Hadits Tentang Akhlaq dan Adab

Musnad Ahmad #19015

مسند أحمد ١٩٠١٥: حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ عَنْ يَحْيَى بْنِ أَبِي كَثِيرٍ عَنْ أَبِي قِلَابَةَ عَنْ أَبِي الْمُهَلَّبِ عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ أَنَّ امْرَأَةً مِنْ جُهَيْنَةَ اعْتَرَفَتْ عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِزِنًا وَقَالَتْ أَنَا حُبْلَى فَدَعَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلِيَّهَا فَقَالَ أَحْسِنْ إِلَيْهَا فَإِذَا وَضَعَتْ فَأَخْبِرْنِي فَفَعَلَ فَأَمَرَ بِهَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَشُكَّتْ عَلَيْهَا ثِيَابُهَا ثُمَّ أَمَرَ بِرَجْمِهَا فَرُجِمَتْ ثُمَّ صَلَّى عَلَيْهَا فَقَالَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ يَا رَسُولَ اللَّهِ رَجَمْتَهَا ثُمَّ تُصَلِّي عَلَيْهَا فَقَالَ لَقَدْ تَابَتْ تَوْبَةً لَوْ قُسِمَتْ بَيْنَ سَبْعِينَ مِنْ أَهْلِ الْمَدِينَةِ لَوَسِعَتْهُمْ وَهَلْ وَجَدْتَ شَيْئًا أَفْضَلَ مِنْ أَنْ جَادَتْ بِنَفْسِهَا لِلَّهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى

Musnad Ahmad 19015: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq], telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Yahya bin Abu Katsir] dari [Abu Qilabah] dari [Abu Muhallab] dari ['Imran bin Hushain] bahwa seorang wanita dari Juhainah datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan mengaku telah berzina, dia berkata: "Saat ini saya tengah mengandung, " maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memanggil walinya dan berkata kepadanya: "Rawatlah wanita ini sebaik-baiknya, apabila telah melahirkan kabarkanlah kepadaku." Maka walinya melaksanakan perintah tersebut. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan supaya ia mengenakan pakaian yang erat. Kemudian beliau memerintahkan untuk dirajam, setelah di rajam beliau menshalatkan jenazahnya. Maka Umar bin Khattab berkata: "Wahai Rasulullah, kenapa anda menshalatkannya padahal anda telah merajamnya?." Beliau menjawab: "Sungguh dia telah bertaubat, kalau sekiranya taubatnya dibagi-bagikan kepada tujuh puluh orang penduduk Madinah, pasti taubatnya akan mencukupi mereka semua, adakah taubat yang lebih utama daripada menyerahkan nyawanya kepada Allah Tabaraka wa Ta'ala."

Grade

Musnad Ahmad #19017

مسند أحمد ١٩٠١٧: حَدَّثَنَا عَفَّانُ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ حَدَّثَنَا أَيُّوبُ عَنْ أَبِي قِلَابَةَ عَنْ أَبِي الْمُهَلَّبِ عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ قَالَ كَانَتْ الْعَضْبَاءُ لِرَجُلٍ مِنْ بَنِي عُقَيْلٍ وَكَانَتْ مِنْ سَوَابِقِ الْحَاجِّ فَأُسِرَ الرَّجُلُ وَأُخِذَتْ الْعَضْبَاءُ مَعَهُ قَالَ فَمَرَّ بِهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ فِي وَثَاقٍ وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى حِمَارٍ عَلَيْهِ قَطِيفَةٌ فَقَالَ يَا مُحَمَّدُ تَأْخُذُونِي وَتَأْخُذُونَ سَابِقَةَ الْحَاجِّ قَالَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَأْخُذُكَ بِجَرِيرَةِ حُلَفَائِكَ ثَقِيفَ قَالَ وَقَدْ كَانَتْ ثَقِيفُ قَدْ أَسَرُوا رَجُلَيْنِ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَالَ فِيمَا قَالَ وَإِنِّي مُسْلِمٌ قَالَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَوْ قُلْتَهَا وَأَنْتَ تَمْلِكُ أَمْرَكَ أَفْلَحْتَ كُلَّ الْفَلَاحِ قَالَ وَمَضَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ فَقَالَ يَا مُحَمَّدُ إِنِّي جَائِعٌ فَأَطْعِمْنِي وَإِنِّي ظَمْآنُ فَاسْقِنِي قَالَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَذِهِ حَاجَتُكَ ثُمَّ فُدِيَ بِالرَّجُلَيْنِ وَحَبَسَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْعَضْبَاءَ لِرَحْلِهِ قَالَ ثُمَّ إِنَّ الْمُشْرِكِينَ أَغَارُوا عَلَى سَرْحِ الْمَدِينَةِ فَذَهَبُوا بِهَا وَكَانَتْ الْعَضْبَاءُ فِيهِ قَالَ وَأَسَرُوا امْرَأَةً مِنْ الْمُسْلِمِينَ قَالَ فَكَانُوا إِذَا نَزَلُوا أَرَاحُوا إِبِلَهُمْ بِأَفْنِيَتِهِمْ قَالَ فَقَامَتْ الْمَرْأَةُ ذَاتَ لَيْلَةٍ بَعْدَمَا نُوِّمُوا فَجَعَلَتْ كُلَّمَا أَتَتْ عَلَى بَعِيرٍ رَغَا حَتَّى أَتَتْ عَلَى الْعَضْبَاءِ فَأَتَتْ عَلَى نَاقَةٍ ذَلُولٍ مُجَرَّسَةٍ فَرَكِبَتْهَا ثُمَّ وَجَّهَتْهَا قِبَلَ الْمَدِينَةِ قَالَ وَنَذَرَتْ إِنْ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ أَنْجَاهَا عَلَيْهَا لَتَنْحَرَنَّهَا فَلَمَّا قَدِمَتْ الْمَدِينَةَ عُرِفَتْ النَّاقَةُ فَقِيلَ نَاقَةُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ فَأُخْبِرَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِنَذْرِهَا أَوْ أَتَتْهُ فَأَخْبَرَتْهُ قَالَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِئْسَمَا جَزَتْهَا أَوْ بِئْسَمَا جَزَيْتِيهَا إِنْ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى أَنْجَاهَا عَلَيْهَا لَتَنْحَرَنَّهَا قَالَ ثُمَّ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا وَفَاءَ لِنَذْرٍ فِي مَعْصِيَةِ اللَّهِ وَلَا فِيمَا لَا يَمْلِكُ ابْنُ آدَمَ و قَالَ وُهَيْبٌ يَعْنِي ابْنَ خَالِدٍ وَكَانَتْ ثَقِيفُ حُلَفَاءَ لِبَنِي عُقَيْلٍ وَزَادَ حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ فِيهِ وَكَانَتْ الْعَضْبَاءُ دَاجِنًا لَا تُمْنَعُ مِنْ حَوْضٍ وَلَا نَبْتٍ قَالَ عَفَّانُ مُجَرَّسَةٌ مُعَوَّدَةٌ

Musnad Ahmad 19017: Telah menceritakan kepada kami ['Affan], telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid], telah menceritakan kepada kami [Ayyub] dari [Abu Qilabah] dari [Abu Muhallab] dari [Imran bin Husain] ia berkata: "Unta seorang bani Uqail termasuk unta yang larinya paling cepat. Si laki-laki kemudian tertawan dan untanya pun ikut ditawan bersamanya. Lantas Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melewatinya, yang ketika itu ia dalam keadaan di ikat tangannya sedang Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengendarai keledai dan memakai kain katun. Si laki-laki tawanan berujar: "Wahai Muhammad, kau menawanku dan menawan unta pacuanku yang cepat larinya?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: "Itu kulakukan sebagai pembalasan karena dosa sekutumu, Tsaqif! -Tsaqif ketika itu tengah menawan dua sahabat nabi shallallahu 'alaihi wa sallam- Sang tawanan terus mengomel sekehendaknya dan akhirnya berujar: "Saya muslim sekarang." Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkomentar: "Sekiranya kamu mengucapkan syahadat, dan kamu bisa mengendalikan urusanmu, sungguh kamu akan memperoleh segala keberuntungan." Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lantas pergi. Si laki-laki tawanan berujar lagi: "Ya Muhammad, saya lapar, berilah aku makan, saya juga haus, maka berilah aku minum!" Kata Imran: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berujar: "Ini keperluanmu!." Di kemudian hari, laki-laki ini ditebus dengan dua sahabat nabi yang ditawan. Namun Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tetap menahan untanya untuk kendaraannya. Kata Imran: "Kemudian kaum musyrikin melakukan penyerbuan ke ternak Madinah dan merampoknya. Sedang unta beliau yang sering diistilahkan 'adhba' juga turut dibawa kabur. Kata Imran: "Mereka juga menawan seorang wanita dari kaum muslimin. Sudah menjadi tradisi ketika itu, jika mereka singgah, mereka kandangkan untanya di halaman depan perseinggahan mereka. Kata Imran: "Ketika kaum musyrikin yang menawan ketiduran, wanita itu bangun, sialnya setiap kali ia datangi unta untuk dikendarai, unta itu mendengus-dengus, hingga ia temui 'adhba'. Jadilah ia mengendarai unta penurut yang sudah terlatih. Ia kendarai dan ia hadapkan ke kota Madinah. Ia sempat bernadzar: "Sekiranya Allah Azza wa Jalla menyelamatkannya, maka ia akan sembelih unta 'adhba' itu." Ketika ia sampai Madinah, unta tersebut sudah dikenal hingga dikatakan: "Ini adalah unta Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam!" Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pun diberitahu tentang nadzarnya -atau dengan redaksi: "Si wanita menemui beliau dan menyampaikan ceritanya- Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkomentar: "Alangkah jahatnya pembalasan ia kepadanya -atau dengan redaksi: "Alangkah buruknya pembalasanmu"-, Allah telah menyelamatkannya, namun ia malah menyembelihnya." Lantas Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak ada kewajiban melaksanakan nadzar dalam kemaksiatan kepada Allah dan tidak pula terhadap sesuatu yang tidak dimiliki oleh anak Adam." Kata Wuhaib, alias Ibn Khalid, Tsaqif adalah sekutu bani 'Uqail. Hammad menambahkan 'Adhba' adalah istilah untuk binatang ternak yang tidak dilarang mendatangi kolam (lumpang minuman) atau tetumbuhan. 'Affan berkomentar mengenai makna mujarrasah, maksudnya terlatih."

Grade

Musnad Ahmad #19024

مسند أحمد ١٩٠٢٤: حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ حَدَّثَنَا أَيُّوبُ عَنْ أَبِي قِلَابَةَ عَنْ أَبِي الْمُهَلَّبِ عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ قَالَ بَيْنَمَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي بَعْضِ أَسْفَارِهِ وَامْرَأَةٌ مِنْ الْأَنْصَارِ عَلَى نَاقَةٍ فَضَجِرَتْ فَلَعَنَتْهَا فَسَمِعَ ذَلِكَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ خُذُوا مَا عَلَيْهَا وَدَعُوهَا فَإِنَّهَا مَلْعُونَةٌ قَالَ عِمْرَانُ فَكَأَنِّي أَنْظُرُ إِلَيْهَا الْآنَ تَمْشِي فِي النَّاسِ مَا يَعْرِضُ لَهَا أَحَدٌ يَعْنِي النَّاقَةَ

Musnad Ahmad 19024: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] telah menceritakan kepada kami [Ayyub] dari [Abu Qilabah] dari [Abu Muhallab] dari ['Imran bin Hushain] dia berkata: "Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam suatu perjalanan, ada seorang wanita Anshar yang tengah mengendarai unta. Namun, unta yang sedang dikendarainya itu memberontak dengan tiba-tiba. Dengan serta-merta wanita itu mengutuk untanya. Ketika Rasulullah mendengar ucapan wanita itu, beliau bersabda: 'Turunkanlah beban di atas unta dan lepaskanlah unta tersebut, karena ia telah dikutuk.' Imran berkata: 'Sepertinya saya melihat unta tersebut berjalan bersama rombongan kafilah tanpa ada seorang pun yang mengendarainya, yaitu mengendarai unta tersebut.'

Grade

Musnad Ahmad #19031

مسند أحمد ١٩٠٣١: حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ أَخْبَرَنَا يُونُسُ قَالَ نُبِّئْتُ أَنَّ الْمِسْوَرَ بْنَ مَخْرَمَةَ جَاءَ إِلَى الْحَسَنِ فَقَالَ إِنَّ غُلَامًا لِي أَبَقَ فَنَذَرْتُ إِنْ أَنَا عَايَنْتُهُ أَنْ أَقْطَعَ يَدَهُ فَقَدْ جَاءَ فَهُوَ الْآنَ بِالْجِسْرِ قَالَ فَقَالَ الْحَسَنُ لَا تَقْطَعْ يَدَهُ وَحَدَّثَهُ أَنَّ رَجُلًا قَالَ لِعِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ إِنَّ عَبْدًا لِي أَبَقَ وَإِنِّي نَذَرْتُ إِنْ أَنَا عَايَنْتُهُ أَنْ أَقْطَعَ يَدَهُ قَالَ فَلَا تَقْطَعْ يَدَهُ فَإِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَؤُمُّ فِينَا أَوْ قَالَ يَقُومُ فِينَا فَيَأْمُرُنَا بِالصَّدَقَةِ وَيَنْهَانَا عَنْ الْمُثْلَةِ

Musnad Ahmad 19031: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il], telah mengabarkan kepada kami [Yunus], ia berkata: [aku diberitahu] bahwa Al Miswar bin Makhramah datang kepada Al Hasan sambil berkata: "Sungguh budakku telah melarikan diri dariku, dan aku bernadzar bila aku dapat menemukannya, maka aku akan memotong tangannya." Sungguh sekarang ia telah sampai di jembatan." Al Hasan berkata: "Jangan kamu potong tangannya!, " Lalu ia menceritakan pada kami bahwa ada seseorang berkata pada ['Imran bin Hushain]: "Sesungguhnya budakku telah melarikan diri dariku, dan aku bernadzar jika mendapatkannya, maka aku akan memotong tangannya." 'Imran berkata: "Jangan kamu potong tangannya, karena Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah berdiri di hadapan kami, beliau memerintahkan kami untuk selalu bersedekah dan melarang memutilasi."

Grade

Musnad Ahmad #19037

مسند أحمد ١٩٠٣٧: حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ أَبِي قِلَابَةَ عَنْ أَبِي الْمُهَلَّبِ عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ كَانَتْ امْرَأَةٌ أَسَرَهَا الْعَدُوُّ وَكَانُوا يُرِيحُونَ إِبِلَهُمْ عِشَاءً فَأَتَتْ الْإِبِلَ تُرِيدُ مِنْهَا بَعِيرًا تَرْكَبُهُ فَكُلَّمَا دَنَتْ مِنْ بَعِيرٍ رَغَا فَتَرَكَتْهُ حَتَّى أَتَتْ نَاقَةً مِنْهَا فَلَمْ تَرْغُ فَرَكِبَتْ عَلَيْهَا ثُمَّ نَجَتْ فَقَدِمَتْ الْمَدِينَةَ فَلَمَّا رَآهَا النَّاسُ قَالُوا نَاقَةُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْعَضْبَاءُ قَالَتْ إِنِّي نَذَرْتُ أَنْ أَنْحَرَهَا إِنْ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ أَنْجَانِي عَلَيْهَا قَالَ بِئْسَمَا جَزَيْتِيهَا لَا نَذْرَ لِابْنِ آدَمَ فِيمَا لَا يَمْلِكُ وَلَا نَذْرَ فِي مَعْصِيَةِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ

Musnad Ahmad 19037: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Ayyub] dari [Abu Qilabah] dari [Abu Muhallab] dari [Imran bin Hushain] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Seorang wanita tertawan musuh, suatu malam ketika mereka membiarkan unta-unta mereka untuk makan, si wanita tersebut mendatangi seekor unta dan ia menginginkan unta muda, namun setiap kali ia mendekatinya, unta itu meringik, lalu ia mendekati unta lain, ternyata unta tersebut diam. Wanita itu langsung menaikinya hingga selamat dan sampai di Madinah. Ketika orang-orang melihatnya, mereka mengatakan kalau unta yang di naikinya itu adalah unta Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang bernama Al 'Adhba`, lalu si wanita itu berkata: "Aku bernadzar jika Allah Azza wa Jalla menyelamatkanku, maka aku akan menyembelih unta ini." Lantas Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sungguh jelek balasan yang ia lakukan, tidak ada nadzar bagi anak Adam atas sesuatu yang tidak ia mampui dan dan tidak ada nadzar dalam ma'siat pada Allah 'azza wajalla."

Grade

Musnad Ahmad #19048

مسند أحمد ١٩٠٤٨: حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ أَبِي قِلَابَةَ عَنْ أَبِي الْمُهَلَّبِ عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ قَالَ كَانَتْ ثَقِيفُ حُلَفَاءَ لِبَنِي عُقَيْلٍ فَأَسَرَتْ ثَقِيفُ رَجُلَيْنِ مِنْ أَصْحَابِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَسَرَ أَصْحَابُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلًا مِنْ بَنِي عُقَيْلٍ وَأُصِيبَتْ مَعَهُ الْعَضْبَاءُ فَأَتَى عَلَيْهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ فِي الْوَثَاقِ فَقَالَ يَا مُحَمَّدُ يَا مُحَمَّدُ فَقَالَ مَا شَأْنُكَ فَقَالَ بِمَ أَخَذْتَنِي بِمَ أَخَذْتَ سَابِقَةَ الْحَاجِّ إِعْظَامًا لِذَلِكَ فَقَالَ أَخَذْتُكَ بِجَرِيرَةِ حُلَفَائِكَ ثَقِيفَ ثُمَّ انْصَرَفَ عَنْهُ فَقَالَ يَا مُحَمَّدُ يَا مُحَمَّدُ وَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَحِيمًا رَفِيقًا فَأَتَاهُ فَقَالَ مَا شَأْنُكَ قَالَ إِنِّي مُسْلِمٌ قَالَ لَوْ قُلْتَهَا وَأَنْتَ تَمْلِكُ أَمْرَكَ أَفْلَحْتَ كُلَّ الْفَلَاحِ ثُمَّ انْصَرَفَ عَنْهُ فَنَادَاهُ يَا مُحَمَّدُ يَا مُحَمَّدُ فَأَتَاهُ فَقَالَ مَا شَأْنُكَ فَقَالَ إِنِّي جَائِعٌ فَأَطْعِمْنِي وَظَمْآنُ فَاسْقِنِي قَالَ هَذِهِ حَاجَتُكَ قَالَ فَفُدِيَ بِالرَّجُلَيْنِ وَأُسِرَتْ امْرَأَةٌ مِنْ الْأَنْصَارِ وَأُصِيبَ مَعَهَا الْعَضْبَاءُ فَكَانَتْ الْمَرْأَةُ فِي الْوَثَاقِ فَانْفَلَتَتْ ذَاتَ لَيْلَةٍ مِنْ الْوَثَاقِ فَأَتَتْ الْإِبِلَ فَجَعَلَتْ إِذَا دَنَتْ مِنْ الْبَعِيرِ رَغَا فَتَتْرُكُهُ حَتَّى تَنْتَهِيَ إِلَى الْعَضْبَاءِ فَلَمْ تَرْغُ قَالَ وَنَاقَةٌ مُنَوَّقَةٌ فَقَعَدَتْ فِي عَجُزِهَا ثُمَّ زَجَرَتْهَا فَانْطَلَقَتْ وَنَذِرُوا بِهَا فَطَلَبُوهَا فَأَعْجَزَتْهُمْ فَنَذَرَتْ إِنْ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى أَنْجَاهَا عَلَيْهَا لَتَنْحَرَنَّهَا فَلَمَّا قَدِمَتْ الْمَدِينَةَ رَآهَا النَّاسُ فَقَالُوا الْعَضْبَاءُ نَاقَةُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَتْ إِنِّي قَدْ نَذَرْتُ إِنْ أَنْجَاهَا اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى عَلَيْهَا لَتَنْحَرَنَّهَا فَأَتَوْا النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَذَكَرُوا ذَلِكَ لَهُ فَقَالَ سُبْحَانَ اللَّهِ بِئْسَمَا جَزَتْهَا إِنْ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى أَنْجَاهَا لَتَنْحَرَنَّهَا لَا وَفَاءَ لِنَذْرٍ فِي مَعْصِيَةِ اللَّهِ وَلَا نَذْرَ فِيمَا لَا يَمْلِكُ الْعَبْدُ

Musnad Ahmad 19048: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] dari [Ayyub] dari [Abu Qilabah] dari [Abu Muhallab] dari ['Imran bin Hushain], katanya: kabilah Tsaqif adalah sekutu Bani 'Uqail. Tsaqif menyandera dua sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Sebaliknya Sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membalasnya dengan menyandera seorang bani 'Uqail. Kebetulan untanya juga ikut ditawan. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian menemui tawanan ini yang ketika itu dalam keadaan terborgol. Si tawanan kemudian memanggil-manggil: 'Hai Muhammad, hai Muhammad." Nabi menjawab: "Apa keperluanmu?" Jawabnya: "Apa alasanmu menawanku, apa alasanmu menangkap untaku yang cepat larinya?, ia mengungkapkan hal itu untuk membesar-besarkan kasusnya. Nabi menjawab "Aku menawanmu sebagai pembalasan dosa sekutumu, Tsaqif." Kemudian beliau pun pergi. Si tawanan berujar lagi: "Hai Muhammad, hai Muhammad." Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam adalah seorang yang berhati lembut dan pengasih. Maka ia datangi lagi si tawanan dan bertanya: "Apa lagi?". Jawabnya, "Aku muslim sekarang." Nabi meneruskan sabdanya: "Kalau kamu mengucapkan syahadat, dan kamu juga bisa mengendalikan urusanmu, berarti kamu meraih segala keberuntungan." Lantas beliau pergi. Kembali si tawanan memanggil-manggilnya: "Hai Muhammad, hai Muhammad." Nabi mendatanginya dan berujar "Ada apa lagi?" Jawabnya: "Aku lapar, tolong beri aku makan, aku juga haus, tolong beri aku minum." Nabi menjawab: "Nih keperluanmu." Kata Imran: "Di kemudian hari, laki-laki itu ditebus dengan dua sahabat Nabi yang ditawan. (Dan kisah lain), ada seorang wanita anshar ditawan, kebetulan unta nabi yang bernama 'Adhba' juga ikut ditangkap. Si wanita ini diikat dengan tali. Untungnya suatu malam ia bisa melarikan diri. Ia datangi unta-unta untuk melarikan diri. Sayang, setiap kali ia mendekati unta, unta tersebut mendengus hingga ia tinggalkan begitu saja, hingga ia datangi 'adhba', ternyata unta itu tidak mengeluarkan suara apa-apa. 'Adhba' memang dikenal unta penurut sehingga si wanita bisa duduk di punggungnya dengan tenang, lantas dihardiknya untanya dan berhasil melaju kencang. Musuh bernadzar untuk menangkap si wanita tersebut hingga berhasil. Nmaun saying, ambisi mereka tak kesampaian, hingga si wanita bernadzar jika Allah menyelamatkannya, akan ia menyembelih untanya, 'Adhba'. Ketika sampai di Madinah, para sahabat melihatnya seraya berujar "Oh ini adalah Adhba', unta Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam! Si wanita menjawab: "Sayang, aku telah bernadzar untuk menyembelih unta ini jika Allah menyelamatkan diriku." Mereka pun menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan mereka pun melaporkan kepada beliau. Nabi menjawab: "Subhanallah, alangkah jahatnya balasan ia terhadapnya, Allah telah menyelamatkannya, namun justru ia akan menyembelih untanya. Ingat, tidak ada kewajiban menepati nadzar untuk bermaksiat kepada Allah. Juga tak ada kewajiban menepati nadzar pada hal-hal yang seorang hamba tidak memilikinya."

Grade

Musnad Ahmad #19056

مسند أحمد ١٩٠٥٦: حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا هِشَامٌ عَنْ يَحْيَى بْنِ أَبِي كَثِيرٍ عَنْ أَبِي قِلَابَةَ عَنْ أَبِي الْمُهَلَّبِ أَنَّ عِمْرَانَ بْنَ حُصَيْنٍ حَدَّثَهُ أَنَّ امْرَأَةً أُتِيَتْ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ جُهَيْنَةَ حُبْلَى مِنْ الزِّنَا فَقَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي أَصَبْتُ حَدًّا فَأَقِمْهُ عَلَيَّ قَالَ فَدَعَا وَلِيَّهَا فَقَالَ أَحْسِنْ إِلَيْهَا فَإِذَا وَضَعَتْ فَأْتِنِي بِهَا فَفَعَل فَأَمَرَ بِهَا فَشُكَّتْ عَلَيْهَا ثِيَابُهَا ثُمَّ أَمَرَ بِهَا فَرُجِمَتْ ثُمَّ صَلَّى عَلَيْهَا فَقَالَ عُمَرُ رَضِيَ اللَّهُ تَعَالَى عَنْهُ تُصَلِّي عَلَيْهَا وَقَدْ زَنَتْ فَقَالَ لَقَدْ تَابَتْ تَوْبَةً لَوْ قُسِمَتْ بَيْنَ سَبْعِينَ مِنْ أَهْلِ الْمَدِينَةِ لَوَسِعَتْهُمْ وَهَلْ وَجَدْتَ أَفْضَلَ مِنْ أَنْ جَادَتْ بِنَفْسِهَا لِلَّهِ عَزَّ وَجَلَّ

Musnad Ahmad 19056: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id], telah menceritakan kepada kami [Hisyam] dari [Yahya bin Abu Katsir] dari [Abu Qilabah] dari [Abu Muhallab] bahwa ['Imran bin Hushain] telah menceritakan kepadanya bahwa seorang wanita suku Juhainah di datangkan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, padahal dirinya tengah hamil akibat berbuat zina, wanita itu berkata: "Wahai Rasulullah, aku telah melanggar hukum, maka tegakkanlah hukum keatasku!." Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memanggil wali wanita itu dan bersabda kepadanya: "Rawatlah wanita itu dengan baik, apabila dia telah melahirkan kabarkanlah kepadaku!." Maka walinya melaksanakan perintah tersebut. Setelah wanita itu di hadapkan kepada beliau, beliau memerintahkan supaya ia mengenakan pakaian erat, kemudian beliau memerintahkan supaya di rajam, setelah di rajam beliau menshalatkan jenazahnya, maka Umar Radliyallahu Ta'ala 'anhu bertanya kepada beliau: "Anda menshalatkan jenazahnya padahal dia telah berzina?" beliau menjawab: "Sungguh dia telah bertaubat kalau sekiranya taubatnya di bagi-bagikan kepada tujuh puluh orang penduduk Madinah, pasti taubatnya akan mencukupi mereka semua, adakah taubat yang lebih utama daripada menyerahkan nyawa kepada Allah Ta'ala?"

Grade

Musnad Ahmad #19057

مسند أحمد ١٩٠٥٧: حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ عَنْ شُعْبَةَ حَدَّثَنَا قَتَادَةُ عَنْ أَبِي مِرَايَةَ عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا طَاعَةَ فِي مَعْصِيَةِ اللَّهِ تَعَالَى

Musnad Ahmad 19057: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Syu'bah], telah menceritakan kepada kami [Qatadah] dari [Abu Mirayah] dari ['Imran bin Hushain] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa beliau bersabda: "Tidak ada ketaatan dalam rangka maksiat pada Allah."

Grade

Musnad Ahmad #19058

مسند أحمد ١٩٠٥٨: حَدَّثَنَا يَحْيَى حَدَّثَنَا خَالِدُ بْنُ رَبَاحٍ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا السَّوَّارِ قَالَ سَمِعْتُ عِمْرَانَ بْنَ حُصَيْنٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْحَيَاءُ خَيْرٌ كُلُّهُ

Musnad Ahmad 19058: Telah menceritakan kepada kami [Yahya], telah menceritakan kepada kami [Khalid bin Rabah] dia berkata: Aku mendengar [Abu Siwar] berkata: Aku mendengar ['Imran bin Hushain] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Malu itu semuanya baik."

Grade

Musnad Ahmad #19059

مسند أحمد ١٩٠٥٩: حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ عَنْ شُعْبَةَ حَدَّثَنِي أَبُو جَمْرَةَ حَدَّثَنِي زَهْدَمُ بْنُ مُضَرِّبٍ قَالَ سَمِعْتُ عِمْرَانَ بْنَ حُصَيْنٍ يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَيْرُكُمْ قَرْنِي ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ لَا أَدْرِي مَرَّتَيْنِ أَوْ ثَلَاثَةً ثُمَّ يَأْتِي أَوْ يَجِيءُ بَعْدَكُمْ قَوْمٌ يَنْذُرُونَ فَلَا يُوفُونَ وَيَخُونُونَ وَلَا يُؤْتَمَنُونَ وَيَشْهَدُونَ وَلَا يُسْتَشْهَدُونَ وَيَفْشُو فِيهِمْ السِّمَنُ

Musnad Ahmad 19059: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Syu'bah] telah menceritakan padaku [Abu Jamrah] telah menceritakan kepada kami [Zahdam Mudlarrib] dia berkata: Aku mendengar ['Imran bin Hushain] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sebaik-baik kalian adalah orang yang hidup pada masaku kemudian masa setelah itu kemudian masa setelah itu, -aku tidak tahu, beliau menyebutkannya dua atau tiga kali- kemudian akan datang setelah kalian suatu kaum yang berjanji tapi tidak menepatinya, mereka khianat dan tiada dapat dipercaya, mereka bersaksi padahal tidak di minta persaksiannya, yang paling mencolok dari mereka adalah kegemukan."

Grade