بَابُ صِفَةِ مَا يُنْقِضُ الْوُضُوءَ وَمَا رُوِيَ فِي الْمُلَامَسَةِ وَالْقُبْلَةِ

Bab Hal-Hal yang Membatalkan Wudhu dan Penjelasan Keterangan Tentang Menyentuh dan Mencium

Sunan Daruquthni #494

سنن الدارقطني ٤٩٤: حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرٍ النَّيْسَابُورِيُّ , ثنا الْجُرْجَانِيُّ , نا عَبْدُ الرَّزَّاقِ , عَنِ الثَّوْرِيِّ , عَنْ أَبِي رَوْقٍ , عَنْ إِبْرَاهِيمَ التَّيْمِيِّ , عَنْ عَائِشَةَ , أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ " كَانَ يُقَبِّلُ بَعْدَ الْوُضُوءِ , ثُمَّ لَا يُعِيدُ الْوُضُوءَ , أَوْ قَالَتْ: يُصَلِّي

Sunan Daruquthni 494: Abu Bakar An-Naisaburi menceritakan kepada kami, Al Jurjani menceritakan kepada kami, Abdurrazzaq mengabarkan kepada kami, dari Ats-Tsauri, dari Abu Rauq, dari Ibrahim At-Taimi, dari Aisyah: "Bahwa Nabi SAW mencium (istrinya) setelah wudhu, lalu tidak mengulangi wudhu." Atau Aisyah mengatakan, "(lalu) shalat."

Grade

Sunan Daruquthni #495

سنن الدارقطني ٤٩٥: «حَدَّثَنَا جَعْفَرُ بْنُ أَحْمَدَ الْمُؤَذِّنُ , نا السَّرِيُّ بْنُ يَحْيَى , نا قَبِيصَةُ , نا سُفْيَانُ , بِإِسْنَادِهِ , أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ» كَانَ يُقَبِّلُ بَعْدَ الْوُضُوءِ ثُمَّ يُصَلِّي " , مِثْلَهُ

Sunan Daruquthni 495: Ja'far bin Ahmad Al Muadzdzin menceritakan kepada kami, As-Sari bin Yahya mengabarkan kepada kami, Qabishah mengabarkan kepada kami, Sufyan mengabarkan kepada kami, dengan isnadnya: "Bahwa Nabi SAW mencium (istrinya) setelah wudhu lalu shalat." Seperti itu.

Grade

Sunan Daruquthni #496

سنن الدارقطني ٤٩٦: وَأَمَّا حَدِيثُ أَبِي حَنِيفَةَ ,فَحَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ مَخْلَدٍ , ثنا مُحَمَّدُ بْنُ الْجَارُودِ الْقَطَّانُ , نا يَحْيَى بْنُ نَصْرِ بْنِ حَاجِبٍ , نا أَبُو حَنِيفَةَ , عَنْ أَبِي رَوْقٍ الْهَمْدَانِيِّ , عَنْ إِبْرَاهِيمَ بْنِ يَزِيدَ , عَنْ حَفْصَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ , عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ «كَانَ يَتَوَضَّأُ لِلصَّلَاةِ ثُمَّ يُقَبِّلُ وَلَا يُحْدِثُ وُضُوءًا»

Sunan Daruquthni 496: Adapun hadits Abu Hanifah diceritakan oleh Muhammad bin Makhlad, Muhammad bin Al jarud Al Qaththan menceritakan kepada kami, Yahya bin Nashr bin Hajib mengabarkan kepada kami, Abu Hanifah memberitahukan kepada kami, dari Abu Rauq Al Hamdani, dari Ibrahim bin Yazid, dari Hafshah istri Nabi SAW, dari Rasulullah SAW: "Bahwa beliau berwudhu untuk shalat kemudian mencium (istrinya) dan tidak membatalkan wudhunya."

Grade

Sunan Daruquthni #497

سنن الدارقطني ٤٩٧: حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ الْعَزِيزِ , نا عُثْمَانُ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ , نا مُعَاوِيَةُ بْنُ هِشَامٍ , نا سُفْيَانُ الثَّوْرِيُّ , عَنْ أَبِي رَوْقٍ , عَنْ إِبْرَاهِيمَ التَّيْمِيِّ , عَنْ أَبِيهِ , عَنْ عَائِشَةَ , أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ «كَانَ يُقَبِّلُهَا وَهُوَ صَائِمٌ». كَذَا قَالَ عُثْمَانُ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ

Sunan Daruquthni 497: Abdullah bin Muhammad bin Abdul Aziz menceritakan kepada kami, Utsman bin Abu Syaibah menceritakan kepada kami, Mu'awiyah bin Hisyam mengabarkan kepada kami, Sufyan Ats-Tsauri mengabarkan kepada kami, dari Abu Rauq, dari Ibrahim AtTaimi, dari ayahnya, dari Aisyah: "Bahwa Nabi SAW menciumnya padahal beliau sedang berpuasa." Demikian yang dikemukakan oleh Utsman bin Abu Syaibah.

Grade

Sunan Daruquthni #498

سنن الدارقطني ٤٩٨: حَدَّثَنَا الْحُسَيْنُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ , حَدَّثَنَا أَبُو الطَّاهِرِ الدِّمَشْقِيُّ أَحْمَدُ بْنُ بِشْرِ بْنِ عَبْدِ الْوَهَّابِ , نا هِشَامٌ , نا عَبْدُ الْحَمِيدِ , ثنا الْأَوْزَاعِيُّ , نا عَمْرُو بْنُ شُعَيْبٍ , عَنْ زَيْنَبَ , أَنَّهَا سَأَلَتْ عَائِشَةَ عَنِ الرَّجُلِ يُقَبِّلُ امْرَأَتَهُ وَيَلْمِسُهَا، أَيَجِبُ عَلَيْهِ الْوُضُوءُ؟ , فَقَالَتْ: «لَرُبَّمَا تَوَضَّأَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ , فَقَبَّلَنِي ثُمَّ يَمْضِي فَيُصَلِّي وَلَا يَتَوَضَّأُ» زَيْنَبُ هَذِهِ مَجْهُولَةٌ وَلَا تَقُومُ بِهَا حُجَّةٌ

Sunan Daruquthni 498: Husain bin Isma'il menceritakan kepada kami, Abu Ath-Thahir Ad-Dimasyqi Ahmad bin Bisyr bin Abdul Wahhab menceritakan kepada kami, Hisyam mengabarkan kepada kami, Abdul Hamid mengabarkan kepada kami, Al Auza'i menceritakan kepada kami, Amr bin Syu'aib mengabarkan kepada kami, dari Zainab: Bahwa ia bertanya kepada Aisyah tentang laki-laki yang mencium istrinya dan menyentuhnya, apakah ia wajib berwudhu? Aisyah menjawab, "Sungguh Nabi SAW telah berwudhu lalu beliau menciumku, kemudian pergi melaksanakan shalat dan tidak berwudhu lagi." Zainab ini majhul (tidak diketahui kredibilitasnya) dan tidak bisa dijadikan argumen.

Grade

Sunan Daruquthni #499

سنن الدارقطني ٤٩٩: حَدَّثَنِي الْحُسَيْنُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ , نا أَبُو بَكْرٍ الْجَوْهَرِيُّ , نا مُعَلَّى بْنُ مَنْصُورٍ , نا عَبَّادُ بْنُ الْعَوَّامِ , عَنْ حَجَّاجٍ , عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ , عَنْ زَيْنَبَ السَّهْمِيَّةِ , عَنْ عَائِشَةَ , أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ «كَانَ يُقَبِّلُهَا ثُمَّ يُصَلِّي وَلَا يَتَوَضَّأُ». قَالَ: وَكَانَ عَطَاءٌ لَا يَرَى فِي الْقُبْلَةِ وُضُوءًا

Sunan Daruquthni 499: Al Husain bin Isma'il menceritakan kepada kami, Abu Bakar Al Jauhari mengabarkan kepada kami, Mu'alla bin Manshur mengabarkan kepada kami, Abbad bin Al Awwam mengabarkan kepada kami, dari Hajjaj, dari Amr bin Syu'aib, dari Zainad As-Sahmiyyah, dari Aisyah: "Bahwa Nabi SAW menicumnya lalu melaksanakan shalat dan tidak berwudhu lagi." Ia juga mengatakan, "Atha‘ berpendapat bahwa ciuman tidak mengharuskan wudhu."

Grade

Sunan Daruquthni #500

سنن الدارقطني ٥٠٠: حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرٍ الشَّافِعِيُّ , نا مُحَمَّدُ بْنُ شَاذَانَ , نا مُعَلًّيَ , مِثْلَهُ

Sunan Daruquthni 500: Abu Bakar Asy-Syafi'i menceritakan kepada kami, Muhammad bin Syadzan menceritakan kepada kami, Mu'alla mengabarkan kepada kami, seperti itu.

Sunan Daruquthni #501

سنن الدارقطني ٥٠١: حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرٍ النَّيْسَابُورِيُّ , وَأَبُو بَكْرِ بْنُ مُجَاهِدٍ الْمُقْرِئُ قَالَا: نا سَعْدَانُ بْنُ نَصْرٍ , نا أَبُو بَدْرٍ , عَنْ أَبِي سَلَمَةَ الْجُهَنِيِّ , عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ غَالِبٍ , عَنْ عَطَاءٍ , عَنْ عَائِشَةَ , أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ «كَانَ يُقَبِّلُ بَعْضَ نِسَائِهِ ثُمَّ لَا يُحْدِثُ وُضُوءًا». قَوْلُهُ: عَبْدُ اللَّهِ بْنُ غَالِبٍ وَهْمٌ وَإِنَّمَا أَرَادَ غَالِبَ بْنَ عُبَيْدِ اللَّهِ وَهُوَ مَتْرُوكٌ , وَأَبُو سَلَمَةَ الْجُهَنِيُّ هُوَ خَالِدُ بْنُ سَلَمَةَ ضَعِيفٌ , وَلَيْسَ بِالَّذِي يَرْوِي عَنْهُ زَكَرِيَّا بْنُ أَبِي زَائِدَةَ

Sunan Daruquthni 501: Abu Bakar An-Naisaburi dan Abu Bakar bin Mujahid Al Muqri" menceritakan kepada kami, keduanya mengatakan: Sa'dan bin Nashr mengabarkan kepada kami, Abu Badr mengabarkan kepada kami, dari Abu Salamah Al Juhani, dari Abdullah bin Ghalib, dari Atha', dari Aisyah: "Bahwa Nabi SAW mencium salah seorang istrinya, lalu (hal itu) tidak membatalkan wudhu." Ucapan perawi: "Abdulalh bin Ghalib" adalah asumsi (perkiraan), karena yang dimaksud adalah Ghalib bin Ubaidullah, dan ia matruk (haditsnya ditinggalkan). Abu Salamah Al Juhani adalah Khalid bin Salamah, ia lemah, dan bukan yang diriwayatkan darinya oleh Zakariyya bin Abu Zaidah.

Grade

Sunan Daruquthni #502

سنن الدارقطني ٥٠٢: حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ مُبَشِّرٍ , نا أَحْمَدُ بْنُ سِنَانٍ , نا عَبْدُ الرَّحْمَنِ , نا سُفْيَانُ , عَنْ عَبْدِ الْكَرِيمِ الْجَزَرِيِّ , عَنْ عَطَاءٍ , قَالَ: «لَيْسَ فِي الْقُبْلَةِ وُضُوءٌ»

Sunan Daruquthni 502: Muhamad bin Mubasysyir menceritakan kepada kami, Ahmad bin Sinan mengabarkan kepada kami, Abdurrahman mengabarkan kepada kami, Sufyan mengabarkan kepada kami, dari Abdul karim Al Jazari, dari Atha‘ ia mengatakan, "Ciuman tidak mewajibkan wudhu."

Grade

Sunan Daruquthni #503

سنن الدارقطني ٥٠٣: حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ شُعَيْبِ بْنِ صَالِحٍ الْبُخَارِيُّ , نا حَامِدُ بْنُ سَهْلٍ الْبُخَارِيُّ , نا إِسْمَاعِيلُ بْنُ مُوسَى , نا عِيسَى بْنُ يُونُسَ , عَنْ مَعْمَرٍ , عَنِ الزُّهْرِيِّ , عَنْ أَبِي سَلَمَةَ , عَنْ عُرْوَةَ , عَنْ عَائِشَةَ , قَالَتْ: كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ «يُقَبِّلُ وَهُوَ صَائِمٌ ثُمَّ يُصَلِّي وَلَا يَتَوَضَّأُ». هَذَا خَطَأٌ مِنْ وُجُوهٍ

Sunan Daruquthni 503: Ahmad bin Syu'aib bin Shalih Al Bukhari menceritakan kepada kami, Hamid bin Sahl Al Bukhari mengabarkan kepada kami, Isma'il bin Musa mengabarkan kepada kami, Isa bin Yunus mengabarkan kepada kami, dari Ma'mar, dari Az-Zuhri, dari Abu Salamah, dari Urwah, dari Aisyah, ia mengatakan, "Nabi SAW mencium (istrinya) padahal beliau sedang berpuasa, lalu beliau shalat dan tidak berwudhu lagi." Ini salah dari berbagai sisi.

Grade