مسند أحمد ٤٤٥٧: حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنِ ابْنِ أَبِي رَوَّادٍ عَنْ نَافِعٍ عَنِ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ لَا يَدَعُ أَنْ يَسْتَلِمَ الْحَجَرَ وَالرُّكْنَ الْيَمَانِي فِي كُلِّ طَوَافٍ
Musnad Ahmad 4457: Telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Ibnu Abu Rawwad] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar], bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tidak pernah meninggalkan beristilam (mencium, menyentuh atau berisyarat) kepada hajar aswad dan rukun Yamani setiap melakukan thawaf."
Grade
صحيح البخاري ٤٤٥٩: حَدَّثَنَا صَدَقَةُ بْنُ الْفَضْلِ أَخْبَرَنَا ابْنُ عُيَيْنَةَ حَدَّثَنَا زِيَادٌ هُوَ ابْنُ عِلَاقَةَ أَنَّهُ سَمِعَ الْمُغِيرَةَ يَقُولُ قَامَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى تَوَرَّمَتْ قَدَمَاهُ فَقِيلَ لَهُ غَفَرَ اللَّهُ لَكَ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ قَالَ أَفَلَا أَكُونُ عَبْدًا شَكُورًا
Shahih Bukhari 4459: Telah menceritakan kepada kami [Shadaqah bin Al Fadl] Telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Uyainah] Telah menceritakan kepada kami [Ziyad] yaitu Ibnu 'Ilaaqah bahwa dia mendengar [Al Mughirah] berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berdiri shalat hingga kedua telapak kakinya bengkak-bengkak. Maka dikatakan kepada beliau: "Bukankah Allah telah mengampuni anda terhadap dosa-dosa anda yang lalu maupun yang akan datang?" Beliau menjawab: "Tidak bolehkah saya menjadi hamba yang bersyukur."
مسند أحمد ٤٤٥٩: حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ سُفْيَانَ حَدَّثَنِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ أَبِي لَبِيدٍ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنِ ابْنِ عُمَرَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يَغْلِبَنَّكُمْ الْأَعْرَابُ عَلَى اسْمِ صَلَاتِكُمْ فَإِنَّهَا الْعِشَاءُ إِنَّمَا يَدْعُونَهَا الْعَتَمَةَ لِإِعْتَامِهِمْ بِالْإِبِلِ لِحِلَابِهَا
Musnad Ahmad 4459: Telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Sufyan] telah menceritakan kepadaku [Abdullah bin Abu Labid] dari [Abu Salamah] dari [Ibnu Umar] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Jangan sekali-kali orang-orang bandui mengalahkan kalian atas nama shalat kalian, sesungguhnya itu adalah Isya', mereka menyebutnya dengan Al Atamah (malam) karena mereka memerah susu unta mereka di waktu malam."
Grade
صحيح البخاري ٤٤٦٠: حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ عَبْدِ الْعَزِيزِ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يَحْيَى أَخْبَرَنَا حَيْوَةُ عَنْ أَبِي الْأَسْوَدِ سَمِعَ عُرْوَةَ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّ نَبِيَّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُومُ مِنْ اللَّيْلِ حَتَّى تَتَفَطَّرَ قَدَمَاهُ فَقَالَتْ عَائِشَةُ لِمَ تَصْنَعُ هَذَا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَقَدْ غَفَرَ اللَّهُ لَكَ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ قَالَ أَفَلَا أُحِبُّ أَنْ أَكُونَ عَبْدًا شَكُورًا فَلَمَّا كَثُرَ لَحْمُهُ صَلَّى جَالِسًا فَإِذَا أَرَادَ أَنْ يَرْكَعَ قَامَ فَقَرَأَ ثُمَّ رَكَعَ
Shahih Bukhari 4460: Telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin Abdul Aziz] Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Yahya] Telah mengabarkan kepada kami [Haiwah] dari [Abu Al Aswad] dia mendengar [Urwah] dari 'Aisyah radliyallahu 'anha bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melaksanakan shalat malam hingga kaki beliau bengkak-bengkak. 'Aisyah berkata: "Wahai Rasulullah, kenapa Anda melakukan ini padahal Allah telah mengampuni dosa anda yang telah berlalu dan yang akan datang?" Beliau bersabda: "Apakah aku tidak suka jika menjadi hamba yang bersyukur?" Dan tatkala beliau gemuk, beliau shalat sambil duduk, apabila beliau hendak ruku' maka beliau berdiri kemudian membaca beberapa ayat lalu ruku'.
مسند أحمد ٤٤٦٠: حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ حُسَيْنٍ حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ شُعَيْبٍ حَدَّثَنِي سُلَيْمَانُ مَوْلَى مَيْمُونَةَ قَالَ أَتَيْتُ عَلَى ابْنِ عُمَرَ وَهُوَ بِالْبَلَاطِ وَالْقَوْمُ يُصَلُّونَ فِي الْمَسْجِدِ قُلْتُ مَا يَمْنَعُكَ أَنْ تُصَلِّيَ مَعَ النَّاسِ أَوْ الْقَوْمِ قَالَ إِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تُصَلُّوا صَلَاةً فِي يَوْمٍ مَرَّتَيْنِ
Musnad Ahmad 4460: Telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Husain] telah menceritakan kepada kami [Amru bin Syu'aib] telah menceritakan kepadaku [Sulaiman] mantan budak Maimunah. Ia berkata: "Aku pernah datang menemui [Ibnu Umar] yang sedang duduk di lantai padahal orang-orang sedang shalat berjama'ah di masjid. Aku pun bertanya kepadanya, "Apa yang menghalangimu untuk shalat bersama orang-orang itu?" Ia menjawab, "Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Janganlah kamu melakukan (satu) shalat dua kali dalam sehari."
Grade
مسند أحمد ٤٤٦٢: حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ أَخْبَرَنِي نَافِعٌ قَالَ لَا أَعْلَمُهُ إِلَّا عَنْ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّ الْعَبَّاسَ اسْتَأْذَنَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي أَنْ يَبِيتَ بِمَكَّةَ أَيَّامَ مِنًي مِنْ أَجْلِ السِّقَايَةِ فَرَخَّصَ لَهُ
Musnad Ahmad 4462: Telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Ubaidullah] telah mengabarkan kepadaku [Nafi'] ia berkata: Aku tidak mengetahuinya kecuali dari [Abdullah] bahwa Al Abbas pernah meminta izin kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam untuk bermalam di Makkah pada hari-hari (yang seharusnya) ia berada di Mina, karena keperluan memberi minum. Maka beliau membolehkannya."
Grade
صحيح البخاري ٤٤٦٤: حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا شَبَابَةُ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ قَتَادَةَ قَالَ سَمِعْتُ عُقْبَةَ بْنَ صُهْبَانَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مُغَفَّلٍ الْمُزَنِيِّ إِنِّي مِمَّنْ شَهِدَ الشَّجَرَةَ نَهَى النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الْخَذْفِ وَعَنْ عُقْبَةَ بْنِ صُهْبَانَ قَالَ سَمِعْتُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ مُغَفَّلٍ الْمُزَنِيَّ فِي الْبَوْلِ فِي الْمُغْتَسَلِ يَأْخُذُ مِنْهُ الْوَسْوَاسُ
Shahih Bukhari 4464: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Abdullah] Telah menceritakan kepada kami [Syababah] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Qatadah] dia berkata: Aku mendengar ['Uqbah bin Shahban] dari [Abdullah bin Mughaffal Al Muzani], Sesungguhnya aku termasuk orang yang menghadiri peristiwa bai'atur Ridwan. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melarang melempar buruan dengan batu. Dan dari Uqbah bin Shahban dia berkata: Aku mendengar Abdullah bin Mughaffal Al Muzani berkata mengenai kencing ditempat pemandian menyebabkan rasa was-was.
مسند أحمد ٤٤٦٤: حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْمَلِكِ بْنُ أَبِي سُلَيْمَانَ سَمِعْتُ سَعِيدَ بْنَ جُبَيْرٍ قَالَ سُئِلْتُ عَنْ الْمُتَلَاعِنَيْنِ أَيُفَرَّقُ بَيْنَهُمَا فِي إِمَارَةِ ابْنِ الزُّبَيْرِ فَمَا دَرَيْتُ مَا أَقُولُ فَقُمْتُ مِنْ مَكَانِي إِلَى مَنْزِلِ ابْنِ عُمَرَ فَقُلْتُ أَبَا عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْمُتَلَاعِنَيْنِ أَيُفَرَّقُ بَيْنَهُمَا فَقَالَ سُبْحَانَ اللَّهِ إِنَّ أَوَّلَ مَنْ سَأَلَ عَنْ ذَلِكَ فُلَانُ بْنُ فُلَانٍ قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ الرَّجُلَ يَرَى امْرَأَتَهُ عَلَى فَاحِشَةٍ فَإِنْ تَكَلَّمَ تَكَلَّمَ بِأَمْرٍ عَظِيمٍ وَإِنْ سَكَتَ سَكَتَ عَلَى مِثْلِ ذَلِكَ فَسَكَتَ فَلَمْ يُجِبْهُ فَلَمَّا كَانَ بَعْدُ أَتَاهُ فَقَالَ الَّذِي سَأَلْتُكَ عَنْهُ قَدْ ابْتُلِيتُ بِهِ فَأَنْزَلَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ هَؤُلَاءِ الْآيَاتِ فِي سُورَةِ النُّورِ { وَالَّذِينَ يَرْمُونَ أَزْوَاجَهُمْ حَتَّى بَلَغَ أَنَّ غَضَبَ اللَّهِ عَلَيْهَا إِنْ كَانَ مِنْ الصَّادِقِينَ } فَبَدَأَ بِالرَّجُلِ فَوَعَظَهُ وَذَكَّرَهُ وَأَخْبَرَهُ أَنَّ عَذَابَ الدُّنْيَا أَهْوَنُ مِنْ عَذَابِ الْآخِرَةِ فَقَالَ وَالَّذِي بَعَثَكَ بِالْحَقِّ مَا كَذَبْتُكَ ثُمَّ ثَنَّى بِالْمَرْأَةِ فَوَعَظَهَا وَذَكَّرَهَا وَأَخْبَرَهَا أَنَّ عَذَابَ الدُّنْيَا أَهْوَنُ مِنْ عَذَابِ الْآخِرَةِ فَقَالَتْ وَالَّذِي بَعَثَكَ بِالْحَقِّ إِنَّهُ لَكَاذِبٌ قَالَ فَبَدَأَ بِالرَّجُلِ فَشَهِدَ أَرْبَعَ شَهَادَاتٍ بِاللَّهِ إِنَّهُ لَمِنْ الصَّادِقِينَ وَالْخَامِسَةَ أَنَّ لَعْنَةَ اللَّهِ عَلَيْهِ إِنْ كَانَ مِنْ الْكَاذِبِينَ ثُمَّ ثَنَّى بِالْمَرْأَةِ فَشَهِدَتْ أَرْبَعَ شَهَادَاتٍ بِاللَّهِ إِنَّهُ لَمِنْ الْكَاذِبِينَ وَالْخَامِسَةَ أَنَّ غَضَبَ اللَّهِ عَلَيْهَا إِنْ كَانَ مِنْ الصَّادِقِينَ ثُمَّ فَرَّقَ بَيْنَهُمَا
Musnad Ahmad 4464: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Abdul Malik bin Abu Salamah]: Aku mendengar [Sa'id bin Jubair] berkata: "Aku ditanya tentang orang-orang yang melakukan li'an pada masa pemerintahan Ibnu Az Zubair, apakah keduanya dipisahkan? Aku tidak tahu apa yang aku katakan, maka aku beranjak dari tempatku menuju ke rumah [Ibnu Umar]. Aku tanyakan lalu bertanya, 'Wahai Abu Abdurrahman, tentang orang-orang yang melakukan li'an, Apakah keduanya dipisahkan? ' Ia pun menjawab, "Subhanallah, sesungguhnya yang pertama kali menanyakan perkara ini adalah fulan bin fulan, ia pernah bertanya, 'Wahai Rasulullah, apa pendapatmu tentang seseorang yang melihat isterinya melakukan perbuatan keji, jika ia mengadukannya, berarti ia berbicara perkara besar, jika ia diam, ia diam menanggung hal itu? ' Beliau diam dan tidak menjawab. Setelah beberapa waktu, orangitu kembali datang kepada beliau dan berkata: 'Yang aku tanyakan kepadamu tentangnya telah menimpa diriku! ' Maka Allah 'azza wajalla menurunkan ayat kepada mereka dalam surat An Nuur: ' (Dan orang-orang yang menuduh isterinya) ', hingga sampai ayat: ' (Bahwa laknat Allah atasnya jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benar).' (Qs. An Nuur: 6-9). Beliau memulai kepada laki-laki itu dengan memberi nasehat dan mengingatkan serta mengabarkan kepadanya bahwa adzab dunia lebih ringan daripada adzab akhirat. Laki-laki itu pun menjawab, 'Demi Dzat yang telah mengutus engkau dengan kebenaran, aku tidak mendustaimu! ' Kemudian beliau menemui isteri (laki-laki tersebut) dengan memberi nasehat dan mengingatkan serta mengabarkan kepadanya bahwa adzab dunia lebih ringan daripada adzab akhirat. Wanita itu pun menjawab, 'Demi Dzat yang telah mengutus engkau dengan kebenaran, sesungguhnya ia (suamiku) berdusta! '. Perawi melanjutkan, "Beliau pun menemui lagi laki-laki itu, kemudian laki-laki itu bersaksi kepada Allah dengan empat kali bahwa ia termasuk orang-orang yang benar, dan kelima kalinya bahwa laknat Allah akan menimpanya jika ia termasuk orang-orang yang berdusta. Kemudian beliau menemui isteri (laki-laki tersebut), isterinya pun bersaksi kepada Allah empat kali bahwa suaminya termasuk orang-orang yang berdusta, dan bersaksi kelima kalinya bahwa laknat Allah akan menimpanya jika suaminya termasuk orang-orang yang benar. Setelah itu beliau menceraikan keduanya."
Grade
مسند أحمد ٤٤٦٥: حَدَّثَنَا يَحْيَى يَعْنِي ابْنَ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ عُرْوَةَ أَخْبَرَنِي أَبِي أَخْبَرَنِي ابْنُ عُمَرَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا طَلَعَ حَاجِبُ الشَّمْسِ فَأَخِّرُوا الصَّلَاةَ حَتَّى تَبْرُزَ فَإِذَا غَابَ حَاجِبُ الشَّمْسِ فَأَخِّرُوا الصَّلَاةَ حَتَّى تَغِيبَ
Musnad Ahmad 4465: Telah menceritakan kepada kami [Yahya] yakni Ibnu Sa'id telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Urwah] telah mengabarkan kepadaku [Ayahku] telah mengabarkan kepadaku [Ibnu Umar] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Apabila sinar matahari terbit, maka akhirkanlah shalat hingga benar-benar jelas, maka apabila sinar matahari tenggelam, maka akhirkanlah shalat hingga benar-benar tenggelam."
Grade
مسند أحمد ٤٤٦٦: حَدَّثَنَا يَحْيَى حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ عُرْوَةَ أَخْبَرَنِي أَبِي أَخْبَرَنِي ابْنُ عُمَرَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَحَرَّوْا بِصَلَاتِكُمْ طُلُوعَ الشَّمْسِ وَلَا غُرُوبَهَا فَإِنَّهَا تَطْلُعُ بَيْنَ قَرْنَيْ شَيْطَانٍ
Musnad Ahmad 4466: Telah menceritakan kepada kami [Yahya] telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Urwah] telah mengabarkan kepadaku [Ayahku] telah mengabarkan kepadaku [Ibnu Umar] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Janganlah kalian melakukan shalat tepat pada terbitnya matahari dan tenggelamnya, karena ia terbit di antara dua tanduk setan."
Grade