Hadits Tentang Al-Qur'an

Shahih Bukhari #6971

صحيح البخاري ٦٩٧١: حَدَّثَنِي عَمْرُو بْنُ زُرَارَةَ عَنْ هُشَيْمٍ أَخْبَرَنَا أَبُو بِشْرٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا فِي قَوْلِهِ تَعَالَى { وَلَا تَجْهَرْ بِصَلَاتِكَ وَلَا تُخَافِتْ بِهَا } قَالَ نَزَلَتْ وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُخْتَفٍ بِمَكَّةَ فَكَانَ إِذَا صَلَّى بِأَصْحَابِهِ رَفَعَ صَوْتَهُ بِالْقُرْآنِ فَإِذَا سَمِعَهُ الْمُشْرِكُونَ سَبُّوا الْقُرْآنَ وَمَنْ أَنْزَلَهُ وَمَنْ جَاءَ بِهِ فَقَالَ اللَّهُ لِنَبِيِّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ { وَلَا تَجْهَرْ بِصَلَاتِكَ } أَيْ بِقِرَاءَتِكَ فَيَسْمَعَ الْمُشْرِكُونَ فَيَسُبُّوا الْقُرْآنَ { وَلَا تُخَافِتْ بِهَا } عَنْ أَصْحَابِكَ فَلَا تُسْمِعُهُمْ { وَابْتَغِ بَيْنَ ذَلِكَ سَبِيلًا }

Shahih Bukhari 6971: Telah menceritakan kepadaku ['Amru bin Zurarah] dari [Husyaim] telah mengabarkan kepada kami [Abu Bisyr] dari [Sa'id bin Jubair] dari [Ibn Abbas] radliyallahu'anhuma tentang firman Allah Ta'ala: '(Jangan kamu membacanya secara lantang dalam shalatmu, dan jangan pula secara lirih) ' (Qs. Al Isra': ayat 110), Ibn Abbas berkata: "Ayat ini diturunkan saat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam masih sembunyi-sembunyi di Makkah, jika shalat bersama sahabat-sahabatnya, beliau mengeraskan bacaan Al Qur'annya, sehingga jika kaum musyrikin mendengarnya, mereka mencaci Al Qur'an, Dzat yang menurunkannya dan malaikat yang membawanya. Maka Allah menegur nabi-Nya shallallahu 'alaihi wa sallam shallallahu 'alaihi wa sallam dengan ayat: '(Jangan kamu membacanya secara lantang dalam shalatmu) ' (Qs. Al Isra': ayat 110), yakni dengan bacaanmu, sehingga saat orang-orang Musyrik mendengar mereka akan mencela Al Qur'an, '(dan jangan pula secara lirih), yaitu kepada para sahabatmu, sehingga engkau tidak bisa menjadikan mereka mendengar, (Carilah jalan tengah antara keduanya) ', (Qs. Al Isra: ayat 110).

Shahih Bukhari #6972

صحيح البخاري ٦٩٧٢: حَدَّثَنَا عُبَيْدُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ عَنْ هِشَامٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ نَزَلَتْ هَذِهِ الْآيَةُ { وَلَا تَجْهَرْ بِصَلَاتِكَ وَلَا تُخَافِتْ بِهَا } فِي الدُّعَاءِ

Shahih Bukhari 6972: Telah menceritakan kepada kami [Ubaid bin Ismail] telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] dari [Hisyam] dari [Ayahnya] dari [Aisyah] radliyallahu'anha, ia berkata: "Ayat ini: '(Janganlah kamu menyaringkan bacaanmu ketika shalatmu dan jangan pula membacanya terlalu lirih) ', (Qs. Al Isra`: Ayat 110), diturunkan berkenaan dengan doa."

Shahih Bukhari #6973

صحيح البخاري ٦٩٧٣: حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ حَدَّثَنَا أَبُو عَاصِمٍ أَخْبَرَنَا ابْنُ جُرَيْجٍ أَخْبَرَنَا ابْنُ شِهَابٍ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَمْ يَتَغَنَّ بِالْقُرْآنِ وَزَادَ غَيْرُهُ يَجْهَرُ بِهِ

Shahih Bukhari 6973: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq] telah menceritakan kepada kami [Abu 'Ashim] telah mengabarkan kepada kami [Ibn Juraij] Telah mengabarkan kepada kami [Ibn Syihab] dari [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Bukan termasuk golongan kami orang yang tidak melagukan Al Qur'an, " sementara yang lain menambahkan, 'dan mengeraskannya'."

Shahih Bukhari #6974

صحيح البخاري ٦٩٧٤: حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَحَاسُدَ إِلَّا فِي اثْنَتَيْنِ رَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ الْقُرْآنَ فَهُوَ يَتْلُوهُ آنَاءَ اللَّيْلِ وَآنَاءَ النَّهَارِ فَهُوَ يَقُولُ لَوْ أُوتِيتُ مِثْلَ مَا أُوتِيَ هَذَا لَفَعَلْتُ كَمَا يَفْعَلُ وَرَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ مَالًا فَهُوَ يُنْفِقُهُ فِي حَقِّهِ فَيَقُولُ لَوْ أُوتِيتُ مِثْلَ مَا أُوتِيَ عَمِلْتُ فِيهِ مِثْلَ مَا يَعْمَلُ

Shahih Bukhari 6974: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah] telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Al A'masy] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak boleh iri kecuali dalam dua hal: seseorang yang Allah beri Al Qur'an, kemudian ia membacanya sepanjang siang dan malam. Lalu orang yang iri itu berkata 'Kalaulah aku diberi kepandaian seperti orang itu, niscaya kulakukan sepertinya.' Dan seseorang yang diberi harta, lantas dia membelanjakannya dalam haknya. Lalu orang yang iri itu berkata: 'Kalulah aku diberi harta si fulan, niscaya kulakukan seperti yang dilakukannya'."

Shahih Bukhari #6975

صحيح البخاري ٦٩٧٥: حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ قَالَ الزُّهْرِيُّ عَنْ سَالِمٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا حَسَدَ إِلَّا فِي اثْنَتَيْنِ رَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ الْقُرْآنَ فَهُوَ يَتْلُوهُ آنَاءَ اللَّيْلِ وَآنَاءَ النَّهَارِ وَرَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ مَالًا فَهُوَ يُنْفِقُهُ آنَاءَ اللَّيْلِ وَآنَاءَ النَّهَارِ سَمِعْتُ سُفْيَانَ مِرَارًا لَمْ أَسْمَعْهُ يَذْكُرُ الْخَبَرَ وَهُوَ مِنْ صَحِيحِ حَدِيثِهِ

Shahih Bukhari 6975: Telah menceritakan kepada kami ['Ali bin Abdullah] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] [Azzuhri] berkata dari [Salim] dari [ayahnya] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Tidak boleh iri kecuali dalam dua hal: seorang laki-laki yang Allah beri Al Qur'an, lantas ia membacanya di sepanjang malam dan sepanjang siang. Dan seorang laki-laki yang Allah beri harta, lantas ia membelanjakannya sepanjang malam dan sepanjang siang." Ali bin Abdullah berkata: "Aku mendengar Sufyan berkali-kali, namun aku tidak mendengar ia menyebutkan hadits (dengan lafad akhbartu (aku mengabarkan), tetapi dengan lafad 'An (dari). Dan ini adalah hadits yang paling shahih dari yang ia punya."

Shahih Bukhari #6977

صحيح البخاري ٦٩٧٧: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ إِسْمَاعِيلَ عَنْ الشَّعْبِيِّ عَنْ مَسْرُوقٍ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ مَنْ حَدَّثَكَ أَنَّ مُحَمَّدًا صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَتَمَ شَيْئًا وَقَالَ مُحَمَّدٌ حَدَّثَنَا أَبُو عَامِرٍ الْعَقَدِيُّ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ إِسْمَاعِيلَ بْنِ أَبِي خَالِدٍ عَنْ الشَّعْبِيِّ عَنْ مَسْرُوقٍ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ مَنْ حَدَّثَكَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَتَمَ شَيْئًا مِنْ الْوَحْيِ فَلَا تُصَدِّقْهُ إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى يَقُولُ { يَا أَيُّهَا الرَّسُولُ بَلِّغْ مَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ مِنْ رَبِّكَ وَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ فَمَا بَلَّغْتَ رِسَالَتَهُ }

Shahih Bukhari 6977: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yusuf] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Ismail] dari [Asy Sya'bi] dari [Masruq] dari [Aisyah] radliyallahu 'anhuma, ia berkata: "Siapa saja yang menceritakan kepadamu bahwa Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam menyembunyikan sesuatu..." Sedang [Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Amir Al 'Aqadi] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Ismail bin Abu Khalid] dari [Asy Sya'bi] dari [Masruq] dari ['Aisyah] berkata: "Siapa saja yang menceritakan kepadamu bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menyembunyikan sesuatu dari wahyu, maka janganlah kamu mempercayainya, sebab Allah Ta'ala berfirman: {Wahai rasul, sampaikan yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu, jika kamu tidak mengerjakan lantas tidak kau sampaikan risalah} (Qs. Al Maidah: 67).

Shahih Bukhari #6978

صحيح البخاري ٦٩٧٨: حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِي وَائِلٍ عَنْ عَمْرِو بْنِ شُرَحْبِيلَ قَالَ قَالَ عَبْدُ اللَّهِ قَالَ رَجُلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ الذَّنْبِ أَكْبَرُ عِنْدَ اللَّهِ قَالَ أَنْ تَدْعُوَ لِلَّهِ نِدًّا وَهُوَ خَلَقَكَ قَالَ ثُمَّ أَيْ قَالَ ثُمَّ أَنْ تَقْتُلَ وَلَدَكَ مَخَافَةَ أَنْ يَطْعَمَ مَعَكَ قَالَ ثُمَّ أَيْ قَالَ أَنْ تُزَانِيَ حَلِيلَةَ جَارِكَ فَأَنْزَلَ اللَّهُ تَصْدِيقَهَا { وَالَّذِينَ لَا يَدْعُونَ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آخَرَ وَلَا يَقْتُلُونَ النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ وَلَا يَزْنُونَ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ يَلْقَ أَثَامًا يُضَاعَفْ لَهُ الْعَذَابُ } الْآيَةَ

Shahih Bukhari 6978: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Al A'masy] dari [Abu Wail] dari ['Amru bin Syurahbil] berkata: [Abdullah] berkata: Seorang laki-laki berkata: "Wahai Rasulullah, dosa apakah yang terbesar di sisi Allah?" Nabi menjawab: "Engkau menjadikan tandingan bagi Allah, padahal Dialah yang menciptakanmu." Laki-laki tersebut bertanya lagi: "Lantas apa lagi?" Nabi menjawab: "Engkau bunuh anakmu karena khawatir makan bersamamu." Laki-laki itu bertanya lagi: "Lantas apa?" Nabi menjawab: "Engkau berzina dengan wanita tetanggamu." Lantas Allah menurunkan ayat yang membenarkannya: {Dan orang-orang yang tidak menyeru Tuhan lain disamping menyeru Allah, dan tidak membunuh jiwa yang Allah haramkan selain dengan alasan yang benar, dan tidak berzina, dan barangsiapa melakukan yang demikian ia akan memperoleh dosa dan akan dilipat gandakan siksa baginya} (Al Furqan: 68-69)

Shahih Bukhari #6986

صحيح البخاري ٦٩٨٦: حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ أَبِي سُرَيْجٍ أَخْبَرَنَا شَبَابَةُ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ مُعَاوِيَةَ بْنِ قُرَّةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مُغَفَّلٍ الْمُزَنِيِّ قَالَ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْفَتْحِ عَلَى نَاقَةٍ لَهُ يَقْرَأُ سُورَةَ الْفَتْحِ أَوْ مِنْ سُورَةِ الْفَتْحِ قَالَ فَرَجَّعَ فِيهَا قَالَ ثُمَّ قَرَأَ مُعَاوِيَةُ يَحْكِي قِرَاءَةَ ابْنِ مُغَفَّلٍ وَقَالَ لَوْلَا أَنْ يَجْتَمِعَ النَّاسُ عَلَيْكُمْ لَرَجَّعْتُ كَمَا رَجَّعَ ابْنُ مُغَفَّلٍ يَحْكِي النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقُلْتُ لِمُعَاوِيَةَ كَيْفَ كَانَ تَرْجِيعُهُ قَالَ آ آ آ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ

Shahih Bukhari 6986: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Abu Suraij] telah mengabarkan kepada kami [Syababah] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Mu'awiyah bin Qurrah] dari ['Abdullah bin Mughaffal Al Muzanni] berkata: "Pernah aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pada hari pembebasan Makkah di atas untanya membaca surat al Fath, atau sebagian dari surat al Fath." Abdullah bin Mughaffal berkata: "Lantas beliau mengulang-ulang suaranya dan mengeraskannya." Kemudian Mu'awiyah membaca dengan menirukan bacaan Abdullah bin Mughaffal seraya berkata: "Kalaulah manusia tidak berkumpul kepada kalian, niscaya aku mengulang-ulang bacaan dan mengeraskannya sebagaimana Ibnu Mughaffal mengulang-ulang dan mengeraskan bacaan ketika menirukan nabi shallallahu 'alaihi wa sallam." Maka aku katakana kepada Mu'awiyah, "Bagaimana beliau mengulang-ulang dan mengeraskan bacaannya?" Mu'awiyah menjawab, "Dengan mengucapkan AAA (dengan bacaan panjang enam harakat), AAA (dengan bacaan panjang enam harakat), AAA (dengan bacaan panjang enam harakat), beliau ucapkan tiga kali."

Shahih Bukhari #6987

صحيح البخاري ٦٩٨٧: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ عُمَرَ أَخْبَرَنَا عَلِيُّ بْنُ الْمُبَارَكِ عَنْ يَحْيَى بْنِ أَبِي كَثِيرٍ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ كَانَ أَهْلُ الْكِتَابِ يَقْرَءُونَ التَّوْرَاةَ بِالْعِبْرَانِيَّةِ وَيُفَسِّرُونَهَا بِالْعَرَبِيَّةِ لِأَهْلِ الْإِسْلَامِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تُصَدِّقُوا أَهْلَ الْكِتَابِ وَلَا تُكَذِّبُوهُمْ وَقُولُوا { آمَنَّا بِاللَّهِ وَمَا أُنْزِلَ } الْآيَةَ

Shahih Bukhari 6987: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basyar] telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Umar] telah mengabarkan kepada kami [Ali bin Mubarak] dari [Yahya bin Abu Katsir] dari [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah] berkata: "Ahli kitab membaca Taurat dengan bahasa Ibrani, dan mereka menafsirkannya dengan bahasa arab untuk pemeluk Islam." Spontan Rasulullah Sallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Jangan kalian membenarkan ahli kitab dan jangan pula mendustakan mereka, katakan saja: 'Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan'."

Shahih Bukhari #6988

صحيح البخاري ٦٩٨٨: حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ أُتِيَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِرَجُلٍ وَامْرَأَةٍ مِنْ الْيَهُودِ قَدْ زَنَيَا فَقَالَ لِلْيَهُودِ مَا تَصْنَعُونَ بِهِمَا قَالُوا نُسَخِّمُ وُجُوهَهُمَا وَنُخْزِيهِمَا قَالَ { فَأْتُوا بِالتَّوْرَاةِ فَاتْلُوهَا إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ } فَجَاءُوا فَقَالُوا لِرَجُلٍ مِمَّنْ يَرْضَوْنَ يَا أَعْوَرُ اقْرَأْ فَقَرَأَ حَتَّى انْتَهَى إِلَى مَوْضِعٍ مِنْهَا فَوَضَعَ يَدَهُ عَلَيْهِ قَالَ ارْفَعْ يَدَكَ فَرَفَعَ يَدَهُ فَإِذَا فِيهِ آيَةُ الرَّجْمِ تَلُوحُ فَقَالَ يَا مُحَمَّدُ إِنَّ عَلَيْهِمَا الرَّجْمَ وَلَكِنَّا نُكَاتِمُهُ بَيْنَنَا فَأَمَرَ بِهِمَا فَرُجِمَا فَرَأَيْتُهُ يُجَانِئُ عَلَيْهَا الْحِجَارَةَ

Shahih Bukhari 6988: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] telah menceritakan kepada kami [Ismail] dari [Ayyub] dari [Nafi'] dari [Ibn Umar] radliyallahu'anhuma berkata: "Seorang laki-laki dan wanita Yahudi yang berzina didatangkan kepada nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, Nabi lalu bertanya kepada si Yahudi: 'Hukuman apa biasa kalian lakukan terhadap keduanya? ' Mereka menjawab, 'Kami biasanya menghukum mereka dengan menghitami wajah keduanya dan menghinakannya.' Lantas nabi bersabda (dengan mengutip ayat): '(Maka datangkanlah Taurat dan bacalah, jika kalian orang-orang yang benar) ', (Qs. Ali 'Imran: 93), lantas mereka datang dan mereka katakan kepada seseorang yang mereka percayai, 'Hai A'war bacalah! Lantas A'war membaca hingga sampai ayat (yang berkenaan hukum perzinaan), dengan terburu-buru ia menutupi dengan tangannya, maka Nabi menegur: 'Hai, angkatlah tanganmu! ' Maka ia angkat tangannya. Dan ternyata yang ia tutupi adalah ayat rajam, lantas A'war berkata: 'Hai Muhammad, kedua orang itu wajib dirajam, hanya kami merahasiakannya di antara kami.' Maka Nabi perintahkan agar keduanya dirajam, dan kemudian keduanya pun dirajam. Sungguh, aku lihat yang laki-laki membungkukkan badannya ke arah wanita untuk mencegahnya agar tidak terkena batu."