Hadits Tentang Akhlaq dan Adab

Sunan Nasa'i #1200

سنن النسائي ١٢٠٠: أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سَلَمَةَ عَنْ ابْنِ وَهْبٍ عَنْ مُعَاوِيَةَ بْنِ صَالِحٍ قَالَ حَدَّثَنِي رَبِيعَةُ بْنُ يَزِيدَ عَنْ أَبِي إِدْرِيسَ الْخَوْلَانِيِّ عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ قَالَ قَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي فَسَمِعْنَاهُ يَقُولُ أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْكَ ثُمَّ قَالَ أَلْعَنُكَ بِلَعْنَةِ اللَّهِ ثَلَاثًا وَبَسَطَ يَدَهُ كَأَنَّهُ يَتَنَاوَلُ شَيْئًا فَلَمَّا فَرَغَ مِنْ الصَّلَاةِ قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ قَدْ سَمِعْنَاكَ تَقُولُ فِي الصَّلَاةِ شَيْئًا لَمْ نَسْمَعْكَ تَقُولُهُ قَبْلَ ذَلِكَ وَرَأَيْنَاكَ بَسَطْتَ يَدَكَ قَالَ إِنَّ عَدُوَّ اللَّهِ إِبْلِيسَ جَاءَ بِشِهَابٍ مِنْ نَارٍ لِيَجْعَلَهُ فِي وَجْهِي فَقُلْتُ أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْكَ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ ثُمَّ قُلْتُ أَلْعَنُكَ بِلَعْنَةِ اللَّهِ فَلَمْ يَسْتَأْخِرْ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ ثُمَّ أَرَدْتُ أَنْ آخُذَهُ وَاللَّهِ لَوْلَا دَعْوَةُ أَخِينَا سُلَيْمَانَ لَأَصْبَحَ مُوثَقًا بِهَا يَلْعَبُ بِهِ وِلْدَانُ أَهْلِ الْمَدِينَةِ

Sunan Nasa'i 1200: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Salamah] dari [Ibnu Wahb] dari [Mu'awiyah bin Shalih] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Rabi'ah bin Yazid] dari [Abu Idris Al Khaulani] dari [Abu Ad Darda'] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berdiri untuk shalat, dan kami mendengar beliau mengucapkan: 'Aku berlindung kepada Allah darimu (setan).' Kemudian beliau juga mengucapkan: 'Aku melaknatmu dengan laknat Allah.' Beliau mengucapkannya tiga kali dan beliau mengulurkan tangannya seolah-olah hendak mengambil sesuatu. Setelah selesai shalat kami berkata: 'Wahai Rasulullah, kami mendengar engkau dalam shalat mengucapkan sesuatu yang belum pernah kami dengar sebelumnya dari engkau dan kami juga melihatmu mengulurkan tangan?' Beliau menjawab: "Musuh Allah, iblis datang dengan membawa bintang dari api untuk diletakkan di wajahku, maka aku mengucapkan: "Aku berlindung kepada Allah darimu (Iblis)" -tiga kali-. Aku juga mengucapkan: "Aku melaknatmu (Iblis) dengan laknat Allah." -juga tiga kali-. Kemudian aku ingin menangkapnya, Demi Allah, seandainya bukan karena doa saudaraku Sulaiman, maka pasti ia diikat untuk dipermainkan oleh anak-anak Madinah'."

Grade

Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Shahih,

Musnad Ahmad #1201

مسند أحمد ١٢٠١: حَدَّثَنَا عَبْد اللَّهِ حَدَّثَنِي عُثْمَانُ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا شَرِيكٌ عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ عَنْ عَاصِمِ بْنِ ضَمْرَةَ قَالَ قُلْتُ لِلْحَسَنِ بْنِ عَلِيٍّ إِنَّ الشِّيعَةَ يَزْعُمُونَ أَنَّ عَلِيًّا رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَرْجِعُ قَالَ كَذَبَ أُولَئِكَ الْكَذَّابُونَ لَوْ عَلِمْنَا ذَاكَ مَا تَزَوَّجَ نِسَاؤُهُ وَلَا قَسَمْنَا مِيرَاثَهُ

Musnad Ahmad 1201: Telah menceritakan kepada kami Abdullah, telah menceritakan kepadaku ['Utsman bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Syarik] dari [Abu Ishaq] dari ['Ashim bin Dlamrah] berkata: Aku berkata kepada [Hasan bin Ali]: "Sesungguhnya orang-orang Syi'ah menyangka bahwa Ali radliyallahu 'anhu hidup kembali." Hasan menjawab: "Orang-orang pendusta itu telah berdusta. Seandainya kami tahu hal itu (sebelumnya) niscaya kami tidak akan menikahi wanita-wanita mereka dan tidak akan kami bagi harta waris mereka."

Grade

Shahih Bukhari #1203

صحيح البخاري ١٢٠٣: حَدَّثَنَا آدَمُ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ حَدَّثَنَا ثَابِتٌ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ مَرَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِامْرَأَةٍ تَبْكِي عِنْدَ قَبْرٍ فَقَالَ اتَّقِي اللَّهَ وَاصْبِرِي قَالَتْ إِلَيْكَ عَنِّي فَإِنَّكَ لَمْ تُصَبْ بِمُصِيبَتِي وَلَمْ تَعْرِفْهُ فَقِيلَ لَهَا إِنَّهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَتَتْ بَابَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمْ تَجِدْ عِنْدَهُ بَوَّابِينَ فَقَالَتْ لَمْ أَعْرِفْكَ فَقَالَ إِنَّمَا الصَّبْرُ عِنْدَ الصَّدْمَةِ الْأُولَى

Shahih Bukhari 1203: Telah menceritakan kepada kami [Adam] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] telah menceritakan kepada kami [Tsabit] dari Anas bin Malik radliyallahu 'anhu berkata: Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah berjalan melewati seorang wanita yang sedang menangis di sisi kubur. Maka Beliau berkata: "Bertakwalah kepada Allah dan bersabarlah". Wanita itu berkata: "Kamu tidak mengerti keadaan saya, karena kamu tidak mengalami mushibah seperti yang aku alami". Wanita itu tidak mengetahui jika yang menasehati itu Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam. Lalu diberi tahu: "Sesungguhnya orang tadi adalah Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam. Spontan wanita tersebut mendatangi rumah Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam namun dia tidak menemukannya. Setelah bertemu dia berkata: "Maaf, tadi aku tidak mengetahui anda". Maka Beliau bersabda: "Sesungguhnya sabar itu pada kesempatan pertama (saat datang mushibah)".

Sunan Nasa'i #1203

سنن النسائي ١٢٠٣: أَخْبَرَنَا إِسْحَقُ بْنُ مَنْصُورٍ قَالَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ قَالَ حَدَّثَنَا الْأَوْزَاعِيُّ قَالَ حَدَّثَنِي يَحْيَى بْنُ أَبِي كَثِيرٍ عَنْ هِلَالِ بْنِ أَبِي مَيْمُونَةَ قَالَ حَدَّثَنِي عَطَاءُ بْنُ يَسَارٍ عَنْ مُعَاوِيَةَ بْنِ الْحَكَمِ السَّلَمِيِّ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّا حَدِيثُ عَهْدٍ بِجَاهِلِيَّةٍ فَجَاءَ اللَّهُ بِالْإِسْلَامِ وَإِنَّ رِجَالًا مِنَّا يَتَطَيَّرُونَ قَالَ ذَاكَ شَيْءٌ يَجِدُونَهُ فِي صُدُورِهِمْ فَلَا يَصُدَّنَّهُمْ وَرِجَالٌ مِنَّا يَأْتُونَ الْكُهَّانَ قَالَ فَلَا تَأْتُوهُمْ قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَرِجَالٌ مِنَّا يَخُطُّونَ قَالَ كَانَ نَبِيٌّ مِنْ الْأَنْبِيَاءِ يَخُطُّ فَمَنْ وَافَقَ خَطُّهُ فَذَاكَ قَالَ وَبَيْنَا أَنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الصَّلَاةِ إِذْ عَطَسَ رَجُلٌ مِنْ الْقَوْمِ فَقُلْتُ يَرْحَمُكَ اللَّهُ فَحَدَّقَنِي الْقَوْمُ بِأَبْصَارِهِمْ فَقُلْتُ وَا ثُكْلَ أُمِّيَاهُ مَا لَكُمْ تَنْظُرُونَ إِلَيَّ قَالَ فَضَرَبَ الْقَوْمُ بِأَيْدِيهِمْ عَلَى أَفْخَاذِهِمْ فَلَمَّا رَأَيْتُهُمْ يُسَكِّتُونِي لَكِنِّي سَكَتُّ فَلَمَّا انْصَرَفَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَعَانِي بِأَبِي وَأُمِّي هُوَ مَا ضَرَبَنِي وَلَا كَهَرَنِي وَلَا سَبَّنِي مَا رَأَيْتُ مُعَلِّمًا قَبْلَهُ وَلَا بَعْدَهُ أَحْسَنَ تَعْلِيمًا مِنْهُ قَالَ إِنَّ صَلَاتَنَا هَذِهِ لَا يَصْلُحُ فِيهَا شَيْءٌ مِنْ كَلَامِ النَّاسِ إِنَّمَا هُوَ التَّسْبِيحُ وَالتَّكْبِيرُ وَتِلَاوَةُ الْقُرْآنِ قَالَ ثُمَّ اطَّلَعْتُ إِلَى غُنَيْمَةٍ لِي تَرْعَاهَا جَارِيَةٌ لِي فِي قِبَلِ أُحُدٍ وَالْجَوَّانِيَّةِ وَإِنِّي اطَّلَعْتُ فَوَجَدْتُ الذِّئْبَ قَدْ ذَهَبَ مِنْهَا بِشَاةٍ وَأَنَا رَجُلٌ مِنْ بَنِي آدَمَ آسَفُ كَمَا يَأْسَفُونَ فَصَكَكْتُهَا صَكَّةً ثُمَّ انْصَرَفْتُ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَخْبَرْتُهُ فَعَظَّمَ ذَلِكَ عَلَيَّ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَفَلَا أَعْتِقُهَا قَالَ ادْعُهَا فَقَالَ لَهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيْنَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ قَالَتْ فِي السَّمَاءِ قَالَ فَمَنْ أَنَا قَالَتْ أَنْتَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّهَا مُؤْمِنَةٌ فَاعْتِقْهَا

Sunan Nasa'i 1203: Telah mengabarkan kepada kami [Ishaq bin Manshur] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yusuf] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Auza'i] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Abu Katsir] dari [Hilal bin Abu Maimunah] dia berkata: telah menceritakan kepada kami ['Atha bin Yasar] dari [Mu'awiyah bin Al Hakam As Salami] dia berkata: Aku berkata: "Wahai Rasulullah, kami baru saja meninggalkan masa Jahiliyah, lalu Allah menurunkan Islam dan beberapa orang dari kami melakukan thathayyur!" lalu Beliau bersabda: "Itu hanyalah bisikan hati, maka jangan menghalangi niatan mereka." Kami berkata: "Di antara kita juga ada yang mendatangi dukun-dukun." Beliau bersabda: "Jangan kalian datangi mereka." la berkata: "Wahai Rasulullah, di antara kita ada yang membuat garis ramal." Lalu Nabi berkata: "Dulu juga ada salah satu nabi yang membuat garis petunjuk. Jadi barangsiapa garisnya sama dengan garis yang dibuat olehnya, maka hal itu boleh." Ketika kami bersama Rasulullah dalam suatu shalat, tiba-tiba ada seseorang yang bersin, maka aku spontan mengucapkan: "Yarhamukallah (semoga Allah merahmati-Mu)." Orang-orangpun melototiku, maka aku berkata: "Celakalah kalian, kenapa kalian melototiku?" la berkata: "Lalu orang-orang menepukkan tangan ke paha mereka. Setelah aku lihat mereka menyuruhku diam yang (sebenarnya aku ingin mendebatnya), aku akhirnya diam. Setelah Rasulullah selesai shalat, beliau memanggilku -demi ibu dan bapakku yang menjadi jaminan- beliau tidak memukulku, tidak menghardikku, dan tidak mencelaku. Aku belum pernah melihat seorang guru pun sebelum ataupun setelah beliau yang pengajarannya lebih baik daripada beliau. Lantas Rasulullah sekedar bersabda: "Shalat kita ini tidak boleh ada ucapan sesuatupun dari pembicaraan manusia. Shalat adalah bertasbih, bertakbir, dan membaca Al Qur'an." la berkata: "Kemudian aku melihat kambingku yang digembalakan oleh seorang budak perempuanku di daerah antara Uhud dan Jawaniyyah, dan aku melihat seekor srigala membawa kabur salah satu kambing -aku seorang manusia yang kecewa sebagaimana umumnya orang yang kecewa- maka aku menampar budak itu sekali. Kemudian aku datang kepada Rasulullah dan mengabarkan hal itu. Beliau anggap perlakuanku itu keterlaluan, sehingga aku berkata: "Bagaimana kalau dia kumerdekakan?" Beliau menjawab: "Panggillah dia." Lantas Rasulullah bersabda kepadanya: "Di mana Allah 'azza wa jalla?" la -budak tersebut-menjawab: "Di langit." Beliau bertanya lagi: "Lalu siapa aku?" la -budak tersebut- menjawab: "Engkau utusan Allah." Beliau berkata: "Dia perempuan yang beriman, maka merdekakanlah."

Grade

Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Shahih,

Shahih Bukhari #1204

صحيح البخاري ١٢٠٤: حَدَّثَنَا عَبْدَانُ وَمُحَمَّدٌ قَالَا أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ أَخْبَرَنَا عَاصِمُ بْنُ سُلَيْمَانَ عَنْ أَبِي عُثْمَانَ قَالَ حَدَّثَنِي أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ أَرْسَلَتْ ابْنَةُ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَيْهِ إِنَّ ابْنًا لِي قُبِضَ فَأْتِنَا فَأَرْسَلَ يُقْرِئُ السَّلَامَ وَيَقُولُ إِنَّ لِلَّهِ مَا أَخَذَ وَلَهُ مَا أَعْطَى وَكُلٌّ عِنْدَهُ بِأَجَلٍ مُسَمًّى فَلْتَصْبِرْ وَلْتَحْتَسِبْ فَأَرْسَلَتْ إِلَيْهِ تُقْسِمُ عَلَيْهِ لَيَأْتِيَنَّهَا فَقَامَ وَمَعَهُ سَعْدُ بْنُ عُبَادَةَ وَمَعَاذُ بْنُ جَبَلٍ وَأُبَيُّ بْنُ كَعْبٍ وَزَيْدُ بْنُ ثَابِتٍ وَرِجَالٌ فَرُفِعَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الصَّبِيُّ وَنَفْسُهُ تَتَقَعْقَعُ قَالَ حَسِبْتُهُ أَنَّهُ قَالَ كَأَنَّهَا شَنٌّ فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ فَقَالَ سَعْدٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا هَذَا فَقَالَ هَذِهِ رَحْمَةٌ جَعَلَهَا اللَّهُ فِي قُلُوبِ عِبَادِهِ وَإِنَّمَا يَرْحَمُ اللَّهُ مِنْ عِبَادِهِ الرُّحَمَاءَ

Shahih Bukhari 1204: Telah menceritakan kepada kami ['Abdan] dan [Muhammad] keduanya berkata: telah mengabarkan kepada kami ['Abdullah] telah mengabarkan kepada kami ['Ashim bin Sulaiman] dari [Abu 'Utsman] berkata: telah menceritakan kepada saya Usamah bin Zaid radliyallahu 'anhuma berkata: Putri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam datang untuk menemui Beliau dan mengabarkan bahwa: "Anakku telah meninggal, maka datanglah kepada kami". Maka Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkannya untuk menyampaikan salam lalu bersabda: "Sesungguhnya milik Allah apa yang diambilNya dan apa yang diberiNya. Dan segala sesuatu disisiNya sudah ditentukan ajalnya, maka bersabarlah engkau karenanya dan mohonkanlah pahala darinya." Kemudian dia datang lagi kepada Beliau dan meminta dengan sangat agar Beliau bisa datang. Maka Beliau berangkat, bersamanya ada Sa'ad bin 'Ubadah, Mu'adz bin Jabal, Ubay bin Ka'ab, Zaid bin Tsabit dan beberapa orang lain. Kemudian bayi tersebut diserahkan kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam dan hati Beliau nampak berguncang (karena bersedih). Aku menduga dia berkata: Seakan dia seperti geriba yang kosong. Maka mengalirlah air mata Beliau. Sa'ad berkata: "Wahai Rasulullah, mengapakah engkau menangis?" Beliau berkata: "Inilah rahmat yang Allah berikan kepada hati hamba-hambaNya dan sesungguhnya Allah akan merahmati diantara hamba-hambaNya, mereka yang saling berkasih sayang".

Sunan Tirmidzi #1204

سنن الترمذي ١٢٠٤: حَدَّثَنَا عُمَرُ بْنُ حَفْصٍ الشَّيْبَانِيُّ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ وَهْبٍ قَالَ أَخْبَرَنِي حُيَيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْحُبُلِيِّ عَنْ أَبِي أَيُّوبَ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ فَرَّقَ بَيْنَ الْوَالِدَةِ وَوَلَدِهَا فَرَّقَ اللَّهُ بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَحِبَّتِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ

Sunan Tirmidzi 1204: Telah menceritakan kepada kami [Umar bin Hafsh Asy Syaibani], telah mengabarkan kepada kami [Abdullah bin Wahb] ia berkata: telah mengabarkan kepadaku [Huyai bin Abdullah] dari [Abu Abdurrahman Al Hubuli] dari [Abu Ayyub] ia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang memisahkan antara orang tua dan anaknya, niscaya pada hari kiamat Allah akan memisahkannya antara ia dan kekasihnya." Abu Isa berkata: Hadits ini hasan gharib.

Grade

Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Hasan,

Sunan Nasa'i #1205

سنن النسائي ١٢٠٥: أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمَّارٍ قَالَ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي غَنِيَّةَ وَاسْمُهُ يَحْيَى بْنُ عَبْدِ الْمَلِكِ وَالْقَاسِمُ بْنُ يَزِيدَ الْجَرْمِيُّ عَنْ سُفْيَانَ عَنْ الزُّبَيْرِ بْنِ عَدِيٍّ عَنْ كُلْثُومٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ وَهَذَا حَدِيثُ الْقَاسِمِ قَالَ كُنْتُ آتِي النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ يُصَلِّي فَأُسَلِّمُ عَلَيْهِ فَيَرُدُّ عَلَيَّ فَأَتَيْتُهُ فَسَلَّمْتُ عَلَيْهِ وَهُوَ يُصَلِّي فَلَمْ يَرُدَّ عَلَيَّ فَلَمَّا سَلَّمَ أَشَارَ إِلَى الْقَوْمِ فَقَالَ إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يَعْنِي أَحْدَثَ فِي الصَّلَاةِ أَنْ لَا تَكَلَّمُوا إِلَّا بِذِكْرِ اللَّهِ وَمَا يَنْبَغِي لَكُمْ وَأَنْ تَقُومُوا لِلَّهِ قَانِتِينَ

Sunan Nasa'i 1205: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin 'Abdullah bin 'Ammar] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Ghaniyyah Yahya bin 'Abdul Malik] dan [Al Qasim bin Yazid Al Jarmi] dari [Sufyan] dari [Az Zubair bin 'Adiy] dari [Kultsum] dari ['Abdullah bin Mas'ud] dia berkata: "Aku datang kepada Rasulullah Shallallah 'Alaihi Wa Sallam yang sedang shatat lalu memberi salam kepadanya, dan beliau membalas salamku. Disaat yang lain, aku datang kepada beliau yang sedang shalat, dan beliau tidak membalas salamku. Setelah salam, beliau mengisyaratkan kepada orang-orang lalu bersabda: 'Allah Azza wa Jalla telah menetapkan hukum perihal shalat yaitu, agar kalian jangan berbicara kecuali dzikir kepada Allah dan apa yang patut bagi kalian, serta agar kalian berdiri tegak kepada Allah dengan tunduk.'"

Grade

Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Hasan,

Sunan Nasa'i #1206

سنن النسائي ١٢٠٦: أَخْبَرَنَا الْحُسَيْنُ بْنُ حُرَيْثٍ قَالَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ عَاصِمٍ عَنْ أَبِي وَائِلٍ عَنْ ابْنِ مَسْعُودٍ قَالَ كُنَّا نُسَلِّمُ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَيَرُدُّ عَلَيْنَا السَّلَامَ حَتَّى قَدِمْنَا مِنْ أَرْضِ الْحَبَشَةِ فَسَلَّمْتُ عَلَيْهِ فَلَمْ يَرُدَّ عَلَيَّ فَأَخَذَنِي مَا قَرُبَ وَمَا بَعُدَ فَجَلَسْتُ حَتَّى إِذَا قَضَى الصَّلَاةَ قَالَ إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يُحْدِثُ مِنْ أَمْرِهِ مَا يَشَاءُ وَإِنَّهُ قَدْ أَحْدَثَ مِنْ أَمْرِهِ أَنْ لَا يُتَكَلَّمَ فِي الصَّلَاةِ

Sunan Nasa'i 1206: Telah mengabarkan kepada kami [Al Husain bin Huraits] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari ['Ashim] dari [Abu Wa'il] dari [Ibnu Mas'ud] dia berkata: "Kami pernah memberi salam kepada Nabi Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam, lalu beliau menjawab salam kami. Hingga tatkala kami tiba dari negeri Habasyah, aku memberi salam kepada beliau, namun beliau tidak menjawab salamku, lalu beliau memposisikanku pada jarak yang tidak terlalu dekat dan tidak terlalu jauh! Maka aku duduk hingga beliau selesai shalat, dan setelah itu beliau bersabda: 'Allah subhanahu wa ta'ala senantiasa menetapkan hukum yang di kehendaki-Nya, dan Dia telah menetapkan suatu hukum yang di kehendaki-Nya, -yaitu- jangan seorang pun berbicara saat shalat'"

Grade

Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Hasan,

Shahih Bukhari #1209

صحيح البخاري ١٢٠٩: حَدَّثَنَا أَبُو نُعَيْمٍ حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ عُبَيْدٍ عَنْ عَلِيِّ بْنِ رَبِيعَةَ عَنْ الْمُغِيرَةِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ كَذِبًا عَلَيَّ لَيْسَ كَكَذِبٍ عَلَى أَحَدٍ مَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنْ النَّارِ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ نِيحَ عَلَيْهِ يُعَذَّبُ بِمَا نِيحَ عَلَيْهِ

Shahih Bukhari 1209: Telah menceritakan kepada kami [Abu Nu'aim] telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin 'Ubaid] dari ['Ali bin Rabi'ah] dari Al Mughirah radliyallahu 'anhu berkata: Aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya berdusta kepadaku tidak sama dengan orang yang berdusta kepada orang lain. Barangsiapa yang berdusta atas namaku dengan sengaja maka hendaklah dia bersiap-siap (mendapat) tempat duduknya di neraka." Aku juga mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang meratapi mayat maka mayat itu akan disiksa disebabkan ratapan kepadanya."

Muwatha' Malik #1209

موطأ مالك ١٢٠٩: قَالَ يَحْيَى عَنْ مَالِك أَنَّهُ بَلَغَهُ عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ يَسَارٍ وَغَيْرِهِ أَنَّهُمْ سُئِلُوا عَنْ رَجُلٍ جُلِدَ الْحَدَّ أَتَجُوزُ شَهَادَتُهُ فَقَالُوا نَعَمْ إِذَا ظَهَرَتْ مِنْهُ التَّوْبَةُ و حَدَّثَنِي مَالِك أَنَّهُ سَمِعَ ابْنَ شِهَابٍ يُسْأَلُ عَنْ ذَلِكَ فَقَالَ مِثْلَ مَا قَالَ سُلَيْمَانُ بْنُ يَسَارٍ قَالَ مَالِك وَذَلِكَ الْأَمْرُ عِنْدَنَا وَذَلِكَ لِقَوْلِ اللَّهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى { وَالَّذِينَ يَرْمُونَ الْمُحْصَنَاتِ ثُمَّ لَمْ يَأْتُوا بِأَرْبَعَةِ شُهَدَاءَ فَاجْلِدُوهُمْ ثَمَانِينَ جَلْدَةً وَلَا تَقْبَلُوا لَهُمْ شَهَادَةً أَبَدًا وَأُولَئِكَ هُمْ الْفَاسِقُونَ إِلَّا الَّذِينَ تَابُوا مِنْ بَعْدِ ذَلِكَ وَأَصْلَحُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ }

Muwatha' Malik 1209: Yahya berkata: dari Malik bahwa telah sampai kepadanya, dari [Sulaiman bin Yasar] dan [yang lainnya] bahwa mereka ditanya tentang persaksian seorang yang telah dihukum cambuk, apakah diterima persaksiaannya? Mereka menjawab: "Boleh, jika telah bertaubat." Telah menceritakan kepadaku Malik Bahwasanya ia telah mendengar [Ibnu Syihab] ditanya tentang hal itu, maka dia menjawab seperti apa yang dikatakan Sulaiman bin Yasar. Malik berkata: "Itulah pandapat kami, sebagaimana firman Allah Tabaraka Wa Ta'ala: '(Dan orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-baik (berbuat zina) dan mereka tidak mendatangkan empat orang saksi, Maka deralah mereka (yang menuduh itu) delapan puluh kali dera, dan janganlah kamu terima kesaksian mereka buat selama-lamanya. dan mereka Itulah orang-orang yang fasik, kecuali orang-orang yang bertaubat sesudah itu dan memperbaiki (dirinya), Maka Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang) ' (Qs. An Nuur: 4)