Hadits Tentang Perjalanan Hidup

Musnad Ahmad #2769

مسند أحمد ٢٧٦٩: حَدَّثَنَا هَاشِمُ بْنُ الْقَاسِمِ حَدَّثَنَا شَيْبَانُ عَنْ عَاصِمٍ عَنْ أَبِي رَزِينٍ عَنْ أَبِي يَحْيَى مَوْلَى ابْنِ عُقَيْلٍ الْأَنْصَارِيِّ قَالَ قَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ قَالَ لَقَدْ عُلِّمْتُ آيَةً مِنْ الْقُرْآنِ مَا سَأَلَنِي عَنْهَا رَجُلٌ قَطُّ فَمَا أَدْرِي أَعَلِمَهَا النَّاسُ فَلَمْ يَسْأَلُوا عَنْهَا أَمْ لَمْ يَفْطِنُوا لَهَا فَيَسْأَلُوا عَنْهَا ثُمَّ طَفِقَ يُحَدِّثُنَا فَلَمَّا قَامَ تَلَاوَمْنَا أَنْ لَا نَكُونَ سَأَلْنَاهُ عَنْهَا فَقُلْتُ أَنَا لَهَا إِذَا رَاحَ غَدًا فَلَمَّا رَاحَ الْغَدَ قُلْتُ يَا ابْنَ عَبَّاسٍ ذَكَرْتَ أَمْسِ أَنَّ آيَةً مِنْ الْقُرْآنِ لَمْ يَسْأَلْكَ عَنْهَا رَجُلٌ قَطُّ فَلَا تَدْرِي أَعَلِمَهَا النَّاسُ فَلَمْ يَسْأَلُوا عَنْهَا أَمْ لَمْ يَفْطِنُوا لَهَا فَقُلْتُ أَخْبِرْنِي عَنْهَا وَعَنْ اللَّاتِي قَرَأْتَ قَبْلَهَا قَالَ نَعَمْ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لِقُرَيْشٍ يَا مَعْشَرَ قُرَيْشٍ إِنَّهُ لَيْسَ أَحَدٌ يُعْبَدُ مِنْ دُونِ اللَّهِ فِيهِ خَيْرٌ وَقَدْ عَلِمَتْ قُرَيْشٌ أَنَّ النَّصَارَي تَعْبُدُ عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ وَمَا تَقُولُ فِي مُحَمَّدٍ فَقَالُوا يَا مُحَمَّدُ أَلَسْتَ تَزْعُمُ أَنَّ عِيسَى كَانَ نَبِيًّا وَعَبْدًا مِنْ عِبَادِ اللَّهِ صَالِحًا فَلَئِنْ كُنْتَ صَادِقًا فَإِنَّ آلِهَتَهُمْ لَكَمَا تَقُولُونَ قَالَ فَأَنْزَلَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ { وَلَمَّا ضُرِبَ ابْنُ مَرْيَمَ مَثَلًا إِذَا قَوْمُكَ مِنْهُ يَصِدُّونَ } قَالَ قُلْتُ مَا يَصِدُّونَ قَالَ يَضِجُّونَ { وَإِنَّهُ لَعِلْمٌ لِلسَّاعَةِ } قَالَ هُوَ خُرُوجُ عِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ عَلَيْهِ السَّلَام قَبْلَ يَوْمِ الْقِيَامَةِ

Musnad Ahmad 2769: Telah menceritakan kepada kami [Hasyim bin Al Qosim] telah menceritakan kepada kami [Syaiban] dari [Ashim] dari [Abu Razin] dari [Abu Yahya] maula Ibnu Aqil Al Anshari berkata: [Ibnu Abbas] berkata: "Aku mengetahui suatu ayat dalam Al Qur'an yang tidak pernah ditanyakan seorangpun kepadaku, aku tidak tahu apakah orang-orang sudah mengetahuinya sehingga mereka tidak menanyakannya atau mereka memahaminya lalu menanyakannya nanti." Kemudian dia mulai menyampaikan hadits kepada kami, setelah selesai, kami saling menyalahkan karena tidak menanyakan hal itu kepadanya. Lalu aku berkata (dalam hati): "Bila besok datang, maka aku akan menanyakan kepadanya." Keesokan harinya, ketika ia datang, aku bertanya: "Wahai Ibnu Abbas, kemarIn engkau menyebutkan bahwa ada suatu ayat dalam Al Qur'an yang belum pernah di tanyakan seorangpun kepadamu, dan engkau tidak tahu apakah orang-orang telah mengetahuinya sehingga mereka tidak menanyakannya atau justeru mereka tidak memahaminya." Selanjutnya aku berkata: Beritahukanlah kepadaku mengenai ayat-ayat yang engkau bacakan sebelumnya."Ibnu Abbas berkata: Baiklah, sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda kepada kaum Quraisy: "Wahai sekalian kaum Quraisy, sesungguhnya tidak ada sesuatupun yang di sembah selain Allah yang akan mendatangkan kebaikan." Sementara orang-orang Quraisy telah mengetahui bila orang-orang Nashrani menyembah Isa bin Maryam dan apa yang mereka katakan mengenai diri Muhammad, mereka berkata: "Wahai Muhammad, apakah engkau menganggap bahwa Isa adalah seorang Nabi dan salah seorang hamba Allah yang shalih?, jika engkau benar, bukankah tuhan-tuhan mereka seperti yang engkau katakan?" Lalu Allah Azza wa Jalla menurunkan ayat: Dan tatkala putra Maryam di jadian perumpamaan, tiba-tiba kaummu (Quraisy) bersorak karenanya." QS Az Zukhruf: 57, aku berkata: "Apa itu bersorak sorai?" ia menjawab: "Membuat gaduh." Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari Kiamat." QS Az Zukhruf: 61. Isa bin Maryam 'alaihis salam muncul sebelum tibanya hari Kiamat.

Grade

Sunan Ibnu Majah #2770

سنن ابن ماجه ٢٧٧٠: حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ أَسَدٍ حَدَّثَنَا دَاوُدُ بْنُ الْمُحَبَّرِ أَنْبَأَنَا الرَّبِيعُ بْنُ صَبِيحٍ عَنْ يَزِيدَ بْنِ أَبَانَ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَتُفْتَحُ عَلَيْكُمْ الْآفَاقُ وَسَتُفْتَحُ عَلَيْكُمْ مَدِينَةٌ يُقَالُ لَهَا قَزْوِينُ مَنْ رَابَطَ فِيهَا أَرْبَعِينَ يَوْمًا أَوْ أَرْبَعِينَ لَيْلَةً كَانَ لَهُ فِي الْجَنَّةِ عَمُودٌ مِنْ ذَهَبٍ عَلَيْهِ زَبَرْجَدَةٌ خَضْرَاءُ عَلَيْهَا قُبَّةٌ مِنْ يَاقُوتَةٍ حَمْرَاءَ لَهَا سَبْعُونَ أَلْفَ مِصْرَاعٍ مِنْ ذَهَبٍ عَلَى كُلِّ مِصْرَاعٍ زَوْجَةٌ مِنْ الْحُورِ الْعِينِ

Sunan Ibnu Majah 2770: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Asad]: telah menceritakan kepada kami [Dawud bin Al Muhabbar]: telah memberitakan kepada kami [Rabi' bin Shabih] dari [Yazid bin Aban] dari [Anas bin Malik], ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sungguh akan ditaklukkan bagi kalian wilayah-wilayah, dan akan ditaklukkan untuk kalian kota yang disebut dengan Qazwin. Barang siapa yang ribath di sana selama empat puluh hari atau empat puluh malam, maka dia akan mendapatkan tiang-tiang dari emas di surga yang dihiasi dengan batu-batu permata hijau, yang diatasnya ada kubah terbuat dari yaqut merah, dia memiliki tujuh puluh ribu pintu yang terbuat dari emas, di setiap pintu ada seorang isteri dari bidadari."

Grade

Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Maudhu',

Musnad Ahmad #2770

مسند أحمد ٢٧٧٠: حَدَّثَنَا أَبُو النَّضْرِ قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْحَمِيدِ حَدَّثَنَا شَهْرٌ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَبَّاسٍ قَالَ بَيْنَمَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِفِنَاءِ بَيْتِهِ بِمَكَّةَ جَالِسٌ إِذْ مَرَّ بِهِ عُثْمَانُ بْنُ مَظْعُونٍ فَكَشَرَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَلَا تَجْلِسُ قَالَ بَلَى قَالَ فَجَلَسَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُسْتَقْبِلَهُ فَبَيْنَمَا هُوَ يُحَدِّثُهُ إِذْ شَخَصَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِبَصَرِهِ إِلَى السَّمَاءِ فَنَظَرَ سَاعَةً إِلَى السَّمَاءِ فَأَخَذَ يَضَعُ بَصَرَهُ حَتَّى وَضَعَهُ عَلَى يَمِينِهِ فِي الْأَرْضِ فَتَحَرَّفَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ جَلِيسِهِ عُثْمَانَ إِلَى حَيْثُ وَضَعَ بَصَرَهُ وَأَخَذَ يُنْغِضُ رَأْسَهُ كَأَنَّهُ يَسْتَفْقِهُ مَا يُقَالُ لَهُ وَابْنُ مَظْعُونٍ يَنْظُرُ فَلَمَّا قَضَى حَاجَتَهُ وَاسْتَفْقَهَ مَا يُقَالُ لَهُ شَخَصَ بَصَرُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى السَّمَاءِ كَمَا شَخَصَ أَوَّلَ مَرَّةٍ فَأَتْبَعَهُ بَصَرَهُ حَتَّى تَوَارَى فِي السَّمَاءِ فَأَقْبَلَ إِلَى عُثْمَانَ بِجِلْسَتِهِ الْأُولَى قَالَ يَا مُحَمَّدُ فِيمَ كُنْتُ أُجَالِسُكَ وَآتِيكَ مَا رَأَيْتُكَ تَفْعَلُ كَفِعْلِكَ الْغَدَاةَ قَالَ وَمَا رَأَيْتَنِي فَعَلْتُ قَالَ رَأَيْتُكَ تَشْخَصُ بِبَصَرِكَ إِلَى السَّمَاءِ ثُمَّ وَضَعْتَهُ حَيْثُ وَضَعْتَهُ عَلَى يَمِينِكَ فَتَحَرَّفْتَ إِلَيْهِ وَتَرَكْتَنِي فَأَخَذْتَ تُنْغِضُ رَأْسَكَ كَأَنَّكَ تَسْتَفْقِهُ شَيْئًا يُقَالُ لَكَ قَالَ وَفَطِنْتَ لِذَاكَ قَالَ عُثْمَانُ نَعَمْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَتَانِي رَسُولُ اللَّهِ آنِفًا وَأَنْتَ جَالِسٌ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ قَالَ نَعَمْ قَالَ فَمَا قَالَ لَكَ قَالَ { إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنْ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ } قَالَ عُثْمَانُ فَذَلِكَ حِينَ اسْتَقَرَّ الْإِيمَانُ فِي قَلْبِي وَأَحْبَبْتُ مُحَمَّدًا

Musnad Ahmad 2770: Telah menceritakan kepada kami [Abu An Nadhr] berkata telah menceritakan kepada kami [Abdul Hamid] telah menceritakan kepada kami [Syahr] telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Abbas] dia berkata: "Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tengah duduk-duduk di serambi depan rumahnya di Makkah, tiba-tiba Utsman bin Mazh'un melewatinya, ia tersenyum kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, lantas Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata kepadanya: "Maukah kamu duduk?" dia menjawab: "Tentu." Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam duduk menghadap ke arahnya, ketika beliau sedang berbincang-bincang dengannya, tiba- tiba Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengangkat pandangannya ke langit, beliau memandang sesaat ke arah langit, lalu menurunkan pandangannya hingga mengarahkannya ke tanah di sebelah kanannya, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam meninggalkan teman duduknya yaitu Utsman. Lalu beliau mulai mengangguk-angukkan kepalanya seolah-olah menyatakan mengerti apa yang di katakana kepadanya, sementara Ibnu Mazh'un melihatnya. Setelah menyelesaikan keperluannya dan memahami apa yang di katakannnya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengangkat pandangannya ke arah langit seperti pertama kali, lalu pandangannya mengikuti (yakni bergerak) hingga siran di langit, lalu beliau kembali kepada Utsman di tempat duduknya semula. Utsman berkata: "Wahai Muhammad, semenjak aku duduk bersamamu dan datang kepadamu, aku belum pernah melihatmu melakukan seperti yang engkau lakukan tadi pagi." Beliau menjawab: "Memang kamu melihatku melakukan seperti apa?" dia menjawab: "Aku melihatmu mengangkat pandanganmu ke langit, kemudian menempatkannya ke sebelah kananmu, lalu angkau menghampirinya dan meninggalkanku, lalu engkau mulai mengangguk-anggukkan kepalamu seolah-olah engkau memahami sesuatu yang di katakana kepadamu." Beliau bersabda: "Engkau ingat itu?" Utsman menjawab: "Ya." Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Aku tadi di datangi oleh utusan Allah ketika engkau sedang duduk." Utsman berkata: "Utusan Allah?" beliau menjawab: "Benar." Ia bertanya: "Lalu apa yang di katakannya kepadamu?" beliau menjawab: "Sesungguhnya Allah menyuruh untuk berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan, Dia memberi pengajaran kepada kamu agar kamu dapat mengambil pelajaran." QS An Nahl: 90. Utsman mengatakan: "Itulah saat iman bersemayam di hatiku dan aku mencintai Muhammad."

Grade

Musnad Ahmad #2771

مسند أحمد ٢٧٧١: حَدَّثَنَا أَبُو النَّضْرِ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْحَمِيدِ حَدَّثَنَا شَهْرٌ قَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِكُلِّ نَبِيٍّ حَرَمٌ وَحَرَمِي الْمَدِينَةُ اللَّهُمَّ إِنِّي أُحَرِّمُهَا بِحُرَمِكَ أَنْ لَا يُؤْوَى فِيهَا مُحْدِثٌ وَلَا يُخْتَلَى خَلَاهَا وَلَا يُعْضَدُ شَوْكُهَا وَلَا تُؤْخَذُ لُقَطَتُهَا إِلَّا لِمُنْشِدٍ

Musnad Ahmad 2771: Telah menceritakan kepada kami [Abu An Nadhr] telah menceritakan kepada kami [Abdul Hamid] telah menceritakan kepada kami [Syahr], [Ibnu Abbas] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Setiap Nabi memiliki wilayah yang diharamkan, dan wilayahku yang diharamkan adalah Madinah. Ya Allah, sesungguhnya aku mengharamkannya dengan pengharamanMu, agar tidak ditempatkan padanya orang yang membuat kerusakan, pepohonannya tidak boleh ditebang, rerumputannya tidak boleh dicabut, dan barang temuannya tidak boleh dipungut kecuali bagi yang hendak mengumumkannya."

Grade

Sunan Darimi #2772

سنن الدارمي ٢٧٧٢: أَخْبَرَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ أَخْبَرَنَا يَحْيَى عَنْ سَعِيدٍ أَنَّ عُمَرَ كَانَ كَتَبَ مِيرَاثَ الْجَدِّ حَتَّى إِذَا طُعِنَ دَعَا بِهِ فَمَحَاهُ ثُمَّ قَالَ سَتَرَوْنَ رَأْيَكُمْ فِيهِ

Sunan Darimi 2772: Telah mengabarkan kepada kami [Yazid bin Harun] Telah mengabarkan kepada kami [Yahya] dari [Sa'id] bahwa [Umar] pernah menulis bagian warisan untuk kakek hingga ketika setelah ditikam, ia meminta tulisannya tersebut dan menghapusnya. Kemudian ia berkata; Kalian dapat berpendapat dengan pendapat kalian tentang bagian ini.

Grade

Sunan Tirmidzi #2773

سنن الترمذي ٢٧٧٣: حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ مُوسَى الْفَزَارِيُّ وَعَلِيُّ بْنُ حُجْرٍ الْمَعْنَى وَاحِدٌ قَالَا حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي الزِّنَادِ عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَضَعُ لِحَسَّانَ مِنْبَرًا فِي الْمَسْجِدِ يَقُومُ عَلَيْهِ قَائِمًا يُفَاخِرُ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَوْ قَالَ يُنَافِحُ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَيَقُولُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ يُؤَيِّدُ حَسَّانَ بِرُوحِ الْقُدُسِ مَا يُفَاخِرُ أَوْ يُنَافِحُ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ مُوسَى وَعَلِيُّ بْنُ حُجْرٍ قَالَا حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي الزِّنَادِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عُرْوَةَ عَنْ عَائِشَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِثْلَهُ وَفِي الْبَاب عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ وَالْبَرَاءِ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ غَرِيبٌ وَهُوَ حَدِيثُ ابْنِ أَبِي الزِّنَادِ

Sunan Tirmidzi 2773: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Musa Al Fazari] dan [Ali bin Hujr] sedangkan maksudnya sama, keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Az Zinad] dari [Hisyam bin 'Urwah] dari [Ayahnya] dari ['Aisyah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan untuk meletakkan mimbar buat Hasan (bin Tsabit) di masjid, yaitu sebagai tempat berdirinya, dia membanggakan diri Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam atau membela Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya Allah menguatkan Hasan dengan Ruhul Qudus yang dapat membanggakan atau membela Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam." Telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Musa] dan [Ali bin Hujr] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Az Zinad] dari [Ayahnya] dari ['Urwah] dari ['Aisyah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dengan hadits yang semisal. Dan dalam bab ini, ada hadits dari Abu Hurairah dan Al Barra'. Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih gharib, yaitu hadits Ibnu Abu Az Zinad.

Grade

Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Hasan,

Musnad Ahmad #2773

مسند أحمد ٢٧٧٣: حَدَّثَنَا أَبُو النَّضْرِ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْحَمِيدِ حَدَّثَنِي شَهْرٌ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ نُهِيَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ أَصْنَافِ النِّسَاءِ إِلَّا مَا كَانَ مِنْ الْمُؤْمِنَاتِ الْمُهَاجِرَاتِ قَالَ { لَا يَحِلُّ لَكَ النِّسَاءُ مِنْ بَعْدُ وَلَا أَنْ تَبَدَّلَ بِهِنَّ مِنْ أَزْوَاجٍ وَلَوْ أَعْجَبَكَ حُسْنُهُنَّ إِلَّا مَا مَلَكَتْ يَمِينُكَ } وَأَحَلَّ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ فَتَيَاتِكُمْ الْمُؤْمِنَاتِ { وَامْرَأَةً مُؤْمِنَةً إِنْ وَهَبَتْ نَفْسَهَا لِلنَّبِيِّ } وَحَرَّمَ كُلَّ ذَاتِ دِينٍ غَيْرَ دِينِ الْإِسْلَامِ قَالَ { وَمَنْ يَكْفُرْ بِالْإِيمَانِ فَقَدْ حَبِطَ عَمَلُهُ وَهُوَ فِي الْآخِرَةِ مِنْ الْخَاسِرِينَ } وَقَالَ { يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ إِنَّا أَحْلَلْنَا لَكَ أَزْوَاجَكَ اللَّاتِي آتَيْتَ أُجُورَهُنَّ وَمَا مَلَكَتْ يَمِينُكَ إِلَى قَوْلِهِ خَالِصَةً لَكَ مِنْ دُونِ الْمُؤْمِنِينَ } وَحَرَّمَ سِوَى ذَلِكَ مِنْ أَصْنَافِ النِّسَاءِ

Musnad Ahmad 2773: Telah menceritakan kepada kami [Abu An Nadhr] telah menceritakan kepada kami [Abdul Hamid] telah menceritakan kepadaku [Syahr] dari [Ibnu Abbas], ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang (untuk menikahi) golongan-golongan wanita kecuali yang termasuk kaum mukminat yang berhijrah. (Allah) berfirman: "Tidak halal bagimu mengawini perempuan-perempuan sesudah itu dan tidak boleh (pula) mengganti mereka dengan isteri-isteri (yang lain), meskipun kecantikannya menarik hatimu kecuali perempuan-perempuan (hamba sahaya) yang kamu miliki." dan Allah 'azza wajalla telah menghalalkan pada budak-budak perempuan yang beriman: "Dan perempuan mukminah yang menyerahkan dirinya kepada Nabi." (Allah juga telah) mengharamkan setiap wanita yang memeluk agama selain Islam, (Allah) berfirman: "Barangsiapa yang kafir sesudah beriman (Tidak menerima hukum-hukum Islam) Maka hapuslah amalannya dan ia di hari kiamat termasuk orang-orang merugi." (Allah juga) berfirman: "Hai nabi, Sesungguhnya kami Telah menghalalkan bagimu isteri- isterimu yang Telah kamu berikan mas kawinnya dan hamba sahaya yang kamu miliki, " hingga "Sebagai pengkhususan bagimu, bukan untuk semua orang mukmin." Allah juga mengharamkan (menikahi) golongan wanita yang selain itu.

Grade

Shahih Muslim #2774

صحيح مسلم ٢٧٧٤: و حَدَّثَنَا أَبُو كُرَيْبٍ حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ عَنْ إِبْرَاهِيمَ التَّيْمِيِّ عَنْ أَبِيهِ قَالَ خَطَبَنَا عَلِيُّ بْنُ أَبِي طَالِبٍ فَقَالَ مَنْ زَعَمَ أَنَّ عِنْدَنَا شَيْئًا نَقْرَؤُهُ إِلَّا كِتَابَ اللَّهِ وَهَذِهِ الصَّحِيفَةَ قَالَ وَصَحِيفَةٌ مُعَلَّقَةٌ فِي قِرَابِ سَيْفِهِ فَقَدْ كَذَبَ فِيهَا أَسْنَانُ الْإِبِلِ وَأَشْيَاءُ مِنْ الْجِرَاحَاتِ وَفِيهَا قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَدِينَةُ حَرَمٌ مَا بَيْنَ عَيْرٍ إِلَى ثَوْرٍ فَمَنْ أَحْدَثَ فِيهَا حَدَثًا أَوْ آوَى مُحْدِثًا فَعَلَيْهِ لَعْنَةُ اللَّهِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ لَا يَقْبَلُ اللَّهُ مِنْهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ صَرْفًا وَلَا عَدْلًا وَذِمَّةُ الْمُسْلِمِينَ وَاحِدَةٌ يَسْعَى بِهَا أَدْنَاهُمْ وَمَنْ ادَّعَى إِلَى غَيْرِ أَبِيهِ أَوْ انْتَمَى إِلَى غَيْرِ مَوَالِيهِ فَعَلَيْهِ لَعْنَةُ اللَّهِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ لَا يَقْبَلُ اللَّهُ مِنْهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ صَرْفًا وَلَا عَدْلًا

Shahih Muslim 2774: Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib] telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Ibrahim At Taimi] dari [ayahnya] dia berkata: " [Ali bin Abi Thalib] berkhutbah, seraya mengatakan: "Barangsiapa yang mengira bahwa di sisi kami ada sesuatu yang kami baca selain Kitabullah dan lembaran ini -ayah Ibrahim berkata: saat itu lembaran tesebut menggantung di sarungnya- sungguh dia telah berdusta, di dalamnya terdapat penjelasan tentang umur-rumu unta dan hukum-hukum melukai, dan di dalamnya juga tertulis bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kota Madinah dijadikan kota Haram (suci) yaitu antara 'Air hingga Tsaur. Barangsiapa yang berbuat kejahatan padanya atau melindungi pelaku kejahatan, maka ia berhak mendapat laknat Allah, Maliakat dan seluruh manusia, tidak diterima amalan fardhu maupun amalan sunnahnya. Jaminan (perlindungan) kaum Muslimin adalah satu, di mana bisa diusahakan oleh orang yang paling rendah dari mereka sekalipun. Barangsiapa yang menisbatkan diri kepada selain ayahnya, atau kepada selain walinya, maka ia berhak mendapatkan laknat dari Allah, para Malaikat dan manusia seluruhnya, Allah tidak akan menerima amalan fardhunya maupun amalam sunnahnya kelak di Hari Kiamat."

Sunan Ibnu Majah #2774

سنن ابن ماجه ٢٧٧٤: حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا حُسَيْنُ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا جَرِيرُ بْنُ حَازِمِ بْنِ إِسْحَقَ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِسْحَقَ عَنْ دَاوُدَ بْنِ الْحُصَيْنِ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي عُقْبَةَ عَنْ أَبِي عُقْبَةَ وَكَانَ مَوْلًى لِأَهْلِ فَارِسَ قَالَ شَهِدْتُ مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ أُحُدٍ فَضَرَبْتُ رَجُلًا مِنْ الْمُشْرِكِينَ فَقُلْتُ خُذْهَا مِنِّي وَأَنَا الْغُلَامُ الْفَارِسِيُّ فَبَلَغَتْ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ أَلَا قُلْتَ خُذْهَا وَأَنَا الْغُلَامُ الْأَنْصَارِيُّ

Sunan Ibnu Majah 2774: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah], telah menceritakan kepada kami [Husain bin Muhammad], telah menceritakan kepada kami [Jarir bin Hazim bin Ishaq] dari [Muhammad bin Ishaq] dari [Dawud bin Hushain] dari [Abdurrahman bin Abu Uqbah] dari [Abu Uqbah] seorang budak Persi berkata: "Aku menyaksikan perang Uhud bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, aku pernah membunuh seorang musyrik dan aku berkata: 'Ambillah ia dariku, padahal aku hanyalah seorang anak Persia.' Hingga sampailah berita ini kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lalu beliau bersabda: "Bukankah engkau yang mengatakan: 'Ambillah ia, karena saya hanya seorang anak Anshar'?"

Grade

Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Dha'if,

Musnad Ahmad #2774

مسند أحمد ٢٧٧٤: حَدَّثَنَا أَبُو النَّضْرِ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْحَمِيدِ حَدَّثَنَا شَهْرٌ حَدَّثَنِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَبَّاسٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَطَبَ امْرَأَةً مِنْ قَوْمِهِ يُقَالُ لَهَا سَوْدَةُ وَكَانَتْ مُصْبِيَةً كَانَ لَهَا خَمْسَةُ صِبْيَةٍ أَوْ سِتَّةٌ مِنْ بَعْلٍ لَهَا مَاتَ فَقَالَ لَهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا يَمْنَعُكِ مِنِّي قَالَتْ وَاللَّهِ يَا نَبِيَّ اللَّهِ مَا يَمْنَعُنِي مِنْكَ أَنْ لَا تَكُونَ أَحَبَّ الْبَرِيَّةِ إِلَيَّ وَلَكِنِّي أُكْرِمُكَ أَنْ يَضْغُوَ هَؤُلَاءِ الصِّبْيَةَ عِنْدَ رَأْسِكَ بُكْرَةً وَعَشِيَّةً قَالَ فَهَلْ مَنَعَكِ مِنِّي شَيْءٌ غَيْرُ ذَلِكَ قَالَتْ لَا وَاللَّهِ قَالَ لَهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَرْحَمُكِ اللَّهُ إِنَّ خَيْرَ نِسَاءٍ رَكِبْنَ أَعْجَازَ الْإِبِلِ صَالِحُ نِسَاءِ قُرَيْشٍ أَحْنَاهُ عَلَى وَلَدٍ فِي صِغَرٍ وَأَرْعَاهُ عَلَى بَعْلٍ بِذَاتِ يَدٍ

Musnad Ahmad 2774: Telah menceritakan kepada kami [Abu An Nadhr] telah menceritakan kepada kami [Abdul Hamid] telah menceritakan kepada kami [Syahr] telah menceritakan kepadaku [Abdullah bin Abbas]: bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melamar seorang wanita dari kaumnya yang biasa dipanggil Saudah, ia seorang yang mempunyai banyak anak, ia mempunyai lima atau enam anak dari suaminya yang telah meninggal dunia. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya kepadanya: "Apa yang menghalangimu dariku?" ia menjawab: "Demi Allah wahai Nabiyullah, tidak ada yang menghalangiku darimu sebagai manusia yang paling aku cintai. Akan tetapi aku memuliakanmu, agar anak-anak kecil itu (tidak) berteriak dan menangis di dekat kepalamu siang dan malam." Beliau berkata lagi: "Ada hal lainnya yang menghalangimu dariku?" ia menjawab: "Tidak ada, demi Allah." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepadanya: "Semoga Allah merahmatimu. Sesungguhnya, sebaik-baik wanita yang menunggang punggung unta adalah yang terbaik di antara wanita Quraisy, yang paling sayang kepada anak-anaknya yang masih kecil dan paling setia kepada suami."

Grade