Hadits Tentang Perjalanan Hidup

Shahih Bukhari #3494

صحيح البخاري ٣٤٩٤: حَدَّثَنَا أَبُو الْوَلِيدِ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ أَبِي التَّيَّاحِ قَالَ سَمِعْتُ أَنَسًا رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُ قَالَتْ الْأَنْصَارُ يَوْمَ فَتْحِ مَكَّةَ وَأَعْطَى قُرَيْشًا وَاللَّهِ إِنَّ هَذَا لَهُوَ الْعَجَبُ إِنَّ سُيُوفَنَا تَقْطُرُ مِنْ دِمَاءِ قُرَيْشٍ وَغَنَائِمُنَا تُرَدُّ عَلَيْهِمْ فَبَلَغَ ذَلِكَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَدَعَا الْأَنْصَارَ قَالَ فَقَالَ مَا الَّذِي بَلَغَنِي عَنْكُمْ وَكَانُوا لَا يَكْذِبُونَ فَقَالُوا هُوَ الَّذِي بَلَغَكَ قَالَ أَوَلَا تَرْضَوْنَ أَنْ يَرْجِعَ النَّاسُ بِالْغَنَائِمِ إِلَى بُيُوتِهِمْ وَتَرْجِعُونَ بِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى بُيُوتِكُمْ لَوْ سَلَكَتْ الْأَنْصَارُ وَادِيًا أَوْ شِعْبًا لَسَلَكْتُ وَادِيَ الْأَنْصَارِ أَوْ شِعْبَهُمْ

Shahih Bukhari 3494: Telah bercerita kepada kami [Abu Al Walid] telah bercerita kepada kami [Syu'bah] dari [Abu at-Tayyah] berkata: aku mendengar Anas radliyallahu 'anhu berkata: Orang-orang Anshar berkata pada hari penaklukan kota Makkah: "Beliau (shallallahu 'alaihi wa sallam) memberikan harta rampasan perang (ghanimah) kepada kaum Quraisy. Demi Allah, ini adalah perkara yang mengherankan, karena pedang-pedang kitalah yang telah menumpahkan darah orang-orang Quraisy akan tetapi ghanimah dikembalikan kepada mereka." Kemudian perkataan ini sampai kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Maka beliau memanggil kaum Anshar. Perawi (Anas) berkata: Maka beliau bersabda: "Apa benar berita yang telah sampai kepadaku tentang kalian?" Mereka adalah orang yang tidak berbohong. Mereka menjawab: "Benarlah berita yang telah sampai kepada engkau." Beliau berkata lagi: "Apakah kalian tidak ridla jika orang-orang kembali ke rumah-rumah mereka dengan membawa pulang ghanimah sedangkan kalian kembali ke rumah-rumah kalian dengan membawa pulang Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam?. Seandainya kaum Anshar melewati lembah atau celah di bebukitan pasti aku akan melewati lembah yang ditempuh kaum Anshar atau celah di bebukitan."

Sunan Ibnu Majah #3494

سنن ابن ماجه ٣٤٩٤: حَدَّثَنَا نَصْرُ بْنُ عَلِيٍّ الْجَهْضَمِيُّ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَهَّابِ حَدَّثَنَا حُمَيْدٌ عَنْ أَنَسٍ أَنَّ نَاسًا مِنْ عُرَيْنَةَ قَدِمُوا عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَاجْتَوَوْا الْمَدِينَةَ فَقَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَوْ خَرَجْتُمْ إِلَى ذَوْدٍ لَنَا فَشَرِبْتُمْ مِنْ أَلْبَانِهَا وَأَبْوَالِهَا فَفَعَلُوا

Sunan Ibnu Majah 3494: Telah menceritakan kepada kami [Nashr bin Ali Al Jahdlami] telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahhab] telah menceritakan kepada kami [Humaid] dari [Anas], bahwa sekelompok orang dari penduduk 'Urainah datang menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan singgah di kota Madinah (beberapa saat), maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Jika kalian pergi ke tempat unta-unta kami, maka minumlah susu dan air kencingnya.' Dan mereka pun melakukannya."

Grade

Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Shahih,

Shahih Bukhari #3495

صحيح البخاري ٣٤٩٥: حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا غُنْدَرٌ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ زِيَادٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَوْ قَالَ أَبُو الْقَاسِمِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَوْ أَنَّ الْأَنْصَارَ سَلَكُوا وَادِيًا أَوْ شِعْبًا لَسَلَكْتُ فِي وَادِي الْأَنْصَارِ وَلَوْلَا الْهِجْرَةُ لَكُنْتُ امْرَأً مِنْ الْأَنْصَارِ فَقَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ مَا ظَلَمَ بِأَبِي وَأُمِّي آوَوْهُ وَنَصَرُوهُ أَوْ كَلِمَةً أُخْرَى

Shahih Bukhari 3495: Telah bercerita kepadaku [Muhammad bin Basysyar] telah bercerita kepada kami [Ghundar] telah bercerita kepada kami [Syu'bah] dari [Muhammad bin Ziyad] dari Abu Hurairah radliyallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam atau Abu Al Qasim shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Seandainya orang-orang Anshar mengarungi lembah atau celah di bebukitan pasti aku akan mengarungi lembah yang ditempuh kaum Anshar. Seandainya tidak ada hijrah pasti aku menjadi seorang Anshar (penolong)." Maka Abu Hurairah berkata: "Beliau tidaklah melampaui batas (dalam berbicara). Demi bapak dan ibuku (yang menjadi tebusannya), sungguh kaum Anshar telah memberi tempat kepada beliau, dan menolong beliau." Atau ucapan yang serupa dengan itu.

Musnad Ahmad #3495

مسند أحمد ٣٤٩٥: حَدَّثَنَا عَمَّارُ بْنُ مُحَمَّدٍ ابْنُ أُخْتِ سُفْيَانَ الثَّوْرِيِّ عَنْ إِبْرَاهِيمَ عَنْ أَبِي الْأَحْوَصِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يَبْعَثُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مُنَادِيًا يُنَادِي يَا آدَمُ إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكَ أَنْ تَبْعَثَ بَعْثًا مِنْ ذُرِّيَّتِكَ إِلَى النَّارِ فَيَقُولُ آدَمُ يَا رَبِّ وَمِنْ كَمْ قَالَ فَيُقَالُ لَهُ مِنْ كُلِّ مِائَةٍ تِسْعَةً وَتِسْعِينَ فَقَالَ رَجُلٌ مِنْ الْقَوْمِ مَنْ هَذَا النَّاجِي مِنَّا بَعْدَ هَذَا يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ هَلْ تَدْرُونَ مَا أَنْتُمْ فِي النَّاسِ إِلَّا كَالشَّامَةِ فِي صَدْرِ الْبَعِيرِ حَدَّثَنَا عُبَيْدَةُ عَنْ إِبْرَاهِيمَ بْنِ مُسْلِمٍ أَبِي إِسْحَاقَ الْهَجَرِيِّ فَذَكَرَ مَعْنَاهُ وَقَالَ فَيَقُولُ آدَمُ يَا رَبِّ كَمْ أَبْعَثُ

Musnad Ahmad 3495: Telah menceritakan kepada kami [Ammar bin Muhammad] anak saudarinya Sufyan Ats Tsauri dari [Ibrahim] dari [Abu Al Ahwash] dari [Abdullah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla mengutus pada hari kiamat seorang pemanggil yang memanggil: Wahai anak Adam, sesungguhnya Allah memerintahkan kamu untuk mengirirm utusan dari keturunanmu ke neraka. Lalu Adam berkata: Wahai Rabb, dari berapa? Dia mengatakan kepadanya: Dari setiap seratus, sembilan puluh sembilan." Lalu ada seorang laki-laki dari suatu kaum berkata: Siapa yang selamat dari kami setelah ini wahai Rasulullah? Beliau menjawab: "Apakah kalian tahu, dari manusiakah itu? kamu tidak lain hanyalah seperti tahi lalat yang ada di dada keledai." Telah menceritakan kepada kami [Ubaidah] dari [Ibrahim bin Muslim Abu Ishaq Al Hajari] lalu dia menyabutkan maknanya dan berkata: Adam berkata wahai Robbku berapa yang harus saya utus?.

Grade

Shahih Bukhari #3496

صحيح البخاري ٣٤٩٦: حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ حَدَّثَنِي إِبْرَاهِيمُ بْنُ سَعْدٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ قَالَ لَمَّا قَدِمُوا الْمَدِينَةَ آخَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَيْنَ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَوْفٍ وَسَعْدِ بْنِ الرَّبِيعِ قَالَ لِعَبْدِ الرَّحْمَنِ إِنِّي أَكْثَرُ الْأَنْصَارِ مَالًا فَأَقْسِمُ مَالِي نِصْفَيْنِ وَلِي امْرَأَتَانِ فَانْظُرْ أَعْجَبَهُمَا إِلَيْكَ فَسَمِّهَا لِي أُطَلِّقْهَا فَإِذَا انْقَضَتْ عِدَّتُهَا فَتَزَوَّجْهَا قَالَ بَارَكَ اللَّهُ لَكَ فِي أَهْلِكَ وَمَالِكَ أَيْنَ سُوقُكُمْ فَدَلُّوهُ عَلَى سُوقِ بَنِي قَيْنُقَاعَ فَمَا انْقَلَبَ إِلَّا وَمَعَهُ فَضْلٌ مِنْ أَقِطٍ وَسَمْنٍ ثُمَّ تَابَعَ الْغُدُوَّ ثُمَّ جَاءَ يَوْمًا وَبِهِ أَثَرُ صُفْرَةٍ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَهْيَمْ قَالَ تَزَوَّجْتُ قَالَ كَمْ سُقْتَ إِلَيْهَا قَالَ نَوَاةً مِنْ ذَهَبٍ أَوْ وَزْنَ نَوَاةٍ مِنْ ذَهَبٍ شَكَّ إِبْرَاهِيمُ

Shahih Bukhari 3496: Telah bercerita kepada kami [Isma'il bin 'Abdullah] berkata: telah bercerita kepadaku [Ibrahim bin Sa'ad] dari [bapaknya] dari [kakeknya] berkata: Ketika mereka (Kaum Muhajirin) telah tiba di Madinah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mempersaudarakan 'Abdurrahman bin 'Auf dengan Sa'ad bin Ar-Rabi'. Sa'ad berkata kepada 'Abdurrahman: "Aku adalah orang Anshar yang paling banyak hartanya, maka hartaku aku akan bagi dua dan aku mempunyai dua istri, maka lihatlah mana diantara keduanya yang menarik hatimu dan sebut kepadaku nanti aku akan ceraikan dan apabila telah selesai masa iddahnya silakan kamu menikahinya." 'Abdurrahman berkata: "Semoga Alah memberkahimu pada keluarga dan hartamu. Dimana letak pasar-pasar kalian?" Maka mereka menunjukkan pasar Bani Qainuqa'. Dia tidak kembali dari pasar melainkan dengan membawa keju dan minyak samin yang banyak. Lalu dia terus berdagang hingga pada suatu hari dia datang dengan mengenakan pakaian dan wewangian yang bagus. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya kepadanya: "Bagaimana keadaanmu?" 'Abdurrahman menjawab: "Aku sudah menikah." Beliau bertanya lagi: "Berapa jumlah mahar yang kamu berikan padanya?" 'Abdurrahman menjawab: "Sebiji emas atau seberat biji emas." Dalam hal ini Ibrahim ragu jumlahnya yang pasti.

Shahih Bukhari #3497

صحيح البخاري ٣٤٩٧: حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ جَعْفَرٍ عَنْ حُمَيْدٍ عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّهُ قَالَ قَدِمَ عَلَيْنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ عَوْفٍ وَآخَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَيْنَهُ وَبَيْنَ سَعْدِ بْنِ الرَّبِيعِ وَكَانَ كَثِيرَ الْمَالِ فَقَالَ سَعْدٌ قَدْ عَلِمَتْ الْأَنْصَارُ أَنِّي مِنْ أَكْثَرِهَا مَالًا سَأَقْسِمُ مَالِي بَيْنِي وَبَيْنَكَ شَطْرَيْنِ وَلِي امْرَأَتَانِ فَانْظُرْ أَعْجَبَهُمَا إِلَيْكَ فَأُطَلِّقُهَا حَتَّى إِذَا حَلَّتْ تَزَوَّجْتَهَا فَقَالَ عَبْدُ الرَّحْمَنِ بَارَكَ اللَّهُ لَكَ فِي أَهْلِكَ فَلَمْ يَرْجِعْ يَوْمَئِذٍ حَتَّى أَفْضَلَ شَيْئًا مِنْ سَمْنٍ وَأَقِطٍ فَلَمْ يَلْبَثْ إِلَّا يَسِيرًا حَتَّى جَاءَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَيْهِ وَضَرٌ مِنْ صُفْرَةٍ فَقَالَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَهْيَمْ قَالَ تَزَوَّجْتُ امْرَأَةً مِنْ الْأَنْصَارِ فَقَالَ مَا سُقْتَ إِلَيْهَا قَالَ وَزْنَ نَوَاةٍ مِنْ ذَهَبٍ أَوْ نَوَاةً مِنْ ذَهَبٍ فَقَالَ أَوْلِمْ وَلَوْ بِشَاةٍ

Shahih Bukhari 3497: Telah bercerita kepada kami [Qutaibah] telah bercerita kepada kami [Isma'il bin Ja'far] dari [Humaid] dari Anas radliyallahu 'anhu bahwa dia berkata: 'Abdurrahman tiba kepada kami lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mempersaudarakan dia dengan Sa'ad bin Ar-Rabi'. Sa'ad adalah orang yang banyak hartanya. Sa'ad berkata: "Orang-orang Anshar sudah mengetahui semua bahwa aku adalah orang Anshar yang paling banyak hartanya. Maka aku bagi hartaku untukku dan kamu menjadi dua bagian, dan aku memiliki dua orang istri, maka lihatlah mana diantara keduanya yang menarik hatimu nanti aku akan ceraikan, dan apabila telah halal silakan kamu menikahinya." 'Abdurrahman berkata: "Baik, semoga Allah memberkahimu pada keluargamu." Sejak hari itu dia tidak kembali melainkan dengan membawa sesuatu yang paling baik dari minyak samin dan keju. Dan dia tidak tinggal (di rumah) kecuali sebentar lalu datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dengan mengenakan baju dan wewangian. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya kepadanya: "Bagaimana keadaanmu?" 'Abdurrahman menjawab: "Aku sudah menikah dengan seorang wanita Anshar." Beliau bertanya lagi: "Berapa jumlah mahar yang kamu berikan padanya?" 'Abdurrahman menjawab: "Perhiasan seberat biji emas atau sebiji emas." Lalu beliau bersabda: "Adakanlah walimah (resepsi) sekalipun hanya dengan seekor kambing!"

Sunan Abu Dawud #3497

سنن أبي داوود ٣٤٩٧: حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ نُفَيْلٍ حَدَّثَنَا زُهَيْرٌ عَنْ عَبْدِ الْمَلِكِ بْنِ أَبِي سُلَيْمَانَ الْعَرْزَمِيِّ عَنْ عَطَاءٍ عَنْ يَعْلَى أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَأَى رَجُلًا يَغْتَسِلُ بِالْبَرَازِ بِلَا إِزَارٍ فَصَعَدَ الْمِنْبَرَ فَحَمِدَ اللَّهَ وَأَثْنَى عَلَيْهِ ثُمَّ قَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ حَيِيٌّ سِتِّيرٌ يُحِبُّ الْحَيَاءَ وَالسَّتْرَ فَإِذَا اغْتَسَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَسْتَتِرْ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ أَبِي خَلَفٍ حَدَّثَنَا الْأَسْوَدُ بْنُ عَامِرٍ حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ عَيَّاشٍ عَنْ عَبْدِ الْمَلِكِ بْنِ أَبِي سُلَيْمَانَ عَنْ عَطَاءٍ عَنْ صَفْوَانَ بْنِ يَعْلَى عَنْ أَبِيهِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِهَذَا الْحَدِيثِ قَالَ أَبُو دَاوُد الْأَوَّلُ أَتَمُّ

Sunan Abu Daud 3497: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Muhammad bin Nufail] telah menceritakan kepada kami [Zuhair] dari [Abdul Malik bin Abu Sulaiman Al 'Arzami] dari ['Atha] dari [Ya'la], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melihat seorang laki-laki mandi di tanah lapang tanpa memakai sarung. Kemudian beliau naik mimbar, lalu memuji Allah dan bersabda: "Sesungguhnya Allah 'azza wa jalla Maha Pemalu dan Tertutup, Dia menyukai sifat malu dan tertutup. Apabila salah seorang di antara kalian mandi, maka hendaknya ia menutupi dirinya." Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ahmad bin Abu Khalaf] telah menceritakan kepada kami [Al Aswad bin 'Amir] telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin 'Ayyasy] dari [Abdul Malik bin Abu Sulaiman] dari ['Atha] dari [Shafwan bin Ya'la] dari [Ayahnya] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dengan hadits ini. Abu Daud berkata: Hadits yang pertama lebih sempurna.

Grade

Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : 1. Shahih 4012 2. Shahih 4013,

Shahih Bukhari #3498

صحيح البخاري ٣٤٩٨: حَدَّثَنَا الصَّلْتُ بْنُ مُحَمَّدٍ أَبُو هَمَّامٍ قَالَ سَمِعْتُ الْمُغِيرَةَ بْنَ عَبْدِ الرَّحْمَنِ حَدَّثَنَا أَبُو الزِّنَادِ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَتْ الْأَنْصَارُ اقْسِمْ بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمْ النَّخْلَ قَالَ لَا قَالَ يَكْفُونَنَا الْمَئُونَةَ وَيُشْرِكُونَنَا فِي التَّمْرِ قَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا

Shahih Bukhari 3498: Telah bercerita kepada kami [ash-Shaltu bin Muhammad Abu Hammam] berkata: aku mendengar [Al Mughirah bin 'Abdurrahman] telah bercerita kepada kami [Abu Az Zanad] dari [Al A'raj] dari Abu Hurairah radliyallahu 'anhu berkata: Kaum Anshar berkata: "Bagilah kebun kurma untuk kami dan mereka." Beliau (shallallahu 'alaihi wa sallam) menjawab: "Tidak." Beliau menambahkan: "Cukup bagi kami, mengurus kebun kurma tersebut dan mereka memberi bagian kepada kami dari hasil buahnya." Mereka (Kaum Anshar) berkata: "Kami dengar dan kami taat."

Musnad Ahmad #3498

مسند أحمد ٣٤٩٨: حَدَّثَنَا وَكِيعٌ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ عَاصِمِ بْنِ كُلَيْبٍ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ الْأَسْوَدِ عَنْ عَلْقَمَةَ قَالَ قَالَ ابْنُ مَسْعُودٍ أَلَا أُصَلِّي لَكُمْ صَلَاةَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ فَصَلَّى فَلَمْ يَرْفَعْ يَدَيْهِ إِلَّا مَرَّةً

Musnad Ahmad 3498: telah menceritakan kepada kami [Waki'] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari ['Ashim bin Kulaib] dari [Abdurrahman bin Al Aswad] dari ['Alqamah] ia berkata: [Ibnu Mas'ud] berkata: Maukah aku shalat untuk kalian seperti shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam? Perawi berkata: Lalu ia shalat tanpa mengangkat tangannya kecuali hanya sekali.

Grade

Shahih Bukhari #3499

صحيح البخاري ٣٤٩٩: حَدَّثَنَا حَجَّاجُ بْنُ مِنْهَالٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ قَالَ أَخْبَرَنِي عَدِيُّ بْنُ ثَابِتٍ قَالَ سَمِعْتُ الْبَرَاءَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَوْ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْأَنْصَارُ لَا يُحِبُّهُمْ إِلَّا مُؤْمِنٌ وَلَا يُبْغِضُهُمْ إِلَّا مُنَافِقٌ فَمَنْ أَحَبَّهُمْ أَحَبَّهُ اللَّهُ وَمَنْ أَبْغَضَهُمْ أَبْغَضَهُ اللَّهُ

Shahih Bukhari 3499: Telah bercerita kepada kami [Hajjaj bin Minhal] telah bercerita kepada kami [Syu'bah] berkata: telah mengabarkan kepadaku ['Adiy bin Tsabit] berkata: aku mendengar Al Bara' radliyallahu 'anhu berkata: aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, atau dia berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda: "Kaum Anshar, tidak ada yang mencintai mereka kecuali orang beriman dan tidak ada yang membenci mereka kecuali orang munafiq. Barangsiapa yang mencintai mereka Allah akan mencintainya dan siapa yang membenci mereka Allah pun akan membencinya."