Hadits Tentang Ibadah

Musnad Ahmad #25902

مسند أحمد ٢٥٩٠٢: حَدَّثَنَا وَكِيعٌ عَنْ عَمْرِو بْنِ حَسَّانَ يَعْنِي الْمَسْلِيَّ قَالَ حَدَّثَنِي الْمُغِيرَةُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الْيَشْكُرِيُّ عَنْ أَبِيهِ قَالَ دَخَلْتُ مَسْجِدَ الْكُوفَةِ أَوَّلَ مَا بُنِيَ مَسْجِدُهَا وَهُوَ فِي أَصْحَابِ التَّمْرِ يَوْمَئِذٍ وَجُدُرُهُ مِنْ سِهْلَةٍ فَإِذَا رَجُلٌ يُحَدِّثُ النَّاسَ قَالَ بَلَغَنِي حَجَّةُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَجَّةُ الْوَدَاعِ قَالَ فَاسْتَتْبَعْتُ رَاحِلَةً مِنْ إِبِلِي ثُمَّ خَرَجْتُ حَتَّى جَلَسْتُ لَهُ فِي طَرِيقِ عَرَفَةَ أَوْ وَقَفْتُ لَهُ فِي طَرِيقِ عَرَفَةَ قَالَ فَإِذَا رَكْبٌ عَرَفْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِيهِمْ بِالصِّفَةِ فَقَالَ رَجُلٌ أَمَامَهُ خَلِّ عَنْ طَرِيقِ الرِّكَابِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَيْحَهُ دَعْهُ فَأَرِبَ مَا لَهُ فَدَنَوْتُ مِنْهُ حَتَّى اخْتَلَفَتْ رَأْسُ النَّاقَتَيْنِ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ دُلَّنِي عَلَى عَمَلٍ يُدْخِلُنِي الْجَنَّةَ وَيُنَجِّينِي مِنْ النَّارِ قَالَ بَخٍ بَخٍ لَئِنْ كُنْتَ قَصَّرْتَ فِي الْخُطْبَةِ لَقَدْ أَبْلَغْتَ فِي الْمَسْأَلَةِ اتَّقِ اللَّهَ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ وَتُقِيمُ الصَّلَاةَ وَتُؤَدِّي الزَّكَاةَ وَتَحُجُّ الْبَيْتَ وَتَصُومُ رَمَضَانَ خَلِّ عَنْ طَرِيقِ الرِّكَابِ قَالَ حَدَّثَنَا وَكِيعٌ عَنْ يُونُسَ يَعْنِي ابْنَ أَبِي إِسْحَاقَ قَالَ سَمِعْتُ هَذَا الْحَدِيثَ مِنْ الْمُغِيرَةِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ أَبِيهِ نَحْوَهُ

Musnad Ahmad 25902: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari ['Amru bin Hasan] -yakni Al Masli- dia berkata: telah menceritakan kepadaku [Al Mughirah bin 'Abdullah Al Yasykuri] dari [ayahnya] dia berkata: "Aku masuk masjid Kufah waktu pertama kali dibangun masjidnya, sedagkan waktu itu ia digunakan oleh para penjual kurma, dan dindingnya terbuat dari pasir yang mudah hancur. Tiba-tiba ada [seorang laki-laki] yang meriwayatkan hadits kepada orang-orang, laki-laki itu berkata: "Telah sampai berita kepadaku hajinya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, yaitu haji wada'." Kemudian aku menyusulnya dengan berkendaraan untaku, kemudian aku keluar sampai akhirnya aku duduk di jalan 'Arafah, atau aku berhenti di jalan 'Arafah." Abdullah berkata: "Kemudian muncul satu rombongan, dan aku tahu bahwa dalamrombongan tersebut ada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Lalu seorang laki-laki yang ada di depannya berkata: "Minggirlah dari jalan pengendara, " maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Celaka kamu! Biarkanlah dia." Kemudian aku menyeru mendekat hingga kedua unta (untaku dan unta beliau) kepalanya saling bersentuhan." Abdullah berkata: "Aku lalu berkata: "Wahai Rasulullah, tunjukkanlah kepadaku amalan yang bisa memasukkan aku ke dalam surga dan menyelamatkan aku dari Neraka." Beliau menjawab: "Bagus, bagus, sekiranya kamu singkat dalam khutbah (doa) sungguh kamu telah sampai pada apa yang kamu minta. Bertakwalah kepada Allah dan jangan menyekutukan Allah, dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, berhaji ke Baitul Haram, dan berpuasa pada bulan Ramadan. Sekarang minggirlah dari jalan pengendara." Abdullah berkata: "Telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Yunus] -yakni Ibnu Abu Ishaq- dia berkata: aku mendengar hadits ini dari [Mughirah bin 'Abdullah] dari [ayahnya] seperti itu."

Grade

Musnad Ahmad #25903

مسند أحمد ٢٥٩٠٣: حَدَّثَنَا عَبْدُ الْمَلِكِ بْنُ عَمْرٍو وَعَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مَهْدِيٍّ قَالَا حَدَّثَنَا زُهَيْرٌ يَعْنِي ابْنَ مُحَمَّدٍ عَنْ شَرِيكِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ عَنْ أَبِيهِ وَعَمِّهِ قَتَادَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ كُلُوا لُحُومَ الْأَضَاحِيِّ وَادَّخِرُوا

Musnad Ahmad 25903: Telah menceritakan kepada kami [Abdul Malik bin 'Amru] dan [Abdurrahman bin Mahdi] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Zuhair] -yakni Ibnu Muhammad- dari [Syarik bin Abdullah] dari [Abdurrahman bin Abu Sa'id al Khudri] dari [Ayahnya] dan pamannya [Qatadah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Makanlah oleh kalian daging kurban dan simpanlah ia."

Grade

Musnad Ahmad #25904

مسند أحمد ٢٥٩٠٤: حَدَّثَنَا عَبْدُ الصَّمَدِ قَالَ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ قَالَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدٌ يَعْنِي ابْنَ سِيرِينَ عَنْ أَبِي الْعَلَانِيَةِ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ أَتَيْتُ هَذِهِ يَعْنِي امْرَأَتَهُ وَعِنْدَهَا لَحْمٌ مِنْ لُحُومِ الْأَضَاحِيِّ قَدْ رَفَعَتْهُ فَرَفَعْتُ عَلَيْهَا الْعَصَا فَقَالَتْ إِنَّ فُلَانًا أَتَانَا فَأَخْبَرَنَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنِّي كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ أَنْ تُمْسِكُوا لُحُومَ الْأَضَاحِيِّ فَوْقَ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ فَكُلُوا وَادَّخِرُوا

Musnad Ahmad 25904: Telah menceritakan kepada kami [Abdus Shamad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Ibrahim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad] -yakni Ibnu Sirin- dari [Abu Al Alaniyah] dari [Abu Sa'id Al Khudri] berkata: "Aku menemui ini -yakni isterinya-, sedangkan di sisinya ada daging kurban yang ia telah mengangkatnya, maka aku pun mengangkatnya dengan tongkat. Isteriku lalu berkata: "Fulan telah datang dan mengabarkan kepada kami bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya aku pernah melarang kalian untuk menahan daging kurban lebih dari tiga hari, maka sekarang makanlah dan simpanlah."

Grade

Musnad Ahmad #25907

مسند أحمد ٢٥٩٠٧: حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ قَالَ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي ذِئْبٍ قَالَ حَدَّثَنَا سَعِيدٌ يَعْنِي الْمَقْبُرِيَّ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا شُرَيْحٍ الْكَعْبِيَّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ فَتْحِ مَكَّةَ إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ حَرَّمَ مَكَّةَ وَلَمْ يُحَرِّمْهَا النَّاسُ فَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلَا يَسْفِكَنَّ فِيهَا دَمًا وَلَا يَعْضِدَنَّ فِيهَا شَجَرًا فَإِنْ تَرَخَّصَ مُتَرَخِّصٌ فَقَالَ أُحِلَّتْ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَإِنَّ اللَّهَ أَحَلَّهَا لِي وَلَمْ يُحِلَّهَا لِلنَّاسِ وَهِيَ سَاعَتِي هَذِهِ حَرَامٌ إِلَى أَنْ تَقُومَ السَّاعَةُ إِنَّكُمْ مَعْشَرَ خُزَاعَةَ قَتَلْتُمْ هَذَا الْقَتِيلَ وَإِنِّي عَاقِلُهُ فَمَنْ قُتِلَ لَهُ قَتِيلٌ بَعْدَ مَقَالَتِي هَذِهِ فَأَهْلُهُ بَيْنَ خِيرَتَيْنِ إِمَّا أَنْ يَقْتُلُوا أَوْ يَأْخُذُوا الْعَقْلَ

Musnad Ahmad 25907: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Dzi'b] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sa'id] -yakni Al Maqbri berkata: aku mendengar [Abu Syuraih Al Ka'bi] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda pada saat penaklukan kota Makkah: "Sesungguhnya Allah Azza Wa Jalla telah mengharamkan kota Makkah dan manusia belum mengharamkannya, maka barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaknya tidak menumpahkan darah di dalamnya, dan tidak menebang pepohonan di dalamnya meskipun dari orang yang meremehkan." Abu Syuraih berkata: "Telah dihalalkan buat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, "Sesungguhnya Allah telah menghalalkan buatku dan tidak menghalalkan buat yang lain, ia haram dari sekarang ini hingga hari Kiamat kelak. Sesungguhnya kalian wahai bani Khuza'ah, telah membunuh orang ini, dan sesungguhnya akulah yag menebus diatnya, maka barangsiapa membunuh seseorang setelah perkataanku ini, maka keluarganya berhak untuk memilih antara dua pilihan: balas bunuh atau mengambil diyatnya."

Grade

Musnad Ahmad #25909

مسند أحمد ٢٥٩٠٩: حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ قَالَ أَخْبَرَنَا ابْنُ أَبِي ذِئْبٍ عَنِ الْمَقْبُرِيِّ عَنْ أَبِي شُرَيْحٍ الْكَعْبِيِّ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ وَاللَّهِ لَا يُؤْمِنُ وَاللَّهِ لَا يُؤْمِنُ وَاللَّهِ لَا يُؤْمِنُ قَالُوا وَمَا ذَاكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ الْجَارُ لَا يَأْمَنُ جَارُهُ بَوَائِقَهُ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا بَوَائِقُهُ قَالَ شَرُّهُ

Musnad Ahmad 25909: Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] berkata: Telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Abu Dzi'b] dari [Maqburi] dari [Abu Syuraih Al Ka'bi] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Demi Allah tidak beriman, demi Allah tidak beriman, demi Allah tidak beriman." Para sahabat bertanya, "Apa itu wahai Rasulullah? Beliau menjawab: "Seseorang yang tetangganya tidak pernah meras aman dari gangguannya?" mereka bertanya lagi, "Apa yang dimaksud dengan gangguannya?" Beliau menjawab: "Keburukannya."

Grade

Musnad Ahmad #25911

مسند أحمد ٢٥٩١١: حَدَّثَنَا أَبُو كَامِلٍ قَالَ حَدَّثَنَا لَيْثٌ قَالَ حَدَّثَنِي سَعِيدُ بْنُ أَبِي سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيُّ عَنْ أَبِي شُرَيْحٍ الْعَدَوِيِّ أَنَّهُ قَالَ لِعَمْرِو بْنِ سَعِيدٍ وَهُوَ يَبْعَثُ الْبُعُوثَ إِلَى مَكَّةَ ائْذَنْ لِي أَيُّهَا الْأَمِيرُ أُحَدِّثْكَ قَوْلًا قَامَ بِهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْغَدَ مِنْ يَوْمِ الْفَتْحِ سَمِعَتْهُ أُذُنَايَ وَوَعَاهُ قَلْبِي وَأَبْصَرَتْهُ عَيْنَايَ حَيْثُ تَكَلَّمَ بِهِ أَنَّهُ حَمِدَ اللَّهَ وَأَثْنَى عَلَيْهِ ثُمَّ قَالَ إِنَّ مَكَّةَ حَرَّمَهَا اللَّهُ وَلَمْ يُحَرِّمْهَا النَّاسُ فَلَا يَحِلُّ لِامْرِئٍ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ أَنْ يَسْفِكَ فِيهَا دَمًا وَلَا يَعْضِدَ فِيهَا شَجَرَةً فَإِنْ أَحَدٌ تَرَخَّصَ بِقِتَالِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِيهَا فَقُولُوا إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ أَذِنَ لِرَسُولِهِ وَلَمْ يَأْذَنْ لَكُمْ وَإِنَّمَا أَذِنَ لِي فِيهَا سَاعَةً مِنْ نَهَارٍ وَقَدْ عَادَتْ حُرْمَتُهَا الْيَوْمَ كَحُرْمَتِهَا بِالْأَمْسِ فَلْيُبَلِّغْ الشَّاهِدُ الْغَائِبَ فَقِيلَ لِأَبِي شُرَيْحٍ مَا قَالَ لَكَ عَمْرٌو قَالَ قَالَ أَنَا أَعْلَمُ بِذَلِكَ مِنْكَ يَا أَبَا شُرَيْحٍ إِنَّ الْحَرَمَ لَا يُعِيذُ عَاصِيًا وَلَا فَارًّا بِدَمٍ وَلَا فَارًّا بِجِزْيَةٍ وَكَذَلِكَ قَالَ حَجَّاجٌ بِجِزْيَةٍ وَقَالَ يَعْقُوبُ عَنْ أَبِيهِ عَنِ ابْنِ إِسْحَاقَ وَلَا مَانِعَ جِزْيَةٍ

Musnad Ahmad 25911: Telah menceritakan kepada kami [Abu Kamil] berkata: Telah menceritakan kepada kami [Laits] berkata: Telah menceritakan kepadaku [Sa'id bin Abu Sa'id Al Maqburi] dari [Abu Syuraih Al 'Adawi] bahwa dia berkata kepada 'Amru bin Sa'id yang saat itu sedang mengirimkan pasukan menuju Makkah, "Izinkanlah aku wahai amir, aku akan menceritakan kepadamu sebuah hadits. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berdiri pada waktu penaklukan kota Makkah, aku dengar dengan kedua telingaku, hatiku meresapi dan mataku melihatnya, bahwa beliau mengatakannya. Setelah mengucapkan syukur dan pujian kepada Allah, beliau bersabda: "Sesungguhnya kota Makkah telah Allah haramkan, sedangkan manusia belum mengharamkannya, maka tidak halal bagi seorang yang beriman kepada Allah dan hari akhir untuk menumpahkan darah di dalamnya dan menebang pepohonannya. Jika ada seseorang menyangkal bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berperang di dalamnya, maka katakanlah oleh kalian bahwa Allah Azza Wa Jalla telah mengizinkan buat Rasul-Nya dan tidak mengizinkan buat kalian, hanyasanya aku dizinkan sesaat di siang hari kemudian kembali diharamkan kesuciannya sebagaimana kemarin. Maka hendaknya orang yang hadir menyampaikan kepada orang yang tidak hadir." Maka dikatakan kepada Abu Syuraih, "Lalu apa yang dikatakan 'Amru kepadamu?" Dia berkata: "'Amru berkata: "Aku lebih tahu daripada kamu wahai Abu Syuraih! Sesungguhnya Baitul Haram tidak melindungi orang yang durhaka, orang yang lari karena urusan darah serta orang yang lari dari jizyah." Hajjaj juga menyebutkan, "Dengan Jizyah." Dan [Ya'qub] juga menyebutkan dari [ayahnya] dari [Ibnu Ishaq], "Dan orang yang enggan membayar jizyah."

Grade

Musnad Ahmad #25917

مسند أحمد ٢٥٩١٧: حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ قَالَ أَخْبَرَنَا ابْنُ جُرَيْجٍ عَنِ الزُّهْرِيِّ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ كَعْبٍ عَنْ أَبِيهِ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَقْدَمُ مِنْ سَفَرٍ إِلَّا فِي الضُّحَى فَيَبْدَأُ بِالْمَسْجِدِ فَيُصَلِّي فِيهِ رَكْعَتَيْنِ وَيَقْعُدُ فِيهِ

Musnad Ahmad 25917: Telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] berkata: Telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Juraij] dari [Az Zuhri] dari [Abdurrahman bin Ka'b] dari [ayahnya] dia berkata: "Tidaklah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam datang dari bepergian melainkan di waktu dluha, kemudian beliau memulainya dengan memasuki masjid dan shalat dua rakaat lalu duduk di dalamnya."

Grade

Musnad Ahmad #25919

مسند أحمد ٢٥٩١٩: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَكْرٍ وَعَبْدُ الرَّزَّاقِ قَالَا أَنَا ابْنُ جُرَيْجٍ قَالَ حَدَّثَنِي ابْنُ شِهَابٍ أَنَّ عَبْدَ الرَّحْمَنِ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ كَعْبٍ قَالَ عَبْدُ الرَّزَّاقِ وَعَنْ عَمِّهِ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ كَعْبٍ عَنْ كَعْبِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَقْدَمُ مِنْ سَفَرٍ إِلَّا نَهَارًا فِي الضُّحَى وَإِذَا قَدِمَ بَدَأَ بِالْمَسْجِدِ فَصَلَّى فِيهِ رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ جَلَسَ فِيهِ

Musnad Ahmad 25919: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Bakr] dan [Abdurrazaq] keduanya berkata: telah memberitakan kepada kami [Ibnu Juraij] berkata: Telah menceritakan kepadaku [Ibnu Syihab] bahwa [Abdurrahman bin Abdullah bin Ka'b], [Abdurrazaq] berkata: dan dari pamannya [Ubaidullah bin Ka'b] dari [Ka'b bin Malik] berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tidak datang dari bepergian kecuali pada waktu dluha, dan apabila beliau datang, beliau memulainya dengan masuk masjid dan shalat dua rakaat, kemudian beliau duduk di dalamnya."

Grade

Musnad Ahmad #25921

مسند أحمد ٢٥٩٢١: حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ قَالَ أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ عَنِ الزُّهْرِيِّ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ كَعْبِ بْنِ مَالِكٍ عَنْ أَبِيهِ أَنَّهُ قَالَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ قَدْ أَنْزَلَ فِي الشِّعْرِ مَا أَنْزَلَ فَقَالَ إِنَّ الْمُؤْمِنَ يُجَاهِدُ بِسَيْفِهِ وَلِسَانِهِ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَكَأَنَّ مَا تَرْمُونَهُمْ بِهِ نَضْحُ النَّبْلِ

Musnad Ahmad 25921: Telah menceritakan kepada kami ['Abdurrazaq] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari ['Abdurrahman bin Ka'b bin Malik] dari [ayahnya] bahwa dia berkata kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, "Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla telah menurunkan di dalam bait-bait syair sesuatu yang telah Dia turunkan, maka beliau bersabda: "Sesungguhnya seorang mukmin berjihad dengan pedang dan lisannya, demi Dzat yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya, sesungguhnya apa yang kalian lemparkan kepada mereka seakan-akan anak panah yang meluncur."

Grade

Musnad Ahmad #25922

مسند أحمد ٢٥٩٢٢: حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ قَالَ حَدَّثَنَا مَعْمَرٌ عَنِ الزُّهْرِيِّ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ كَعْبِ بْنِ مَالِكٍ عَنْ أَبِيهِ قَالَ لَمْ أَتَخَلَّفْ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي غَزَاةٍ غَزَاهَا حَتَّى كَانَتْ غَزْوَةُ تَبُوكَ إِلَّا بَدْرًا وَلَمْ يُعَاتِبْ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَحَدًا تَخَلَّفَ عَنْ بَدْرٍ إِنَّمَا خَرَجَ يُرِيدُ الْعِيرَ فَخَرَجَتْ قُرَيْشٌ مُغَوِّثِينَ لِعِيرِهِمْ فَالْتَقَوْا عَنْ غَيْرِ مَوْعِدٍ كَمَا قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ وَلَعَمْرِي إِنَّ أَشْرَفَ مَشَاهِدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي النَّاسِ لَبَدْرٌ وَمَا أُحِبُّ أَنِّي كُنْتُ شَهِدْتُهَا مَكَانَ بَيْعَتِي لَيْلَةَ الْعَقَبَةِ حَيْثُ تَوَافَقْنَا عَلَى الْإِسْلَامِ وَلَمْ أَتَخَلَّفْ بَعْدُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي غَزْوَةٍ غَزَاهَا حَتَّى كَانَتْ غَزْوَةُ تَبُوكَ وَهِيَ آخِرُ غَزْوَةٍ غَزَاهَا فَأَذِنَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِلنَّاسِ بِالرَّحِيلِ وَأَرَادَ أَنْ يَتَأَهَّبُوا أُهْبَةَ غَزْوِهِمْ وَذَلِكَ حِينَ طَابَ الظِّلَالُ وَطَابَتْ الثِّمَارُ فَكَانَ قَلَّمَا أَرَادَ غَزْوَةً إِلَّا وَرَّى غَيْرَهَا وَقَالَ يَعْقُوبُ عَنِ ابْنِ أَخِي ابْنِ شِهَابٍ إِلَّا وَرَّى بِغَيْرِهَا حَدَّثَنَاهُ سُفْيَانَ عَنْ مَعْمَرٍ عَنِ الزُّهْرِيِّ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ كَعْبِ بْنِ مَالِكٍ وَقَالَ فِيهِ وَرَّى غَيْرَهَا ثُمَّ رَجَعَ إِلَى حَدِيثِ عَبْدِ الرَّزَّاقِ وَكَانَ يَقُولُ الْحَرْبُ خَدْعَةٌ فَأَرَادَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي غَزْوَةِ تَبُوكَ أَنْ يَتَأَهَّبَ النَّاسُ أُهْبَةً وَأَنَا أَيْسَرُ مَا كُنْتُ قَدْ جَمَعْتُ رَاحِلَتَيْنِ وَأَنَا أَقْدَرُ شَيْءٍ فِي نَفْسِي عَلَى الْجِهَادِ وَخِفَّةِ الْحَاذِ وَأَنَا فِي ذَلِكَ أَصْغُو إِلَى الظِّلَالِ وَطِيبِ الثِّمَارِ فَلَمْ أَزَلْ كَذَلِكَ حَتَّى قَامَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ غَادِيًا بِالْغَدَاةِ وَذَلِكَ يَوْمَ الْخَمِيسِ وَكَانَ يُحِبُّ أَنْ يَخْرُجَ يَوْمَ الْخَمِيسِ فَأَصْبَحَ غَادِيًا فَقُلْتُ أَنْطَلِقُ غَدًا إِلَى السُّوقِ فَأَشْتَرِي جَهَازِي ثُمَّ أَلْحَقُ بِهِمْ فَانْطَلَقْتُ إِلَى السُّوقِ مِنْ الْغَدِ فَعَسُرَ عَلَيَّ بَعْضُ شَأْنِي فَرَجَعْتُ فَقُلْتُ أَرْجِعُ غَدًا إِنْ شَاءَ اللَّهُ فَأَلْحَقُ بِهِمْ فَعَسُرَ عَلَيَّ بَعْضُ شَأْنِي فَلَمْ أَزَلْ كَذَلِكَ حَتَّى الْتَبَسَ بِي الذَّنْبُ وَتَخَلَّفْتُ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَجَعَلْتُ أَمْشِي فِي الْأَسْوَاقِ وَأَطُوفُ بِالْمَدِينَةِ فَيُحْزِنُنِي أَنِّي لَا أَرَى أَحَدًا تَخَلَّفَ إِلَّا رَجُلًا مَغْمُوصًا عَلَيْهِ فِي النِّفَاقِ وَكَانَ لَيْسَ أَحَدٌ تَخَلَّفَ إِلَّا رَأَى أَنَّ ذَلِكَ سَيُخْفَى لَهُ وَكَانَ النَّاسُ كَثِيرًا لَا يَجْمَعُهُمْ دِيوَانٌ وَكَانَ جَمِيعُ مَنْ تَخَلَّفَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِضْعَةً وَثَمَانِينَ رَجُلًا وَلَمْ يَذْكُرْنِي النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى بَلَغَ تَبُوكًا فَلَمَّا بَلَغَ تَبُوكًا قَالَ مَا فَعَلَ كَعْبُ بْنُ مَالِكٍ فَقَالَ رَجُلٌ مِنْ قَوْمِي خَلَّفَهُ يَا رَسُولَ اللَّهِ بُرْدَيْهِ وَالنَّظَرُ فِي عِطْفَيْهِ وَقَالَ يَعْقُوبُ عَنِ ابْنِ أَخِي ابْنِ شِهَابٍ بُرْدَاهُ وَالنَّظَرُ فِي عِطْفَيْهِ فَقَالَ مُعَاذُ بْنُ جَبَلٍ بِئْسَمَا قُلْتَ وَاللَّهِ يَا نَبِيَّ اللَّهِ مَا نَعْلَمُ إِلَّا خَيْرًا فَبَيْنَا هُمْ كَذَلِكَ إِذَا هُمْ بِرَجُلٍ يَزُولُ بِهِ السَّرَابُ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كُنْ أَبَا خَيْثَمَةَ فَإِذَا هُوَ أَبُو خَيْثَمَةَ فَلَمَّا قَضَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ غَزْوَةَ تَبُوكَ وَقَفَلَ وَدَنَا مِنْ الْمَدِينَةِ جَعَلْتُ أَتَذَكَّرُ بِمَاذَا أَخْرُجُ مِنْ سَخْطَةِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَسْتَعِينُ عَلَى ذَلِكَ كُلَّ ذِي رَأْيٍ مِنْ أَهْلِي حَتَّى إِذَا قِيلَ النَّبِيُّ هُوَ مُصْبِحُكُمْ بِالْغَدَاةِ زَاحَ عَنِّي الْبَاطِلُ وَعَرَفْتُ أَنِّي لَا أَنْجُو إِلَّا بِالصِّدْقِ وَدَخَلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ضُحًى فَصَلَّى فِي الْمَسْجِدِ رَكْعَتَيْنِ وَكَانَ إِذَا جَاءَ مِنْ سَفَرٍ فَعَلَ ذَلِكَ وَدَخَلَ الْمَسْجِدَ فَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ جَلَسَ فَجَعَلَ يَأْتِيهِ مَنْ تَخَلَّفَ فَيَحْلِفُونَ لَهُ وَيَعْتَذِرُونَ إِلَيْهِ فَيَسْتَغْفِرُ لَهُمْ وَيَقْبَلُ عَلَانِيَتَهُمْ وَيَكِلُ سَرَائِرَهُمْ إِلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ فَدَخَلْتُ الْمَسْجِدَ فَإِذَا هُوَ جَالِسٌ فَلَمَّا رَآنِي تَبَسَّمَ تَبَسُّمَ الْمُغْضَبِ فَجِئْتُ فَجَلَسْتُ بَيْنَ يَدَيْهِ فَقَالَ أَلَمْ تَكُنْ ابْتَعْتَ ظَهْرَكَ قُلْتُ بَلَى يَا نَبِيَّ اللَّهِ قَالَ فَمَا خَلَّفَكَ قُلْتُ وَاللَّهِ لَوْ بَيْنَ يَدَيْ أَحَدٍ مِنْ النَّاسِ غَيْرَكَ جَلَسْتُ لَخَرَجْتُ مِنْ سَخْطَتِهِ بِعُذْرٍ لَقَدْ أُوتِيتُ جَدَلًا وَقَالَ يَعْقُوبُ عَنِ ابْنِ أَخِي ابْنِ شِهَابٍ لَرَأَيْتُ أَنْ أَخْرُجَ مِنْ سَخْطَتِهِ بِعُذْرٍ وَفِي حَدِيثِ عُقَيْلٍ أَخْرُجُ مِنْ سَخْطَتِهِ بِعُذْرٍ وَفِيهِ لَيُوشِكَنَّ أَنَّ اللَّهَ يُسْخِطُكَ عَلَيَّ وَلَئِنْ حَدَّثْتُكَ حَدِيثَ صِدْقٍ تَجِدُ عَلَيَّ فِيهِ إِنِّي لَأَرْجُو فِيهِ عَفْوَ اللَّهِ ثُمَّ رَجَعَ إِلَى حَدِيثِ عَبْدِ الرَّزَّاقِ وَلَكِنْ قَدْ عَلِمْتُ يَا نَبِيَّ اللَّهِ أَنِّي إِنْ أَخْبَرْتُكَ الْيَوْمَ بِقَوْلٍ تَجِدُ عَلَيَّ فِيهِ وَهُوَ حَقٌّ فَإِنِّي أَرْجُو فِيهِ عَفْوَ اللَّهِ وَإِنْ حَدَّثْتُكَ الْيَوْمَ حَدِيثًا تَرْضَى عَنِّي فِيهِ وَهُوَ كَذِبٌ أُوشِكُ أَنْ يُطْلِعَكَ اللَّهُ عَلَيَّ وَاللَّهِ يَا نَبِيَّ اللَّهِ مَا كُنْتُ قَطُّ أَيْسَرَ وَلَا أَخَفَّ حَاذًا مِنِّي حِينَ تَخَلَّفْتُ عَنْكَ فَقَالَ أَمَّا هَذَا فَقَدْ صَدَقَكُمْ الْحَدِيثَ قُمْ حَتَّى يَقْضِيَ اللَّهُ فِيكَ فَقُمْتُ فَثَارَ عَلَى أَثَرِي نَاسٌ مِنْ قَوْمِي يُؤَنِّبُونَنِي فَقَالُوا وَاللَّهِ مَا نَعْلَمُكَ أَذْنَبْتَ ذَنْبًا قَطُّ قَبْلَ هَذَا فَهَلَّا اعْتَذَرْتَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِعُذْرٍ يَرْضَى عَنْكَ فِيهِ فَكَانَ اسْتِغْفَارُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَيَأْتِي مِنْ وَرَاءِ ذَنْبِكَ وَلَمْ تُقِفْ نَفْسَكَ مَوْقِفًا لَا تَدْرِي مَاذَا يُقْضَى لَكَ فِيهِ فَلَمْ يَزَالُوا يُؤَنِّبُونَنِي حَتَّى هَمَمْتُ أَنْ أَرْجِعَ فَأُكَذِّبَ نَفْسِي فَقُلْتُ هَلْ قَالَ هَذَا الْقَوْلَ أَحَدٌ غَيْرِي قَالُوا نَعَمْ هِلَالُ بْنُ أُمَيَّةَ وَمَرَارَةُ يَعْنِي ابْنَ رَبِيعَةَ فَذَكَرُوا رَجُلَيْنِ صَالِحَيْنِ قَدْ شَهِدَا بَدْرًا لِي فِيهِمَا يَعْنِي أُسْوَةً فَقُلْتُ وَاللَّهِ لَا أَرْجِعُ إِلَيْهِ فِي هَذَا أَبَدًا وَلَا أُكَذِّبُ نَفْسِي وَنَهَى النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ النَّاسَ عَنْ كَلَامِنَا أَيُّهَا الثَّلَاثَةُ قَالَ فَجَعَلْتُ أَخْرُجُ إِلَى السُّوقِ فَلَا يُكَلِّمُنِي أَحَدٌ وَتَنَكَّرَ لَنَا النَّاسُ حَتَّى مَا هُمْ بِالَّذِينَ نَعْرِفُ وَتَنَكَّرَتْ لَنَا الْحِيطَانُ الَّتِي نَعْرِفُ حَتَّى مَا هِيَ الْحِيطَانُ الَّتِي نَعْرِفُ وَتَنَكَّرَتْ لَنَا الْأَرْضُ حَتَّى مَا هِيَ الْأَرْضُ الَّتِي نَعْرِفُ وَكُنْتُ أَقْوَى أَصْحَابِي فَكُنْتُ أَخْرُجُ فَأَطُوفُ بِالْأَسْوَاقِ وَآتِي الْمَسْجِدَ فَأَدْخُلُ وَآتِي النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأُسَلِّمُ عَلَيْهِ فَأَقُولُ هَلْ حَرَّكَ شَفَتَيْهِ بِالسَّلَامِ فَإِذَا قُمْتُ أُصَلِّي إِلَى سَارِيَةٍ فَأَقْبَلْتُ قِبَلَ صَلَاتِي نَظَرَ إِلَيَّ بِمُؤَخَّرِ عَيْنَيْهِ وَإِذَا نَظَرْتُ إِلَيْهِ أَعْرَضَ عَنِّي وَاسْتَكَانَ صَاحِبَايَ فَجَعَلَا يَبْكِيَانِ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ لَا يُطْلِعَانِ رُءُوسَهُمَا فَبَيْنَا أَنَا أَطُوفُ السُّوقَ إِذَا رَجُلٌ نَصْرَانِيٌّ جَاءَ بِطَعَامٍ يَبِيعُهُ يَقُولُ مَنْ يَدُلُّ عَلَى كَعْبِ بْنِ مَالِكٍ فَطَفِقَ النَّاسُ يُشِيرُونَ لَهُ إِلَيَّ فَأَتَانِي وَأَتَانِي بِصَحِيفَةٍ مِنْ مَلِكِ غَسَّانَ فَإِذَا فِيهَا أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّهُ بَلَغَنِي أَنَّ صَاحِبَكَ قَدْ جَفَاكَ وَأَقْصَاكَ وَلَسْتَ بِدَارِ مَضْيَعَةٍ وَلَا هَوَانٍ فَالْحَقْ بِنَا نُوَاسِيكَ فَقُلْتُ هَذَا أَيْضًا مِنْ الْبَلَاءِ وَالشَّرِّ فَسَجَرْتُ لَهَا التَّنُّورَ وَأَحْرَقْتُهَا فِيهِ فَلَمَّا مَضَتْ أَرْبَعُونَ لَيْلَةً إِذَا رَسُولٌ مِنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ أَتَانِي فَقَالَ اعْتَزِلْ امْرَأَتَكَ فَقُلْتُ أُطَلِّقُهَا قَالَ لَا وَلَكِنْ لَا تَقْرَبَنَّهَا فَجَاءَتْ امْرَأَةُ هِلَالٍ فَقَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ هِلَالَ بْنَ أُمَيَّةَ شَيْخٌ ضَعِيفٌ فَهَلْ تَأْذَنُ لِي أَنْ أَخْدُمَهُ قَالَ نَعَمْ وَلَكِنْ لَا يَقْرَبَنَّكِ قَالَتْ يَا نَبِيَّ اللَّهِ مَا بِهِ حَرَكَةٌ لِشَيْءٍ مَا زَالَ مُكِبًّا يَبْكِي اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ مُنْذُ كَانَ مِنْ أَمْرِهِ مَا كَانَ قَالَ كَعْبٌ فَلَمَّا طَالَ عَلَيَّ الْبَلَاءُ اقْتَحَمْتُ عَلَى أَبِي قَتَادَةَ حَائِطَهُ وَهُوَ ابْنُ عَمِّي فَسَلَّمْتُ عَلَيْهِ فَلَمْ يَرُدَّ عَلَيَّ فَقُلْتُ أَنْشُدُكَ اللَّهَ يَا أَبَا قَتَادَةَ أَتَعْلَمُ أَنِّي أُحِبُّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَسَكَتَ ثُمَّ قُلْتُ أَنْشُدُكَ اللَّهَ يَا أَبَا قَتَادَةَ أَتَعْلَمُ أَنِّي أُحِبُّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ قَالَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ فَلَمْ أَمْلِكْ نَفْسِي أَنْ بَكَيْتُ ثُمَّ اقْتَحَمْتُ الْحَائِطَ خَارِجًا حَتَّى إِذَا مَضَتْ خَمْسُونَ لَيْلَةً مِنْ حِينِ نَهَى النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ النَّاسَ عَنْ كَلَامِنَا صَلَّيْتُ عَلَى ظَهْرِ بَيْتٍ لَنَا صَلَاةَ الْفَجْرِ ثُمَّ جَلَسْتُ وَأَنَا فِي الْمَنْزِلَةِ الَّتِي قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ قَدْ ضَاقَتْ عَلَيْنَا الْأَرْضُ بِمَا رَحُبَتْ وَضَاقَتْ عَلَيْنَا أَنْفُسُنَا إِذْ سَمِعْتُ نِدَاءً مِنْ ذُرْوَةِ سَلْعٍ أَنْ أَبْشِرْ يَا كَعْبُ بْنَ مَالِكٍ فَخَرَرْتُ سَاجِدًا وَعَرَفْتُ أَنَّ اللَّهَ قَدْ جَاءَنَا بِالْفَرَجِ ثُمَّ جَاءَ رَجُلٌ يَرْكُضُ عَلَى فَرَسٍ يُبَشِّرُنِي فَكَانَ الصَّوْتُ أَسْرَعَ مِنْ فَرَسِهِ فَأَعْطَيْتُهُ ثَوْبَيَّ بِشَارَةً وَلَبِسْتُ ثَوْبَيْنِ آخَرَيْنِ وَكَانَتْ تَوْبَتُنَا نَزَلَتْ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُلُثَ اللَّيْلِ فَقَالَتْ أُمُّ سَلَمَةَ عَشِيَّتَئِذٍ يَا نَبِيَّ اللَّهِ أَلَا نُبَشِّرُ كَعْبَ بْنَ مَالِكٍ قَالَ إِذًا يَحْطِمَنَّكُمْ النَّاسُ وَيَمْنَعُونَكُمْ النَّوْمَ سَائِرَ اللَّيْلَةِ وَكَانَتْ أُمُّ سَلَمَةَ مُحْسِنَةً مُحْتَسِبَةً فِي شَأْنِي تَحْزَنُ بِأَمْرِي فَانْطَلَقْتُ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَإِذَا هُوَ جَالِسٌ فِي الْمَسْجِدِ وَحَوْلَهُ الْمُسْلِمُونَ وَهُوَ يَسْتَنِيرُ كَاسْتِنَارَةِ الْقَمَرِ وَكَانَ إِذَا سُرَّ بِالْأَمْرِ اسْتَنَارَ فَجِئْتُ فَجَلَسْتُ بَيْنَ يَدَيْهِ فَقَالَ أَبْشِرْ يَا كَعْبُ بْنَ مَالِكٍ بِخَيْرِ يَوْمٍ أَتَى عَلَيْكَ مُنْذُ يَوْمِ وَلَدَتْكَ أُمُّكَ قُلْتُ يَا نَبِيَّ اللَّهِ أَمِنْ عِنْدِ اللَّهِ أَوْ مِنْ عِنْدِكَ قَالَ بَلْ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ ثُمَّ تَلَا عَلَيْهِمْ لَقَدْ تَابَ اللَّهُ عَلَى النَّبِيِّ وَالْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ حَتَّى إِذَا بَلَغَ إِنَّ اللَّهَ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ قَالَ وَفِينَا نَزَلَتْ أَيْضًا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ فَقُلْتُ يَا نَبِيَّ اللَّهِ إِنَّ مِنْ تَوْبَتِي أَنْ لَا أُحَدِّثَ إِلَّا صِدْقًا وَأَنْ أَنْخَلِعَ مِنْ مَالِي كُلِّهِ صَدَقَةً إِلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ وَإِلَى رَسُولِهِ فَقَالَ أَمْسِكْ عَلَيْكَ بَعْضَ مَالِكَ فَهُوَ خَيْرٌ لَكَ قُلْتُ فَإِنِّي أُمْسِكُ سَهْمِي الَّذِي بِخَيْبَرَ قَالَ فَمَا أَنْعَمَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَيَّ نِعْمَةً بَعْدَ الْإِسْلَامِ أَعْظَمَ فِي نَفْسِي مِنْ صِدْقِي رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حِينَ صَدَقْتُهُ أَنَا وَصَاحِبَايَ أَنْ لَا نَكُونَ كَذَبْنَا فَهَلَكْنَا كَمَا هَلَكُوا إِنِّي لَأَرْجُو أَنْ لَا يَكُونَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ أَبْلَى أَحَدًا فِي الصِّدْقِ مِثْلَ الَّذِي أَبْلَانِي مَا تَعَمَّدْتُ لِكَذْبَةٍ بَعْدُ وَإِنِّي لَأَرْجُو أَنْ يَحْفَظَنِي اللَّهُ فِيمَا بَقِيَ

Musnad Ahmad 25922: Telah menceritakan kepada kami ['Abdurrazaq] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari ['Abdurrahman bin Ka'b bin Malik] dari [ayahnya] dia berkata: "Aku tidak pernah tertinggal untuk selalu ikut serta dalam peperangan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam hingga dalam Perang Tabuk. Kecuali Perang Badar, dan beliau tidak mencela seorangpun yang meninggalkannya. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengumumkan kepada manusia untuk berangkat perang, dan beliau ingin agar para sahabat mempersiapkan diri dan perbekalan untuk perang mereka. Dan itu ketika musim kurma tiba, dan sudah menjadi kebiasaan bahwa beliau selalu merahasiakan ketika akan melakukan peperangan. [Ya'qub] menyebutkan dari [Anak saudara dari Ibnu Syihab] dengan lafadz 'kecuali beliau merahasiakannya'. Kami telah menceritakannya kepada [Sufyan] dari [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari ['Abdurrahman bin Abdullah bin Ka'b bin Malik] ia menyebutkan dalam riwayatnya, 'Beliau merahasiakannya'. Kemudian dia kembali kepada haditsnya 'Abdurrazaq, ia menyebutkan 'Perang adalah tipu daya'. Maka pada perang Tabuk Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ingin agar manusia mempersiapkan perbekalan. Pada saat itu, aku dalam keadaan sangat mudah bagiku. Tidaklah aku mengumpulkan dua kendaraan sekaligus sebelumnya. Dan aku lebih mampu untuk berjihad serta mempersiapkan perbekalan. Namun saat itu aku lebih condong menikmati hasil panen dan banyaknya buah-buahan, dan aku masih terlena seperti itu hingga Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berangkat di pagi hari, dan itu terjadi pada hari kamis. Beliau lebih suka untuk berangkat hari kamis, maka beliau berangkat di pagi harinya (di hari Kamis)." Aku berkata: "Aku besok akan pergi ke pasar untuk membeli perbekalan lalu aku akan menyusul mereka." Maka besoknya aku pergi ke pasar, sementara perasaan (hati) ku mulai terasa berat, kemudian aku kembali seraya berucap: 'Aku akan kembali besok hari Insya Allah dan menyusul mereka'. Lagi-lagi keadaanku mulai terasa berat, masih saja aku seperti itu sehingga aku merasa telah berdosa karena telah meninggalkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Kemudian aku berjalan ke pasar dan mengelilingi kota Madinah, suatu hal yang sangat menyedihkanku, sungguh aku tidak melihat seorang pun yang tertinggal kecuali laki-laki yang terkenal kemunafikannya. Tidak ada seorang pun yang tertinggal melainkan diketahui bahwa ada suatu hal yang ia sembunyikan, dan kebanyakan orang-orang tidak menulis dalam daftar pasukan, sedangkan yang tidak ikut serta dengan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ada sekitar delapan puluh orang, dan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sendiri tidak ingat dengan aku hingga beliau tiba di Tabuk. Tatkala beliau tiba di Tabuk, beliau bertanya: "Apa yang dilakukan Ka'b bin Malik?" Maka seorang laki-laki dari kaumku berkata: "Mantelnya tertinggal wahai Rasulullah, sedangkan dia selalu memandanginya (ta'jub dengannya)." Dan Ya'qub menyebutkan dari anak saudaranya Ibnu Syihab: 'Kain burdahnya dan selalu memandangi mantelnya Karena ta'jub'. Mu'adz bin Jabal berkata: "Alangkah buruk apa yang kamu katakan! Demi Allah Wahai Rasulullah, kami tidak mengetahui keadaannya kecuali kebaikan." Ketika mereka sedang seperti itu, tiba-tiba ada seorang laki-laki yang terlihat dari kejauhan, seperti bayangan fatamorgana. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pun bersabda: "Semoga dia adalah Abu Haitsamah." Dan ternyata benar, laki-laki itu adalah Abu Haitsamah. Tatkala Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam selesai dari perang Tabuk, beliau kembali sambil berseru dari Madinah, aku segera memikirkan, bagaimana aku akan keluar dari kemarahan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Maka aku akan meminta tolong dari orang-orang yang mempunyai pendapat jitu dari keluargaku. Tatkala sampai kabar, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam akan sampai besok pagi, maka kebatilan pergi dariku, aku tahu sesungguhnya aku tidak bisa selamat darinya selamanya kecuali dengan kejujuran. Pada pagi hari, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam datang, lantas beliau shalat dua rakaat. Jika beliau datang dari sebuah perjalanan, beliau selalu mengerjakan hal itu, beliau datang ke masjid lalu shalat dua rakaat kemudian duduk. Orang-orang yang tidak ikut serta kemudian datang menemui beliau untuk mengemukakan alasan-alasan mereka agar beliau memintakan ampun untuk mereka, maka beliau pun menerima alasan-alasan yang mereka tampakkan dan menyerahkan apa yang mereka sembunyikan kepada Allah 'azza wa jalla. Lalu aku memasuki masjid, saat itu beliau sedang duduk, tatkala beliau melihatku, beliau senyum sinis kepadaku. Lalu aku datang sampai aku duduk di hadapannya. Lalu beliau bertanya kepadaku: "Bukankah kendaraanmu sudah siap?" Aku menjawab: "Benar wahai Nabiyullah." Beliau bersabda: "Apa yang menyebabkanmu tidak ikut serta?" Aku menjawab: "Jika di hadapanku adalah orang selain tuan, maka aku akan dapat keluar dari kemarahannya dengan satu alasan, karena aku telah diberi kemampuan untuk itu." Sementara Ya'qub menyebutkan dari [Ibnu Akhi Ibnu Syihab]: "Sungguh, aku mampu untuk keluar dari kemarahannya dengan alasan-alasan yang ada." Dan dalam riwayatnya 'Uqail: "Aku akan keluar dari kemarahannya dengan alasan-alasan yang ada, sungguh Allah akan memperingati tuan, dan jika aku menceritakan kepada tuan dengan jujur, maka anda akan mendapatkannya padaku, sesungguhnya aku mengharap ampunan dari Allah." Kemudian kembali kepada hadits 'Abdurrazaq: "Akan tetapi wahai Nabiyullah, sesungguhnya jika aku mengabarkan kepada tuan pada hari ini dengan perkataan, maka tuan akan mendapatkannya padaku bahwa itu adalah benar, sesungguhnya aku mengharapkan ampunan dari Allah, dan jika aku menceritakan kepada tuan pada hari ini dengan perkataan yang bisa meridlaiku dengan kedustaan, maka Allah pasti menyingkap (kebohongan) atasku. Demi Allah wahai Nabiyullah, saat itu aku dalam keadaan yang sangat mudah bagiku ketika aku tidak ikut bersama tuan." Beliau kemudian bersabda: "Ini merupakan sebuah kejujuran, bangunlah sampai Allah yang akan memberi keputusan kepadamu." Aku pun bangun, lalu beberapa laki-laki dari kaumku menemuiku, dan mereka berkata kepadaku: "Demi Allah, kami sebelumnya tidak mengetahui kamu telah berbuat dosa, kenapa kamu tidak meminta udzur kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang bisa memperoleh keridlaan-Nya, sebab istighfarnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan jiwamu tidak akan berhenti, dan tidak tahu keputusan apa yang akan menimpa dirimu." Dan mereka terus saja membujukku sampai aku berkeinginan untuk kembali dan membohongi diriku sendiri, maka aku pun berkata: "Apakah selain aku ada orang yang mengatakan seperti diriku?" Mereka menjawab: "Ya, dia adalah Hilal bin Umayah dan Murarah, yakni Ibnu Rabi'ah." Lalu mereka menyebutkan dua laki-laki shalih yang pernah ikut serta dalam perang Badr yang akan aku jadikan contoh, maka aku berkata: "Demi Allah, aku tidak akan kembali kepada beliau selamanya, dan sekali-kali aku tidak akan mendustai diriku." Selanjutnya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melarang manusia untuk bercakap-cakap kepada kami -yaitu tiga orang-." Ka'b berkata: "Kemudian aku pergi ke pasar, dan tidak satu orang pun yang mengajak bicara kepada kami, orang-orang berpaling dari kami, sampai-sampai orang yang kami kenali pun ikut bersikap seperti itu. Kemudian menjadi sempitlah kebun bagiku hingga kami tidak kenal lagi kebun manakah yang kami tahu, dan bumipun menjadi sempit buat kami sampai aku tidak tahu bumi mana lagi yang aku tahu. Aku termasuk dari orang yang paling kuat di antara kedua sahabatku, kemudian aku berkeliling ke pasar dan mendatangi masjid untuk menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Lalu aku mengucapkan salam kepada beliau, dalam hati aku berkata: 'Apakah beliau akan menjawab salam dengan kedua mulutnya atau tidak?' Lalu aku shalat dengan menghadap tiang, ketika aku dalam shalat beliau melihatku, jika aku menoleh ke arah beliau, beliau berpaling dariku. Sedangkan kedua sahabatku selalu tinggal dirumah sambil menangis baik siang maupun malam hari. Keduanya tidak mau muncul di tengah-tengah manusia. Tatkala aku berjalan di pasar, tiba-tiba seorang Nashrani datang dengan membawa makanan yang dijual, dia berkata: 'Siapakah yang bisa menunjukkan aku kepada Ka'b bin Malik?' Serentak orang-orang menunjukkan kepadaku, lalu dia mendatangiku dengan membawa selembar kertas dari Raja Ghassan, di dalamnya tertulis: 'Amma Ba'du. Telah sampai kepadaku bahwa sahabatmu telah mengasingkanmu, padahal kamu tidak berada di bumi yang sempit lagi hina, pergilah kepada kami, niscaya kami akan menolongmu.' Saat membacanya, aku pun berkata: 'Ini adalah bagian dari cobaan dan ujian.' Kemudian aku menyalakan api di tungku pembakaran, lalu kertas itu aku bakar, hinga ketika sudah lewat empat puluh hari, datanglah utusan dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam kepadaku seraya berkata: "Tinggalkanlah isterimu!" Maka aku bertanya: "Apakah aku harus menceraikannya?" Dia menjawab: "Tidak, tapi tinggalkan saja dan jangan kau dekati dia." Lalu datanglah isteri Hilal bin Umayyah dan berkata: "Wahai Rasulullah, sesungguhnya Hilal adalah orang yang sudah tua yang tidak ada lagi orang yang mengurusinya, apakah tuan mengizinkanku jika aku melayaninya?" Beliau bersabda: "Ya, tapi jangan sampai dia mendekatimu." Wanita itu lalu berkata: "Wahai Nabi Allah, sesungguhnya dia sudah tidak mampu bergerak lagi. Demi Allah, dia masih tetap menangis siang malam sejak ada perintah dari tuan." Ka'b bin Malik berkata: "Tatkala aku merasa bahwa cobaan yang aku alami sudah lama, aku berkeinginan untuk memanjat dinding kebun milik Abu Qatadah, dia adalah anak pamanku. Kemudian aku mengucapkan salam kepadanya, namun dia tidak menjawab salamku. Lalu aku berkata: 'Demi Allah, wahai Abu Qatadah, apakah kamu tidak tahu bahwa aku mencintai Allah dan Rasul-Nya?' Maka dia diam. Kemudian aku berkata: 'Demi Allah, wahai Abu Qatadah, apakah kamu tidak tahu bahwa aku sangat mencintai Allah dan Rasul-Nya?' Lantas dia menjwab: 'Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui'." Ka'b bin Malik berkata: "Aku tidak dapat menguasai diriku sehingga meneteslah air mataku, kemudian aku memanjat dinding luarnya sampai berlalu lima puluh malam semenjak Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melarang orang-orang untuk bercakap kepada kami, lantas aku mengerjakan shalat fajar di rumah kami, lalu aku duduk di suatu tempat yang Allah Azza Wa Jalla telah firmankan, sungguh bumi yang luas sudah sangat terasa sempit bagiku dan jiwaku sudah sangat sempit, tiba-tiba aku mendengar orang yang berteriak dari atas bukit Sal', 'Bergembiralah wahai Ka'b bin Malik!' Lalu aku tergeletak sujud dan aku tahu bahwa Allah telah mendatangkan untukku jalan keluar, kemudian datanglah seorang laki-laki yang naik kuda dengan membawa berita gembiraku, ternyata suaranya lebih cepat dari pada kudanya, lantas aku lepaskan pakaianku dan aku pakaikan kepadanya karena berita gembira tersebut, kemudian aku kenakan kedua pakaianku yang lain. Dan taubat kami turun kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam di sepertiga malam, maka Ummu Salamah berkata: 'Apakah sebaiknya pada malam hari ini kita berikan kabar gembira ini kepada Ka'b bin Malik wahai Rasulullah?' Beliau menjawab: 'Kalau begitu kamu akan mendapatkan celaan dari orang-orang karena kamu telah menghalangi tidur mereka pada malam hari.' Ummu Salamah adalah orang yang baik hati, dan sangat bagus perilakunya kepadaku, dia sangat sedih dengan keadaanku, kemudian aku mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, dan saat itu beliau sedang duduk di masjid, sedangkan kaum Muslimin berada di samping beliau, wajah beliau bersinar sebagaimana sinarnya bulan, dan jika beliau bahagia, maka wajahnya bersinar. Kemudian aku datang dan duduk di hadapan beliau, lantas beliau bersabda: "Bergembiralah wahai Ka'b bin Malik dengan hari yang paling bahagia bagimu sejak kamu dilahirkan ibumu." Aku berkata: "Wahai Nabiyullah, apakah perkara ini dari tuan ataukah langsung dari Allah?" Beliau bersabda: "Bahkan dari Allah Azza Wa Jalla." Kemudian beliau membacakan kepada mereka, {Sesungguhnya Allah Telah menerima Taubat Nabi, orang-orang Muhajirin dan orang-orang Anshar} sampai kepada firman Allah {Sesungguhnya Allah-lah yang Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang} (At Taubah: 17-18). Dan tentang diri kami juga turun ayat: {Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar} (At Taubah: 119). Maka aku pun berkata: "Wahai Nabiyullah, sesungguhnya bagian dari taubatku, sungguh aku tidak akan berkata kecuali dengan kejujuran, dan aku akan melepaskan hartaku sebagai sedekah kepada Allah Ta'ala dan kepada Rasul-Nya." Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu bersabda: "Tahanlah sebagian hartamu, hal itu lebih baik bagimu." Aku berkata: "Lalu aku menahan bagianku yang ada di Khaibar." Ka'b bin Malik berkata: "Maka tidak ada ni'mat yang lebih besar yang diberikan Allah kepadaku setelah nikmat Islam dari kejujuranku di hadapan Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa salam, ketika aku dan kedua sahabatku membenarkannya, bahwa kami tidak akan berdusta yang akan menyebabkan diri kami binasa sebagaimana mereka binasa. Sesungguhnya aku berharap semoga Allah Azza Wa Jalla tidak memberikan cobaan kepada seorangpun dari kalangan kaum muslimin dalam kejujuran sebagaimana cobaan-Nya kepadaku. Sungguh, aku berharap semoga Allah menjagaku di sisa umurku ini."

Grade