سنن النسائي ١٧٥٦: أَخْبَرَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ قَالَ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ عَنْ حَفْصَةَ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ كَانَ إِذَا نُودِيَ لِصَلَاةِ الصُّبْحِ رَكَعَ رَكْعَتَيْنِ خَفِيفَتَيْنِ قَبْلَ أَنْ يَقُومَ إِلَى الصَّلَاةِ وَرَوَى سَالِمٌ عَنْ ابْنِ عُمَرَ عَنْ حَفْصَةَ
Sunan Nasa'i 1756: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Laits] dari [Nafi'] dari [Ibnu 'Umar] dari [Hafshah] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa jika adzan shalat Subuh telah dikumandangkan maka beliau mengerjakan shalat dua rakaat ringan sebelum berdiri untuk shalat. Dan telah meriwayatkan pula Salim dari Ibnu Umar dari Hafshah.
Grade
Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Shahih,
سنن ابن ماجه ١٧٥٦: حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ ابْنُ عُلَيَّةَ عَنْ هِشَامٍ الدَّسْتُوَائِيِّ عَنْ يَحْيَى بْنِ أَبِي كَثِيرٍ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ اعْتَكَفْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْعَشْرَ الْأَوْسَطَ مِنْ رَمَضَانَ فَقَالَ إِنِّي أُرِيتُ لَيْلَةَ الْقَدْرِ فَأُنْسِيتُهَا فَالْتَمِسُوهَا فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ فِي الْوَتْرِ
Sunan Ibnu Majah 1756: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Ulayyah] dari [Hisyam Ad Dustuwa`i] dari [Yahya bin Abu Katsir] dari [Abu Salamah] dari [Abu Sa'id Al Khudri] ia berkata: "Kami pernah beri'tikaf bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pada sepuluh hari kedua pada bulan ramadlan, beliau bersabda: "Sesungguhnya telah diperlihatkan kepadaku malam lailatul qadar namun aku lupa, maka dapatkanlah ia pada sepuluh akhir di hari yang ganjil. "
Grade
Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Shahih,
سنن الدارمي ١٧٥٦: أَخْبَرَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ حَدَّثَنَا هِشَامٌ الدَّسْتَوَائِيُّ عَنْ يَحْيَى عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي قَتَادَةَ قَالَ انْطَلَقَ أَبِي مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَامَ الْحُدَيْبِيَةِ فَأَحْرَمَ أَصْحَابُهُ وَلَمْ يُحْرِمْ أَبُو قَتَادَةَ فَأَصَابَ حِمَارَ وَحْشٍ فَطَعَنَهُ وَأَكَلَ مِنْ لَحْمِهِ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي أَصَبْتُ حِمَارَ وَحْشٍ فَطَعَنْتُهُ فَقَالَ لِلْقَوْمِ كُلُوا وَهُمْ مُحْرِمُونَ
Sunan Darimi 1756: Telah mengabarkan kepada kami [Yazid bin Harun] telah menceritakan kepada kami [Hisyam Ad Dastawai] dari [Yahya] dari [Abdullah bin Abu Qatadah], ia berkata; "Ayahku pergi bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pada saat terjadinya perdamaian Hudaibiyah, beberapa sahabat kemudian berihram, sedangkan Abu Qatadah tidak berihram. Lalu ia mendapatkan seekor keledai liar, dan ia menusuknya serta memakan sebagian dagingnya. kemudian saya mengatakan; "Wahai Rasulullah, sesungguhnya saya telah mendapatkan keledai liar, lalu saya menusuknya (menyembelihnya)." beliau kemudian berkata kepada para sahabatnya; "Makanlah!." Padahal mereka sedang berihram."
Grade
مسند أحمد ١٧٥٦: حَدَّثَنَا هُشَيْمٌ أَنْبَأَنَا أَبُو بِشْرٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ نَزَلَتْ هَذِهِ الْآيَةُ وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُتَوَارٍ بِمَكَّةَ { وَلَا تَجْهَرْ بِصَلَاتِكَ وَلَا تُخَافِتْ بِهَا } قَالَ وَكَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا صَلَّى بِأَصْحَابِهِ رَفَعَ صَوْتَهُ بِالْقُرْآنِ فَلَمَّا سَمِعَ ذَلِكَ الْمُشْرِكُونَ سَبُّوا الْقُرْآنَ وَسَبُّوا مَنْ أَنْزَلَهُ وَمَنْ جَاءَ بِهِ قَالَ فَقَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ لِنَبِيِّهِ { وَلَا تَجْهَرْ بِصَلَاتِكَ } أَيْ بِقِرَاءَتِكَ فَيَسْمَعَ الْمُشْرِكُونَ فَيَسُبُّوا الْقُرْآنَ { وَلَا تُخَافِتْ بِهَا } عَنْ أَصْحَابِكَ فَلَا تُسْمِعُهُمْ الْقُرْآنَ حَتَّى يَأْخُذُوهُ عَنْكَ { وَابْتَغِ بَيْنَ ذَلِكَ سَبِيلًا }
Musnad Ahmad 1756: Telah menceritakan kepada kami [Husyaim] telah memberitakan kepada kami [Abu Bisyr] dari [Sa'id bin Jubair] dari [Ibnu Abbas] berkata: Ayat berikut turun saat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam di Makkah: (Dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula merendahkannya.) Ibnu Abbas berkata: "Jika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengimami shalat para sahabatnya, beliau mengeraskannya saat membaca al Qur`an. Tatkala orang-orang musyrik mendengarkan hal itu, mereka mencela al Qur`an, mencela yang menurunkannya dan yang membawakannya. Maka Allah Azza Wa Jalla berfirman kepada NabiNya: (Dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu) maksudnya adalah dalam bacaanmu sehingga orang-orang musyrik mendengarnya dan mereka mencela al Qu`ran dan: (Dan janganlah pula merendahkannya.) dari para sahabatmu sehingga mereka tidak dapat mendengarkan dan mengambil al Qu`ran darimu dan: (Dan carilah jalan tengah di antara kedua itu).
Grade
سنن النسائي ١٧٥٧: أَخْبَرَنَا إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ قَالَ أَنْبَأَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ قَالَ حَدَّثَنَا مَعْمَرٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ سَالِمٍ قَالَ ابْنُ عُمَرَ أَخْبَرَتْنِي حَفْصَةُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَرْكَعُ رَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الْفَجْرِ وَذَلِكَ بَعْدَ مَا يَطْلُعُ الْفَجْرُ
Sunan Nasa'i 1757: Telah mengabarkan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dia berkata: telah memberitakan kepada kami ['Abdurrazzaq] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari [Salim]: [Ibnu 'Umar] berkata: telah mengabarkan kepadaku [Hafshah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengerjakan shalat dua rakaat sebelum shalat fajar (subuh). Hal itu dilakukan setelah terbit fajar.
Grade
Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Shahih,
سنن ابن ماجه ١٧٥٧: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الْمَلِكِ بْنِ أَبِي الشَّوَارِبِ وَأَبُو إِسْحَقَ الْهَرَوِيُّ إِبْرَاهِيمُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ حَاتِمٍ قَالَا حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَاحِدِ بْنُ زِيَادٍ حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ عُبَيْدِ اللَّهِ عَنْ إِبْرَاهِيمَ النَّخَعِيِّ عَنْ الْأَسْوَدِ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَجْتَهِدُ فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مَا لَا يَجْتَهِدُ فِي غَيْرِهِ
Sunan Ibnu Majah 1757: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdul Malik bin Abu Asy Syawarib] dan [Abu Ishaq Al Harawi Ibrahim bin Abdullah bin Hatim] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahid bin Ziyad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin Ubaidullah] dari [Ibrahim An Nakha'i] dari [Al Aswad] dari [Aisyah] ia berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pada sepuluh hari yang akhir sangat bersungguh-sungguh, sesuatu yang tidak beliau lakukan pada hari-hari yang lain. "
Grade
Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Shahih,
سنن الدارمي ١٧٥٧: أَخْبَرَنَا أَبُو الْوَلِيدِ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ عُثْمَانَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَوْهَبٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي قَتَادَةَ عَنْ أَبِيهِ قَالَ بَيْنَمَا نَحْنُ نَسِيرُ وَهُمْ مُحْرِمُونَ وَأَبُو قَتَادَةَ حَلَالٌ إِذْ رَأَيْتُ حِمَارًا فَرَكِبْتُ فَرَسًا فَأَصَبْتُهُ فَأَكَلُوا مِنْ لَحْمِهِ وَهُمْ مُحْرِمُونَ وَلَمْ آكُلْ فَأَتَوْا النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَسَأَلُوهُ فَقَالَ أَشَرْتُمْ قَتَلْتُمْ أَوْ قَالَ ضَرَبْتُمْ قَالُوا لَا قَالَ فَكُلُوا
Sunan Darimi 1757: Telah mengabarkan kepada kami [Abu Al Walid] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Utsman bin Abdullah bin Mauhab] dari [Abdullah bin Abu Qatadah] dari [ayahnya], ia berkata; "Ketika kami berjalan, sementara para sahabat yang lain sedang berihram, -ketika itu Abu Qatadah tidak berihram- tiba-tiba saya melihat seekor keledai, saya langsung menunggang kudaku dan menangkap keledai tersebut." Kemudian para sahabat ikut makan dagingnya, padahal mereka sedang berihram, sementara aku tidak memakannya. Lalu mereka datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan menanyakan hal itu kepada beliau, beliau bersabda: "Apakah kalian menangkapnya lalu membunuhnya?" Atau beliau bersabda: "Apakah kalian memukulnya?" Mereka mengatakan; "Tidak." Beliau bersabda; "Makanlah."
Grade
مسند أحمد ١٧٥٧: حَدَّثَنَا هُشَيْمٌ أَنْبَأَنَا دَاوُدُ بْنُ أَبِي هِنْدٍ عَنِ أَبِي الْعَالِيَةِ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَرَّ بِوَادِي الْأَزْرَقِ فَقَالَ أَيُّ وَادٍ هَذَا قَالُوا هَذَا وَادِي الْأَزْرَقِ فَقَالَ كَأَنِّي أَنْظُرُ إِلَى مُوسَى عَلَيْهِ السَّلَام وَهُوَ هَابِطٌ مِنْ الثَّنِيَّةِ وَلَهُ جُؤَارٌ إِلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ بِالتَّلْبِيَةِ حَتَّى أَتَى عَلَى ثَنِيَّةِ هَرْشَاءَ فَقَالَ أَيُّ ثَنِيَّةٍ هَذِهِ قَالُوا ثَنِيَّةُ هَرْشَاءَ قَالَ كَأَنِّي أَنْظُرُ إِلَى يُونُسَ بْنِ مَتَّى عَلَى نَاقَةٍ حَمْرَاءَ جَعْدَةٍ عَلَيْهِ جُبَّةٌ مِنْ صُوفٍ خِطَامُ نَاقَتِهِ خُلْبَةٌ قَالَ هُشَيْمٌ يَعْنِي لِيفٌ وَهُوَ يُلَبِّي
Musnad Ahmad 1757: Telah menceritakan kepada kami [Husyaim] telah memberitakan kepada kami [Daud bin Abu Hind] dari [Abu Al 'Aliyah] dari [Ibnu Abbas] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melewati lembah al Azraq, lalu beliau bertanya: "Lembah apakah ini?" Para sahabat menjawab: "Ini adalah lembah al Arzaq." Beliau berkata: "Aku seakan-akan melihat Musa 'Alaihis Salam turun dari atas bukit dan ia mengeraskan suaranya dengan bertalbiyah kepada Allah 'azza wajalla, hingga ia tiba di bukit Harsya". Lalu beliau bertanya: "Bukit apakah ini?" Para sahabat menjawab: "Ini adalah bukit Harsya'." Beliau berkata: "Aku seakan-akan melihat Yunus bin Matta berada di atas seekor unta merah, rambutnya keriting, mengenakan pakaian dari bulu, dan tali kekang untanya indah." Husyaim berkata: " (tali kekangnya terbuat dari) sabut. Dia dalam keadaan bertalbiyah."
Grade
صحيح البخاري ١٧٥٨: حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ جَعْفَرٍ عَنْ أَبِي سُهَيْلٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ طَلْحَةَ بْنِ عُبَيْدِ اللَّهِ أَنَّ أَعْرَابِيًّا جَاءَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثَائِرَ الرَّأْسِ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَخْبِرْنِي مَاذَا فَرَضَ اللَّهُ عَلَيَّ مِنْ الصَّلَاةِ فَقَالَ الصَّلَوَاتِ الْخَمْسَ إِلَّا أَنْ تَطَّوَّعَ شَيْئًا فَقَالَ أَخْبِرْنِي مَا فَرَضَ اللَّهُ عَلَيَّ مِنْ الصِّيَامِ فَقَالَ شَهْرَ رَمَضَانَ إِلَّا أَنْ تَطَّوَّعَ شَيْئًا فَقَالَ أَخْبِرْنِي بِمَا فَرَضَ اللَّهُ عَلَيَّ مِنْ الزَّكَاةِ فَقَالَ فَأَخْبَرَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شَرَائِعَ الْإِسْلَامِ قَالَ وَالَّذِي أَكْرَمَكَ لَا أَتَطَوَّعُ شَيْئًا وَلَا أَنْقُصُ مِمَّا فَرَضَ اللَّهُ عَلَيَّ شَيْئًا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَفْلَحَ إِنْ صَدَقَ أَوْ دَخَلَ الْجَنَّةَ إِنْ صَدَقَ
Shahih Bukhari 1758: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] telah menceritakan kepada saya [Isma'il bin Ja'far] dari [Abu Suhail] dari [Bapaknya] dari Thalhah bin 'Ubaidullah: Ada seorang 'Arab Baduy datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam keadaan kepalanya penuh debu lalu berkata: "Wahai Rasulullah, kabarkan kepadaku apa yang telah Allah wajibkan buatku tentang shalat?" Maka Beliau menjawab: "Shalat lima kali kecuali bila kamu mau menambah dengan yang tathawwu' (sunnah)". Orang itu bertanya lagi: "Lalu kabarkan kepadaku apa yang telah Allah wajibkan buatku tentang shaum (puasa)?" Maka Beliau menjawab: "Shaum di bulan Ramadhan kecuali bila kamu mau menambah dengan yang tathawwu' (sunnah)". Orang itu bertanya lagi: "Lalu kabarkan kepadaku apa yang telah Allah wajibkan buatku tentang zakat?" (Thalhah bin 'Ubaidullah) berkata: Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjelaskan kepada orang itu tentang syari'at-syari'at Islam. Kemudian orang itu berkata: "Demi Dzat yang telah memuliakan anda, Aku tidak akan mengerjakan yang sunnah sekalipun, namun aku pun tidak akan mengurangi satupun dari apa yang telah Allah wajibkan buatku". Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata: "Dia akan beruntung jika jujur menepatinya atau dia akan masuk surga jika jujur menepatinya".
صحيح مسلم ١٧٥٨: حَدَّثَنَا سُرَيْجُ بْنُ يُونُسَ حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ جَعْفَرٍ عَنْ عَمْرِو بْنِ يَحْيَى بْنِ عُمَارَةَ عَنْ عَبَّادِ بْنِ تَمِيمٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ زَيْدٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمَّا فَتَحَ حُنَيْنًا قَسَمَ الْغَنَائِمَ فَأَعْطَى الْمُؤَلَّفَةَ قُلُوبُهُمْ فَبَلَغَهُ أَنَّ الْأَنْصَارَ يُحِبُّونَ أَنْ يُصِيبُوا مَا أَصَابَ النَّاسُ فَقَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَخَطَبَهُمْ فَحَمِدَ اللَّهَ وَأَثْنَى عَلَيْهِ ثُمَّ قَالَ يَا مَعْشَرَ الْأَنْصَارِ أَلَمْ أَجِدْكُمْ ضُلَّالًا فَهَدَاكُمْ اللَّهُ بِي وَعَالَةً فَأَغْنَاكُمْ اللَّهُ بِي وَمُتَفَرِّقِينَ فَجَمَعَكُمْ اللَّهُ بِي وَيَقُولُونَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَمَنُّ فَقَالَ أَلَا تُجِيبُونِي فَقَالُوا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَمَنُّ فَقَالَ أَمَا إِنَّكُمْ لَوْ شِئْتُمْ أَنْ تَقُولُوا كَذَا وَكَذَا وَكَانَ مِنْ الْأَمْرِ كَذَا وَكَذَا لِأَشْيَاءَ عَدَّدَهَا زَعَمَ عَمْرٌو أَنْ لَا يَحْفَظُهَا فَقَالَ أَلَا تَرْضَوْنَ أَنْ يَذْهَبَ النَّاسُ بِالشَّاءِ وَالْإِبِلِ وَتَذْهَبُونَ بِرَسُولِ اللَّهِ إِلَى رِحَالِكُمْ الْأَنْصَارُ شِعَارٌ وَالنَّاسُ دِثَارٌ وَلَوْلَا الْهِجْرَةُ لَكُنْتُ امْرَأً مِنْ الْأَنْصَارِ وَلَوْ سَلَكَ النَّاسُ وَادِيًا وَشِعْبًا لَسَلَكْتُ وَادِيَ الْأَنْصَارِ وَشِعْبَهُمْ إِنَّكُمْ سَتَلْقَوْنَ بَعْدِي أَثَرَةً فَاصْبِرُوا حَتَّى تَلْقَوْنِي عَلَى الْحَوْضِ
Shahih Muslim 1758: Telah menceritakan kepada kami [Syuraij bin Yunus] telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Ja'far] dari [Amru bin Yahya bin Umarah] dari [Abbad bin Tamim] dari [Abdullah bin Zaid] bahwasanya ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menaklukkan Hunain, beliau membagi-bagikan harta ghanimah, lalu beliau pun memberikannya kepada para Muallaf. Kemudian sampailah kabar kepada beliau bahwa kaum Anshar juga ingin mendapatkan bagian sebagaimana yang diperoleh umumnya orang-orang. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun berdiri dan berkhutbah kepada mereka. Beliau memuji Allah dan membaca sanjungan atas-Nya, kemudian beliau bersabda: "Wahai kaum Anshar, bukankah aku telah mendapati kalian dalam keadaan sesat lalu Allah memberikan hidayah kepada kalian melalui perantaraku? Bukankah dulu kalian dalam keadaan miskin lalu Allah mencukupi kalian melalui aku? Dan bukanlah dulu kalian dalam keadaan bercerai-berai lalu Allah mempersatukan kalian lantaranku?" Maka mereka pun berkata: "Allah dan Rasul-Nya yang lebih menentramkan." Kemudian beliau bersabda lagi: "Tidakkah kalian mencintaiku?" mereka berkata: "Allah dan Rasul-Nya yang lebih menentramkan (hati kami)." Beliau bersabda lagi: "Sesungguhnya, jika kalian mau mengatakan begini dan begitu." Amru menduga bahwa ia tidak menghafalnya. Kemudian beliau bersabda lagi: "Tidakkah kalian ridla, bila orang-orang pergi dengan membawa kambing dan unta-unta sedangkan kalian pulang dengan membawa Rasulullah ke rumah-rumah kalian? Kaum Anshar adalah syi'ar (baju dalam) sedangkan umumnya manusia adalah ditsar (baju luar). Sekiranya bukan karena Hijrah, niscaya aku termasuk golongan Anshar. Dan seandainya orang-orang menempuh suatu lembah dan jalan bukit, niscaya aku akan melalui lembah dan jalan bukit yang dilalui kaum Anshar. Sesungguhnya sepeninggalku nanti, kalian akan menemui atsarah (keutamaan), karena itu bersabarlah hingga kalian menemuiku di telagaku (Al Haudl)."