Hadits Tentang Akhlaq dan Adab

Shahih Bukhari #211

صحيح البخاري ٢١١: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى قَالَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ خَازِمٍ قَالَ حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ عَنْ مُجَاهِدٍ عَنْ طَاوُسٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ مَرَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِقَبْرَيْنِ فَقَالَ إِنَّهُمَا لَيُعَذَّبَانِ وَمَا يُعَذَّبَانِ فِي كَبِيرٍ أَمَّا أَحَدُهُمَا فَكَانَ لَا يَسْتَتِرُ مِنْ الْبَوْلِ وَأَمَّا الْآخَرُ فَكَانَ يَمْشِي بِالنَّمِيمَةِ ثُمَّ أَخَذَ جَرِيدَةً رَطْبَةً فَشَقَّهَا نِصْفَيْنِ فَغَرَزَ فِي كُلِّ قَبْرٍ وَاحِدَةً قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ لِمَ فَعَلْتَ هَذَا قَالَ لَعَلَّهُ يُخَفِّفُ عَنْهُمَا مَا لَمْ يَيْبَسَا وَقَالَ مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى وَحَدَّثَنَا وَكِيعٌ قَالَ حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ قَالَ سَمِعْتُ مُجَاهِدًا مِثْلَهُ يَسْتَتِرُ مِنْ بَوْلِهِ

Shahih Bukhari 211: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] berkata: [Muhammad bin Hazm] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Mujahid] dari [Thawus] dari [Ibnu 'Abbas] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lewat di dekat dua kuburan, lalu beliau bersabda: "Sesungguhnya keduanya sedang disiksa, dan keduanya disiksa bukan karena dosa besar. Yang satu disiksa karena tidak bersuci setelah kencing, sementara yang satunya suka mengadu domba." Kemudian beliau mengambil sebatang dahan kurma yang masih basah, lalu beliau membelahnya menjadi dua bagian kemudian menancapkannya pada masing-masing kuburan tersebut. Para sahabat pun bertanya: "Wahai Rasulullah, kenapa engkau melakukan ini?" beliau menjawab: "Semoga siksa keduanya diringankan selama batang pohon ini basah." [Muhammad bin Al Mutsanna] berkata: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] ia berkata: "Aku mendengar [Mujahid] menyebutkan seperti itu: "Tidak bersuci setelah kencing."

Sunan Darimi #212

سنن الدارمي ٢١٢: أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ أَبُو الْوَلِيدِ الْهَرَوِيُّ حَدَّثَنَا مُعَاذُ بْنُ مُعَاذٍ عَنْ ابْنِ عَوْنٍ عَنْ عَمْرِو بْنِ سَعِيدٍ عَنْ أَبِي زُرْعَةَ بْنِ عَمْرِو بْنِ جَرِيرٍ عَنْ حَيَّةَ بِنْتِ أَبِي حَيَّةَ قَالَتْ دَخَلَ عَلَيْنَا رَجُلٌ بِالظَّهِيرَةِ فَقُلْتُ يَا عَبْدَ اللَّهِ مِنْ أَيْنَ أَقْبَلْتَ قَالَ أَقْبَلْتُ أَنَا وَصَاحِبٌ لِي فِي بُغَاءٍ لَنَا فَانْطَلَقَ صَاحِبِي يَبْغِي وَدَخَلْتُ أَنَا أَسْتَظِلُّ بِالظِّلِّ وَأَشْرَبُ مِنْ الشَّرَابِ فَقُمْتُ إِلَى لُبَيْنَةٍ حَامِضَةٍ رُبَّمَا قَالَتْ فَقُمْتُ إِلَى ضَيْحَةٍ حَامِضَةٍ فَسَقَيْتُهُ مِنْهَا فَشَرِبَ وَشَرِبْتُ قَالَتْ وَتَوَسَّمْتُهُ فَقُلْتُ يَا عَبْدَ اللَّهِ مَنْ أَنْتَ فَقَالَ أَنَا أَبُو بَكْرٍ قُلْتُ أَنْتَ أَبُو بَكْرٍ صَاحِبُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الَّذِي سَمِعْتُ بِهِ قَالَ نَعَمْ قَالَتْ فَذَكَرْتُ غَزْوَنَا خَثْعَمًا وَغَزْوَةَ بَعْضِنَا بَعْضًا فِي الْجَاهِلِيَّةِ وَمَا جَاءَ اللَّهُ بِهِ مِنْ الْأُلْفَةِ وَأَطْنَابِ الْفَسَاطِيطِ وَشَبَّكَ ابْنُ عَوْنٍ أَصَابِعَهُ وَوَصَفَهُ لَنَا مُعَاذٌ وَشَبَّكَ أَحْمَدُ فَقُلْتُ يَا عَبْدَ اللَّهِ حَتَّى مَتَى تَرَى أَمْرَ النَّاسِ هَذَا قَالَ مَا اسْتَقَامَتْ الْأَئِمَّةُ قُلْتُ مَا الْأَئِمَّةُ قَالَ أَمَا رَأَيْتِ السَّيِّدَ يَكُونُ فِي الْحِوَاءِ فَيَتَّبِعُونَهُ وَيُطِيعُونَهُ فَمَا اسْتَقَامَ أُولَئِكَ

Sunan Darimi 212: Telah mengabarkan kepada kami [Ahmad bin Abdullah Abu Al Walid Al Harawi] telah menceritakan kepada kami [Mu'adz bin Mu'adz] dari [Ibnu 'Aun] dari ['Amr bin Sa'id] dari [Abu Zur'ah bin 'Amr bin Jarir] dari [Hayyah binti Abu Hayyah] ia berkata: "Seorang laki-laki datang menemui kami pada siang hari, lalu aku bertanya: 'Wahai hamba Allah, kamu datang dari arah mana?" Ia menjawab: aku datang bersama sahabatku untuk membereskan keperluan kami, lalu sahabatku pergi untuk satu keperluan, maka aku masuk kesini untuk berteduh dan minum. Lalu aku bangkit mengambil susu yang asam (difermentasi). Mungkin ia berkata dengan redaksi: "QUMTU ILAA DLAIHATIN HAAMIDLAH"-Perawi ragu kepastian redaksi kalimatnya-- lalu aku suguhkan dan ia pun meminumnya dan aku juga minum. Ia berkata: "Dan aku mencoba menyeledikinya, aku bertanya: 'Wahai hamba Allah siapakah kamu gerangan? ', ia menjawab: 'Aku [Abu Bakar] ', aku bertanya lagi: 'kamu Abu Bakar sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang pernah aku dengar? ', ia menjawab: 'Ya, benar'. Hayyah bin Abi Hayyah berkata: 'Kemudian kuceritakan kembali peperangan kami alias perang Khats'am, dan peperangan lainnya yang terjadi diantara kami sewaktu zaman jahiliyah dahulu, dan kemudian Allah datang (untuk memancangkan) tali-tali tenda, dan Abu 'Aun mengaitkan jari-jemarinya satu sama lain, dan Mu'adz memperagakan itu pada kami, dan Ahmad pun mengaitkan juga (jari-jemarinya). Kemudian aku bertanya: 'Wahai hamba Allah (kira-kira) sampai kapan kamu dapat lihat kondisi manusia (yang bagus) seperti ini? ', ia menjawab: 'Selama para pemimpin (mereka) tetap istiqamah. Aku bertanya: 'Lho kenapa kok pemimpin? ' ia menjawab: 'Tidakkah kamu lihat bahwa seorang tuan (pemimpin) itu selalu ditengah-tengah perkumpulan rerumahan, lalu orang-orang mengikuti dan menaatinya, dan itu pun terkadang orang-orang tidak mau istiqamah?".

Grade

Shahih Bukhari #213

صحيح البخاري ٢١٣: حَدَّثَنَا أَبُو الْيَمَانِ قَالَ أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ قَالَ أَخْبَرَنِي عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُتْبَةَ بْنِ مَسْعُودٍ أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ قَالَ قَامَ أَعْرَابِيٌّ فَبَالَ فِي الْمَسْجِدِ فَتَنَاوَلَهُ النَّاسُ فَقَالَ لَهُمْ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَعُوهُ وَهَرِيقُوا عَلَى بَوْلِهِ سَجْلًا مِنْ مَاءٍ أَوْ ذَنُوبًا مِنْ مَاءٍ فَإِنَّمَا بُعِثْتُمْ مُيَسِّرِينَ وَلَمْ تُبْعَثُوا مُعَسِّرِينَ

Shahih Bukhari 213: Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Yaman] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Syu'aib] dari [Az Zuhri] berkata: telah mengabarkan kepadaku ['Ubaidullah bin 'Abdullah bin 'Utbah bin Mas'ud] bahwa [Abu Hurairah] berkata: "Seorang 'Arab badui berdiri dan kencing di Masjid, lalu orang-orang ingin mengusirnya. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pun bersabda kepada mereka: "Biarkanlah dia dan siramlah bekas kencingnya dengan setimba air, atau dengan seember air, sesungguhnya kalian diutus untuk memberi kemudahan dan tidak diutus untuk membuat kesulitan."

Sunan Darimi #214

سنن الدارمي ٢١٤: أَخْبَرَنَا أَبُو النُّعْمَانِ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ بَيَانٍ أَبِي بِشْرٍ عَنْ قَيْسِ بْنِ أَبِي حَازِمٍ قَالَ دَخَلَ أَبُو بَكْرٍ عَلَى امْرَأَةٍ مِنْ أَحْمَسَ يُقَالُ لَهَا زَيْنَبُ قَالَ فَرَآهَا لَا تَتَكَلَّمُ فَقَالَ مَا لَهَا لَا تَتَكَلَّمُ قَالُوا نَوَتْ حَجَّةً مُصْمِتَةً فَقَالَ لَهَا تَكَلَّمِي فَإِنَّ هَذَا لَا يَحِلُّ هَذَا مِنْ عَمَلِ الْجَاهِلِيَّةِ قَالَ فَتَكَلَّمَتْ فَقَالَتْ مَنْ أَنْتَ قَالَ أَنَا امْرُؤٌ مِنْ الْمُهَاجِرِينَ قَالَتْ مِنْ أَيِّ الْمُهَاجِرِينَ قَالَ مِنْ قُرَيْشٍ قَالَتْ فَمِنْ أَيِّ قُرَيْشٍ أَنْتَ قَالَ إِنَّكِ لَسَئُولٌ أَنَا أَبُو بَكْرٍ قَالَتْ مَا بَقَاؤُنَا عَلَى هَذَا الْأَمْرِ الصَّالِحِ الَّذِي جَاءَ اللَّهُ بِهِ بَعْدَ الْجَاهِلِيَّةِ فَقَالَ بَقَاؤُكُمْ عَلَيْهِ مَا اسْتَقَامَتْ بِكُمْ أَئِمَّتُكُمْ قَالَتْ وَمَا الْأَئِمَّةُ قَالَ أَمَا كَانَ لِقَوْمِكِ رُؤَسَاءُ وَأَشْرَافٌ يَأْمُرُونَهُمْ فَيُطِيعُونَهُمْ قَالَتْ بَلَى قَالَ فَهُمْ مِثْلُ أُولَئِكَ عَلَى النَّاسِ

Sunan Darimi 214: Telah mengabarkan kepada kami [Abu An Nu'man] telah menceritakan kepada kami [Abu 'Awanah] dari [Bayan bin Bisyr] dari [Qais bin Abu Hazim] ia berkata: " [Abu Bakar] menemui seorang wanita dari Ahmas yang dikenal dengan Zainab. Qais berkata: 'Beliau melihatnya diam tidak berkata-kata', lalu beliau bertanya: 'Mengapa ia tidak bicara? ' mereka menjawab: 'ia berniat (bernadzar) untuk menunaikan haji dengan tidak bercakap-cakap', lalu beliau berkata kepadanya: 'bicaralah', karena hal ini tidak boleh, ini merupakan perbuatan orang-orang jahiliyah. Ia meriwayatkan: 'kemudian wanita itu berbicara', selanjutnya wanita itu bertanya: 'siapa kamu? ' ia menjawab: 'aku seorang dari kaum Muhajirin, wanita itu bertanya lagi: 'Dari Muhajirin yang mana? ', beliau menjawab: 'Dari suku Quraisy', wanita itu masih bertanya lagi: 'Dari suku Quraisy yang mana? ', beliau berkata: 'Sungguh kamu orang yang banyak bertanya; aku adalah Abu Bakar. Wanita itu berkata: 'Sampai kapan kita akan merasakan kehidupan yang sangat baik ini sesuai dengan apa yang Allah tunjukkan, setelah (kami melalui zaman) jahiliyah? ', beliau menjawab: Kehidupan kalian akan tetap seperti ini selama para pemimpin kalian istiqamah. Wanita itu bertanya: 'Apa peran para pemimpin? ', beliau menjawab: 'Bukankah dulu kalian memiliki para pemimpin dan orang-orang yang dimuliakan lalu mereka memerintah dan kalian pun mentaati mereka? ', ia menjawab: 'Ya, benar', beliau berkata: 'Demikianlah peran para pemimpin atas manusia' ".

Grade

Sunan Tirmidzi #217

سنن الترمذي ٢١٧: حَدَّثَنَا إِسْحَقُ الْأَنْصَارِيُّ حَدَّثَنَا مَعْنٌ حَدَّثَنَا مَالِكُ بْنُ أَنَسٍ عَنْ إِسْحَقَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي طَلْحَةَ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ أَنَّ جَدَّتَهُ مُلَيْكَةَ دَعَتْ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِطَعَامٍ صَنَعَتْهُ فَأَكَلَ مِنْهُ ثُمَّ قَالَ قُومُوا فَلْنُصَلِّ بِكُمْ قَالَ أَنَسٌ فَقُمْتُ إِلَى حَصِيرٍ لَنَا قَدْ اسْوَدَّ مِنْ طُولِ مَا لُبِسَ فَنَضَحْتُهُ بِالْمَاءِ فَقَامَ عَلَيْهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَصَفَفْتُ عَلَيْهِ أَنَا وَالْيَتِيمُ وَرَاءَهُ وَالْعَجُوزُ مِنْ وَرَائِنَا فَصَلَّى بِنَا رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ انْصَرَفَ قَالَ أَبُو عِيسَى حَدِيثُ أَنَسٍ حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ وَالْعَمَلُ عَلَيْهِ عِنْدَ أَكْثَرِ أَهْلِ الْعِلْمِ قَالُوا إِذَا كَانَ مَعَ الْإِمَامِ رَجُلٌ وَامْرَأَةٌ قَامَ الرَّجُلُ عَنْ يَمِينِ الْإِمَامِ وَالْمَرْأَةُ خَلْفَهُمَا وَقَدْ احْتَجَّ بَعْضُ النَّاسِ بِهَذَا الْحَدِيثِ فِي إِجَازَةِ الصَّلَاةِ إِذَا كَانَ الرَّجُلُ خَلْفَ الصَّفِّ وَحْدَهُ وَقَالُوا إِنَّ الصَّبِيَّ لَمْ تَكُنْ لَهُ صَلَاةٌ وَكَأَنَّ أَنَسًا كَانَ خَلْفَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَحْدَهُ فِي الصَّفِّ وَلَيْسَ الْأَمْرُ عَلَى مَا ذَهَبُوا إِلَيْهِ لِأَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَقَامَهُ مَعَ الْيَتِيمِ خَلْفَهُ فَلَوْلَا أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جَعَلَ لِلْيَتِيمِ صَلَاةً لَمَا أَقَامَ الْيَتِيمَ مَعَهُ وَلَأَقَامَهُ عَنْ يَمِينِهِ وَقَدْ رُوِيَ عَنْ مُوسَى بْنِ أَنَسٍ عَنْ أَنَسٍ أَنَّهُ صَلَّى مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَقَامَهُ عَنْ يَمِينِهِ وَفِي هَذَا الْحَدِيثِ دَلَالَةٌ أَنَّهُ إِنَّمَا صَلَّى تَطَوُّعًا أَرَادَ إِدْخَالَ الْبَرَكَةِ عَلَيْهِمْ

Sunan Tirmidzi 217: telah menceritakan kepada kami [Ishaq Al Anshari] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ma'n] berkata: telah menceritakan kepada kami [Malik bin Anas] dari [Ishaq bin Abdullah bin Abu Thalhah] dari [Anas bin Malik] bahwa neneknya (Mulaikah) mengundang Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam untuk jamuan makan yang ia masak. Lalu beliau makan dan bersabda: "Berdirilah, kita akan shalat." Anas berkata: "Lalu aku berdiri di atas tikar milik kami yang telah berwarna hitam karena telah lama dipakai. Aku pun memercikinya dengan air. Setelah itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berdiri di atasnya, aku dan seorang anak yatim membuat barisan di belakangnya, sedang di belakang akan ada orang tua (nenek). Beliau shalat dua rakaat bersama kami setelah itu pergi." Abu Isa berkata: "Hadits Anas ini derajatnya hasan shahih. Hadits ini juga diamalkan oleh kebanyakan ahli ilmu, mereka mengatakan, "Jika imam bersama seorang laki-laki dan seorang wanita, maka laki-laki tersebut berdiri di sisi kanan imam sedangkan wanitanya di belakang mereka berdua. Sebagian orang berdalil dengan hadits ini atas pembolehan seseorang shalat di belakang shaf sendirian. Mereka juga mengatakan, "Anak kecil shalatnya belum dihitung, hingga seakan-akan Anas pada waktu itu shalat di belakang Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sendirian di belakang shaf. Namun persoalan ini tidak sebagimana yang mereka pahami, sebab waktu itu Nabi menempatkan Anas bersama dengan seorang akan kecil di belakang beliau. Sekiranya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tidak menghitung shalat anak yatim tersebut tentu beliau tidak akan menempatkannya bersama Anas, dan pasti Nabi akan menempatkannya (Anas) di sebelah kanannya." Diriwayatkan pula dari Musa bin Anas, dari Anas, bahwasanya ia pernah shalat bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu beliau menempatkannya di sisi kanannya." Dalam hadits ini ada dalil bahwa, beliau shalat sunah bersama mereka dengan harapan agar mereka mendapatkan berkah."

Grade

Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Shahih,

Musnad Ahmad #217

مسند أحمد ٢١٧: حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَنْبَأَنَا مَعْمَرٌ عَنِ الزُّهْرِيِّ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي ثَوْرٍ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ لَمْ أَزَلْ حَرِيصًا عَلَى أَنْ أَسْأَلَ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ الْمَرْأَتَيْنِ مِنْ أَزْوَاجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اللَّتَيْنِ قَالَ اللَّهُ تَعَالَى { إِنْ تَتُوبَا إِلَى اللَّهِ فَقَدْ صَغَتْ قُلُوبُكُمَا } حَتَّى حَجَّ عُمَرُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ وَحَجَجْتُ مَعَهُ فَلَمَّا كُنَّا بِبَعْضِ الطَّرِيقِ عَدَلَ عُمَرُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ وَعَدَلْتُ مَعَهُ بِالْإِدَاوَةِ فَتَبَرَّزَ ثُمَّ أَتَانِي فَسَكَبْتُ عَلَى يَدَيْهِ فَتَوَضَّأَ فَقُلْتُ يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ مَنْ الْمَرْأَتَانِ مِنْ أَزْوَاجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اللَّتَانِ قَالَ اللَّهُ تَعَالَى { إِنْ تَتُوبَا إِلَى اللَّهِ فَقَدْ صَغَتْ قُلُوبُكُمَا } فَقَالَ عُمَرُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ وَاعَجَبًا لَكَ يَا ابْنَ عَبَّاسٍ قَالَ الزُّهْرِيُّ كَرِهَ وَاللَّهِ مَا سَأَلَهُ عَنْهُ وَلَمْ يَكْتُمْهُ عَنْهُ قَالَ هِيَ حَفْصَةُ وَعَائِشَةُ قَالَ ثُمَّ أَخَذَ يَسُوقُ الْحَدِيثَ قَالَ كُنَّا مَعْشَرَ قُرَيْشٍ قَوْمًا نَغْلِبُ النِّسَاءَ فَلَمَّا قَدِمْنَا الْمَدِينَةَ وَجَدْنَا قَوْمًا تَغْلِبُهُمْ نِسَاؤُهُمْ فَطَفِقَ نِسَاؤُنَا يَتَعَلَّمْنَ مِنْ نِسَائِهِمْ قَالَ وَكَانَ مَنْزِلِي فِي بَنِي أُمَيَّةَ بْنِ زَيْدٍ بِالْعَوَالِي قَالَ فَتَغَضَّبْتُ يَوْمًا عَلَى امْرَأَتِي فَإِذَا هِيَ تُرَاجِعُنِي فَأَنْكَرْتُ أَنْ تُرَاجِعَنِي فَقَالَتْ مَا تُنْكِرُ أَنْ أُرَاجِعَكَ فَوَاللَّهِ إِنَّ أَزْوَاجَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيُرَاجِعْنَهُ وَتَهْجُرُهُ إِحْدَاهُنَّ الْيَوْمَ إِلَى اللَّيْلِ قَالَ فَانْطَلَقْتُ فَدَخَلْتُ عَلَى حَفْصَةَ فَقُلْتُ أَتُرَاجِعِينَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ نَعَمْ قُلْتُ وَتَهْجُرُهُ إِحْدَاكُنَّ الْيَوْمَ إِلَى اللَّيْلِ قَالَتْ نَعَمْ قُلْتُ قَدْ خَابَ مَنْ فَعَلَ ذَلِكَ مِنْكُنَّ وَخَسِرَ أَفَتَأْمَنُ إِحْدَاكُنَّ أَنْ يَغْضَبَ اللَّهُ عَلَيْهَا لِغَضَبِ رَسُولِهِ فَإِذَا هِيَ قَدْ هَلَكَتْ لَا تُرَاجِعِي رَسُولَ اللَّهِ وَلَا تَسْأَلِيهِ شَيْئًا وَسَلِينِي مَا بَدَا لَكِ وَلَا يَغُرَّنَّكِ إِنْ كَانَتْ جَارَتُكِ هِيَ أَوْسَمَ وَأَحَبَّ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ مِنْكِ يُرِيدُ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَ وَكَانَ لِي جَارٌ مِنْ الْأَنْصَارِ وَكُنَّا نَتَنَاوَبُ النُّزُولَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَيَنْزِلُ يَوْمًا وَأَنْزِلُ يَوْمًا فَيَأْتِينِي بِخَبَرِ الْوَحْيِ وَغَيْرِهِ وَآتِيهِ بِمِثْلِ ذَلِكَ قَالَ وَكُنَّا نَتَحَدَّثُ أَنَّ غَسَّانَ تُنْعِلُ الْخَيْلَ لِتَغْزُوَنَا فَنَزَلَ صَاحِبِي يَوْمًا ثُمَّ أَتَانِي عِشَاءً فَضَرَبَ بَابِي ثُمَّ نَادَانِي فَخَرَجْتُ إِلَيْهِ فَقَالَ حَدَثَ أَمْرٌ عَظِيمٌ قُلْتُ وَمَاذَا أَجَاءَتْ غَسَّانُ قَالَ لَا بَلْ أَعْظَمُ مِنْ ذَلِكَ وَأَطْوَلُ طَلَّقَ الرَّسُولُ نِسَاءَهُ فَقُلْتُ قَدْ خَابَتْ حَفْصَةُ وَخَسِرَتْ قَدْ كُنْتُ أَظُنُّ هَذَا كَائِنًا حَتَّى إِذَا صَلَّيْتُ الصُّبْحَ شَدَدْتُ عَلَيَّ ثِيَابِي ثُمَّ نَزَلْتُ فَدَخَلْتُ عَلَى حَفْصَةَ وَهِيَ تَبْكِي فَقُلْتُ أَطَلَّقَكُنَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَتْ لَا أَدْرِي هُوَ هَذَا مُعْتَزِلٌ فِي هَذِهِ الْمَشْرُبَةِ فَأَتَيْتُ غُلَامًا لَهُ أَسْوَدَ فَقُلْتُ اسْتَأْذِنْ لِعُمَرَ فَدَخَلَ الْغُلَامُ ثُمَّ خَرَجَ إِلَيَّ فَقَالَ قَدْ ذَكَرْتُكَ لَهُ فَصَمَتَ فَانْطَلَقْتُ حَتَّى أَتَيْتُ الْمِنْبَرَ فَإِذَا عِنْدَهُ رَهْطٌ جُلُوسٌ يَبْكِي بَعْضُهُمْ فَجَلَسْتُ قَلِيلًا ثُمَّ غَلَبَنِي مَا أَجِدُ فَأَتَيْتُ الْغُلَامَ فَقُلْتُ اسْتَأْذِنْ لِعُمَرَ فَدَخَلَ الْغُلَامُ ثُمَّ خَرَجَ عَلَيَّ فَقَالَ قَدْ ذَكَرْتُكَ لَهُ فَصَمَتَ فَخَرَجْتُ فَجَلَسْتُ إِلَى الْمِنْبَرِ ثُمَّ غَلَبَنِي مَا أَجِدُ فَأَتَيْتُ الْغُلَامَ فَقُلْتُ اسْتَأْذِنْ لِعُمَرَ فَدَخَلَ ثُمَّ خَرَجَ إِلَيَّ فَقَالَ قَدْ ذَكَرْتُكَ لَهُ فَصَمَتَ فَوَلَّيْتُ مُدْبِرًا فَإِذَا الْغُلَامُ يَدْعُونِي فَقَالَ ادْخُلْ فَقَدْ أَذِنَ لَكَ فَدَخَلْتُ فَسَلَّمْتُ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَإِذَا هُوَ مُتَّكِئٌ عَلَى رَمْلِ حَصِيرٍ ح و حَدَّثَنَاه يَعْقُوبُ فِي حَدِيثِ صَالِحٍ قَالَ رُمَالِ حَصِيرٍ قَدْ أَثَّرَ فِي جَنْبِهِ فَقُلْتُ أَطَلَّقْتَ يَا رَسُولَ اللَّهِ نِسَاءَكَ فَرَفَعَ رَأْسَهُ إِلَيَّ وَقَالَ لَا فَقُلْتُ اللَّهُ أَكْبَرُ لَوْ رَأَيْتَنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَكُنَّا مَعْشَرَ قُرَيْشٍ قَوْمًا نَغْلِبُ النِّسَاءَ فَلَمَّا قَدِمْنَا الْمَدِينَةَ وَجَدْنَا قَوْمًا تَغْلِبُهُمْ نِسَاؤُهُمْ فَطَفِقَ نِسَاؤُنَا يَتَعَلَّمْنَ مِنْ نِسَائِهِمْ فَتَغَضَّبْتُ عَلَى امْرَأَتِي يَوْمًا فَإِذَا هِيَ تُرَاجِعُنِي فَأَنْكَرْتُ أَنْ تُرَاجِعَنِي فَقَالَتْ مَا تُنْكِرُ أَنْ أُرَاجِعَكَ فَوَاللَّهِ إِنَّ أَزْوَاجَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيُرَاجِعْنَهُ وَتَهْجُرُهُ إِحْدَاهُنَّ الْيَوْمَ إِلَى اللَّيْلِ فَقُلْتُ قَدْ خَابَ مَنْ فَعَلَ ذَلِكَ مِنْهُنَّ وَخَسِرَ أَفَتَأْمَنُ إِحْدَاهُنَّ أَنْ يَغْضَبَ اللَّهُ عَلَيْهَا لِغَضَبِ رَسُولِهِ فَإِذَا هِيَ قَدْ هَلَكَتْ فَتَبَسَّمَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ فَدَخَلْتُ عَلَى حَفْصَةَ فَقُلْتُ لَا يَغُرُّكِ إِنْ كَانَتْ جَارَتُكِ هِيَ أَوْسَمَ وَأَحَبَّ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْكِ فَتَبَسَّمَ أُخْرَى فَقُلْتُ أَسْتَأْنِسُ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ نَعَمْ فَجَلَسْتُ فَرَفَعْتُ رَأْسِي فِي الْبَيْتِ فَوَاللَّهِ مَا رَأَيْتُ فِيهِ شَيْئًا يَرُدُّ الْبَصَرَ إِلَّا أَهَبَةً ثَلَاثَةً فَقُلْتُ ادْعُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَنْ يُوَسِّعَ عَلَى أُمَّتِكَ فَقَدْ وُسِّعَ عَلَى فَارِسَ وَالرُّومِ وَهُمْ لَا يَعْبُدُونَ اللَّهَ فَاسْتَوَى جَالِسًا ثُمَّ قَالَ أَفِي شَكٍّ أَنْتَ يَا ابْنَ الْخَطَّابِ أُولَئِكَ قَوْمٌ عُجِّلَتْ لَهُمْ طَيِّبَاتُهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا فَقُلْتُ اسْتَغْفِرْ لِي يَا رَسُولَ اللَّهِ وَكَانَ أَقْسَمَ أَنْ لَا يَدْخُلَ عَلَيْهِنَّ شَهْرًا مِنْ شِدَّةِ مَوْجِدَتِهِ عَلَيْهِنَّ حَتَّى عَاتَبَهُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ

Musnad Ahmad 217: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] telah memberitakan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari ['Ubaidillah Bin Abdullah Bin Abu Tsaur] dari [Ibnu Abbas] dia berkata: Tak henti-hentinya aku bertanya kepada [Umar Bin Al Khaththab] tentang dua orang istri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam yang dimaksud dalam firman Allah Ta'ala: {Jika kamu berdua bertaubat kepada Allah, Maka sesungguhnya hati kamu berdua telah condong (untuk menerima kebaikan)} (At Tahrim: 4) sampai-sampai ketika Umar melaksanakan haji akupun melaksanakan haji bersamanya, ketika di tengah perjalanan, Umar menepi dengan membawa bejana dan akupun menepi bersamanya, kemudian dia membuang hajat besar dan setelah itu dia mendatangiku lalu aku tuangkan ke atas kedua tangannya kemudian dia berwudlu, aku bertanya: "Wahai Amirul Mukminin siapakah dua orang istri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam yang dimaksud dalam firman Allah: {Jika kamu berdua bertaubat kepada Allah, Maka Sesungguhnya hati kamu berdua telah condong (untuk menerima kebaikan)} (At Tahrim: 4)?" Maka Umar menjawab: "Sungguh mengherankan kamu ini wahai Ibnu Abbas." -Az Zuhri berkata: demi Allah, Umar tidak suka terhadap apa yang ditanyakan Ibnu Abbas kepadanya dan dia tidak merahasiakannya- Umar menjawab: "Dia adalah Hafshah dan Aisyah." Ibnu Abbas berkata: Kemudian Umar mulai menyebutkan hadits, dia berkata: "Kita wahai orang-orang Quraisy adalah suatu kaum yang berkuasa terhadap istri, kemudian ketika kita sampai di Madinah, kita mendapati suatu kaum yang para istrinya berkuasa terhadap suaminya, dan hampir-hampir saja istri-istri kita meniru istri-istri mereka." Umar berkata: "Ketika itu rumahku di daerah Awali perkampungan Bani Umayyah Bin Zaid, pada suatu hari aku marah kepada istriku, namun ternyata dia melawanku, maka aku mengingkari perlawanannya sehingga dia bertanya: "Kenapa kamu mengingkari perlawananku kepadamu, demi Allah istri-istri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam saja melakukan perlawanan kepadanya, bahkan salah seorang dari mereka pada suatu hari menjauhinya sampai malam hari." Umar berkata: kemudian aku pergi dan mendatangi Hafshah dan bertanya: "Apakah kamu melakukan perlawanan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam?" Dia menjawab: "Ya." aku bertanya lagi: "Dan salah seorang dari kalian menjauhinya dari siang hari sampai malam hari?" Dia menjawab: "Ya." aku berkata: "Sungguh telah sia-sia dan merugi siapa saja diantara kalian yang melakukan demikian, apakah salah seorang dari kalian akan merasa aman dari kemurkaan Allah disebabkan kemarahan RasulNya kepada kalian, maka sebenarnya dia telah binasa, janganlah melawan Rasulullah dan jangan pula menuntut sedikitpun kepadanya, dan mintalah kepadaku apa yang kamu butuhkan, janganlah kamu cemburu jika tetanggamu lebih cantik darimu dan lebih dicintai oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam." Yang dia maksudkan Aisyah, Umar berkata: "Aku mempunyai seorang tetangga dari kaum Anshar dan kami biasa saling bergantian mengunjungi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, satu hari dia hadir dan satu hari saya yang hadir, kemudian datang kepadaku dengan membawa khabar turunnya wahyu dan masalah yang lain, dan aku mendatanginya seperti itu juga." Umar berkata: "Dan kami memperbincangkan tentang Ghassan bahwa mereka sudah mempersiapkan pasukan berkuda untuk memerangi kami. Suatu hari sahabatku yang mengunjungi (Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam) datang kepadaku di waktu Isya dan mengetuk pintuku, lalu dia memanggilku akupun keluar menemuinya, kemudian dia berkata: "Telah terjadi peristiwa yang sangat besar." Aku bertanya: "Apa yang kamu bawa, tentang berita Ghassan?" Dia menjawab: "Tidak, bahkan beritanya lebih besar dan lebih panjang dari itu, yaitu berita bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah mentalak istri-istrinya." Maka aku berkata: "Telah sia-sia dan merugi Hafshah dan sebelumnya saya sudah menduga hal ini akan terjadi." Setelah selesai shalat shubuh aku kencangkan bajuku kemudian pergi menemui Hafshah dan ternyata dia sedang menangis, maka aku bertanya: "Apakah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah mentalak kalian?" Dia menjawab: "Aku tidak tahu, beliau sekarang sedang menyendiri di tempat minum." Maka aku temui pelayan Rasulullah yang berkulit hitam dan aku berkata: "Mintakan izin untuk Umar." Maka masuklah pelayan kemudian keluar kembali dan berkata: "Aku telah melaporkan kamu kepada beliau namun beliau diam saja." Kemudian aku pergi menuju mimbar dan ternyata di sekelilingnya banyak orang yang sedang duduk dan sebagian mereka menangis, maka aku duduk sebentar, namun apa yang sedang aku alami mengalahkanku sehingga aku menemui pelayan Rasulullah dan aku berkata: "Mintakan izin untuk Umar." Kemudian dia masuk dan keluar kembali menemuiku dan berkata: "Aku telah melaporkan kamu kepada beliau namun beliau diam saja." Lalu aku keluar dan duduk di mimbar namun apa yang aku alami mengalahkanku sehingga aku menemui pelayan lagi dan aku berkata: "Mintakan izin untuk Umar." Kemudian dia masuk dan keluar kembali kepadaku dan berkata: "Aku telah laporkan kamu kepada beliau namun beliau diam saja." Akhirnya aku pergi meninggalkannya, akan tetapi tiba-tiba pelayan memanggilku dan berkata: "Masuklah beliau telah mengizinkanmu." Maka aku masuk dan mengucapkan salam kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, ketika itu beliau sedang bersandar di sebuah tikar sulaman." Dan telah menceritakan kepada kami [Ya'qub] dari hadits [Shalih] dia berkata: "Bahwa Nabi bersandar di tikar anyaman sehingga membekas di bagian samping tubuh beliau." Maka aku (Umar) bertanya: "Wahai Rasulullah apakah engkau telah menceraikan istri-istrimu?" Beliau mengangkat kepalanya kepadaku dan berkata: "Tidak." Maka aku mengucapkan takbir "Allahu Akbar" (Allah maha besar), "Jika engkau wahai Rasulullah melihat kami, dan kami orang-orang Quraisy adalah kaum berkuasa terhadap para istri, akan tetapi setelah kami datang ke Madinah kami dapatkan suatu kaum yang istri-istri mereka berkuasa terhadap suami mereka, dan hampir-hampir istri-istri kita meniru istri-istri mereka, maka pada suatu hari aku marah kepada istriku, namun ternyata dia melawanku, aku ingkari perlawanannya kepadaku sehingga dia bertanya: "Kenapa kamu mengingkari perlawananku kepadamu, demi Allah istri-istri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam saja melakukan perlawanan kepadanya, bahkan salah seorang dari mereka pada suatu hari menjauhinya sampai malam hari. Maka aku berkata: 'Sungguh telah sia-sia dan merugi siapa saja diantara mereka yang melakukan demikian, apakah salah seorang dari mereka akan merasa aman dari kemurkaan Allah disebabkan kemarahan RasulNya, maka sebenarnya dia telah binasa.'" Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tersenyum, aku berkata: "Wahai Rasulullah aku telah menemui Hafshah dan aku katakan: 'Jangan kamu cemburu jika tetanggamu lebih cantik dari kamu dan lebih dicintai oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.'" Beliau tersenyum lagi, dan aku berkata: "Izinkan aku wahai Rasulullah." Nabi menjawab: "Ya." Kemudian aku duduk dan mengangkat kepalaku ke atas rumah, maka demi Allah, aku tidak melihat sesuatu yang dapat mengalihkan pandangan kecuali tiga buah kulit, maka aku berkata: "Berdoalah wahai Rasulullah untuk kelapangan ummatmu karena orang-orang persia dan Romawi telah dilapangkan bagi mereka, padahal mereka tidak menyembah kepada Allah." Beliau meluruskan duduknya dan bersabda: "Apakah ada keraguan pada dirimu wahai Ibnul Khaththab, mereka itu adalah kaum yang disegerakan kesenangan mereka dalam kehidupan dunia." Aku berkata: "Mohonkanlah ampun untukku wahai Rasulullah." Dan beliau telah bersumpah untuk tidak mendatangi istrinya selama sebulan karena dia sangat marah kepada mereka sehingga Allah menegurnya.

Grade

Sunan Tirmidzi #218

سنن الترمذي ٢١٨: حَدَّثَنَا هَنَّادٌ حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ عَنْ الْأَعْمَشِ قَالَ و حَدَّثَنَا مَحْمُودُ بْنُ غَيْلَانَ حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ وَعَبْدُ اللَّهِ بْنُ نُمَيْرٍ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ إِسْمَعِيلَ بْنِ رَجَاءٍ الزُّبَيْدِيِّ عَنْ أَوْسِ بْنِ ضَمْعَجٍ قَال سَمِعْتُ أَبَا مَسْعُودٍ الْأَنْصَارِيَّ يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَؤُمُّ الْقَوْمَ أَقْرَؤُهُمْ لِكِتَابِ اللَّهِ فَإِنْ كَانُوا فِي الْقِرَاءَةِ سَوَاءً فَأَعْلَمُهُمْ بِالسُّنَّةِ فَإِنْ كَانُوا فِي السُّنَّةِ سَوَاءً فَأَقْدَمُهُمْ هِجْرَةً فَإِنْ كَانُوا فِي الْهِجْرَةِ سَوَاءً فَأَكْبَرُهُمْ سِنًّا وَلَا يُؤَمُّ الرَّجُلُ فِي سُلْطَانِهِ وَلَا يُجْلَسُ عَلَى تَكْرِمَتِهِ فِي بَيْتِهِ إِلَّا بِإِذْنِهِ قَالَ مَحْمُودُ بْنُ غَيْلَانَ قَالَ ابْنُ نُمَيْرٍ فِي حَدِيثِهِ أَقْدَمُهُمْ سِنًّا قَالَ أَبُو عِيسَى وَفِي الْبَاب عَنْ أَبِي سَعِيدٍ وَأَنَسِ بْنِ مَالِكٍ وَمَالِكِ بْنِ الْحُوَيْرِثِ وَعَمْرِو بْنِ سَلَمَةَ قَالَ أَبُو عِيسَى وَحَدِيثُ أَبِي مَسْعُودٍ حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ وَالْعَمَلُ عَلَى هَذَا عِنْدَ أَهْلِ الْعِلْمِ قَالُوا أَحَقُّ النَّاسِ بِالْإِمَامَةِ أَقْرَؤُهُمْ لِكِتَابِ اللَّهِ وَأَعْلَمُهُمْ بِالسُّنَّةِ وَقَالُوا صَاحِبُ الْمَنْزِلِ أَحَقُّ بِالْإِمَامَةِ و قَالَ بَعْضُهُمْ إِذَا أَذِنَ صَاحِبُ الْمَنْزِلِ لَغَيْرِهِ فَلَا بَأْسَ أَنْ يُصَلِّيَ بِهِ وَكَرِهَهُ بَعْضُهُمْ وَقَالُوا السُّنَّةُ أَنْ يُصَلِّيَ صَاحِبُ الْبَيْتِ قَالَ أَحْمَدُ بْنُ حَنْبَلٍ وَقَوْلُ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلَا يُؤَمُّ الرَّجُلُ فِي سُلْطَانِهِ وَلَا يُجْلَسُ عَلَى تَكْرِمَتِهِ فِي بَيْتِهِ إِلَّا بِإِذْنِهِ فَإِذَا أَذِنَ فَأَرْجُو أَنَّ الْإِذْنَ فِي الْكُلِّ وَلَمْ يَرَ بِهِ بَأْسًا إِذَا أَذِنَ لَهُ أَنْ يُصَلِّيَ بِهِ

Sunan Tirmidzi 218: telah menceritakan kepada kami [Hannad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dari [Al A'masy] berkata: dan telah menceritakan kepada kami [Mahmud bin Ghailan] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dan [Abdullah bin Numair] dari [Al A'masy] dari [Isma'il bin Raja` Az Zubair] dari [Aus bin Dlam'aj] ia berkata: "Aku mendengar [Abu Mas'ud Al Anshari] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Yang paling berhak untuk menjadi imam pada suatu kaum adalah yang paling bagus dalam membaca Al Qur`an. Jika mereka sama dalam membaca maka yang paling paham dengan sunnah. Jika mereka sama dalam sunnah maka yang paling dahulu hijrah. Jika mereka sama dalam hijrah maka yang paling tua umurnya. Janganlah seseorang menjadi imam dalam kekuasaan orang lain dan jangan duduk di tempat keistimewaannya di rumahnya kecuali dengan izinnya." Mahmud bin Ghailan berkata: "Ibnu Numair menyebutkan dalam haditsnya, "Yang paling tua umurnya." Abu Isa berkata: "Dalam bab ini juga ada riwayat dari Abu Sa'id Al Khudri, Anas bin Malik, Malik bin Al Huwairits dan 'Amru bin Salamah." Abu Isa berkata: "Hadits Abu Mas'ud ini derajatnya hasan shahih. Hadits ini diamalkan oleh ahli ilmu, mereka berkata: "Yang paling berhak untuk menjadi imam adalah yang paling bagus dalam membaca Al Qur`an dan yang paling paham dengan sunnah." Mereka juga berkata: "Pemilik rumah berhak untuk menjadi imam." Sebagian mereka berkata: "Jika pemilik rumah memberikan izin kepada yang lain maka tidak mengapa shalat bersamanya." Namun sebagian yang lain memakruhkannya, mereka mengatakan, "Yang sunnah adalah seorang pemilik rumah yang menjadi imam." Imam Ahmad bin Hambal berkata: "Sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam: "Janganlah seseorang menjadi imam di dalam kekuasaan orang lain dan jangan duduk di tempat keistimewaannya di rumahnya kecuali dengan izinnya." Jika mengizinkan maka saya berharap izin itu untuk semuanya." Kemudian ia berpendapat bolehnya mengimami shalat jika diizinkan olehnya (pemilik rumah)."

Grade

Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Shahih,

Sunan Darimi #218

سنن الدارمي ٢١٨: أَخْبَرَنَا الْحُسَيْنُ بْنُ مَنْصُورٍ حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ عَنْ مُبَارَكٍ عَنْ الْحَسَنِ قَالَ سُنَّتُكُمْ وَاللَّهِ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ بَيْنَهُمَا بَيْنَ الْغَالِي وَالْجَافِي فَاصْبِرُوا عَلَيْهَا رَحِمَكُمْ اللَّهُ فَإِنَّ أَهْلَ السُّنَّةِ كَانُوا أَقَلَّ النَّاسِ فِيمَا مَضَى وَهُمْ أَقَلُّ النَّاسِ فِيمَا بَقِيَ الَّذِينَ لَمْ يَذْهَبُوا مَعَ أَهْلِ الْإِتْرَافِ فِي إِتْرَافِهِمْ وَلَا مَعَ أَهْلِ الْبِدَعِ فِي بِدَعِهِمْ وَصَبَرُوا عَلَى سُنَّتِهِمْ حَتَّى لَقُوا رَبَّهُمْ فَكَذَلِكُمْ إِنْ شَاءَ اللَّهُ فَكُونُوا

Sunan Darimi 218: Telah mengabarkan kepada kami [Al Husain bin Mansur] telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] dari [Mubarak] dari [Al Hasan] ia berkata: " Demi Dzat yang tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Dia, sunnah kalian adalah diantara dua hal, yaitu antara orang yang terlalu berlebih-lebihan dan orang yang tidak acuh atau meremehkan (sunnah), Maka hendaklah kalian bersabar atasnya (menjaga dan menegakkan sunnah) mudah-mudahan Allah merahmati kalian, karena orang yang berpegang teguh kepada sunnah zaman dahulu lebih sedikit jumlahnya, dan yang tersisa dari mereka juga sedikit, yaitu mereka yang tidak hanyut bersama orang-orang yang hanyut dalam kemewahan hidup, dan tidak ikut bersama pengikut bid`ah, dan mereka selalu bersabar (menjaga dan menegakkan) sunnah sampai mereka wafat, semoga kalian semua termasuk orang yang demikian".

Grade

Shahih Muslim #219

صحيح مسلم ٢١٩: حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى أَخْبَرَنَا هُشَيْمٌ عَنْ صَالِحِ بْنِ صَالِحٍ الْهَمْدَانِيِّ عَنْ الشَّعْبِيِّ قَالَ رَأَيْتُ رَجُلًا مِنْ أَهْلِ خُرَاسَانَ سَأَلَ الشَّعْبِيَّ فَقَالَ يَا أَبَا عَمْرٍو إِنَّ مَنْ قِبَلَنَا مِنْ أَهْلِ خُرَاسَانَ يَقُولُونَ فِي الرَّجُلِ إِذَا أَعْتَقَ أَمَتَهُ ثُمَّ تَزَوَّجَهَا فَهُوَ كَالرَّاكِبِ بَدَنَتَهُ فَقَالَ الشَّعْبِيُّ حَدَّثَنِي أَبُو بُرْدَةَ بْنُ أَبِي مُوسَى عَنْ أَبِيهِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ ثَلَاثَةٌ يُؤْتَوْنَ أَجْرَهُمْ مَرَّتَيْنِ رَجُلٌ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ آمَنَ بِنَبِيِّهِ وَأَدْرَكَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَآمَنَ بِهِ وَاتَّبَعَهُ وَصَدَّقَهُ فَلَهُ أَجْرَانِ وَعَبْدٌ مَمْلُوكٌ أَدَّى حَقَّ اللَّهِ تَعَالَى وَحَقَّ سَيِّدِهِ فَلَهُ أَجْرَانِ وَرَجُلٌ كَانَتْ لَهُ أَمَةٌ فَغَذَّاهَا فَأَحْسَنَ غِذَاءَهَا ثُمَّ أَدَّبَهَا فَأَحْسَنَ أَدَبَهَا ثُمَّ أَعْتَقَهَا وَتَزَوَّجَهَا فَلَهُ أَجْرَانِ ثُمَّ قَالَ الشَّعْبِيُّ لِلْخُرَاسَانِيِّ خُذْ هَذَا الْحَدِيثَ بِغَيْرِ شَيْءٍ فَقَدْ كَانَ الرَّجُلُ يَرْحَلُ فِيمَا دُونَ هَذَا إِلَى الْمَدِينَةِ و حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا عَبْدَةُ بْنُ سُلَيْمَانَ ح و حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي عُمَرَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ ح و حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ مُعَاذٍ حَدَّثَنَا أَبِي حَدَّثَنَا شُعْبَةُ كُلُّهُمْ عَنْ صَالِحِ بْنِ صَالِحٍ بِهَذَا الْإِسْنَادِ نَحْوَهُ

Shahih Muslim 219: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya] telah mengabarkan kepada kami [Husyaim] dari [Shalih bin Shalih al-Hamdani] dari [Asy-Sya'bi] dia berkata: "Saya melihat seorang laki-laki penduduk Khurasan bertanya kepada asy-Sya'bi, ia tanyakan, 'Wahai Abu Amru, orang-orang sebelum kami dari penduduk Khurasan berkata tentang seorang laki-laki yang membebaskan budak wanitanya kemudian menikahinya, maka laki-laki itu seperti orang yang mengendarai untanya? ' Lalu asy-Sya'bi menjawab, " [Abu Burdah bin Abu Musa] telah menceritakan kepadaku, dari [ayahnya], dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Ada tiga orang manusia yang diberi pahala dua kali lipat: seorang lelaki Ahli Kitab yang beriman kepada nabinya, ketika ia berjumpa Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian beriman kepadanya, mengikuti dan membenarkannya, maka dia mendapat dua pahala. Kedua, seorang hamba sahaya yang menunaikan kewajibannya terhadap Allah dan kewajibannya terhadap tuannya, maka dia juga mendapat dua pahala. Ketiga, ialah seseorang yang mempunyai hamba sahaya perempuan, dia memberinya makan dengan baik, mendidiknya dengan sebaik-baik pendidikan, lalu memerdekakan dan menikahinya, maka dia juga mendapat dua pahala." Kemudian Asy-Sya'bi berkata kepada orang Khurasan itu, "Ambilah hadits ini dengan Cuma-Cuma (geratis), sungguh orang-orang dahulu melakukan perjalanan hingga madinah untuk sesuatu (mendapatkan hadits) yang kurang dari ini." Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami ['Abdah bin Sulaiman]. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Umar] telah menceritakan kepada kami [Sufyan]. (dalam jalur lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah bin Mu'adz] telah menceritakan kepada kami [ayahku] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] seluruhnya dari [Shalih bin Shalih] dengan isnad ini, seperti hadits tersebut."

Sunan Darimi #219

سنن الدارمي ٢١٩: أَخْبَرَنَا مُوسَى بْنُ خَالِدٍ حَدَّثَنَا عِيسَى بْنُ يُونُسَ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ عُمَارَةَ وَمَالِكِ بْنِ الْحَارِثِ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ يَزِيدَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ الْقَصْدُ فِي السُّنَّةِ خَيْرٌ مِنْ الِاجْتِهَادِ فِي الْبِدْعَةِ

Sunan Darimi 219: Telah mengabarkan kepada kami [Musa bin Khalid] telah menceritakan kepada kami ['Isa bin Yunus] dari [Al A'masy] dari ['Umarah] dan [Malik bin Harits] dari [Abdur Rahman bin Yazid] dari [Abdullah] ia berkata: "Pertengahan, sederhana, (tidak berlebih-lebihan dan tidak meremehkan) dalam menjalankan sunnah lebih baik dari pada bersungguh-sungguh dalam melakukan bid`ah".

Grade