Hadits Tentang Ibadah

Musnad Ahmad #179

مسند أحمد ١٧٩: قَالَ قَرَأْتُ عَلَى يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ عَنْ عُثْمَانَ بْنِ غِيَاثٍ حَدَّثَنِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ بُرَيْدَةَ عَنْ يَحْيَى بْنِ يَعْمَرَ وَحُمَيْدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْحِمْيَرِيِّ قَالَا لَقِينَا عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ فَذَكَرْنَا الْقَدَرَ وَمَا يَقُولُونَ فِيهِ فَقَالَ إِذَا رَجَعْتُمْ إِلَيْهِمْ فَقُولُوا إِنَّ ابْنَ عُمَرَ مِنْكُمْ بَرِيءٌ وَأَنْتُمْ مِنْهُ بُرَآءُ ثَلَاثَ مِرَارٍ ثُمَّ قَالَ أَخْبَرَنِي عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّهُمْ بَيْنَا هُمْ جُلُوسٌ أَوْ قُعُودٌ عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جَاءَهُ رَجُلٌ يَمْشِي حَسَنُ الْوَجْهِ حَسَنُ الشَّعْرِ عَلَيْهِ ثِيَابُ بَيَاضٍ فَنَظَرَ الْقَوْمُ بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ مَا نَعْرِفُ هَذَا وَمَا هَذَا بِصَاحِبِ سَفَرٍ ثُمَّ قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ آتِيكَ قَالَ نَعَمْ فَجَاءَ فَوَضَعَ رُكْبَتَيْهِ عِنْدَ رُكْبَتَيْهِ وَيَدَيْهِ عَلَى فَخِذَيْهِ فَقَالَ مَا الْإِسْلَامُ قَالَ شَهَادَةُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ وَتُقِيمُ الصَّلَاةَ وَتُؤْتِي الزَّكَاةَ وَتَصُومُ رَمَضَانَ وَتَحُجُّ الْبَيْتَ قَالَ فَمَا الْإِيمَانُ قَالَ أَنْ تُؤْمِنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَالْجَنَّةِ وَالنَّارِ وَالْبَعْثِ بَعْدَ الْمَوْتِ وَالْقَدَرِ كُلِّهِ قَالَ فَمَا الْإِحْسَانُ قَالَ أَنْ تَعْمَلَ لِلَّهِ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ قَالَ فَمَتَى السَّاعَةُ قَالَ مَا الْمَسْئُولُ عَنْهَا بِأَعْلَمَ مِنْ السَّائِلِ قَالَ فَمَا أَشْرَاطُهَا قَالَ إِذَا الْعُرَاةُ الْحُفَاةُ الْعَالَةُ رِعَاءُ الشَّاءِ تَطَاوَلُوا فِي الْبُنْيَانِ وَوَلَدَتْ الْإِمَاءُ رَبَّاتِهِنَّ قَالَ ثُمَّ قَالَ عَلَيَّ الرَّجُلَ فَطَلَبُوهُ فَلَمْ يَرَوْا شَيْئًا فَمَكَثَ يَوْمَيْنِ أَوْ ثَلَاثَةً ثُمَّ قَالَ يَا ابْنَ الْخَطَّابِ أَتَدْرِي مَنْ السَّائِلُ عَنْ كَذَا وَكَذَا قَالَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ ذَاكَ جِبْرِيلُ جَاءَكُمْ يُعَلِّمُكُمْ دِينَكُمْ قَالَ وَسَأَلَهُ رَجُلٌ مِنْ جُهَيْنَةَ أَوْ مُزَيْنَةَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ فِيمَا نَعْمَلُ أَفِي شَيْءٍ قَدْ خَلَا أَوْ مَضَى أَوْ فِي شَيْءٍ يُسْتَأْنَفُ الْآنَ قَالَ فِي شَيْءٍ قَدْ خَلَا أَوْ مَضَى فَقَالَ رَجُلٌ أَوْ بَعْضُ الْقَوْمِ يَا رَسُولَ اللَّهِ فِيمَا نَعْمَلُ قَالَ أَهْلُ الْجَنَّةِ يُيَسَّرُونَ لِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ وَأَهْلُ النَّارِ يُيَسَّرُونَ لِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ قَالَ يَحْيَى قَالَ هُوَ هَكَذَا يَعْنِي كَمَا قَرَأْتَ عَلَيَّ

Musnad Ahmad 179: Ahmad Bin Hambal berkata: aku membacakan kepada [Yahya Bin Sa'id] dari ['Utsman Bin Ghiyats] Telah menceritakan kepadaku [Abdullah Bin Buraidah] dari [Yahya Bin Ya'mar] dan [Humaid Bin Abdurrahman Al Himyari] keduanya berkata: Kami bertemu [Abdullah Bin Umar] kemudian kami sebutkan tentang taqdir dan apa yang mereka katakan tentang taqdir, maka dia menjawab: "Jika kalian kembali kepada mereka, maka sampaikanlah bahwa Ibnu Umar berlepas diri dari kalian dan kalian berlepas diri darinya (sebanyak tiga kali)." Kemudian dia berkata: "Telah menceritakan kepadaku [Umar Bin Al Khaththab], bahwa ketika mereka sedang duduk di sisi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tiba-tiba beliau didatangi oleh seorang lelaki yang berjalan kaki, yang berwajah tampan, berambut indah dan berpakaian serba putih, maka orang-orang saling pandang, kami tidak mengetahui kalau dia adalah seorang musafir, kemudian dia berkata: "Wahai Rasulullah saya datang kepadamu." Nabi menjawab: "Ya." maka dia datang dan meletakkan kedua lututnya menempel di kedua lutut beliau dan kedua tangannya di atas kedua paha beliau, kemudian dia bertanya: "Apakah Islam itu?" Nabi menjawab: "Bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhaq disembah kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, dan kamu menegakkan shalat, membayar zakat, berpuasa di bulan Ramadlan dan melaksanakan haji." Dia bertanya lagi: "Apakah iman itu?" Nabi menjawab: "Hendaknya kamu beriman kepada Allah, Malaikat-Nya, Surga dan Neraka, kebangkitan setelah mati dan kepada semua Taqdir." Dia bertanya: "Apakah ihsan itu?" Nabi menjawab: "Hendaknya kamu beramal karena Allah seakan akan kamu melihat Allah, dan jika kamu tidak dapat melihatnya maka sesungguhnya Dia melihatmu." Dia bertanya: "Dan kapan terjadi kiamat?" Nabi menjawab: "Orang yang ditanya tidak lebih tahu dari penanya." Dia bertanya: "Maka apa tanda-tandanya?" Nabi menjawab: "Apabila orang yang tidak memiliki pakaian, tidak memiliki alas kaki dan orang yang miskin mereka berlomba-lomba meninggikan bangunan, dan para budak wanita melahirkan tuannya." Umar berkata: kemudian beliau bersabda: "Hadapkanlah lelaki tadi kepadaku!" Kemudian mereka mencarinya, namun mereka tidak melihatnya sama sekali, maka setelah berselang dua atau tiga hari kemudian beliau berkata: "Wahai Ibnul Khaththab tahukah kamu siapa yang bertanya tentang ini dan ini?" Umar menjawab: "Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu." Nabi berkata: "Itu adalah Jibril datang kepada kalian untuk mengajarkan kepada kalian tentang perkara Dien (agama) kalian." Umar berkata: "Dan beliau ditanya oleh seorang lelaki dari Juhainah atau Muzainah dia berkata: "Wahai Rasulullah yang mana yang kami lakukan, apakah sesuatu yang sudah selesai atau berlalu atau apakah sesuatu yang baru sekarang?" Nabi menjawab: "Sesuatu yang sudah berlalu (sudah ada)." Maka berkatalah seorang lelaki atau sebagian orang: "Wahai Rasulullah lalu untuk apa kami beramal?" Maka Nabi menjawab: "Calon penghuni Surga mereka dimudahkan untuk berbuat amalan penghuni Surga, dan calon penghuni Neraka dimudahkan berbuat amalan penghuni Neraka." Yahya berkata: "Demikianlah sebagaimana kamu membacakannya kepada saya."

Grade

Muwatha' Malik #179

موطأ مالك ١٧٩: و حَدَّثَنِي يَحْيَى عَنْ مَالِك عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ ابْنِ أُكَيْمَةَ اللَّيْثِيِّ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ انْصَرَفَ مِنْ صَلَاةٍ جَهَرَ فِيهَا بِالْقِرَاءَةِ فَقَالَ هَلْ قَرَأَ مَعِي مِنْكُمْ أَحَدٌ آنِفًا فَقَالَ رَجُلٌ نَعَمْ أَنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنِّي أَقُولُ مَا لِي أُنَازَعُ الْقُرْآنَ فَانْتَهَى النَّاسُ عَنْ الْقِرَاءَةِ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِيمَا جَهَرَ فِيهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالْقِرَاءَةِ حِينَ سَمِعُوا ذَلِكَ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Muwatha' Malik 179: Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari [Ibnu Syihab] dari [Ibnu Ukaimah Al Laitsi] dari [Abu Hurairah], bahwa ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam selesai dari shalat yang dikeraskan bacaannya. Beliau bersabda: "Apakah salah seorang dari kalian tadi ada yang membaca bersamaku?" Ada seorang laki-laki yang menjawab, "Saya, Wahai Rasulullah! " Abu Hurairah berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Aku katakan (heran) kenapa aku diselisihi saat membaca Al Qur'an! ' Maka, setelah mereka mendengar (hadits) itu dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam orang-orang berhenti membaca dalam shalat yang dikeraskan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.

Shahih Bukhari #180

صحيح البخاري ١٨٠: حَدَّثَنَا مُوسَى قَالَ حَدَّثَنَا وُهَيْبٌ عَنْ عَمْرٍو عَنْ أَبِيهِ شَهِدْتُ عَمْرَو بْنَ أَبِي حَسَنٍ سَأَلَ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ زَيْدٍ عَنْ وُضُوءِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَدَعَا بِتَوْرٍ مِنْ مَاءٍ فَتَوَضَّأَ لَهُمْ وُضُوءَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَكْفَأَ عَلَى يَدِهِ مِنْ التَّوْرِ فَغَسَلَ يَدَيْهِ ثَلَاثًا ثُمَّ أَدْخَلَ يَدَهُ فِي التَّوْرِ فَمَضْمَضَ وَاسْتَنْشَقَ وَاسْتَنْثَرَ ثَلَاثَ غَرَفَاتٍ ثُمَّ أَدْخَلَ يَدَهُ فَغَسَلَ وَجْهَهُ ثَلَاثًا ثُمَّ غَسَلَ يَدَيْهِ مَرَّتَيْنِ إِلَى الْمِرْفَقَيْنِ ثُمَّ أَدْخَلَ يَدَهُ فَمَسَحَ رَأْسَهُ فَأَقْبَلَ بِهِمَا وَأَدْبَرَ مَرَّةً وَاحِدَةً ثُمَّ غَسَلَ رِجْلَيْهِ إِلَى الْكَعْبَيْنِ

Shahih Bukhari 180: Telah menceritakan kepada kami [Musa] berkata: telah menceritakan kepada kami [Wuhhaib] dari ['Amru] dari [Bapaknya] berkata: "Aku pernah menyaksikan 'Amru bin Abu Hasan bertanya kepada ['Abdullah bin Zaid] tentang wudlunya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Lalu ia minta diambilkan satu gayung air, kemudian ia memperlihatkan kepada mereka cara wudlu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Ia menuangkan air dari gayung ke telapak tangannya lalu mencucinya tiga kali, kemudian memasukkan tangannya ke dalam gayung, lalu berkumur-kumur, lalu memasukkan air ke hidung lalu mengeluarkannya kembali dengan tiga kali cidukan, kemudian memasukkan tangannya ke dalam gayung, lalu membasuh mukanya tiga kali, kemudian membasuh kedua tangannya dua kali sampai ke siku. Kemudian memasukkan tangannya ke dalam gayung, lalu mengusap kepalanya dengan tangan, mulai dari bagian depan ke belakang dan menariknya kembali sebanyak satu kali, lalu membasuh kedua kakinya hingga mata kaki."

Sunan Tirmidzi #180

سنن الترمذي ١٨٠: حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ الْحَسَنِ حَدَّثَنَا الْمُعَلَّى بْنُ أَسَدٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْمُنْعِمِ هُوَ صَاحِبُ السِّقَاءِ قَالَ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ مُسْلِمٍ عَنْ الْحَسَنِ وَعَطَاءٍ عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لِبِلَالٍ يَا بِلَالُ إِذَا أَذَّنْتَ فَتَرَسَّلْ فِي أَذَانِكَ وَإِذَا أَقَمْتَ فَاحْدُرْ وَاجْعَلْ بَيْنَ أَذَانِكَ وَإِقَامَتِكَ قَدْرَ مَا يَفْرُغُ الْآكِلُ مِنْ أَكْلِهِ وَالشَّارِبُ مِنْ شُرْبِهِ وَالْمُعْتَصِرُ إِذَا دَخَلَ لِقَضَاءِ حَاجَتِهِ وَلَا تَقُومُوا حَتَّى تَرَوْنِي حَدَّثَنَا عَبْدُ بْنُ حُمَيْدٍ حَدَّثَنَا يُونُسُ بْنُ مُحَمَّدٍ عَنْ عَبْدِ الْمُنْعِمِ نَحْوَهُ قَالَ أَبُو عِيسَى حَدِيثُ جَابِرٍ هَذَا حَدِيثٌ لَا نَعْرِفُهُ إِلَّا مِنْ هَذَا الْوَجْهِ مِنْ حَدِيثِ عَبْدِ الْمُنْعِمِ وَهُوَ إِسْنَادٌ مَجْهُولٌ وَعَبْدُ الْمُنْعِمِ شَيْخٌ بَصْرِيٌّ

Sunan Tirmidzi 180: telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Al Hasan] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Mu'alla bin Asad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Mun'im] -ia adalah pemilik bejana- ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Muslim] dari [Al Hasan] dan ['Atha`] dari [Jabir bin Abdullah] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata kepada Bilal: "Wahai Bilal, jika engkau adzan maka lambatkanlah adzanmu, dan jika engkau iqamat maka percepatlah. Jadikanlah jarak antara adzan dan iqamatmu sekadar dengan seorang yang makan hingga selesai makannya, orang yang minum hingga selesai minummnya, orang yang buang hajat dapat menyelesaikan hajatnya, dan janganlah berdiri hingga kalian melihatku." Telah menceritakan kepada kami [Abd bin Humaid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yunus bin Muhammad] dari [Abdul Mun'im] dengan hadits yang semakna." Abu Isa berkata: "Kami tidak mengetahui hadits Jabir ini kecuali dari jalur ini, yaitu dari hadits Abdul Mun'im yang sanadnya majhul (tidak diketahui). Dan Abdul Mun'im adalah seorang syaikh dari Bashrah."

Grade

Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : 1. Dha'if, 2. Dha'if (195-196),

Sunan Abu Dawud #180

سنن أبي داوود ١٨٠: حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ يَعْنِي ابْنَ إِبْرَاهِيمَ أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَقَ حَدَّثَنِي سَعِيدُ بْنُ عُبَيْدِ بْنِ السَّبَّاقِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ سَهْلِ بْنِ حُنَيْفٍ قَالَ كُنْتُ أَلْقَى مِنْ الْمَذْيِ شِدَّةً وَكُنْتُ أُكْثِرُ مِنْ الِاغْتِسَالِ فَسَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ ذَلِكَ فَقَالَ إِنَّمَا يُجْزِيكَ مِنْ ذَلِكَ الْوُضُوءُ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ فَكَيْفَ بِمَا يُصِيبُ ثَوْبِي مِنْهُ قَالَ يَكْفِيكَ بِأَنْ تَأْخُذَ كَفًّا مِنْ مَاءٍ فَتَنْضَحَ بِهَا مِنْ ثَوْبِكَ حَيْثُ تَرَى أَنَّهُ أَصَابَهُ

Sunan Abu Daud 180: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Ibrahim] telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Ishaq] telah menceritakan kepada saya Sa'id bin 'Ubaid bin As Sabbaq dari [Ayahnya] dari [Sahl bin Hunaif] dia berkata: Saya selalu mengeluarkan madzi, karena itu saya selalu mandi. Maka saya bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tentang hal tersebut. Beliau menjawab: "Sesungguhnya cukup bagimu berwudlu dari hal tersebut." Aku bertanya kembali: "Wahai Rasulullah, lalu bagaimana dengan madzi yang mengenai pakaianku?" Beliau menjawab: "Cukuplah kamu ambil air sepenuh telapak tanganmu, lalu percikkan pada bagian pakaian yang kamu ketahui terkena madzi."

Grade

Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Hasan,

Sunan Nasa'i #180

سنن النسائي ١٨٠: أَخْبَرَنَا هِشَامُ بْنُ عَبْدِ الْمَلِكِ قَالَ حَدَّثَنَا ابْنُ حَرْبٍ قَالَ حَدَّثَنَا الزُّبَيْدِيُّ عَنْ الزُّهْرِيِّ أَنَّ أَبَا سَلَمَةَ بْنَ عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَخْبَرَهُ عَنْ أَبِي سُفْيَانَ بْنِ سَعِيدِ بْنِ الْأَخْنَسِ بْنِ شَرِيقٍ أَنَّهُ أَخْبَرَهُ أَنَّهُ دَخَلَ عَلَى أُمِّ حَبِيبَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهِيَ خَالَتُهُ فَسَقَتْهُ سَوِيقًا ثُمَّ قَالَتْ لَهُ تَوَضَّأْ يَا ابْنَ أُخْتِي فَإِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ تَوَضَّئُوا مِمَّا مَسَّتْ النَّارُ

Sunan Nasa'i 180: Telah mengabarkan kepada kami [Hisyam bin Abdul Malik] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Harb] berkata: telah menceritakan kepada kami [Az-Zubaidi] dari [Az-Zuhri] bahwasannya [Abu Salamah bin Abdurrahman] Telah mengabarkan kepadaku dari [Abu Sufyan bin Sa'id bin Al-Akhnas bin Syariq], bahwa dia menemui [Ummu Habibah] istri Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan dia adalah bibi dari ibunya lalu memberi sawik (makanan dari tepung gandum), kemudian berkata kepadanya: "Berwudlulah wahai keponakanku, karena Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Berwudlulah dari sesuatu yang terpanggang oleh api.'"

Grade

Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Shahih,

Musnad Ahmad #180

مسند أحمد ١٨٠: حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ شُعْبَةَ حَدَّثَنِي سَلَمَةُ بْنُ كُهَيْلٍ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا الْحَكَمِ قَالَ سَأَلْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ نَبِيذِ الْجَرِّ وَالدُّبَّاءِ فَقَالَ نَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ نَبِيذِ الْجَرِّ وَالدُّبَّاءِ وَقَالَ مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُحَرِّمَ مَا حَرَّمَ اللَّهُ تَعَالَى وَرَسُولُهُ فَلْيُحَرِّمْ النَّبِيذَ قَالَ وَسَأَلْتُ ابْنَ الزُّبَيْرِ فَقَالَ نَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الدُّبَّاءِ وَالْجَرِّ قَالَ وَسَأَلْتُ ابْنَ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ فَحَدَّثَ عَنْ عُمَرَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنْ الدُّبَّاءِ وَالْمُزَفَّتِ قَالَ وَحَدَّثَنِي أَخِي عَنْ أَبِي سَعِيدٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنْ الْجَرِّ وَالدُّبَّاءِ وَالْمُزَفَّتِ وَالْبُسْرِ وَالتَّمْرِ

Musnad Ahmad 180: Telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Syu'bah] Telah menceritakan kepadaku [Salamah Bin Kuhail] dia berkata: aku mendengar [Abul Hakam] berkata: Aku bertanya kepada [Ibnu Abbas] tentang air anggur yang terdapat di Al Jarr (kendi yang terbuat dari tanah liat) dan Ad Dubbaa` (kendi yang terbuat dari kulit buah labu). Maka dia menjawab: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang dari air anggur dalam Al Jarr dan Ad Dubbaa` dan beliau bersabda: "Barangsiapa ingin mengharamkan apa yang telah Allah Ta'ala dan Rasul-Nya haramkan, maka haramkanlah air anggur yang sudah menjadi khamer." [Abul Hakam] berkata: dan aku bertanya kepada [Ibnu Zubair], maka dia menjawab: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah melarang dari Ad Dubbaa` dan Al Jarr." [Abul Hakam] berkata: dan aku bertanya kepada [Ibnu Umar], maka dia menceritakan dari [Umar] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam telah melarang Al Jarr dan Al Muzaffaat (kendi yang dicet dengan ter). [Abul Hakam] berkata: dan telah menceritakan kepadaku [saudaraku] dari [Abu Sa'id] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah melarang dari Al Jarr, Ad Dubbaa` dan Al Muzaffaat serta kurma mentah dan kurma matang (dimaksudkan untuk membuat tuak)."

Grade

Muwatha' Malik #180

موطأ مالك ١٨٠: حَدَّثَنِي يَحْيَى عَنْ مَالِك عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ وَأَبِي سَلَمَةَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَنَّهُمَا أَخْبَرَاهُ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا أَمَّنَ الْإِمَامُ فَأَمِّنُوا فَإِنَّهُ مَنْ وَافَقَ تَأْمِينُهُ تَأْمِينَ الْمَلَائِكَةِ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ قَالَ ابْنُ شِهَابٍ وَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ آمِينَ

Muwatha' Malik 180: Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari [Ibnu Syihab] dari [Sa'id bin Musayyab] dan [Abu Salamah bin Abdurrahman] keduanya mengabarkan kepadanya, dari [Abu Hurairah], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apabila imam membaca AAMIIN, maka ucapkanlah AAMIIN. Barangsiapa yang bacaan AAMIIN-nya bersamaan dengan AAMIN-nya Malaikat, niscaya akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." Ibnu Syihab berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membaca AAMIIN."

Shahih Bukhari #181

صحيح البخاري ١٨١: حَدَّثَنَا آدَمُ قَالَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ قَالَ حَدَّثَنَا الْحَكَمُ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا جُحَيْفَةَ يَقُولُ خَرَجَ عَلَيْنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالْهَاجِرَةِ فَأُتِيَ بِوَضُوءٍ فَتَوَضَّأَ فَجَعَلَ النَّاسُ يَأْخُذُونَ مِنْ فَضْلِ وَضُوئِهِ فَيَتَمَسَّحُونَ بِهِ فَصَلَّى النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الظُّهْرَ رَكْعَتَيْنِ وَالْعَصْرَ رَكْعَتَيْنِ وَبَيْنَ يَدَيْهِ عَنَزَةٌ وَقَالَ أَبُو مُوسَى دَعَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِقَدَحٍ فِيهِ مَاءٌ فَغَسَلَ يَدَيْهِ وَوَجْهَهُ فِيهِ وَمَجَّ فِيهِ ثُمَّ قَالَ لَهُمَا اشْرَبَا مِنْهُ وَأَفْرِغَا عَلَى وُجُوهِكُمَا وَنُحُورِكُمَا

Shahih Bukhari 181: Telah menceritakan kepada kami [Adam] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Hakam] berkata: aku pernah mendengar [Abu Juhaifah] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah keluar mendatangi kami di waktu tengah hari yang panas. Beliau lalu diberi air wudlu hingga beliau pun berwudlu, orang-orang lalu mengambil sisa air wudlu beliau seraya mengusap-ngusapkannya. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam shalat Dhuhur dua rakaat dan 'Ashar dua rakaat sedang di depannya diletakkan tombak kecil." Abu Musa berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam meminta bejana berisi air, beliau lalu membasuh kedua tangan dan mukanya di dalamnya, lalu menyentuh air untuk memberkahinya seraya berkata kepada keduanya (Abu Musa dan Bilal): "Minumlah darinya dan usapkanlah pada wajah dan leher kalian berdua."

Shahih Muslim #181

صحيح مسلم ١٨١: حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ مَنْصُورٍ وَقُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ وُمُحَمَّدُ بْنُ عُبَيْدٍ الْغُبَرِيُّ وَاللَّفْظُ لِسَعِيدٍ قَالُوا حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ زُرَارَةَ بْنِ أَوْفَى عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ تَجَاوَزَ لِأُمَّتِي مَا حَدَّثَتْ بِهِ أَنْفُسَهَا مَا لَمْ يَتَكَلَّمُوا أَوْ يَعْمَلُوا بِهِ

Shahih Muslim 181: Telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Manshur] dan [Qutaibah bin Sa'id] serta [Muhammad bin Ubaid al-Ghubari] dan lafazh tersebut milik Sa'id, mereka berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Awanah] dari [Qatadah] dari [Zurarah bin Aufa] dari [Abu Hurairah] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya Allah mengampuni untuk umatku atas sesuatu yang dia bicarakan dalam hatinya selama dia belum mengucapkannya atau mengerjakannya."