مسند أحمد ١٩٥١٩: حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ عَنْ عَلِيِّ بْنِ زَيْدٍ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي بَكْرَةَ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ رَجُلًا قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ النَّاسِ خَيْرٌ قَالَ مَنْ طَالَ عُمُرُهُ وَحَسُنَ عَمَلُهُ قَالَ فَأَيُّ النَّاسِ شَرٌّ قَالَ مَنْ طَالَ عُمُرُهُ وَسَاءَ عَمَلُهُ
Musnad Ahmad 19519: Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun], telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Ali bin Zaid] dari [Abdurrahman bin Abu Bakrah] dari [Ayahnya], bahwa seorang laki-laki berkata: "Wahai Rasulullah, siapakah manusia yang paling utama?" Beliau bersabda: "Orang yang panjang umurnya dan baik amalannya." Tanyanya lagi: "Siapakah manusia yang paling buruk?" Jawab beliau: "Orang yang panjang umurnya dan buruk amalannya."
Grade
مسند أحمد ١٩٥٢١: حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ أَخْبَرَنَا عُيَيْنَةُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ أَبِيهِ قَالَ ذَكَرْتُ لَيْلَةَ الْقَدْرِ عِنْدَ أَبِي بَكْرَةَ فَقَالَ مَا أَنَا بِمُلْتَمِسِهَا بَعْدَمَا سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَّا فِي عَشْرِ الْأَوَاخِرِ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ الْتَمِسُوهَا فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ فِي الْوِتْرِ مِنْهُ قَالَ فَكَانَ أَبُو بَكْرَةَ يُصَلِّي فِي الْعِشْرِينَ مِنْ رَمَضَانَ كَصَلَاتِهِ فِي سَائِرِ السَّنَةِ فَإِذَا دَخَلَ الْعَشْرُ اجْتَهَدَ
Musnad Ahmad 19521: Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun], telah mengabarkan kepada kami ['Uyainah bin Abdurrahman] dari [Ayahnya] ia berkata: "Aku menyebutkan Lailataul Qadar dihadapan [Abu Bakrah] maka ia berkata: "Aku tidak bersungguh-sungguh mencarinya setelah aku mendengarnya dari Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam kecuali di sepuluh hari terakhir, beliau bersabda: "Bersungguh-sungguhlah mencarinya di sepuluh hari terakhir di tanggal yang ganjil." Abdurrahman berkata: Abu Bakrah biasa shalat di tanggal dua puluh Ramadhan sebagaimana shalat tahunan (shalat yang biasa ia kerjakan), apabila telah masuk di hari-hari sepuluh (akhir), maka ia lebih bersemangat lagi.
Grade
مسند أحمد ١٩٥٢٣: حَدَّثَنَا أَسْبَاطُ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا أَشْعَثُ عَنِ ابْنِ سِيرِينَ عَنْ أَبِي بَكْرَةَ قَالَ خَطَبَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ النَّحْرِ عَلَى نَاقَةٍ لَهُ قَالَ فَجَعَلَ يَتَكَلَّمُ هَاهُنَا مَرَّةً وَهَاهُنَا مَرَّةً عِنْدَ كُلِّ قَوْمٍ ثُمَّ قَالَ أَيُّ يَوْمٍ هَذَا قَالَ فَسَكَتْنَا حَتَّى ظَنَنَّا أَنَّهُ سَيُسَمِّيهِ غَيْرَ اسْمِهِ قَالَ أَلَيْسَ يَوْمَ النَّحْرِ قَالَ قُلْنَا بَلَى ثُمَّ قَالَ أَيُّ شَهْرٍ هَذَا قَالَ فَسَكَتْنَا حَتَّى ظَنَنَّا أَنَّهُ سَيُسَمِّيهِ غَيْرَ اسْمِهِ قَالَ ثُمَّ قَالَ أَلَيْسَ ذَا الْحِجَّةِ قَالَ قُلْنَا بَلَى ثُمَّ قَالَ أَيُّ بَلَدٍ هَذَا قَالَ فَسَكَتْنَا حَتَّى ظَنَنَّا أَنَّهُ سَيُسَمِّيهِ غَيْرَ اسْمِهِ قَالَ ثُمَّ قَالَ أَلَيْسَ الْبَلْدَةَ الْحَرَامَ قَالَ قُلْنَا بَلَى قَالَ فَإِنَّ دِمَاءَكُمْ وَأَمْوَالَكُمْ وَأَعْرَاضَكُمْ حَرَامٌ عَلَيْكُمْ إِلَى أَنْ تَلْقَوْا رَبَّكُمْ تَعَالَى كَحُرْمَةِ يَوْمِكُمْ هَذَا فِي شَهْرِكُمْ هَذَا فِي بَلَدِكُمْ هَذَا ثُمَّ قَالَ لِيُبَلِّغْ الشَّاهِدُ مِنْكُمْ الْغَائِبَ فَلَعَلَّ الْغَائِبَ أَنْ يَكُونَ أَوْعَى لَهُ مِنْ الشَّاهِدِ
Musnad Ahmad 19523: Telah menceritakan kepada kami [Asbath bin Muhammad], telah menceritakan kepada kami [Asy'ats] dari [Ibnu Sirin] dari [Abu Bakrah] ia berkata: "Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam berkhutbah di atas untanya di hari idul adha, terkadang berbicara tempat ini dan di kali yang lain tempat ini, di setiap kelompok kaum. Lalu beliau bertanya: "Hari apakah ini?" Abu Bakrah berkata: "Kamipun terdiam, kami menyangka jika beliau hendak menyebutkan dengan tanpa penyebutan nama yang lain, beliau bertanya: "Bukankah ini hari Nahr (penyembelihan hewan kurban)?." Kami menjawab: "Ya, benar." Lalu beliau bertanya lagi: "Bulan apakah ini?." Abu Bakrah berkata: "Kamipun terdiam, kami menyangka bila beliau hendak menyebutkan dengan penyebutan nama yang lain. Beliau bersabda: "Bukankah bulan Dzul Hijjah?" Kami pun menjawab: "Ya, benar." Beliau bertanya lagi: "Di negeri manakah ini?" Abu Bakrah berkata: "Dan kamipun terdiam, kami menyangka bila beliau hendak menyebutkan dengan penyebutan nama yang lain. Kemudian beliau bersabda: "Bukankah ini tanah haram?" Kami menjawab: "ya." Beliau melanjutkan: "Sesungguhnya darah kalian, harta kalian dan kehormatan kalian adalah haram atas kalian hingga kalian bertemu dengan Rabb kalian yang Maha Tinggi, sebagaimana keharaman hari kalian ini, di bulan kalian ini dan di negeri kalian ini, bukankah aku telah menyampaikannya? Dan hendaklah yang hadir menyampaikan pada yang tidak hadir diantara kalian? Bisa jadi yang tidak hadir lebih memperhatikan dari yang menyaksikan."
Grade
مسند أحمد ١٩٥٢٤: حَدَّثَنَا يَزِيدُ أَخْبَرَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ عَنْ زِيَادٍ الْأَعْلَمِ عَنْ الْحَسَنِ عَنْ أَبِي بَكْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَفْتَحَ الصَّلَاةَ فَكَبَّرَ ثُمَّ أَوْمَأَ إِلَيْهِمْ أَنْ مَكَانَكُمْ ثُمَّ دَخَلَ فَخَرَجَ وَرَأْسُهُ يَقْطُرُ فَصَلَّى بِهِمْ فَلَمَّا قَضَى الصَّلَاةَ قَالَ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ وَإِنِّي كُنْتُ جُنُبًا
Musnad Ahmad 19524: Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun], telah mengabarkan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Ziyad Al A'lam] dari [Al Hasan] dari [Abu Bakrah], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam hendak mengerjakan shalat. Beliau lalu bertakbir dan memberi isyarat kepada orang-orang agar tetap di tempat. Beliau segera masuk (rumah) kemudian keluar dengan kepala yang masih meneteskan air. Lalu beliau shalat bersama mereka. Seusai mengerjakan shalat, beliau bersabda: "Sesungguhnya aku adalah manusia biasa, dan sesungguhnya aku tadi sedang junub."
Grade
مسند أحمد ١٩٥٢٧: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ أَبِي يَعْقُوبَ الضَّبِّيِّ قَالَ سَمِعْتُ عَبْدَ الرَّحْمَنِ بْنَ أَبِي بَكْرَةَ يُحَدِّثُ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ الْأَقْرَعَ بْنَ حَابِسٍ جَاءَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ إِنَّمَا بَايَعَكَ سُرَّاقُ الْحَجِيجِ مِنْ أَسْلَمَ وَغِفَارَ وَمُزَيْنَةَ وَأَحْسَبُ جُهَيْنَةَ مُحَمَّدٌ الَّذِي يَشُكُّ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَرَأَيْتَ إِنْ كَانَ أَسْلَمُ وَغِفَارُ وَمُزَيْنَةُ وَأَحْسَبُ جُهَيْنَةَ خَيْرًا مِنْ بَنِي تَمِيمٍ وَبَنِي عَامِرٍ وَأَسَدٍ وَغَطَفَانَ أَخَابُوا وَخَسِرُوا فَقَالَ نَعَمْ فَقَالَ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ إِنَّهُمْ لَأَخْيَرُ مِنْهُ إِنَّهُمْ لَأَخْيَرُ مِنْهُمْ
Musnad Ahmad 19527: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far], telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Muhammad bin Abu Ya'qub Adl Dhibbi] ia berkata: Aku mendengar [Abdurrahman bin Abu Bakrah] menceritakan dari [Ayahnya] bahwa Al 'Aqra bin Habis pernah mendatangi Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam sambil berkata: "Sesungguhnya orang-orang yang biasa mencuri perbekalan jama'ah hajji telah berbaiat kepada tuan, baik dari suku Aslam, Ghifar, Muzainah. -aku kira dia juga berkata- suku Juhainah, dalam hal ini Muhammad (bin Abu Ya'qub) ragu. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Bagaimana pendapatmu jika (ada yang beranggapan) bahwa suku Aslam, Ghifar, Muzainah., aku kira perawi juga menyebut Juhainah, lebih baik dari Bani Tamim, Bani 'Amir, Bani Asad, Bani Ghathafan?" Apakah mereka itu celaka dan rugi?". Aqra' menjawab: "ya." Maka beliau bersabda: "Demi Dzat yang jiwaku berada ditangan-Nya, sungguh mereka (Aslam cs) lebih baik dari mereka (Tamim cs) ".
Grade
مسند أحمد ١٩٥٢٩: حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مَهْدِيٍّ عَنْ حَمَّادِ بْنِ سَلَمَةَ عَنْ عَلِيِّ بْنِ زَيْدٍ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي بَكْرَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَتَانِي جِبْرِيلُ وَمِيكَائِيلُ عَلَيْهِمَا السَّلَام فَقَالَ جِبْرِيلُ عَلَيْهِ السَّلَام اقْرَأْ الْقُرْآنَ عَلَى حَرْفٍ وَاحِدٍ فَقَالَ مِيكَائِيلُ اسْتَزِدْهُ قَالَ اقْرَأْهُ عَلَى سَبْعَةِ أَحْرُفٍ كُلِّهَا شَافٍ كَافٍ مَا لَمْ تُخْتَمْ آيَةُ رَحْمَةٍ بِعَذَابٍ أَوْ آيَةُ عَذَابٍ بِرَحْمَةٍ
Musnad Ahmad 19529: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Mahdi] dari [Hammad bin Salamah] dari [Ali bin Zaid] dari [Abdurrahman bin Abu Bakrah], dari [Ayahnya] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Aku pernah didatangi Jibril dan Mikail 'Alaihimas Salam. Jibril alaihissalam berkata: 'Bacalah al-Qur-an dengan satu huruf.' Mikail lantas berkata: "Mintalah supaya ditambah." Jibril kemudian berkata: "Bacalah dengan tujuh huruf. Karena semuanya dapat menyembuhkan dan mencukupi, selama ayat rahmat tidak diakhiri dengan adzab atau ayat adzab dengan ayat rahmat."
Grade
مسند أحمد ١٩٥٣٠: حَدَّثَنَا أَبُو كَامِلٍ حَدَّثَنَا حَمَّادٌ عَنْ زِيَادٍ الْأَعْلَمِ عَنِ الْحَسَنِ عَنْ أَبِي بَكْرَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَخَلَ فِي صَلَاةِ الْفَجْرِ فَأَوْمَأَ إِلَيْهِمْ أَنْ مَكَانَكُمْ فَذَهَبَ ثُمَّ جَاءَ وَرَأْسُهُ يَقْطُرُ فَصَلَّى بِهِمْ
Musnad Ahmad 19530: Telah menceritakan kepada kami [Abu Kamil], telah menceritakan kepada kami [Hammad] dari [Ziyad Al A'lam] dari [Al Hasan] dari [Abu Bakrah] bahwa Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam masuk (masjid) hendak mengerjakan shalat fajar, kemudian beliau memberi isyarat kepada mereka, supaya mereka tetap di tempat, setelah itu beliau pergi. Tidak lama kemudian beliau kembali dengan kepala yang masih meneteskan air. Beliau lalu shalat bersama mereka."
Grade
مسند أحمد ١٩٥٣٤: حَدَّثَنَا أَبُو عَامِرٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْجَلِيلِ حَدَّثَنِي جَعْفَرُ بْنُ مَيْمُونٍ حَدَّثَنِي عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ أَبِي بَكْرَةَ أَنَّهُ قَالَ لِأَبِيهِ يَا أَبَتِ إِنِّي أَسْمَعُكَ تَدْعُو كُلَّ غَدَاةٍ اللَّهُمَّ عَافِنِي فِي بَدَنِي اللَّهُمَّ عَافِنِي فِي سَمْعِي اللَّهُمَّ عَافِنِي فِي بَصَرِي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ تُعِيدُهَا ثَلَاثًا حِينَ تُصْبِحُ وَثَلَاثًا حِينَ تُمْسِي وَتَقُولُ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْكُفْرِ وَالْفَقْرِ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ تُعِيدُهَا حِينَ تُصْبِحُ ثَلَاثًا وَثَلَاثًا حِينَ تُمْسِي قَالَ نَعَمْ يَا بُنَيَّ إِنِّي سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَدْعُو بِهِنَّ فَأُحِبُّ أَنْ أَسْتَنَّ بِسُنَّتِهِ
Musnad Ahmad 19534: Telah menceritakan kepada kami [Abu 'Amir], telah menceritakan kepada kami [Abdul Jalil], telah menceritakan kepadaku [Ja'far bin Maimun], telah menceritakan kepadaku [Abdurrahman bin Abu Bakrah] bahwa ia berkata kepada [Ayahnya]: "Wahai ayahku, aku mendengarmu berdo'a di setiap pagi dengan 'ALLAHUMMA 'AFINI FIE BADANII, ALLAHUMMA 'AFINI FIE SAM'II, ALLAHUMMA 'AFINII FII BASHARII, LAA ILAAHA ILLA ANTA (Ya Allah, berikanlah kesehatan buat badanku, buat pendengaran dan penglihatanku, tiada Tuhan yang berhal di sembah selain Engkau), ayah selalu mengulanginya hingga tiga kali ketika pagi dan petang, dan ayah juga selalu berdo'a dengan 'ALLAHUMMA INNII `A'UDZU BIKA MINAL KUFRI WAL FAQRI, ALLAHUMMA INNII `A'UDZUBIKA MIN 'ADZABIL QABRI, LAA ILAAHA ILLA ANTA (Ya Allah, sesungguhnya daku berlindung diri kepada-Mu dari kekufuran, dan kefakiran, Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, tidak ada Tuhan yang berhak di sembah kecuali Engkau) dan ayah pun selalu mengulanginya tiga kali di waktu subuh dan tiga kali lagi di waktu sore!." Abu Bakrah menjawab: "Benar, wahai anakku, sebab aku pernah mendengarnya dari Nabi Shallalahu 'Alaihi Wasallam, beliau juga selalu berdo'a dengan (kalimat tersebut) sementara aku senang mengikuti sunahnya."
Grade
مسند أحمد ١٩٥٣٥: قَالَ وَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَعَوَاتُ الْمَكْرُوبِ اللَّهُمَّ رَحْمَتَكَ أَرْجُو فَلَا تَكِلْنِي إِلَى نَفْسِي طَرْفَةَ عَيْنٍ أَصْلِحْ لِي شَأْنِي كُلَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ
Musnad Ahmad 19535: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya dari [Abu Bakrah]: Perawi mengatakan: dan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Doa ketika susah adalah, 'ALLAHUMMA RAHMATAKA ARJUU FALAA TAKILNI ILAA NAFSII THARFATA 'AINI, ASHLIHLII SYA`NII KULLAHU, LAA ILAAHA ILLA ANTA (Ya Allah, hanya rahmat-Mulah yang kuharap, janganlah Engkau biarkan aku (tanpa rahmat-Mu) sekejap mata pun. Baikkanlah segala urusanku. Tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan Engkau)."
Grade
مسند أحمد ١٩٥٣٦: حَدَّثَنَا رَوْحٌ حَدَّثَنَا عُثْمَانُ الشَّحَّامُ حَدَّثَنَا مُسْلِمُ بْنُ أَبِي بَكْرَةَ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ نَبِيَّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَرَّ بِرَجُلٍ سَاجِدٍ وَهُوَ يَنْطَلِقُ إِلَى الصَّلَاةِ فَقَضَى الصَّلَاةَ وَرَجَعَ عَلَيْهِ وَهُوَ سَاجِدٌ فَقَامَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ مَنْ يَقْتُلُ هَذَا فَقَامَ رَجُلٌ فَحَسَرَ عَنْ يَدَيْهِ فَاخْتَرَطَ سَيْفَهُ وَهَزَّهُ ثُمَّ قَالَ يَا نَبِيَّ اللَّهِ بِأَبِي أَنْتَ وَأُمِّي كَيْفَ أَقْتُلُ رَجُلًا سَاجِدًا يَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ ثُمَّ قَالَ مَنْ يَقْتُلُ هَذَا فَقَامَ رَجُلٌ فَقَالَ أَنَا فَحَسَرَ عَنْ ذِرَاعَيْهِ وَاخْتَرَطَ سَيْفَهُ وَهَزَّهُ حَتَّى أَرْعَدَتْ يَدُهُ فَقَالَ يَا نَبِيَّ اللَّهِ كَيْفَ أَقْتُلُ رَجُلًا سَاجِدًا يَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَوْ قَتَلْتُمُوهُ لَكَانَ أَوَّلَ فِتْنَةٍ وَآخِرَهَا
Musnad Ahmad 19536: Telah menceritakan kepada kami [Rauh], telah menceritakan kepada kami [Utsman Asy Syakham], telah menceritakan kepada kami [Muslim bin Abu Bakrah] dari [Ayahnya], bahwa Nabiyullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah berpapasan dengan seorang laki-laki yang sedang sujud. Setelah beliau menyelesaikan shalatnya, lalu beliau kembali ke tempat laki-laki tadi ternyata ia masih sujud. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam segera berdiri dan bersabda: "Siapa yang mau membunuh (orang) ini?" maka seseorang bangkit sambil menyingsingkan lengannya. Tapi, pedangnya terjatuh dan ia pun gontai karenanya. Selanjutnya, ia berkata: "Wahai Nabiyullah, saya rela ayah dan ibuku menjadi tebusan Anda, bagaimana mungkin saya membunuh orang yang sedang sujud, padahal ia bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah dan Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya?" Beliau bersabda lagi: "Siapa yang mau membunuh (orang) ini?" Seorang laki-laki berdiri dan berkata: "Saya." Segera ia singsingkan lengannya. Tapi, pedangnya terjatuh dan ia pun gontai karenanya hingga tangannya gemetaran. Kemudian, ia berkata: "Wahai Nabiyullah, saya rela ayah dan ibuku menjadi tebusan Anda, bagaimana mungkin saya membunuh orang yang sedang sujud, padahal ia bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah dan Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya?" Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di Tangan-Nya, andai kalian membunuhnya, niscaya itu adalah awal dan akhir fitnah."
Grade