Hadits Tentang Akhlaq dan Adab

Sunan Darimi #296

سنن الدارمي ٢٩٦: أَخْبَرَنَا الْحَسَنُ بْنُ عَرَفَةَ حَدَّثَنَا الْمُبَارَكُ بْنُ سَعِيدٍ عَنْ أَخِيهِ سُفْيَانَ الثَّوْرِيِّ عَنْ عِمْرَانَ الْمِنْقَرِيِّ قَالَ قُلْتُ لِلْحَسَنِ يَوْمًا فِي شَيْءٍ قَالَهُ يَا أَبَا سَعِيدٍ لَيْسَ هَكَذَا يَقُولُ الْفُقَهَاءُ فَقَالَ وَيْحَكَ وَرَأَيْتَ أَنْتَ فَقِيهًا قَطُّ إِنَّمَا الْفَقِيهُ الزَّاهِدُ فِي الدُّنْيَا الرَّاغِبُ فِي الْآخِرَةِ الْبَصِيرُ بِأَمْرِ دِينِهِ الْمُدَاوِمُ عَلَى عِبَادَةِ رَبِّهِ

Sunan Darimi 296: Telah mengabarkan kepada kami [Al Hasan bin 'Arafah] telah menceritakan kepada kami [Al Mubarak bin Sa'id] dari saudaranya - [Sufyan Al Tsauri] -, dari [Imran Al Minqari] ia berkata: Pada satu hari aku pernah bertanya kepada Al Hasan tentang sesuatu, dikatakan kepadanya: "Wahai Abu Sa'id, bukanlah seperti ini yang dikatakan oleh para ahli fiqih!" Maka [Al Hasan] menjawab: "Celaka kamu, kamu telah menganggap dirimu seorang ahli fiqih, hanyasanya seorang ahli fiqih adalah ia yang bersikap zuhud dari (gemerlapnya) dunia dan cinta akan akhirat, yang berilmu dalam permasalahan agamanya, serta selalu (menjaga) ibadahnya kepada Rabbnya."

Grade

Sunan Darimi #297

سنن الدارمي ٢٩٧: أَخْبَرَنَا الْحَسَنُ بْنُ عَرَفَةَ حَدَّثَنَا النَّضْرُ بْنُ إِسْمَعِيلَ الْبَجَلِيُّ عَنْ مِسْعَرٍ عَنْ سَعْدِ بْنِ إِبْرَاهِيمَ قَالَ قِيلَ لَهُ مَنْ أَفْقَهُ أَهْلِ الْمَدِينَةِ قَالَ أَتْقَاهُمْ لِرَبِّهِ

Sunan Darimi 297: Telah mengabarkan kepada kami [Al Hasan bin 'Arafah] telah menceritakan kepada kami [An Nadlr bin Ismail Al Bajali] dari [Mis'ar] dari [Sa'ad bin Ibrahim] ia berkata: "ia ditanya: 'Siapakah orang yang paling menguasai ilmu fikih dari penduduk Madinah? ', ia menjawab: 'yaitu orang yang paling bertakwa kepada Tuhannya' ".

Grade

Sunan Darimi #298

سنن الدارمي ٢٩٨: أَخْبَرَنَا الْحَسَنُ بْنُ عَرَفَةَ حَدَّثَنَا الْحُسَيْنُ بْنُ عَلِيٍّ عَنْ لَيْثِ بْنِ أَبِي سُلَيْمٍ عَنْ مُجَاهِدٍ قَالَ إِنَّمَا الْفَقِيهُ مَنْ يَخَافُ اللَّهَ

Sunan Darimi 298: Telah mengabarkan kepada kami [Al Hasan bin 'Arafah] telah menceritakan kepada kami [Al Husain bin Ali] dari [Laits bin Abu Sulaim] dari [Mujahid] ia berkata: "Seorang ahli fikih hanyalah yang takut kepada Allah".

Grade

Sunan Darimi #299

سنن الدارمي ٢٩٩: أَخْبَرَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ أَبَانَ عَنْ يَعْقُوبَ الْقُمِّيِّ حَدَّثَنِي لَيْثُ بْنُ أَبِي سُلَيْمٍ عَنْ يَحْيَى هُوَ ابْنُ عَبَّادٍ عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ قَالَ إِنَّ الْفَقِيهَ حَقَّ الْفَقِيهِ مَنْ لَمْ يُقَنِّطْ النَّاسَ مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ وَلَمْ يُرَخِّصْ لَهُمْ فِي مَعَاصِي اللَّهِ وَلَمْ يُؤَمِّنْهُمْ مِنْ عَذَابِ اللَّهِ وَلَمْ يَدَعْ الْقُرْآنَ رَغْبَةً عَنْهُ إِلَى غَيْرِهِ إِنَّهُ لَا خَيْرَ فِي عِبَادَةٍ لَا عِلْمَ فِيهَا وَلَا عِلْمٍ لَا فَهْمَ فِيهِ وَلَا قِرَاءَةٍ لَا تَدَبُّرَ فِيهَا

Sunan Darimi 299: Telah mengabarkan kepada kami [Isma`il bin `Aban] dari [Ya'qub Al Qummi] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Laits bin Abu Sulaim] dari [Yahya Ibnu 'Abbad], dari [Ali bin Abu Thalib] ia berkata: "Seorang yang benar-benar ahli fikih adalah yang tidak membuat manusia putus asa dari rahmat Allah, tidak memberi mereka rukhshah (keringanan) hingga tergelincir pada kemaksiatan kepada Allah, tidak membuat mereka merasa aman dari adzab Allah, dan tidak meninggalkan Al Qur`an karena membencinya beralih ke lainnya. Sesungguhnya tiada kebaikan dalam ibadah tanpa didasari ilmu padanya, tiada ilmu tanpa adanya kepahaman padanya, serta tiada bacaan tanpa adanya tadabur (usaha melakukan perenungan) padanya".

Grade

Sunan Darimi #300

سنن الدارمي ٣٠٠: حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ عَرَفَةَ حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ عَنْ لَيْثٍ عَنْ يَحْيَى بْنِ عَبَّادٍ قَالَ قَالَ عَلِيٌّ الْفَقِيهُ حَقُّ الْفَقِيهِ الَّذِي لَا يُقَنِّطُ النَّاسَ مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ وَلَا يُؤَمِّنُهُمْ مِنْ عَذَابِ اللَّهِ وَلَا يُرَخِّصُ لَهُمْ فِي مَعَاصِي اللَّهِ إِنَّهُ لَا خَيْرَ فِي عِبَادَةٍ لَا عِلْمَ فِيهَا وَلَا خَيْرَ فِي عِلْمٍ لَا فَهْمَ فِيهِ وَلَا خَيْرَ فِي قِرَاءَةٍ لَا تَدَبُّرَ فِيهَا

Sunan Darimi 300: Telah mengabarkan kepada kami [Al Hasan bin 'Arafah] telah menceritakan kepada kami [Ismail bin Ibrahim] dari [Laits] dari [Yahya bin 'Abbad] ia berkata: " [Ali] radliallahu 'anhu telah berkata: 'Seorang yang benar-benar ahli fikih adalah orang yang tidak membuat manusia putus asa dari rahmat Allah, jangan membuat mereka merasa aman dari adzab Allah dan jangan memberikan mereka kemudahan hingga akhirnya terjatuh ke dalam perbuatan maksiat. Sesungguhnya tidak ada kebaikan dalam ibadah yang dilakukan tanpa dasar ilmu, tidak ada kebaikan dalam ilmu tanpa pemahaman dan tidak ada kebaikan dalam membaca Al qur`an tanpa merenungi maknanya' ".

Grade

Musnad Ahmad #300

مسند أحمد ٣٠٠: حَدَّثَنَا عَبْدُ الْمَلِكِ بْنُ عَمْرٍو حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ سَعْدٍ عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ عَنْ أَبِيهِ قَالَ سَمِعْتُ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُ فِيمَا الرَّمَلَانُ الْآنَ وَالْكَشْفُ عَنْ الْمَنَاكِبِ وَقَدْ أَطَّأَ اللَّهُ الْإِسْلَامَ وَنَفَى الْكُفْرَ وَأَهْلَهُ وَمَعَ ذَلِكَ لَا نَدَعُ شَيْئًا كُنَّا نَفْعَلُهُ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Musnad Ahmad 300: Telah menceritakan kepada kami [Abdul Malik Bin 'Amru] Telah menceritakan kepada kami [Hisyam Bin Sa'd] dari [Zaid Bin Aslam] dari [bapaknya] dia berkata: aku mendengar [Umar Bin Al Khaththab] berkata: "Untuk apa Raml (lari-lari kecil ketika thawaf dan Sa'i) pada saat ini dan membuka pundak, padahal Allah telah mengokohkan Islam dan menghilangkan kekufuran beserta pemeluknya, namun meski demikian kami tidak akan meninggalkan sesuatu yang pernah kami lakukan di masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam."

Grade

Sunan Tirmidzi #301

سنن الترمذي ٣٠١: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الْمَلِكِ بْنِ أَبِي الشَّوَارِبِ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ زُرَيْعٍ حَدَّثَنَا مَعْمَرٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أُقِيمَتْ الصَّلَاةُ فَلَا تَأْتُوهَا وَأَنْتُمْ تَسْعَوْنَ وَلَكِنْ ائْتُوهَا وَأَنْتُمْ تَمْشُونَ وَعَلَيْكُمْ السَّكِينَةَ فَمَا أَدْرَكْتُمْ فَصَلُّوا وَمَا فَاتَكُمْ فَأَتِمُّوا وَفِي الْبَاب عَنْ أَبِي قَتَادَةَ وَأُبَيِّ بْنِ كَعْبٍ وَأَبِي سَعِيدٍ وَزَيْدِ بْنِ ثَابِتٍ وَجَابِرٍ وَأَنَسٍ قَالَ أَبُو عِيسَى اخْتَلَفَ أَهْلُ الْعِلْمِ فِي الْمَشْيِ إِلَى الْمَسْجِدِ فَمِنْهُمْ مَنْ رَأَى الْإِسْرَاعَ إِذَا خَافَ فَوْتَ التَّكْبِيرَةِ الْأُولَى حَتَّى ذُكِرَ عَنْ بَعْضِهِمْ أَنَّهُ كَانَ يُهَرْوِلُ إِلَى الصَّلَاةِ وَمِنْهُمْ مَنْ كَرِهَ الْإِسْرَاعَ وَاخْتَارَ أَنْ يَمْشِيَ عَلَى تُؤَدَةٍ وَوَقَارٍ وَبِهِ يَقُولُ أَحْمَدُ وَإِسْحَقُ وَقَالَا الْعَمَلُ عَلَى حَدِيثِ أَبِي هُرَيْرَةَ و قَالَ إِسْحَقُ إِنْ خَافَ فَوْتَ التَّكْبِيرَةِ الْأُولَى فَلَا بَأْسَ أَنْ يُسْرِعَ فِي الْمَشْيِ حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ عَلِيٍّ الْخَلَّالُ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَحْوَ حَدِيثِ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ بِمَعْنَاهُ هَكَذَا قَالَ عَبْدُ الرَّزَّاقِ عِنْدَ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهَذَا أَصَحُّ مِنْ حَدِيثِ يَزِيدَ بْنِ زُرَيْعٍ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي عُمَرَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَحْوَهُ

Sunan Tirmidzi 301: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdul Malik bin Abu Asy Syawarib] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Zurai'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari [Abu Salamah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika shalat telah didirikan maka janganlah kalian datangi dengan tergesa-gesa, akan tetapi datangilah dengan berjalan dan tenang. Apa yang kalian dapati maka shalatlah dan apa yang kalian tertinggal maka sempurnakanlah." Dan di dalam bab ini juga ada riwayat dari Abu Qatadah, Ubai bin Ka'ab, Abu Sa'id, Zaid bin Tsabit, Jabir dan Anas. Abu Isa berkata: "Para ulama berselisih tentang berjalan ke masjid. sebagian berpendapat bahwa seseorang dianjurkan untuk bersegera jika dikawatirkan akan ketinggalan takbir yang pertama. Hingga disebutkan bahwa sebagian dari mereka berjalan cepat ketika menghadiri shalat. Sedangkan sebagian yang lain berpendapat atas makruhnya terburu-buru dalam menghadiri shalat. Mereka memilih untuk berjalan dengan tenang dan berwibawa. Pendapat ini diambil oleh Ahmad dan Ishaq. Mereka berdua berkata: "Pengamalan (dalam hal ini) adalah berdasar hadits Abu Hurairah." Ahmad berkata: "Jika seseorang takut kehilangan takbir pertama maka tidak mengapa untuk berjalan dengan bersegera." Telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin Ali Al Khallal] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari [Sa'id bin Al Musayyib] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, sebagaimana hadits Abu Salamah dari Abu Hurairah dengan hadits yang semakna dengan sebelumnya. Abdurrazaq berkata: "Hadits Abu Sa'id dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lebih shahih daripada hadits dari Yazid bin Zurai'. Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Umar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Az Zuhri] dari [Sa'id bin Al Musayyib] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sebagaimana hadits sebelumnya."

Grade

Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : 1. Shahih, 2. Shahih, 3. Shahih (327-329),

Sunan Darimi #302

سنن الدارمي ٣٠٢: أَخْبَرَنَا بِشْرُ بْنُ الْحَكَمِ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ عَبْدِ الصَّمَدِ الْعَمِّيُّ حَدَّثَنَا أَبُو عِمْرَانَ الْجَوْنِيُّ عَنْ هَرِمِ بْنِ حَيَّانَ أَنَّهُ قَالَ إِيَّاكُمْ وَالْعَالِمَ الْفَاسِقَ فَبَلَغَ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ فَكَتَبَ إِلَيْهِ وَأَشْفَقَ مِنْهَا مَا الْعَالِمُ الْفَاسِقُ قَالَ فَكَتَبَ إِلَيْهِ هَرِمٌ يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ وَاللَّهِ مَا أَرَدْتُ بِهِ إِلَّا الْخَيْرَ يَكُونُ إِمَامٌ يَتَكَلَّمُ بِالْعِلْمِ وَيَعْمَلُ بِالْفِسْقِ فَيُشَبِّهُ عَلَى النَّاسِ فَيَضِلُّوا

Sunan Darimi 302: Telah mengabarkan kepada kami [Bisyr bin Al Hakam] telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz bin Abdus shamad Al 'Ammi] telah menceritakan kepada kami [Abu Imran Al Jauni] dari [Haram bin Hayyan], ia berkata: "Hendaklah kalian berhati-hati terhadap ulama fasik." Pernyataan ini sampai ke telinga Umar bin Al Khaththab, maka ia langsung menulis surat kepada Haram bin Hayyan, dengan setengah mengingatkan, [Umar] bertanya: "Apa yang kamu maksud seorang ulama yang fasik?" Haram membalas surat dengan mengatakan: "Wahai Amirul Mu'minin, aku tidak menginginkan dengan hal itu kecuali kebaikan semata, yang kumaksud mereka berbicara dengan ilmu tetapi beramal dengan kefasikan, (sikapnya yang demikian membuat) bias di depan manusia, hingga mereka menjadi sesat."

Grade

Shahih Bukhari #303

صحيح البخاري ٣٠٣: حَدَّثَنَا يَحْيَى قَالَ حَدَّثَنَا ابْنُ عُيَيْنَةَ عَنْ مَنْصُورِ بْنِ صَفِيَّةَ عَنْ أُمِّهِ عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ امْرَأَةً سَأَلَتْ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ غُسْلِهَا مِنْ الْمَحِيضِ فَأَمَرَهَا كَيْفَ تَغْتَسِلُ قَالَ خُذِي فِرْصَةً مِنْ مَسْكٍ فَتَطَهَّرِي بِهَا قَالَتْ كَيْفَ أَتَطَهَّرُ قَالَ تَطَهَّرِي بِهَا قَالَتْ كَيْفَ قَالَ سُبْحَانَ اللَّهِ تَطَهَّرِي فَاجْتَبَذْتُهَا إِلَيَّ فَقُلْتُ تَتَبَّعِي بِهَا أَثَرَ الدَّمِ

Shahih Bukhari 303: Telah menceritakan kepada kami [Yahya] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu 'Uyainah] dari [Manshur bin Shafiyyah] dari [Ibunya] dari ['Aisyah]: "Seorang wanita bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tentang cara mandi dari haid. Beliau lalu memerintahkan wanita itu bagaimana cara mandi. Beliau bersabda: "Ambillah sepotong kapas yang diberi wewangian lalu bersucilah." Wanita itu bertanya: "Bagaimana aku bersucinya?" Beliau menjawab: "Bersucilah dengan kapas itu!" Wanita itu berkata lagi: "Bagaimana caranya aku bersuci?" Beliau bersabda: "Bersucilah dengan menggunakan kapas itu!" Wanita itu bertanya lagi: "Bagaimana caranya?" Maka Beliau berkata: "Subhaanallah, bersucilah kamu!" Lalu aku manarik wanita itu ke arahku, lalu aku katakan: "Kamu bersihkan sisa darahnya dengan kapas itu."

Shahih Muslim #303

صحيح مسلم ٣٠٣: حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ وَزُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ قَالَا حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ عَبْدِ الْمَلِكِ بْنِ عُمَيْرٍ عَنْ مُوسَى بْنِ طَلْحَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ لَمَّا أُنْزِلَتْ هَذِهِ الْآيَةُ { وَأَنْذِرْ عَشِيرَتَكَ الْأَقْرَبِينَ } دَعَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قُرَيْشًا فَاجْتَمَعُوا فَعَمَّ وَخَصَّ فَقَالَ يَا بَنِي كَعْبِ بْنِ لُؤَيٍّ أَنْقِذُوا أَنْفُسَكُمْ مِنْ النَّارِ يَا بَنِي مُرَّةَ بنِ كَعْبٍ أَنْقِذُوا أَنْفُسَكُمْ مِنْ النَّارِ يَا بَنِي عَبْدِ شَمْسٍ أَنْقِذُوا أَنْفُسَكُمْ مِنْ النَّارِ يَا بَنِي عَبْدِ مَنَافٍ أَنْقِذُوا أَنْفُسَكُمْ مِنْ النَّارِ يَا بَنِي هَاشِمٍ أَنْقِذُوا أَنْفُسَكُمْ مِنْ النَّارِ يَا بَنِي عَبْدِ الْمُطَّلِبِ أَنْقِذُوا أَنْفُسَكُمْ مِنْ النَّارِ يَا فَاطِمَةُ أَنْقِذِي نَفْسَكِ مِنْ النَّارِ فَإِنِّي لَا أَمْلِكُ لَكُمْ مِنْ اللَّهِ شَيْئًا غَيْرَ أَنَّ لَكُمْ رَحِمًا سَأَبُلُّهَا بِبَلَالِهَا و حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ الْقَوَارِيرِيُّ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ عَبْدِ الْمَلِكِ بْنِ عُمَيْرٍ بِهَذَا الْإِسْنَادِ وَحَدِيثُ جَرِيرٍ أَتَمُّ وَأَشْبَعُ

Shahih Muslim 303: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] dan [Zuhair bin Harb] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Abdul Malik bin Umair] dari [Musa bin Thalhah] dari [Abu Hurairah] dia berkata: "Ketika turun ayat: '(Berilah peringatan kepada kaum kerabatmu yang terdekat) ' (Qs. Asy Syu'ara`: 214). Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyeru kaum Quraisy hingga mereka semua berkumpul. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, kemudian beliau berbicara secara umum dan secara khusus. Beliau bersabda lagi: 'Wahai Bani Ka'ab bin Luaiy, selamatkanlah diri kamu dari Neraka. Wahai Bani Murrah bin Ka'ab, selamatkanlah diri kamu dari Neraka. Wahai Bani Abdul Syams, selamatkanlah diri kamu dari Neraka. Wahai Bani Abdul Manaf, selamatkanlah diri kamu dari Neraka. Wahai Bani Hasyim, selamatkanlah diri kamu dari Neraka. Wahai Bani Abdul Mutthalib, selamatkanlah diri kamu dari Neraka. Wahai Fatimah, selamatkanlah diri kamu dari Neraka. Sesungguhnya aku tidak memiliki (kekuatan sedikit pun untuk) menolak siksaan Allah kepadamu sedikit pun, selain kalian adalah kerabatku, maka aku akan menyambung tali kerabat tersebut." Dan telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah bin Umar Al Qawariri] telah menceritakan kepada kami [Abu Awanah] dari [Abdul Malik bin Umair] dengan sanad ini, namun hadits Jarir lebih lengkap.