سنن الدارمي ٣٤٢: أَخْبَرَنَا الْحَكَمُ بْنُ الْمُبَارَكِ أَخْبَرَنَا الْوَلِيدُ بْنُ مُسْلِمٍ أَخْبَرَنَا الْوَلِيدُ بْنُ سُلَيْمَانَ عَنْ عَلِيِّ بْنِ يَزِيدَ عَنْ الْقَاسِمِ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ أَبِي أُمَامَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ سَتَكُونُ فِتَنٌ يُصْبِحُ الرَّجُلُ فِيهَا مُؤْمِنًا وَيُمْسِي كَافِرًا إِلَّا مَنْ أَحْيَاهُ اللَّهُ بِالْعِلْمِ
Sunan Darimi 342: Telah mengabarkan kepada kami [Al Hakim bin Mubarak] telah mengabarkan kepada kami [Al Walid bin Muslim] telah mengabarkan kepada kami [Al Walid bin Sulaiman] dari ['Ali bin Yazid] dari [Al Qasim Abu Abdur Rahman] dari [Abu Umamah] dari Nabi sallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Akan terjadi fitnah, ada seorang laki-laki yang pada waktu pagi hari beriman dan waktu sore hari menjadi kafir, kecuali orang yang Allah hidupkan dengan ilmu".
Grade
سنن الدارمي ٣٤٣: أَخْبَرَنَا أَبُو الْمُغِيرَةِ حَدَّثَنَا الْأَوْزَاعِيُّ حَدَّثَنِي هَارُونُ بْنُ رِيَابٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ أَنَّهُ كَانَ يَقُولُ اغْدُ عَالِمًا أَوْ مُتَعَلِّمًا وَلَا تَغْدُ فِيمَا بَيْنَ ذَلِكَ فَإِنَّ مَا بَيْنَ ذَلِكَ جَاهِلٌ وَإِنَّ الْمَلَائِكَةَ تَبْسُطُ أَجْنِحَتَهَا لِلرَّجُلِ غَدَا يَبْتَغِي الْعِلْمَ مِنْ الرِّضَا بِمَا يَصْنَعُ
Sunan Darimi 343: Telah mengabarkan kepada kami [Abu Al Mughirah] telah mengabarkan kepada kami [Al 'Auza'i] dan telah menceritakan kepadaku [Harun bin Riyab] dari [Abdullah bin Mas'ud] radliallahu 'anhu bahwasannya dia berkata: "Jadilah kamu pada waktu pagi seorang alim atau terpelajar dan janganlah kamu menjadi selain itu, karena selain itu adalah kebodohan. Sesungguhnya Malaikat selalu membentangkan sayapnya bagi orang yang pada waktu pagi mencari ilmu, karena rela terhadap yang dikerjakannya".
Grade
سنن الدارمي ٣٤٤: أَخْبَرَنَا أَبُو الْمُغِيرَةِ حَدَّثَنَا الْأَوْزَاعِيُّ عَنْ الْحَسَنِ قَالَ سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ رَجُلَيْنِ كَانَا فِي بَنِي إِسْرَائِيلَ أَحَدُهُمَا كَانَ عَالِمًا يُصَلِّي الْمَكْتُوبَةَ ثُمَّ يَجْلِسُ فَيُعَلِّمُ النَّاسَ الْخَيْرَ وَالْآخَرُ يَصُومُ النَّهَارَ وَيَقُومُ اللَّيْلَ أَيُّهُمَا أَفْضَلُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَضْلُ هَذَا الْعَالِمِ الَّذِي يُصَلِّي الْمَكْتُوبَةَ ثُمَّ يَجْلِسُ فَيُعَلِّمُ النَّاسَ الْخَيْرَ عَلَى الْعَابِدِ الَّذِي يَصُومُ النَّهَارَ وَيَقُومُ اللَّيْلَ كَفَضْلِي عَلَى أَدْنَاكُمْ رَجُلًا
Sunan Darimi 344: Telah mengabarkan kepada kami [Abu Al Mughirah] telah mengabarkan kepada kami [Al 'Auza'i] dari [Al Hasan] ia berkata: "Rasulullah sallallahu 'alaihi wa sallam ditanya tentang dua orang Bani Isra`il, salah satunya adalah seorang ulama yang mengerjakan shalat wajib, kemudian ia duduk di majelis untuk mengajarkan kebaikan kepada orang lain. Kemudian yang satunya lagi adalah seorang yang berpuasa di siang hari dan menghidupkan malam dengan ibadah. Diantara keduanya, manakah yang lebih utama? ', Rasulullah sallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: 'Keutamaan dan kelebihan ulama yang mengerjakan shalat wajib kemudian duduk di majelis untuk mengajarkan kebaikan kepada orang lain, dibandingkan dengan seorang yang ahli ibadah yang berpuasa di siang hari dan menghidupkan malam dengan ibadah, seperti keutamaan dan kelebihanku dibandingkan dengan seorang yang paling rendah diantara kalian' ".
Grade
مسند أحمد ٣٤٤: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا سَعِيدٌ عَنْ قَتَادَةَ عَنِ الشَّعْبِيِّ عَنْ سُوَيْدِ بْنِ غَفَلَةَ أَنَّ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ خَطَبَ النَّاسَ بِالْجَابِيَةِ فَقَالَ نَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ لُبْسِ الْحَرِيرِ إِلَّا مَوْضِعَ أُصْبُعَيْنِ أَوْ ثَلَاثَةٍ أَوْ أَرْبَعَةٍ وَأَشَارَ بِكَفِّهِ
Musnad Ahmad 344: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad Bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Sa'id] dari [Qatadah] dari [Asy Sya'bi] dari [Suwaid Bin Ghafalah] bahwa [Umar] menyampaikan khutbah kepada orang-orang di Jabiyah lalu dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah melarang dari memakai kain sutera kecuali hanya sebesar ukuran dua jari atau tiga jari atau empat jari, dan dia menunjukkan ke arah telapak tangannya."
Grade
سنن الدارمي ٣٤٥: أَخْبَرَنَا الْحَسَنُ بْنُ الرَّبِيعِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُبَيْدِ اللَّهِ عَنْ الْحَسَنِ بْنِ ذَكْوَانَ عَنْ ابْنِ سِيرِينَ قَالَ دَخَلْتُ الْمَسْجِدَ فَإِذَا سُمَيْرُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ يَقُصُّ وَحُمَيْدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ يَذْكُرُ الْعِلْمَ فِي نَاحِيَةِ الْمَسْجِدِ فَمَيَّلْتُ إِلَى أَيِّهِمَا أَجْلِسُ فَنَعَسْتُ فَأَتَانِي آتٍ فَقَالَ مَيَّلْتَ إِلَى أَيِّهِمَا تَجْلِسُ إِنْ شِئْتَ أَرَيْتُكَ مَكَانَ جِبْرَائِيلَ مِنْ حُمَيْدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ
Sunan Darimi 345: Telah mengabarkan kepada kami [Al Hasan bin Rabi'] dari [Abdullah bin 'Ubaidullah] dari [Hasan bin Dzakwan] dari [Ibnu Sirin] ia berkata: "Aku masuk masjid, Ternyata Sumair bin 'Abdur Rahman sedang bercerita tentang kisah-kisah, sementara Humaid bin Abdur Rahman mengajarkan ilmu di ruangan masjid. Aku bingung mau mengikuti yang mana di antara kedua majlis itu. Jelasnya aku kemudian mengantuk. Tiba-tiba seseorang datang kepadaku dalam mimpiku dan berkata: 'Kamu bingung diantara keduanya yang kamu inginkan? Tidakkah engkau tahu bahwasanya tempat Jibril di majlis Humaid bin Abdur Rahman! ' ".
Grade
صحيح مسلم ٣٤٦: حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ الصَّبَّاحِ حَدَّثَنَا خَالِدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ عَمْرِو بْنِ يَحْيَى بْنِ عُمَارَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ زَيْدِ بْنِ عَاصِمٍ الْأَنْصَارِيِّ وَكَانَتْ لَهُ صُحْبَةٌ قَالَ قِيلَ لَهُ تَوَضَّأْ لَنَا وُضُوءَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَدَعَا بِإِنَاءٍ فَأَكْفَأَ مِنْهَا عَلَى يَدَيْهِ فَغَسَلَهُمَا ثَلَاثًا ثُمَّ أَدْخَلَ يَدَهُ فَاسْتَخْرَجَهَا فَمَضْمَضَ وَاسْتَنْشَقَ مِنْ كَفٍّ وَاحِدَةٍ فَفَعَلَ ذَلِكَ ثَلَاثًا ثُمَّ أَدْخَلَ يَدَهُ فَاسْتَخْرَجَهَا فَغَسَلَ وَجْهَهُ ثَلَاثًا ثُمَّ أَدْخَلَ يَدَهُ فَاسْتَخْرَجَهَا فَغَسَلَ يَدَيْهِ إِلَى الْمِرْفَقَيْنِ مَرَّتَيْنِ مَرَّتَيْنِ ثُمَّ أَدْخَلَ يَدَهُ فَاسْتَخْرَجَهَا فَمَسَحَ بِرَأْسِهِ فَأَقْبَلَ بِيَدَيْهِ وَأَدْبَرَ ثُمَّ غَسَلَ رِجْلَيْهِ إِلَى الْكَعْبَيْنِ ثُمَّ قَالَ هَكَذَا كَانَ وُضُوءُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ و حَدَّثَنِي الْقَاسِمُ بْنُ زَكَرِيَّاءَ حَدَّثَنَا خَالِدُ بْنُ مَخْلَدٍ عَنْ سُلَيْمَانَ هُوَ ابْنُ بِلَالٍ عَنْ عَمْرِو بْنِ يَحْيَى بِهَذَا الْإِسْنَادِ نَحْوَهُ وَلَمْ يَذْكُرْ الْكَعْبَيْنِ و حَدَّثَنِي إِسْحَقُ بْنُ مُوسَى الْأَنْصَارِيُّ حَدَّثَنَا مَعْنٌ حَدَّثَنَا مَالِكُ بْنُ أَنَسٍ عَنْ عَمْرِو بْنِ يَحْيَى بِهَذَا الْإِسْنَادِ وَقَالَ مَضْمَضَ وَاسْتَنْثَرَ ثَلَاثًا وَلَمْ يَقُلْ مِنْ كَفٍّ وَاحِدَةٍ وَزَادَ بَعْدَ قَوْلِهِ فَأَقْبَلَ بِهِمَا وَأَدْبَرَ بَدَأَ بِمُقَدَّمِ رَأْسِهِ ثُمَّ ذَهَبَ بِهِمَا إِلَى قَفَاهُ ثُمَّ رَدَّهُمَا حَتَّى رَجَعَ إِلَى الْمَكَانِ الَّذِي بَدَأَ مِنْهُ وَغَسَلَ رِجْلَيْهِ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ بِشْرٍ الْعَبْدِيُّ حَدَّثَنَا بَهْزٌ حَدَّثَنَا وُهَيْبٌ حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ يَحْيَى بِمِثْلِ إِسْنَادِهِمْ وَاقْتَصَّ الْحَدِيثَ وَقَالَ فِيهِ فَمَضْمَضَ وَاسْتَنْشَقَ وَاسْتَنْثَرَ مِنْ ثَلَاثِ غَرَفَاتٍ وَقَالَ أَيْضًا فَمَسَحَ بِرَأْسِهِ فَأَقْبَلَ بِهِ وَأَدْبَرَ مَرَّةً وَاحِدَةً قَالَ بَهْزٌ أَمْلَى عَلَيَّ وُهَيْبٌ هَذَا الْحَدِيثَ و قَالَ وُهَيْبٌ أَمْلَى عَلَيَّ عَمْرُو بْنُ يَحْيَى هَذَا الْحَدِيثَ مَرَّتَيْنِ
Shahih Muslim 346: Telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin ash-Shabbah] telah menceritakan kepada kami [Khalid bin Abdullah] dari [Amru bin Yahya bin Umarah] dari [bapaknya] dari [Abdullah bin Zaid bin 'Ashim al-Anshari] salah seorangh sahabat, ia mengatakan bahwa ia pernha ditanya, 'Tunjukkan kepada kami cara Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berwudlu! ' Abdullah lalu minta satu wadah air, ia lalu menuangkan sedikit air ke atas kedua tapak tangan dan membasuhnya sebanyak tiga kali. Kemudian dia memasukkan tangan ke dalam wadah untuk menciduk air (dengan tangannya) dan berkumur-kumur serta memasukkan air ke dalam hidung dengan air yang sama sebanyak tiga kali dari satu telapak tangan. Kemudian dia menciduk air sekali lagi lalu membasuh muka sebanyak tiga kali. Selepas itu, dia menciduk lagi dengan tangannya lalu membasuh tangan hingga ke siku dua kali-dua kali. Kemudian dia menciduk lagi lalu mengusap kepala dengan cara menyapu tangannya dari arah depan kepala ke arah belakang, kemudian dia membasuh kedua kakinya hingga ke mata kaki. Selepas itu, dia berkata: 'Beginilah cara Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam wudlu'." Dan telah menceritakan kepadaku [al-Qasim bin Zakariya] telah menceritakan kepada kami [Khalid bin Makhlad] dari [Sulaiman] dia adalah Ibnu Bilal, dari [Amru bin Yahya] dengan isnad ini hadits, seperti hadits tersebut, dan tidak menyebutkan kata 'al-Ka'bain'." Dan telah menceritakan kepadaku [Ishaq bin Musa al-Anshari] telah menceritakan kepada kami [Ma'n] telah menceritakan kepada kami [Malik bin Anas] dari [Amru bin Yahya] dengan isnad ini, dan dia menyebutkan, "Abdullah berkumur dan beristintsar sebanyak tiga kali, ' dan tidak mengatakan 'dari satu tangan'." Dan dia menambahkan setelah perkataannya, "Lalu dia menyapunya dari depan dan belakang, dan memulainya dari arah depan kepalanya. Kemudian dia mulai dengan keduanya kepada jambulnya, kemudian mengembalikannya hingga kembali ke tampat semula yang mana dia memulai darinya. Lalu dia membasuh kedua kakinya." Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Bisyr al-'Abdi] telah menceritakan kepada kami [Bahz] telah menceritakan kepada kami [Wuhaib] telah menceritakan kepada kami [Amru bin Yahya] dengan semisal isnad mereka, lalu menceritakan hadits tersebut. Dan dia menyebutkan di dalamnya, "Lalu dia berkumur-kumur dan beristinsaq (memasukkan air ke dalam hidung) lalu beristintsar (mengelurkan air dari dalam hidung) tiga kali cidukan." Dan dia juga menyebutkan, "Lalu dia mengusap kepalanya, lalu memulainya dengan cara dari depan ke belakang satu kali." Bahz berkata: "Wuhaib mendektekan hadits ini kepadaku." Dan Wuhaib berkata: "Amru bin Yahya mendektekan hadits ini kepadaku dua kali."
سنن الدارمي ٣٤٦: أَخْبَرَنَا نَصْرُ بْنُ عَلِيٍّ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ دَاوُدَ عَنْ عَاصِمِ بْنِ رَجَاءِ بْنِ حَيْوَةَ عَنْ دَاوُدَ بْنِ جَمِيلٍ عَنْ كَثِيرِ بْنِ قَيْسٍ قَالَ كُنْتُ جَالِسًا مَعَ أَبِي الدَّرْدَاءِ فِي مَسْجِدِ دِمَشْقَ فَأَتَاهُ رَجُلٌ فَقَالَ يَا أَبَا الدَّرْدَاءِ إِنِّي أَتَيْتُكَ مِنْ الْمَدِينَةِ مَدِينَةِ الرَّسُولِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِحَدِيثٍ بَلَغَنِي عَنْكَ أَنَّكَ تُحَدِّثُهُ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ فَمَا جَاءَ بِكَ تِجَارَةٌ قَالَ لَا قَالَ وَلَا جَاءَ بِكَ غَيْرُهُ قَالَ لَا قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ بِهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ بِهِ طَرِيقًا مِنْ طُرُقِ الْجَنَّةِ وَإِنَّ الْمَلَائِكَةَ لَتَضَعُ أَجْنِحَتَهَا رِضًا لِطَالِبِ الْعِلْمِ وَإِنَّ طَالِبَ الْعِلْمِ لَيَسْتَغْفِرُ لَهُ مَنْ فِي السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ حَتَّى الْحِيتَانُ فِي الْمَاءِ وَإِنَّ فَضْلَ الْعَالِمِ عَلَى الْعَابِدِ كَفَضْلِ الْقَمَرِ عَلَى سَائِرِ النُّجُومِ إِنَّ الْعُلَمَاءَ هُمْ وَرَثَةُ الْأَنْبِيَاءِ إِنَّ الْأَنْبِيَاءَ لَمْ يُوَرِّثُوا دِينَارًا وَلَا دِرْهَمًا وَإِنَّمَا وَرَّثُوا الْعِلْمَ فَمَنْ أَخَذَ بِهِ أَخَذَ بِحَظِّهِ أَوْ بِحَظٍّ وَافِرٍ
Sunan Darimi 346: Telah mengabarkan kepada kami [Nasr bin 'Ali] telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Daud] dari ['Ashim bin Raja` bin Haiwah] dari [Daud bin Jamil] dari [Katsir bin Qais] ia berkata: "Aku sedang duduk bersama [Abu Darda`] radliallahu 'anhu di Masjid Damaskus. Tiba-tiba seorang laki-laki datang, dan berkata: "Wahai Abu Darda`, aku mendatangimu dari Madinah kota Rasulullah sallallahu `alaihi wa Sallam karena dorongan memperoleh hadits yang datang darimu, yang kamu ceritakan dari Rasulullah sallallahu `alaihi wa sallam. Abu darda' bertanya: 'Apa sebenarnya yang mendorongmu kemari, dagangkah barangkali?, dia menjawab: 'tidak'. Abu darda" bertanya lagi: Tidak pula dorongan lain? ', dia menjawab: 'tidak'. Abu darda' berkata: 'Rasulullah sallallahu `alaihi wa sallam bersabda: 'Siapa yang menempuh suatu jalan untuk mencari untuk mencari ilmu, Allah memudahkan jalan baginya (menuju) surga, dan Malaikat membentangkan sayapnya karena ridha terhadap pencari ilmu. Sesungguhnya pencari ilmu, penghuni langit dan di bumi selalu memintakan ampun kepadanya hingga ikan paus yang ada di air. Keutamaan pemilik ilmu atas hambaNya (yang lain) seperti keutamaan bulan atas semua bintang. Sesungguhnya ulama adalah pewaris para Nabi, dan para Nabi tidak mewariskan dinar dan dirham, yang mereka wariskan hanyalah ilmu, maka siapa yang mengambilnya berarti ia telah mengambil bagiannya atau bagian yang melimpah ruah' ".
Grade
مسند أحمد ٣٤٦: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا كَهْمَسٌ عَنِ ابْنِ بُرَيْدَةَ وَيَزِيدُ بْنُ هَارُونَ حَدَّثَنَا كَهْمَسٌ عَنِ ابْنِ بُرَيْدَةَ عَنْ يَحْيَى بْنِ يَعْمَرَ سَمِعَ ابْنَ عُمَرَ قَالَ حَدَّثَنِي عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ بَيْنَمَا نَحْنُ ذَاتَ يَوْمٍ عِنْدَ نَبِيِّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذْ طَلَعَ عَلَيْنَا رَجُلٌ شَدِيدُ بَيَاضِ الثِّيَابِ شَدِيدُ سَوَادِ الشَّعَرِ لَا يُرَى قَالَ يَزِيدُ لَا نَرَى عَلَيْهِ أَثَرَ السَّفَرِ وَلَا يَعْرِفُهُ مِنَّا أَحَدٌ حَتَّى جَلَسَ إِلَى نَبِيِّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَسْنَدَ رُكْبَتَيْهِ إِلَى رُكْبَتَيْهِ وَوَضَعَ كَفَّيْهِ عَلَى فَخِذَيْهِ ثُمَّ قَالَ يَا مُحَمَّدُ أَخْبِرْنِي عَنْ الْإِسْلَامِ مَا الْإِسْلَامُ فَقَالَ الْإِسْلَامُ أَنْ تَشْهَدَ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ وَتُقِيمَ الصَّلَاةَ وَتُؤْتِيَ الزَّكَاةَ وَتَصُومَ رَمَضَانَ وَتَحُجَّ الْبَيْتَ إِنْ اسْتَطَعْتَ إِلَيْهِ سَبِيلًا قَالَ صَدَقْتَ قَالَ فَعَجِبْنَا لَهُ يَسْأَلُهُ وَيُصَدِّقُهُ قَالَ ثُمَّ قَالَ أَخْبِرْنِي عَنْ الْإِيمَانِ قَالَ الْإِيمَانُ أَنْ تُؤْمِنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَالْقَدَرِ كُلِّهِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ قَالَ صَدَقْتَ قَالَ فَأَخْبِرْنِي عَنْ الْإِحْسَانِ مَا الْإِحْسَانُ قَالَ يَزِيدُ أَنْ تَعْبُدَ اللَّهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ قَالَ فَأَخْبِرْنِي عَنْ السَّاعَةِ قَالَ مَا الْمَسْئُولُ عَنْهَا بِأَعْلَمَ بِهَا مِنْ السَّائِلِ قَالَ فَأَخْبِرْنِي عَنْ أَمَارَاتِهَا قَالَ أَنْ تَلِدَ الْأَمَةُ رَبَّتَهَا وَأَنْ تَرَى الْحُفَاةَ الْعُرَاةَ رِعَاءَ الشَّاءِ يَتَطَاوَلُونَ فِي الْبِنَاءِ قَالَ ثُمَّ انْطَلَقَ قَالَ فَلَبِثَ مَلِيًّا قَالَ يَزِيدُ ثَلَاثًا فَقَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا عُمَرُ أَتَدْرِي مَنْ السَّائِلُ قَالَ قُلْتُ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ فَإِنَّهُ جِبْرِيلُ أَتَاكُمْ يُعَلِّمُكُمْ دِينَكُمْ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يَزِيدَ حَدَّثَنَا كَهْمَسٌ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ بُرَيْدَةَ عَنْ يَحْيَى بْنِ يَعْمَرَ سَمِعَ ابْنَ عُمَرَ قَالَ حَدَّثَنَا عُمَرُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ كُنَّا جُلُوسًا عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَذَكَرَ الْحَدِيثَ إِلَّا أَنَّهُ قَالَ وَلَا يُرَى عَلَيْهِ أَثَرُ السَّفَرِ وَقَالَ قَالَ عُمَرُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ فَلَبِثْتُ ثَلَاثًا فَقَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا عُمَرُ
Musnad Ahmad 346: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad Bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Kahmas] dari [Ibnu Buraidah]. Dan telah menceritakan kepada kami [Yazid Bin Harun] Telah menceritakan kepada kami [Kahmas] dari [Ibnu Buraidah] dari [Yahya Bin Ya'mar] yang telah mendengar [Ibnu Umar] berkata: Telah menceritakan kepadaku [Umar Bin Khaththab], dia berkata: "Suatu hari ketika kami sedang berada di samping Nabiyullah shallallahu 'alaihi wa sallam, tiba-tiba muncul seorang lelaki di hadapan kami, pakaiannya sangat putih dan rambutnya sangat hitam." -[Yazid] berkata:- "Kami tidak melihatnya ada tanda-tanda sedang dalam perjalanan dan tidak ada seorangpun dari kami yang mengenalnya. Kemudian dia duduk dihadapan Nabiyullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan menempelkan kedua lututnya kepada lutut beliau, dan meletakkan kedua telapak tangannya di atas kedua paha beliau, kemudian dia berkata: "Wahai Muhammad, beritahukanlah kepadaku apakah Islam itu!" Beliau menjawab: "Islam adalah kamu bersaksi bahwa tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, kemudian menegakkan shalat, membayar zakat, puasa di Bulan Ramadlan dan melaksanakan ibadah Haji jika kamu mampu." Dia (lelaki) berkata: "Kamu benar." Dia (Umar) berkata: "Maka kami merasa heran dengannya, dia bertanya tapi kemudian membenarkannya." Umar berkata: kemudian dia berkata: "Beritahukanlah kepadaku apakah Iman itu?" Beliau menjawab: "Iman adalah kamu beriman kepada Allah, para Malaikat-Nya, Kitab Kitab-Nya, para Rasul-Nya, Hari akhir dan kepada Taqdir yang baik dan yang buruk." Dia berkata: "Kamu benar." dia berkata: "Lalu beritahukanlah kepadaku apakah Ihsan itu?" Yazid berkata: beliau menjawab: "Kamu beribadah kepada Allah seakan-akan melihat-Nya dan jika tidak bisa melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihatmu." Dia berkata: "Lalu beritahukanlah kepadaku tentang kiamat!" Beliau menjawab: "Orang yang ditanya tidak lebih tahu dari penanya." dia berkata: "Kalau begitu beritahukanlah kepadaku tentang tanda tandanya!" Beliau menjawab: "Apabila budak-budak perempuan melahirkan tuannya, apabila kamu melihat orang-orang yang telanjang kakinya (tidak bersandal atau sepatu) dan tidak berpakaian dan para penggembala kambing saling berlomba-lomba meninggikan gedung (bermegah megahan)." Umar berkata: "Kemudian lelaki tersebut pergi." Umar berkata: "Tidak berselang lama." Yazid berkata: "Tiga hari." kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya kepadaku: "Wahai Umar, tahukah kamu siapakah penanya tersebut?" Umar menjawab: Aku berkata: "Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu." Beliau berkata: "Itu adalah Jibril, dia datang kepada kalian untuk mengajarkan kepada kalian tentang Dien (agama) kalian." Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yazid telah menceritakan kepada kami Kahmas dari Abdullah bin Buraidah dari Yahya bin Ya'mar, ia mendengar Ibnu Umar berkata: telah menceritakan kepada kami Umar radliyallahu 'anhu, ia berkata: "Suatu ketika kami duduk-duduk bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam." Kemudian ia mengisahkan hadits tersebut. hanya saja padanya ia berkata: "Dan tidak terlihat padanya tanda-tanda sedang dalam perjalanan." Perawi berkata: Umar radliyallahu 'anhu berkata: "Kemudian berlalu tiga hari setelah itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata kepadaku: 'Wahai Umar...'"
Grade
موطأ مالك ٣٤٦: و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ سُمَيٍّ مَوْلَى أَبِي بَكْرٍ أَنَّ أَبَا بَكْرِ بْنَ عَبْدِ الرَّحْمَنِ كَانَ يَقُولُ مَنْ غَدَا أَوْ رَاحَ إِلَى الْمَسْجِدِ لَا يُرِيدُ غَيْرَهُ لِيَتَعَلَّمَ خَيْرًا أَوْ لِيُعَلِّمَهُ ثُمَّ رَجَعَ إِلَى بَيْتِهِ كَانَ كَالْمُجَاهِدِ فِي سَبِيلِ اللَّهِ رَجَعَ غَانِمًا
Muwatha' Malik 346: Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari [Sumayya] mantan budak Abu Bakar, Bahwasanya [Abu Bakar bin Abdurrahman] berkata: "Barangsiapa berangkat di waktu pagi atau sore menuju masjid, ia tidak mempunyai niat lain kecuali masjid, untuk belajar kebaikan atau mengajarkannya, kemudian dia kembali ke rumahnya. Maka dia seperti orang yang berjihad di jalan Allah: pulang dengan mendapatkan ghanimah."
سنن الدارمي ٣٤٧: أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عُيَيْنَةَ عَنْ أَبِي إِسْحَقَ الْفَزَارِيِّ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ شِمْرِ بْنِ عَطِيَّةَ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ مُعَلِّمُ الْخَيْرِ يَسْتَغْفِرُ لَهُ كُلُّ شَيْءٍ حَتَّى الْحُوتُ فِي الْبَحْرِ
Sunan Darimi 347: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin 'Uyainah] dari [Abu Ishaq Alfazari] dari [Al A'masy] dari [Syimr bin 'Athiyah] dari [Sa'id bin Jubair] dari [Ibnu'Abbas] mengatakan; 'Orang yang mengajarkan kebaikan, segala sesuatu memintakan ampun baginya hingga ikan paus di lautan'.
Grade