سنن أبي داوود ٢٩٦٠: حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ عَنْ اللَّيْثِ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ يَعْنِي ابْنَ غَنَجٍ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَفَعَ إِلَى يَهُودِ خَيْبَرَ نَخْلَ خَيْبَرَ وَأَرْضَهَا عَلَى أَنْ يَعْتَمِلُوهَا مِنْ أَمْوَالِهِمْ وَأَنَّ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شَطْرَ ثَمَرَتِهَا
Sunan Abu Daud 2960: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id], dari [Al Laits] dari [Muhammad bin Abdurrahman bin Ghanaj] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar], bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menyerahkan pohon kurma dan tanah Khaibar kepada orang-orang yahudi Khaibar, agar mereka mengolahnya dengan modal mereka dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mendapatkan setengah buahnya.
Grade
Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Shahih,
سنن النسائي ٢٩٦٠: أَخْبَرَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ مَسْعُودٍ عَنْ خَالِدٍ عَنْ شُعْبَةَ عَنْ سُلَيْمَانَ عَنْ عُمَارَةَ بْنِ عُمَيْرٍ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ يَزِيدَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي الصَّلَاةَ لِوَقْتِهَا إِلَّا بِجَمْعٍ وَعَرَفَاتٍ
Sunan Nasa'i 2960: Telah mengabarkan kepada kami [Isma'il bin Mas'ud] dari [Khalid] dari [Syu'bah] dari [Sulaiman] dari ['Umarah bin 'Umair] dari [Abdur Rahman bin Yazid] dari [Abdullah], ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melakukan shalat pada waktunya kecuali menjama' dan di Arafah.
Grade
Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Shahih 3013,
سنن الترمذي ٢٩٦١: حَدَّثَنَا مَحْمُودُ بْنُ غَيْلَانَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الصَّمَدِ بْنُ عَبْدِ الْوَارِثِ حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ عُبَيْدٍ الْهُنَائِيُّ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ شَقِيقٍ حَدَّثَنَا أَبُو هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَزَلَ بَيْنَ ضَجْنَانَ وَعُسْفَانَ فَقَالَ الْمُشْرِكُونَ إِنَّ لِهَؤُلَاءِ صَلَاةً هِيَ أَحَبُّ إِلَيْهِمْ مِنْ آبَائِهِمْ وَأَبْنَائِهِمْ هِيَ الْعَصْرُ فَأَجْمِعُوا أَمْرَكُمْ فَمِيلُوا عَلَيْهِمْ مَيْلَةً وَاحِدَةً وَأَنَّ جِبْرِيلَ أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَمَرَهُ أَنْ يَقْسِمَ أَصْحَابَهُ شَطْرَيْنِ فَيُصَلِّيَ بِهِمْ وَتَقُومُ طَائِفَةٌ أُخْرَى وَرَاءَهُمْ وَلْيَأْخُذُوا حِذْرَهُمْ وَأَسْلِحَتَهُمْ ثُمَّ يَأْتِي الْآخَرُونَ وَيُصَلُّونَ مَعَهُ رَكْعَةً وَاحِدَةً ثُمَّ يَأْخُذُ هَؤُلَاءِ حِذْرَهُمْ وَأَسْلِحَتَهُمْ فَتَكُونُ لَهُمْ رَكْعَةٌ رَكْعَةٌ وَلِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَكْعَتَانِ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ غَرِيبٌ مِنْ هَذَا الْوَجْهِ مِنْ حَدِيثِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ شَقِيقٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ وَفِي الْبَاب عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ وَزَيْدِ بْنِ ثَابِتٍ وَابْنِ عَبَّاسٍ وَجَابِرٍ وَأَبِي عَيَّاشٍ الزُّرَقِيِّ وَابْنِ عُمَرَ وَحُذَيْفَةَ وَأَبِي بَكْرَةَ وَسَهْلِ بْنِ أَبِي حَثْمَةَ وَأَبُو عَيَّاشٍ الزُّرَقِيُّ اسْمُهُ زَيْدُ بْنُ صَامِتٍ
Sunan Tirmidzi 2961: Telah menceritakan kepada kami [Mahmud bin Ghailan] telah menceritakan kepada kami [Abdusshamad bin Abdul Warits] telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin 'Ubaid Al Huna`i] telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Syaqiq] telah menceritakan kepada kami [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah Shallallahu 'alahi wasallam pernah menuruni (tempat) diantara Dhajnan dan 'Usqan, lalu kaum musyrikin berkata (kepada sahabatnya): "Sesungguhnya shalat yang paling mereka (muslimin) cintai melebihi cinta mereka kapada anak-anak mereka adalah shalat 'Ashar, karena itu persiapkan perlengkapan kalian lalu serang mereka satu kali serangan." (mendengar itu) Jibril mendatangi Nabi Shallallahu 'alahi wasallam dan menyuruh beliau agar membagi sahabat menjadi dua kelompok, lalu beliau shalat bersama mereka, sementara kelompok lain berdiri di belakang memanggul senjata berjaga-jaga, kemudian yang lain datang menggantikan memanggul senjata dan berjaga-jaga sementara kelompok yang satu shalat bersama beliau sebanyak satu raka'at. Jadi masing-masing mereka melaksanakan shalat satu raka'at, sedangkan Rasulullah Shallallahu 'alahi wasallam dua raka'at." Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih gharib, yaitu dari jalur ini, dari hadits Abdullah bin Syaqiq dari Abu Hurairah. Dalam hal ini, ada hadits serupa dari Abdullah bin Mas'ud, Zaid bin Tsabit, Ibnu Abbas, Jabir, Abu Ayyasy Az Zuraqi, Ibnu Umar, Hudzaifah, Abu Bakrah dan Sahal bin Abu Khatsmah. Abu Ayyasy Az Zuraqi namanya adalah Zaid bin Shamit.
Grade
Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Shahih,
سنن أبي داوود ٢٩٦١: حَدَّثَنَا أَيُّوبُ بْنُ مُحَمَّدٍ الرَّقِّيُّ حَدَّثَنَا عُمَرُ بْنُ أَيُّوبَ حَدَّثَنَا جَعْفَرُ بْنُ بُرْقَانَ عَنْ مَيْمُونِ بْنِ مِهْرَانَ عَنْ مِقْسَمٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ افْتَتَحَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَيْبَرَ وَاشْتَرَطَ أَنَّ لَهُ الْأَرْضَ وَكُلَّ صَفْرَاءَ وَبَيْضَاءَ قَالَ أَهْلُ خَيْبَرَ نَحْنُ أَعْلَمُ بِالْأَرْضِ مِنْكُمْ فَأَعْطِنَاهَا عَلَى أَنَّ لَكُمْ نِصْفَ الثَّمَرَةِ وَلَنَا نِصْفٌ فَزَعَمَ أَنَّهُ أَعْطَاهُمْ عَلَى ذَلِكَ فَلَمَّا كَانَ حِينَ يُصْرَمُ النَّخْلُ بَعَثَ إِلَيْهِمْ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ رَوَاحَةَ فَحَزَرَ عَلَيْهِمْ النَّخْلَ وَهُوَ الَّذِي يُسَمِّيهِ أَهْلُ الْمَدِينَةِ الْخَرْصَ فَقَالَ فِي ذِهْ كَذَا وَكَذَا قَالُوا أَكْثَرْتَ عَلَيْنَا يَا ابْنَ رَوَاحَةَ فَقَالَ فَأَنَا أَلِي حَزْرَ النَّخْلِ وَأُعْطِيكُمْ نِصْفَ الَّذِي قُلْتُ قَالُوا هَذَا الْحَقُّ وَبِهِ تَقُومُ السَّمَاءُ وَالْأَرْضُ قَدْ رَضِينَا أَنْ نَأْخُذَهُ بِالَّذِي قُلْتَ حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ سَهْلٍ الرَّمْلِيُّ حَدَّثَنَا زَيْدُ بْنُ أَبِي الزَّرْقَاءِ عَنْ جَعْفَرِ بْنِ بُرْقَانَ بِإِسْنَادِهِ وَمَعْنَاهُ قَالَ فَحَزَرَ وَقَالَ عِنْدَ قَوْلِهِ وَكُلَّ صَفْرَاءَ وَبَيْضَاءَ يَعْنِي الذَّهَبَ وَالْفِضَّةَ لَهُ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سُلَيْمَانَ الْأَنْبَارِيُّ حَدَّثَنَا كَثِيرٌ يَعْنِي ابْنَ هِشَامٍ عَنْ جَعْفَرِ بْنِ بُرْقَانَ حَدَّثَنَا مَيْمُونٌ عَنْ مِقْسَمٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حِينَ افْتَتَحَ خَيْبَرَ فَذَكَرَ نَحْوَ حَدِيثِ زَيْدٍ قَالَ فَحَزَرَ النَّخْلَ وَقَالَ فَأَنَا أَلِي جُذَاذَ النَّخْلِ وَأُعْطِيكُمْ نِصْفَ الَّذِي قُلْتُ
Sunan Abu Daud 2961: Telah menceritakan kepada kami [Ayyub bin Muhammad Ar Raqqi], telah menceritakan kepada kami [Umar bin Ayyub], telah menceritakan kepada kami [Ja'far bin Burqan], dari [Maimun bin Mahran], dari [Miqsam] dari [Ibnu Abbas], ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menaklukkan Khaibar dan beliau memberi syarat bahwa tanah dan seluruh emas dan perak adalah untuk beliau. Penduduk Khaibar berkata: "Kami lebih mengetahui mengenai tanah tersebut daripada kalian, maka berikan kepada kami dan kalian mendapatkan setengah buahnya dan kami mendapatkan setengah." Ibnu Abbas mengatakan bahwa beliau memberikan tanah tersebut kepada mereka dengan syarat hal tersebut. Kemudian tatkala telah sampai waktu pemotongan kurma, beliau mengutus kepada mereka Abdullah bin Rawahah. Kemudian ia memperkirakan kurma untuk mereka yang penduduk Madinah namakan khirsh. Kemudian ia berkata: "Dalam pohon-pohon ini terdapat sekian dan sekian." Mereka berkata: "Engkau telah memperbanyak atas kami wahai Ibnu Rawahah." Maka ia berkata: "Aku yang menaksirkan dan memberi kepada kalian setengah yang aku katakan." Mereka berkata: "Ini adalah benar, dan dengannya langit dan bumi tegak. Kami rela mengambilnya sesuai dengan apa yang engkau katakan." Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Sahl Ar Ramli], telah menceritakan kepada kami [Zaid bin Abu Az Zarqa`] dari [Ja'far bin Burqan] dengan sanad dan maknanya. Ia berkata: Kemudian Abdullah bin Rawahah menaksir. Dan ia berkata ketika mengatakan: "Dan seluruh yang kuning dan putih" yaitu "emas dan perak untuknya." Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Sulaiman Al Anbari], telah menceritakan kepada kami [Katsir bin Hisyam] dari [Ja'far bin Burqan], telah menceritakan kepada kami [Maimun] dari [Miqsam], bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ketika menaklukkan Khaibar. Kemudian ia menyebutkan seperti hadits Zaid. Ia berkata: Kemudian ia menaksir pohon kurma tersebut, dan ia berkata: "Aku yang memotong kurma, dan memberi kalian setengah yang aku katakan."
Grade
Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : 1. Hasan 3410 2. Hasan 3411 3. Hasan 3412,
مسند أحمد ٢٩٦١: حَدَّثَنَا هُشَيْمٌ أَخْبَرَنَا أَبُو بِشْرٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ كَانَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ يَأْذَنُ لِأَهْلِ بَدْرٍ وَيَأْذَنُ لِي مَعَهُمْ فَقَالَ بَعْضُهُمْ يَأْذَنُ لِهَذَا الْفَتَى مَعَنَا وَمِنْ أَبْنَائِنَا مَنْ هُوَ مِثْلُهُ فَقَالَ عُمَرُ إِنَّهُ مَنْ قَدْ عَلِمْتُمْ قَالَ فَأَذِنَ لَهُمْ ذَاتَ يَوْمٍ وَأَذِنَ لِي مَعَهُمْ فَسَأَلَهُمْ عَنْ هَذِهِ السُّورَةِ إِذَا جَاءَ نَصْرُ اللَّهِ وَالْفَتْحُ فَقَالُوا أَمَرَ نَبِيَّهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا فُتِحَ عَلَيْهِ أَنْ يَسْتَغْفِرَهُ وَيَتُوبَ إِلَيْهِ فَقَالَ لِي مَا تَقُولُ يَا ابْنَ عَبَّاسٍ قَالَ قُلْتُ لَيْسَتْ كَذَلِكَ وَلَكِنَّهُ أَخْبَرَ نَبِيَّهُ عَلَيْهِ الصَّلَاة وَالسَّلَامُ بِحُضُورِ أَجَلِهِ فَقَالَ { إِذَا جَاءَ نَصْرُ اللَّهِ وَالْفَتْحُ } فَتْحُ مَكَّةَ { وَرَأَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُونَ فِي دِينِ اللَّهِ أَفْوَاجًا } فَذَلِكَ عَلَامَةُ مَوْتِكَ { فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُ إِنَّهُ كَانَ تَوَّابًا } فَقَالَ لَهُمْ كَيْفَ تَلُومُونِي عَلَى مَا تَرَوْنَ
Musnad Ahmad 2961: Telah menceritakan kepada kami [Husyaim] telah mengkabarkan kepada kami [Abu Bisyr] dari [Sa'id bin Jubair] dari [Ibnu Abbas] ia berkata: Umar bin Al Khaththab pernah memberi izin kepada ahlu Badar, dan ia juga memberiku izin bersama mereka, lalu sebagian mereka berkata: Ia memberi izin kepada pemuda ini bersama kami. Siapa di antara anak-anak kami yang sepertinya? Umar pun berkata: ia termasuk orang yang telah kalian ketahui kualitasnya. Kemudian pada suatu hari Umar memberiku izin bersama mereka, lalu Umar bertanya kepada mereka tentang surat ini, (Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan) (QS. ALfath 1), mereka menjawab: Surat ini memerintahkan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam apabila telah diberi kemenangan agar beliau memohon ampun dan bertaubat kepadaNya. Umar berkata kepadaku: Bagaimana menurutmu wahai Ibnu Abbas? Aku menjawab: Bukan begitu, akan tetapi Allah mengabarkan kepada NabiNya 'Alaihisshalatu wassalam, tentang kedatangan ajalnya. Lalu ia berkata: (ayat) (Apabila Telah datang pertolongan Allah dan kemenangan), yaitu penaklukan Makkah, (Dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong), itulah tanda dekatnya kematianmu, (Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya dia adalah Maha Penerima taubat.) Maka Umar berkata kepada mereka: Bagaimana kalian mencelaku dengan pandangan kalian?.
Grade
سنن الترمذي ٢٩٦٢: حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ أَبِي شُعَيْبٍ أَبُو مُسْلِمٍ الْحَرَّانِيُّ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سَلَمَةَ الْحَرَّانِيُّ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَقَ عَنْ عَاصِمِ بْنِ عُمَرَ بْنِ قَتَادَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ قَتَادَةَ بْنِ النُّعْمَانِ قَالَ كَانَ أَهْلُ بَيْتٍ مِنَّا يُقَالُ لَهُمْ بَنُو أُبَيْرِقٍ بِشْرٌ وَبُشَيْرٌ وَمُبَشِّرٌ وَكَانَ بُشَيْرٌ رَجُلًا مُنَافِقًا يَقُولُ الشِّعْرَ يَهْجُو بِهِ أَصْحَابَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ يَنْحَلُهُ بَعْضَ الْعَرَبِ ثُمَّ يَقُولُ قَالَ فُلَانٌ كَذَا وَكَذَا قَالَ فُلَانٌ كَذَا وَكَذَا فَإِذَا سَمِعَ أَصْحَابُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَلِكَ الشِّعْرَ قَالُوا وَاللَّهِ مَا يَقُولُ هَذَا الشِّعْرَ إِلَّا هَذَا الْخَبِيثُ أَوْ كَمَا قَالَ الرَّجُلُ وَقَالُوا ابْنُ الْأُبَيْرِقِ قَالَهَا قَالَ وَكَانُوا أَهْلَ بَيْتِ حَاجَةٍ وَفَاقَةٍ فِي الْجَاهِلِيَّةِ وَالْإِسْلَامِ وَكَانَ النَّاسُ إِنَّمَا طَعَامُهُمْ بِالْمَدِينَةِ التَّمْرُ وَالشَّعِيرُ وَكَانَ الرَّجُلُ إِذَا كَانَ لَهُ يَسَارٌ فَقَدِمَتْ ضَافِطَةٌ مِنْ الشَّامِ مِنْ الدَّرْمَكِ ابْتَاعَ الرَّجُلُ مِنْهَا فَخَصَّ بِهَا نَفْسَهُ وَأَمَّا الْعِيَالُ فَإِنَّمَا طَعَامُهُمْ التَّمْرُ وَالشَّعِيرُ فَقَدِمَتْ ضَافِطَةٌ مِنْ الشَّامِ فَابْتَاعَ عَمِّي رِفَاعَةُ بْنُ زَيْدٍ حِمْلًا مِنْ الدَّرْمَكِ فَجَعَلَهُ فِي مَشْرَبَةٍ لَهُ وَفِي الْمَشْرَبَةِ سِلَاحٌ وَدِرْعٌ وَسَيْفٌ فَعُدِيَ عَلَيْهِ مِنْ تَحْتِ الْبَيْتِ فَنُقِبَتْ الْمَشْرَبَةُ وَأُخِذَ الطَّعَامُ وَالسِّلَاحُ فَلَمَّا أَصْبَحَ أَتَانِي عَمِّي رِفَاعَةُ فَقَالَ يَا ابْنَ أَخِي إِنَّهُ قَدْ عُدِيَ عَلَيْنَا فِي لَيْلَتِنَا هَذِهِ فَنُقِبَتْ مَشْرَبَتُنَا وَذُهِبَ بِطَعَامِنَا وَسِلَاحِنَا قَالَ فَتَحَسَّسْنَا فِي الدَّارِ وَسَأَلْنَا فَقِيلَ لَنَا قَدْ رَأَيْنَا بَنِي أُبَيْرِقٍ اسْتَوْقَدُوا فِي هَذِهِ اللَّيْلَةِ وَلَا نَرَى فِيمَا نَرَى إِلَّا عَلَى بَعْضِ طَعَامِكُمْ قَالَ وَكَانَ بَنُو أُبَيْرِقٍ قَالُوا وَنَحْنُ نَسْأَلُ فِي الدَّارِ وَاللَّهِ مَا نُرَى صَاحِبَكُمْ إِلَّا لَبِيدَ بْنَ سَهْلٍ رَجُلٌ مِنَّا لَهُ صَلَاحٌ وَإِسْلَامٌ فَلَمَّا سَمِعَ لَبِيدٌ اخْتَرَطَ سَيْفَهُ وَقَالَ أَنَا أَسْرِقُ فَوَاللَّهِ لَيُخَالِطَنَّكُمْ هَذَا السَّيْفُ أَوْ لَتُبَيِّنُنَّ هَذِهِ السَّرِقَةَ قَالُوا إِلَيْكَ عَنْهَا أَيُّهَا الرَّجُلُ فَمَا أَنْتَ بِصَاحِبِهَا فَسَأَلْنَا فِي الدَّارِ حَتَّى لَمْ نَشُكَّ أَنَّهُمْ أَصْحَابُهَا فَقَالَ لِي عَمِّي يَا ابْنَ أَخِي لَوْ أَتَيْتَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَذَكَرْتَ ذَلِكَ لَهُ قَالَ قَتَادَةُ فَأَتَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقُلْتُ إِنَّ أَهْلَ بَيْتٍ مِنَّا أَهْلَ جَفَاءٍ عَمَدُوا إِلَى عَمِّي رِفَاعَةَ بْنِ زَيْدٍ فَنَقَبُوا مَشْرَبَةً لَهُ وَأَخَذُوا سِلَاحَهُ وَطَعَامَهُ فَلْيَرُدُّوا عَلَيْنَا سِلَاحَنَا فَأَمَّا الطَّعَامُ فَلَا حَاجَةَ لَنَا فِيهِ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَآمُرُ فِي ذَلِكَ فَلَمَّا سَمِعَ بَنُو أُبَيْرِقٍ أَتَوْا رَجُلًا مِنْهُمْ يُقَالُ لَهُ أُسَيْرُ بْنُ عُرْوَةَ فَكَلَّمُوهُ فِي ذَلِكَ فَاجْتَمَعَ فِي ذَلِكَ نَاسٌ مِنْ أَهْلِ الدَّارِ فَقَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ قَتَادَةَ بْنَ النُّعْمَانِ وَعَمَّهُ عَمَدَا إِلَى أَهْلِ بَيْتٍ مِنَّا أَهْلِ إِسْلَامٍ وَصَلَاحٍ يَرْمُونَهُمْ بِالسَّرِقَةِ مِنْ غَيْرِ بَيِّنَةٍ وَلَا ثَبَتٍ قَالَ قَتَادَةُ فَأَتَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَكَلَّمْتُهُ فَقَالَ عَمَدْتَ إِلَى أَهْلِ بَيْتٍ ذُكِرَ مِنْهُمْ إِسْلَامٌ وَصَلَاحٌ تَرْمِهِمْ بِالسَّرِقَةِ عَلَى غَيْرِ ثَبَتٍ وَلَا بَيِّنَةٍ قَالَ فَرَجَعْتُ وَلَوَدِدْتُ أَنِّي خَرَجْتُ مِنْ بَعْضِ مَالِي وَلَمْ أُكَلِّمْ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي ذَلِكَ فَأَتَانِي عَمِّي رِفَاعَةُ فَقَالَ يَا ابْنَ أَخِي مَا صَنَعْتَ فَأَخْبَرْتُهُ بِمَا قَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ اللَّهُ الْمُسْتَعَانُ فَلَمْ يَلْبَثْ أَنْ نَزَلَ الْقُرْآنُ { إِنَّا أَنْزَلْنَا إِلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ لِتَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ بِمَا أَرَاكَ اللَّهُ وَلَا تَكُنْ لِلْخَائِنِينَ خَصِيمًا } بَنِي أُبَيْرِقٍ { وَاسْتَغْفِرْ اللَّهَ } أَيْ مِمَّا قُلْتَ لِقَتَادَةَ { إِنَّ اللَّهَ كَانَ غَفُورًا رَحِيمًا وَلَا تُجَادِلْ عَنْ الَّذِينَ يَخْتَانُونَ أَنْفُسَهُمْ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ خَوَّانًا أَثِيمًا يَسْتَخْفُونَ مِنْ النَّاسِ وَلَا يَسْتَخْفُونَ مِنْ اللَّهِ إِلَى قَوْلِهِ غَفُورًا رَحِيمًا } أَيْ لَوْ اسْتَغْفَرُوا اللَّهَ لَغَفَرَ لَهُمْ { وَمَنْ يَكْسِبْ إِثْمًا فَإِنَّمَا يَكْسِبُهُ عَلَى نَفْسِهِ إِلَى قَوْلِهِ إِثْمًا مُبِينًا } قَوْلَهُ لِلَبِيدٍ { وَلَوْلَا فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكَ وَرَحْمَتُهُ إِلَى قَوْلِهِ فَسَوْفَ نُؤْتِيهِ أَجْرًا عَظِيمًا } فَلَمَّا نَزَلَ الْقُرْآنُ أَتَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالسِّلَاحِ فَرَدَّهُ إِلَى رِفَاعَةَ فَقَالَ قَتَادَةُ لَمَّا أَتَيْتُ عَمِّي بِالسِّلَاحِ وَكَانَ شَيْخًا قَدْ عَشَا أَوْ عَسَى فِي الْجَاهِلِيَّةِ وَكُنْتُ أُرَى إِسْلَامُهُ مَدْخُولًا فَلَمَّا أَتَيْتُهُ بِالسِّلَاحِ قَالَ يَا ابْنَ أَخِي هُوَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَعَرَفْتُ أَنَّ إِسْلَامَهُ كَانَ صَحِيحًا فَلَمَّا نَزَلَ الْقُرْآنُ لَحِقَ بُشَيْرٌ بِالْمُشْرِكِينَ فَنَزَلَ عَلَى سُلَافَةَ بِنْتِ سَعْدِ ابْنِ سُمَيَّةَ فَأَنْزَلَ اللَّهُ { وَمَنْ يُشَاقِقْ الرَّسُولَ مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُ الْهُدَى وَيَتَّبِعْ غَيْرَ سَبِيلِ الْمُؤْمِنِينَ نُوَلِّهِ مَا تَوَلَّى وَنُصْلِهِ جَهَنَّمَ وَسَاءَتْ مَصِيرًا إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا بَعِيدًا } فَلَمَّا نَزَلَ عَلَى سُلَافَةَ رَمَاهَا حَسَّانُ بْنُ ثَابِتٍ بِأَبْيَاتٍ مِنْ شِعْرِهِ فَأَخَذَتْ رَحْلَهُ فَوَضَعَتْهُ عَلَى رَأْسِهَا ثُمَّ خَرَجَتْ بِهِ فَرَمَتْ بِهِ فِي الْأَبْطَحِ ثُمَّ قَالَتْ أَهْدَيْتَ لِي شِعْرَ حَسَّانَ مَا كُنْتَ تَأْتِينِي بِخَيْرٍ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ غَرِيبٌ لَا نَعْلَمُ أَحَدًا أَسْنَدَهُ غَيْرَ مُحَمَّدِ بْنِ سَلَمَةَ الْحَرَّانِيِّ وَرَوَى يُونُسُ بْنُ بُكَيْرٍ وَغَيْرُ وَاحِدٍ هَذَا الْحَدِيثَ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِسْحَقَ عَنْ عَاصِمِ بْنِ عُمَرَ بْنِ قَتَادَةَ مُرْسَلٌ لَمْ يَذْكُرُوا فِيهِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ وَقَتَادَةُ بْنُ النُّعْمَانِ هُوَ أَخُو أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ لِأُمِّهِ وَأَبُو سَعِيدٍ اسْمُهُ سَعْدُ بْنُ مَالِكِ بْنِ سِنَانٍ
Sunan Tirmidzi 2962: Telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin Ahmad bin Abu Syu'aib Abu Muslim Al Harrani] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Salamah Al Harrani] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ishaq] dari ['Ashim bin Umar bin Qatadah] dari [Ayahnya] dari kakeknya yaitu [Qatadah bin An Nu'man] ia berkata: "Keluarga kami disebut Bani Ubairik, Bisyr, Busyair dan Mubasysyir. Busyair adalah seorang munafik, ia selalu bersyair untuk menghina para Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam supaya sebagian orang Arab menasabkannya. Ia berkata: Si fulan berkata ini dan itu, si fulan berkata ini dan itu. Bila para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mendengar syair itu, mereka berkata: "Demi Allah, tidak ada yang mengucapkan syair ini kecuali si keji itu." -atau seperti yang dikatakan orang itu- Mereka berkata: "Ibnu Al Ubairiq-lah yang mengatakannya." Qatadah berkata: "Mereka (keluarga Ubairiq) adalah keluarga miskin di masa jahiliyah dan Islam, sementara makanan orang-orang di Madinah hanya kurma dan gandum. Apabila orang itu memiliki keluluasaan rizki, dan ada unta bermuatan permadani datang dari Syam, ia akan membelinya tapi untuk dirinya sendiri, sementara keluarga yang menjadi tanggungannya hanya makan kurma dan gandum. Suatu ketika datanglah unta muatan dari Syam, lalu pamanku yaitu Rifa'ah bin Zaid, membeli satu muatan permadani, ia meletakkan di tempat minumannya, dan di tempat minumannya terdapat senjata, perisai dan pedang. Ternyata barangnya dicuri dari bawah rumah, yaitu dengan melubangi tempat minuman dan mengambil makanan dan senjatanya. Dipagi harinya, pamanku yaitu Rifa'ah, mendatangiku sambil berkata: "Hai keponakanku, sesungguhnya tadi malam kita telah diperlakukan semena-mena. tempat minum kita dilubangi, makanan dan senjata kita hilang." Kami pun mencari-cari di rumah, kami bertanya lalu dikatakan pada kami: "Kami lihat Bani Ubairiq menyalakan api malam ini dan seperti yang kami tahu, mereka menyuguhkan sebagian makanan kalian." Banu Ubairiq berkata: "Kami bertanya-tanya di perkampungan, demi Allah, kami tidak diperlihatkan teman kalian kecuali Labid bin Sahal, seseorang di antara kami yang baik dan seorang muslim." Saat Labid mendengarnya, ia menghunus pedang dan berkata: "Saya mencuri? Demi Allah, pedang ini akan menebas kalian atau kalian menjelaskan pencurian ini." Mereka berkata: "Menjauhlah, karena kau bukan pelakunya.' Kami bertanya-tanya di perkampungan hingga kami tidak ragu lagi bahwa merekalah pelaku pencurian itu. Pamanku berkata padaku: "Keponakanku, andai kau mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu kau beritahukan hal itu pada beliau." Qatadah berkata: Aku pun mendatangi Rasulullah lalu aku berkata: "Sesungguhnya keluarga kami ada yang bertabiat kasar, mereka menghampiri pamanku, Rifa'ah bin Zaid, mereka melubangi tempat minum milikya, mereka mengambil senjata dan makanannya. Hendaklah mereka mengembalikan senjata kami, adapun makanannya tidak kami perlukan lagi." Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Aku akan menangani masalah tersebut." Saat Banu Ubairiq mendengar, mereka mendatangi seseorang dari mereka yang bernama Usair bin 'Urwah. Mereka menceritakan hal itu padanya. Orang-orang kampung pun berkumpul untuk urusan itu, lalu mereka berkata: "Wahai Rasulullah, sesungguhnya Qatadah bin An Nu'man dan pamannya pergi menemui keluarga kami yang muslim dan baik, mereka dituduh mencuri tanpa bukti dan kepastian." Qatadah berkata: "Aku segera menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu aku berbicara pada beliau." Beliau justeru menimpali: "Kau mendatangi keluarga yang mereka sebut muslim dan baik, kau menuduh mereka mencuri tanpa kepastian dan bukti." Qatadah berkata: "Aku pun kembali, andai saja aku pergi mengurus sebagian hartaku dan tidak berbicara dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengenai masalah itu." Kemudian pamanku yaitu Rifa'ah, mendatangiku, ia berkata: "Wahai keponakanku, Apa yang telah kau lakukan?, " Lalu aku memberitahu padanya apa yang dikatakan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam padaku, lalu ia mengucapkan: "Hanya Allah yang dimintai pertolongan." Tidak lama berselang, turunlah ayat al-Qur`an: Sesungguhnya kami Telah menurunkan kitab kepadamu dengan membawa kebenaran, supaya kamu mengadili antara manusia dengan apa yang telah Allah wahyukan kepadamu, dan janganlah kamu menjadi penantang (orang yang tidak bersalah), karena (membela) orang-orang yang khianat yaitu Bani Ubairiq Dan mohonlah ampun kepada Allah dari yang kau katakan pada Qatadah Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan janganlah kamu berdebat (untuk membela) orang-orang yang mengkhianati dirinya. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang selalu berkhianat lagi bergelimang dosa. Mereka bersembunyi dari manusia, tetapi mereka tidak bersembunyi dari Allah, -sampai pada firmanNya- Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang QS An Nisa`: 113-114. Artinya, andai mereka meminta ampun kepada Allah, niscaya Allah akan mengampuni mereka. Barangsiapa mengerjakan dosa, maka Sesungguhnya ia mengerjakannya untuk (kemudharatan) dirinya sendiri -Sampai firmanNya- Dosa yang nyata yaitu perkataannya kepada Labid. Sekiranya bukan Karena karunia Allah dan rahmatNya kepadamu -hingga firmanNya- Maka kelak kami memberi kepadanya pahala yang besar. QS An-Nisa`: 105-113, saat al-Qur'an (ayat-ayat ini) turun, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membawa senjata lalu dikembalikan ke Rifa'ah." Qatadah berkata: "Saat aku mendatangi pamanku dengan membawa senjata -ia sudah tua dan rabun di masa jahilyah dan aku tahu keIslamannya- ia berkata: "Wahai keponakanku, itu untuk keperluan sabilillah (berjuang di jalan Allah)." Aku tahu keIslamannya benar. Saat al-Qur'an turun, Busyair bergabung dengan kaum musyrikin, ia singgah di tempat Sulafah bin Sa'd bin Sumaiyah. Kemudian Allah menurunkan ayat: Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali. Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang dikehendakiNya. Dan barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka Sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya." QS An-Nisa`: 115-116, saat turun ayat berkenaan dengan Sulafah, Hassan bin Tsabit menyerangnya dengan bait-bait syair, ia mengambil pelana lalu diletakkan di kepalanya kemudian di lemparkan ke tanah luas, setelah itu ia berkata: "Kau memberiku hadiah syairnya Hassan, aku tidak pernah membawa kebaikan untukku." Abu Isa berkata: Hadits ini hasan gharib. Kami tidak mengetahui seorang pun menyandarakannya selain Muhammad bin Salamah Al Harrani. [Yunus bin Bukair] dan lainnya juga meriwayatkan hadits ini dari [Muhammad bin Ishaq] dari ['Ashim bin Umar bin Qatadah] secara mursal, dalam hadits tersebut, mereka tidak menyebutkan: "Dari ayahnya dari kakeknya." Qatadah bin An Nu'man adalah saudara seibu Abu Sa'id Al Khudri dan nama Abu Sa'id adalah Sa'd bin Malik bin Sinan.
Grade
Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Hasan,
سنن أبي داوود ٢٩٦٢: حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ مَعِينٍ حَدَّثَنَا حَجَّاجٌ عَنْ ابْنِ جُرَيْجٍ قَالَ أُخْبِرْتُ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ عُرْوَةَ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَبْعَثُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ رَوَاحَةَ فَيَخْرُصُ النَّخْلَ حِينَ يَطِيبُ قَبْلَ أَنْ يُؤْكَلَ مِنْهُ ثُمَّ يُخَيِّرُ يَهُودَ يَأْخُذُونَهُ بِذَلِكَ الْخَرْصِ أَوْ يَدْفَعُونَهُ إِلَيْهِمْ بِذَلِكَ الْخَرْصِ لِكَيْ تُحْصَى الزَّكَاةُ قَبْلَ أَنْ تُؤْكَلَ الثِّمَارُ وَتُفَرَّقَ
Sunan Abu Daud 2962: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Ma'in], telah menceritakan kepada kami [Hajjaj], dari [Ibnu Juraij], ia berkata: aku telah diberitahu dari [Ibnu Syihab] dari ['Urwah] dari [Aisyah] radliallahu 'anha, ia berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengutus Abdullah bin Rawahah, dan mentaksirkan kurma ketika telah matang sebelum dimakan. Kemudian ia memberikan pilihan kepada orang-orang yahudi, dan mereka mengambilnya dengan pentaksiran tersebut, atau mereka menyerahkan kurma tersebut kepada orang-orang yahudi dengan pentaksiaran tersebut, agar zakat dapat dihitung sebelum buah dimakan dan dipisahkan.
Grade
Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Dha'if,
سنن النسائي ٢٩٦٢: أَخْبَرَنَا إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ قَالَ أَنْبَأَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ قَالَ حَدَّثَنَا هِشَامٌ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَتْ قُرَيْشٌ تَقِفُ بِالْمُزْدَلِفَةِ وَيُسَمَّوْنَ الْحُمْسَ وَسَائِرُ الْعَرَبِ تَقِفُ بِعَرَفَةَ فَأَمَرَ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى نَبِيَّهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يَقِفَ بِعَرَفَةَ ثُمَّ يَدْفَعُ مِنْهَا فَأَنْزَلَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ { ثُمَّ أَفِيضُوا مِنْ حَيْثُ أَفَاضَ النَّاسُ }
Sunan Nasa'i 2962: Telah mengabarkan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim], ia berkata: telah memberitakan kepada kami [Abu Mu'awiyah], ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Hisyam] dari [Ayahnya] dari ['Aisyah], ia berkata: Orang-orang Quraisy berwukuf di Al Muzdalifah dan mereka menamai Al Hums, dan seluruh orang Arab berwukuf di Arafah, kemudian Allah Tabaraka wa Ta'ala memerintahkan Nabi-Nya shallallahu 'alaihi wa sallam agar berwukuf di Arafah, lalu beliau beranjak darinya, kemudian Allah Azza wa Jalla berfirman: {Kemudian bertolaklah kamu dari tempat bertolaknya orang-orang banyak ('Arafah)}. (Al Baqarah: 199)
Grade
Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Shahih 3015,
سنن أبي داوود ٢٩٦٣: حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي خَلَفٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سَابِقٍ عَنْ إِبْرَاهِيمَ بْنِ طَهْمَانَ عَنْ أَبِي الزُّبَيْرِ عَنْ جَابِرٍ أَنَّهُ قَالَ أَفَاءَ اللَّهُ عَلَى رَسُولِهِ خَيْبَرَ فَأَقَرَّهُمْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَمَا كَانُوا وَجَعَلَهَا بَيْنَهُ وَبَيْنَهُمْ فَبَعَثَ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ رَوَاحَةَ فَخَرَصَهَا عَلَيْهِمْ حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ حَنْبَلٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ وَمُحَمَّدُ بْنُ بَكْرٍ قَالَا حَدَّثَنَا ابْنُ جُرَيْجٍ أَخْبَرَنِي أَبُو الزُّبَيْرِ أَنَّهُ سَمِعَ جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ يَقُولُ خَرَصَهَا ابْنُ رَوَاحَةَ أَرْبَعِينَ أَلْفَ وَسْقٍ وَزَعَمَ أَنَّ الْيَهُودَ لَمَّا خَيَّرَهُمْ ابْنُ رَوَاحَةَ أَخَذُوا الثَّمَرَ وَعَلَيْهِمْ عِشْرُونَ أَلْفَ وَسْقٍ
Sunan Abu Daud 2963: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Khalaf], telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Sabiq] dari [Ibrahim bin Thahman] dari [Abu Az Zubair] dari [Jabir] bahwa ia berkata: Allah telah memberikan Khaibar sebagai fai` (harta rampasan tanpa adanya peperangan) kepada RasulNya, kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membiarkan mereka sebagaimana dahulu. Dan beliau menjadikan Khaibar hasilnya dibagi antara beliau dan mereka (orang-orang yahudi). Kemudian beliau mengutus Abdullah bin Rawahah, lalu ia mentaksirkannya untuk mereka. Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Hanbal], telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] dan [Muhammad bin Bakr], mereka berkata: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Juraij], telah mengabarkan kepadaku [Abu Az Zubair] bahwa ia mendengar [Jabir bin Abdullah] berkata: Ibnu Rawahah mentaksirkan untuk kami empat puluh ribu wasaq. Ia mengaku bahwa orang-orang yahudi tatkala Ibnu Rawahah memberikan pilihan kepada mereka maka mereka mengambil buah dan menanggung dua puluh ribu wasaq.
Grade
Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : 1. Dha'if 3414 2. Shahih 3415,
سنن الترمذي ٢٩٦٥: حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ مُوسَى وَعَبْدُ بْنُ حُمَيْدٍ قَالَا حَدَّثَنَا رَوْحُ بْنُ عُبَادَةَ عَنْ مُوسَى بْنِ عُبَيْدَةَ أَخْبَرَنِي مَوْلَى ابْنِ سِبَاعٍ قَال سَمِعْتُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ يُحَدِّثُ عَنْ أَبِي بَكْرٍ الصِّدِّيقِ قَالَ كُنْتُ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأُنْزِلَتْ عَلَيْهِ هَذِهِ الْآيَةَ { مَنْ يَعْمَلْ سُوءًا يُجْزَ بِهِ وَلَا يَجِدْ لَهُ مِنْ دُونِ اللَّهِ وَلِيًّا وَلَا نَصِيرًا } فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا أَبَا بَكْرٍ أَلَا أُقْرِئُكَ آيَةً أُنْزِلَتْ عَلَيَّ قُلْتُ بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ فَأَقْرَأَنِيهَا فَلَا أَعْلَمُ إِلَّا أَنِّي قَدْ كُنْتُ وَجَدْتُ انْقِصَامًا فِي ظَهْرِي فَتَمَطَّأْتُ لَهَا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا شَأْنُكَ يَا أَبَا بَكْرٍ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ بِأَبِي أَنْتَ وَأُمِّي وَأَيُّنَا لَمْ يَعْمَلْ سُوءًا وَإِنَّا لَمُجْزَوْنَ بِمَا عَمِلْنَا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمَّا أَنْتَ يَا أَبَا بَكْرٍ وَالْمُؤْمِنُونَ فَتُجْزَوْنَ بِذَلِكَ فِي الدُّنْيَا حَتَّى تَلْقَوْا اللَّهَ وَلَيْسَ لَكُمْ ذُنُوبٌ وَأَمَّا الْآخَرُونَ فَيُجْمَعُ ذَلِكَ لَهُمْ حَتَّى يُجْزَوْا بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ غَرِيبٌ وَفِي إِسْنَادِهِ مَقَالٌ وَمُوسَى بْنُ عُبَيْدَةَ يُضَعَّفُ فِي الْحَدِيثِ ضَعَّفَهُ يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ وَأَحْمَدُ بْنُ حَنْبَلٍ وَمَوْلَى ابْنِ سِبَاعٍ مَجْهُولٌ وَقَدْ رُوِيَ هَذَا الْحَدِيثُ مِنْ غَيْرِ هَذَا الْوَجْهِ عَنْ أَبِي بَكْرٍ وَلَيْسَ لَهُ إِسْنَادٌ صَحِيحٌ أَيْضًا وَفِي الْبَاب عَنْ عَائِشَةَ
Sunan Tirmidzi 2965: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Musa] dan ['Abd bin Humaid] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Rauh bin 'Ubadah] dari [Musa bin 'Ubaidah] telah mengabarkan kepadaku [bekas budak Ibnu Siba'] berkata: Aku mendengar [Abdullah bin Umar] menceritakan dari [Abu Bakar Ash Shiddiq] ia berkata: "Ketika saya bersama Nabi Shallallahu 'alahi wasallam, turunlah ayat: Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan, niscaya akan diberi pembalasan dengan kejahatan itu dan ia tidak mendapat pelindung dan tidak (pula) penolong baginya selain dari Allah QS An-Nisa`: 123, beliau bersabda: "Wahai Abu Bakar maukah aku bacakan ayat yang baru saja turun padaku? Aku menjawab: "Tenntu, wahai Rasullullah." Beliau lalu membacakannya, tanpa disadari aku tertunduk (membungkuk) karenanya, lalu beliau bertanya: "Ada apa denganmu wahai abu Bakar?" Aku menjawab: "Wahai Rasulullah, anda lebih aku muliakan dari ayah dan ibuku, siapakah diantara kami yang tidak pernah bersalah, dan pasti akan mendapatkan balasan atas amal yang telah diperbuatnya." Beliau bersabda: "Wahai Abu Bakar, adapun kamu dan orang-orang mukmin lainnya, hanya akan mendapatkan balasan di dunia saja, hingga saat kalian berjumpa dengan Allah, kalian dalam keadaan bersih dari dosa. Adapun yang lain (orang-orang kafir), maka seluruh dosanya dikumpulkan dan akan mendapat balasan pada hari kiamat kelak." Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini gharib. Dan dalam sanad hadits ini perlu di kritisi, sebab Musa bin 'Ubaidah dilemahkan dalam masalah hadits, Yaya bin Sa'id dan Ahmad bin Hambal telah melemahkannya, sementara bekas budak Ibnu Siba' majhul (tidak di ketahui), dan hadits ini juga di riwayatkan selain dari jalur ini, dari Abu Bakr, namun sanad dari hadits ini juga tidak shahih, dan dalam bab ini, ada hadits dari 'Aisyah.
Grade
Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Dha'if,