5625

مسند أحمد ٥٦٢٥: حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ حَدَّثَنَا ابْنُ مُبَارَكٍ عَنْ أَبِي الصَّبَّاحِ الْأَيْلِيِّ قَالَ سَمِعْتُ يَزِيدَ بْنَ أَبِي سُمَيَّةَ يَقُولُ سَمِعْتُ ابْنَ عُمَرَ يَقُولُ مَا قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْإِزَارِ فَهُوَ فِي الْقَمِيصِ

Musnad Ahmad 5625: Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Mubarak] dari [Abu Shabah Al-Ailiy] dia berkata: saya telah mendengar [Yazid bin Abi Sumayyah] berkata: saya mendengar [Ibnu Umar] berkata: Apa yang dikatakan Rasulullah Shallallahu'alaihi wa Sallam mengenai sarung, juga berlaku pada gamis.

Grade