Hadits Tentang Akhlaq dan Adab

Shahih Bukhari #6487

صحيح البخاري ٦٤٨٧: حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ عُفَيْرٍ حَدَّثَنِي اللَّيْثُ حَدَّثَنِي عُقَيْلٌ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ أَخْبَرَنِي خَارِجَةُ بْنُ زَيْدِ بْنِ ثَابِتٍ أَنَّ أُمَّ الْعَلَاءِ امْرَأَةً مِنْ الْأَنْصَارِ بَايَعَتْ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَخْبَرَتْهُ أَنَّهُمْ اقْتَسَمُوا الْمُهَاجِرِينَ قُرْعَةً قَالَتْ فَطَارَ لَنَا عُثْمَانُ بْنُ مَظْعُونٍ وَأَنْزَلْنَاهُ فِي أَبْيَاتِنَا فَوَجِعَ وَجَعَهُ الَّذِي تُوُفِّيَ فِيهِ فَلَمَّا تُوُفِّيَ غُسِّلَ وَكُفِّنَ فِي أَثْوَابِهِ دَخَلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقُلْتُ رَحْمَةُ اللَّهِ عَلَيْكَ أَبَا السَّائِبِ فَشَهَادَتِي عَلَيْكَ لَقَدْ أَكْرَمَكَ اللَّهُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَمَا يُدْرِيكِ أَنَّ اللَّهَ أَكْرَمَهُ فَقُلْتُ بِأَبِي أَنْتَ يَا رَسُولَ اللَّهِ فَمَنْ يُكْرِمُهُ اللَّهُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمَّا هُوَ فَوَاللَّهِ لَقَدْ جَاءَهُ الْيَقِينُ وَاللَّهِ إِنِّي لَأَرْجُو لَهُ الْخَيْرَ وَ وَاللَّهِ مَا أَدْرِي وَأَنَا رَسُولُ اللَّهِ مَاذَا يُفْعَلُ بِي فَقَالَتْ وَاللَّهِ لَا أُزَكِّي بَعْدَهُ أَحَدًا أَبَدًا حَدَّثَنَا أَبُو الْيَمَانِ أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ بِهَذَا وَقَالَ مَا أَدْرِي مَا يُفْعَلُ بِهِ قَالَتْ وَأَحْزَنَنِي فَنِمْتُ فَرَأَيْتُ لِعُثْمَانَ عَيْنًا تَجْرِي فَأَخْبَرْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ ذَلِكَ عَمَلُهُ

Shahih Bukhari 6487: Telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin 'Ufair] telah menceritakan kepadaku [Al Laits] telah menceritakan kepada kami [Uqail] dari [Ibnu Syihab] telah mengabarkan kepadaku [Kharijah bin Zaid bin Tsabit], bahwa [Ummul 'Ala] seorang wanita anshar yang pernah berbai'at kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengabarinya: bahwasanya para sahabat membagi-bagi kantong kulit kepada kaum muhajirin, tiba-tiba Utsman bin mazh'un bergegas menemui kami, dan kami tempatkan didalam rumah kami, kemudian ia sakit yang menyebabkan kematiannya. Tatkala ia meninggal, dia dimandikan dan dikafankan dalam kainnya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam masuk. Lantas saya bergumam: 'Kiranya rahmat Alalh terlimpah kepadamu hai Abu Saib, dan persaksianku terhadap dirimu, sungguh Allah telah memuliakanmu.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya: "dari mana kamu tahu bahwa Allah telah memuliakannya?" Saya menjawab: 'Dengan ayahku sebagai tebusanmu ya Rasulullah, siapakah yang dimuliakan Allah? ' Rasulullah bersabda: "Adapun dia, demi Allah, kematian telah merenggutnya, demi Allah, sungguh aku berharap ia memperoleh kebaikan, dan demi Allah, saya tidak tahu bagaimana aku diperlakukan nanti sedang aku Rasulullah." Kata Ummul 'Ala: Demi Allah, saya sama sekali tidak akan mensucikan seseorang setelahnya selamanya.' Telah menceritakan kepada kami [Abul Yaman] Telah mengabarkan kepada kami [Syu'aib] dari [Az Zuhri] dengan isnad ini, dan ia mengatakan: "Saya tidak tahu, bagaimana aku diperlakukan!" kata Ummul 'Ala: hal itu menjadikanku sedih sehingga aku tidur dan aku bermimpi melihat 'Utsman mempunyai mata air yang mengalir, dan aku kabarkan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, dan beliau bersabda: "Itulah amalnya."

Musnad Ahmad #6487

مسند أحمد ٦٤٨٧: حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ يُوسُفَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنِ الْحَسَنِ بْنِ عَمْرٍو عَنِ ابْنِ مُسْلِمٍ قَالَ عَبْد اللَّهِ بْن أَحْمَد وَكَانَ فِي كِتَابِ أَبِي عَنْ الْحَسَنِ بْنِ مُسْلِمٍ فَضَرَبَ عَلَى الْحَسَنِ وَقَالَ عَنْ ابْنِ مُسْلِمٍ وَإِنَّمَا هُوَ مُحَمَّدُ بْنُ مُسْلِمٍ أَبُو الزُّبَيْرِ أَخْطَأَ الْأَزْرَقُ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا رَأَيْتَ أُمَّتِي لَا يَقُولُونَ لِلظَّالِمِ مِنْهُمْ أَنْتَ ظَالِمٌ فَقَدْ تُوُدِّعَ مِنْهُمْ

Musnad Ahmad 6487: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Yusuf] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Al Hasan bin 'Amru] dari [Ibnu Muslim]. -Abdullah bin Ahmad berkata: riwayat ini ada dalam buku bapakku dari Al Hasan bin Muslim dengan mencoret Al Hasan. Sehingga dia berkata: dari Ibnu Muslim namanya adalah Muhamamd bin Muslim Abu Az Zubair, Al Azroq telah keliru-, dari [Abdullah bin 'Amru] dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam, beliau bersabda: "Jika engkau lihat umatku tidak berani mengucapan kepada orang yang zhalim di antara mereka: 'kamu zhalim! ' maka ia adalah bagian dari mereka."

Grade

Musnad Ahmad #6489

مسند أحمد ٦٤٨٩: حَدَّثَنَا حَجَّاجٌ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي ذِئْبٍ وَيَزِيدُ قَالَ أَخْبَرَنَا ابْنُ أَبِي ذِئْبٍ عَنِ الْحَارِثِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَعَنَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الرَّاشِيَ وَالْمُرْتَشِيَ قَالَ يَزِيدُ لَعْنَةُ اللَّهِ عَلَى الرَّاشِي وَالْمُرْتَشِي

Musnad Ahmad 6489: Telah menceritakan kepada kami [Hajjaj] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Dzi`b] dari [Al Harits bin Abdurrahman] dari [Abu Salamah] dari [Abdullah bin 'Amru] dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam, dia berkata: "Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam malaknat pemberi suap dan penerima suap." Dan [Yazid] berkata: "Laknat Allah bagi pemberi dan panerima suap."

Grade

Musnad Ahmad #6490

مسند أحمد ٦٤٩٠: حَدَّثَنَا عَبْدُ الْمَلِكِ بْنُ عَمْرٍو قَالَ لَعَنَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الرَّاشِيَ وَالْمُرْتَشِيَ

Musnad Ahmad 6490: (Masih dari jalur yang sama dengan hadits sebelumnya) telah menceritakan kepada kami [Abdul Malik bin 'Amru], dia berkata: "Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam melaknat pemberi dan penerima suap."

Grade

Musnad Ahmad #6495

مسند أحمد ٦٤٩٥: حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مُحَمَّدٍ الْمُحَارِبِيُّ حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ عَمْرٍو عَنْ أَبِي الزُّبَيْرِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا رَأَيْتَ أُمَّتِي تَهَابُ الظَّالِمَ أَنْ تَقُولَ لَهُ أَنْتَ ظَالِمٌ فَقَدْ تُوُدِّعَ مِنْهُمْ

Musnad Ahmad 6495: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Muhammad Al Muharibi] telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin 'Amru] dari [Abu Az Zubair] dari [Abdullah bin 'Amru], dia berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Jika engkau lihat umatku tidak berani mengucapkan kepada orang yang zhalim, 'engkau zhalim' maka dia adalah bagian dari mereka."

Grade

Musnad Ahmad #6496

مسند أحمد ٦٤٩٦: حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ عَنِ الْحَسَنِ بْنِ عَمْرٍو الْفُقَيْمِيِّ عَنْ مُجَاهِدٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْسَ الْوَاصِلُ بِالْمُكَافِئِ وَلَكِنَّ الْوَاصِلَ مَنْ إِذَا قُطِعَتْ رَحِمُهُ وَصَلَهَا

Musnad Ahmad 6496: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] telah mengkhabarkan kepada kami [Sufyan] dari [Al Hasan bin 'Amru Ats Tsaqofi] dari [Mujahid] dari [Abdullah bin 'Amru], dia berkata: Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Bukanlah yang disebut sebagai penyambung tali kekerabatan itu al Mukafi` (jika orang berbuat baik ia baik, jika orang berbuat jahat ia membalas jahat), tetapi yang disebut sebagai penyambung tali kekerabatan adalah seseorang yang jika ia diputuskan ia menyambungnya kembali."

Grade

Shahih Bukhari #6500

صحيح البخاري ٦٥٠٠: حَدَّثَنَا عَبْدَانُ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ خَارِجَةَ بْنِ زَيْدِ بْنِ ثَابِتٍ عَنْ أُمِّ الْعَلَاءِ وَهِيَ امْرَأَةٌ مِنْ نِسَائِهِمْ بَايَعَتْ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ طَارَ لَنَا عُثْمَانُ بْنُ مَظْعُونٍ فِي السُّكْنَى حِينَ اقْتَرَعَتْ الْأَنْصَارُ عَلَى سُكْنَى الْمُهَاجِرِينَ فَاشْتَكَى فَمَرَّضْنَاهُ حَتَّى تُوُفِّيَ ثُمَّ جَعَلْنَاهُ فِي أَثْوَابِهِ فَدَخَلَ عَلَيْنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقُلْتُ رَحْمَةُ اللَّهِ عَلَيْكَ أَبَا السَّائِبِ فَشَهَادَتِي عَلَيْكَ لَقَدْ أَكْرَمَكَ اللَّهُ قَالَ وَمَا يُدْرِيكِ قُلْتُ لَا أَدْرِي وَاللَّهِ قَالَ أَمَّا هُوَ فَقَدْ جَاءَهُ الْيَقِينُ إِنِّي لَأَرْجُو لَهُ الْخَيْرَ مِنْ اللَّهِ وَاللَّهِ مَا أَدْرِي وَأَنَا رَسُولُ اللَّهِ مَا يُفْعَلُ بِي وَلَا بِكُمْ قَالَتْ أُمُّ الْعَلَاءِ فَوَاللَّهِ لَا أُزَكِّي أَحَدًا بَعْدَهُ قَالَتْ وَرَأَيْتُ لِعُثْمَانَ فِي النَّوْمِ عَيْنًا تَجْرِي فَجِئْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَذَكَرْتُ ذَلِكَ لَهُ فَقَالَ ذَاكِ عَمَلُهُ يَجْرِي لَهُ

Shahih Bukhari 6500: Telah menceritakan kepada kami ['Abdan] telah mengabarkan kepada kami [Abdullah] telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari [Kharijah bin Zaid bin tsabit] dari [Ummul 'Alaa`] salah seorang sahabiyah yang pernah ikut berbaiat kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, mengatakan: Utsman bin mazh'un mendatangi kami dalam sebuah hunian ketika orang anshar membagi-bagi pembagian hunian kaum muhajirin, ia kemudian mengeluhkan sakitnya dan kami merawatnya hingga meninggal. Kemudian kami mengkafaninya dengan bajunya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam selanjutnya menemui kami, dan kami berujar: 'Semoga engkau hai Abu Sa`ib, mendapat rahmat Allah, kesaksianku terhadapmu, adalah betul-betul Allah telah memuliakanmu! ' Nabi bertanya: "dari mana kamu tahu?" Aku jawab: 'Saya tidak tahu.' Nabi bersabda: "demi Allah sungguh ia telah menghadapi kematian, dan saya hanya berharap ia memperoleh kebaikan dari Allah, demi Allah, aku tidak tahu padahal aku adalah Rasulullah bagaimana nantinya aku diperlakukan, juga tidak tahu bagaimana kalian diperlakukan." Ummul 'Ala` berguman: 'Demi Allah, aku tidak akan mensucikan seseorang setelahnya'. Dia menuturkan kembali: 'dan aku bermimpi melihat Ustman bin mazh'un mempunyai sungai yang mengalir, kemudian aku mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, aku ceritakan mimpiku kepada beliau, dan beliau bersabda: "Itu pertanda bahwa amalnya terus mengalir baginya."

Musnad Ahmad #6502

مسند أحمد ٦٥٠٢: حَدَّثَنَا وَكِيعٌ قَالَ حَدَّثَنَا الْمَسْعُودِيُّ وَيَزِيدُ قَالَ أَخْبَرَنَا الْمَسْعُودِيُّ عَنْ عَمْرِو بْنِ مُرَّةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الْحَارِثِ الْمُكْتِبِ عَنْ أَبِي كَثِيرٍ الزُّبَيْدِيِّ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِيَّاكُمْ وَالشُّحَّ فَإِنَّهُ أَهْلَكَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ أَمَرَهُمْ بِالظُّلْمِ فَظَلَمُوا وَأَمَرَهُمْ بِالْقَطِيعَةِ فَقَطَعُوا وَأَمَرَهُمْ بِالْفُجُورِ فَفَجَرُوا وَإِيَّاكُمْ وَالظُّلْمَ فَإِنَّ الظُّلْمَ ظُلُمَاتٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَإِيَّاكُمْ وَالْفُحْشَ فَإِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْفُحْشَ وَلَا التَّفَحُّشَ قَالَ فَقَامَ إِلَيْهِ رَجُلٌ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ الْمُسْلِمِينَ أَفْضَلُ قَالَ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ قَالَ فَقَامَ هُوَ أَوْ آخَرُ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ الْجِهَادِ أَفْضَلُ قَالَ مَنْ عَقَرَ جَوَادَهُ وَأُهْرِيقَ دَمُهُ قَالَ أَبِي و قَالَ يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ فِي حَدِيثِهِ ثُمَّ نَادَاهُ هَذَا أَوْ غَيْرُهُ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ الْهِجْرَةِ أَفْضَلُ قَالَ أَنْ تَهْجُرَ مَا كَرِهَ رَبُّكَ وَهُمَا هِجْرَتَانِ هِجْرَةٌ لِلْبَادِي وَهِجْرَةٌ لِلْحَاضِرِ فَأَمَّا هِجْرَةُ الْبَادِي فَيُطِيعُ إِذَا أُمِرَ وَيُجِيبُ إِذَا دُعِيَ وَأَمَّا هِجْرَةُ الْحَاضِرِ فَهِيَ أَشَدُّهُمَا بَلِيَّةً وَأَعْظَمُهُمَا أَجْرًا

Musnad Ahmad 6502: Telah menceritakan kepada kami [Waqi'] telah menceritakan kepada kami [Al Mas'udi]. Dan [Yazid] berkata: telah mengkhabarkan kepada kami [Al Mas'udi] dari ['Amru bin Murroh] dari [Abdullah bin Al Harits Al Muktibi] dari [Abu Katsir Az Zubaidi] dari [Abdullah bin 'Amru], dia berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "berhati-hatilah kalian dari sifat bakhil, sesungguhnya sifat bakhil telah membinasakan orang-orang sebelum kalian, jika sifat itu menyuruh mereka berbuat zhalim, mereka pun berbuat zhalim, jika menyuruh mereka untuk memutuskan hubungan kekerabatan mereka pun memutuskannya, jika menyuruh berbuat dosa mereka pun berbuat dosa. maka berhati-hatilah kalian dari berbuat zhalim, karena kezhaliman adalah kegelapan pada hari kiamat. Dan berhati-hatilah kalian dari sifat keji, karena sesungguhnya Allah tidak suka dengan kekejian dan perkataan keji." Dia berkata: maka berdirilah seorang laki-laki seraya berkata: "Wahai Rasulullah, muslim yang bagaimanakah yang paling utama?" Beliau menjwab: "Yaitu seorang muslim yang kaum muslimin selamat dari bahaya lisan dan tangannya." Dai berkata: maka berdirilah laki-laki tersebut, atau laki-laki lainnya seraya bertanya: "wahai Rasulullah, jihad yang bagaimanakah yang paling utama?" Beliau menjawab: "Yaitu orang yang kudanya terluka dan darahnya bersimbah." Bapakku berkata: dan Yazid bin Harun berkata dalam haditsnya, kemudian ini atau yang lainnya berseru dan berkata: "Wahai Rasulullah, hijrah yang bagaimana yang paling utama?" Beliau menjawab: "Engkau jauhi sesuatu yang telah dibenci oleh Rabbmu, sedangkan hijrah itu sendiri ada dua: Hijrah Al Hadlir dan Hijrah Al Badiy. Hijrah Al Badiy adalah taat apabila diperintah, dan selalu siap jika diseru. Adapun Hijrah Al Hadlir adalah hijrah yang lebih berat ujian dan pahalanya di antara kedua hijrah tersebut."

Grade

Musnad Ahmad #6503

مسند أحمد ٦٥٠٣: حَدَّثَنَا وَكِيعٌ حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ عَنْ زَيْدِ بْنِ وَهْبٍ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَبْدِ رَبِّ الْكَعْبَةِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ كُنْتُ جَالِسًا مَعَهُ فِي ظِلِّ الْكَعْبَةِ وَهُوَ يُحَدِّثُ النَّاسَ قَالَ كُنَّا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي سَفَرٍ فَنَزَلْنَا مَنْزِلًا فَمِنَّا مَنْ يَضْرِبُ خِبَاءَهُ وَمِنَّا مَنْ هُوَ فِي جَشْرِهِ وَمِنَّا مَنْ يَنْتَضِلُ إِذْ نَادَى مُنَادِي رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الصَّلَاةَ جَامِعَةً قَالَ فَانْتَهَيْتُ إِلَيْهِ وَهُوَ يَخْطُبُ النَّاسَ وَيَقُولُ أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّهُ لَمْ يَكُنْ نَبِيٌّ قَبْلِي إِلَّا كَانَ حَقًّا عَلَيْهِ أَنْ يَدُلَّ أُمَّتَهُ عَلَى مَا يَعْلَمُهُ خَيْرًا لَهُمْ وَيُنْذِرَهُمْ مَا يَعْلَمُهُ شَرًّا لَهُمْ أَلَا وَإِنَّ عَافِيَةَ هَذِهِ الْأُمَّةِ فِي أَوَّلِهَا وَسَيُصِيبُ آخِرَهَا بَلَاءٌ وَفِتَنٌ يُرَقِّقُ بَعْضُهَا بَعْضًا تَجِيءُ الْفِتْنَةُ فَيَقُولُ الْمُؤْمِنُ هَذِهِ مُهْلِكَتِي ثُمَّ تَنْكَشِفُ ثُمَّ تَجِيءُ فَيَقُولُ هَذِهِ هَذِهِ ثُمَّ تَجِيءُ فَيَقُولُ هَذِهِ هَذِهِ ثُمَّ تَنْكَشِفُ فَمَنْ أَحَبَّ أَنْ يُزَحْزَحَ عَنْ النَّارِ وَيَدْخُلَ الْجَنَّةَ فَلْتُدْرِكْهُ مَنِيَّتُهُ وَهُوَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَيَأْتِي إِلَى النَّاسِ مَا يُحِبُّ أَنْ يُؤْتَى إِلَيْهِ وَمَنْ بَايَعَ إِمَامًا فَأَعْطَاهُ صَفْقَةَ يَدِهِ وَثَمَرَةَ قَلْبِهِ فَلْيُطِعْهُ إِنْ اسْتَطَاعَ وَقَالَ مَرَّةً مَا اسْتَطَاعَ فَلَمَّا سَمِعْتُهَا أَدْخَلْتُ رَأْسِي بَيْنَ رَجُلَيْنِ وَقُلْتُ فَإِنَّ ابْنَ عَمِّكَ مُعَاوِيَةَ يَأْمُرُنَا فَوَضَعَ جُمْعَهُ عَلَى جَبْهَتِهِ ثُمَّ نَكَسَ ثُمَّ رَفَعَ رَأْسَهُ فَقَالَ أَطِعْهُ فِي طَاعَةِ اللَّهِ وَاعْصِهِ فِي مَعْصِيَةِ اللَّهِ قُلْتُ لَهُ أَنْتَ سَمِعْتَ هَذَا مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ نَعَمْ سَمِعَتْهُ أُذُنَايَ وَوَعَاهُ قَلْبِي حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ عُمَرَ أَبُو الْمُنْذِرِ حَدَّثَنَا يُونُسُ بْنُ أَبِي إِسْحَاقَ حَدَّثَنِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ أَبِي السَّفَرِ عَنِ الشَّعْبِيِّ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَبْدِ رَبِّ الْكَعْبَةِ الصَّائِدِيِّ قَالَ رَأَيْتُ جَمَاعَةً عِنْدَ الْكَعْبَةِ فَجَلَسْتُ إِلَيْهِمْ فَإِذَا رَجُلٌ يُحَدِّثُهُمْ فَإِذَا هُوَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَمْرٍو قَالَ خَرَجْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي سَفَرٍ فَنَزَلْنَا مَنْزِلًا فَذَكَرَ الْحَدِيثَ

Musnad Ahmad 6503: Telah menceritakan kepada kami [Waqi'] telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Zaid bin Wahb] dari [Abdurrahman bin `Abd Rabbul Ka'bah] dari [Abdullah bin 'Amru] berkata: aku duduk bersamanya di bawah naungan Ka'bah sedang dia ketika itu sedang berbicara dengan orang banyak. Dia berkata: kami bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam dalam safar, maka kami pun singgah di suatu tempat, di antara kami ada yang memasang tenda, ada yang tidur di rerumputan dan ada yang bermain panahan ketika ada panggilan yang menyeru: 'Ash Shalaatu Jami'ah'. Dia berkata: maka aku menuju kepadanya dan beliau waktu itu sedang berkhutbah di hadapan manusia seraya bersabda: "Wahai manusia sekalian, tidaklah ada seorang Nabi pun sebelumku kecuali wajib baginya menunjukkan kepada umatnya sesuatu yang ia anggap baik untuk mereka, serta mengingatkan mereka apa-apa yang ia anggap buruk atas mereka. Sesungguhnya keselamatan umat ini adalah pada masa permulaannya, dan pada penghujungnya akan tertimpa musibah dan fitnah yang bisa menjadikan lemah sebagian dengan sebagian yang lain. Ketika fitnah itu datang maka seorang mukmin akan berkata: ini adalah kebinasaannku lalu fitnah itu hilang. Kemudian fitnah itu datang lagi, maka ia berkata: ini dan ini. Kemudian fitnah itu datang lagi, maka ia berkata: ini dan ini. kemudian fitnah itu hilang." Beliau bersabda: "Maka barangsiapa ingin terhindar dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, ketika datang kematiannya hendaknya ia dalam keadaan beriman kepada Allah dan hari akhir. Berbuat baik kepada manusia sebagaimana ia suka bila mereka berbuat baik kepadanya. Maka barangsiapa berbaiat kepada seorang Imam, dan dia telah menyerahkan uluran tangan dan keteguhan hatinya, hendaklah ia taat kepadanya jika mampu." Dan bersabda pada kesempatan lain: "semampunya." Maka ketika aku telah mendengarnya akupun menyelipkan kepalaku di antara dua orang laki-laki. Dan Aku berkata: "sesungguhnya putra pamanmu -Mu'awiyah- telah menyuruh kita." Lalu ia pun meletakkan kedua telapak tangannya di mukanya seraya menunduk kemudian mengangkat kepalanya ke atas. Dia berkata: "Taatilah ia dalam ketaatan kepada Allah dan ingkarilah ia ketika bermaksiat kepada Allah." Aku berkata: "apakah hal ini kamu dengar dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam?" Dia menjawab: "Benar, telingaku sendiri yang mendengarnya dan juga hatiku." Telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Umar Abul Mundzir] telah menceritakan kepada kami [Yunus bin Abu Ishaq] telah menceritakan kepadaku [Abdullah bin Abi As Safar] dari [Asy Sya'bi] dari [Abdurrahman bin Abdu Rabbul Ka'bah Ash Sha'idi] berkata: "aku melihat sekelompok orang di Ka'bah, maka aku pun ikut duduk bersama mereka, dan ternyata ada seseorang yang sedang berbicara kepada mereka. Dan ternyata orang itu adalah [Abdullah bin 'Amru], dia berkata: "kami keluar bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam kemudian singgah di suatu tempat." Kemudian ia menyebutkan hadits tersebut.

Grade

Musnad Ahmad #6505

مسند أحمد ٦٥٠٥: حَدَّثَنَا وَكِيعٌ حَدَّثَنِي خَلِيفَةُ بْنُ خَيَّاطٍ عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يُقْتَلُ مُسْلِمٌ بِكَافِرٍ وَلَا ذُو عَهْدٍ فِي عَهْدِهِ

Musnad Ahmad 6505: Telah menceritakan kepada kami [Waqi'] telah menceritakan kepadaku [Khalifah bin Khayyath] dari ['Amru bin Syu'aib] dari [bapaknya] dari [kakeknya], dia berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Seorang muslim tidak boleh dibunuh sebagai tebusan seorang kafir, dan juga tidak boleh dibunuh seorang kafir yang mempunyai ikatan perajanjian."

Grade