مسند أحمد ٢٤٤١: حَدَّثَنَا عَبْد اللَّهِ قَالَ وَجَدْتُ فِي كِتَابِ أَبِي بِخَطِّهِ قَالَ حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ ثَابِتٍ الْعَبْدِيُّ الْعَصَرِيُّ قَالَ حَدَّثَنَا جَبَلَةُ بْنُ عَطِيَّةَ عَنْ إِسْحَاقَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبَّاسٍ قَالَ تَضَيَّفْتُ مَيْمُونَةَ زَوْجَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهِيَ خَالَتِي وَهِيَ لَيْلَةَ إِذْ لَا تُصَلِّي فَأَخَذَتْ كِسَاءً فَثَنَتْهُ وَأَلْقَتْ عَلَيْهِ نُمْرُقَةً ثُمَّ رَمَتْ عَلَيْهِ بِكِسَاءٍ آخَرَ ثُمَّ دَخَلَتْ فِيهِ وَبَسَطَتْ لِي بِسَاطًا إِلَى جَنْبِهَا وَتَوَسَّدْتُ مَعَهَا عَلَى وِسَادِهَا فَجَاءَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَدْ صَلَّى الْعِشَاءَ الْآخِرَةَ فَأَخَذَ خِرْقَةً فَتَوَازَرَ بِهَا وَأَلْقَى ثَوْبَهُ وَدَخَلَ مَعَهَا لِحَافَهَا وَبَاتَ حَتَّى إِذَا كَانَ مِنْ آخِرِ اللَّيْلِ قَامَ إِلَى سِقَاءٍ مُعَلَّقٍ فَحَرَّكَهُ فَهَمَمْتُ أَنْ أَقُومَ فَأَصُبَّ عَلَيْهِ فَكَرِهْتُ أَنْ يَرَى أَنِّي كُنْتُ مُسْتَيْقِظًا قَالَ فَتَوَضَّأَ ثُمَّ أَتَى الْفِرَاشَ فَأَخَذَ ثَوْبَيْهِ وَأَلْقَى الْخِرْقَةَ ثُمَّ أَتَى الْمَسْجِدَ فَقَامَ فِيهِ يُصَلِّي وَقُمْتُ إِلَى السِّقَاءِ فَتَوَضَّأْتُ ثُمَّ جِئْتُ إِلَى الْمَسْجِدِ فَقُمْتُ عَنْ يَسَارِهِ فَتَنَاوَلَنِي فَأَقَامَنِي عَنْ يَمِينِهِ فَصَلَّى وَصَلَّيْتُ مَعَهُ ثَلَاثَ عَشْرَةَ رَكْعَةً ثُمَّ قَعَدَ وَقَعَدْتُ إِلَى جَنْبِهِ فَوَضَعَ مِرْفَقَهُ إِلَى جَنْبِهِ وَأَصْغَى بِخَدِّهِ إِلَى خَدِّي حَتَّى سَمِعْتُ نَفَسَ النَّائِمِ فَبَيْنَا أَنَا كَذَلِكَ إِذْ جَاءَ بِلَالٌ فَقَالَ الصَّلَاةَ يَا رَسُولَ اللَّهِ فَسَارَ إِلَى الْمَسْجِدِ وَاتَّبَعْتُهُ فَقَامَ يُصَلِّي رَكْعَتَيْ الْفَجْرِ وَأَخَذَ بِلَالٌ فِي الْإِقَامَةِ
Musnad Ahmad 2441: Abdullah telah menceritakan kepada kami, ia berkata: Aku mendapati dalam kitab bapakku dengan tulisan tangannya, ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah bin Muhammad] telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Tsabit al 'Abdi al 'Ashri] ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Jabalah bin Athiyah] dari [Ishaq bin Abdullah] dari [Abdullah bin Abbas] ia berkata: "Aku pernah bertamu ke rumah Maimunah, isteri Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam, dan ia adalah bibiku. Malam itu ia tidak shalat (haid), kemudian ia mengambil kain dan membentangkannya seraya memasang numruqah (semacam bantal untuk duduk) di atasnya, baru kemudian ia lapisi lagi dengan selembar kain. Kemudian ia masuk dan membentangkan tikar untukku di sisinya, lalu akupun berbaring dengan satu bantal bersamanya. Setelah itu Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam datang dan telah melaksanakan shalat isya` yang akhir. Beliau kemudian mengambil baju tidur dan mengenakannya seraya meletakkan kainnya, lalu beliau tidur satu selimut dengan Maimunah. Hingga ketika di penghujung malam beliau bangkit menuju geriba air yang tergantung seraya menggerak-gerakkannya. Ingin sekali aku bangkit untuk menuangkan (air tersebut) untuk beliau, namun aku tidak ingin beliau melihat aku bangun." Ibnu Abbas melanjutkan, "Kemudian beliau wudlu dan mendatangi kasurnya lagi, beliau mengenakan dua kain seraya meletakkan baju tidurnya untuk kemudian datang menuju masjid. Beliau berdiri shalat. Maka aku pun berdiri menuju geriba air dan berwudlu, setelah itu aku menuju masjid dan shalat di sisi kiri beliau, namun beliau meraihku dan menggeser ke sisi kanannya. Beliau shalat sebanyak tiga belas rakaat dan aku pun mengikutinya. Setelah itu beliau duduk dan aku pun duduk di sisinya. Beliau kemudian meletakkan siku ke samping dan mendekatkan pipinya pada pipiku hingga aku dapat mendengar nafas beliau (tidur). Ketika aku dalam keadaan seperti itu Bilal datang seraya berkata: 'Wahai Rasulullah, shalat telah tiba!' Beliau kemudian berjalan menuju masjid dan aku mengikutinya. Beliau lalu mengerjakan dua rakaat fajar dan Bilal yang mengumandangkan iqamahnya."
Grade
صحيح مسلم ٢٤٤٢: حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَمُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ نُمَيْرٍ وَأَبُو كُرَيْبٍ جَمِيعًا عَنْ أَبِي أُسَامَةَ وَاللَّفْظُ لِأَبِي بَكْرٍ وَابْنِ نُمَيْرٍ قَالَا حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ عَنْ الْوَلِيدِ بْنِ كَثِيرٍ حَدَّثَنِي سَعِيدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ أَنَّ عَبْدَ الرَّحْمَنِ حَدَّثَهُ عَنْ أَبِيهِ أَبِي سَعِيدٍ أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنِّي حَرَّمْتُ مَا بَيْنَ لَابَتَيِ الْمَدِينَةِ كَمَا حَرَّمَ إِبْرَاهِيمُ مَكَّةَ قَالَ ثُمَّ كَانَ أَبُو سَعِيدٍ يَأْخُذُ وَقَالَ أَبُو بَكْرٍ يَجِدُ أَحَدَنَا فِي يَدِهِ الطَّيْرُ فَيَفُكُّهُ مِنْ يَدِهِ ثُمَّ يُرْسِلُهُ
Shahih Muslim 2442: Dan Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Muhammad bin Abdullah bin Numair] dan [Abu Kuraib] semuanya dari [Abu Usamah] -lafazh milik Abu Bakr dan Ibnu Numair- keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] dari [Al Walid bin Katsir] telah menceritakan kepadaku [Sa'id bin Abdurrahman bin Abu Sa'id Al Khudri] bahwa [Abdurrahman] telah menceritakan kepadanya, dari [Bapaknya] Abu Sa'id, bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya aku telah menjadikan tanah haram di antara dua bukit bebatuan hitam di Madinah sebagaimana Ibrahim menjadikan Makkah sebagai tanah haram." Kemudian Abu Sa'id mengambil. Dan Abu Bakr berkata: Ia mendapati burung pada tangan salah seorang dari kami, maka ia pun membebaskan dan mengirimkannya.
صحيح البخاري ٢٤٤٣: حَدَّثَنَا حَجَّاجٌ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ النُّمَيْرِيُّ حَدَّثَنَا يُونُسُ وَقَالَ اللَّيْثُ حَدَّثَنِي يُونُسُ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ قَالَ أَخْبَرَنِي عُرْوَةُ بْنُ الزُّبَيْرِ وَابْنُ الْمُسَيَّبِ وَعَلْقَمَةُ بْنُ وَقَّاصٍ وَعُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ حَدِيثِ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا وَبَعْضُ حَدِيثِهِمْ يُصَدِّقُ بَعْضًا حِينَ قَالَ لَهَا أَهْلُ الْإِفْكِ مَا قَالُوا فَدَعَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلِيًّا وَأُسَامَةَ حِينَ اسْتَلْبَثَ الْوَحْيُ يَسْتَأْمِرُهُمَا فِي فِرَاقِ أَهْلِهِ فَأَمَّا أُسَامَةُ فَقَالَ أَهْلُكَ وَلَا نَعْلَمُ إِلَّا خَيْرًا وَقَالَتْ بَرِيرَةُ إِنْ رَأَيْتُ عَلَيْهَا أَمْرًا أَغْمِصُهُ أَكْثَرَ مِنْ أَنَّهَا جَارِيَةٌ حَدِيثَةُ السِّنِّ تَنَامُ عَنْ عَجِينِ أَهْلِهَا فَتَأْتِي الدَّاجِنُ فَتَأْكُلُهُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ يَعْذِرُنَا فِي رَجُلٍ بَلَغَنِي أَذَاهُ فِي أَهْلِ بَيْتِي فَوَاللَّهِ مَا عَلِمْتُ مِنْ أَهْلِي إِلَّا خَيْرًا وَلَقَدْ ذَكَرُوا رَجُلًا مَا عَلِمْتُ عَلَيْهِ إِلَّا خَيْرًا
Shahih Bukhari 2443: Telah menceritakan kepada kami [Hajjaj] telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin 'Umar an-Numairiy] telah menceritakan kepada kami [Yunus] dan berkata: [Al Laits] telah menceritakan kepadaku [Yunus] dari [Ibnu Syihab] berkata: telah mengabarkan kepada kami ['Urwah bin Az Zubair] dan [Ibnu Al Musayyab] dan ['Alqamah bin Waqqash] dan ['Ubaidullah bin 'Abdullah] Tentang peristiwa yang menimpa 'Aisyah radliyallahu 'anha, yang sebagian ghosip mereka membenarkan lainnya, tepatnya ketika Ahlul Ifki (orang-orang yang menyebarkan berita bohong bahwa 'Aisyah selingkuh) melemparkan tuduhan kepadanya. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memanggil 'Ali dan Usamah ketika wahyu tidak kunjung turun, Beliau meminta pendapat keduanya tentang niat menceraikan isteri Beliau. Adapun Usamah, dia berpendapat: "Keluarga anda, tidak kami ketahui kecuali kebaikan semata." Sedangkan Barirah berkata: "Kalaupun aku melihat kekurangan pada 'Aisyah, tidak lebih sekedar ketika masih sebagai gadis kecil dibawah umur, ia ketiduran ketika menunggu adonan keluarganya lalu datang hewan kecil kemudian memakannya." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Siapa yang bisa memberiku alasan kepada kami tentang seseorang yang beritanya telah sampai kepadaku bahwa dia telah melancarkan gangguan pada keluargaku. Demi Allah tidaklah aku ketahui keluargaku melainkan kebaikan semata, dan sungguh orang-orang telah menyebut seorang laki-laki padahal aku tidak mengenal orang itu melainkan kebaikan."
صحيح مسلم ٢٤٤٣: و حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ مُسْهِرٍ عَنْ الشَّيْبَانِيِّ عَنْ يُسَيْرِ بْنِ عَمْرٍو عَنْ سَهْلِ بْنِ حُنَيْفٍ قَالَ أَهْوَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِيَدِهِ إِلَى الْمَدِينَةِ فَقَالَ إِنَّهَا حَرَمٌ آمِنٌ
Shahih Muslim 2443: Dan Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Ali bin Mushir] dari [Asy Syaibani] dari [Yusair bin Amru] dari [Sahl bin Hunaif] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah menunjuk dengan tangannya ke Madinah seraya bersabda: "Sesungguhnya Madinah itu termasuk tanah haram yang aman."
صحيح مسلم ٢٤٤٤: و حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا عَبْدَةُ عَنْ هِشَامٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قَدِمْنَا الْمَدِينَةَ وَهِيَ وَبِيئَةٌ فَاشْتَكَى أَبُو بَكْرٍ وَاشْتَكَى بِلَالٌ فَلَمَّا رَأَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شَكْوَى أَصْحَابِهِ قَالَ اللَّهُمَّ حَبِّبْ إِلَيْنَا الْمَدِينَةَ كَمَا حَبَّبْتَ مَكَّةَ أَوْ أَشَدَّ وَصَحِّحْهَا وَبَارِكْ لَنَا فِي صَاعِهَا وَمُدِّهَا وَحَوِّلْ حُمَّاهَا إِلَى الْجُحْفَةِ و حَدَّثَنَا أَبُو كُرَيْبٍ حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ وَابْنُ نُمَيْرٍ عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ بِهَذَا الْإِسْنَادِ نَحْوَهُ
Shahih Muslim 2444: Dan Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Abdah] dari [Hisyam] dari [bapaknya] dari [Aisyah] ia berkata: Dulu aku datang ke Madinah ketika kota ini banyak penyakitnya. Sehingga Abu Bakar dan Bilal jatuh sakit. Maka beliau pun berdo'a: "Ya Allah, berikanlah kecintaan kepada kami terhadap kota Madinah sebagaimana Engkau memberikan kepada kami kecintaan terhadap Makkah, atau bahkan lebih dari Makkah. Jadikanlah Madinah sebagai kota yang sehat, dan berikanlah keberkahan pada takaran Sha' dan takaran Mudd kami, serta pindahkan penyakitnya ke Juhfah." Dan Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib] telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] dan [Ibnu Numair] dari [Hisyam bin Urwah] dengan isnad ini, semisalnya.
سنن النسائي ٢٤٤٤: أَخْبَرَنَا هَنَّادُ بْنُ السَّرِيِّ عَنْ أَبِي بَكْرٍ وَهُوَ ابْنُ عَيَّاشٍ عَنْ عَاصِمٍ عَنْ أَبِي وَائِلٍ عَنْ مُعَاذٍ قَالَ بَعَثَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى الْيَمَنِ فَأَمَرَنِي أَنْ آخُذَ مِمَّا سَقَتْ السَّمَاءُ الْعُشْرَ وَفِيمَا سُقِيَ بِالدَّوَالِي نِصْفَ الْعُشْرِ
Sunan Nasa'i 2444: Telah mengabarkan kepada kami [Hannad bin As Sari] dari [Abu Bakr bin 'Ayyasy] dari ['Ashim] dari [Abu Wa'il] dari [Mu'adz] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengutusku ke negeri Yaman, lalu beliau memerintahkanku untuk mengambil sepersepuluh hasil tanaman yang disiram dengan air hujan dan separuh dari sepersepuluh (seperduapuluh) hasil tanaman yang disiram dengan tenaga manusia."
Grade
Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Hasan,
صحيح مسلم ٢٤٤٥: حَدَّثَنِي زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ عُمَرَ أَخْبَرَنَا عِيسَى بْنُ حَفْصِ بْنِ عَاصِمٍ حَدَّثَنَا نَافِعٌ عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ صَبَرَ عَلَى لَأْوَائِهَا كُنْتُ لَهُ شَفِيعًا أَوْ شَهِيدًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Shahih Muslim 2445: Telah menceritakan kepadaku [Zuhair bin Harb] telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Umar] telah mengabarkan kepada kami [Isa bin Hafsh bin Ashim] telah menceritakan kepada kami [Nafi'] dari [Ibnu Umar] ia berkata: Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Siapa yang sabar menahan kesusahan dan kesulitan yang dideritanya di kota ini (Madinah), maka aku akan menjadi saksi atau pembelanya kelak pada hari kiamat."
صحيح مسلم ٢٤٤٦: حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى قَالَ قَرَأْتُ عَلَى مَالِكٍ عَنْ قَطَنِ بْنِ وَهْبِ بْنِ عُوَيْمِرِ بْنِ الْأَجْدَعِ عَنْ يُحَنَّسَ مَوْلَى الزُّبَيْرِ أَخْبَرَهُ أَنَّهُ كَانَ جَالِسًا عِنْدَ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ فِي الْفِتْنَةِ فَأَتَتْهُ مَوْلَاةٌ لَهُ تُسَلِّمُ عَلَيْهِ فَقَالَتْ إِنِّي أَرَدْتُ الْخُرُوجَ يَا أَبَا عَبْدِ الرَّحْمَنِ اشْتَدَّ عَلَيْنَا الزَّمَانُ فَقَالَ لَهَا عَبْدُ اللَّهِ اقْعُدِي لَكَاعِ فَإِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَا يَصْبِرُ عَلَى لَأْوَائِهَا وَشِدَّتِهَا أَحَدٌ إِلَّا كُنْتُ لَهُ شَهِيدًا أَوْ شَفِيعًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Shahih Muslim 2446: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya] ia berkata: saya telah membacakan kepada [Malik] dari [Qathn bin Wahb bin Uwaimir bin Al Ajda'] dari [Yuhannas] Maula Az Zubair, ia telah mengabarkan kepadanya bahwasanya: Dia pernah duduk dekat [Abdullah bin Umar] pada masa kacau, lalu datang Maulanya yang perempuan ke arahnya. Setelah memberi salam, perempuan itu berkata: "Aku ingin pergi dari kota ini, hai Abu Abdurrahman, karena keadaan terasa semakin sulit." Abdullah pun menjawab, "Bodoh kamu, sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Siapa yang sabar menahan kesusahan dan kesulitan yang dideritanya di kota ini, maka aku akan menjadi saksi atau pembelanya kelak pada hari kiamat.'"
صحيح مسلم ٢٤٤٧: و حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ رَافِعٍ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي فُدَيْكٍ أَخْبَرَنَا الضَّحَّاكُ عَنْ قَطَنٍ الْخُزَاعِيِّ عَنْ يُحَنَّسَ مَوْلَى مُصْعَبٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ صَبَرَ عَلَى لَأْوَائِهَا وَشِدَّتِهَا كُنْتُ لَهُ شَهِيدًا أَوْ شَفِيعًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَعْنِي الْمَدِينَةَ
Shahih Muslim 2447: Dan Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Rafi'] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Fudaik] telah mengabarkan kepada kami [Adl Dlahak] dari [Qathn Al Khuza'i] dari [Yuhannas] Maula Mush'ab, dari [Abdullah bin Umar] ia berkata: Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Siapa yang sabar menahan kesusahan dan kesulitan yang dideritanya di kota ini, maka aku akan menjadi saksi atau pembelanya kelak pada hari kiamat." Maksudnya adalah kota Madinah.
سنن أبي داوود ٢٤٤٧: حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ ح و حَدَّثَنَا نَصْرُ بْنُ عَلِيٍّ عَنْ بِشْرِ بْنِ الْمُفَضَّلِ الْمَعْنَى حَدَّثَنَا خَالِدٌ الْحَذَّاءُ عَنْ أَبِي قِلَابَةَ عَنْ أَبِي الْمَلِيحِ قَالَ قَالَ نُبَيْشَةُ نَادَى رَجُلٌ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّا كُنَّا نَعْتِرُ عَتِيرَةً فِي الْجَاهِلِيَّةِ فِي رَجَبٍ فَمَا تَأْمُرُنَا قَالَ اذْبَحُوا لِلَّهِ فِي أَيِّ شَهْرٍ كَانَ وَبَرُّوا اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ وَأَطْعِمُوا قَالَ إِنَّا كُنَّا نُفْرِعُ فَرَعًا فِي الْجَاهِلِيَّةِ فَمَا تَأْمُرُنَا قَالَ فِي كُلِّ سَائِمَةٍ فَرَعٌ تَغْذُوهُ مَاشِيَتَكَ حَتَّى إِذَا اسْتَحْمَلَ قَالَ نَصْرٌ اسْتَحْمَلَ لِلْحَجِيجِ ذَبَحْتَهُ فَتَصَدَّقْتَ بِلَحْمِهِ قَالَ خَالِدٌ أَحْسَبَهُ قَالَ عَلَى ابْنِ السَّبِيلِ فَإِنَّ ذَلِكَ خَيْرٌ قَالَ خَالِدٌ قُلْتُ لِأَبِي قِلَابَةَ كَمْ السَّائِمَةُ قَالَ مِائَةٌ
Sunan Abu Daud 2447: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad], dan telah diriwayatkan dari jalur yang lain: Telah menceritakan kepada kami [Nashr bin Ali], dari [Bisyr bin Al Mufadhdhal] secara makna, telah menceritakan kepada kami [Khalid Al Hadzdza`], dari [Abu Qilabah], dari [Abu Al Malih], ia berkata: [Nubaisy] berkata: Seorang laki-laki memanggil Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam: "Sesungguhnya kami dahulu menyembelih hewan pada sepuluh pertama Bulan Rajab pada masa jahiliyyah, maka apakah yang anda perintahkan kepada kami?" Beliau berkata: "Sembelihlah karena Allah pada bulan apa saja, dan berbaktilah kepada Allah 'azza wa jalla, serta berilah makan!" orang tersebut berkata: "Sesungguhnya dahulu kami menyembelih anak hewan pertama pada masa jahiliyyah, maka apakah yang anda perintahkan kepada kami?" Beliau berkata: "Pada setiap hewan yang telah digembala lebih dari satu tahun terdapat anak pertama yang kalian beri makan sebagaimana kalian memberi makan hewan ternakmu, hingga apabila ia siap untuk dibebani -Nashr mengatakan: Siap untuk dibebani orang-orang yang berhaji- maka engkau menyembelihnya dan bersedekah dengan dagingnya." Khalid berkata: aku katakan kepada Abu Qilabah: Berapakah hewan saimah (yang digembala lebih dari satu tahun yang diperintahkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam untuk disembelih anak pertamanya?) ia berkata: Seratus.
Grade
Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Shahih,