Hadits Tentang Al-Qur'an

Musnad Ahmad #18733

مسند أحمد ١٨٧٣٣: حَدَّثَنَا أَبُو أَحْمَدَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ أَبِي قِلَابَةَ عَنْ زَهْدَمٍ عَنْ أَبِي مُوسَى أَنَّهُ جَاءَ رَجُلٌ وَهُوَ يَأْكُلُ دَجَاجًا فَتَنَحَّى فَقَالَ إِنِّي حَلَفْتُ أَنْ لَا آكُلَهُ إِنِّي رَأَيْتُهُ يَأْكُلُ شَيْئًا قَذِرًا فَقَالَ ادْنُهُ فَقَدْ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْكُلُهُ

Musnad Ahmad 18733: Telah menceritakan kepada kami [Abu Ahmad] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Ayyub] dari [Abu Qilabah] dari [Zahdam] dari [Abu Musa] bahwasanya: Seorang laki-laki datang sementara ia sedang makan daging ayam. Maka laki-laki itu pun menyingkir dan berkata: "Sungguh, saya telah bersumpah, tidak akan memakannya. Karena saya telah melihatnya makan sesuatu yang menjijikkan." Maka Abu Musa berkata: "Tolong dekatkanlah, karena saya telah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memakannya."

Grade

Musnad Ahmad #18755

مسند أحمد ١٨٧٥٥: حَدَّثَنَا عَفَّانُ قَالَ ثَنَا هَمَّامٌ حَدَّثَنَا أَبُو عِمْرَانَ الْجَوْنِيُّ عَنْ أَبِي بَكْرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ قَيْسٍ الْأَشْعَرِيِّ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْخَيْمَةُ دُرَّةٌ مُجَوَّفَةٌ طُولُهَا فِي السَّمَاءِ سِتُّونَ مِيلًا فِي كُلِّ زَاوِيَةٍ مِنْهَا لِلْمُؤْمِنِ أَهْلٌ لَا يَرَاهُمْ الْآخَرُونَ وَرُبَّمَا قَالَ عَفَّانُ لِكُلِّ زَاوِيَةٍ

Musnad Ahmad 18755: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] Telah menceritakan kepada kami [Hammam] Telah menceritakan kepada kami [Abu Imran Al Jauni] dari [Abu Bakr bin Abdullah bin Qais Al Asy'ari] dari [bapaknya] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "(Di dalam surga terdapat) Kemah mutiara yang panjangnya di langit mencapai enam puluh mil. Di setiap sudutnya terdapat keluarga bagi setiap mukmin yang tidak terlihat oleh yang lain." Dan sepertinya Affan berkata: "Untuk setiap sudutnya."

Grade

Musnad Ahmad #18782

مسند أحمد ١٨٧٨٢: حَدَّثَنَا وَكِيعٌ عَنْ حَرْمَلَةَ بْنِ قَيْسٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ أَبِي أَيُّوبَ عَن أَبِي مُوسَى قَالَ أَمَانَانِ كَانَا عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رُفِعَ أَحَدُهُمَا وَبَقِيَ الْآخَرُ { وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُعَذِّبَهُمْ وَأَنْتَ فِيهِمْ وَمَا كَانَ اللَّهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُونَ }

Musnad Ahmad 18782: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Harmalah bin Qais] dari [Muhammad bin Abu Ayyub] dari [Abu Musa] ia berkata: Ada dua jaminan keamanan pada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Satu di antaranya telah diangkat, dan yang satunya lagi masih tersisa. Yakitu: "Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada di antara mereka. dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun." (QS. Al-Anfal 33).

Grade

Musnad Ahmad #18789

مسند أحمد ١٨٧٨٩: حَدَّثَنَا عَفَّانُ وَبَهْزٌ قَالَا ثَنَا هَمَّامٌ حَدَّثَنَا قَتَادَةُ عَن أَنَسٍ أَنَّ أَبَا مُوسَى الْأَشْعَرِيَّ حَدَّثَهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَثَلُ الْمُؤْمِنِ الَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ كَمَثَلِ الْأُتْرُجَّةِ طَعْمُهَا طَيِّبٌ وَرِيحُهَا طَيِّبٌ وَمَثَلُ الْمُؤْمِنِ الَّذِي لَا يَقْرَأُ الْقُرْآنَ كَمَثَلِ التَّمْرَةِ طَعْمُهَا طَيِّبٌ وَلَا رِيحَ لَهَا وَمَثَلُ الْفَاجِرِ الَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ كَمَثَلِ الرَّيْحَانَةِ رِيحُهَا طَيِّبٌ وَطَعْمُهَا مُرٌّ وَمَثَلُ الْفَاجِرِ الَّذِي لَا يَقْرَأُ الْقُرْآنَ كَمَثَلِ الْحَنْظَلَةِ طَعْمُهَا مُرٌّ وَلَا رِيحَ لَهَا حَدَّثَنَا عَفَّانُ حَدَّثَنَا أَبَانُ بِهَذَيْنِ كِلَيْهِمَا عَنْ قَتَادَةَ عَن أَنَسٍ عَن أَبِي مُوسَى عَن النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَحْوَهُ

Musnad Ahmad 18789: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] dan [Bahz] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Hammam] Telah menceritakan kepada kami [Qatadah] dari [Anas] bahwa [Abu Musa Al Asy'ari] telah menceritakan kepadanya dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Perumpamaan orang mukmin yang membaca Al Qur'an adalah seperti buah limau, rasanya enak dan baunya juga wangi. Dan perumpamaan orang mukmin yang tidak membaca Al Qur`an laksana buah kurma, rasanya enak, namun baunya tidak semerbak. Sementara perumpamaan orang yang fajir yang membaca Al Qur'an adalah laksana buah Raihanah, rasanya pahit tapi harum wanginya. Sedangkan perumpamaan orang fajir yang tidak membaca Al Qur`an laksana buah Hanzhalah, rasa pahit dan baunya juga tak sedap." Telah menceritakan kepada kami ['Affan] Telah menceritakan kepada kami [Aban] dengan dua hadits ini, keduanya dari [Qatadah] dari [Anas] dari [Abu Musa] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, hadits semisalnya.

Grade

Musnad Ahmad #18790

مسند أحمد ١٨٧٩٠: حَدَّثَنَا عَفَّانُ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَن مَنْصُورٍ عَن إِبْرَاهِيمَ عَن يَزِيدَ بْنِ أَوْسٍ قَالَ أُغْمِيَ عَلَى أَبِي مُوسَى فَبَكَوْا عَلَيْهِ فَقَالَ إِنِّي بَرِيءٌ مِمَّنْ بَرِئَ مِنْهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَسَأَلُوا عَنْ ذَلِكَ امْرَأَتَهُ مَا قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ أَمَا عَلِمْتُمْ مَا قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَتْ مِمَّنْ حَلَقَ وَسَلَقَ وَخَرَقَ

Musnad Ahmad 18790: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Manshur] dari [Ibrahim] dari [Yazid bin Aus] ia berkata: [Abu Musa] pernah pingsan, sehingga orang-orang pun menangisinya. Setelah siuman, ia berkata: "Sesungguhnya saya berlepas diri dari seorang yang Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berlepas diri darinya." Mereka pun menanyakan hal itu kepada isterinya, "Apa yang telah disabdakan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam?" maka wanita itu menjawab, "Tidakkah kalian mengetahui apa yang telah disabdakan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam?" wanita itu berkata: "Yaitu dari siapa saja yang meratap, mencukur rambutnya/jenggot karena suatu musibah, dan orang yang merobek-robek bajunya ketika menghadapi musibah."

Grade

Musnad Ahmad #18791

مسند أحمد ١٨٧٩١: حَدَّثَنَا عَفَّانُ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَن عَوْفٍ قَالَ سَمِعْتُ خَالِدًا الْأَحْدَبَ عَن صَفْوَانَ بْنِ مُحْرِزٍ قَالَ أُغْمِيَ عَلَى أَبِي مُوسَى فَبَكَوْا عَلَيْهِ فَأَفَاقَ فَقَالَ إِنِّي أَبْرَأُ إِلَيْكُمْ مِمَّا بَرِئَ مِنْهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِمَّنْ حَلَقَ وَسَلَقَ وَخَرَقَ وَحَدَّثَنَا بِهِمَا عَفَّانُ مَرَّةً أُخْرَى فَقَالَ فِيهِمَا جَمِيعًا مِمَّنْ حَلَقَ أَوْ سَلَقَ أَوْ خَرَقَ

Musnad Ahmad 18791: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari ['Auf] ia berkata: saya mendengar [Khalid Al Ahdab] dari [Shafwan bin Muhriz] ia ia berkata: [Abu Musa] pernah pingsan, sehingga orang-orang pun menangisinya. Setelah siuman, ia berkata: "Sesungguhnya saya berlepas diri dari kalian, sebagaimana Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berlepas diri darinya. Yaitu siapa saja yang meratap, mencukur rambutnya/jenggot karena suatu musibah, dan orang yang merobek-robek bajunya ketika menghadapi musibah." Affan telah menceritakan keduanya kepada kami. Dan ia berkata di dalamnya: Yaitu (dari) siapa saja yang meratap, mencukur rambutnya/jenggot karena suatu musibah, dan orang yang merobek-robek bajunya ketika menghadapi musibah."

Grade

Musnad Ahmad #18800

مسند أحمد ١٨٨٠٠: حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ عَن إِبْرَاهِيمَ عَن سَهْمِ بْنِ مِنْجَابٍ عَن الْقَرْثَعِ قَالَ لَمَّا ثَقُلَ أَبُو مُوسَى الْأَشْعَرِيُّ صَاحَتْ امْرَأَتُهُ فَقَالَ لَهَا أَمَا عَلِمْتِ مَا قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ بَلَى ثُمَّ سَكَتَتْ فَلَمَّا مَاتَ قِيل لَهَا أَيُّ شَيْءٍ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ قَالَ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَعَنَ مَنْ حَلَقَ أَوْ خَرَقَ أَوْ سَلَقَ

Musnad Ahmad 18800: Telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] Telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Ibrahim] dari [Sahm bin Minjab] dari [Al Qartsa] ia berkata: Ketika [Abu Musa] hendak pingsan, isterinya menangis sambil meraung. Maka ia pun bertanya, "Tidakkah kamu tahu apa yang telah disabdakan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam?" isterinya menjawab, "Ya, benar." Maka wanita itu pun terdiam. Ketika Abu Musa meninggal, ditanyakanlah kepada isterinya, "Apa yang telah disabdakan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam?" ia menjawab, "Abu Musa berkata: bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Allah melaknati orang yang meratap, mencukur rambutnya/jenggot karena suatu musibah, dan orang yang merobek-robek bajunya ketika menghadapi musibah.'"

Grade

Musnad Ahmad #18833

مسند أحمد ١٨٨٣٣: حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَن قَتَادَةَ عَن أَنَسٍ عَن أَبِي مُوسَى عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَثَلُ الْمُؤْمِنِ الَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ مَثَلُ الْأُتْرُجَّةِ طَعْمُهَا طَيِّبٌ وَرِيحُهَا طَيِّبٌ وَمَثَلُ الْمُؤْمِنِ الَّذِي لَا يَقْرَأُ الْقُرْآنَ مَثَلُ التَّمْرَةِ طَعْمُهَا طَيِّبٌ وَلَا رِيحَ لَهَا وَمَثَلُ الْمُنَافِقِ الَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ كَمَثَلِ الرَّيْحَانَةِ طَيِّبٌ رِيحُهَا وَلَا طَعْمَ لَهَا وَقَالَ يَحْيَى مَرَّةً طَعْمُهَا مُرٌّ وَمَثَلُ الْمُنَافِقِ الَّذِي لَا يَقْرَأُ الْقُرْآنَ مَثَلُ الْحَنْظَلَةِ لَا رِيحَ لَهَا وَطَعْمُهَا خَبِيثٌ

Musnad Ahmad 18833: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Qatadah] dari [Anas] dari [Abu Musa] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Perumpamaan orang mukmin yang membaca Al Qur'an adalah seperti buah limau, rasanya enak dan baunya juga wangi. Dan perumpamaan orang mukmin yang tidak membaca Al Qur`an laksana buak kurma, rasanya enak, namun baunya tidak semerbak. Sementara perumpamaan orang yang munafik yang membaca Al Qur'an adalah laksana buah Raihanah, rasanya pahit tapi harum wanginya. Sedangkan perumpamaan orang munafik yang tidak membaca Al Qur`an laksana buah Hanzhalah, rasa pahit dan baunya juga tak sedap."

Grade

Musnad Ahmad #18835

مسند أحمد ١٨٨٣٥: حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا قُرَّةُ بْنُ خَالِدٍ حَدَّثَنَا حُمَيْدُ بْنُ هِلَالٍ حَدَّثَنَا أَبُو بُرْدَةَ قَالَ قَالَ أَبُو مُوسَى الْأَشْعَرِيُّ أَقْبَلْتُ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَمَعِي رَجُلَانِ مِنْ الْأَشْعَرِيِّينَ أَحَدُهُمَا عَنْ يَمِينِي وَالْآخَرُ عَنْ يَسَارِي فَكِلَاهُمَا سَأَلَ الْعَمَلَ وَالنَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَسْتَاكُ قَالَ مَا تَقُولُ يَا أَبَا مُوسَى أَوْ يَا عَبْدَ اللَّهِ بْنَ قَيْسٍ قَالَ قُلْتُ وَالَّذِي بَعَثَكَ بِالْحَقِّ مَا أَطْلَعَانِي عَلَى مَا فِي أَنْفُسِهِمَا وَمَا شَعُرْتُ أَنَّهُمَا يَطْلُبَانِ الْعَمَلَ قَالَ فَكَأَنِّي أَنْظُرُ إِلَى سِوَاكِهِ تَحْتَ شَفَتِهِ قَلَصَتْ قَالَ إِنِّي أَوْ لَا نَسْتَعْمِلُ عَلَى عَمَلِنَا مَنْ أَرَادَهُ وَلَكِنْ اذْهَبْ أَنْتَ يَا أَبَا مُوسَى أَوْ يَا عَبْدَ اللَّهِ بْنَ قَيْسٍ فَبَعَثَهُ عَلَى الْيَمَنِ ثُمَّ أَتْبَعَهُ مُعَاذَ بْنَ جَبَلٍ فَلَمَّا قَدِمَ عَلَيْهِ قَالَ انْزِلْ وَأَلْقَى لَهُ وِسَادَةً فَإِذَا رَجُلٌ عِنْدَهُ مُوثَقٌ فَقَالَ مَا هَذَا قَالَ كَانَ يَهُودِيًّا فَأَسْلَمَ ثُمَّ رَاجَعَ دِينَهُ دِينَ السَّوْءِ فَتَهَوَّدَ فَقَالَ لَا أَجْلِسُ حَتَّى يُقْتَلَ قَضَاءُ اللَّهِ وَرَسُولِهِ ثَلَاثَ مِرَارٍ فَأَمَرَ بِهِ فَقُتِلَ ثُمَّ تَذَاكَرْنَا قِيَامَ اللَّيْلِ فَقَالَ مُعَاذُ بْنُ جَبَلٍ أَمَّا أَنَا فَأَنَامُ وَأَقُومُ أَوْ أَقُومُ وَأَنَامُ وَأَرْجُو فِي نَوْمَتِي مَا أَرْجُو فِي قَوْمَتِي

Musnad Ahmad 18835: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] Telah menceritakan kepada kami [Qurrah bin Khalid] Telah menceritakan kepada kami [Humaid bin Hilal] Telah menceritakan kepada kami [Abu Burdah] ia berkata: [Abu Musa Al Asy'ari] berkata: Saya menjumpai Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersama dua orang laki-laki dari Asy'ariyyin. Satu orang di sebelah kananku dan yang satu lagi di sebelah kiriku. Keduanya meminta (untuk dipekerjakan) sementara Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sedang bersiwak. Beliau bertanya: "Apa yang kamu katakan wahai Abu Musa -atau- wahai Abdullah bin Qais?" saya menjawab, "Demi Dzat yang telah mengutuskmu dengan membawa kebenaran, tidaklah saya datang karena keinginan mereka berdua. Dan saya tidak menyangka bahwa keduanya akan meminta (untuk diperkerjakan)." Abu Musa berkata: Sepertinya saya melihat siwak beliau yang berada di bawah bibirnya menyusut. Beliau bersabda: "Saya tidak akan mengamanahkan (menyerahkan amanat pekerjaan) kami kepada orang yang meimintanya. Karena itu, pergilah wahai Abu Musa -atau- wahai Abdullah bin Qais." Maka beliau pun mengutusnya ke negeri Yaman, dan Nabi mengutus Mu'adz bin Jabal untuk menyusulnya. Setelah sampai Mu'adz pun berkata: "Singgahlah." Dan ia pun memberinya bantal (sebagai sandaran). Dan ternyata di tempat ada seorang laki-laki yang terikat. Maka ia pun bertanya, "Siapa ini?" Mu'adz menjawab, "Ia adalah seorang Yahudi kemudian masuk Islam dan kembali lagi ke agamanya yang buruk dan menjadi seorang Yahudi." Abu Musa berkata: "Saya tidak akan duduk sampai dibunuh (keputusan Allah dan Rasul-Nya dilaksanakan)." Ia mengatakannya hingga tiga kali. Maka ia pun memerintahkannya sehingga orang Yahudi tadi dibunuh. Kemudian kami saling mengingatkan Qiyamullail (Shalat malam). Mu'adz bin Jabal berkata: "Adapun saya, maka saya tidur lalu bangun dan shalat. terkadang pula shalat dan baru kemudian tidur. Dan saya mengharap dalam tidurku sebagaimana harapanku (untuk mendapatkan pahala) ketika aku shalat."

Grade

Musnad Ahmad #18840

مسند أحمد ١٨٨٤٠: حَدَّثَنَا أَبُو دَاوُدَ الْحَفَرِيُّ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَن قَيْسِ بْنِ مُسْلِمٍ عَن طَارِقِ بْنِ شِهَابٍ قَالَ قَالَ أَبُو مُوسَى قَدِمْتُ مِنْ الْيَمَنِ قَالَ فَقَالَ لِي النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِمَ أَهْلَلْتَ قَالَ قُلْتُ بِإِهْلَالٍ كَإِهْلَالِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ فَقَالَ هَلْ مَعَكَ مِنْ هَدْيٍ قَالَ قُلْتُ يَعْنِي لَا قَالَ فَأَمَرَنِي فَطُفْتُ بِالْبَيْتِ وَبَيْنَ الصَّفَا وَالْمَرْوَةِ ثُمَّ أَتَيْتُ امْرَأَةً مِنْ قَوْمِي فَمَشَطَتْ رَأْسِي وَغَسَلَتْهُ ثُمَّ أَحْلَلْتُ فَلَمَّا كَانَ يَوْمُ التَّرْوِيَةِ أَهْلَلْتُ بِالْحَجِّ قَالَ فَكُنْتُ أُفْتِي النَّاسَ بِذَلِكَ إِمَارَةَ أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ تَعَالَى عَنْهُمَا فَبَيْنَا أَنَا وَاقِفٌ فِي سُوقِ الْمَوْسِمِ إِذْ جَاءَ رَجُلٌ فَسَارَّنِي فَقَالَ إِنَّكَ لَا تَدْرِي مَا أَحْدَثَ أَمِيرُ الْمُؤْمِنِينَ فِي شَأْنِ النُّسُكِ قَالَ قُلْتُ أَيُّهَا النَّاسُ مَنْ كُنَّا أَفْتَيْنَاهُ فِي شَيْءٍ فَلْيَتَّئِدْ فَهَذَا أَمِيرُ الْمُؤْمِنِينَ قَادِمٌ عَلَيْكُمْ فَبِهِ فَأْتَمُّوا قَالَ فَقَالَ لِي إِنْ نَأْخُذْ بِكِتَابِ اللَّهِ تَعَالَى فَإِنَّهُ يَأْمُرُ بِالتَّمَامِ وَإِنْ نَأْخُذْ بِسُنَّةِ نَبِيِّنَا صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَإِنَّهُ لَمْ يَحِلَّ حَتَّى نَحَرَ الْهَدْيَ

Musnad Ahmad 18840: Telah menceritakan kepada kami [Abu Dawud Al Hafari] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Qais bin Muslim] dari [Thariq bin Syihab] ia berkata: [Abu Musa] berkata: Setelah saya kembali dari negeri Yaman, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya kepadaku: "Dengan bacaan apa kamu melakukan Ihlal (bacaan niat untuk ihram)." Saya menjawab, "Dengan Ihlal sebagaimana Ihlal-nya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam." beliau bertanya lagi: "Apakah kamu memiliki Al Hadyu (hewan kurban)?" saya menjawab, "Tidak." Maka beliau pun memerintahkanku. Akhirnya aku melakukan thawaf di Baitullah dan Sa'i antara Shafa dan Marwah. Setelah itu, saya mendatangi seorang wanita dari kaumku, lalu wanita itu pun wanita itu mengeramasi rambutku. Maka aku pun bertahallul. Pada hari Tarwiyah, saya melakukan Ihlal (ihram dengan) haji. Akhirnya aku menyampaikan hal itu kepada manusia pada masa pemerintahan Abu Bakar dan Umar radliallahu 'anhuma. Saya berdiri di pasar Al Mausim, tiba-tiba seorang laki-laki datang dan berkata: "Sesungguhnya Anda tidak tahu kebijakan apa yang akan diberikan Amirul mukminin mengenai tara cara Manasik Haji." Abu Musa berkata: saya berkata: "Wahai sekalian manusia, barangsiapa yang telah melaksanakan dari apa yang telah aku fatwakan, maka hendaklah dia tangguhkan karena amirul mukminin akan segera datang, karena itu cermatilah apa yang akan disampaikannya." Umar pun datang dan berkata kepadaku, "Jika kita mengambil (hukum) dari Kitabullah, maka Allah telah memerintahkan At Tamam (menyempurnakan haji). Namun, bila kita mengambil dari sunnah Nabi kita shallallahu 'alaihi wa sallam, maka beliau tidaklah bertahallul hingga beliau menyembelih hadyu."

Grade