صحيح البخاري ٦٧٩٦: حَدَّثَنِي أَبُو كُرَيْبٍ حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ حَدَّثَنَا بُرَيْدٌ عَنْ أَبِي بُرْدَةَ قَالَ قَدِمْتُ الْمَدِينَةَ فَلَقِيَنِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ سَلَامٍ فَقَالَ لِي انْطَلِقْ إِلَى الْمَنْزِلِ فَأَسْقِيَكَ فِي قَدَحٍ شَرِبَ فِيهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَتُصَلِّي فِي مَسْجِدٍ صَلَّى فِيهِ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَانْطَلَقْتُ مَعَهُ فَسَقَانِي سَوِيقًا وَأَطْعَمَنِي تَمْرًا وَصَلَّيْتُ فِي مَسْجِدِهِ
Shahih Bukhari 6796: Telah menceritakan kepadaku [Abu Kuraib] telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] telah menceritakan kepada kami [Buraid] dari [Abu Burdah] berkata: "Aku datang ke Madinah, lantas aku ditemui oleh [Abdullah bin Salam]. Ia kemudian berujar kepadaku, "Silahkan engkau ke rumah sehingga aku bisa memberimu minum dengan bejana yang pernah dipakai Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam minum, dan engkau bisa shalat di masjid yang pernah dipakai nabi shallallahu 'alaihi wa sallam untuk shalat." Maka aku berangkat bersamanya, dan ia memberiku minum dengan minyak sawiq dan memberiku makanan dengan kurma, dan aku shalat di masjidnya."
مسند أحمد ٦٧٩٨: حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مَهْدِيٍّ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ أَبِي الْوَضَّاحِ حَدَّثَنِي الْعَلَاءُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ رَافِعٍ حَدَّثَنَا حَنَانُ بْنُ خَارِجَةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ جَاءَ أَعْرَابِيٌّ عَلَوِيٌّ جَرِيءٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَخْبِرْنَا عَنْ الْهِجْرَةِ إِلَيْكَ أَيْنَمَا كُنْتَ أَوْ لِقَوْمٍ خَاصَّةً أَمْ إِلَى أَرْضٍ مَعْلُومَةٍ أَمْ إِذَا مُتَّ انْقَطَعَتْ قَالَ فَسَكَتَ عَنْهُ يَسِيرًا ثُمَّ قَالَ أَيْنَ السَّائِلُ قَالَ هَا هُوَ ذَا يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ الْهِجْرَةُ أَنْ تَهْجُرَ الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ وَتُقِيمَ الصَّلَاةَ وَتُؤْتِيَ الزَّكَاةَ ثُمَّ أَنْتَ مُهَاجِرٌ وَإِنْ مُتَّ بِالْحَضَرِ
Musnad Ahmad 6798: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Mahdi] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abi Al Wadlah] telah menceritakan kepadaku [Al Ala` bin Abdullah bin Rafi'] telah menceritakan kepada kami [Hanan bin Kharijah] dari [Abdullah bin 'Amru] dia berkata: Seorang laki-laki badui pemberani datang kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam lalu bertanya: "Wahai Rasulullah, kabarkanlah kepada kami tentang hijrah? Di tempat engkau berada atau hanya terkhusus untuk suatu kaum tertentu saja ataukah di suatu tempat yang memang telah diketahui? Dan apakah jika engkau telah wafat, kewajiban hijrah juga gugur?" Beliau terdiam sesaat lalu beliau berkata: "Dimana orang yang bertanya tadi?" Dia berkata: "Saya wahai Rasulullah." Beliau bersabda: "Hijrah itu adalah engkau jauhi perbuatan keji baik yang nampak maupun yang tidak, engkau tunaikan shalat dan zakat, dan engkau disebut seorang muhajir meskipun engkau meninggal di tempat."
Grade
صحيح البخاري ٦٨٠٠: حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ مُحَمَّدٍ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ سَالِمٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ أَنَّهُ سَمِعَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ فِي صَلَاةِ الْفَجْرِ وَرَفَعَ رَأْسَهُ مِنْ الرُّكُوعِ قَالَ اللَّهُمَّ رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ فِي الْأَخِيرَةِ ثُمَّ قَالَ اللَّهُمَّ الْعَنْ فُلَانًا وَفُلَانًا فَأَنْزَلَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ { لَيْسَ لَكَ مِنْ الْأَمْرِ شَيْءٌ أَوْ يَتُوبَ عَلَيْهِمْ أَوْ يُعَذِّبَهُمْ فَإِنَّهُمْ ظَالِمُونَ }
Shahih Bukhari 6800: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Muhammad] telah mengabarkan kepada kami [Abdullah] telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari [Salim] dari [Ibn Umar] ia mendengar nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berdoa ketika shalat fajar dan ketika mengangkat kepalanya dari rukuk: 'ALLAAHUMMA RABBANAA WALAKAL HAMDU (Ya Allah rabb kami, bagi-Mu segala puji) ', itu beliau ucapkan pada rukuk terakhir. Kemudian beliau berdoa: 'ALLAAHUMMA IL 'AN FULAANAN WAFULAANAN (Ya Allah, laknatlah si A dan si B) '. Lantas Allah menurunkan ayat: '(Sama sekali engkau tidak mempunyai wewenang terhadap urusan mereka itu, Allah mengampuni mereka atau menyiksa mereka, sebab mereka adalah orang-orang yang zhalim) ' (Qs. Ali'Imran: 128).
مسند أحمد ٦٨٠٠: حَدَّثَنَا مَعْمَرُ بْنُ سُلَيْمَانَ الرَّقِّيُّ حَدَّثَنَا الْحَجَّاجُ عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ مُثِّلَ بِهِ أَوْ حُرِّقَ بِالنَّارِ فَهُوَ حُرٌّ وَهُوَ مَوْلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ قَالَ فَأُتِيَ بِرَجُلٍ قَدْ خُصِيَ يُقَالُ لَهُ سَنْدَرٌ فَأَعْتَقَهُ ثُمَّ أَتَى أَبَا بَكْرٍ بَعْدَ وَفَاةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَصَنَعَ إِلَيْهِ خَيْرًا ثُمَّ أَتَى عُمَرَ بَعْدَ أَبِي بَكْرٍ فَصَنَعَ إِلَيْهِ خَيْرًا ثُمَّ إِنَّهُ أَرَادَ أَنْ يَخْرُجَ إِلَى مِصْرَ فَكَتَبَ لَهُ عُمَرُ إِلَى عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ أَنْ اصْنَعْ بِهِ خَيْرًا أَوْ احْفَظْ وَصِيَّةَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِيهِ
Musnad Ahmad 6800: Telah menceritakan kepada kami [Ma'mar Ibnu Sulaiman Ar Raqqi] telah menceritakan kepada kami [Al Hajjaj] dari ['Amru bin Syu'aib] dari [bapaknya] dari [kakeknya], dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam, bahwa beliau bersabda: "Barangsiapa yang dicincang atau dibakar dengan api maka ia merdeka, dia adalah pelayan Allah dan rasul-Nya." Dia berkata: maka dihadapkanlah seorang lelaki yang telah dikebiri -disebut dengan nama sandar- maka beliaupun memerdekakannya. Kemudian ketika Abu Bakar memerintah setelah wafatnya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam dia juga berbuat baik kepada lelaki tersebut. Dan ketika Umar memerintah setelah wafat Abu Bakar, ia juga berbuat baik kepada lelaki tersebut. Dan ketika lelaki itu ingin pergi ke Mesir maka Umar menulis sebuah pesan kepada 'Amru Bin Al 'Ash untuk berbuat baik kepadanya, atau dia berkata: "jagalah wasiat Rasulullah atas orang itu."
Grade
صحيح البخاري ٦٨٠٣: حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ مَنْصُورٍ حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ حَدَّثَنَا أَبُو صَالِحٍ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُجَاءُ بِنُوحٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَيُقَالُ لَهُ هَلْ بَلَّغْتَ فَيَقُولُ نَعَمْ يَا رَبِّ فَتُسْأَلُ أُمَّتُهُ هَلْ بَلَّغَكُمْ فَيَقُولُونَ مَا جَاءَنَا مِنْ نَذِيرٍ فَيَقُولُ مَنْ شُهُودُكَ فَيَقُولُ مُحَمَّدٌ وَأُمَّتُهُ فَيُجَاءُ بِكُمْ فَتَشْهَدُونَ ثُمَّ قَرَأَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ { وَكَذَلِكَ جَعَلْنَاكُمْ أُمَّةً وَسَطًا } قَالَ عَدْلًا { لِتَكُونُوا شُهَدَاءَ عَلَى النَّاسِ وَيَكُونَ الرَّسُولُ عَلَيْكُمْ شَهِيدًا } وَعَنْ جَعْفَرِ بْنِ عَوْنٍ حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِهَذَا
Shahih Bukhari 6803: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Manshur] telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] telah menceritakan kepada kami [Abu Shalih] dari [Abu Sa'id alkhudzri] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Nabi Nuh didatangkan pada hari kiamat lantas ditanya, 'Sudahkah kamu menyampaikan? ' ia menjawab, 'Benar ya Rabbi'. Ummatnya kemudian ditanya, 'Apakah dia memang benar telah menyampaikan kepada kalian? ' Mereka menjawab, 'Belum ada seorang pemberi peringatan kepada kita.' Lantas Allah bertanya lagi: 'Siapa yang menjadi saksimu? ' Nuh menjawab, 'Muhammad dan umatnya.' Lantas kalian didatangkan dan kalian bersaksi." Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membaca ayat: '(Dan demikianlah Kami jadikan kalian umat yang wasath) ' (Qs. Albaqarah 143). Kata Al A'masy, wasath artinya adil '(Agar kalian menjadi saksi atas semua manusia dan agar rasul sebagai saksi atas kalian) ' (Qs. Albaqarah 143). Dan dari [Ja'far bin Aun] telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Abu Shalih] dari [Abu Sa'id alkhudzri] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dengan ini."
مسند أحمد ٦٨٠٤: حَدَّثَنَا وَهْبُ بْنُ جَرِيرٍ حَدَّثَنَا أَبِي سَمِعْتُ الصَّقْعَبَ بْنَ زُهَيْرٍ يُحَدِّثُ عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَعْرَابِيٌّ عَلَيْهِ جُبَّةٌ مِنْ طَيَالِسَةٍ مَكْفُوفَةٌ بِدِيبَاجٍ أَوْ مَزْرُورَةٌ بِدِيبَاجٍ فَقَالَ إِنَّ صَاحِبَكُمْ هَذَا يُرِيدُ أَنْ يَرْفَعَ كُلَّ رَاعٍ ابْنِ رَاعٍ وَيَضَعَ كُلَّ فَارِسٍ ابْنِ فَارِسٍ فَقَامَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُغْضَبًا فَأَخَذَ بِمَجَامِعِ جُبَّتِهِ فَاجْتَذَبَهُ وَقَالَ لَا أَرَى عَلَيْكَ ثِيَابَ مَنْ لَا يَعْقِلُ ثُمَّ رَجَعَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَجَلَسَ فَقَالَ إِنَّ نُوحًا عَلَيْهِ السَّلَام لَمَّا حَضَرَتْهُ الْوَفَاةُ دَعَا ابْنَيْهِ فَقَالَ إِنِّي قَاصِرٌ عَلَيْكُمَا الْوَصِيَّةَ آمُرُكُمَا بِاثْنَتَيْنِ وَأَنْهَاكُمَا عَنْ اثْنَتَيْنِ أَنْهَاكُمَا عَنْ الشِّرْكِ وَالْكِبْرِ وَآمُرُكُمَا بِلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ فَإِنَّ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ وَمَا فِيهِمَا لَوْ وُضِعَتْ فِي كِفَّةِ الْمِيزَانِ وَوُضِعَتْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ فِي الْكِفَّةِ الْأُخْرَى كَانَتْ أَرْجَحَ وَلَوْ أَنَّ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ كَانَتَا حَلْقَةً فَوُضِعَتْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ عَلَيْهَا لَفَصَمَتْهَا أَوْ لَقَصَمَتْهَا وَآمُرُكُمَا بِسُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ فَإِنَّهَا صَلَاةُ كُلِّ شَيْءٍ وَبِهَا يُرْزَقُ كُلُّ شَيْءٍ
Musnad Ahmad 6804: Telah menceritakan kepada kami [Wahb bin Jarir], [bapakku] telah menceritakan kepada kami, ia berkata: aku mendengar [Ash Shoq'ab bin Zuhair] menceritakan dari [Zaid bin Aslam] dari ['Atho` bin Yasar] dari [Abdullah bin 'Amru], dia berkata: telah datang kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam seorang laki-laki badui, ia memakai jubah tebal yang terbuat dari sulaman sutera dan kancingnya juga dari sutera. Kemudian dia berkata: "Sesungguhnya sahabat kalian ini ingin memuliakan setiap penggembala anak penggembala dan menghinakan para penunggang kuda anak penunggang kuda." Maka Nabi pun bangun dengan marah seraya mencengkeram kerah bajunya dan menariknya. Lalu beliu berkata: "Tapi kenapa aku melihatmu memakai pakaian orang yang tidak berakal seperti ini?" Kemudian Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam pulang dan duduk, beliau lalu bersabda: "Sesungguhnya Nuh Alaihis Salam ketika akan meninggal ia memanggil putranya dan berkata: 'Aku akan mengkisahkan kepada kalian sebuah wasiat, aku perintahkan kepada kalian dua hal dan melarang dari dua hal: aku larang kalian berdua dari berbuat syirik dan berlaku sombong, dan aku perintahkan kepada kalian berdua mengucap LAA ILAAHA ILLALLAH karena sesungguhnya jika langit yang tujuh serta bumi dan apa yang ada di antara keduanya diletakkan pada satu sisi neraca, kemudian LAA ILAAHA ILLALLAH ditelakkan pada sisi yang lain, niscaya akan condong kepada neraca yang diletakkan kalimat LAA ILAAHA ILLALLAAH padanya. Dan sekiranya langit yang tujuh dan bumi tersebut adalah sebuah lingkaran kemudian diletakkan padanya LAA ILAAHA ILLALLAH niscaya akan terbelah. Dan aku perintahkan kalian berdua untuk mengucapkan SUBHAANALLAH WABIHAMDIH, sesungguhnya ia adalah cara shalatnya segala sesuatu, dan dengannya para makhluk diberi rezeki."
Grade
صحيح البخاري ٦٨٠٧: حَدَّثَنَا عَلِيٌّ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ حَدَّثَنِي الزُّهْرِيُّ أَنَّهُ سَمِعَهُ مِنَ الْأَعْرَجِ يَقُولُ أَخْبَرَنِي أَبُو هُرَيْرَةَ قَالَ إِنَّكُمْ تَزْعُمُونَ أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ يُكْثِرُ الْحَدِيثَ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَاللَّهُ الْمَوْعِدُ إِنِّي كُنْتُ امْرَأً مِسْكِينًا أَلْزَمُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى مِلْءِ بَطْنِي وَكَانَ الْمُهَاجِرُونَ يَشْغَلُهُمْ الصَّفْقُ بِالْأَسْوَاقِ وَكَانَتْ الْأَنْصَارُ يَشْغَلُهُمْ الْقِيَامُ عَلَى أَمْوَالِهِمْ فَشَهِدْتُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ يَوْمٍ وَقَالَ مَنْ يَبْسُطْ رِدَاءَهُ حَتَّى أَقْضِيَ مَقَالَتِي ثُمَّ يَقْبِضْهُ فَلَنْ يَنْسَى شَيْئًا سَمِعَهُ مِنِّي فَبَسَطْتُ بُرْدَةً كَانَتْ عَلَيَّ فَوَالَّذِي بَعَثَهُ بِالْحَقِّ مَا نَسِيتُ شَيْئًا سَمِعْتُهُ مِنْهُ
Shahih Bukhari 6807: Telah menceritakan kepada kami [Ali] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] telah menceritakan kepada kami [Azzuhri] ia mendengarnya dari [Al A'raj] berkata: [Abu Hurairah] mengabarkan kepadaku, ia berkata: "Kalian beranggapan bahwa Abu hurairah (maksudnya dirinya sendiri) banyak meriwayatkan hadis dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan Allah sajalah yang memberi janji, aku adalah seorang miskin yang selalu menyertai Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dengan perut cukup berisi makanan pokok saja, kaum muhajirin selalu disibukkan oleh perdagangan di pasar-pasar sedang orang anshar disibukan oleh pengelolaan hartanya, maka suatu hari kusaksikan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Siapa yang mau membentangkan kainnya hingga aku menuntaskan ucapanku kemudian ia menggenggamnya dan tidak akan pernah lupa terhadap sesuatu yang ia dengarkan dariku? ' Spontan aku hamparkan kain yang ada padaku, Demi Dzat yang mengutusnya dengan kebenaran, aku tak pernah lagi melupakan suatupun yang aku dengar darinya.'
مسند أحمد ٦٨٠٧: حَدَّثَنَا وَكِيعٌ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ إِيَادِ بْنِ لَقِيطٍ السَّدُوسِيِّ عَنْ أَبِي رِمْثَةَ قَالَ خَرَجْتُ مَعَ أَبِي حَتَّى أَتَيْنَا النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَرَأَيْتُ بِرَأْسِهِ رَدْعَ حِنَّاءٍ
Musnad Ahmad 6807: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Iyad bin Laqith As Sadusi] dari [Abu Rimtsah], dia berkata: Aku pernah keluar rumah bersama bapakku hingga kami mendatangi Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam lalu kami melihat bekas celak (inai) di kepala beliau"
Grade
صحيح البخاري ٦٨١٠: حَدَّثَنَا يَحْيَى حَدَّثَنَا ابْنُ عُيَيْنَةَ عَنْ مَنْصُورِ بْنِ صَفِيَّةَ عَنْ أُمِّهِ عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ امْرَأَةً سَأَلَتْ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ح و حَدَّثَنَا مُحَمَّدٌ هُوَ ابْنُ عُقْبَةَ حَدَّثَنَا الْفُضَيْلُ بْنُ سُلَيْمَانَ النُّمَيْرِيُّ الْبَصْرِيُّ حَدَّثَنَا مَنْصُورُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ ابْنُ شَيْبَةَ حَدَّثَتْنِي أُمِّي عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّ امْرَأَةً سَأَلَتْ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الْحَيْضِ كَيْفَ تَغْتَسِلُ مِنْهُ قَالَ تَأْخُذِينَ فِرْصَةً مُمَسَّكَةً فَتَوَضَّئِينَ بِهَا قَالَتْ كَيْفَ أَتَوَضَّأُ بِهَا يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَوَضَّئِي قَالَتْ كَيْفَ أَتَوَضَّأُ بِهَا يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَوَضَّئِينَ بِهَا قَالَتْ عَائِشَةُ فَعَرَفْتُ الَّذِي يُرِيدُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَجَذَبْتُهَا إِلَيَّ فَعَلَّمْتُهَا
Shahih Bukhari 6810: Telah menceritakan kepada kami [Yahya] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Uyainah] dari [Manshur bin Shafiyah] dari [Ibunya] dari [Aisyah] bahwa, ada seorang wanita bertanya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam shallallahu 'alaihi wa sallam -lewat jalur periwayatan lain-Dan telah menceritakan kepada kami [Muhammad] -yaitu Ibnu Uqbah- telah menceritakan kepada kami [Al Fudlail bin Sulaiman An Numairi Al Bashri] telah menceritakan kepada kami [Manshur bin Abdurrahman Ibn Syaibah] telah menceritakan kepadaku [Ibuku] dari [Aisyah] radliyallahu'anha, ada seorang wanita bertanya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tentang haidl, bagaimana ia harus mandi karena haidl? Nabi menjawab: 'Hendaklah kau ambil sepotong kapas, lantas kau berwudlu dengannya.' Wanita itu bertanya, 'Bagaimana aku berwudlu dengan kapas itu wahai Rasulullah? ' Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: 'Berwudlulah.' Si wanita terus bertanya, 'Bagaimana aku harus berwudlu dengan kapas itu ya Rasulullah? Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: 'Berwudlulah.' Si wanita terus bertanya, 'Bagaimana aku harus berwudlu dengan kapas itu ya Rasulullah? ' Maka Aisyah pun berkata: 'Aku mengerti yang Rasulullah maksudkan, sehingga kutarik wanita itu dan kuajari.'
مسند أحمد ٦٨١٢: حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ عَبْدِ الْمَلِكِ وَعَفَّانُ قَالَا حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ إِيَادٍ حَدَّثَنَا إِيَادٌ عَنْ أَبِي رِمْثَةَ قَالَ انْطَلَقْتُ مَعَ أَبِي نَحْوَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمَّا رَأَيْتُهُ قَالَ لِي أَبِي هَلْ تَدْرِي مَنْ هَذَا قُلْتُ لَا فَقَالَ لِي أَبِي هَذَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَاقْشَعْرَرْتُ حِينَ قَالَ ذَاكَ وَكُنْتُ أَظُنُّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شَيْئًا لَا يُشْبِهُ النَّاسَ فَإِذَا بَشَرٌ لَهُ وَفْرَةٌ قَالَ عَفَّانُ فِي حَدِيثِهِ ذُو وَفْرَةٍ وَبِهَا رَدْعٌ مِنْ حِنَّاءٍ عَلَيْهِ ثَوْبَانِ أَخْضَرَانِ فَسَلَّمَ عَلَيْهِ أَبِي ثُمَّ جَلَسْنَا فَتَحَدَّثْنَا سَاعَةً ثُمَّ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لِأَبِي ابْنُكَ هَذَا قَالَ إِي وَرَبِّ الْكَعْبَةِ قَالَ حَقًّا قَالَ أَشْهَدُ بِهِ فَتَبَسَّمَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ضَاحِكًا مِنْ ثَبْتِ شَبَهِي بِأَبِي وَمِنْ حَلِفِ أَبِي عَلَيَّ ثُمَّ قَالَ أَمَا إِنَّهُ لَا يَجْنِي عَلَيْكَ وَلَا تَجْنِي عَلَيْهِ قَالَ وَقَرَأَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ { وَلَا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَى } قَالَ ثُمَّ نَظَرَ إِلَى مِثْلِ السِّلْعَةِ بَيْنَ كَتِفَيْهِ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي لَأَطَبُّ الرِّجَالِ أَلَا أُعَالِجُهَا لَكَ قَالَ لَا طَبِيبُهَا الَّذِي خَلَقَهَا
Musnad Ahmad 6812: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Abdul Malik] dan ['Affan] mereka berkata: telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah bin Iyadl] telah menceritakan kepada kami Iyadl dari [Abu Rimtsah], dia berkata: aku bersama bapakku bertolak menuju Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam, maka ketika aku melihatnya, bapakku berkata kepadaku: "Tahukah engkau siapa orang ini?"Tidak" jawabku. Bapakku berkata: "Dia adalah Muhammad Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam." Dia berkata: "maka aku pun bergetar ketika bapakku mengatakan begitu, aku mengira bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam adalah seorang laki-laki yang tidak sama dengan kebanyakkan manusia, ternyata dia adalah seorang laki-laki yang rambutnya menyentuh daun telinganya." Affan berkata di dalam haditsnya: "Mempunyai rambut yang menyentuh daun telinga, rambutnya ada inai, dan mengenakan dua lembar selendang berwarna biru. Kemudian bapakku mengucapkan salam kepadanya, kemudian kamu duduk dan berbicang-bincang selama satu jam. Lalu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam berkata kepada bapakku: "Apakah ini anakmu? ' Dia menjawab, "Ya, demi Rabbul Ka'bah." Dia berkata: "Ini benar." Lalu berkata lagi, "Aku berani bersaksi atasnya." Maka tersenyumlah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam kepada bapakku yang menguatkan kemiripanku dengannya dan juga karena sumpahnya kepada Allah atas diriku. Kemudian beliau bersabda: "Adapun dia, sungguh tidak akan berbuat jahat kepadamu dan kamu tidak akan berbuat jahat padanya." Lalu beliau membaca ayat: "dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain." Kemudian bapakku melihat semisal luka yang ada pada pundak Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam, dan berkata: "wahai Rasulullah, sesungguhnya aku adalah orang yang paling paham tentang kedokteran di antara orang-orang, maka bolehkan aku mengobati lukamu?" "Tidak, dokternya adalah yang telah menciptakannya (Allah)." Jawab beliau.
Grade