مسند أحمد ٦٧٠٩: حَدَّثَنَا عَفَّانُ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ حَدَّثَنَا سَعْدُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ عَنْ حُمَيْدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَوْفٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ أَكْبَرَ الْكَبَائِرِ عُقُوقُ الْوَالِدَيْنِ قَالَ قِيلَ وَمَا عُقُوقُ الْوَالِدَيْنِ قَالَ يَسُبُّ الرَّجُلُ الرَّجُلَ فَيَسُبُّ أَبَاهُ وَيَسُبُّ أُمَّهُ فَيَسُبُّ أُمَّهُ
Musnad Ahmad 6709: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] telah menceritakan kepada kami [Sa'd bin Ibrahim] dari [Humaid bin Abdurrahman bin 'Auf] dari [Abdullah bin 'Amru] bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam: "sesungguhnya dosa besar yang paling besar adalah durhaka kepada kedua orang tua." Maka beliau ditanya: "Apa yang dimaksud dengan durhaka kepada kedua orang tua?" beliau bersabda: "Seorang lelaki mencela orang lain kemudian orang tersebut mencela bapaknya, dan dia mencela ibunya kemudian dia balas mencela ibunya."
Grade
مسند أحمد ٦٧١١: حَدَّثَنَا أَبُو الْمُغِيرَةِ حَدَّثَنَا الْأَوْزَاعِيُّ حَدَّثَنِي حَسَّانُ بْنُ عَطِيَّةَ قَالَ أَقْبَلَ أَبُو كَبْشَةَ السَّلُولِيُّ وَنَحْنُ فِي الْمَسْجِدِ فَقَامَ إِلَيْهِ مَكْحُولٌ وَابْنُ أَبِي زَكَرِيَّا وَأَبُو بَحْرِيَّةَ فَقَالَ سَمِعْتُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَمْرٍو يَقُولُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ بَلِّغُوا عَنِّي وَلَوْ آيَةً وَحَدِّثُوا عَنْ بَنِي إِسْرَائِيلَ وَلَا حَرَجَ وَمَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنْ النَّارِ
Musnad Ahmad 6711: Telah menceritakan kepada kami [Abul Mughirah] telah menceritakan kepada kami [Al Auza'i] telah menceritakan kepadaku [Hasan bin 'Athiyah], dia berkata: [Abu Kabsyah As Saluli] datang sedang kami berada di masjid, maka Makhul dan Ibnu Abi Zakaria dan Abu Bahriyah berdiri untuk menyambutnya, maka ia pun berkata: aku mendengar [Abdullah bin 'Amru] berkata: aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Sampaikahlah dariku meskipun hanya satu ayat, dan ceritakan pula dari Bani Isra`il dan engkau tidak berdosa, maka barangsiapa berdusta kepadaku dengan sengaja, hendaknya ia bersiap-siap untuk menempati tempatnya di neraka."
Grade
مسند أحمد ٦٧١٤: حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ إِسْحَاقَ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ أَخْبَرَنَا مُوسَى بْنُ عَلِيِّ بْنِ رَبَاحٍ سَمِعْتُ أَبِي يُحَدِّثُ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ أَهْلَ النَّارِ كُلُّ جَعْظَرِيٍّ جَوَّاظٍ مُسْتَكْبِرٍ جَمَّاعٍ مَنَّاعٍ وَأَهْلُ الْجَنَّةِ الضُّعَفَاءُ الْمَغْلُوبُونَ
Musnad Ahmad 6714: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Ishaq] telah mengkabarkan kepada kami [Abdullah] telah mengkabarkan kepada kami [Musa bin Ali bin Rabbah] dia berkata: aku mendengar [bapakku] menceritakan dari [Abdullah bin 'Amru bin Al 'Ash] dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam, beliau bersabda: "Para penghuni neraka itu adalah orang-orang yang keras dan kasar, sombong, suka mengumpulkan harta dan suka menghalangi manusia (dari jalan Allah), sedangkan penghuni surga adalah orang-orang yang lemah dan selalu dikalahkan."
Grade
صحيح البخاري ٦٧١٦: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا غُنْدَرٌ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ زُبَيْدٍ عَنْ سَعْدِ بْنِ عُبَيْدَةَ عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعَثَ جَيْشًا وَأَمَّرَ عَلَيْهِمْ رَجُلًا فَأَوْقَدَ نَارًا وَقَالَ ادْخُلُوهَا فَأَرَادُوا أَنْ يَدْخُلُوهَا وَقَالَ آخَرُونَ إِنَّمَا فَرَرْنَا مِنْهَا فَذَكَرُوا لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ لِلَّذِينَ أَرَادُوا أَنْ يَدْخُلُوهَا لَوْ دَخَلُوهَا لَمْ يَزَالُوا فِيهَا إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَقَالَ لِلْآخَرِينَ لَا طَاعَةَ فِي مَعْصِيَةٍ إِنَّمَا الطَّاعَةُ فِي الْمَعْرُوفِ
Shahih Bukhari 6716: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] telah menceritakan kepada kami [Ghundar] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Zubaid] dari [Sa'd bin Ubaidah] dari [Abu 'Abdurrahman] dari ['Ali] radliallahu 'anhu, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah mengutus sepasukan dan mengangkat seseorang sebagai amir mereka, amir tersebut kemudian menyalakan api dan memberi perintah, 'Masuklah kalian ke api ini! ' sebagian mereka ingin memasukinya dan sebagian lain berkata: 'Bukankah kita sendiri ingin melarikan diri dari api (neraka)? ' Akhirnya mereka laporkan kasus tersebut kepada nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan beliau bersabda kepada mereka yang ingin memasukinya: "Kalau mereka memasukinya, niscaya mereka tetap dalam api itu hingga kiamat tiba." Dan beliau berkata kepada sebagian lain: "Sama sekali tidak ada ketaatan dalam kemaksiatan, ketaatan itu dalam kebaikan."
مسند أحمد ٦٧١٦: حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ أَبِي الْعَبَّاسِ وَحُسَيْنُ بْنُ مُحَمَّدٍ قَالَا حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ أَبِي الزِّنَادِ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ الْحَارِثِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَيَّاشِ بْنِ أَبِي رَبِيعَةَ عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَطَبَ النَّاسَ عَامَ الْفَتْحِ عَلَى دَرَجَةِ الْكَعْبَةِ فَكَانَ فِيمَا قَالَ بَعْدَ أَنْ أَثْنَى عَلَى اللَّهِ أَنْ قَالَ يَا أَيُّهَا النَّاسُ كُلُّ حِلْفٍ كَانَ فِي الْجَاهِلِيَّةِ لَمْ يَزِدْهُ الْإِسْلَامُ إِلَّا شِدَّةً وَلَا حِلْفَ فِي الْإِسْلَامِ وَلَا هِجْرَةَ بَعْدَ الْفَتْحِ يَدُ الْمُسْلِمِينَ وَاحِدَةٌ عَلَى مَنْ سِوَاهُمْ تَتَكَافَأُ دِمَاؤُهُمْ وَلَا يُقْتَلُ مُؤْمِنٌ بِكَافِرٍ وَدِيَةُ الْكَافِرِ كَنِصْفِ دِيَةِ الْمُسْلِمِ أَلَا وَلَا شِغَارَ فِي الْإِسْلَامِ وَلَا جَنَبَ وَلَا جَلَبَ وَتُؤْخَذُ صَدَقَاتُهُمْ فِي دِيَارِهِمْ يُجِيرُ عَلَى الْمُسْلِمِينَ أَدْنَاهُمْ وَيَرُدُّ عَلَى الْمُسْلِمِينَ أَقْصَاهُمْ ثُمَّ نَزَلَ وَقَالَ حُسَيْنٌ إِنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Musnad Ahmad 6716: Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Abul Abbas] dan [Husain bin Muhammad] mereka berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Abi Az Zinad] dari [Abdurrahman Ibnul Harits bin Abdullah bin Ayyass bin Abi Rabi'ah] dari ['Amru bin Syu'aib] dari [bapaknya] dari [kakeknya], dia berkata: bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam berkhutbah dihadapan manusia pada saat penaklukan Makkah di atas tangga Ka'bah. Pertama yang beliau ucapkan adalah kata-kata pujian untuk Allah Ta`ala kemudian bersabda: "Wahai manusia, setiap perjanjian yang terjadi pada masa Jahilliyah tidaklah Islam datang kecuali mengukuhkannya, dan tidak ada perjanjian dalam Islam, tidak ada hijrah setelah dibukanya kota Makkah, seorang muslim adalah penolong bagi yang lainnya, darah mereka sama, seorang mukmin tidak boleh dibunuh sebagai tebusan seorang kafir, diat untuk orang kafir adalah setengah dari seorang muslim. Ketahuilah, sesungguhnya tidak ada syighor (nikah dengan sistem saling tukar dan tanpa mahar) di dalam Islam, harta zakat tidak dihindarkan dan tidak dihantar, harta sedekah mereka diambil dari rumah-rumah mereka, orang yang paling rendah dari mereka sebagai penjamin, --------------kemudian beliau turun." Husain berkata: bahwa ia telah mendengar Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam.
Grade
مسند أحمد ٦٧١٩: حَدَّثَنَا مَرْوَانُ بْنُ شُجَاعٍ أَبُو عَمْرٍو الْجَزَرِيُّ حَدَّثَنِي إِبْرَاهِيمُ بْنُ أَبِي عَبْلَةَ الْعُقَيْلِيُّ مِنْ أَهْلِ بَيْتِ الْمَقْدِسِ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَ قَالَ الْتَقَى عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ وَعَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ عَلَى الْمَرْوَةِ فَتَحَدَّثَا ثُمَّ مَضَى عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَمْرٍو وَبَقِيَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ يَبْكِي فَقَالَ لَهُ رَجُلٌ مَا يُبْكِيكَ يَا أَبَا عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَ هَذَا يَعْنِي عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَمْرٍو زَعَمَ أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ مِنْ كِبْرٍ أَكَبَّهُ اللَّهُ عَلَى وَجْهِهِ فِي النَّارِ
Musnad Ahmad 6719: Telah menceritakan kepada kami [Marwan bin Syuja' Abu 'Amru Al Jazari] telah menceritakan kepada kami [Ibrahim Ibnu Abi 'Ablah Al `Uqaili] dari kalangan penduduk Baitul Maqdis dari [Abu Salamah bin Abdurrahman], dia berkata: [Abdullah bin Umar] pernah bertemu dengan [Abdullah bin 'Amru bin Al 'Ash] di bukit Marwah kemudian keduanya saling berbicara, lalu Abdullah bin 'Amru berlalu dan tinggallah Abdullah bin Umar dengan menangis terisak-isak. Maka seorang lelaki bertanya kepadanya: "Wahai Abu Abdurrahman, apa yang menyebabkanmu menangis?" Ia menjawab: "lelaki ini - (yakni Abdullah bin 'Amru) - ia mengaku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Barangsiapa dalam hatinya terdapat kesombongan sebesar biji sawi, maka Allah akan membanting mukanya dalam api neraka."
Grade
صحيح البخاري ٦٧٢١: حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ بِلَالٍ عَنْ يَحْيَى عَنْ عُبَيْدِ بْنِ حُنَيْنٍ سَمِعَ ابْنَ عَبَّاسٍ عَنْ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ قَالَ جِئْتُ فَإِذَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي مَشْرُبَةٍ لَهُ وَغُلَامٌ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَسْوَدُ عَلَى رَأْسِ الدَّرَجَةِ فَقُلْتُ قُلْ هَذَا عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ فَأَذِنَ لِي
Shahih Bukhari 6721: Telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz bin Abdullah] telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Bilal] dari [Yahya] dari ['Ubaid bin Hunain] ia mendengar [Ibnu Abbas] dari [Umar] radliallahu 'anhum berkata: "Aku datang, tak tahunya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sedang berada sebuah tempat minumnya, dan pelayan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang hitam sedang berada puncak tangga. Aku katakan 'Tolong sampaikan, Aku Umar bin Khattab! Nabi pun mengijinkanku."
مسند أحمد ٦٧٢١: حَدَّثَنَا زَيْدُ بْنُ الْحُبَابِ أَخْبَرَنِي مُوسَى بْنُ عَلِيٍّ قَالَ سَمِعْتُ أَبِي يَقُولُ سَمِعْتُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ تَدْرُونَ مَنْ الْمُسْلِمُ قَالُوا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ قَالَ تَدْرُونَ مَنْ الْمُؤْمِنُ قَالُوا اللَّهُ يَعْنِي وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ مَنْ أَمِنَهُ الْمُؤْمِنُونَ عَلَى أَنْفُسِهِمْ وَأَمْوَالِهِمْ وَالْمُهَاجِرُ مَنْ هَجَرَ السُّوءَ فَاجْتَنَبَهُ
Musnad Ahmad 6721: Telah menceritakan kepada kami [Zaid bin Al Hubab] berkata: telah mengkabarkan kepadaku [Musa bin Ali] dia berkata: aku mendengar [bapakku] berkata: aku mendengar [Abdullah bin 'Amru bin Al 'Ash] berkata: aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Tahukah kalian siapakah orang muslim itu?" Para sahabat menjawab: "Allah dan Rasul-Nya lebih tahu." Beliau bersabda: "Orang muslim ialah yang jika kaum muslimin selamat dari lisan dan tangannya." Beliau bertanya lagi: "Tahukah kalian siapakah orang mukmin itu?" Para sahabat menjawab: "Allah dan Rasul lebih tahu." Beliau bersabda: "Yaitu orang yang jika orang-orang mukmin lainnya merasa aman terhadap jiwa dan harta mereka. Dan orang yang berhijrah ialah yang menjauhi perbuatan buruk dan menghindarinya."
Grade
صحيح البخاري ٦٧٢٤: حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ الْجَعْدِ أَخْبَرَنَا شُعْبَةُ ح و حَدَّثَنِي إِسْحَاقُ أَخْبَرَنَا النَّضْرُ أَخْبَرَنَا شُعْبَةُ عَنْ أَبِي جَمْرَةَ قَالَ كَانَ ابْنُ عَبَّاسٍ يُقْعِدُنِي عَلَى سَرِيرِهِ فَقَالَ لِي إِنَّ وَفْدَ عَبْدِ الْقَيْسِ لَمَّا أَتَوْا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ الْوَفْدُ قَالُوا رَبِيعَةُ قَالَ مَرْحَبًا بِالْوَفْدِ أَوْ الْقَوْمِ غَيْرَ خَزَايَا وَلَا نَدَامَى قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ بَيْنَنَا وَبَيْنَكَ كُفَّارَ مُضَرَ فَمُرْنَا بِأَمْرٍ نَدْخُلُ بِهِ الْجَنَّةَ وَنُخْبِرُ بِهِ مَنْ وَرَاءَنَا فَسَأَلُوا عَنْ الْأَشْرِبَةِ فَنَهَاهُمْ عَنْ أَرْبَعٍ وَأَمَرَهُمْ بِأَرْبَعٍ أَمَرَهُمْ بِالْإِيمَانِ بِاللَّهِ قَالَ هَلْ تَدْرُونَ مَا الْإِيمَانُ بِاللَّهِ قَالُوا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ شَهَادَةُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ وَإِقَامُ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءُ الزَّكَاةِ وَأَظُنُّ فِيهِ صِيَامُ رَمَضَانَ وَتُؤْتُوا مِنْ الْمَغَانِمِ الْخُمُسَ وَنَهَاهُمْ عَنْ الدُّبَّاءِ وَالْحَنْتَمِ وَالْمُزَفَّتِ وَالنَّقِيرِ وَرُبَّمَا قَالَ الْمُقَيَّرِ قَالَ احْفَظُوهُنَّ وَأَبْلِغُوهُنَّ مَنْ وَرَاءَكُمْ
Shahih Bukhari 6724: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Al Ja'd] telah mengabarkan kepada kami [Syu'bah]. (dalam jalur lain disebutkan) telah menceritakan kepadaku [Ishaq] telah mengabarkan kepada kami [An Nadlr] telah mengabarkan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu Jamrah] ia berkata: " [Ibnu Abbas] mendudukkan aku di atas tempat tidurnya dan berkata kepadaku, "Utusan Abdul Qais tatkala mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bertanya: 'Siapa utusan-utusan ini? ' Mereka menjawab, "Rabi'ah!" Nabi kemudian mengucapkan: "Selamat datang wahai para utusan -atau sepertinya mengucapkan-, Selamat datang kaum, dengan tanpa terhinakan dan penyesalan." Mereka katakan, "Ya Rasulullah, antara kami dan engkau ada orang-orang kafir Mudlar, maka suruhlah kami dengan sebuah perintah yang karenanya kami bisa masuk surga dan bisa kami kabarkan kepada orang-orang yang di belakang kami." Lantas mereka bertanya perihal minuman-minuman. Kemudian Rasul melarang mereka empat hal, dan memerintahkan mereka empat hal. Memerintahkan mereka beriman kepada Allah. Beliau bertanya: "Tahukah kalian iman kepada Allah?" Mereka menjawab, "Allah dan Rasul-Nya lah yang lebih tahu!" Beliau menjawab: "Yaitu persaksian bahwa tidak ada sesembahan yang hak selain Allah semata yang tiada sekutu bagi-Nya, dan bahwasanya Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, membayar zakat -dan aku taksir dalam perintahnya ada puasa bulan ramadhan-, dan kalian bayarkan seperlima bagian ghanimah." Dan nabi melarang mereka dari duba', hantam, muzaffat, naqir, dan rupanya beliau juga berkata almuqayyar. Nabi meneruskan: "Jagalah itu semua, dan sampaikan itu semua kepada orang yang berada di belakang kalian."
صحيح البخاري ٦٧٣٠: حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ حَدَّثَنِي مَالِكٌ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ دِينَارٍ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ كَتَبَ إِلَى عَبْدِ الْمَلِكِ بْنِ مَرْوَانَ يُبَايِعُهُ وَأُقِرُّ لَكَ بِذَلِكَ بِالسَّمْعِ وَالطَّاعَةِ عَلَى سُنَّةِ اللَّهِ وَسُنَّةِ رَسُولِهِ فِيمَا اسْتَطَعْتُ
Shahih Bukhari 6730: Telah menceritakan kepada kami [Ismail] telah menceritakan kepadaku [Malik] dari [Abdullah bin Dinar], bahwa [Abdullah bin Umar] berkirim surat kepada Abdul Malik bin Marwan sebagai pernyataan baiat terhadapnya, isinya: "Aku berikrar terhadapmu atas yang demikian dengan mendengar dan taat, di atas sunnah Allah dan sunnah rasul-Nya semaksimal kemampuanku."