Hadits Tentang Umat Terdahulu

Musnad Ahmad #23334

مسند أحمد ٢٣٣٣٤: حَدَّثَنَا عَبْدُ الصَّمَدِ قَالَ حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ هَوْذَةَ الْقُرَيْعِيُّ قَالَ حَدَّثَنِي عَمْرُو بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَنَّ أُمَّ هِلَالٍ حَدَّثَتْهُ أَنَّهَا سَمِعَتْ عَائِشَةَ تَقُولُ مَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَأَى غَيْمًا إِلَّا رَأَيْتُ فِي وَجْهِهِ الْهَيْجَ فَإِذَا مَطَرَتْ سَكَنَ

Musnad Ahmad 23334: Telah menceritakan kepada kami [Abdush Shomad] berkata: Telah menceritakan kepada kami [Ubaidillah bin Haudzah Al-Quray'i] berkata: Telah menceritakan kepadaku [Amru bin Abdurrahman] bahwa [Ummu Hillal] telah menceritakan kepadanya, bahwa dia telah mendengar [Aisyah] berkata: "Tidaklah saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. ketika melihat awan mendung kecuali saya melihat pada wajahnya kegelisahan, dan bila telah turun hujan baru beliau tenang."

Grade

Musnad Ahmad #23363

مسند أحمد ٢٣٣٦٣: حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ عُمَرَ قَالَ حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ هَوْذَةَ عَنْ عَمْرِو بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ عَمَّتِهِ أَنَّهَا حَدَّثَتْهَا عَائِشَةُ قَالَتْ مَا رَأَيْتُ فِي وَجْهِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَيْجًا حَتَّى يَرَى غَيْمًا فَإِذَا أَمْطَرَ ذَلِكَ الْغَيْمُ ذَهَبَ ذَلِكَ الْهَيْجُ

Musnad Ahmad 23363: Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Umar] berkata: Telah menceritakan kepada kami [Ubaidillah bin Haudzah], dari [Amru bin Abdurrahman], dari [bibinya], bahwa [Aisyah] pernah bercerita kepadanya, dia berkata: 'Saya tidak pernah melihat wajah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. begitu gelisah hingga beliau melihat awan mendung. Dan bila awan mendung tersebut telah menurunkan hujan, kegelisahan itupun hilang.'"

Grade

Musnad Ahmad #23372

مسند أحمد ٢٣٣٧٢: حَدَّثَنَا هَاشِمٌ حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ يَعْنِي شَيْبَانَ عَنْ هِلَالِ بْنِ أَبِي حُمَيْدٍ الْأَنْصَارِيِّ عَنْ عُرْوَةَ بْنِ الزُّبَيْرِ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي مَرَضِهِ الَّذِي لَمْ يَقُمْ مِنْهُ لَعَنَ اللَّهُ الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى فَإِنَّهُمْ اتَّخَذُوا قُبُورَ أَنْبِيَائِهِمْ مَسَاجِدَ قَالَتْ وَلَوْلَا ذَلِكَ أُبْرِزَ قَبْرُهُ غَيْرَ أَنَّهُ خَشِيَ أَنْ يُتَّخَذَ مَسْجِدًا

Musnad Ahmad 23372: Telah menceritakan kepada kami [Hasyim], telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah, yaitu Syaiban], dari [Hilal bin Abi Humaid Al-Anshari], dari [Urwah bin Az-Zubair], dari [Aisyah] berkata: "Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. sakit dan tidak bisa bangun darinya beliau bersabda: 'Sungguh Allah akan melaknat orang-orang Yahudi dan Nashrani, karena mereka telah menjadikan kuburan para nabi mereka sebagai masjid.'" (Aisyah RAH) Berkata: "Kalaulah bukan karena hal itu, pasti kuburannya akan ditampakkan (tidak di pagar), tapi karena khawatir bila (kuburannya) dijadikan masjid."

Grade

Musnad Ahmad #23393

مسند أحمد ٢٣٣٩٣: حَدَّثَنَا عَفَّانُ قَالَ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ حَدَّثَنَا نَافِعٌ قَالَ حَدَّثَتْنِي سَائِبَةُ مَوْلَاةٌ لِلْفَاكِهِ بْنِ الْمُغِيرَةِ قَالَتْ دَخَلْتُ عَلَى عَائِشَةَ فَرَأَيْتُ فِي بَيْتِهَا رُمْحًا مَوْضُوعًا قُلْتُ يَا أُمَّ الْمُؤْمِنِينَ مَا تَصْنَعُونَ بِهَذَا الرُّمْحِ قَالَتْ هَذَا لِهَذِهِ الْأَوْزَاغِ نَقْتُلُهُنَّ بِهِ فَإِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَدَّثَنَا أَنَّ إِبْرَاهِيمَ عَلَيْهِ الصَّلَاة وَالسَّلَامُ حِينَ أُلْقِيَ فِي النَّارِ لَمْ تَكُنْ فِي الْأَرْضِ دَابَّةٌ إِلَّا تُطْفِئُ النَّارَ عَنْهُ غَيْرَ الْوَزَغِ كَانَ يَنْفُخُ عَلَيْهِ فَأَمَرَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِقَتْلِهِ

Musnad Ahmad 23393: Telah menceritkan kepada kami [Affan], dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Jarir], telah menceritakan kepada kami [Nafi'], dia berkata: telah menceritakan kepadaku [Saibah, pembantunya Fakih bin Al-Mughirah], dia berkata: "Saya menemui [Aisyah] dan saya melihat ada tombak yang tergeletak, saya berkata: 'Wahai Ummul Mukminin! apa yang kamu perbuat dengan tombak ini?" Aisyah berkata: "Tombak ini adalah untuk membunuh tokek (cecak) karena sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. pernah bercerita kepada kami bahwa Ibrahim AS. ketika dilempar ke dalam kobaran api tidak ada binatang di bumi melainkan mereka berusaha memadamkan api tersebut, kecuali tokek (cecak). Dia meniup kobaran api untuk mencelakai Ibrohim AS. Oleh karena itu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. memerintahkan kami untuk membunuhnya."

Grade

Musnad Ahmad #23426

مسند أحمد ٢٣٤٢٦: حَدَّثَنَا أَبُو الْمُغِيرَةِ قَالَ حَدَّثَنَا الْأَوْزَاعِيُّ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو عُبَيْدٍ قَالَ قَالَتْ عَائِشَةُ دَخَلَ عَلَيَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِسَرِفَ وَقَدْ نَفِسْتُ وَأَنَا مُنَكِّسَةٌ فَقَالَ لِي أَنَفِسْتِ فَقُلْتُ نَعَمْ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلَا أَحْسِبُ النِّسَاءَ خُلِقْنَ إِلَّا لِلشَّرِّ فَقَالَ لَا وَلَكِنَّهُ شَيْءٌ ابْتُلِيَ بِهِ نِسَاءُ بَنِي آدَمَ

Musnad Ahmad 23426: Telah menceritakan kepada kami [Abu Al-Mughirah], dia berkata: telah menceritakan kepadaku [Al-Auza'i], dia berkata: telah menceritakan kepadaku [Abu Ubaid], dia berkata: [Aisyah] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sering menemuiku dan saya sedang haidl dan saya menutup kepalaku, lalu beliau bersabda kepadaku: "Apakah engkau sedang haidl?." Saya menjawab: "Ya." Saya (Aisyah) berkata: "Benar ya Rasulullah, dan setahuku para wanita tidak dicipta kecuali untuk kejelekan." Kontan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Bukan begitu, akan tetapi dengan haidh itulah Allah menguji para wanita dari keturunan Adam."

Grade

Musnad Ahmad #23432

مسند أحمد ٢٣٤٣٢: حَدَّثَنَا بِشْرُ بْنُ شُعَيْبٍ قَالَ حَدَّثَنِي أَبِي عَنْ الزُّهْرِيِّ قَالَ أَخْبَرَنِي عُرْوَةُ بْنُ الزُّبَيْرِ أَنَّ عَائِشَةَ زَوْجَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ كَسَفَتْ الشَّمْسُ فِي حَيَاةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَخَرَجَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى الْمَسْجِدِ فَقَامَ فَكَبَّرَ وَصَفَّ النَّاسُ وَرَاءَهُ فَكَبَّرَ وَاقْتَرَأَ قِرَاءَةً طَوِيلَةً ثُمَّ كَبَّرَ فَرَكَعَ رُكُوعًا طَوِيلًا ثُمَّ قَالَ سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ فَقَامَ وَلَمْ يَسْجُدْ فَاقْتَرَأَ قِرَاءَةً طَوِيلَةً هِيَ أَدْنَى مِنْ الْقِرَاءَةِ الْأُولَى ثُمَّ كَبَّرَ وَرَكَعَ رُكُوعًا طَوِيلًا هُوَ أَدْنَى مِنْ الرُّكُوعِ الْأَوَّلِ ثُمَّ قَالَ سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ ثُمَّ سَجَدَ ثُمَّ فَعَلَ فِي الرَّكْعَةِ الْأُخْرَى مِثْلَ ذَلِكَ فَاسْتَكْمَلَ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ وَأَرْبَعَ سَجَدَاتٍ وَانْجَلَتْ الشَّمْسُ قَبْلَ أَنْ يَنْصَرِفَ ثُمَّ قَامَ فَأَثْنَى عَلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ بِمَا هُوَ أَهْلُهُ ثُمَّ قَالَ إِنَّمَا هُمَا آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ لَا يَنْخَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلَا لِحَيَاتِهِ فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُمَا فَافْزَعُوا لِلصَّلَاةِ وَكَانَ كَثِيرُ بْنُ عَبَّاسٍ يُحَدِّثُ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَبَّاسٍ كَانَ يُحَدِّثُ عَنْ صَلَاةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ كَسَفَتْ الشَّمْسُ مِثْلَ مَا حَدَّثَ عُرْوَةُ عَنْ عَائِشَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقُلْتُ لِعُرْوَةَ فَإِنَّ أَخَاكَ يَوْمَ كَسَفَتْ الشَّمْسُ بِالْمَدِينَةِ لَمْ يَزِدْ عَلَى رَكْعَتَيْنِ مِثْلَ صَلَاةِ الصُّبْحِ فَقَالَ أَجَلْ إِنَّهُ أَخْطَأَ السُّنَّةَ

Musnad Ahmad 23432: Telah menceritakan kepada kami [Bisyr bin Syu'aib], dia berkata: telah menceritakan kepadaku [ayahku], dari [Az-Zuhri], dia berkata: telah mengabarkan kepadaku [Urwah bin Az-Zubair], bahwa [Aisyah, istri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam] berkata: "Pada masa hidup Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah terjadi gerhana matahari, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pergi ke masjid, kemudian beliau berdiri dan bertakbir, dan orang-orang pun ikut baris di belakangnya, lalu beliau bertakbir dan membaca dengan bacaan yang panjang, kemudian beliau bertakbir dan ruku' dengan ruku' yang panjang, kemudian beliau mengucapkan: "SAMIALLAHU LIMAN HAMIDAH (Allah Maha Mendengar untuk orang yang memuji-Nya)." Lalu beliau berdiri (kembali) tapi beliau tidak sujud. Kemudian beliau membaca bacaan yang panjang. Tapi, lebih pendek dari bacaan pertama. Lalu beliau bertakbir dan ruku' dengan ruku' yang panjang. Tapi, lebih pendek dari ruku' yang pertama. Kemudian beliau bersabda: "SAMIALLAHU LIMAN HAMIDAH RABBANAA LAKAL HAMDU (Allah Maha Mendengar untuk orang yang memuji-Nya, ya Tuhan kami, milik-Mu lah segala pujian)." Kemudian beliau sujud dan melakukan hal yang serupa pada rekaat yang lain, lalu beliau melengkapinya hingga empat rekaat dan empat sujud. Akhirnya, matahari pun kembali tampak sebelum beliau berpaling. Kemudian beliau berdiri dan memuji Allah AzzaWaJalla dengan pujian yang Ia miliki. Kemudian beliau bersabda: "Matahari dan bulan adalah dua tanda dari tanda-tanda kekuasaan Allah AzzaWaJalla, keduanya tidak terjadi gerhana hanya karena kematian atau kehidupan seseorang. Maka bila kalian melihat keduanya (terjadi gerhana), bersegeralah untuk shalat." [Katsir bin Abbas] menceritakan bahwa [Abdullah bin Abbas] bercerita mengenai shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ketika terjadi gerhana matahari seperti apa yang diceritakan oleh Urwah dari Aisyah, istri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Lalu saya berkata kepada Urwah: "Ketika terjadi gerhana matahari, saudaramu di Madinah tidak menambah dua rekaat seperti shalat shubuh." (Urwah) menjawab: "Benar, dan dia (menyelisihi) sunnah."

Grade

Musnad Ahmad #23442

مسند أحمد ٢٣٤٤٢: حَدَّثَنَا أَبُو الْيَمَانِ قَالَ أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ قَالَ قَالَ عُرْوَةُ بْنُ الزُّبَيْرِ إِنَّ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ صَحِيحٌ يَقُولُ إِنَّهُ لَمْ يُقْبَضْ نَبِيٌّ قَطُّ حَتَّى يَرَى مَقْعَدَهُ مِنْ الْجَنَّةِ ثُمَّ يَحْيَا فَلَمَّا اشْتَكَى وَحَضَرَهُ الْقَبْضُ وَرَأْسُهُ عَلَى فَخْذِ عَائِشَةَ غُشِيَ عَلَيْهِ فَلَمَّا أَفَاقَ شَخَصَ بَصَرُهُ نَحْوَ سَقْفِ الْبَيْتِ ثُمَّ قَالَ اللَّهُمَّ الرَّفِيقَ الْأَعْلَى قَالَتْ عَائِشَةُ فَقُلْتُ إِنَّهُ حَدِيثُهُ الَّذِي كَانَ يُحَدِّثُنَا وَهُوَ صَحِيحٌ

Musnad Ahmad 23442: Telah menceritakan kepada kami [Abu Al-Yaman], dia berkata: telah mengabarkan kepada kami [Syu'aib], dari [Az-Zuhry], dia berkata: berkata ' [Urwah bin Az-Zubair], bahwa [Aisyah] berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, (dan haditsnya adalah shahih), beliau bersabda: "Tidaklah seorang Nabi pun dicabut nyawanya hingga ia melihat tempatnya di surga kemudian di hidupkan. Tatkala beliau merasa kurang sehat, dan ajal terasa telah hadir, kepala beliau berada di atas paha Aisyah, dan beliau pingsan. Lalu ketika beliau telah sadarkan diri, pandangannya menerawang ke atap rumah, kemudian beliau bersabda: "ALLAHUMMA ARRAFIQIL A'LAA (Ya Allah, perjumpakanlah kami dengan kekasihku tertinggi)." Aisyah berkata: "Sesungguhnya hadits yang telah diceritakan kepada kami adalah shahih."

Grade

Musnad Ahmad #23509

مسند أحمد ٢٣٥٠٩: حَدَّثَنَا عَفَّانُ قَالَ حَدَّثَنَا وُهَيْبٌ حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُحِرَ لَهُ حَتَّى كَانَ يُخَيَّلُ إِلَيْهِ أَنَّهُ يَصْنَعُ الشَّيْءَ وَلَمْ يَصْنَعْ حَتَّى إِذَا كَانَ ذَاتَ يَوْمٍ رَأَيْتُهُ يَدْعُو فَقَالَ شَعَرْتُ أَنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ قَدْ أَفْتَانِي فِيمَا اسْتَفْتَيْتُهُ فِيهِ فَقَالَ أَتَانِي رَجُلَانِ فَقَعَدَ أَحَدُهُمَا عِنْدَ رَأْسِي وَالْآخَرُ عِنْدَ رِجْلِي فَقَالَ أَحَدُهُمَا مَا وَجَعُ الرَّجُلِ قَالَ الْآخَرُ مَطْبُوبٌ قَالَ مَنْ طَبَّهُ قَالَ لَبِيدُ بْنُ الْأَعْصَمِ قَالَ فِي مَاذَا قَالَ فِي مُشْطٍ وَمُشَاطَةٍ وَجُبِّ أَوْ جُفِّ طَلْعَةِ ذَكَرٍ قَالَ فَأَيْنَ هُوَ قَالَ فِي ذِي أَرْوَانَ قَالَ فَانْطَلَقَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمَّا رَجَعَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَخْبَرَ عَائِشَةَ قَالَ وَكَأَنَّ نَخْلَهَا رُءُوسُ الشَّيَاطِينِ وَكَأَنَّ مَاءَهَا نُقَاعَةُ الْحِنَّاءِ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ فَأَخْرَجْتَهُ لِلنَّاسِ فَقَالَ أَمَّا اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ فَقَدْ شَفَانِي وَخَشِيتُ أَنْ أُثَوِّرَ عَلَى النَّاسِ مِنْهُ شَرًّا

Musnad Ahmad 23509: Telah menceritakan kepada kami [Affan], dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Wuhaib], telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Urwah], dari [ayahnya], dari [Aisyah], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah disihir hingga terbayang oleh beliau seolah-olah melakukan sesuatu padahal beliau tidak melakukannya. Hingga suatu hari saya melihat beliau berdoa seraya bersabda: "Wahai Aisyah! Telah kurasakan bahwa Allah AzzaWaJalla memberi fatwa kepadaku tentang sesuatu yang saya meminta fatwa kepada-Nya." Beliau bersabda: "Telah datang kepadaku dua orang laki-laki, salah satu dari keduanya duduk di kepalaku dan yang lain duduk di kedua kakiku, maka yang duduk di kepalaku berkata kepada yang duduk di kedua kakiku atau yang duduk di kedua kakiku berkata kepada yang duduk di kepalaku: 'Sakit apa laki-laki ini? ' laki-laki kedua menjawab: 'Dia terkena sihir.' Laki-laki pertama bertanya: 'Siapa yang menyihirnya? ' laki-laki kedua menjawab: 'Lubaid bin Al-A'shom.' Laki-laki pertama bertanya: 'Dengan apa ia menyihirnya? ' Laki-laki kedua menjawab: 'Dengan sehelai bulu rambut (bekas sisiran Nabi), dan mayang serbuk kurma jantan.' Laki-laki pertama bertanya: 'Dimana ia berada? ' laki-laki kedua menjawab: 'Di sumur Arwan.'" Aisyah berkata: "Selanjutnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam datang ke sumur tersebut dan tatkala pulang beliau mengabarkan kepada Aisyah seraya bersabda: 'Pohon kurmanya seperti kepala setan dan air sumur tersebut warnanya merah seperti pohon pacar.'" Aisyah berkata: "Wahai Rasulullah! Si tukang sihir itu akan engkau pertontonkan kepada orang-orang?" Rasulullah bersabda: "Tidak, yang penting Allah telah menyembuhkanku, dan saya tidak senang untuk dendam atas kejahatan orang lain dengan sebuah kejelekan."

Grade

Musnad Ahmad #23589

مسند أحمد ٢٣٥٨٩: حَدَّثَنَا أَبُو سَلَمَةَ عَنْ مَالِكِ بْنِ أَنَسٍ عَنْ سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيِّ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَ سَأَلْتُ عَائِشَةَ فَقُلْتُ كَيْفَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي فِي رَمَضَانَ قَالَتْ كَانَتْ صَلَاتُهُ فِي رَمَضَانَ وَغَيْرِ رَمَضَانَ وَاحِدَةً كَانَ يُصَلِّي إِحْدَى عَشْرَةَ رَكْعَةً يُصَلِّي أَرْبَعًا فَلَا تَسْأَلْ عَنْ حُسْنِهِنَّ وَطُولِهِنَّ ثُمَّ يُصَلِّي أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ فَلَا تَسْأَلْ عَنْ حُسْنِهِنَّ وَطُولِهِنَّ ثُمَّ يُصَلِّي ثَلَاثَ رَكَعَاتٍ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ تَنَامُ قَبْلَ أَنْ تُوتِرَ فَقَالَ إِنَّ عَيْنَيَّ تَنَامَانِ وَقَلْبِي لَا يَنَامُ

Musnad Ahmad 23589: Telah menceritakan kepada kami [Abu Salamah], dari [Malik bin Anas], dari [Sa'id Al-Maqbury], dari [Abu Salamah bin Abdurrohman], dia berkata: saya bertanya kepada [Aisyah], saya mengatakan: bagaimana (shalat malam) Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pada bulan Ramadhan? Aisyah menjawab: shalat (malam) Rasulullah pada bulan Romadhan dan selain bulan romadhan adalah sama, Beliau shalat sebelas rakaat, Beliau shalat empat rakaat, jangan tanyakan kebagusan dan panjangnya, kemudian Beliau shalat empat rakaat, jangan tanyakan kebagusan dan panjangnya, kemudian Beliau shalat tiga rakaat. Saya (Aisyah) Berkata: wahai Rasulullah, engkau tidur sebelum melaksanakan witir? Beliau bersabda: "Memang kedua mataku tidur, namun hatiku tidak tidur."

Grade

Musnad Ahmad #23620

مسند أحمد ٢٣٦٢٠: حَدَّثَنَا سُرَيْجٌ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي الزِّنَادِ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ الْحَارِثِ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ جَعْفَرِ بْنِ الزُّبَيْرِ عَنْ عُرْوَةَ بْنِ الزُّبَيْرِ أَنَّ عَائِشَةَ قَالَتْ إِنَّ أَمْدَادَ الْعَرَبِ كَثُرُوا عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى غَمُّوهُ وَقَامَ إِلَيْهِ الْمُهَاجِرُونَ يَفْرِجُونَ دُونَهُ حَتَّى قَامَ عَلَى عَتَبَةِ عَائِشَةَ فَرَهِقُوهُ فَأَسْلَمَ رِدَاءَهُ فِي أَيْدِيهِمْ وَوَثَبَ عَلَى الْعَتَبَةِ فَدَخَلَ وَقَالَ اللَّهُمَّ الْعَنْهُمْ فَقَالَتْ عَائِشَةُ يَا رَسُولَ اللَّهِ هَلَكَ الْقَوْمُ فَقَالَ كَلَّا وَاللَّهِ يَا بِنْتَ أَبِي بَكْرٍ لَقَدْ اشْتَرَطْتُ عَلَى رَبِّي عَزَّ وَجَلَّ شَرْطًا لَا خُلْفَ لَهُ فَقُلْتُ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ أَضِيقُ بِمَا يَضِيقُ بِهِ الْبَشَرُ فَأَيُّ الْمُؤْمِنِينَ بَدَرَتْ إِلَيْهِ مِنِّي بَادِرَةٌ فَاجْعَلْهَا لَهُ كَفَّارَةً

Musnad Ahmad 23620: Telah menceritakan kepada kami [Suraij], telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abi Zinad], dari [Abdurrahman bin Harits], dari [Muhammad bin Ja'far bin Zuber], dari [Urwah bin Zubair] bahwasanya [Aisyah] berkata: "Sekelompok orang Arab mengerumuni Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam hingga membuat beliau sedih. Kemudian orang-orang muhajirin pun melapangkan untuknya hingga beliau dapat berdiri di daun pintu Aisyah dan merekapun (orang-orang Arab) membodoh-bodohkan beliau, kemudian beliau menyerahkan selendangnya kepada mereka dan beliau lompat bergegas untuk masuk. Beliau bersabda: "Ya Allah, laknatlah mereka." Aisyah berkata: "Wahai Rasulullah! Apakah kaum tersebut telah celaka?." Beliau bersabda: "Tidak, demi Allah wahai anak perempuan Abu Bakar. Sungguh aku telah mensyaratkan kepada Tuhan-ku AzzaWaJalla sebuah syarat yang tidak akan terelakkan." Lalu saya (Rasulullah) bersabda: "Sesungguhnya aku adalah manusia, aku pernah jengkel sebagaimana manusia juga pernah jengkel. Maka siapapun orang beriman yang pernah aku jengkel terhadapnya, maka anggaplah hal itu sebagai kafarah (penghapus dosa) baginya."

Grade