علامات النبوة في الإسلام

Bab Tanda kenabian dalam Islam

Shahih Bukhari #3316

صحيح البخاري ٣٣١٦: حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا مُعْتَمِرٌ عَنْ أَبِيهِ حَدَّثَنَا أَبُو عُثْمَانَ أَنَّهُ حَدَّثَهُ عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ أَبِي بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ أَصْحَابَ الصُّفَّةِ كَانُوا أُنَاسًا فُقَرَاءَ وَأَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَرَّةً مَنْ كَانَ عِنْدَهُ طَعَامُ اثْنَيْنِ فَلْيَذْهَبْ بِثَالِثٍ وَمَنْ كَانَ عِنْدَهُ طَعَامُ أَرْبَعَةٍ فَلْيَذْهَبْ بِخَامِسٍ أَوْ سَادِسٍ أَوْ كَمَا قَالَ وَأَنَّ أَبَا بَكْرٍ جَاءَ بِثَلَاثَةٍ وَانْطَلَقَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِعَشَرَةٍ وَأَبُو بَكْرٍ ثَلَاثَةً قَالَ فَهُوَ أَنَا وَأَبِي وَأُمِّي وَلَا أَدْرِي هَلْ قَالَ امْرَأَتِي وَخَادِمِي بَيْنَ بَيْتِنَا وَبَيْنَ بَيْتِ أَبِي بَكْرٍ وَأَنَّ أَبَا بَكْرٍ تَعَشَّى عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ لَبِثَ حَتَّى صَلَّى الْعِشَاءَ ثُمَّ رَجَعَ فَلَبِثَ حَتَّى تَعَشَّى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَجَاءَ بَعْدَ مَا مَضَى مِنْ اللَّيْلِ مَا شَاءَ اللَّهُ قَالَتْ لَهُ امْرَأَتُهُ مَا حَبَسَكَ عَنْ أَضْيَافِكَ أَوْ ضَيْفِكَ قَالَ أَوَعَشَّيْتِهِمْ قَالَتْ أَبَوْا حَتَّى تَجِيءَ قَدْ عَرَضُوا عَلَيْهِمْ فَغَلَبُوهُمْ فَذَهَبْتُ فَاخْتَبَأْتُ فَقَالَ يَا غُنْثَرُ فَجَدَّعَ وَسَبَّ وَقَالَ كُلُوا وَقَالَ لَا أَطْعَمُهُ أَبَدًا قَالَ وَايْمُ اللَّهِ مَا كُنَّا نَأْخُذُ مِنْ اللُّقْمَةِ إِلَّا رَبَا مِنْ أَسْفَلِهَا أَكْثَرُ مِنْهَا حَتَّى شَبِعُوا وَصَارَتْ أَكْثَرَ مِمَّا كَانَتْ قَبْلُ فَنَظَرَ أَبُو بَكْرٍ فَإِذَا شَيْءٌ أَوْ أَكْثَرُ قَالَ لِامْرَأَتِهِ يَا أُخْتَ بَنِي فِرَاسٍ قَالَتْ لَا وَقُرَّةِ عَيْنِي لَهِيَ الْآنَ أَكْثَرُ مِمَّا قَبْلُ بِثَلَاثِ مَرَّاتٍ فَأَكَلَ مِنْهَا أَبُو بَكْرٍ وَقَالَ إِنَّمَا كَانَ الشَّيْطَانُ يَعْنِي يَمِينَهُ ثُمَّ أَكَلَ مِنْهَا لُقْمَةً ثُمَّ حَمَلَهَا إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَصْبَحَتْ عِنْدَهُ وَكَانَ بَيْنَنَا وَبَيْنَ قَوْمٍ عَهْدٌ فَمَضَى الْأَجَلُ فَتَفَرَّقْنَا اثْنَا عَشَرَ رَجُلًا مَعَ كُلِّ رَجُلٍ مِنْهُمْ أُنَاسٌ اللَّهُ أَعْلَمُ كَمْ مَعَ كُلِّ رَجُلٍ غَيْرَ أَنَّهُ بَعَثَ مَعَهُمْ قَالَ أَكَلُوا مِنْهَا أَجْمَعُونَ أَوْ كَمَا قَالَ وَغَيْرُهُ يَقُولُ فَعَرَفْنَا مِنْ الْعِرَافَةِ

Shahih Bukhari 3316: Telah bercerita kepada kami [Musa bin Isma'il] telah bercerita kepada kami [Mu'tamir] dari [bapaknya] telah bercerita kepada kami [Abu 'Utsman] bahwa Abdurrahman bin Abu Bakar radliyallahu 'anhuma bercerita kepadanya bahwa Ashhabus Suffah adalah orang-orang faqir dan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam suatu kali pernah bersabda: "Siapa yang memiliki makanan untuk dua orang hendaklah dia mengajak orang yang ketiga, dan siapa yang memiliki makanan untuk empat orang hendaklah dia mengajak orang yang kelima, atau keenam." atau sebagaimana beliau sabdakan. Abu Bakar pun datang dengan mengajak orang ketiga. Sementara itu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengajak sepuluh orang dan Abu Bakar hanya dengan orang yang ketiga. Dia ('Abdurrahman) berkata: "Ketiga orang itu adalah aku, bapakku dan ibuku." --Perawi (Abu 'Utsman) berkata: "Aku tidak tahu apakah dia ('Abdurrahman) menyebutkan: "Istriku, dan pembantuku yang bekerja di rumahku dan rumah Abu Bakar."-- Lalu Abu Bakar menikmati makan malamnya di rumah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan tinggal disana beberapa saat hingga mendirikan shalat 'Isya'. Lantas ia kembali sampai Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menuntaskan makan malamnya. Kemudian Abu Bakr pulang ke rumah setelah agak larut malam sebagaimana yang Allah kehendaki. Istrinya berkata: "Apa yang menghalangimu dari tamu-tamumu?" atau "tamumu?" (dengan lafadz tunggal) (perawi ragu). Abu Bakar menjawab: "Apakah kamu telah menjamu mereka untuk makan malam?" Istrinya menjawab: "Mereka menolaknya sampai kamu datang." Keluarga Abu Bakar sudah berusaha menjamu mereka namun mereka tetap menolak, hingga mereka sendiri kewalahan untuk mempersilahkan. Lalu aku pergi dan bersembunyi. Maka Abu Bakar berkata: "Wahai Ghuntsar!" Abu Bakr mencaci dan mencelanya ('Abdurrahman) lalu berkata: "Makanlah!" Lalu Abu Bakar berkata lagi: "Aku tidak akan memberinya (Abdurrahman) makan selamanya." Dia berkata: "Demi Allah, tidaklah kami mengambil satu suap makanan kecuali makanan itu bertambah dari bawah dengan yang lebih banyak dari suapan tersebut hingga mereka kenyang dan makanan itu menjadi lebih banyak dari sebelumnya. Abu Bakar memperhatikannya dan ternyata makanan itu memang bertambah banyak. Lalu dia berkata kepada isrinya: "Wahai sadara Bani Firas (ada apa gerangan)?" Istrinya menjawab: "Tidak tahu. Sungguh kesejukan hatiku sekarang adalah bahwa makanan itu bertambah banyak tiga kali lipat dari sebelumnya." Maka Abu Bakr memakannya lalu berkata: "Sesungguhnya dari setan." (maksudnya sumpahnya untuk tidak memberi makan kepada Abdurrahman). Lalu dia kembali memakannya satu suap kemudian membawa mangkuk besar berisi makanan itu kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sehingga makanan itu ada di hadapan beliau. Diantara kami dan kaum itu (ashhabus suffah) ketika itu ada perjanjian (masalah kepulangannya) sehingga ketika waktu perjanjian telah berakhir, kami berpencar dengan diketuai dua belas orang laki-laki (kelompok), setiap satu orang dari mereka (membawa) sekian banyak anggota yang hanya Allah saja yang tahu jumlah orang yang menyertai pada setiap satu orangnya, selain sang ketua diutus bersama mereka. Dia berkata: "Mereka makan dari makanan (mangkuk yang dibawa Abu Bakr) itu semuanya." atau sebagaimana dia katakan. Dan orang lain berkata: "Lalu kami mengetahui bahwa Abu Bakar adalah orang yang bijak.

Shahih Bukhari #3317

صحيح البخاري ٣٣١٧: حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا حَمَّادٌ عَنْ عَبْدِ الْعَزِيزِ عَنْ أَنَسٍ وَعَنْ يُونُسَ عَنْ ثَابِتٍ عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ أَصَابَ أَهْلَ الْمَدِينَةِ قَحْطٌ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَبَيْنَا هُوَ يَخْطُبُ يَوْمَ جُمُعَةٍ إِذْ قَامَ رَجُلٌ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ هَلَكَتْ الْكُرَاعُ هَلَكَتْ الشَّاءُ فَادْعُ اللَّهَ يَسْقِينَا فَمَدَّ يَدَيْهِ وَدَعَا قَالَ أَنَسٌ وَإِنَّ السَّمَاءَ لَمِثْلُ الزُّجَاجَةِ فَهَاجَتْ رِيحٌ أَنْشَأَتْ سَحَابًا ثُمَّ اجْتَمَعَ ثُمَّ أَرْسَلَتْ السَّمَاءُ عَزَالِيَهَا فَخَرَجْنَا نَخُوضُ الْمَاءَ حَتَّى أَتَيْنَا مَنَازِلَنَا فَلَمْ نَزَلْ نُمْطَرُ إِلَى الْجُمُعَةِ الْأُخْرَى فَقَامَ إِلَيْهِ ذَلِكَ الرَّجُلُ أَوْ غَيْرُهُ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ تَهَدَّمَتْ الْبُيُوتُ فَادْعُ اللَّهَ يَحْبِسْهُ فَتَبَسَّمَ ثُمَّ قَالَ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا فَنَظَرْتُ إِلَى السَّحَابِ تَصَدَّعَ حَوْلَ الْمَدِينَةِ كَأَنَّهُ إِكْلِيلٌ

Shahih Bukhari 3317: Telah bercerita kepada kami [Musaddad] telah bercerita kepada kami [Hammad] dari ['Abdul 'Aziz] dari [Anas] dan [Yunus] dari [Tsabit] dari Anas radliyallahu 'anhu berkata: Penduduk Madinah ditimpa kekeringan pada jaman Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Ketika beliau sedang menyampaikan khuthbah pada hari (shalat) Jum'at tiba-tiba ada seorang laki-laki yang berdiri lalu berkata: "Wahai Rasulullah, binatang ternak semua binasa dan kehidupan telah menjadi sulit, maka berdo'alah kepada Allah agar menurunkan air untuk kita!" Maka Beliau menengadahkan kedua telapak tangan beliau dan berdo'a. Anas berkata: "Saat itu langit bagaikan kaca yang bening lalu datang angin yang menggiring awan, awan itu berkumpul maka langit pun mengirimkan mulut-mulut geribanya (maksudnya hujan deras). Kami kontan keluar (dari masjid) dan tercebur ke dalam air yang banjir sampai kami tiba di rumah-rumah kami dan hujan masih saja terus mengguyur sampai jumat berikutnya. Lalu laki-laki tersebut atau orang lain berdiri seraya berkata: "Wahai Rasulullah, rumah-rumah telah menjadi rusak (karena banjir), maka berdo'alah kepada Allah agar menghentikan hujan!" Maka Beliau tersenyum kemudian bersabda: "HAWAALAINAA WALAA 'ALAINAA" (Ya Allah, pindahkanlah hujan di sekitar kami dan jangan Engkau jadikan hujan yang membinasakan kami). Kemudian aku melihat awan berpencar-pencar di sekitar Madinah bagaikan mahkota di kepala.

Shahih Bukhari #3318

صحيح البخاري ٣٣١٨: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ كَثِيرٍ أَبُو غَسَّانَ حَدَّثَنَا أَبُو حَفْصٍ وَاسْمُهُ عُمَرُ بْنُ الْعَلَاءِ أَخُو أَبِي عَمْرِو بْنِ الْعَلَاءِ قَالَ سَمِعْتُ نَافِعًا عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْطُبُ إِلَى جِذْعٍ فَلَمَّا اتَّخَذَ الْمِنْبَرَ تَحَوَّلَ إِلَيْهِ فَحَنَّ الْجِذْعُ فَأَتَاهُ فَمَسَحَ يَدَهُ عَلَيْهِ وَقَالَ عَبْدُ الْحَمِيدِ أَخْبَرَنَا عُثْمَانُ بْنُ عُمَرَ أَخْبَرَنَا مُعَاذُ بْنُ الْعَلَاءِ عَنْ نَافِعٍ بِهَذَا وَرَوَاهُ أَبُو عَاصِمٍ عَنْ ابْنِ أَبِي رَوَّادٍ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Shahih Bukhari 3318: Telah bercerita kepada kami [Muhammad bin Al Mutsannaa] telah bercerita kepada kami [Yahya bin Katsir Abu Ghassan] telah bercerita kepada kami [Abu Hafsh, nama aslinya adalah 'Umar bin Al 'Alaa', saudara dari Abu 'Umar bin Al 'Alaa'] berkata: aku mendengar [Nafi'] dari Ibnu 'Umar radliyallahu 'anhu: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam selalu berkhuthbah di atas sebuah batang pohon. Ketika telah dibuatkan mimbar, beliau berpindah ke mimbar tersebut lalu batang pohon tersebut merintih. Beliau pun mendatanginya lalu mengusapkan tangan beliau kepadanya. Dan berkata ['Abdul Hamid] telah mengabarkan kepada kami ['Utsman bin 'Umar] telah mengabarkan kepada kami [Mu'adz bin Al 'Alaa'] dari [Nafi'] seperti matan hadits ini. Dan telah diriwayatkan oleh [Abu 'Ashim] dari [Ibnu Abu Rawwad] dari [Nafi'] dari Ibnu 'Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.

Shahih Bukhari #3319

صحيح البخاري ٣٣١٩: حَدَّثَنَا أَبُو نُعَيْمٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَاحِدِ بْنُ أَيْمَنَ قَالَ سَمِعْتُ أَبِي عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُومُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ إِلَى شَجَرَةٍ أَوْ نَخْلَةٍ فَقَالَتْ امْرَأَةٌ مِنْ الْأَنْصَارِ أَوْ رَجُلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَلَا نَجْعَلُ لَكَ مِنْبَرًا قَالَ إِنْ شِئْتُمْ فَجَعَلُوا لَهُ مِنْبَرًا فَلَمَّا كَانَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ دُفِعَ إِلَى الْمِنْبَرِ فَصَاحَتْ النَّخْلَةُ صِيَاحَ الصَّبِيِّ ثُمَّ نَزَلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَضَمَّهُ إِلَيْهِ تَئِنُّ أَنِينَ الصَّبِيِّ الَّذِي يُسَكَّنُ قَالَ كَانَتْ تَبْكِي عَلَى مَا كَانَتْ تَسْمَعُ مِنْ الذِّكْرِ عِنْدَهَا

Shahih Bukhari 3319: Telah bercerita kepada kami [Abu Nu'aim] telah bercerita kepada kami ['Abdul Wahid bin Ayman] berkata: aku mendengar [bapakku] dari Jabir bin Abdullah radliyallahu 'anhu bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah di suatu hari Jum'at berdiri di atas sebatang pohon atau pohon kurma lalu ada seorang wanita atau seorang laki-laki Anshar berkata: "Wahai Rasulullah, bagaimana kalau kami buatkan mimbar untuk anda?" Beliau menjawab: "Silakan, bila kalian menghendaki." Maka mereka membuatkan untuk beliau sebuah mimbar. Ketika hari Jum'at beliau naik ke atas mimbar lalu batang pohon kurma tadi berteriak bagaikan teriakan bayi. Maka kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam turun menghampiri batang pohon tersebut lalu memeluknya sehingga teriakannya melemah hingga bagaikan rintihan bayi yang akhirnya diam dengan sendirinya. Beliau bersabda: "Batang kayu itu menangis karena mendengar dzikir di sekelilingnya."

Shahih Bukhari #3320

صحيح البخاري ٣٣٢٠: حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ قَالَ حَدَّثَنِي أَخِي عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ بِلَالٍ عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ قَالَ أَخْبَرَنِي حَفْصُ بْنُ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ أَنَّهُ سَمِعَ جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا يَقُولُ كَانَ الْمَسْجِدُ مَسْقُوفًا عَلَى جُذُوعٍ مِنْ نَخْلٍ فَكَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا خَطَبَ يَقُومُ إِلَى جِذْعٍ مِنْهَا فَلَمَّا صُنِعَ لَهُ الْمِنْبَرُ وَكَانَ عَلَيْهِ فَسَمِعْنَا لِذَلِكَ الْجِذْعِ صَوْتًا كَصَوْتِ الْعِشَارِ حَتَّى جَاءَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَوَضَعَ يَدَهُ عَلَيْهَا فَسَكَنَتْ

Shahih Bukhari 3320: Telah bercerita kepada kami [Isma'il] berkata: telah bercerita kepadaku [saudaraku] dari [Sulaiman bin Bilal] dari [Yahya bin Sa'id] berkata: telah mengabarkan kepadaku [Hafsh bin 'Ubaidullah bin Anas bin Malik] bahwa dia mendengar Jabir bin Abdullah radliyallahu 'anhu berkata: Dahulu masjid (Nabawi) tiang-tiangnya dibuat dari batang-batang pohon kurma dan apabila berkhuthbah beliau berdiri pada salah satu batang-batang pohon kurma tersebut. Ketika beliau telah dibuatkan mimbar dan beliau berkhuthbah dengan berdiri di atasnya, kami mendengar suara dari batang kayu tersebut bagaikan suara unta yang hampir beranak lalu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam datang menghampirinya kemudian meletakkan tangan beliau pada batang kayu tersebut hingga akhirnya batang kayu itu terdiam.

Shahih Bukhari #3321

صحيح البخاري ٣٣٢١: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي عَدِيٍّ عَنْ شُعْبَةَ ح حَدَّثَنِي بِشْرُ بْنُ خَالِدٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدٌ عَنْ شُعْبَةَ عَنْ سُلَيْمَانَ سَمِعْتُ أَبَا وَائِلٍ يُحَدِّثُ عَنْ حُذَيْفَةَ أَنَّ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ أَيُّكُمْ يَحْفَظُ قَوْلَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْفِتْنَةِ فَقَالَ حُذَيْفَةُ أَنَا أَحْفَظُ كَمَا قَالَ قَالَ هَاتِ إِنَّكَ لَجَرِيءٌ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِتْنَةُ الرَّجُلِ فِي أَهْلِهِ وَمَالِهِ وَجَارِهِ تُكَفِّرُهَا الصَّلَاةُ وَالصَّدَقَةُ وَالْأَمْرُ بِالْمَعْرُوفِ وَالنَّهْيُ عَنْ الْمُنْكَرِ قَالَ لَيْسَتْ هَذِهِ وَلَكِنْ الَّتِي تَمُوجُ كَمَوْجِ الْبَحْرِ قَالَ يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ لَا بَأْسَ عَلَيْكَ مِنْهَا إِنَّ بَيْنَكَ وَبَيْنَهَا بَابًا مُغْلَقًا قَالَ يُفْتَحُ الْبَابُ أَوْ يُكْسَرُ قَالَ لَا بَلْ يُكْسَرُ قَالَ ذَاكَ أَحْرَى أَنْ لَا يُغْلَقَ قُلْنَا عَلِمَ عُمَرُ الْبَابَ قَالَ نَعَمْ كَمَا أَنَّ دُونَ غَدٍ اللَّيْلَةَ إِنِّي حَدَّثْتُهُ حَدِيثًا لَيْسَ بِالْأَغَالِيطِ فَهِبْنَا أَنْ نَسْأَلَهُ وَأَمَرْنَا مَسْرُوقًا فَسَأَلَهُ فَقَالَ مَنْ الْبَابُ قَالَ عُمَرُ

Shahih Bukhari 3321: Telah bercerita kepada kami [Muhammad bin Basysyar] telah bercerita kepada kami [Ibnu Abu 'Adiy] dari [Syu'bah]. Dan diriwayatkan pula, telah bercerita kepadaku [Bisyir bin Khalid] telah bercerita kepada kami [Muhammad] dari [Syu'bah] dari [Sulaiman], aku mendengar [Abu Wa'il] bercerita dari [Hudzaifah] bahwa 'Umar bin Al Khaththab radliyallahu 'anhu berkata: "Siapa diantara kalian yang masih ingat sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tentang masalah fitnah?" Maka Hudzaifah berkata: "Aku masih ingat seperti yang beliau sabdakan." 'Umar berkata: "Sampaikanlah, karena kamu memang yang patut menyampaikannya." Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Fitnah seseorang dalam keluarganya, harta, anak dan tetangganya, fitnah itu akan terhapus oleh amalan shalat, shaum, shadaqah dan amar ma'ruf dan nahi munkar." Berkata 'Umar: "Bukan itu yang aku mau. Tapi fitnah yang meluas seperti melubernya air lautan." Hudzaifah berkata: "Wahai Amirul Mu'minin, baiklah, tidak apa aku sampaikan pada anda. Sesungguhnya antara anda dan zamanmu (fitnah itu) ada satu pintu yang tertutup." 'Umar bertanya: "Pintu yang terbuka atau rusak?" Hudzaifah berkata: "Bahkan pintu yang rusak." 'Umar berkata: "Kalau begitu tidak akan bisa ditutup selamanya." Kami (Syaqiq) bertanya: "Apakah 'Umar mengerti pintu yang dimaksud?" Hudzaifah berkata: "Ya, dia mengerti. Sebagaimana mengertinya dia bahwa setelah pagi adalah malam hari." (Syaqiq) berkata: "Aku sudah menceritakan kepadanya suatu hadits yang tidak ada kerancuannya. Tapi marilah kita bertanya kepada Hudzaifah." Maka kami menyuruh Masruq lalu dia bertanya kepada Hudzaifah: "Siapakah yang dimaksud dengan pintu?" Jawabnya: "'Umar."

Shahih Bukhari #3322

صحيح البخاري ٣٣٢٢: حَدَّثَنَا أَبُو الْيَمَانِ أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ حَدَّثَنَا أَبُو الزِّنَادِ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تُقَاتِلُوا قَوْمًا نِعَالُهُمْ الشَّعَرُ وَحَتَّى تُقَاتِلُوا التُّرْكَ صِغَارَ الْأَعْيُنِ حُمْرَ الْوُجُوهِ ذُلْفَ الْأُنُوفِ كَأَنَّ وُجُوهَهُمْ الْمَجَانُّ الْمُطْرَقَةُ وَتَجِدُونَ مِنْ خَيْرِ النَّاسِ أَشَدَّهُمْ كَرَاهِيَةً لِهَذَا الْأَمْرِ حَتَّى يَقَعَ فِيهِ وَالنَّاسُ مَعَادِنُ خِيَارُهُمْ فِي الْجَاهِلِيَّةِ خِيَارُهُمْ فِي الْإِسْلَامِ وَلَيَأْتِيَنَّ عَلَى أَحَدِكُمْ زَمَانٌ لَأَنْ يَرَانِي أَحَبُّ إِلَيْهِ مِنْ أَنْ يَكُونَ لَهُ مِثْلُ أَهْلِهِ وَمَالِهِ

Shahih Bukhari 3322: Telah bercerita kepada kami [Abu Al Yaman] telah mengabarkan kepada kami [Syu'aib] telah bercerita kepada kami [Abu Az Zanad] dari [Al A'raj] dari Abu Hurairah radliyallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak akan terjadi hari kiamat hingga kalian memerangi suatu kaum yang sandal mereka terbuat dari rambut dan hingga kalian memerangi bangsa Turki yang bermata kecil (sipit), berwajah merah dan berhidung pesek, wajah-wajah mereka bagaikan perisai yang ditambal. Dan kalian dapatkan manusia paling baik adalah yang paling tidak selera terhadap urusan ini (kekuasaan) hingga dia terlibat (demi menegakkan keadilan) dalam urusan kepemerintahan ini, dan manusia mempunyai potensi bagaikan barang tambang, orang yang terbaik pada masa jahiliyah akan menjadi yang terbaik pula di masa Islam jika mereka memahami Islam, dan sungguh pasti akan datang kepada salah seorang dari kalian suatu jaman yang ketika itu ia berkeyakinan aku lebih dicintainya daripada yang dia miliki seperti keluarga dan hartanya."

Shahih Bukhari #3323

صحيح البخاري ٣٣٢٣: حَدَّثَنِي يَحْيَى حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ عَنْ مَعْمَرٍ عَنْ هَمَّامٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تُقَاتِلُوا خُوزًا وَكَرْمَانَ مِنْ الْأَعَاجِمِ حُمْرَ الْوُجُوهِ فُطْسَ الْأُنُوفِ صِغَارَ الْأَعْيُنِ وُجُوهُهُمْ الْمَجَانُّ الْمُطْرَقَةُ نِعَالُهُمْ الشَّعَرُ تَابَعَهُ غَيْرُهُ عَنْ عَبْدِ الرَّزَّاقِ

Shahih Bukhari 3323: Telah bercerita kepadaku [Yahya] telah bercerita kepada kami ['Abdurrazzaq] dari [Ma"mar] dari [Hammam] dari Abu Hurairah radliyallahu 'anhu bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak akan terjadi hari kiamat hingga kalian memerangi bangsa Khuzan dan Karman dari bangsa non 'Arab, yang berwajah merah, berhidung pesek dan yang bermata kecil (sipit), wajah-wajah mereka bagaikan perisai yang ditempa dan sandal mereka terbuat dari rambut." Hadits ini dikuatkan jalur periwayatannya oleh yang lain dari 'Abdurrazzaq.

Shahih Bukhari #3324

صحيح البخاري ٣٣٢٤: حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ قَالَ قَالَ إِسْمَاعِيلُ أَخْبَرَنِي قَيْسٌ قَالَ أَتَيْنَا أَبَا هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ فَقَالَ صَحِبْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثَلَاثَ سِنِينَ لَمْ أَكُنْ فِي سِنِيَّ أَحْرَصَ عَلَى أَنْ أَعِيَ الْحَدِيثَ مِنِّي فِيهِنَّ سَمِعْتُهُ يَقُولُ وَقَالَ هَكَذَا بِيَدِهِ بَيْنَ يَدَيْ السَّاعَةِ تُقَاتِلُونَ قَوْمًا نِعَالُهُمْ الشَّعَرُ وَهُوَ هَذَا الْبَارِزُ وَقَالَ سُفْيَانُ مَرَّةً وَهُمْ أَهْلُ الْبَازِرِ

Shahih Bukhari 3324: telah bercerita kepada kami ['Ali bin Abdullah] telah bercerita kepada kami [Sufyan] berkata: [Isma'il] berkata: telah mengabarkan kepadaku [Qais] berkata: Kami menemui Abu Hurairah radliyallahu 'anhu lalu dia berkata: "Aku hidup mendampingi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam selama tiga tahun dan diantara tahun-tahun kehidupanku mendampingi beliau itu tidak ada tahun yang paling aku antusias melainkan bila aku dapat memahami hadits yang aku dengar beliau bersabda. Dia (Abu Hurairah) memberi isyarat dengan tangannya begini: "Diantara dekatnya kedatangan hari kiamat, kalian akan memerangi suatu kaum yang sandal mereka terbuat dari rambut. Dan itu adalah bangsa Persi." Dan Sufyan berkata suatu kali: "Mereka adalah penduduk Bariz (Persia)."

Shahih Bukhari #3325

صحيح البخاري ٣٣٢٥: حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا جَرِيرُ بْنُ حَازِمٍ سَمِعْتُ الْحَسَنَ يَقُولُ حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ تَغْلِبَ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ بَيْنَ يَدَيْ السَّاعَةِ تُقَاتِلُونَ قَوْمًا يَنْتَعِلُونَ الشَّعَرَ وَتُقَاتِلُونَ قَوْمًا كَأَنَّ وُجُوهَهُمْ الْمَجَانُّ الْمُطْرَقَةُ

Shahih Bukhari 3325: Telah bercerita kepada kami [Sulaiman bin Harb] telah bercerita kepada kami [Jarir bin Hazim] aku mendengar [Al Hasan] berkata: telah bercerita kepada kami ['Amru bin Taghlab] berkata: aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Diantara dekatnya kedatangan hari kiamat, kalian akan memerangi suatu kaum yang mengenakan sandal terbuat dari rambut dan akan kalian perangi kaum yang wajah mereka bagaikan perisai yang ditempa."