سنن النسائي ٥٠٧٣: أَخْبَرَنَا عَلِيُّ بْنُ حُجْرٍ عَنْ إِسْمَعِيلَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ دِينَارٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ اتَّخَذَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَاتَمَ الذَّهَبِ فَلَبِسَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَاتَّخَذَ النَّاسُ خَوَاتِيمَ الذَّهَبِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنِّي كُنْتُ أَلْبَسُ هَذَا الْخَاتَمَ وَإِنِّي لَنْ أَلْبَسَهُ أَبَدًا فَنَبَذَهُ فَنَبَذَ النَّاسُ خَوَاتِيمَهُمْ
Sunan Nasa'i 5073: Telah mengabarkan kepada kami [Ali bin Hujr] dari [Isma'il] dari [Abdullah bin Dinar] dari [Ibnu Umar] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengambil cincin emas dan memakainya, lalu orang-orang pun ikut memakai cincin dari emas. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian bersabda: "Aku pernah mengenakan cincin emas ini, namun sekarang aku tidak akan mengenakannya." Beliau lantas membuangnya hingga orang-orang pun ikut membuangnya."
Grade
Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Shahih,
صحيح مسلم ٥٠٧٤: حَدَّثَنَا حَجَّاجُ بْنُ الشَّاعِرِ حَدَّثَنَا أَبُو النَّضْرِ هَاشِمُ بْنُ الْقَاسِمِ اللَّيْثِيُّ حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ يَعْنِي ابْنَ سَعْدٍ حَدَّثَنَا أَبِي عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ أَقْوَامٌ أَفْئِدَتُهُمْ مِثْلُ أَفْئِدَةِ الطَّيْرِ
Shahih Muslim 5074: Telah menceritakan kepada kami [Hajjaj bin Asy Sya'ir] telah menceritakan kepada kami [Abu An Nadhr bin Al Qasim Al Laitsi] telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Sa'ad] telah menceritakan kepada kami [ayahku] dari [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah] dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Beberapa kaum masuk surga, hati mereka seperti hati burung."
مسند أحمد ٥٠٧٥: حَدَّثَنَا أَسْبَاطُ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْمَلِكِ عَنْ مُسْلِمِ بْنِ يَنَّاقٍ قَالَ كُنْتُ جَالِسًا مَعَ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ فِي مَجْلِسِ بَنِي عَبْدِ اللَّهِ فَمَرَّ فَتًى مُسْبِلًا إِزَارَهُ مِنْ قُرَيْشٍ فَدَعَاهُ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ فَقَالَ مِمَّنْ أَنْتَ فَقَالَ مِنْ بَنِي بَكْرٍ فَقَالَ تُحِبُّ أَنْ يَنْظُرَ اللَّهُ تَعَالَى إِلَيْكَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ قَالَ نَعَمْ قَالَ ارْفَعْ إِزَارَكَ فَإِنِّي سَمِعْتُ أَبَا الْقَاسِمِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَوْمَأَ بِإِصْبَعِهِ إِلَى أُذُنَيْهِ يَقُولُ مَنْ جَرَّ إِزَارَهُ لَا يُرِيدُ إِلَّا الْخُيَلَاءَ لَمْ يَنْظُرْ اللَّهُ إِلَيْهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Musnad Ahmad 5075: Telah menceritakan kepada kami [Asbath bin Muhammad] telah menceritakan kepada kami [Abdul Malik] dari [Muslim bin Yannaq] ia berkata: Aku pernah duduk bersama [Abdullah bin Umar] dalam majelis bani Abdullah. Lalu ada seorang pemuda Quraisy lewat dengan menjulurkan kain sarungnya, maka Abdullah bin Umar memanggilnya seraya bertanya, 'Dari bani siapa kamu? ' Ia menjawab, 'Dari bani Bakar.' Ibnu Umar bertanya lagi, 'Apakah kamu ingin Allah Ta'ala melihatmu pada hari kiamat? ' Ia menjawab, 'Ya.' Ibnu Umar lalu berkata: 'Angkatlah kain sarungmu, sesungguhnya aku mendengar Abu Al Qasim shallallahu 'alaihi wa sallam -seraya mengarahkan jarinya ke telinga- bersabda: "Barangsiapa menjulurkan kain sarungnya tidak ada motivasi kecuali rasa sombong, maka Allah tidak akan melihatnya pada hari kiamat."
Grade
مسند أحمد ٥٠٨١: حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ حَدَّثَنَا مَالِكٌ عَنِ الزُّهْرِيِّ عَنْ رَجُلٍ مِنْ آلِ خَالِدِ بْنِ أَسِيدٍ قَالَ قُلْتُ لِابْنِ عُمَرَ إِنَّا نَجِدُ صَلَاةَ الْخَوْفِ فِي الْقُرْآنِ وَصَلَاةَ الْحَضَرِ وَلَا نَجِدُ صَلَاةَ السَّفَرِ فَقَالَ إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى بَعَثَ مُحَمَّدًا صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلَا نَعْلَمُ شَيْئًا فَإِنَّمَا نَفْعَلُ كَمَا رَأَيْنَا مُحَمَّدًا صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَفْعَلُ
Musnad Ahmad 5081: Telah menceritakan kepada kami ['Abdurrahman] telah menceritakan kepada kami [Malik] dari [Az Zuhri] dari [seorang lelaki] keluarga Khalid bin Usaid, ia berkata: Aku berkata kepada [Ibnu Umar]: "Dalam Al-Qur'an kami mendapati shalat khauf dan shalat hadlr (tidak dalam perjalanan), tapi kami tidak mendapati shalat safar di dalamnya?" Maka Ibnu Umar berkata: "Sesungguhnya Allah Ta'ala telah mengutus Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam pada saat kita tidak tahu apa-apa, dan kami hanya berbuat menurut apa yang kita lihat Muhammad shallallahu 'slaihi wa sallam melakukannya."
Grade
صحيح البخاري ٥٠٨٤: حَدَّثَنَا أَبُو الْوَلِيدِ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ حُمَيْدِ بْنِ هِلَالٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مُغَفَّلٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ كُنَّا مُحَاصِرِينَ قَصْرَ خَيْبَرَ فَرَمَى إِنْسَانٌ بِجِرَابٍ فِيهِ شَحْمٌ فَنَزَوْتُ لِآخُذَهُ فَالْتَفَتُّ فَإِذَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَاسْتَحْيَيْتُ مِنْهُ
Shahih Bukhari 5084: Telah menceritakan kepada kami [Abul Walid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Humaid bin Hilal] dari [Abdullah bin Mughaffal] radliallahu 'anhu, ia berkata: "Kami pernah mengepung istana Khaibar, tiba-tiba ada seseorang yang melempar geriba yang didalamnya terdapat lemak. Maka aku pun segera melompat untuk mengambilnya, ketika aku menoleh ternyata ada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sehingga aku pun malu dibuatnya."
مسند أحمد ٥٠٨٦: قَالَ قَرَأْتُ عَلَى عَبْدِ الرَّحْمَنِ : مَالِكٌ قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ حَدَّثَنَا مَالِكٌ عَنْ سَعِيدِ بْنِ أَبِي سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيِّ عَنْ عُبَيْدِ بْنِ جُرَيْجٍ أَنَّهُ قَالَ لِعَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ يَا أَبَا عَبْدِ الرَّحْمَنِ رَأَيْتُكَ تَصْنَعُ أَرْبَعًا لَمْ أَرَ مِنْ أَصْحَابِكَ مَنْ يَصْنَعُهَا قَالَ مَا هُنَّ يَا ابْنَ جُرَيْجٍ قَالَ رَأَيْتُكَ لَا تَمَسُّ مِنْ الْأَرْكَانِ إِلَّا الْيَمَانِيَيْنِ وَرَأَيْتُكَ تَلْبَسُ النِّعَالَ السِّبْتِيَّةَ وَرَأَيْتُكَ تَصْبُغُ بِالصُّفْرَةِ وَرَأَيْتُكَ إِذَا كُنْتَ بِمَكَّةَ أَهَلَّ النَّاسُ إِذَا رَأَوْا الْهِلَالَ وَلَمْ تُهْلِلْ أَنْتَ حَتَّى يَكُونَ يَوْمُ التَّرْوِيَةِ فَقَالَ عَبْدُ اللَّهِ أَمَّا الْأَرْكَانُ فَإِنِّي لَمْ أَرَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَمَسُّ إِلَّا الْيَمَانِيَيْنِ وَأَمَّا النِّعَالُ السِّبْتِيَّةُ فَإِنِّي رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَلْبَسُ النِّعَالَ الَّتِي لَيْسَ فِيهَا شَعَرٌ وَيَتَوَضَّأُ فِيهَا فَأَنَا أُحِبُّ أَنْ أَلْبَسَهَا وَأَمَّا الصُّفْرَةُ فَإِنِّي رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصْبُغُ بِهَا فَأَنَا أُحِبُّ أَنْ أَصْبُغَ بِهَا وَأَمَّا الْإِهْلَالُ فَإِنِّي لَمْ أَرَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُهِلُّ حَتَّى تَنْبَعِثَ بِهِ نَاقَتُهُ
Musnad Ahmad 5086: Abdullah berkata: Aku membacakan kepada [Abdurrahman]: [Malik] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] telah menceritakan kepada kami [Malik] dari [Sa'id bin Abu Sa'id Al Maqburi] dari [Ubaid bin Juraij] bahwa ia berkata kepada [Abdullah bin Umar], "Wahai Abu Abdurrahman, aku melihat engkau melakukan empat hal yang belum pernah aku lihat para sahabatmu melakukannya? ' Abdullah bin Umar balik bertanya, "Apa itu wahai Ibnu Juraij?" Ibnu Juraij menjawab, "Engkau tidak menyentuh rukun-rukun kecuali dua rukun Yamani, aku melihatmu mengenakan sandal sibtiyah, aku melihatmu menyemir rambut dengan warna kuning dan aku melihat jika engkau berada di Makkah sementara orang-orang membaca talbiyah ketika mereka melihat hilal, namun engkau tidak membaca talbiyah hingga masuk hari tarwiyah?" Abdullah bin Umar lalu berkata: "Adapun rukun-rukun itu, sesungguhnya aku tidak melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyentuhnya kecuali dua rukun Yamani, sedangkan sandal sibtiyah karena aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengenakan sandal yang tidak ada tutupnya dan berwudlu menggunakannya, aku pun senang mengenakannya. Adapun semir kuning, karena aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyemir dengan warna itu, maka aku senang menyemirnya. Dan talbiyah, karena aku tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membaca talbiyah hingga untanya berjalan cepat."
Grade
صحيح مسلم ٥٠٩٥: حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَأَبُو كُرَيْبٍ قَالَا حَدَّثَنَا ابْنُ نُمَيْرٍ عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ زَمْعَةَ قَالَ خَطَبَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَذَكَرَ النَّاقَةَ وَذَكَرَ الَّذِي عَقَرَهَا فَقَالَ { إِذْ انْبَعَثَ أَشْقَاهَا } انْبَعَثَ بِهَا رَجُلٌ عَزِيزٌ عَارِمٌ مَنِيعٌ فِي رَهْطِهِ مِثْلُ أَبِي زَمْعَةَ ثُمَّ ذَكَرَ النِّسَاءَ فَوَعَظَ فِيهِنَّ ثُمَّ قَالَ إِلَامَ يَجْلِدُ أَحَدُكُمْ امْرَأَتَهُ فِي رِوَايَةِ أَبِي بَكْرٍ جَلْدَ الْأَمَةِ وَفِي رِوَايَةِ أَبِي كُرَيْبٍ جَلْدَ الْعَبْدِ وَلَعَلَّهُ يُضَاجِعُهَا مِنْ آخِرِ يَوْمِهِ ثُمَّ وَعَظَهُمْ فِي ضَحِكِهِمْ مِنْ الضَّرْطَةِ فَقَالَ إِلَامَ يَضْحَكُ أَحَدُكُمْ مِمَّا يَفْعَلُ
Shahih Muslim 5095: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Abu Kuraib] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair] dari [Hisyam bin Urwah] dari [ayahnya] dari [Abdullah bin Zam'ah] berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam berkhutbah, beliau menyebut unta dan menyebut orang yang menyembelihnya, beliau menyebut: { Ketika bangkit orang yang paling celaka di antara mereka. } (Asy Syams: 12) orang mulia dan kuat dalam golongannya seperti Abu Zam'ah." Setelah itu beliau menyebut kaum wanita dan memberi mereka nasehat lalu beliau bertanya: "Kenapa seseorang dari kalian mencambuk istrinya -riwayat Abu Bakr menyebut: "Mencambuk budak wanita." riwayat Abu Kuraib menyebut: "Menyambuk budak lelaki- dan mungkin ia menidurinya dipenghujung hari." Setelah itu beliau menasehati mereka tentang tawa karena kentut, beliau bersabda: "Kenapa salah seorang dari kalian menertawakan yang dilakukannya?"
صحيح البخاري ٥٠٩٦: حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ عَمْرِو بْنِ دِينَارٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَلِيٍّ عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ قَالَ نَهَى النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ خَيْبَرَ عَنْ لُحُومِ الْحُمُرِ وَرَخَّصَ فِي لُحُومِ الْخَيْلِ
Shahih Bukhari 5096: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Amru bin Dinar] dari [Muhammad bin Ali] dari [Jabir bin Abdullah] radliallahu 'anhuma, ia berkata: "Pada hari penaklukan Khaibar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melarang untuk memakan daging keledai dan memberi keringanan untuk makan daging kuda."
مسند أحمد ٥٠٩٦: حَدَّثَنَا عَتَّابٌ حَدَّثَنَا أَبُو حَمْزَةَ يَعْنِي السُّكَّرِيَّ عَنِ ابْنِ أَبِي لَيْلَى عَنْ صَدَقَةَ الْمَكِّيِّ عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ اعْتَكَفَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ فَاتُّخِذَ لَهُ فِيهِ بَيْتٌ مِنْ سَعَفٍ قَالَ فَأَخْرَجَ رَأْسَهُ ذَاتَ يَوْمٍ فَقَالَ إِنَّ الْمُصَلِّيَ يُنَاجِي رَبَّهُ عَزَّ وَجَلَّ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ بِمَا يُنَاجِي رَبَّهُ وَلَا يَجْهَرْ بَعْضُكُمْ عَلَى بَعْضٍ بِالْقِرَاءَةِ
Musnad Ahmad 5096: Telah menceritakan kepada kami ['Attab] telah menceritakan kepada kami [Abu Hamzah] -yakni As Sukkari- dari [Ibnu Abu Laila] dari [Shadaqah Al Makki] dari [Ibnu Umar] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melakukan i'tikaf pada sepuluh hari terakhir bulan ramadan, kemudian beliau dibuatkan tenda dari pelepah kurma." Ibnu Umar melanjutkan, "Suatu hari beliau mengeluarkan kepalanya seraya bersabda: "Sesungguhnya orang yang shalat itu hakekatnya sedang bermunajat kepada Rabbnya 'azza wajalla, maka hendaklah salah seorang dari kalian melihat dengan apa ia bermunajat kepada Rabbnya, dan janganlah sebagian kalian dengan sebagian lainnya mengeraskan suaranya ketika membaca Al Qur'an."
Grade
صحيح البخاري ٥٠٩٧: حَدَّثَنَا صَدَقَةُ أَخْبَرَنَا عَبْدَةُ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ عَنْ سَالِمٍ وَنَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا نَهَى النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ لُحُومِ الْحُمُرِ الْأَهْلِيَّةِ يَوْمَ خَيْبَرَ حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ حَدَّثَنِي نَافِعٌ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ نَهَى النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ لُحُومِ الْحُمُرِ الْأَهْلِيَّةِ تَابَعَهُ ابْنُ الْمُبَارَكِ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ عَنْ نَافِعٍ وَقَالَ أَبُو أُسَامَةَ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ عَنْ سَالِمٍ
Shahih Bukhari 5097: Telah menceritakan kepada kami [Shadaqah] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Abdah] dari [Ubaidullah] dari [Salim] dan [Nafi'] dari [Ibnu Umar] radliallahu 'anhuma, bahwa pada saat penaklukan Khaibar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melarang makan daging keledai jinak." Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Ubaidullah] berkata: telah menceritakan kepadaku [Nafi'] dari [Abdullah] ia berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melarang makan daging keledai jinak." Hadits ini dikuatkan oleh [Ibnul Mubarak] dari [Ubaidullah] dari [Nafi'], dan [Abu Usamah] menyebutkan dari [Ubaidullah] dari [Salim]."