سنن ابن ماجه ١٥٨٨: حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ بْنُ عَمْرِو بْنِ السُّكَيْنِ حَدَّثَنَا أَبُو هَمَّامٍ حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ عُبَيْدَةَ حَدَّثَنَا مُصْعَبُ بْنُ مُحَمَّدٍ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ فَتَحَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَابًا بَيْنَهُ وَبَيْنَ النَّاسِ أَوْ كَشَفَ سِتْرًا فَإِذَا النَّاسُ يُصَلُّونَ وَرَاءَ أَبِي بَكْرٍ فَحَمِدَ اللَّهَ عَلَى مَا رَأَى مِنْ حُسْنِ حَالِهِمْ رَجَاءَ أَنْ يَخْلُفَهُ اللَّهُ فِيهِمْ بِالَّذِي رَآهُمْ فَقَالَ يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَيُّمَا أَحَدٍ مِنْ النَّاسِ أَوْ مِنْ الْمُؤْمِنِينَ أُصِيبَ بِمُصِيبَةٍ فَلْيَتَعَزَّ بِمُصِيبَتِهِ بِي عَنْ الْمُصِيبَةِ الَّتِي تُصِيبُهُ بِغَيْرِي فَإِنَّ أَحَدًا مِنْ أُمَّتِي لَنْ يُصَابَ بِمُصِيبَةٍ بَعْدِي أَشَدَّ عَلَيْهِ مِنْ مُصِيبَتِي
Sunan Ibnu Majah 1588: Telah menceritakan kepada kami [Al Walid bin Amru bin As Sukkain] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Hammam] berkata: telah menceritakan kepada kami [Musa bin Ubaidah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Mush'ab bin Muhammad] dari [Abu Salamah bin 'Abdurrahman] dari ['Aisyah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membuka pintu antara beliau dengan orang-orang, atau menyingkap tirai. Ketika itu orang-orang sedang melaksanakan shalat di belakang Abu Bakar. Beliau lalu memuji Allah atas kondisi mereka yang baik, dengan harapan agar Allah memberikan ganti atas dirinya untuk mereka seorang yang dilihatnya bersama mereka (maksudnya Abu Bakar). Beliau bersabda: "Wahai manusia, siapa saja orangnya dari kaum mukmin yang ditimpa musibah, hendaklah ia hibur dengan musibah yang menimpaku. Seorang dari umatku tidak akan pernah ditimpa musibah seperti musibah yang menimpaku. "
Grade
Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Dha'if,
سنن الدارمي ١٥٨٨: أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الرَّقَاشِيُّ حَدَّثَنَا يَزِيدُ هُوَ ابْنُ زُرَيْعٍ أَخْبَرَنَا سَعِيدٌ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ سَالِمِ بْنِ أَبِي الْجَعْدِ عَنْ مَعْدَانَ بْنِ أَبِي طَلْحَةَ عَنْ ثَوْبَانَ مَوْلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ سَأَلَ النَّاسَ مَسْأَلَةً وَهُوَ عَنْهَا غَنِيٌّ كَانَتْ شَيْنًا فِي وَجْهِهِ
Sunan Darimi 1588: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Abdullah Ar Raqasyi] telah menceritakan kepada kami [Yazid] -yaitu Ibnu Zurai'- telah mengabarkan kepada kami [Sa'id] dari [Qatadah] dari [Salim bin Abu Al Ja'd] dari [Ma'dan bin Abu Thalhah] dari [Tsauban] mantan budak Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa meminta sesuatu kepada manusia, sementara dirinya tidak memerlukan sesuatu itu, kecuali sesuatu itu akan menjadi aib di wajahnya."
Grade
موطأ مالك ١٥٨٨: و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ أَبِي الزِّنَادِ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَأَنْ يَأْخُذَ أَحَدُكُمْ حَبْلَهُ فَيَحْتَطِبَ عَلَى ظَهْرِهِ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَأْتِيَ رَجُلًا أَعْطَاهُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ فَيَسْأَلَهُ أَعْطَاهُ أَوْ مَنَعَهُ
Muwatha' Malik 1588: Telah menceritakan kepadaku Malik dari [Abu Az Zinad] dari [Al A'raj] dari [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya. Sekiranya salah seorang dari kalian mengambil tali miliknya, kemudian ia mencari kayu bakar dan memanggul di atas pundaknya, maka itu lebih baik daripada mendatangi seorang laki-laki yang diberi keluasan rizki, lalu ia meminta-minta kepadanya, baik dia diberi atau ditolak."
صحيح البخاري ١٥٨٩: حَدَّثَنَا أَبُو نُعَيْمٍ حَدَّثَنَا زَكَرِيَّاءُ عَنْ عَامِرٍ عَنْ مَسْرُوقٍ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ فَتَلْتُ لِهَدْيِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَعْنِي الْقَلَائِدَ قَبْلَ أَنْ يُحْرِمَ
Shahih Bukhari 1589: Telah menceritakan kepada kami [Abu Nu'aim] telah menceritakan kepada kami [Zakariya'] dari ['Amir] dari [Masruq] dari 'Aisyah radliyallahu 'anha berkata: "Aku telah mengikatkan kalung (sebagai tanda) pada hewan qurban milik Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, yakni hewan qalaid (hewan yang ditandai sebagai hewan hadyu), sebelum Beliau berihram."
صحيح مسلم ١٥٨٩: و حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَمُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى وَابْنُ بَشَّارٍ قَالُوا حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ وَقَالَ أَبُو بَكْرٍ عَنْ شُعْبَةَ عَنْ عَمْرِو بْنِ مُرَّةَ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي لَيْلَى قَالَ كَانَ زَيْدٌ يُكَبِّرُ عَلَى جَنَائِزِنَا أَرْبَعًا وَإِنَّهُ كَبَّرَ عَلَى جَنَازَةٍ خَمْسًا فَسَأَلْتُهُ فَقَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُكَبِّرُهَا
Shahih Muslim 1589: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] dan [Muhammad bin Al Mutsanna] dan [Muhammad bin Basysyar] mereka berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] - [Abu Bakr] berkata- dari [Syu'bah] dari [Amru bin Murrah] dari [Abdurrahman bin Abu Laila] ia berkata: [Zaid] biasa bertakbir empat kali (menshalati) jenazah kami. Namun suatu ketika ia bertakbir sebanyak lima kali, maka saya pun bertanya padanya. Ia menjawab, "Sebanyak itulah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bertakbir."
سنن أبي داوود ١٥٨٩: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عُبَيْدٍ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ نَافِعٍ أَنَّ ابْنَ عُمَرَ كَانَ إِذَا قَدِمَ مَكَّةَ بَاتَ بِذِي طَوًى حَتَّى يُصْبِحَ وَيَغْتَسِلَ ثُمَّ يَدْخُلَ مَكَّةَ نَهَارًا وَيَذْكُرُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ فَعَلَهُ
Sunan Abu Daud 1589: Telah menceritakan kepada Kami [Muhammad bin 'Ubaid], telah menceritakan kepada Kami [Hammad bin Zaid] dari [Ayyub] dari [Nafi'] bahwa [Ibnu Umar] apabila datang ke Mekkah, beliau bermalam di Dzu Thuwa hingga pagi, dan beliau mandi kemudian masuk Mekkah pada siang hari, dan ia menyebutkan dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa beliau telah melakukannya.
Grade
Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Shahih,
سنن النسائي ١٥٨٩: أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ يَزِيدَ قَالَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ أَبِي الزِّنَادِ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا نَامَ أَحَدُكُمْ عَقَدَ الشَّيْطَانُ عَلَى رَأْسِهِ ثَلَاثَ عُقَدٍ يَضْرِبُ عَلَى كُلِّ عُقْدَةٍ لَيْلًا طَوِيلًا أَيْ ارْقُدْ فَإِنْ اسْتَيْقَظَ فَذَكَرَ اللَّهَ انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ فَإِنْ تَوَضَّأَ انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ أُخْرَى فَإِنْ صَلَّى انْحَلَّتْ الْعُقَدُ كُلُّهَا فَيُصْبِحُ طَيِّبَ النَّفْسِ نَشِيطًا وَإِلَّا أَصْبَحَ خَبِيثَ النَّفْسِ كَسْلَانَ
Sunan Nasa'i 1589: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin 'Abdullah bin Yazid] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Abu Az Zinad] dari [Al A'raj] dari [Abu Hurairah] dia berkata: bahwa Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda: "Apabila salah seorang dari kalian tidur, maka syethan mengikat tiga ikatan di atas kepalanya: tiap ikatan (buhul) diikat dengan kata, 'Malam masih panjang' yakni tidurlah. Jika ia bangun lalu berdzikir kepada Allah, maka lepaslah satu ikatan. Jika ia berwudhu, maka lepaslah ikatan lainnya, dan jika ia mengerjakan shalat maka lepaslah semua ikatannya, sehingga pada pagi harinya ia berjiwa lapang dan bersemangat. Sedangkan jika ia tidak melakukan hal tersebut (bangun, berwudhu, dan shalat malam), maka pada pagi harinya jiwanya akan buruk dan malas."
Grade
Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Shahih,
سنن ابن ماجه ١٥٨٩: حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا وَكِيعُ بْنُ الْجَرَّاحِ عَنْ هِشَامِ بْنِ زِيَادٍ عَنْ أُمِّهِ عَنْ فَاطِمَةَ بِنْتِ الْحُسَيْنِ عَنْ أَبِيهَا قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ أُصِيبَ بِمُصِيبَةٍ فَذَكَرَ مُصِيبَتَهُ فَأَحْدَثَ اسْتِرْجَاعًا وَإِنْ تَقَادَمَ عَهْدُهَا كَتَبَ اللَّهُ لَهُ مِنْ الْأَجْرِ مِثْلَهُ يَوْمَ أُصِيبَ
Sunan Ibnu Majah 1589: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki' Ibnul Jarrah] dari [Hisyam bin Ziyad] dari [Ibnunya] dari [Fathimah binti Al Husain] dari [Bapaknya] ia berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa tertimpa musibah kemudian teringat kejadian tersebut lalu mengucapkan istirja (ucapan Inna Lillaahi wa Inna Ilaihi Raaji'uun), meskipun kejadiannya telah berlalu, maka Allah tetap akan menulis pahalanya. "
Grade
Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Dha'if,
سنن الدارمي ١٥٨٩: أَخْبَرَنَا الْحَكَمُ بْنُ الْمُبَارَكِ حَدَّثَنَا مَالِكٌ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَزِيدَ اللَّيْثِيِّ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ أَنَّ نَاسًا مِنْ الْأَنْصَارِ سَأَلُوا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَعْطَاهُمْ ثُمَّ سَأَلُوهُ فَأَعْطَاهُمْ حَتَّى إِذَا نَفِدَ مَا عِنْدَهُ قَالَ مَا يَكُونُ عِنْدِي مِنْ خَيْرٍ فَلَنْ أَدَّخِرَهُ عَنْكُمْ وَمَنْ يَسْتَعِفَّ يُعِفَّهُ اللَّهُ وَمَنْ يَسْتَغْنِ يُغْنِهِ اللَّهُ وَمَنْ يَتَصَبَّرْ يُصَبِّرْهُ اللَّهُ وَمَا أُعْطِيَ أَحَدٌ عَطَاءً هُوَ خَيْرٌ وَأَوْسَعُ مِنْ الصَّبْرِ
Sunan Darimi 1589: Telah mengabarkan kepada kami [Al Hakam bin Al Mubarak] telah menceritakan kepada kami [Malik] dari [Ibnu Syihab] dari ['Atha` bin Yazid Al Laitsi] dari [Abu Sa'id Al Khudri], bahwa beberapa orang Anshar meminta kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kemudian beliau memberi, kemudian mereka meminta meminta lagi dan beliau memberi hingga habis apa yang ada pada beliau. Kemudian beliau bersabda: "Tidak ada kebaikan yang aku simpan dari kalian, barangsiapa menjaga kehormatan dirinya maka Allah akan jaga kehormatan dirinya, barangsiapa merasa cukup maka Allah akan beri dia kecukupan, barangsiapa berusaha untuk bersabar maka Allah akan menjadikannya bersabar. Dan tidaklah seseorang diberi suatu pemberian yang lebih baik dan lebih luas daripada kesabaran."
Grade
موطأ مالك ١٥٨٩: و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ عَنْ رَجُلٍ مِنْ بَنِي أَسَدٍ أَنَّهُ قَالَ نَزَلْتُ أَنَا وَأَهْلِي بِبَقِيعِ الْغَرْقَدِ فَقَالَ لِي أَهْلِي اذْهَبْ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَاسْأَلْهُ لَنَا شَيْئًا نَأْكُلُهُ وَجَعَلُوا يَذْكُرُونَ مِنْ حَاجَتِهِمْ فَذَهَبْتُ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَوَجَدْتُ عِنْدَهُ رَجُلًا يَسْأَلُهُ وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَا أَجِدُ مَا أُعْطِيكَ فَتَوَلَّى الرَّجُلُ عَنْهُ وَهُوَ مُغْضَبٌ وَهُوَ يَقُولُ لَعَمْرِي إِنَّكَ لَتُعْطِي مَنْ شِئْتَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّهُ لَيَغْضَبُ عَلَيَّ أَنْ لَا أَجِدَ مَا أُعْطِيهِ مَنْ سَأَلَ مِنْكُمْ وَلَهُ أُوقِيَّةٌ أَوْ عَدْلُهَا فَقَدْ سَأَلَ إِلْحَافًا قَالَ الْأَسَدِيُّ فَقُلْتُ لَلَقْحَةٌ لَنَا خَيْرٌ مِنْ أُوقِيَّةٍ قَالَ مَالِك وَالْأُوقِيَّةُ أَرْبَعُونَ دِرْهَمًا قَالَ فَرَجَعْتُ وَلَمْ أَسْأَلْهُ فَقُدِمَ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعْدَ ذَلِكَ بِشَعِيرٍ وَزَبِيبٍ فَقَسَمَ لَنَا مِنْهُ حَتَّى أَغْنَانَا اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ
Muwatha' Malik 1589: Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari [Zaid bin Aslam] dari [Atha bin Yasar] dari [seorang laki-laki penduduk Bani Asad] berkata: "Aku dan isteriku singgah di Baqi' Al Gharqad, lalu keluargaku berkata: "Temuilah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu mintalah sesuatu yang bisa kita makan." Mereka lalu menyebutkan kebutuhannya masing-masing, kemudian aku pergi menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, aku mendapati seseorang sedang meminta sesuatu kepada beliau. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: "Aku sudah tidak mempunyai apa yang bisa kuberikan untukmu." Orang itu pergi dengan marah seraya mengatakan: "Sungguh, engkau bisa memberi siapa saja yang engkau kehendaki." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Dia marah kepadaku, karena aku tidak mempunyai apa yang dia minta. Barangsiapa di antara kalian yang meminta padahal dia mempunyai satu uqiyyah atau senilai itu, sungguh dia telah meminta sesuatu dengan cara paksa." Al Asadi berkata: "Unta kami yang hampir melahirkan lebih baik daripada satu 'uqiyah." Malik berkata: "Satu 'uqiyah adalah empat puluh dirham." Laki-laki dari Bani As'ad lalu berkata: "Aku kembali tanpa memintanya." Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam diberi seseorang tepung dan gandum, lalu beliau membagi untuk kami hingga Allah Azza Wa Jalla mencukupkan kami."