Hadits Tentang Akhlaq dan Adab

Musnad Ahmad #6374

مسند أحمد ٦٣٧٤: حَدَّثَنَا هَيْثَمُ بْنُ خَارِجَةَ حَدَّثَنَا حَفْصُ بْنُ مَيْسَرَةَ عَنِ ابْنِ حَرْمَلَةَ عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يَقُصُّ عَلَى النَّاسِ إِلَّا أَمِيرٌ أَوْ مَأْمُورٌ أَوْ مُرَاءٍ

Musnad Ahmad 6374: Telah menceritakan kepada kami [Haitsam bin Khorijah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hafsh bin Maisaroh] dari [Ibnu Harmalah] dari ['Amru bin Syu'aib] dari [bapaknya] dari [kakeknya], bahwa Nabi Shallallahu 'Aliahi Wasallam bersabda: "Hendaklah tidak berbicara kepada manusia kecuali seorang pemimpin, atau orang yang disuruh (untuk berbicara), atau orang yang pandai berdebat."

Grade

Shahih Bukhari #6380

صحيح البخاري ٦٣٨٠: وَبِإِسْنَادِهِ لَوْ اطَّلَعَ فِي بَيْتِكَ أَحَدٌ وَلَمْ تَأْذَنْ لَهُ خَذَفْتَهُ بِحَصَاةٍ فَفَقَأْتَ عَيْنَهُ مَا كَانَ عَلَيْكَ مِنْ جُنَاحٍ

Shahih Bukhari 6380: (Masih dari jalur periwayatan yang sama dengan hadits sebelumnya -dari [Abu Hurairah]-) "Jika seseorang mengintip rumahmu padahal kamu tidak mengijinkannya, lalu kamu melemparnya dengan batu sehingga membutakan matanya, kamu tidak mendapat dosa karenanya."

Shahih Bukhari #6381

صحيح البخاري ٦٣٨١: حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ حُمَيْدٍ أَنَّ رَجُلًا اطَّلَعَ فِي بَيْتِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَسَدَّدَ إِلَيْهِ مِشْقَصًا فَقُلْتُ مَنْ حَدَّثَكَ قَالَ أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ

Shahih Bukhari 6381: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Humaid], ada seorang laki-laki mengintip rumah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, maka beliau memperlihatkan anak panahnya kepadanya. Saya (Yahya Al Qaththan) bertanya: 'Siapa yang menceritakan hadits ini kepadamu? ' Humaid menjawab: [Anas bin Malik].

Musnad Ahmad #6390

مسند أحمد ٦٣٩٠: حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنِ ابْنِ عَجْلَانَ عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يُحْشَرُ الْمُتَكَبِّرُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَمْثَالَ الذَّرِّ فِي صُوَرِ النَّاسِ يَعْلُوهُمْ كُلُّ شَيْءٍ مِنْ الصَّغَارِ حَتَّى يَدْخُلُوا سِجْنًا فِي جَهَنَّمَ يُقَالُ لَهُ بُولَسُ فَتَعْلُوَهُمْ نَارُ الْأَنْيَارِ يُسْقَوْنَ مِنْ طِينَةِ الْخَبَالِ عُصَارَةِ أَهْلِ النَّارِ

Musnad Ahmad 6390: Telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Ibnu 'Ijlan] dari ['Amru bin Syu'aib] dari [bapaknya] dari [kakeknya], dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam bahwa beliau bersabda: "Orang-orang yang takabbur kelak di hari kiamat akan dibangkitkan dalam bentuk seperti semut kecil berwujud manusia. Dihadapan mereka segala sesuatu tampak tinggi karena sangat kecilnya mereka, hingga mereka dimasukkan ke dalam penjara neraka jahannam yang bernama Bulas dan merekapun dilahap api Al An-yar, mereka juga diberi minum dari Thinatul Khobal (darah dan nanah) para penghuni neraka."

Grade

Shahih Bukhari #6391

صحيح البخاري ٦٣٩١: حَدَّثَنَا أَبُو النُّعْمَانِ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي بَكْرِ بْنِ أَنَسٍ عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَجُلًا اطَّلَعَ مِنْ حُجْرٍ فِي بَعْضِ حُجَرِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَامَ إِلَيْهِ بِمِشْقَصٍ أَوْ بِمَشَاقِصَ وَجَعَلَ يَخْتِلُهُ لِيَطْعُنَهُ

Shahih Bukhari 6391: Telah menceritakan kepada kami [Abu Nu'man] telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari ['Ubaidullah bin Abu Bakar bin Anas] dari Anas radliallahu 'anhu, ada seseorang yang mengintip salah satu kamar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, maka beliau menuju orang itu sambil membawa guntingnya dan beliau sembunyikan untuk ditusukkannya.

Shahih Bukhari #6392

صحيح البخاري ٦٣٩٢: حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا لَيْثٌ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ أَنَّ سَهْلَ بْنَ سَعْدٍ السَّاعِدِيَّ أَخْبَرَهُ أَنَّ رَجُلًا اطَّلَعَ فِي جُحْرٍ فِي بَابِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَمَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِدْرًى يَحُكُّ بِهِ رَأْسَهُ فَلَمَّا رَآهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَوْ أَعْلَمُ أَنَّكَ تَنْتَظِرُنِي لَطَعَنْتُ بِهِ فِي عَيْنَيْكَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّمَا جُعِلَ الْإِذْنُ مِنْ قِبَلِ الْبَصَرِ

Shahih Bukhari 6392: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Al Laits] dari [Ibnu Syihab], [Sahal bin Sa'd as Sa'idi] mengabarkannya, ada seseorang yang mengitintip melalui lubang pintu kamar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam yang ketika itu beliau tengah menyisir kepalanya, ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melihatnya, beliau bersabda: "Kalaulah aku tahu bahwa engkau mengintip, niscaya sisir itu kutusukkan pada kedua matamu, " lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Hanyasanya ijin demi pandangan."

Shahih Bukhari #6393

صحيح البخاري ٦٣٩٣: حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ حَدَّثَنَا أَبُو الزِّنَادِ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ أَبُو الْقَاسِمِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَوْ أَنَّ امْرَأً اطَّلَعَ عَلَيْكَ بِغَيْرِ إِذْنٍ فَخَذَفْتَهُ بِعَصَاةٍ فَفَقَأْتَ عَيْنَهُ لَمْ يَكُنْ عَلَيْكَ جُنَاحٌ

Shahih Bukhari 6393: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Abdullah] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] telah menceritakan kepada kami [Abu Az Zanad] dari [Al A'raj] dari [Abu Hurairah] mengatakan, Abul Qashim shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika seseorang mengintipmu tanpa seijinmu, lantas engkau tusuk dengan tongkat sehingga matanya buta, maka tak ada diyat atasmu."

Musnad Ahmad #6405

مسند أحمد ٦٤٠٥: حَدَّثَنَا يَزِيدُ أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَاقَ عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ لَمَّا دَخَلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَكَّةَ عَامَ الْفَتْحِ قَامَ فِي النَّاسِ خَطِيبًا فَقَالَ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّهُ مَا كَانَ مِنْ حِلْفٍ فِي الْجَاهِلِيَّةِ فَإِنَّ الْإِسْلَامَ لَمْ يَزِدْهُ إِلَّا شِدَّةً وَلَا حِلْفَ فِي الْإِسْلَامِ وَالْمُسْلِمُونَ يَدٌ عَلَى مَنْ سِوَاهُمْ تَكَافَأُ دِمَاؤُهُمْ يُجِيرُ عَلَيْهِمْ أَدْنَاهُمْ وَيَرُدُّ عَلَيْهِمْ أَقْصَاهُمْ تُرَدُّ سَرَايَاهُمْ عَلَى قَعَدِهِمْ لَا يُقْتَلُ مُؤْمِنٌ بِكَافِرٍ دِيَةُ الْكَافِرِ نِصْفُ دِيَةِ الْمُسْلِمِ لَا جَلَبَ وَلَا جَنَبَ وَلَا تُؤْخَذُ صَدَقَاتُهُمْ إِلَّا فِي دِيَارِهِمْ

Musnad Ahmad 6405: Telah menceritakan kepada kami [Yazid] telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Ishaq] dari [Amr bin Syu'bah] dari [bapaknya] dari kakeknya [Abdullah bin 'Amr] dia berkata: ketika Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam masuk Makkah di tahun penaklukan, beliau berdiri dan berkhutbah di hadapan manusia: "wahai manusia sesungguhnya perjanjian yang terjadi pada masa Jahililliyah tidaklah, maka tidaklah datang Islam kecuali telah mengukuhkannya, dan tidak ada perjanjian dalam Islam. Kaum muslimin adalah tangan (penolong) bagi yang lainnya, darah mereka sama, orang-orang lemahnya melindungi mereka, orang-orang pinggirannya telah memulangkan mereka, mengembalikan tawanan-tawanan mereka,

Grade

Shahih Bukhari #6408

صحيح البخاري ٦٤٠٨: حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا بِشْرُ بْنُ الْمُفَضَّلِ حَدَّثَنَا الْجُرَيْرِيُّ ح و حَدَّثَنِي قَيْسُ بْنُ حَفْصٍ حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ أَخْبَرَنَا سَعِيدٌ الْجُرَيْرِيُّ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ أَبِي بَكْرَةَ عَنْ أَبِيهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَكْبَرُ الْكَبَائِرِ الْإِشْرَاكُ بِاللَّهِ وَعُقُوقُ الْوَالِدَيْنِ وَشَهَادَةُ الزُّورِ وَشَهَادَةُ الزُّورِ ثَلَاثًا أَوْ قَوْلُ الزُّورِ فَمَا زَالَ يُكَرِّرُهَا حَتَّى قُلْنَا لَيْتَهُ سَكَتَ

Shahih Bukhari 6408: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] telah menceritakan kepada kami [Bisyr bin Mufadhdhal] telah menceritakan kepada kami [Al Jurairi] -lewat jalur periwayatan lain- telah menceritakan kepadaku [Qais bin Hafsh] telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Ibrahim] Telah mengabarkan kepada kami [Sa'id Al Jurairi] telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Abu Bakrah] dari [ayahnya] radliallahu 'anhu mengatakan, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Dosa yang paling besar diantara dosa-dosa besar lainnya adalah menyekutukan Allah, durhaka kepada orang tua, kesaksian palsu, kesaksian palsu (beliau mengulanginya tiga kali), atau ucapan dusta, " beliau tidak henti-henti mengulang-ulanginya sehingga kami mengatakan: 'Duhai, sekiranya beliau diam.'

Musnad Ahmad #6408

مسند أحمد ٦٤٠٨: حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ أَخْبَرَنَا هَمَّامٌ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ كُلُوا وَاشْرَبُوا وَتَصَدَّقُوا وَالْبَسُوا غَيْرَ مَخِيلَةٍ وَلَا سَرَفٍ وَقَالَ يَزِيدُ مَرَّةً فِي غَيْرِ إِسْرَافٍ وَلَا مَخِيلَةٍ

Musnad Ahmad 6408: Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] telah mengkhabarkan kepada kami [Hammam] dari [Qotadah] dari ['Amru bin Syu'aib] dari [bapaknya] dari [kakeknya], dia berkata: bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Makanlah, minumlah, bersedekahlah, dan berpakaianlah kalian dengan tidak merasa bangga dan sombong serta berlebih-lebihan." Kesempatan lain Yazid berkata: "dengan tidak isrof (berlebihan), dan tidak sombong."

Grade