سنن الدارقطني ٧٩٩: حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ مُحَمَّدٍ , حَدَّثَنَا أَبُو هِشَامٍ , حَدَّثَنِي عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ أَبِي عُثْمَانَ الرَّازِيُّ , عَنْ سُفْيَانَ , قَالَ: «أَقَلُّ الْحَيْضِ ثَلَاثٌ وَأَكْثَرُهُ عَشْرٌ»
Sunan Daruquthni 799: Sa'id bin Muhammad menceritakan kepada kami, Abu Hisyam menceritakan kepada kami, Abdul Aziz bin Abu Utsman Ar-Razi menceritakan kepadaku, dari Sufyan, ia mengatakan, "(Masa) haid paling sedikit adalah tiga (hari) dan paling lama adalah sepuluh (hari)."
Grade
سنن الدارقطني ٨٠٠: حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرٍ أَحْمَدُ بْنُ مُوسَى بْنِ الْعَبَّاسِ بْنِ مُجَاهِدٍ , نا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ شَبِيبٍ , ثنا إِبْرَاهِيمُ بْنُ الْمُنْذِرِ , عَنْ إِسْمَاعِيلَ بْنِ دَاوُدَ , عَنْ عَبْدِ الْعَزِيزِ بْنِ مُحَمَّدٍ الدَّرَاوَرْدِيِّ , عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ , عَنْ ثَابِتٍ , عَنْ أَنَسٍ , قَالَ: «هِيَ حَائِضٌ فِيمَا بَيْنَهَا وَبَيْنَ عَشَرَةٍ , فَإِذَا زَادَتْ فَهِيَ مُسْتَحَاضَةٌ».
Sunan Daruquthni 800: Abu Bakar Ahmad bin Musa bin Al Abbas bin Mujahid menceritakan kepada kami, Abdullah bin Syabib mengabarkan kepada kami, Ibrahim bin Al Mundzir menceritakan kepada kami, dari Isma'il bin Daud, dari Abdul Aziz bin Muhammad Ad-Darawardi, dari Ubaidullah bin Umar, dari Tsabit, dari Anas, ia mengatakan, "Ia adalah wanita haid antara (saat) itu hingga sepuluh (hari), bila lebih, maka ia mustahadhah (wanita yang mengalami istihadhah)."
Grade
سنن الدارقطني ٨٠١: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ الْفَارِسِيُّ , نا أَبُو زُرْعَةَ الدِّمَشْقِيُّ , قَالَ: رَأَيْتُ أَحْمَدَ بْنَ حَنْبَلٍ يُنْكِرُ حَدِيثَ الْجَلْدِ بْنِ أَيُّوبَ هَذَا , وَسَمِعْتُ أَحْمَدَ بْنَ حَنْبَلٍ , يَقُولُ: لَوْ كَانَ هَذَا صَحِيحًا لَمْ يَقُلِ ابْنُ سِيرِينَ: اسْتُحِيضَتْ أُمُّ وَلَدٍ لِأَنَسِ بْنِ مَالِكٍ فَأَرْسَلُونِي أَسْأَلُ ابْنَ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
Sunan Daruquthni 801: Muhammad bin Isma'il Al Farisi menceritakan kepada kami, Abu Zur'ah AdDimasyqi mengabarkan kepada kami, ia mengatakan, "Aku melihat Ahmad bin Hanbal mengingkari hadits Al Jald bin Ayyub ini, dan aku mendengar Ahmad bin Hanbal mengatakan, 'Seandainya ini shahih, tentu Ibnu Sirin tidak akan mengatakan, 'Umrau Walad Anas bin Malik mengalami istihadhah, lalu ia mengutusku untuk menanyakan kepada Ibnu Abbas RA'."
سنن الدارقطني ٨٠٢: حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ رَشِيقٍ , نا عَلِيُّ بْنُ سَعِيدٍ , ثنا ابْنُ حِسَابٍ , ثنا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ , قَالَ: ذَهَبْتُ أَنَا وَجَرِيرُ بْنُ حَازِمٍ إِلَى الْجَلْدِ بْنِ أَيُّوبَ فَحَدَّثَنَا بِهَذَا الْحَدِيثِ , فِي الْمُسْتَحَاضَةِ «تَنْتَظِرُ ثَلَاثًا , خَمْسًا , سَبْعًا , عَشْرًا» , فَذَهَبْنَا نُوِفِقُهُ , فَإِذَا هُوَ لَا يَفْصِلُ بَيْنَ الْحَيْضِ وَالِاسْتِحَاضَةِ
Sunan Daruquthni 802: Al Hasan bin Rasyiq menceritakan kepada kami, Ali bin Sa'id mengabarkan kepada kami, Ibnu Hisab menceritakan kepada kami, Hammad bin Zaid menceritakan kepada kami, ia mengatakan, "Aku dan Jarir bin Hazim pergi menemui Al Jald bin Ayyub, lalu ia menceritakan kepada kami hadits ini tentang wanita mustahadhah, 'Wanita itu menunggu selama tiga, lima, tujuh dan sepuluh (hari).' Lalu kami menilainya mauquf, namun ternyata ia tidak membedakan antara haid dan istihadhah."
سنن الدارقطني ٨٠٣: حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ أَحْمَدَ الدَّقَّاقُ , حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ أَبِي طَالِبٍ , نا عَبْدُ الْوَهَّابِ , ثنا هِشَامُ بْنُ حَسَّانَ , وَسَعِيدٌ , عَنِ الْجَلْدِ بْنِ أَيُّوبَ , عَنْ مُعَاوِيَةَ بْنِ قُرَّةَ , عَنْ أَنَسٍ , قَالَ: «الْحَائِضُ تَنْتَظِرُ ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ أَوْ أَرْبَعَةً أَوْ خَمْسَةً إِلَى عَشَرَةِ أَيَّامٍ , فَإِذَا جَاوَزَتْ عَشَرَةَ أَيَّامٍ فَهِيَ مُسْتَحَاضَةٌ وَتَغْتَسِلُ وَتُصَلِّي»
Sunan Daruquthni 803: Utsman bin Ahmad Ad-Daqqaq menceritakan kepada kami, Yahya bin Abu Thalib menceritakan kepada kami, Abdul Wahhab mengabarkan kepada kami, Hisyam bin Hassan dan Sa'id menceritakan kepada kami, dari Al Jald bin Ayyub, dari Mu'awiyah bin Qurrah, dari Anas, ia mengatakan, "Wanita haid menunggu hingga tiga, empat, atau lima hari sampai sepuluh hari, jika lebih dari sepuluh hari maka ia mustahadhah (hendaknya), ia mandi dan melaksanakan shalat."
Grade
سنن الدارقطني ٨٠٤: حَدَّثَنَا الْحُسَيْنُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ , ثنا خَلَّادُ بْنُ أَسْلَمَ , نا مُحَمَّدُ بْنُ فُضَيْلٍ , عَنْ أَشْعَثَ , عَنِ الْحَسَنِ , عَنْ عُثْمَانَ بْنِ أَبِي الْعَاصِ , قَالَ: «لَا تَكُونُ الْمَرْأَةُ مُسْتَحَاضَةً فِي يَوْمٍ وَلَا يَوْمَيْنِ وَلَا ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ حَتَّى تَبْلُغَ عَشَرَةَ أَيَّامٍ , فَإِذَا بَلَغَتْ عَشَرَةَ أَيَّامٍ كَانَتْ مُسْتَحَاضَةً»
Sunan Daruquthni 804: Al Husain bin Isma'il menceritakan kepada kami, Khallad bin Aslam menceritakan kepada kami, Muhammad bin Fudhail mengabarkan kepada kami, dari Asy'ats, dari Al Hasan, dari Utsman bin Abu Al Ash, ia mengatakan, "Wanita mustahadhah tidak mungkin mengalaminya dalam satu, dua atau tiga hari hingga sepuluh hari, jika mencapai sepuluh hari, berarti ia mustahadhah."
Grade
سنن الدارقطني ٨٠٥: حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ أَحْمَدَ الدَّقَّاقُ , حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ أَبِي طَالِبٍ , نا عَبْدُ الْوَهَّابِ , أنا هِشَامُ بْنُ حَسَّانَ , عَنِ الْحَسَنِ , أَنَّ عُثْمَانَ بْنَ أَبِي الْعَاصِ الثَّقَفِيَّ , قَالَ: «الْحَائِضُ إِذَا جَاوَزَتْ عَشَرَةَ أَيَّامٍ فَهِيَ بِمَنْزِلَةِ الْمُسْتَحَاضَةِ تَغْتَسِلُ وَتُصَلِّي»
Sunan Daruquthni 805: Utsman bin Ahmad Ad-Daqqaq menceritakan kepada kami, Yahya bin Abu Thalib menceritakan kepada kami, Abdul Wahhab mengabarkan kepada kami, Hisyam bin Hassan mengabarkan kepada kami, dari Al Hasan, bahwa Utsman bin Abu Al Ash Ats Tsaqafi, ia mengatakan, "Bila melebihi sepuluh hari, maka statusnya adalah mustahadhah, (hendaknya) ia mandi dan melaksanakan shalat."
Grade
سنن الدارقطني ٨٠٦: حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ حَمَّادٍ , نا الْمُخَرِّمِيُّ , نا يَحْيَى بْنُ آدَمَ , ثنا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ , ح وَحَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ مَخْلَدٍ، نا الْحَسَّانِيُّ , نا وَكِيعٌ , نا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ , عَنْ عَلِيِّ بْنِ ثَابِتٍ , عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ زَيْدٍ , عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ , قَالَ: «الْحَيْضُ ثَلَاثَ عَشْرَةَ»
Sunan Daruquthni 806: Ibrahim bin Hammad menceritakan kepada kami, Al Makhzumi mengabarkan kepada kami, Yahya bin Adam mengabarkan kepada kami, Hammad bin Salamah menceritakan kepada kami {h} Muhammad bin Makhlad menceritakan kepada kami, Al Hassani mengabarkan kepada kami, Waki' mengabarkan kepada kami, Hammad bin Salamah mengabarkan kepada kami, dari Ali bin Tsabit, dari Muhammad bin Zaid, dari Sa'id bin Jubair, ia mengatakan, "Tiga belas (hari)."
Grade
سنن الدارقطني ٨٠٧: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سُلَيْمَانَ بْنِ مُحَمَّدٍ الْبَاهِلِيُّ , نا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ الصَّمَدِ بْنِ أَبِي خِدَاشٍ , نا عَمَّارُ بْنُ مَطَرٍ , نا أَبُو يُوسُفَ يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ , عَنْ إِسْمَاعِيلَ بْنِ أَبِي خَالِدٍ , عَنِ الشَّعْبِيِّ , عَنْ قَمِيرٍ امْرَأَةِ مَسْرُوقٍ , عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ فَاطِمَةَ بِنْتِ أَبِي حُبَيْشٍ أَتَتْ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَتْ: يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي امْرَأَةٌ أُسْتَحَاضُ , فَقَالَ لَهَا النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «إِنَّمَا ذَاكَ عِرْقٌ فَانْظُرِي أَيَّامَ إِقْرَائِكِ فَإِذَا جَاوَزَتْ فَاغْتَسِلِي وَاسْتَنْقِي , ثُمَّ تَوَضَّئِي لِكُلِّ صَلَاةٍ» تَفَرَّدَ بِهِ عَمَّارُ بْنُ مَطَرٍ وَهُوَ ضَعِيفٌ , عَنْ أَبِي يُوسُفَ , وَالَّذِي عِنْدَ النَّاسِ عَنْ إِسْمَاعِيلَ بِهَذَا الْإِسْنَادِ مَوْقُوفًا: «الْمُسْتَحَاضَةُ تَدَعُ الصَّلَاةَ أَيَّامَ أَقْرَائِهَا , ثُمَّ تَغْتَسِلُ وَتَتَوَضَّأُ لِكُلِّ صَلَاةٍ»
Sunan Daruquthni 807: Muhammad bin Sulaiman bin Muhammad Al Bahili menceritakan kepada kami, Abdullah bin Abdush Shamad bin Abu Khidasy mengabarkan kepada kami, Ammar bin Mathar mengabarkan kepada kami, Abu Yusuf Ya'qub bin Ibrahim mengabarkan kepada kami, dari Isma'il bin Abu Khalid, dari Asy-Sya'bi, dari Qamir istrinya Masruq, dari Aisyah: "Bahwa Fathimah binti Abu Hubaisy datang kepada Rasulullah SAW lalu berkata, 'Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku ini wanita yang menderita istihadhah* Nabi SAW berkata kepadanya, ''Sesungguhnya itu adalah darah penyakit. Perhatikanlah masa-masa haidmu (yang biasanya), bila telah lewat maka mandilah dan sumbatlah, kemudian berwudhulah untuk setiap shalat." Ammar bin Mathar meriwayatkannya sendirian, ia lemah, (ia meriwayatkannya) dari Abu Yusuf. Sedangkan riwayat yang ada pada orang-orang dari Isma'il dengan isnad ini yang diriwayatkan secara mauquf adalah: "Wanita mustahadhah meninggalkan shalat selama masa haidnya, kemudian (setelah selesai) ia mandi dan berwudhu untuk setiap shalat."
Grade
سنن الدارقطني ٨٠٨: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ مُوسَى بْنِ سَهْلٍ الْبَرْبَهَارِيُّ , ثنا مُحَمَّدُ بْنُ مُعَاوِيَةَ بْنِ مَالَجَ , نا عَلِيُّ بْنُ هَاشِمٍ , عَنِ الْأَعْمَشِ , عَنْ حَبِيبٍ , عَنْ عُرْوَةَ , عَنْ عَائِشَةَ , قَالَتْ: أَتَتْ فَاطِمَةُ بِنْتُ أَبِي حُبَيْشٍ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَتْ: يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي اسْتُحِضْتُ فَمَا أَطْهُرُ , فَقَالَ: «ذَرِي الصَّلَاةَ أَيَّامَ حَيْضَتِكِ , ثُمَّ اغْتَسِلِي وَتَوَضَّئِي عِنْدَ كُلِّ صَلَاةٍ وَإِنْ قَطَرَ الدَّمُ عَلَى الْحَصِيرِ». تَابَعَهُ وَكِيعٌ , وَالْحَرْبِيُّ , وَقُرَّةُ بْنُ عِيسَى , وَمُحَمَّدُ بْنُ رَبِيعَةَ , وَسَعِيدُ بْنُ مُحَمَّدٍ الْوَرَّاقُ , وَابْنُ نُمَيْرٍ عَنِ الْأَعْمَشِ فَرَفَعُوهُ. وَوَقَفَهُ حَفْصُ بْنُ غِيَاثٍ , وَأَبُو أُسَامَةَ , وَأَسْبَاطُ بْنُ مُحَمَّدٍ وَهُمْ أَثْبَاتٌ
Sunan Daruquthni 808: Muhammad bin Musa bin Sahl Al Barbahari menceritakan kepada kami, Muhammad bin Mu'-awiyah bin Malij menceritakan kepada kami, Ali bin Hasyim mengabarkan kepada kami, dari Al A'masy, dari Habib, dari Urwah, dari Aisyah, ia mengatakan, "Fathimah binti Abu Hubaisy mendatangi Nabi SAW lalu berkata, 'Wahai Rasulullah, aku mengalami istihadahah sehingga tidak peniah suci.' Beliau bersabda, ' Tinggalkanlah shalat selama masa haidnya, kemudian mandilah dan berwudhulah untuk setiap shalat walaupun darah menetes di atas tikar" Waki', Al Khuraibi, Qun‘ah bin Isa, Muhammad bin Rabi'ah, Sa'id bin Muhammad Al Warraq dan Ibnu Numair menguatkannya dari Al A'masy, mereka memarfukannya. Sementara Hafsh bin Ghiyats, Abu Usamah dan Asbath bin Muhammad, menganggapnya mauquf mereka semua tsiqah.
Grade