سنن ابن ماجه ٣٠٥١: حَدَّثَنَا حَرْمَلَةُ بْنُ يَحْيَى حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ أَنْبَأَنَا ابْنُ جُرَيْجٍ عَنْ عَطَاءٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمْ يَرْمُلْ فِي السَّبْعِ الَّذِي أَفَاضَ فِيهِ قَالَ عَطَاءٌ وَلَا رَمَلَ فِيهِ
Sunan Ibnu Majah 3051: Telah menceritakan kepada kami [Harmalah bin Yahya]: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Wahab]: telah memberitakan kepada kami [Ibnu Juraij] dari [Atha`] dari [Abdullah bin Abbas] radliallahu 'anhu, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam belum pernah berlari kecil pada tujuh putaran dalam thawaf Ifadhah. 'Atha berkata: "Dan beliau tidak pernah berlari kecil dalam thawaf itu."
Grade
Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Shahih,
سنن ابن ماجه ٣٠٥٢: حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ مُوسَى عَنْ عُثْمَانَ بْنِ الْأَسْوَدِ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي بَكْرٍ قَالَ كُنْتُ عِنْدَ ابْنِ عَبَّاسٍ جَالِسًا فَجَاءَهُ رَجُلٌ فَقَالَ مِنْ أَيْنَ جِئْتَ قَالَ مِنْ زَمْزَمَ قَالَ فَشَرِبْتَ مِنْهَا كَمَا يَنْبَغِي قَالَ وَكَيْفَ قَالَ إِذَا شَرِبْتَ مِنْهَا فَاسْتَقْبِلْ الْقِبْلَةَ وَاذْكُرْ اسْمَ اللَّهِ وَتَنَفَّسْ ثَلَاثًا وَتَضَلَّعْ مِنْهَا فَإِذَا فَرَغْتَ فَاحْمَدْ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ فَإِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ آيَةَ مَا بَيْنَنَا وَبَيْنَ الْمُنَافِقِينَ إِنَّهُمْ لَا يَتَضَلَّعُونَ مِنْ زَمْزَمَ
Sunan Ibnu Majah 3052: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad]: telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah bin Musa] dari [Utsman bin Al Aswad] dari [Muhammad bin Abdurrahman bin Abu Bakar], ia berkata: "Aku sedang duduk disamping [Ibnu 'Abbas], lalu datanglah seorang lelaki kepadanya, kemudian dia bertanya: 'Dari mana kamu? ' Dia menjawab: 'Dari zamzam.' Dia bertanya lagi: 'Apakah kamu meminum darinya sebagaimana mestinya? ' Dia berkata: 'Bagaimana? ' Dia menjawab: 'Apabila kamu meminumnya, menghadaplah ke Kiblat, bacalah bismillah, bernafas sebanyak tiga kali, dan berpuas-puaslah sampai seperti mau keluar lagi, dan apabila kamu telah selesai, pujilah Allah 'azza wajalla. Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Sesungguhnya tanda perbedaan diantara kita dan orang-orang munafiq adalah mereka tidak berpuas-puas meminum air zamzam.'
Grade
Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Hasan,
صحيح البخاري ٣٠٥٣: حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ عَنْ مَالِكٍ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي صَعْصَعَةَ الْأَنْصَارِيِّ عَنْ أَبِيهِ أَنَّهُ أَخْبَرَهُ أَنَّ أَبَا سَعِيدٍ الْخُدْرِيَّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ لَهُ إِنِّي أَرَاك تُحِبُّ الْغَنَمَ وَالْبَادِيَةَ فَإِذَا كُنْتَ فِي غَنَمِكَ وَبَادِيَتِكَ فَأَذَّنْتَ بِالصَّلَاةِ فَارْفَعْ صَوْتَكَ بِالنِّدَاءِ فَإِنَّهُ لَا يَسْمَعُ مَدَى صَوْتِ الْمُؤَذِّنِ جِنٌّ وَلَا إِنْسٌ وَلَا شَيْءٌ إِلَّا شَهِدَ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ قَالَ أَبُو سَعِيدٍ سَمِعْتُهُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Shahih Bukhari 3053: Telah bercerita kepada kami [Qutaibah] dari [Malik] dari ['Abdur Rahman bin 'Abdullah bin 'Abdur Rahman bin Abi Sha'sha'ah Al Anhariy] dari [bapaknya] nahwa dia mengabarkan kepadanya bahwa Abu Sa'id Al Khudriy radliyallahu 'anhu berkata kepadanya: "Aku melihat kamu orang yang menyukai kambing dan lembah. Maka jika kamu sedang bersama kambingmu dan berada di lembah lalu kamu mengumandangkan adzan untuk shalat maka keraskanlah suaramu dalam mengumandangkan adzan tersebut, karena tidak ada seorang pun yang mendengar suara mu'adzin, apakah dia itu jin, manusia atau apapun melainkan dia akan bersaksi baginya (mu'adzin itu) pada hari kiamat." Abu Sa'id berkata: Aku mendengar keterangan ini dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.
سنن الترمذي ٣٠٥٣: حَدَّثَنَا عَبْدُ بْنُ حُمَيْدٍ حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَاصِمٍ عَنْ يَحْيَى الْبَكَّاءِ حَدَّثَنِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ قَال سَمِعْتُ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَرْبَعٌ قَبْلَ الظُّهْرِ بَعْدَ الزَّوَالِ تُحْسَبُ بِمِثْلِهِنَّ فِي صَلَاةِ السَّحَرِ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلَيْسَ مِنْ شَيْءٍ إِلَّا وَيُسَبِّحُ اللَّهَ تِلْكَ السَّاعَةَ ثُمَّ قَرَأَ { يَتَفَيَّأُ ظِلَالُهُ عَنْ الْيَمِينِ وَالشَّمَائِلِ سُجَّدًا لِلَّهِ وَهُمْ دَاخِرُونَ } الْآيَةَ كُلَّهَا قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ غَرِيبٌ لَا نَعْرِفُهُ إِلَّا مِنْ حَدِيثِ عَلِيِّ بْنِ عَاصِمٍ
Sunan Tirmidzi 3053: Telah menceritakan kepada kami [Abdu bin Humaid] telah menceritakan kepada kami [Ali bin Ashim] dari [Yahya Al Bakka`] telah menceritakan kepadaku [Abdullah bin Umar] berkata: Aku mendengar [Umar bin Al Khaththab] berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Empat (rakaat sunnah) sebelum zhuhur setelah matahari tergelincir dihitung seperti shalat akhir malam." Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Tidaklah ada sesuatu pun melainkan memahasucikan Allah pada saat itu." Lalu beliau membaca: "Dan apakah mereka tidak memperhatikan segala sesuatu yang telah diciptakan Allah yang bayangannya berbolak-balik ke kanan dan ke kiri dalam keadaan sujud kepada Allah, sedang mereka berendah diri?" (An Nahl: 48) Abu Isa berkata: Hadits ini gharib, kami hanya mengetahuinya dari hadits Ali bin Ashim.
Grade
Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Dha'if,
سنن ابن ماجه ٣٠٥٣: حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ عَمَّارٍ حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ بْنُ مُسْلِمٍ قَالَ قَالَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الْمُؤَمَّلِ أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا الزُّبَيْرِ يَقُولُ سَمِعْتُ جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ يَقُولُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَاءُ زَمْزَمَ لِمَا شُرِبَ لَهُ
Sunan Ibnu Majah 3053: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Ammar]: telah menceritakan kepada kami [Al Walid bin Muslim] berkata: [Abdullah bin Mu`ammal] berkata: bahwa ia mendengar [Abu Az Zubair] berkata: Aku mendengar [Jabir bin Abdullah] radliallahu 'anhu, ia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Air Zamzam (berkhasiat) sesuai dengan niat (tujuan) diminum (oleh penggunanya).'
Grade
Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Hasan,
سنن ابن ماجه ٣٠٥٤: حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ إِبْرَاهِيمَ الدِّمَشْقِيُّ حَدَّثَنَا عُمَرُ بْنُ عَبْدِ الْوَاحِدِ عَنْ الْأَوْزَاعِيِّ حَدَّثَنِي حَسَّانُ بْنُ عَطِيَّةَ حَدَّثَنِي نَافِعٌ عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ دَخَلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْفَتْحِ الْكَعْبَةَ وَمَعَهُ بِلَالٌ وَعُثْمَانُ بْنُ شَيْبَةَ فَأَغْلَقُوهَا عَلَيْهِمْ مِنْ دَاخِلٍ فَلَمَّا خَرَجُوا سَأَلْتُ بِلَالًا أَيْنَ صَلَّى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَخْبَرَنِي أَنَّهُ صَلَّى عَلَى وَجْهِهِ حِينَ دَخَلَ بَيْنَ الْعَمُودَيْنِ عَنْ يَمِينِهِ ثُمَّ لُمْتُ نَفْسِي أَنْ لَا أَكُونَ سَأَلْتُهُ كَمْ صَلَّى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Sunan Ibnu Majah 3054: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Ibrahim Ad Dimasyqi]: telah menceritakan kepada kami [Umar bin Abdul Wahid] dari [Al Auza'i]: telah menceritakan kepadaku [Hassan bin 'Athiyyah]: telah menceritakan kepadaku [Nafi'] dari [Ibnu Umar] radliyallahu 'anhu, ia berkata: Rasulullah pada hari penaklukan kota Makkah (fathul Makkah) memasuki Ka'bah, dan (ikut masuk) bersama beliau Bilal, Utsman bin Syaibah, lalu mereka menutupnya dari dalam. Dan ketika mereka keluar, aku pun bertanya kepada [Bilal]: "Dimana Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat?" Bilal mengabariku bahwa beliau shalat di hadapannya. (Yaitu) ketika masuk diantara dua tiang di sisi kanan. Kemudian aku salahkan diriku sendiri karena tidak menanyakan berapa raka'atkah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat.
Grade
Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Shahih,
مسند أحمد ٣٠٥٤: حَدَّثَنَا وَكِيعٌ عَنْ سُفْيَانَ عَنْ سَلَمَةَ عَنْ عِمْرَانَ أَبِي الْحَكَمِ السُّلَمِيِّ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَتْ قُرَيْشٌ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ادْعُ لَنَا رَبَّكَ يُصْبِحْ لَنَا الصَّفَا ذَهَبَةً فَإِنْ أَصْبَحَتْ ذَهَبَةً اتَّبَعْنَاكَ وَعَرَفْنَا أَنَّ مَا قُلْتَ كَمَا قُلْتَ فَسَأَلَ رَبَّهُ عَزَّ وَجَلَّ فَأَتَاهُ جِبْرِيلُ فَقَالَ إِنْ شِئْتَ أَصْبَحَتْ لَهُمْ هَذِهِ الصَّفَا ذَهَبَةً فَمَنْ كَفَرَ مِنْهُمْ بَعْدَ ذَلِكَ عَذَّبْتُهُ عَذَابًا لَا أُعَذِّبُهُ أَحَدًا مِنْ الْعَالَمِينَ وَإِنْ شِئْتَ فَتَحْنَا لَهُمْ أَبْوَابَ التَّوْبَةِ قَالَ يَا رَبِّ لَا بَلْ افْتَحْ لَهُمْ أَبْوَابَ التَّوْبَةِ
Musnad Ahmad 3054: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Sufyan] dari [Salamah] dari ['Imran Abu Al Hakam As Sulami] dari [Ibnu Abbas] ia berkata: Orang-orang Quraisy berkata kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam: Berdoalah kepada Rabbmu agar menjadikan bukit Shafa menjadi emas, maka jika ia menjadi emas, tentu kami akan mengikutimu dan kami akan mengetahui apa yang engkau katakan sebagaimana yang engkau katakan (itu terjadi). Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memohon kepada Allah Azza wa Jalla, kemudian Jibril datang dan berkata: Jika engkau berkenan, maka bukit Shafa akan menjadi gunung emas. Lalu barang siapa yang ingkar di antara mereka setelah itu, maka aku akan menyiksanya dengan siksaan yang tidak pernah aku timpakan pada seorang pun di jagad raya ini. Dan jika engkau berkenan kami akan membukakan pintu taubat bagi mereka. beliau bersabda: "Wahai Rabbku, jangan siksa mereka, tapi bukakanlah pintu-pintu taubatMu untuk mereka."
Grade
صحيح البخاري ٣٠٥٥: حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ أَبِي أُوَيْسٍ قَالَ حَدَّثَنِي مَالِكٌ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي صَعْصَعَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُوشِكَ أَنْ يَكُونَ خَيْرَ مَالِ الرَّجُلِ غَنَمٌ يَتْبَعُ بِهَا شَعَفَ الْجِبَالِ وَمَوَاقِعَ الْقَطْرِ يَفِرُّ بِدِينِهِ مِنْ الْفِتَنِ
Shahih Bukhari 3055: Telah bercerita kepada kami [Isma'il bin Abi Uwais] berkata telah bercerita kepadaku [Malik] dari ['Abdur Rahman bin 'Abdullah bin 'Abdur Rahman bin Abi Sha'sha'ah] dari [bapaknya] dari Abu Sa'id Al Khudriy radliyallahu 'anhu berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Diprediksikan (akan datang suatu masa) yang ketika itu harta seseorang yang paling baik adalah kambing yang digembalakannya menyusuri perbukitan dan lembah-lembah tempat turunnya air hujan karena dia lari menyelamatkan agamanya untuk menghindari fitnah (krisis agama)."
سنن ابن ماجه ٣٠٥٥: حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا وَكِيعٌ حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ عَبْدِ الْمَلِكِ عَنْ ابْنِ أَبِي مُلَيْكَةَ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ خَرَجَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ عِنْدِي وَهُوَ قَرِيرُ الْعَيْنِ طَيِّبُ النَّفْسِ ثُمَّ رَجَعَ إِلَيَّ وَهُوَ حَزِينٌ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ خَرَجْتَ مِنْ عِنْدِي وَأَنْتَ قَرِيرُ الْعَيْنِ وَرَجَعْتَ وَأَنْتَ حَزِينٌ فَقَالَ إِنِّي دَخَلْتُ الْكَعْبَةَ وَوَدِدْتُ أَنِّي لَمْ أَكُنْ فَعَلْتُ إِنِّي أَخَافُ أَنْ أَكُونَ أَتْعَبْتُ أُمَّتِي مِنْ بَعْدِي
Sunan Ibnu Majah 3055: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad]: telah menceritakan kepada kami [Waki']: telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Abdul Malik] dari [Ibnu Abu Mulaikah] dari [Aisyah], ia berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam keluar dari sisiku dalam kondisi matanya sejuk dan jiwanya tenang, kemudian kembali kepadaku dalam kondisi sedih, maka aku bertanya: 'Wahai Rasulullah, engkau keluar dari sisiku sedang engkau dalam kondisi sejuk dipandang, dan engkau kembali dalam keadaan sedih.' Beliau bersabda: 'Aku masuk ke dalam Ka'bah, dan aku berkeinginan sekali untuk tidak melakukannya, aku khawatir jika aku membuat umatku mengikuti setelah kepergianku.'
Grade
Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Dha'if,
مسند أحمد ٣٠٥٥: حَدَّثَنَا وَكِيعٌ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ أَبِي بِشْرٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ إِنَّ أُخْتِي نَذَرَتْ أَنْ تَحُجَّ وَقَدْ مَاتَتْ قَالَ أَرَأَيْتَ لَوْ كَانَ عَلَيْهَا دَيْنٌ أَكُنْتَ تَقْضِيهِ قَالَ نَعَمْ قَالَ فَاللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى أَحَقُّ بِالْوَفَاءِ
Musnad Ahmad 3055: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu Bisyr] dari [Sa'id bin Jubair] dari [Ibnu Abbas] ia berkata: Seorang laki-laki datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lalu berkata: Sesungguhnya saudariku bernadzar untuk melaksanakan haji, namun ia telah meninggal? Beliau bersabda: "Bagaimana menurutmu jika saudarimu mempunyai hutang, apakah kamu akan melunasinya? Laki-laki itu menjawab: Tentu. Beliau bersabda: "Maka Allah Tabaraka wa Ta'la lebih utama untuk dilunasi."
Grade