مسند أحمد ٨٠٤١: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بِشْرٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَمْرٍو حَدَّثَنَا أَبُو سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ الْكَرِيمَ ابْنَ الْكَرِيمِ ابْنِ الْكَرِيمِ ابْنِ الْكَرِيمِ يُوسُفُ بْنُ يَعْقُوبَ بْنِ إِسْحَاقَ بَنِ إِبْرَاهِيمَ خَلِيلِ الرَّحْمَنِ عَزَّ وَجَلَّ
Musnad Ahmad 8041: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Bisyr] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin 'Amru] telah menceritakan kepada kami [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam Bersabda: "Sesungguhnya orang yang mulia anak orang yang mulia anak orang yang mulia anak orang yang mulia adalah adalah Yusuf bin Ya'qub bin Ishaq bin Ibrahim kekasih Ar Rahman 'azza wajalla."
Grade
مسند أحمد ٨٠٥١: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بِشْرٍ حَدَّثَنَا مِسْعَرٌ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْمَلِكِ بْنُ عُمَيْرٍ عَنْ مُوسَى بْنِ طَلْحَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ لَمَّا نَزَلَتْ { وَأَنْذِرْ عَشِيرَتَكَ الْأَقْرَبِينَ } جَعَلَ يَدْعُو بُطُونَ قُرَيْشٍ بَطْنًا بَطْنًا يَا بَنِي فُلَانٍ أَنْقِذُوا أَنْفُسَكُمْ مِنْ النَّارِ حَتَّى انْتَهَى إِلَى فَاطِمَةَ فَقَالَ يَا فَاطِمَةُ ابْنَةَ مُحَمَّدٍ أَنْقِذِي نَفْسَكِ مِنْ النَّارِ لَا أَمْلِكُ لَكُمْ مِنْ اللَّهِ شَيْئًا غَيْرَ أَنَّ لَكُمْ رَحِمًا سَأَبُلُّهَا بِبَلَالِهَا
Musnad Ahmad 8051: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Bisyr] telah menceritakan kepada kami [Mis'ar] telah menceritakan kepada kami [Abdul Malik bin Tholhah] dari [Musa bin Thalhah] dari [Abu Hurairah] ia berkata: "Tatkala turun ayat: "Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat" Rasulullah menyeru kabilah-kabilah Quraisy: "Hai bani fulan selamatkan diri kalian dari api neraka, " hingga ketika seruan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sampai kepada Fatimah, beliau bersabda: "Wahai Fatimah putri Muhammad selamatkan dirimu dari api neraka, karena aku tidak memiliki kuasa dari Allah untukmu sama sekali, hanyasannya kalian hanya memiliki hubungan rahim yang akan aku sambung dengan perbuatan baik."
Grade
مسند أحمد ٨٠٦٦: حَدَّثَنَا أَبُو عَامِرٍ وَسُرَيْجٌ قَالَا ثَنَا فُلَيْحٌ عَنْ هِلَالِ بْنِ عَلِيٍّ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي عَمْرَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا مِنْ مُؤْمِنٍ إِلَّا وَأَنَا أَوْلَى بِهِ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ اقْرَءُوا إِنْ شِئْتُمْ { النَّبِيُّ أَوْلَى بِالْمُؤْمِنِينَ مِنْ أَنْفُسِهِمْ } فَأَيُّمَا مُؤْمِنٍ هَلَكَ وَتَرَكَ مَالًا فَلْيَرِثْهُ عَصَبَتُهُ مَنْ كَانُوا وَمَنْ تَرَكَ دَيْنًا أَوْ ضَيَاعًا فَلْيَأْتِنِي فَإِنِّي مَوْلَاهُ
Musnad Ahmad 8066: Telah menceritakan kepada kami [Abu 'Amir] dan [Suraij] mereka berkata: telah menceritakan kepada kami [Fulaih] dari [Hilal bin 'Ali] dari [Abdurrahman bin 'Amrah] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Tidaklah ada seorang mukmin kecuali aku lebih utama atas dirinya baik di dunia maupun di akhirat, bacalah jika engkau mau: "Nabi itu (hendaknya) lebih utama bagi orang-orang mukmin dari diri mereka sendiri, " maka seorang mukmin manapun yang meninggal dan meninggalkan harta maka hendaklah ahli warisnya mewarisinya, dan barangsiapa meninggalkan hutang atau keluarga maka hendaklah ia datang kepadaku karena aku adalah walinya."
Grade
مسند أحمد ٨٠٧٢: حَدَّثَنَا بَكْرُ بْنُ عِيسَى حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ أَبِي بَلْجٍ عَنْ عَمْرِو بْنِ مَيْمُونٍ قَالَ قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ قَالَ لِي نَبِيُّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا أَبَا هُرَيْرَةَ هَلْ أَدُلُّكَ عَلَى كَلِمَةٍ كَنْزٍ مِنْ كَنْزِ الْجَنَّةِ تَحْتَ الْعَرْشِ قَالَ قُلْتُ نَعَمْ فِدَاكَ أَبِي وَأُمِّي قَالَ أَنْ تَقُولَ لَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ قَالَ أَبُو بَلْجٍ وَأَحْسَبُ أَنَّهُ قَالَ فَإِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يَقُولُ أَسْلَمَ عَبْدِي وَاسْتَسْلَمَ قَالَ فَقُلْتُ لِعَمْرٍو قَالَ أَبُو بَلْجٍ قَالَ عَمْرٌو قُلْتُ لِأَبِي هُرَيْرَةَ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ فَقَالَ لَا إِنَّهَا فِي سُورَةِ الْكَهْفِ { وَلَوْلَا إِذْ دَخَلْتَ جَنَّتَكَ قُلْتَ مَا شَاءَ اللَّهُ لَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ }
Musnad Ahmad 8072: Telah menceritakan kepada kami [Bakr bin Isa] telah menceritakan kepada kami [Abu 'Awanah] dari [Abu Balj] dari ['Amru bin Maimun] berkata: [Abu Hurairah] berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam Bersabda padaku: "Wahai Abu Hurairah, apakah kamu mau bila aku tunjukkan kepadamu sebuah kalimat yang termasuk harta simpanan surga di bawah 'Arsy?" Abu Hurairah berkata: "Iya, demi bapak dan ibuku sebagai tebusannya, " beliau bersabda: "Hendaklah engkau ucapkan: LAA HAULA WALA QUWWATA ILLA BILLAH." -Abu Balj berkata: "Aku mengira bahwa beliau Bersabda: - "maka sesungguhnya Allah 'azza wajalla berfirman: 'Hamba-Ku telah masuk Islam dan berserah diri.' Ia berkata: Maka aku berkata pada 'Amru. Abu Balj berkata: Amru telah berkata: Aku berkata kepada Abu Hurairah: "LAA HULA WALAA QUWWATA ILLA BILLAH, " maka ia pun berkata: "Tidak, sesungguhnya ia ada dalam surat Alkahfi: "Dan Mengapa kamu tidak mengatakan waktu kamu memasuki kebunmu "maasyaallaah, laa quwwata illaa billaah (sungguh atas kehendak Allah semua Ini terwujud, tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah."
Grade
مسند أحمد ٨٠٨٩: حَدَّثَنَا عَبْدُ الصَّمَدِ حَدَّثَنَا حَمَّادٌ عَنْ سُهَيْلٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تَجْعَلُوا بُيُوتَكُمْ مَقَابِرَ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَفِرُّ مِنْ الْبَيْتِ إِنْ يَسْمَعْ سُورَةَ الْبَقَرَةِ تُقْرَأُ فِيهِ
Musnad Ahmad 8089: Telah menceritakan kepada kami [Abdush Shamad] telah menceritakan kepada kami [Hammad] dari [Suhail] dari [bapaknya] dari [Abu Hurairah], dia berkata: Bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam Bersabda: "Janganlah kalian jadikan rumah-rumah kalian seperti kuburan, sesungguhnya setan akan lari dari suatu rumah jika ia mendengar surat Al Baqorah di bacakan dari dalamnya."
Grade
مسند أحمد ٨١٣٥: حَدَّثَنَا يُونُسُ وَحَجَّاجٌ قَالَا حَدَّثَنَا لَيْثٌ قَالَ حَجَّاجٌ فِي حَدِيثِهِ حَدَّثَنِي سَعِيدُ بْنُ أَبِي سَعِيدٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَالَ يُونُسُ عَنْ سَعِيدٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا مِنْ الْأَنْبِيَاءِ نَبِيٌّ إِلَّا وَقَدْ أُعْطِيَ مِنْ الْآيَاتِ مَا مِثْلُهُ آمَنَ عَلَيْهِ الْبَشَرُ وَإِنَّمَا كَانَ الَّذِي أُوتِيتُ وَحْيًا أَوْحَاهُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلَيَّ وَأَرْجُو أَنْ أَكُونَ أَكْثَرَهُمْ تَبَعًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Musnad Ahmad 8135: Telah menceritakan kepada kami [Yunus] dan [Hajaj] mereka berkata: telah menceritakan kepada kami [Laits], [Hajjaj] berkata dalam haditsnya: telah menceritakan kepadaku [Sa'id bin Abi Sa'id] dari [bapaknya] dari [Abu Hurairah], dia berkata: Bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, -dan [Yunus] berkata dari [Sa'id] dari [bapaknya] dari [Abu Hurairah], dia berkata: - Bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam Bersabda: "Tidak ada seorang Nabi pun melainkan ia telah diberi tanda-tanda (mukjizat) atau yang semisalnya, karenanya manusia menjadi beriman, dan hanyasanya yang diberikan kepadaku adalah wahyu yang Allah 'azza wajalla wahyukan kepadaku, dan aku berharap menjadi Nabi yang paling banyak pengikutnya di hari kiamat."
Grade
مسند أحمد ٨١٣٨: حَدَّثَنَا أَبُو سَعِيدٍ مَوْلَى بَنِي هَاشِمٍ حَدَّثَنَا عَبَّادُ بْنُ مَيْسَرَةَ عَنِ الْحَسَنِ الْبَصْرِيِّ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ اسْتَمَعَ إِلَى آيَةٍ مِنْ كِتَابِ اللَّهِ تَعَالَى كُتِبَ لَهُ حَسَنَةٌ مُضَاعَفَةٌ وَمَنْ تَلَاهَا كَانَتْ لَهُ نُورًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Musnad Ahmad 8138: Telah menceritakan kepada kami [Abu Sa'id pelayan Bani Hasyim] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abbad bin Maisarah] dari [Al Hasan Al Bashri] dari [Abu Hurairah], dia berkata: Bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam Bersabda: "Barangsiapa menyimak satu ayat dari kitab Allah ta'ala maka akan ditulis baginya kebaikan yang berlipat ganda, dan barangsiapa membacanya maka baginya cahaya di hari kiamat."
Grade
مسند أحمد ٨١٥٣: حَدَّثَنَا عَفَّانُ حَدَّثَنَا حَمَّادٌ أَخْبَرَنَا سُهَيْلُ بْنُ أَبِي صَالِحٍ قَالَ كُنْتُ عِنْدَ أَبِي جَالِسًا وَعِنْدَهُ غُلَامٌ فَقَامَ الْغُلَامُ فَقَعَدْتُ فِي مَقْعَدِ الْغُلَامِ فَقَالَ لِي أَبِي قُمْ عَنْ مَقْعَدِهِ إِنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ أَنْبَأَنَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا قَامَ أَحَدُكُمْ مِنْ مَجْلِسِهِ فَرَجَعَ إِلَيْهِ فَهُوَ أَحَقُّ بِهِ غَيْرَ أَنَّ سُهَيْلًا قَالَ لَمَّا أَقَامَنِي تَقَاصَرْتُ فِي نَفْسِي
Musnad Ahmad 8153: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] telah menceritakan kepada kami [Hammad] telah mengabarkan kepada kami [Suhail bin Abu Shalih] berkata: "Aku pernah berada di sisi [bapakku], sedangkan di sampingnya ada seorang bocah laki-laki, bocah laki-laki itu lalu bangun dan akupun menempati tempat duduknya. Maka bapakku berkata kepadaku, "Bangunlah dari tempat duduk anak laki-laki itu, sesungguhnya [Abu Hurairah] telah memberitakan kepada kami bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam Bersabda: "Barangsiapa bangun dari tempat duduknya kemudian ia kembali lagi maka ia adalah orang yang lebih berhak untuk mendudukinya kembali." Akan tetapi Suhail berkata: "Ketika ayahku menyuruhku bangun, aku merasa jengkel di hatiku."
Grade
مسند أحمد ٨١٩٨: حَدَّثَنَا عَفَّانُ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَمْرٍو عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي قَوْلِهِ لِرَسُولِهِ { فَاسْأَلْهُ مَا بَالُ النِّسْوَةِ اللَّاتِي قَطَّعْنَ أَيْدِيَهُنَّ } قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَوْ كُنْتُ أَنَا لَأَسْرَعْتُ الْإِجَابَةَ وَمَا ابْتَغَيْتُ الْعُذْرَ
Musnad Ahmad 8198: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Muhammad bin 'Amru] dari [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah], dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tentang perkataan Yusuf kepada utusan raja: "dan tanyakanlah kepadanya bagaimana halnya wanita-wanita yang telah melukai tangannya." Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam Bersabda: "Sekiranya itu adalah aku, sungguh aku akan segera memberi jawaban, dan aku tidak akan mencari-cari udzur."
Grade
مسند أحمد ٨٢٤٤: حَدَّثَنَا حَسَنٌ حَدَّثَنَا ابْنُ لَهِيعَةَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ الْأَعْرَجُ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْ الْمَغْرِبِ فَإِذَا طَلَعَتْ الشَّمْسُ مِنْ الْمَغْرِبِ آمَنَ النَّاسُ كُلُّهُمْ وَذَلِكَ حِينَ { لَا يَنْفَعُ نَفْسًا إِيمَانُهَا لَمْ تَكُنْ آمَنَتْ مِنْ قَبْلُ أَوْ كَسَبَتْ فِي إِيمَانِهَا خَيْرًا }
Musnad Ahmad 8244: Telah menceritakan kepada kami [Hasan] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Lahi'ah] telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman Al A'raj] dari [Abu Hurairah], dia berkata: Bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam Bersabda: "Tidak akan datang hari kiamat sehingga matahari terbit dari arah terbenamnya, maka jika matahari terbit dari arah barat manusia akan beriman semuanya, dan itu ketika: "tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang kepada dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya.""
Grade