Hadits Tentang Umat Terdahulu

Musnad Ahmad #17672

مسند أحمد ١٧٦٧٢: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ قَالَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ سِمَاكِ بْنِ حَرْبٍ قَالَ سَمِعْتُ النُّعْمَانَ بْنَ بَشِيرٍ يَخْطُبُ يَقُولُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْطُبُ يَقُولُ أَنْذَرْتُكُمْ النَّارَ أَنْذَرْتُكُمْ النَّارَ أَنْذَرْتُكُمْ النَّارَ حَتَّى لَوْ أَنَّ رَجُلًا كَانَ بِالسُّوقِ لَسَمِعَهُ مِنْ مَقَامِي هَذَا قَالَ حَتَّى وَقَعَتْ خَمِيصَةٌ كَانَتْ عَلَى عَاتِقِهِ عِنْدَ رِجْلَيْهِ

Musnad Ahmad 17672: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Simak bin Harb] ia berkata: aku mendengar [An Nu'man bin Basyir] berkhutbah seraya berkata: "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkhutbah, beliau bersabda: "Aku ingatkan kalian akan (dahsyatnya) neraka, aku ingatkan kalian akan (dahsyatnya) neraka, aku ingatkan kalian akan (dahsyatnya) neraka. Seandainya seseorang berada di pasar, niscaya ia akan mendengarnya dari tempatku ini." Simak berkata: "Sehingga khamishah (kain yang ada campuran sutera) yang ada di pundak beliau jatuh ke kakinya."

Grade

Musnad Ahmad #17673

مسند أحمد ١٧٦٧٣: حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا إِسْرَائِيلُ عَنْ سِمَاكِ بْنِ حَرْبٍ أَنَّهُ سَمِعَ النُّعْمَانَ بْنَ بَشِيرٍ يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْذَرْتُكُمْ النَّارَ أَنْذَرْتُكُمْ النَّارَ حَتَّى لَوْ كَانَ رَجُلٌ كَانَ فِي أَقْصَى السُّوقِ سَمِعَهُ وَسَمِعَ أَهْلُ السُّوقِ صَوْتَهُ وَهُوَ عَلَى الْمِنْبَرِ

Musnad Ahmad 17673: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] telah mengabarkan kepada kami [Isra'il] dari [Simak bin Harb] bahwa ia mendengar [An Nu'man bin Basyir] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Aku peringatkan kalian akan (dahsyatnya) neraka, aku peringatkan kalian akan (dahsyatnya) neraka' sampai-sampai jika ada orang yang ada di ujung pasar, maka ia dan seluruh penghuni pasar akan dapar mendengarnya, sedangkan beliau di atas mimbar."

Grade

Musnad Ahmad #17685

مسند أحمد ١٧٦٨٥: حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ مُجَالِدٍ عَنِ الشَّعْبِيِّ سَمِعَهُ مِنْ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيرٍ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَثَلُ الْمُدَّهِنِ وَالْوَاقِعِ فِي حُدُودِ اللَّهِ قَالَ سُفْيَانُ مَرَّةً الْقَائِمِ فِي حُدُودِ اللَّهِ مَثَلُ ثَلَاثَةٍ رَكِبُوا فِي سَفِينَةٍ فَصَارَ لِأَحَدِهِمْ أَسْفَلُهَا وَأَوْعَرُهَا وَشَرُّهَا فَكَانَ يَخْتَلِفُ وَثَقُلَ عَلَيْهِ كُلَّمَا مَرَّ فَقَالَ أَخْرِقُ خَرْقًا يَكُونُ أَهْوَنَ عَلَيَّ وَلَا يَكُونُ مُخْتَلَفِي عَلَيْهِمْ فَقَالَ بَعْضُهُمْ إِنَّمَا يَخْرِقُ فِي نَصِيبِهِ وَقَالَ آخَرُونَ لَا فَإِنْ أَخَذُوا عَلَى يَدَيْهِ نَجَا وَنَجَوْا وَإِنْ تَرَكُوهُ هَلَكَ وَهَلَكُوا

Musnad Ahmad 17685: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Mujalid] dari [Asy Sya'bi] ia mendengarnya dari [An Nu'man bin Basyir] berkata: "Aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Perumpamaan orang yang diam (dari mencegah kemungkaran) dan mereka yang melanggar hukum-hukum Allah -sekali waktu Sufyan menyebutkan- orang yang menegakkan hudud Allah, seperti tiga orang yang berlayar di atas perahu. Maka satu dari mereka berada di bawah, tempat yang paling berbahaya dan juga tempat yang paling buruk. Kemudian ia pun berselisih dan merasa berat setiap kali melewati orang yang di atasnya. Maka ia pun berkata: 'Sekiranya aku membuat satu lubang, maka akan mempermudah aku dan tidak akan membuat mereka susah.' Kemudian sebagian mereka berkata: '(Biarkan saja) dia hanya melubangi bagiannya.' Kemudian yang lain berkata: 'Tidak.' Jika mereka mencegahnya maka ia akan selamat, dan semuanya pun ikut selamat. Namun jika mereka membiarkannya, niscaya ia akan binasa dan semuanya pun akan binasa."

Grade

Musnad Ahmad #17691

مسند أحمد ١٧٦٩١: حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ عَبْدِ الْكَرِيمِ بْنِ مَعْقِلِ بْنِ مُنَبِّهٍ حَدَّثَنِي عَبْدُ الصَّمَدِ يَعْنِي ابْنَ مَعْقِلٍ قَالَ سَمِعْتُ وَهْبًا يَقُولُ حَدَّثَنِي النُّعْمَانُ بْنُ بَشِيرٍ أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَذْكُرُ الرَّقِيمَ فَقَالَ إِنَّ ثَلَاثَةً كَانُوا فِي كَهْفٍ فَوَقَعَ الْجَبَلُ عَلَى بَابِ الْكَهْفِ فَأُوصِدَ عَلَيْهِمْ قَالَ قَائِلٌ مِنْهُمْ تَذَاكَرُوا أَيُّكُمْ عَمِلَ حَسَنَةً لَعَلَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ بِرَحْمَتِهِ يَرْحَمُنَا فَقَالَ رَجُلٌ مِنْهُمْ قَدْ عَمِلْتُ حَسَنَةً مَرَّةً كَانَ لِي أُجَرَاءُ يَعْمَلُونَ فَجَاءَنِي عُمَّالٌ لِي فَاسْتَأْجَرْتُ كُلَّ رَجُلٍ مِنْهُمْ بِأَجْرٍ مَعْلُومٍ فَجَاءَنِي رَجُلٌ ذَاتَ يَوْمٍ وَسَطَ النَّهَارِ فَاسْتَأْجَرْتُهُ بِشَطْرِ أَصْحَابِهِ فَعَمِلَ فِي بَقِيَّةِ نَهَارِهِ كَمَا عَمِلَ كُلُّ رَجُلٍ مِنْهُمْ فِي نَهَارِهِ كُلِّهِ فَرَأَيْتُ عَلَيَّ فِي الزِّمَامِ أَنْ لَا أُنْقِصَهُ مِمَّا اسْتَأْجَرْتُ بِهِ أَصْحَابَهُ لِمَا جَهِدَ فِي عَمَلِهِ فَقَالَ رَجُلٌ مِنْهُمْ أَتُعْطِي هَذَا مِثْلَ مَا أَعْطَيْتَنِي وَلَمْ يَعْمَلْ إِلَّا نِصْفَ نَهَارٍ فَقُلْتُ يَا عَبْدَ اللَّهِ لَمْ أَبْخَسْكَ شَيْئًا مِنْ شَرْطِكَ وَإِنَّمَا هُوَ مَالِي أَحْكُمُ فِيهِ مَا شِئْتُ قَالَ فَغَضِبَ وَذَهَبَ وَتَرَكَ أَجْرَهُ قَالَ فَوَضَعْتُ حَقَّهُ فِي جَانِبٍ مِنْ الْبَيْتِ مَا شَاءَ اللَّهُ ثُمَّ مَرَّتْ بِي بَعْدَ ذَلِكَ بَقَرٌ فَاشْتَرَيْتُ بِهِ فَصِيلَةً مِنْ الْبَقَرِ فَبَلَغَتْ مَا شَاءَ اللَّهُ فَمَرَّ بِي بَعْدَ حِينٍ شَيْخًا ضَعِيفًا لَا أَعْرِفُهُ فَقَالَ إِنَّ لِي عِنْدَكَ حَقًّا فَذَكَّرَنِيهِ حَتَّى عَرَفْتُهُ فَقُلْتُ إِيَّاكَ أَبْغِي هَذَا حَقُّكَ فَعَرَضْتُهَا عَلَيْهِ جَمِيعَهَا فَقَالَ يَا عَبْدَ اللَّهِ لَا تَسْخَرْ بِي إِنْ لَمْ تَصَدَّقْ عَلَيَّ فَأَعْطِنِي حَقِّي قَالَ وَاللَّهِ لَا أَسْخَرُ بِكَ إِنَّهَا لَحَقُّكَ مَا لِي مِنْهَا شَيْءٌ فَدَفَعْتُهَا إِلَيْهِ جَمِيعًا اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتُ فَعَلْتُ ذَلِكَ لِوَجْهِكَ فَافْرُجْ عَنَّا قَالَ فَانْصَدَعَ الْجَبَلُ حَتَّى رَأَوْا مِنْهُ وَأَبْصَرُوا قَالَ الْآخَرُ قَدْ عَمِلْتُ حَسَنَةً مَرَّةً كَانَ لِي فَضْلٌ فَأَصَابَتْ النَّاسَ شِدَّةٌ فَجَاءَتْنِي امْرَأَةٌ تَطْلُبُ مِنِّي مَعْرُوفًا قَالَ فَقُلْتُ وَاللَّهِ مَا هُوَ دُونَ نَفْسِكِ فَأَبَتْ عَلَيَّ فَذَهَبَتْ ثُمَّ رَجَعَتْ فَذَكَّرَتْنِي بِاللَّهِ فَأَبَيْتُ عَلَيْهَا وَقُلْتُ لَا وَاللَّهِ مَا هُوَ دُونَ نَفْسِكِ فَأَبَتْ عَلَيَّ وَذَهَبَتْ فَذَكَرَتْ لِزَوْجِهَا فَقَالَ لَهَا أَعْطِيهِ نَفْسَكِ وَأَغْنِي عِيَالَكِ فَرَجَعَتْ إِلَيَّ فَنَاشَدَتْنِي بِاللَّهِ فَأَبَيْتُ عَلَيْهَا وَقُلْتُ وَاللَّهِ مَا هُوَ دُونَ نَفْسِكِ فَلَمَّا رَأَتْ ذَلِكَ أَسْلَمَتْ إِلَيَّ نَفْسَهَا فَلَمَّا تَكَشَّفْتُهَا وَهَمَمْتُ بِهَا ارْتَعَدَتْ مِنْ تَحْتِي فَقُلْتُ لَهَا مَا شَأْنُكِ قَالَتْ أَخَافُ اللَّهَ رَبَّ الْعَالَمِينَ قُلْتُ لَهَا خِفْتِيهِ فِي الشِّدَّةِ وَلَمْ أَخَفْهُ فِي الرَّجَاءِ فَتَرَكْتُهَا وَأَعْطَيْتُهَا مَا يَحِقُّ عَلَيَّ بِمَا تَكَشَّفْتُهَا اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتُ فَعَلْتُ ذَلِكَ لِوَجْهِكَ فَافْرُجْ عَنَّا قَالَ فَانْصَدَعَ حَتَّى عَرَفُوا وَتَبَيَّنَ لَهُمْ قَالَ الْآخَرُ عَمِلْتُ حَسَنَةً مَرَّةً كَانَ لِي أَبَوَانِ شَيْخَانِ كَبِيرَانِ وَكَانَتْ لِي غَنَمٌ فَكُنْتُ أُطْعِمُ أَبَوَيَّ وَأَسْقِيهِمَا ثُمَّ رَجَعْتُ إِلَى غَنَمِي قَالَ فَأَصَابَنِي يَوْمًا غَيْثٌ حَبَسَنِي فَلَمْ أَبْرَحْ حَتَّى أَمْسَيْتُ فَأَتَيْتُ أَهْلِي وَأَخَذْتُ مِحْلَبِي فَحَلَبْتُ وَغَنَمِي قَائِمَةٌ فَمَضَيْتُ إِلَى أَبَوَيَّ فَوَجَدْتُهُمَا قَدْ نَامَا فَشَقَّ عَلَيَّ أَنْ أُوقِظَهُمَا وَشَقَّ عَلَيَّ أَنْ أَتْرُكَ غَنَمِي فَمَا بَرِحْتُ جَالِسًا وَمِحْلَبِي عَلَى يَدِي حَتَّى أَيْقَظَهُمَا الصُّبْحُ فَسَقَيْتُهُمَا اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتُ فَعَلْتُ ذَلِكَ لِوَجْهِكَ فَافْرُجْ عَنَّا قَالَ النُّعْمَانُ لَكَأَنِّي أَسْمَعُ هَذِهِ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْجَبَلُ طَاقْ فَفَرَّجَ اللَّهُ عَنْهُمْ فَخَرَجُوا

Musnad Ahmad 17691: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Abul Karim bin Ma'qil bin Muniyyah] telah menceritakan kepadaku [Abdush Shamad] -yakni Ibnu Ma'qil- ia berkata: aku mendengar [Wahb] berkata: telah menceritakan kepadaku [An Nu'man bin Basyir], bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyebut Ar Raqim (gunung), beliau bersabda: "Sesungguhnya ada tiga orang berada di dalam gua. Kemudian jatuhlah batu besar di depan pintu gua itu hingga mengurung mereka. Maka berkatalah seorang dari mereka, 'Ingat-ingatlah, siapa di antara kalian yang pernah melaksanakan amal shalih, semoga Allah dengan rahmat-Nya merahmati kita semua.' Kemudian seorang laki-laki dari mereka berkata: 'Aku pernah sekali berbuat kebaikan. Aku memiliki beberapa orang pekerja, saat mereka datang kepadaku, maka aku memperkerjakan setiap dari mereka dengan upah yang telah ditentukan. Suatu hari datanglah kepada seorang laki-laki dipertengahan waktu siang, maka aku pun mempekerjakannya dengan setengah gaji dari teman-temannya, lalu ia pun bekerja setengah hari yang tersisa sebagaimana setiap orang dari teman-temannya yang bekerja sepanjang harinya. Maka aku pun merasa tenang untuk tidak mengurangi gajinya dari gaji teman-temannya karena kesungguhannya dalam bekerja. Kemudian seorang laki-laki dari mereka bertanya: 'Apakah kamu memberikan gaji kepada orang ini, seperti gaji yang kamu berikan padaku, padahal ia tidak bekerja kecuali setengah hari? ' Maka aku pun menjawab, 'Wahai hamba Allah, aku tidak mengurangi dari gajimu sedikitpun, sesungguhnya itu adalah hartaku, karena itu aku dapat menentukannya sesukaku.' Maka laki-laki itu pun marah dan meninggalkan gajinya. Kemudian aku pun meletakkan haknya di samping rumahku sekehendak Allah (lamanya). Setelah itu, lewatlah beberapa ekor sapi di depanku, maka aku pun membeli anak sapi dengan gaji (laki-laki tadi), hingga ia pun berkembang biak dengan kehendak Allah. Kemudian berlalulah waktu yang panjang hingga suatu saat lewatlah seorang laki-laki tua hadapanku hingga aku tidak lagi mengenalinya, laki-laki itu berkata: 'Sesungguhnya aku masih memiliki hak atasmu.' Laki-laki itu lantas mengingatkan aku siapa dirinya hingga aku mengenalinya, maka aku pun berkata: 'Aku tidak akan berbuat lalim padamu, ini adalah hakmu.' Lalu aku memberikan semua harta itu padanya. Laki-laki itu lalu berkata: 'Wahai Abdullah, janganlah kamu mencemoohku, jika kamu tidak ingin bersedekah padaku maka berikanlah hakku. Laki-laki (shalih) itu berkata: "Demi Allah, aku tidak mencemoohmu. Sesungguhnya harta itu adalah hakmu, aku tidak berhak sedikitpun darinya.' Maka aku menyerahkan semua itu harta itu kepadanya. Ya Allah, jika memang aku melakukan hal itu karena mengharap wajah-Mu, bukankan jalan untuk kami.' Maka batu besar itu pun bergeser sedikit, dan mereka dapat melihat keluar. Kemudian yang lain lagi berkata: 'Aku juga pernah sekali berbuat kebaikan. Waktu itu aku memiliki kelebihan harta, lalu manusia ditimpa kesempitan hidup. Kemudian datanglah seorang wanita meminta kemurahan padaku, dan aku berkata: 'Tidak, demi Allah! Aku tidak akan memberimu, kecuali jika kamu mau menyerahkan kehormatanmu.' Namun ia enggan dan pergi kemudian kembali lagi serta mengingatkanku akan Allah. Dan aku berkata: 'Tidak demi Allah! Aku tidak akan memberimu, kecuali jika kamu mau menyerahkan kehormatanmu.' Ia menolak lagi dan pergi seraya menuturkan hal itu kepada suaminya. Suaminya kemudian berkata padanya, 'Serahkanlah dirimu, dan berikanlah kecukupan pada anak-anakmu.' Maka wanita itu datang kepadaku seraya bersumpah kepada Allah atasku, namun aku tetap menolaknya seraya berkata padanya, 'Demi Allah, aku tidak akan memberimu, kecuali kamu mau menyerahkan kehormatanmu.' Ketika ia melihat kondisi seperti itu, maka ia pun menyerahkan dirinya padaku. Saat aku membuka pakaian ingin menggaulinya, tiba-tiba ia bergetar di bawah tubuhku. Maka aku pun bertanya, 'Ada apa dengnanmu? ' ia menjawab, 'Aku takut kepada Allah Rabbul 'Alamin.' Aku berkata padanya, 'Kamu takut kepada-Nya dalam kesempitan, akan tetapi aku tidak takut kepada-Nya dalam kelapangan.' Maka aku pun meninggalkan wanita itu, dan memberikan haknya lantaran aku telah menyingkap pakaiannya. Ya Allah, jika hal itu aku lakukan karena mengharap wajah-Mu, maka bukakanlah jalan untuk kami.' Kemudian batu itu pun bergeser sedikit hingga nampak lebih terang. Yang lain lagi berkata: 'Aku juga pernah sekali beramal shalih. Aku mempunyai kedua orang tua yang telah lanjut usia. Aku juga mempunyai kambing, aku biasa memberikan makan dan minum kepada mereka berdua, baru setelah itu aku kembali mengurusi ternak kambingku. Suatau hari aku kehujanan sehingga aku tidak bisa pergi hingga sore hari. Kemudian aku mendatangi keluargaku, lalu mengambil bejana (untuk perasan susu) dan memeras susu kambingku yang sedang berdiri. Setelah itu, aku pergi menemui kedua orang tuaku, namun aku mendapati keduanya telah tidur, dan aku tidak berani untuk membangunkan keduanya dan juga tidak tega meninggalkan perahan susu kambingku. Maka aku pun tetap berdiri dengan membawa bejana perahan susu hingga mereka bangun di waktu subuh. Maka aku pun memberi minum mereka berdua. Ya Allah, jika aku melakukan hal itu karena mengharap wajah-Mu, maka bukakanlah jalan untuk kami.'" An Nu'man berkata: "Seolah-olah aku mendengar hal ini langsung dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Batu bersar itu kemudian terbuka, dan Allah pun melapangkan jalan bagi mereka hingga mereka dapat keluar."

Grade

Musnad Ahmad #17794

مسند أحمد ١٧٧٩٤: حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مُرَّةَ عَنِ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ قَالَ مُرَّ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِيَهُودِيٍّ مُحَمَّمٍ مَجْلُودٍ فَدَعَاهُمْ فَقَالَ أَهَكَذَا تَجِدُونَ حَدَّ الزَّانِي فِي كِتَابِكُمْ فَقَالُوا نَعَمْ قَالَ فَدَعَا رَجُلًا مِنْ عُلَمَائِهِمْ فَقَالَ أَنْشُدُكَ بِاللَّهِ الَّذِي أَنْزَلَ التَّوْرَاةَ عَلَى مُوسَى أَهَكَذَا تَجِدُونَ حَدَّ الزَّانِي فِي كِتَابِكُمْ فَقَالَ لَا وَاللَّهِ وَلَوْلَا أَنَّكَ أَنْشَدْتَنِي بِهَذَا لَمْ أُخْبِرْكَ نَجِدُ حَدَّ الزَّانِي فِي كِتَابِنَا الرَّجْمَ وَلَكِنَّهُ كَثُرَ فِي أَشْرَافِنَا فَكُنَّا إِذَا أَخَذْنَا الشَّرِيفَ تَرَكْنَاهُ وَإِذَا أَخَذْنَا الضَّعِيفَ أَقَمْنَا عَلَيْهِ الْحَدَّ فَقُلْنَا تَعَالَوْا حَتَّى نَجْعَلَ شَيْئًا نُقِيمُهُ عَلَى الشَّرِيفِ وَالْوَضِيعِ فَاجْتَمَعْنَا عَلَى التَّحْمِيمِ وَالْجَلْدِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اللَّهُمَّ إِنِّي أَوَّلُ مَنْ أَحْيَا أَمْرَكَ إِذْ أَمَاتُوهُ قَالَ فَأَمَرَ بِهِ فَرُجِمَ فَأَنْزَلَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ { يَا أَيُّهَا الرَّسُولُ لَا يَحْزُنْكَ الَّذِينَ يُسَارِعُونَ فِي الْكُفْرِ إِلَى قَوْلِهِ يَقُولُونَ إِنْ أُوتِيتُمْ هَذَا فَخُذُوهُ } يَقُولُونَ ائْتُوا مُحَمَّدًا فَإِنْ أَفْتَاكُمْ بِالتَّحْمِيمِ وَالْجَلْدِ فَخُذُوهُ وَإِنْ أَفْتَاكُمْ بِالرَّجْمِ فَاحْذَرُوا إِلَى قَوْلِهِ { وَمَنْ لَمْ يَحْكُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ فَأُولَئِكَ هُمْ الْكَافِرُونَ } قَالَ فِي الْيَهُودِ إِلَى قَوْلِهِ { وَمَنْ لَمْ يَحْكُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ فَأُولَئِكَ هُمْ الظَّالِمُونَ } { وَمَنْ لَمْ يَحْكُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ فَأُولَئِكَ هُمْ الْفَاسِقُونَ } قَالَ هِيَ فِي الْكُفَّارِ كُلُّهَا

Musnad Ahmad 17794: Telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] Telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Abdullah bin Murrah] dari [Al Barra` bin 'Azib] ia berkata: Suatu ketika seorang Yahudi yang wajahnya telah dicorengi dengan arang dan habis dihukum dera lewat dihadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Kemudian beliau memanggil orang-orang yahudi dan bertanya kepada mereka: "Apakah seperti ini hukuman bagi para pelaku zina yang tertera dalam kitab kalian?" mereka menjawab, "Benar, seperti inilah yang tertera dalam kitab kami." Maka beliau memanggil salah seorang dari ulama mereka kemudian bertanya: "Saya bersumpah padamu dengan nama Allah yang telah menurunkan kitab Taurat kepada Musa. Apakah seperti ini hukuman bagi para pelaku zina yang tertera dalam kitab kalian?" Maka sang ulama itu pun menjawab, "Tidak, demi Allah, sekiranya Anda tidak memintaku untuk bersumpah dengan ini, maka saya tidak akan mengabarkannya kepada Anda. Kami mendapati hukuman bagi seorang pezina dalam kitab kami adalah hukum rajam. Akan tetapi, ketika kami mendapati para pembesar kami banyak melakukan zina, maka kami membiarkan dan tidak menghukumnya. Namun, jika yang melakukannya adalah orang yang lemah, maka kami menegakkan hukum rajam atasnya. Lalu kami menyerukan, 'Kemarilah, kita akan menegakkan hukum bagi pelaku zina bagi para pembesar dan orang-orang yang lemah sekaligus.' Maka kami pun berkumpul untuk mencorengi wajahnya dengan arang dan menderanya." Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ya, Allah, akulah yang pertamakali menghidupkan hukum-Mu setelah mereka mematikannya." Maka beliau pun memerintahkan untuk menghukumnya, dan akhirnya orang Yahudi itu pun dirajam. Kemudian Allah menurunkan ayat: "Wahai rasul-KU, janganlah orang-orang yang bersegera dalam kekafiran membuatmu sedih." sampai pada ayat: "Mereka berkata: 'Kalau kalian diberi pilihan hukuman maka ambillah. (QS. Almaidah 41)." Orang-orang Yahudi berkata: "Datangilah Muhammad. Jika ia memberikan fatwa At Tahmim (mencoreng wajah dengan arang) dan Al Jald (dera) dalam perkara zina, maka ambillah. Akan tetapi jika ia menegakkan hukum rajam, maka tinggalkanlah." Sampai pada firman Allah: Barang siapa yang tidak berhukum kepada apa yang telah diturunkan Allah, maka mereka itulah orang-orang yang kafir." (QS. Almaidah 44) Adapun berkenaan ayat "Barang siapa yang tidak berhukum kepada apa yang telah diturunkan Allah, maka mereka itulah orang zhalim." (QS. Almaidah 45) Yakni berkenaan dengan orang-orang Yahudi. Sedang ayat "Barang siapa yang tidak berhukum kepada apa yang telah diturunkan Allah, maka mereka itulah fasiq. (QS. Almaidah 47) " Dan ayat ini berbicara tentang orang kafir semuanya.

Grade

Musnad Ahmad #17876

مسند أحمد ١٧٨٧٦: حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ قَالَ أَبُو عَبْد الرَّحْمَنِ وَسَمِعْتُهُ أَنَا مِنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مُحَمَّدِ بْنِ أَبِي شَيْبَةَ قَالَ حَدَّثَنَا شَرِيكٌ عَنِ الْحَسَنِ بْنِ الْحَكَمِ عَن عَدِيِّ بْنِ ثَابِتٍ عَن الْبَرَاءِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ بَدَا جَفَا

Musnad Ahmad 17876: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Muhammad] telah berkata Abdurrhman dan saya mendengarnya dari Abdullah bin Muhammad bin Abu Syaibah ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Syarik] dari [Al Hasan bin Al Hakam] dari [Adi bin Tsabit] dari [Al Baraa`] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barang siapa yang bertempat tinggal di pegunungan (di lembah-lembah, pelosok), maka akan keras karakternya."

Grade

Musnad Ahmad #17892

مسند أحمد ١٧٨٩٢: حَدَّثَنَا حُجَيْنٌ حَدَّثَنَا إِسْرَائِيلُ عَن أَبِي إِسْحَاقَ عَن الْبَرَاءِ قَالَ اعْتَمَرَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي ذِي الْقَعْدَةِ فَأَبَى أَهْلُ مَكَّةَ أَنْ يَدْعُوهُ يَدْخُلُ مَكَّةَ حَتَّى قَاضَاهُمْ عَلَى أَنْ يُقِيمَ بِهَا ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ فَلَمَّا كَتَبُوا الْكِتَابَ كَتَبُوا هَذَا مَا قَاضَى عَلَيْهِ مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ قَالُوا لَا نُقِرُّ بِهَذَا لَوْ نَعْلَمُ أَنَّكَ رَسُولُ اللَّهِ مَا مَنَعْنَاكَ شَيْئًا وَلَكِنْ أَنْتَ مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ أَنَا رَسُولُ اللَّهِ وَأَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ لِعَلِيٍّ امْحُ رَسُولُ اللَّهِ قَالَ وَاللَّهِ لَا أَمْحُوكَ أَبَدًا فَأَخَذَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْكِتَابَ وَلَيْسَ يُحْسِنُ أَنْ يَكْتُبَ فَكَتَبَ مَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ هَذَا مَا قَاضَى عَلَيْهِ مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ أَنْ لَا يُدْخِلَ مَكَّةَ السِّلَاحَ إِلَّا السَّيْفَ فِي الْقِرَابِ وَلَا يَخْرُجَ مِنْ أَهْلِهَا أَحَدٌ إِلَّا مَنْ أَرَادَ أَنْ يَتَّبِعَهُ وَلَا يَمْنَعَ أَحَدًا مِنْ أَصْحَابِهِ أَنْ يُقِيمَ بِهَا فَلَمَّا دَخَلَهَا وَمَضَى الْأَجَلُ أَتَوْا عَلِيًّا فَقَالُوا قُلْ لِصَاحِبِكَ فَلْيَخْرُجْ عَنَّا فَقَدْ مَضَى الْأَجَلُ فَخَرَجَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ و حَدَّثَنَاه أَسْوَدُ بْنُ عَامِرٍ أَخْبَرَنَا إِسْرَائِيلُ عَن أَبِي إِسْحَاقَ عَن الْبَرَاءِ قَالَ اعْتَمَرَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي ذِي الْقَعْدَةِ فَذَكَرَ مَعْنَاهُ وَقَالَ أَنْ لَا يُدْخِلَ مَكَّةَ السِّلَاحَ وَلَا يَخْرُجَ مِنْ أَهْلِهَا

Musnad Ahmad 17892: Telah menceritakan kepada kami [Hujain] Telah menceritakan kepada kami [Isra`il] dari [Abu Ishaq] dari [Al Baraa`] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ingin melakukan Umrah pada bulan Dzul Qa'dah, namun penduduk Ka'bah menghalanginya untuk memasuki Makkah, hingga mereka pun memutuskan bahwa beliau boleh bermukim di Makkah selama tiga hari. Dan ketika kaum muslimin menulis surat perjanjian itu, maka mereka pun menulis, "Ini adalah perjanjian yang disepakati Muhammad Rasulullah." Mereka (orang-orang Quraisy) berkata: "Kalian jangan menetapkannya seperti ini. Seandaikan kami mengetahui bahwa kamu adalah Rasulullah, niscaya kami tidak akan menghalangimu sedikitpun. Akan tetapi, kamu adalah Muhammad bin Abdullah." Beliau bersabda: "Saya adalah Rasulullah dan saya juga Muhammad bin Abdullah." Dan beliau berkata kepada Ali: "Hapuslah kata, 'Rasulullah.'" Ali berkata: "Demi Allah, saya tidak akan menghapusmu selama-lamanya." Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengambil kitab perjanjian itu -sedang beliau tidak pandai menulis- dan beliau pun mencoret tulisan Rasulullah dan menulis, "Ini adalah perjanjian yang disepakati Muhammad bin Abdullah, ia tidak akan memasuki Makkah dengan membawa senjata kecuali pedang yang terbungkus dalam sarungnya. Tidak boleh seorang pun dari penduduk Makkah untuk keluar kecuali bagi siapa yang ingin mengikuti Beliau. Kemudian penduduk Makkah tidak boleh melarang seorang pun dari para sahabatnya untuk bermukim di Makkah." Dan ketika beliau memasukinya, dan kemudian waktu yang ditentukan pun telah habis, mereka pun mendatangi Ali dan berkata: "Katakanlah kepada sahabatmu, hendaklah ia keluar dari daerah kami, waktu yang ditentukan telah habis." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun keluar. Dan Telah menceritakan kepada kami [Aswad bin Amir] telah mengabarkan kepada kami [Isra`il] dari [Abu Ishaq] dari [Al Baraa`] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ingin melakukan Umrah pada bulan Dzul Qa'dah. Lalu ia pun menyebutkan maknanya. Dan ia berkata: "Agar ia tidak memasuki Makkah dengan membawa senjata, dan tidak pula penduduk Makkah keluar bersama mereka."

Grade

Musnad Ahmad #17902

مسند أحمد ١٧٩٠٢: حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ آدَمَ وَأَبُو أَحْمَدَ قَالَا حَدَّثَنَا عِيسَى بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْبَجَلِيُّ مِنْ بَنِي بَجْلَةَ مِنْ بَنِي سُلَيْمٍ عَن طَلْحَةَ قَالَ أَبُو أَحْمَدَ حَدَّثَنَا طَلْحَةُ بْنُ مُصَرِّفٍ عَن عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَوْسَجَةَ عَنِ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ قَالَ جَاءَ أَعْرَابِيٌّ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ عَلِّمْنِي عَمَلًا يُدْخِلُنِي الْجَنَّةَ فَقَالَ لَئِنْ كُنْتَ أَقْصَرْتَ الْخُطْبَةَ لَقَدْ أَعْرَضْتَ الْمَسْأَلَةَ أَعْتِقْ النَّسَمَةَ وَفُكَّ الرَّقَبَةَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَوَلَيْسَتَا بِوَاحِدَةٍ قَالَ لَا إِنَّ عِتْقَ النَّسَمَةِ أَنْ تَفَرَّدَ بِعِتْقِهَا وَفَكَّ الرَّقَبَةِ أَنْ تُعِينَ فِي عِتْقِهَا وَالْمِنْحَةُ الْوَكُوفُ وَالْفَيْءُ عَلَى ذِي الرَّحِمِ الظَّالِمِ فَإِنْ لَمْ تُطِقْ ذَلِكَ فَأَطْعِمْ الْجَائِعَ وَاسْقِ الظَّمْآنَ وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوفِ وَانْهَ عَنْ الْمُنْكَرِ فَإِنْ لَمْ تُطِقْ ذَلِكَ فَكُفَّ لِسَانَكَ إِلَّا مِنْ الْخَيْرِ

Musnad Ahmad 17902: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Adam] dan [Abu Ahmad] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Isa bin Abdurrahman Al Bajali] dari Bani Bajlah dari Bani Sulaim, dari [Thalhah] -dalam riwayat lain- Abu Ahmad berkata: Telah menceritakan kepada kami Thalhah bin Musharrif dari [Abdurrahman bin Ausajah] dari [Al Baraa` bin 'Azib] ia berkata: Seorang Arab baduwi mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan berkata: "Wahai Rasulullah, ajarkanlah kepadaku suatu amalan yang dapat memasukkanku ke dalam surga." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam asulullah bersabda: "Jika kamu meringkas materi khutbah, maka sungguh, kamu telah memaparkan masalah. Karena itu, bebaskanlah satu jiwa dan merdekakan-lah satu budak." Laki-laki itu bertanya, "Wahai Rasulullah, bukankah hal itu satu?" beliau menjawab: "Tidak, An Nasamah (membebaskan satu jiwa) berarti kamu sendiri yang membebaskanya. Sedangkan Fakku Ar Raqabah (memerdekakan budak) adalah kamu menolong budak tersebut dalam memerdekakan dirinya. Dan memberi tanah untuk dicocok tanami, atau kambing agar di peras susunya, atau memberi harta Fai` (harta yang dirampas dari musuh tanpa melalui peperangan) kepada kerabat yang zhalim. Jika kamu tidak mampu melakukannya, maka berilah makan orang yang lapar dan berikanlah minum kepada orang yang kehausan, menyuruh kepada kebaikan serta mencegah kemungkaran. Dan jika kamu tidak mampu juga, maka tahanlah lisanmu, kecuali untuk mengatakan kebaikan."

Grade

Musnad Ahmad #18054

مسند أحمد ١٨٠٥٤: و سَمِعْت جُنْدُبًا يَقُولُ دَمِيَتْ إِصْبَعُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ هَلْ أَنْتِ إِلَّا إِصْبَعٌ دَمِيتِ وَفِي سَبِيلِ اللَّهِ مَا لَقِيتِ

Musnad Ahmad 18054: Masih seperti hadits sebelumnya dari Jundub: Dan saya telah mendengar Jundub berkata: Jari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam terluka hingga mengeluarkan darah, maka beliau bersabda: "Apakah engkau hanyalah jari yang meneteskan darah, sementara di jalan Allah tidak."

Grade

Musnad Ahmad #18073

مسند أحمد ١٨٠٧٣: حَدَّثَنَا وَكِيعٌ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ مُخَارِقِ بْنِ خَلِيفَةَ الْأَحْمَسِيِّ عَنْ طَارِقٍ أَنَّ الْمِقْدَادَ قَالَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ بَدْرٍ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّا لَا نَقُولُ لَكَ كَمَا قَالَتْ بَنُو إِسْرَائِيلَ لِمُوسَى { اذْهَبْ أَنْتَ وَرَبُّكَ فَقَاتِلَا إِنَّا هَاهُنَا قَاعِدُونَ } وَلَكِنْ اذْهَبْ أَنْتَ وَرَبُّكَ فَقَاتِلَا إِنَّا مَعَكُمْ مُقَاتِلُونَ

Musnad Ahmad 18073: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Mukhariq bin Khalifah Al Ahmasi] dari [Thariq] bahwa pada saat perang Badar Miqdad berkata kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, "Wahai Rasulullah, kami tidak akan mengatakan sebagaimana apa yang telah dikatakan oleh Bani Isra`il kepada Musa, 'Berangkatlah kamu dan Tuhanmu untuk berperang, sesungguhnya kami hanya akan duduk-duduk di sini.' Akan tetapi (kami akan katakan), 'Pergilah kamu dan Tuhanmu untuk berperang, sesungguhnya kami bersamamu untuk berperang.'"

Grade