Hadits Tentang Umat Terdahulu

Sunan Darimi #78

سنن الدارمي ٧٨: أَخْبَرَنَا خَلِيفَةُ بْنُ خَيَّاطٍ حَدَّثَنَا بَكْرُ بْنُ سُلَيْمَانَ حَدَّثَنَا ابْنُ إِسْحَقَ حَدَّثَنِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ بْنِ عَلِيِّ بْنِ عَدِيٍّ عَنْ عُبَيْدٍ مَوْلَى الْحَكَمِ بْنِ أَبِي الْعَاصِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو عَنْ أَبِي مُوَيْهِبَةَ مَوْلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ قَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنِّي قَدْ أُمِرْتُ أَنْ أَسْتَغْفِرَ لِأَهْلِ الْبَقِيعِ فَانْطَلِقْ مَعِي فَانْطَلَقْتُ مَعَهُ فِي جَوْفِ اللَّيْلِ فَلَمَّا وَقَفَ عَلَيْهِمْ قَالَ السَّلَامُ عَلَيْكُمْ يَا أَهْلَ الْمَقَابِرِ لِيُهْنِكُمْ مَا أَصْبَحْتُمْ فِيهِ مِمَّا أَصْبَحَ فِيهِ النَّاسُ أَقْبَلَتْ الْفِتَنُ كَقِطْعِ اللَّيْلِ الْمُظْلِمِ يَتْبَعُ آخِرُهَا أَوَّلَهَا الْآخِرَةُ أَشَدُّ مِنْ الْأُولَى ثُمَّ أَقْبَلَ عَلَيَّ فَقَالَ يَا أَبَا مُوَيْهِبَةَ إِنِّي قَدْ أُوتِيتُ بِمَفَاتِيحِ خَزَائِنِ الدُّنْيَا وَالْخُلْدِ فِيهَا ثُمَّ الْجَنَّةُ فَخُيِّرْتُ بَيْنَ ذَلِكَ وَبَيْنَ لِقَاءِ رَبِّي قُلْتُ بِأَبِي أَنْتَ وَأُمِّي خُذْ مَفَاتِيحَ خَزَائِنِ الدُّنْيَا وَالْخُلْدَ فِيهَا ثُمَّ الْجَنَّةَ قَالَ لَا وَاللَّهِ يَا أَبَا مُوَيْهِبَةَ لَقَدْ اخْتَرْتُ لِقَاءَ رَبِّي ثُمَّ اسْتَغْفَرَ لِأَهْلِ الْبَقِيعِ ثُمَّ انْصَرَفَ فَبُدِئَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي وَجَعِهِ الَّذِي مَاتَ فِيهِ

Sunan Darimi 78: Telah mengabarkan kepada kami [Khalifah bin Khayyat] telah menceritakan kepada kami [Bakar bin Suilaiman] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Ishaq] telah menceritakan kepadaku [Abdullah bin Umar bin Ali bin 'Adi] dari ['Ubaid] -bekas budak Al Hakam bin Abu Al 'Ash- dari [Abdullah bin 'Amr] dari [Abu Muiwaihibah] -bekas budak Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam- ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepadaku 'Sesungguhnya saya diperintah untuk memintakan ampun bagi penghuni pemakaman Baqi', lalu beliau berangkat bersamaku di tengah malam. Tatkala beliau sudah berdiri menghadap mereka (pemakaman) beliau mengucap: ASSALAMU 'ALAIKUM YAA AHLAL MAQAABIR (semoga kesejahteraan untuk kalian wahai penduduk pemakaman ini). Semoga keadaan kalian sekarang ini lebih selamat bagi kalian daripada keadaan yang dihadapi manusia sekarang. Kini telah menyebar fitnah bagaikan potongan malam yang gelap gulita, penghujungnya mengikuti permulaannya. Dan sungguh hari akhirat lebih sulit daripada kehidupan dunia. Lalu beliau berbalik menghadapku dan berkata: Wahai Abu Muwaihibah, telah diberikan kepadaku kunci-kunci gudang dunia dan keabadian di dalamnya. Kemudian aku diberi kebebasan memilih antara hal itu atau berjumpa dengan Tuhanku. Saya (Abu Muwaihibah) menjawab; Demi ayah serta ibuku sebagai tebusannya, wahai baginda, ambil saja kunci-kunci gudang kehidupan dunia dan keabadian di dalamnya, kemudian surga. Beliau menjawab: 'Tidak, demi Allah wahai Abu Muwaihibah, sesungguhnya saya telah memilih untuk berjumpa dengan Tuhanku. Kemudian beliau memohonkan ampunan untuk penghuni Baqi lalu pergi.

Grade

Sunan Ibnu Majah #79

سنن ابن ماجه ٧٩: حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَعَلِيُّ بْنُ مُحَمَّدٍ قَالَا حَدَّثَنَا وَكِيعٌ حَدَّثَنَا طَلْحَةُ بْنُ يَحْيَى بْنِ طَلْحَةَ بْنِ عُبَيْدِ اللَّهِ عَنْ عَمَّتِهِ عَائِشَةَ بِنْتِ طَلْحَةَ عَنْ عَائِشَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ دُعِيَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى جِنَازَةِ غُلَامٍ مِنْ الْأَنْصَارِ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ طُوبَى لِهَذَا عُصْفُورٌ مِنْ عَصَافِيرِ الْجَنَّةِ لَمْ يَعْمَلْ السُّوءَ وَلَمْ يُدْرِكْهُ قَالَ أَوَ غَيْرُ ذَلِكَ يَا عَائِشَةُ إِنَّ اللَّهَ خَلَقَ لِلْجَنَّةِ أَهْلًا خَلَقَهُمْ لَهَا وَهُمْ فِي أَصْلَابِ آبَائِهِمْ وَخَلَقَ لِلنَّارِ أَهْلًا خَلَقَهُمْ لَهَا وَهُمْ فِي أَصْلَابِ آبَائِهِمْ

Sunan Ibnu Majah 79: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Ali bin Muhammad] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Thalhah bin Yahya bin Thalhah bin Ubaidullah] dari bibinya [Aisyah binti Thalhah] dari [Aisyah ummul mukminin radliallahu 'anha] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam diundang untuk menghadiri jenazah seorang anak dari kaum Anshar. Maka aku pun berkata: "Wahai Rasulullah, sungguh sangat beruntung sekali bagi seekor merpati dari merpati surga ini, ia belum berbuat keburukan dan juga tidak menemuinya." Beliau bersabda: " atau selain itu wahai Aisyah, sungguh Allah telah menciptakan bagi surga para penghuninya. Allah menciptakan mereka untuknya sementara mereka masih berada di tulang rusuk bapak-bapaknya. Allah juga menciptakan bagi neraka para penghuninya. Dia menciptakan mereka baginya, sementara mereka masih berada di tulang rusuk bapak-bapaknya."

Grade

Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Shahih,

Sunan Darimi #81

سنن الدارمي ٨١: أَخْبَرَنَا فَرْوَةُ بْنُ أَبِي الْمَغْرَاءِ حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ مُخْتَارٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِسْحَقَ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ كَعْبٍ عَنْ عُرْوَةَ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي مَرَضِهِ صُبُّوا عَلَيَّ سَبْعَ قِرَبٍ مِنْ سَبْعِ آبَارٍ شَتَّى حَتَّى أَخْرُجَ إِلَى النَّاسِ فَأَعْهَدَ إِلَيْهِمْ قَالَتْ فَأَقْعَدْنَاهُ فِي مِخْضَبٍ لِحَفْصَةَ فَصَبَبْنَا عَلَيْهِ الْمَاءَ صَبًّا أَوْ شَنَنَّا عَلَيْهِ شَنًّا الشَّكُّ مِنْ قِبَلِ مُحَمَّدِ بْنِ إِسْحَقَ فَوَجَدَ رَاحَةً فَخَرَجَ فَصَعِدَ الْمِنْبَرَ فَحَمِدَ اللَّهَ وَأَثْنَى عَلَيْهِ وَاسْتَغْفَرَ لِلشُّهَدَاءِ مِنْ أَصْحَابِ أُحُدٍ وَدَعَا لَهُمْ ثُمَّ قَالَ أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ الْأَنْصَارَ عَيْبَتِي الَّتِي أَوَيْتُ إِلَيْهَا فَأَكْرِمُوا كَرِيمَهُمْ وَتَجَاوَزُوا عَنْ مُسِيئِهِمْ إِلَّا فِي حَدٍّ أَلَا إِنَّ عَبْدًا مِنْ عِبَادِ اللَّهِ قَدْ خُيِّرَ بَيْنَ الدُّنْيَا وَبَيْنَ مَا عِنْدَ اللَّهِ فَاخْتَارَ مَا عِنْدَ اللَّهِ فَبَكَى أَبُو بَكْرٍ وَظَنَّ أَنَّهُ يَعْنِي نَفْسَهُ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى رِسْلِكَ يَا أَبَا بَكْرٍ سُدُّوا هَذِهِ الْأَبْوَابَ الشَّوَارِعَ إِلَى الْمَسْجِدِ إِلَّا بَابَ أَبِي بَكْرٍ فَإِنِّي لَا أَعْلَمُ امْرَأً أَفْضَلَ عِنْدِي يَدًا فِي الصُّحْبَةِ مِنْ أَبِي بَكْرٍ

Sunan Darimi 81: Telah mengabarkan kepada kami [Farwah bin Abu Al Maghra`] telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Mukhtar] dari [Muhammad bin Ishaq] dari [Muhammad bin Ka'ab] dari ['Urwah] dari ['Aisyah] Radliyallahu'anha ia berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda ketika sakit beliau: " Siramkanlah kepadaku tujuh ember air dari tujuh sumur yang berbeda-beda, sehingga aku bisa keluar kepada orang-orang untuk memenuhi janji mereka" perawi berkata: "Maka kami dudukkan beliau pada bejana milik Hafsah Radliyallahu'anha, kami siramkan atau kami tuangkan air kepadanya -keraguan redaksi kami siramkan atau kami tuangkan ini dari Muhammad bin Ishaq-, maka beliau mendapatkan ketenangan, lalu beliau keluar dan menaiki mimbar; seraya bersabda: " Kaum Anshar adalah manusia kepercayaan dan penjaga rahasiaku, tempat aku berlindung, kecuali jika mereka benar-benar melanggar hukum. Ingatlah, ada seorang hamba Allah Subhanahu wa Ta'ala diberi kebebasan memilih antara dunia dan apa yang ada di sisi Allah Subhanahu wa Ta'ala, maka ia memilih apa yang ada di sisi Allah Subhanahu wa Ta'ala " Lalu Abu Bakar Radliyallahu'anhu menangis, ia beranggapan bahwa ucapan nabi shallallahu 'alaihi wasallam itu dialamatkan untuk dirinya. Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tunggu dulu wahai Abu Bakar, tutuplah pintu-pintu jalan yang menuju ke masjid (Nabawi) kecuali pintu Abu Bakar, karena aku tidak mengenal seorang pun yang lebih utama bagiku dalam persahabatan dan pembelaan daripada Abu Bakar Radliyallahu'anhu".

Grade

Shahih Muslim #82

صحيح مسلم ٨٢: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبَّادٍ الْمَكِّيُّ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ قَالَ قُلْتُ لِسُهَيْلٍ إِنَّ عَمْرًا حَدَّثَنَا عَنْ الْقَعْقَاعِ عَنْ أَبِيكَ قَالَ وَرَجَوْتُ أَنْ يُسْقِطَ عَنِّي رَجُلًا قَالَ فَقَالَ سَمِعْتُهُ مِنْ الَّذِي سَمِعَهُ مِنْهُ أَبِي كَانَ صَدِيقًا لَهُ بِالشَّامِ ثُمَّ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ سُهَيْلٍ عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَزِيدَ عَنْ تَمِيمٍ الدَّارِيِّ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الدِّينُ النَّصِيحَةُ قُلْنَا لِمَنْ قَالَ لِلَّهِ وَلِكِتَابِهِ وَلِرَسُولِهِ وَلِأَئِمَّةِ الْمُسْلِمِينَ وَعَامَّتِهِمْ حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ حَاتِمٍ حَدَّثَنَا ابْنُ مَهْدِيٍّ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ سُهَيْلِ بْنِ أَبِي صَالِحٍ عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَزِيدَ اللَّيْثِيِّ عَنْ تَمِيمٍ الدَّارِيِّ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِمِثْلِهِ و حَدَّثَنِي أُمَيَّةُ بْنُ بِسْطَامَ حَدَّثَنَا يَزِيدُ يَعْنِي ابْنَ زُرَيْعٍ حَدَّثَنَا رَوْحٌ وَهُوَ ابْنُ الْقَاسِمِ حَدَّثَنَا سُهَيْلٌ عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَزِيدَ سَمِعَهُ وَهُوَ يُحَدِّثُ أَبَا صَالِحٍ عَنْ تَمِيمٍ الدَّارِيِّ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِمِثْلِهِ

Shahih Muslim 82: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abbad al-Makki] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] -dia berkata: saya berkata kepada Suhail- bahwa [Amru] menceritakan kepada kami dari [al-Qa'qa'] dari [bapakmu] dia berkata: dan aku berharap agar satu perawi jatuh dariku, Amru berkata: "Lalu al Qa'qa' berkata: "Saya mendengarnya dari orang yang yang bapakku pernah mendengar darinya -dia adalah temannya di Syam-. Kemudian telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Suhail] dari [Atha' bin Yazid] dari [Tamim ad-Dari] bahwa nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Agama itu adalah nasihat." Kami bertanya, "Nasihat untuk siapa?" Beliau menjawab, "Untuk Allah, kitab-Nya, Rasul-Nya, dan para pemimpin kaum muslimin, serta kaum awam mereka." Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Hatim] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Mahdi] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Suhail bin Abu Shalih] dari [Atha' bin Yazid al-Laitsi] dari [Tamim ad-Dari] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dengan semisalnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Umayyah bin Bistham] telah menceritakan kepada kami [Yazid] -yaitu Ibnu Zurai'- telah menceritakan kepada kami [Rauh] -yaitu Ibnu al-Qasim- telah menceritakan kepada kami [Suhail] dari [Atha' bin Yazid] dia mendengarnya -saat 'Atha menceritakan kepada Abu Shalih- dari [Tamim ad-Dari] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, seperti hadits tersebut."

Sunan Ibnu Majah #82

سنن ابن ماجه ٨٢: حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ حَدَّثَنَا دَاوُدُ بْنُ أَبِي هِنْدٍ عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ قَالَ خَرَجَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى أَصْحَابِهِ وَهُمْ يَخْتَصِمُونَ فِي الْقَدَرِ فَكَأَنَّمَا يُفْقَأُ فِي وَجْهِهِ حَبُّ الرُّمَّانِ مِنْ الْغَضَبِ فَقَالَ بِهَذَا أُمِرْتُمْ أَوْ لِهَذَا خُلِقْتُمْ تَضْرِبُونَ الْقُرْآنَ بَعْضَهُ بِبَعْضٍ بِهَذَا هَلَكَتْ الْأُمَمُ قَبْلَكُمْ قَالَ فَقَالَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَمْرٍو مَا غَبَطْتُ نَفْسِي بِمَجْلِسٍ تَخَلَّفْتُ فِيهِ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا غَبَطْتُ نَفْسِي بِذَلِكَ الْمَجْلِسِ وَتَخَلُّفِي عَنْهُ

Sunan Ibnu Majah 82: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Daud bin Abu Hindun] dari ['Amru bin Syu'aib] dari [Bapaknya] dari [Kakeknya] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam keluar menjumpai para sahabatnya yang sedang berdebat tentang takdir. Maka seakan-akan wajah beliau seperti buah delima karena marah. Beliau lalu bersabda: " Apakah untuk ini kalian diperintahkan, atau beliau mengatakan, "untuk inikah kalian diciptakan! Kalian benturkan sebagian Al Qur'an dengan sebagian yang lain. Karena hal inilah kaum sebelum kalian binasa." Ia (perawi) berkata: "Abdullah bin 'Amru lalu berkata: "Alangkah marahnya diriku pada jiwaku jika tidak menghadiri majlis yang dihadiri Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Dan alangkah marahnya diriku pada jiwaku karena ketidak hadiranku di majlis tersebut."

Grade

Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Hasan,

Shahih Muslim #83

صحيح مسلم ٨٣: حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ نُمَيْرٍ وَأَبُو أُسَامَةَ عَنْ إِسْمَعِيلَ بْنِ أَبِي خَالِدٍ عَنْ قَيْسٍ عَنْ جَرِيرٍ قَالَ بَايَعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى إِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ وَالنُّصْحِ لِكُلِّ مُسْلِمٍ

Shahih Muslim 83: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Numair] dan [Abu Usamah] dari [Ismail bin Abu Khalid] dari [Qais] dari [Jarir] dia berkata: "Aku berbaiat kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam untuk mendirikan shalat, menunaikan zakat dan menasihati setiap muslim."

Sunan Darimi #83

سنن الدارمي ٨٣: أَخْبَرَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ عِكْرِمَةَ قَالَ تُوُفِّيَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ فَحُبِسَ بَقِيَّةَ يَوْمِهِ وَلَيْلَتَهُ وَالْغَدَ حَتَّى دُفِنَ لَيْلَةَ الْأَرْبِعَاءِ وَقَالُوا إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمْ يَمُتْ وَلَكِنْ عُرِجَ بِرُوحِهِ كَمَا عُرِجَ بِرُوحِ مُوسَى فَقَامَ عُمَرُ فَقَالَ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمْ يَمُتْ وَلَكِنْ عُرِجَ بِرُوحِهِ كَمَا عُرِجَ بِرُوحِ مُوسَى وَاللَّهِ لَا يَمُوتُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى يَقْطَعَ أَيْدِيَ أَقْوَامٍ وَأَلْسِنَتَهُمْ فَلَمْ يَزَلْ عُمَرُ يَتَكَلَّمُ حَتَّى أَزْبَدَ شِدْقَاهُ مِمَّا يُوعِدُ وَيَقُولُ فَقَامَ الْعَبَّاسُ فَقَالَ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ مَاتَ وَإِنَّهُ لَبَشَرٌ وَإِنَّهُ يَأْسُنُ كَمَا يَأْسُنُ الْبَشَرُ أَيْ قَوْمِ فَادْفِنُوا صَاحِبَكُمْ فَإِنَّهُ أَكْرَمُ عَلَى اللَّهِ مِنْ أَنْ يُمِيتَهُ إِمَاتَتَيْنِ أَيُمِيتُ أَحَدَكُمْ إِمَاتَةً وَيُمِيتُهُ إِمَاتَتَيْنِ وَهُوَ أَكْرَمُ عَلَى اللَّهِ مِنْ ذَلِكَ أَيْ قَوْمِ فَادْفِنُوا صَاحِبَكُمْ فَإِنْ يَكُ كَمَا تَقُولُونَ فَلَيْسَ بِعَزِيزٍ عَلَى اللَّهِ أَنْ يَبْحَثَ عَنْهُ التُّرَابَ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَاللَّهِ مَا مَاتَ حَتَّى تَرَكَ السَّبِيلَ نَهْجًا وَاضِحًا فَأَحَلَّ الْحَلَالَ وَحَرَّمَ الْحَرَامَ وَنَكَحَ وَطَلَّقَ وَحَارَبَ وَسَالَمَ مَا كَانَ رَاعِي غَنَمٍ يَتَّبِعُ بِهَا صَاحِبُهَا رُءُوسَ الْجِبَالِ يَخْبِطُ عَلَيْهَا الْعِضَاهَ بِمِخْبَطِهِ وَيَمْدُرُ حَوْضَهَا بِيَدِهِ بِأَنْصَبَ وَلَا أَدْأَبَ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ فِيكُمْ أَيْ قَوْمِ فَادْفِنُوا صَاحِبَكُمْ قَالَ وَجَعَلَتْ أُمُّ أَيْمَنَ تَبْكِي فَقِيلَ لَهَا يَا أُمَّ أَيْمَنَ تَبْكِي عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ إِنِّي وَاللَّهِ مَا أَبْكِي عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَلَّا أَكُونَ أَعْلَمُ أَنَّهُ قَدْ ذَهَبَ إِلَى مَا هُوَ خَيْرٌ لَهُ مِنْ الدُّنْيَا وَلَكِنِّي أَبْكِي عَلَى خَبَرِ السَّمَاءِ انْقَطَعَ قَالَ حَمَّادٌ خَنَقَتْ الْعَبْرَةُ أَيُّوبَ حِينَ بَلَغَ هَا هُنَا

Sunan Darimi 83: Telah mengabarkan kepada kami [Sulaiman bin Harb] telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Ayyub] dari ['Ikrimah] ia berkata: " Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam wafat pada hari senin namun jasad beliau belum juga dimakamkan hari itu, malamnya, dan hari esoknya, sehingga dimakamkan pada malam rabu, mereka berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam belum wafat, hanya saja beliau naik (ke langit) dengan ruhnya sebagaimana Musa 'Aalaihissalam dinaikkan, Lalu Umar Radliyallahu'anhu berdiri seraya berkata: "Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam belum wafat, akan tetapi beliau dinaikkan bersama ruhnya (ke langit) sebagaimana Musa 'Aalaihissalam dinaikkan. Demi Allah Subhaanallahu wa Ta'ala, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak meninggal sampai ia memotong tangan-tangan serta lidah-lidah mereka. Umar Radliyallahu'anhu terus berkata (demikian) sampai berbusa kedua sudut mulutnya sebab ancaman dan perkataannya. Kemudian Abbas Radliyallahu'anhu berdiri seraya berkata: "Sungguh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah meninggal dunia, karena beliau adalah manusia biasa, dan beliau berubah sebagaimana berubahnya manusia, maka makamkanlah sahabat kalian, sungguh beliau lebih mulia di sisi Allah Subhaanallahu wa Ta'ala daripada ia diwafatkan dua kali, mungkinkah kalian diwafatkan sekali dan beliau diwafatkan dua kali padahal beliau lebih mulia di sisi Allah Subhaanallahu wa Ta'ala dari mereka? Wahai kaum, makamkanlah sahabat kalian, maka jika beliau seperti apa yang kalian katakan, niscaya tidak sulit bagi Allah Subhaanallahu wa Ta'ala untuk mencarikan tanah pemakamannya. Demi Allah, sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau tidak meninggal sampai meninggalkan manhaj yang jelas, beliau menghalalkan yang halal, mengharamkan yang haram, menikahkan dan menceraikan, berperang dan berdamai. Dan tidak ada seorang penggembala pun yang lebih lelah dan lebih capek mengikuti kambingnya sampai puncak-puncak gunung, ia jatuhkan pohon-pohon berduri dengan tongkatnya, ia perbaiki telaga airnya dengan tangannya, daripada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Sekarang beliau ada diantara kalian, maka makamkanlah sahabat kalian ini". Ia berkata: "Dan Ummu Aiman Radliyallahu'anha pun menangis, lalu ditanyakan kepadanya, 'Wahai Ummu Aiman, apakah kamu menangisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam? ' ia menjawab: 'Demi Allah, aku tidak menangisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Ketahuilah olehmu bahwa aku lebih tahu beliau telah pergi ke negeri yang lebih baik daripada dunia ini, namun aku menangis karena berita langit (wahyu) Telah terputus'. " Hammad Rahimahullah: "Ayyub menangis tersedu-sedu ketika ucapan Ummu Aiman sampai di sini.

Grade

Sunan Darimi #91

سنن الدارمي ٩١: أَخْبَرَنِي أَبُو بَكْرٍ الْمِصْرِيُّ عَنْ سُلَيْمَانَ أَبِي أَيُّوبَ الْخُزَاعِيِّ عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ الْأُمَوِيِّ عَنْ مَعْرُوفِ بْنِ خَرَّبُوذَ الْمَكِّيِّ عَنْ خَالِدِ بْنِ مَعْدَانَ قَالَ دَخَلَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الْأَهْتَمِ عَلَى عُمَرَ بْنِ عَبْدِ الْعَزِيزِ مَعَ الْعَامَّةِ فَلَمْ يُفْجَأْ عُمَرُ إِلَّا وَهُوَ بَيْنَ يَدَيْهِ يَتَكَلَّمُ فَحَمِدَ اللَّهَ وَأَثْنَى عَلَيْهِ ثُمَّ قَالَ أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ اللَّهَ خَلَقَ الْخَلْقَ غَنِيًّا عَنْ طَاعَتِهِمْ آمِنًا لِمَعْصِيَتِهِمْ وَالنَّاسُ يَوْمَئِذٍ فِي الْمَنَازِلِ وَالرَّأْيِ مُخْتَلِفُونَ فَالْعَرَبُ بِشَرِّ تِلْكَ الْمَنَازِلِ أَهْلُ الْحَجَرِ وَأَهْلُ الْوَبَرِ وَأَهْلُ الدَّبَرِ يُحْتَازُ دُونَهُمْ طَيِّبَاتُ الدُّنْيَا وَرَخَاءُ عَيْشِهَا لَا يَسْأَلُونَ اللَّهَ جَمَاعَةً وَلَا يَتْلُونَ لَهُ كِتَابًا مَيِّتُهُمْ فِي النَّارِ وَحَيُّهُمْ أَعْمَى نَجِسٌ مَعَ مَا لَا يُحْصَى مِنْ الْمَرْغُوبِ عَنْهُ وَالْمَزْهُودِ فِيهِ فَلَمَّا أَرَادَ اللَّهُ أَنْ يَنْشُرَ عَلَيْهِمْ رَحْمَتَهُ بَعَثَ إِلَيْهِمْ رَسُولًا مِنْ أَنْفُسِهِمْ { عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ } صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَعَلَيْهِ السَّلَامُ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ فَلَمْ يَمْنَعْهُمْ ذَلِكَ أَنْ جَرَحُوهُ فِي جِسْمِهِ وَلَقَّبُوهُ فِي اسْمِهِ وَمَعَهُ كِتَابٌ مِنْ اللَّهِ نَاطِقٌ لَا يُقَدَّمُ إِلَّا بِأَمْرِهِ وَلَا يُرْحَلُ إِلَّا بِإِذْنِهِ فَلَمَّا أُمِرَ بِالْعَزْمَةِ وَحُمِلَ عَلَى الْجِهَادِ انْبَسَطَ لِأَمْرِ اللَّهِ لَوْثُهُ فَأَفْلَجَ اللَّهُ حُجَّتَهُ وَأَجَازَ كَلِمَتَهُ وَأَظْهَرَ دَعْوَتَهُ وَفَارَقَ الدُّنْيَا تَقِيًّا نَقِيًّا ثُمَّ قَامَ بَعْدَهُ أَبُو بَكْرٍ فَسَلَكَ سُنَّتَهُ وَأَخَذَ سَبِيلَهُ وَارْتَدَّتْ الْعَرَبُ أَوْ مَنْ فَعَلَ ذَلِكَ مِنْهُمْ فَأَبَى أَنْ يَقْبَلَ مِنْهُمْ بَعْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَّا الَّذِي كَانَ قَابِلًا انْتَزَعَ السُّيُوفَ مِنْ أَغْمَادِهَا وَأَوْقَدَ النِّيرَانَ فِي شُعُلِهَا ثُمَّ رَكِبَ بِأَهْلِ الْحَقِّ أَهْلَ الْبَاطِلِ فَلَمْ يَبْرَحْ يُقَطِّعُ أَوْصَالَهُمْ وَيَسْقِي الْأَرْضَ دِمَاءَهُمْ حَتَّى أَدْخَلَهُمْ فِي الَّذِي خَرَجُوا مِنْهُ وَقَرَّرَهُمْ بِالَّذِي نَفَرُوا عَنْهُ وَقَدْ كَانَ أَصَابَ مِنْ مَالِ اللَّهِ بَكْرًا يَرْتَوِي عَلَيْهِ وَحَبَشِيَّةً أَرْضَعَتْ وَلَدًا لَهُ فَرَأَى ذَلِكَ عِنْدَ مَوْتِهِ غُصَّةً فِي حَلْقِهِ فَأَدَّى ذَلِكَ إِلَى الْخَلِيفَةِ مِنْ بَعْدِهِ وَفَارَقَ الدُّنْيَا تَقِيًّا نَقِيًّا عَلَى مِنْهَاجِ صَاحِبِهِ ثُمَّ قَامَ بَعْدَهُ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ فَمَصَّرَ الْأَمْصَارَ وَخَلَطَ الشِّدَّةَ بِاللِّينِ وَحَسَرَ عَنْ ذِرَاعَيْهِ وَشَمَّرَ عَنْ سَاقَيْهِ وَأَعَدَّ لِلْأُمُورِ أَقْرَانَهَا وَلِلْحَرْبِ آلَتَهَا فَلَمَّا أَصَابَهُ قَيْنُ الْمُغِيرَةِ بْنِ شُعْبَةَ أَمَرَ ابْنَ عَبَّاسٍ يَسْأَلُ النَّاسَ هَلْ يُثْبِتُونَ قَاتِلَهُ فَلَمَّا قِيلَ قَيْنُ الْمُغِيرَةِ بْنِ شُعْبَةَ اسْتَهَلَّ يَحْمَدُ رَبَّهُ أَنْ لَا يَكُونَ أَصَابَهُ ذُو حَقٍّ فِي الْفَيْءِ فَيَحْتَجَّ عَلَيْهِ بِأَنَّهُ إِنَّمَا اسْتَحَلَّ دَمَهُ بِمَا اسْتَحَلَّ مِنْ حَقِّهِ وَقَدْ كَانَ أَصَابَ مِنْ مَالِ اللَّهِ بِضْعَةً وَثَمَانِينَ أَلْفًا فَكَسَرَ لَهَا رِبَاعَهُ وَكَرِهَ بِهَا كَفَالَةَ أَوْلَادِهِ فَأَدَّاهَا إِلَى الْخَلِيفَةِ مِنْ بَعْدِهِ وَفَارَقَ الدُّنْيَا تَقِيًّا نَقِيًّا عَلَى مِنْهَاجِ صَاحِبَيْهِ ثُمَّ إِنَّكَ يَا عُمَرُ بُنَيُّ الدُّنْيَا وَلَّدَتْكَ مُلُوكُهَا وَأَلْقَمَتْكَ ثَدْيَيْهَا وَنَبَتَّ فِيهَا تَلْتَمِسُهَا مَظَانَّهَا فَلَمَّا وُلِّيتَهَا أَلْقَيْتَهَا حَيْثُ أَلْقَاهَا اللَّهُ هَجَرْتَهَا وَجَفَوْتَهَا وَقَذِرْتَهَا إِلَّا مَا تَزَوَّدْتَ مِنْهَا فَالْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي جَلَا بِكَ حَوْبَتَنَا وَكَشَفَ بِكَ كُرْبَتَنَا فَامْضِ وَلَا تَلْتَفِتْ فَإِنَّهُ لَا يَعِزُّ عَلَى الْحَقِّ شَيْءٌ وَلَا يَذِلُّ عَلَى الْبَاطِلِ شَيْءٌ أَقُولُ قَوْلِي وَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ لِي وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ قَالَ أَبُو أَيُّوبَ فَكَانَ عُمَرُ بْنُ عَبْدِ الْعَزِيزِ يَقُولُ فِي الشَّيْءِ قَالَ لِيَ ابْنُ الْأَهْتَمِ امْضِ وَلَا تَلْتَفِتْ

Sunan Darimi 91: Telah mengabarkan kepadaku [Abu Bakar Al Mishri] dari [Sulaiman Abu Ayyub Al Khuza'i] dari [Yahya bin Sa'id Al Umawi] dari [Ma'ruf bin Kharrabudz Al Makki] dari [Khalid bin Ma'dan] ia berkata: "[Abdullah bin Al Ahtam] menemui 'Umar bin Abdul 'Aziz bersama masyarakat. Umar belum berbuat apa-apa, tiba-tiba Abdullah bin Al Ahtam Rahimahullah sudah berdiri di depannya dan langsung tampil berbicara, beliau memuji Allah Subhaanallahu wa Ta'ala dan menyanjung-Nya, kemudian ia berkata: " Amma ba'd. Sesungguhnya Allah Subhaanallahu wa Ta'ala menciptakan manusia dan Dia tidak membutuhkan ketaatan mereka, Dia senantiasa aman dari kemaksiatan mereka. Saat itu manusia berada pada tingkatan dan cara pandang yang berbeda-beda, dan bangsa Arab berada pada tingkatan paling bejat. Penduduk kota, penduduk desa dan penduduk pegunungan terhalang dari kebaikan dunia dan kenikmatannya, secara umum mereka tidak kenal meminta kepada Allah Subhaanallahu wa Ta'ala, dan tidak membaca kitab-Nya, mereka yang mati berada di neraka dan mereka yang hidup dalam kondisi buta dari hidayah dan najis, pada mereka sekian banyak persoalan yang menjijikkan dan merisihkan yang jumlahnya tidak terhitung. Ketika Allah Subhaanallahu wa Ta'ala ingin menebarkan rahmat-Nya kepada mereka, Ia utus seorang Rasul dari mereka, yang beliau mempunyai sifat "'AZIIZUN 'ALAIHIM MA ANITTUM HARIISUN 'ALAIKUM BIL MU`MININA RAUFURRAHIIM" (Berat terasa olehnya penderitaan kalian, sangat menginginkan keimanan dan keselamatan bagi kalian, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mu`min) -Qs. At Taubah: 128. Semoga Allah Subhaanallahu wa Ta'ala melimpahkan shalawat, kesejahteraan, rahmat, dan keberkahan-Nya kepadanya. Namun dengan ke semua sifat baik beliau ini, tidak juga menghalangi mereka untuk melukai tubuhnya, menggelarinya gelar buruk pada namanya, padahal ia membawa kitab yang berbicara dari Allah, beliau tidak menyampaikan selain apa yang diperintah-Nya, ia tidak pergi kecuali seijin-Nya. Maka tatkala ia diperintah untuk memantapkan hati, memikul beban jihad, kekuatannya membentang demi melaksanakan perintah Allah Subhaanallahu wa Ta'ala sehingga Allah menampakkan hujjah-Nya dan melestarikan kalimat-Nya, serta menampakkan dakwahnya. Dan beliau meninggal dunia dalam keadaan bertakwa dan bersih. Kemudian Abu Bakar Radliyallahu'anhu menggantikan beliau dan mengikuti sunnahnya, mengambil jalannya, namun (sebagian orang) bangsa Arab murtad atau siapa saja diantara mereka yang berbuat demikian, maka Abu Bakar menolak menerima mereka setelah (wafatnya) Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam selain orang-orang yang mau menerima dirinya menghunus pedang dari sarungnya dan menyalakan api agar tetap dengan suluhnya (menerima kebijakan perangnya), kemudian dengan para pembela kebenaran ia memberantas pemuja kebatilan. Beliau tiada henti melakukan peperangan dan menyirami bumi dengan darah mereka, hingga ia benar-benar mengembalikan mereka ke pangkuan agama yang mereka tinggalkan, dan memantapkan mereka kembali ke dalam ajaran yang mereka singkiri. Dan beliau dapatkan harta Allah (ghanimah) berupa unta-unta muda, yang beliau sampai puas karenanya, serta beliau dapatkan wanita Habasyah yang menyusukan anaknya, yang selanjutnya beliau duga saat kematiannya sebagai penyumbat tenggorokannya. Akhirnya beliau serahkan tugas ini kepada khalifah setelahnya, dan beliau meninggalkan dunia dalam keadaan takwa dan bersih dengan memegang teguh manhaj temannya (Nabi shallallahu 'alaihi wasallam). Kemudian Umar bin Khattab menjadi khalifah setelahnya; ia membangun dan memakmurkan beberapa kota, ia menggabungkan ketegasan dengan kelembutan, ia singsingkan kain lengan dan kain betisnya (maksudnya bekerja keras semaksimal kemampuan), ia atur segala hal yang meruanglingkupi persoalan, dan ia persiapkan semua peralatan berperang, maka ketika budak Mughirah bin Syu`bah Radliyallahu'anhu menikamnya, beliau menyuruh Ibnu Abbas Radliyallahu'anhu untuk bertanya kepada manusia, "Apakah orang-orang telah memastikan sang pembunuhnya?" Ketika ada berita bahwa pembunuhnya adalah "Budak Mughirah bin Syu`bah" ia berteriak keras memuji Tuhannya, karena yang menikamnya bukanlah orang yang mempunyai hak dalam fai` hingga ia dapat berdalih bahwa ia menghalalkan darahnya dengan alasan menghalalkan haknya. Telah Umar hasilkan sekitar delapan puluh ribu lebih harta Allah Subhaanallahu wa Ta'ala, dan bahkan ia jual rumahnya karena beliau khawatir jangan-jangan sebagai tanggungan anak-anaknya. Kemudian ia serahkan harta-harta ini kepada khalifah yang setelahnya, dan ia (Umar Radliyallahu'anhu) meninggalkan dunia dalam keadaan bertakwa dan bersih sesuai dengan manhaj sahabatnya. Kemudian wahai Umar bin Abd Aziz, dunia telah melahirkan kerajaan untukmu dan memberi kedua putingnya kepadamu, dan kamu tumbuh di sana mencari tempat keberadaannya, ketika kamu diberi kekuasaan itu, justru malah kamu lemparkan ke tempat Allah Subhaanallahu wa Ta'ala lemparkan, kamu tinggalkan, kamu anggap hina, dan kamu anggap kotor kecuali yang kau ambil sebagai bekal. Segala puji bagi Allah Subhaanallahu wa Ta'ala, yang kerena sebab-Mu bersihlah dosa kami, tersingkaplah malapetaka kami, maka teruslah engkau berjalan, jangan menoleh, karena tidak ada sesuatu yang mengalahkan yang benar, dan tidak ada sesuatu yang takluk menghadapi kebatilan. Cukuplah aku mengucapkan perkataanku ini, aku memohon ampun kepada Allah Subhaanallahu wa Ta'ala untukku dan untuk kaum mu`minin dan kaum mu`minat". Khalid bin Ma'dan Rahimahullah berkata: "Kemudian Umar bin Abdul Aziz berbicara suatu hal". Ibnu Haitsam berkata kepadaku: "Jalan terus dan jangan menoleh ke belakang. "

Grade

Musnad Ahmad #92

مسند أحمد ٩٢: حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ حَدَّثَنَا أَبِي عَنِ ابْنِ إِسْحَاقَ كَمَا حَدَّثَنِي عَنْهُ نَافِعٌ مَوْلَاهُ قَالَ كَانَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُ إِذَا لَمْ يَكُنْ لِلرَّجُلِ إِلَّا ثَوْبٌ وَاحِدٌ فَلْيَأْتَزِرْ بِهِ ثُمَّ لِيُصَلِّ فَإِنِّي سَمِعْتُ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُ ذَلِكَ وَيَقُولُ لَا تَلْتَحِفُوا بِالثَّوْبِ إِذَا كَانَ وَحْدَهُ كَمَا تَفْعَلُ الْيَهُودُ قَالَ نَافِعٌ وَلَوْ قُلْتُ لَكُمْ إِنَّهُ أَسْنَدَ ذَلِكَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَرَجَوْتُ أَنْ لَا أَكُونَ كَذَبْتُ

Musnad Ahmad 92: Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub] Telah menceritakan kepada kami [bapakku] dari [Ibnu Ishaq] dia berkata: Telah menceritakan kepadaku [Nafi' mantan budak Abdullah] dari [Abdullah], Nafi' berkata: Abdullah Bin Umar berkata: Jika seorang lelaki tidak memiliki pakaian kecuali satu maka hendaklah menggunakan pakaian tersebut seperti mengenakan sarung kemudian laksanakan shalat, karena sesungguhnya aku pernah mendengar [Umar Bin Al Khaththab] berkata demikian, dan dia berkata: "Janganlah kalian berselimut dengan pakaian jika hanya ada satu pakaian saja, sebagaimana yang dilakukan oleh orang-orang Yahudi." Nafi' berkata: "Seandainya aku katakan kepada kalian bahwa Abdullah Bin Umar telah menyandarkannya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, maka aku berharap bahwa aku tidak dusta."

Grade

Shahih Muslim #115

صحيح مسلم ١١٥: حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَأَبُو كُرَيْبٍ قَالَا حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا قَرَأَ ابْنُ آدَمَ السَّجْدَةَ فَسَجَدَ اعْتَزَلَ الشَّيْطَانُ يَبْكِي يَقُولُ يَا وَيْلَهُ وَفِي رِوَايَةِ أَبِي كُرَيْبٍ يَا وَيْلِي أُمِرَ ابْنُ آدَمَ بِالسُّجُودِ فَسَجَدَ فَلَهُ الْجَنَّةُ وَأُمِرْتُ بِالسُّجُودِ فَأَبَيْتُ فَلِي النَّارُ حَدَّثَنِي زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا وَكِيعٌ حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ بِهَذَا الْإِسْنَادِ مِثْلَهُ غَيْرَ أَنَّهُ قَالَ فَعَصَيْتُ فَلِي النَّارُ

Shahih Muslim 115: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] dan [Abu Kuraib] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dari [al-A'masy] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apabila manusia membaca surat as-Sajdah, lalu dia sujud, maka setan menjauh menyendiri untuk menangis seraya berkata: 'Celakalah'." Dan dalam riwayat Abu Kuraib, "Celakalah aku, manusia disuruh bersujud maka mereka bersujud sehingga dia mendapatkan surga, sedangkan aku disuruh bersujud, lalu aku enggan, sehingga aku mendapatkan neraka'." Telah menceritakan kepadaku [Zuhair bin Harb] telah menceritakan kepada kami [Waki'] telah menceritakan kepada kami [al-A'masy] dengan sanad ini semisalnya, hanya saja dia menyebutkan, 'Lalu aku durhaka sehingga aku mendapatkan neraka'."