صحيح البخاري ٤٩٥٤: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ كَثِيرٍ أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ أَبِي وَائِلٍ عَنْ أَبِي مُوسَى الْأَشْعَرِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَطْعِمُوا الْجَائِعَ وَعُودُوا الْمَرِيضَ وَفُكُّوا الْعَانِيَ قَالَ سُفْيَانُ وَالْعَانِي الْأَسِيرُ
Shahih Bukhari 4954: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Katsir] Telah mengabarkan kepada kami [Sufyan] dari [Manshur] dari [Abu Wa`il] dari Abu Musa Al Asy'ari radliyallahu 'anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Berilah makan kepada orang yang kelaparan, jenguklah orang sakit dan bebaskanlah Al 'Ani." Sufyan berkata: "Al 'Ani adalah Al Asir (tawanan)."
مسند أحمد ٤٩٥٩: حَدَّثَنَا وَكِيعٌ حَدَّثَنَا مَالِكُ بْنُ أَنَسٍ عَنْ أَبِي بَكْرِ بْنِ عُمَرَ عَنْ سَعِيدِ بْنِ يَسَارٍ قَالَ قَالَ لِي ابْنُ عُمَرَ أَمَا لَكَ بِرَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُوتِرُ عَلَى بَعِيرِهِ وَقَرَأْتُهُ عَلَى عَبْدِ الرَّحْمَنِ : مَالِكٌ عَنْ أَبِي بَكْرِ بْنِ عُمَرَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ عَنْ سَعِيدِ بْنِ يَسَارٍ فَذَكَرَ الْحَدِيثَ
Musnad Ahmad 4959: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] telah menceritakan kepada kami [Malik bin Anas] dari [Abu Bakar bin Umar] dari [Sa'id bin Yasar], ia berkata: " [Ibnu Umar] berkata kepadaku, 'Hendaklah kamu menjadikan Rasulullah sebagai uswah (suri tauladan), Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah mengerjakan shalat Witir di atas untanya.' Dan aku membacakan di hadapan [Abdurrahman]: [Malik] dari [Abu Bakar bin Umar bin Abdurrahman bin Abdullah bin Umar bin Al Khaththab] dari [Sa'id bin Yasar], lalu ia menyebutkan hadits ini."
Grade
مسند أحمد ٤٩٦٣: حَدَّثَنَا وَكِيعٌ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي خَالِدٍ عَنْ أَبِي حَنْظَلَةَ قَالَ سَأَلْتُ ابْنَ عُمَرَ عَنْ الصَّلَاةِ فِي السَّفَرِ فَقَالَ رَكْعَتَانِ سُنَّةُ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Musnad Ahmad 4963: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Khalid] dari [Abu Hanzhalah] ia berkata: "Aku menanyakan kepada [Ibnu Umar] tentang shalat saat perjalanan maka ia menjawab, 'Sunnah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam adalah dua rakaat'."
Grade
سنن النسائي ٤٩٦٦: أَخْبَرَنَا مَحْمُودُ بْنُ غَيْلَانَ قَالَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ أَخُو قَبِيصَةَ وَمُعَاوِيَةُ بْنُ هِشَامٍ قَالَا حَدَّثَنَا سُفْيَانُ قَالَ حَدَّثَنَا عَاصِمُ بْنُ كُلَيْبٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ وَائِلِ بْنِ حُجْرٍ قَالَ أَتَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلِي شَعْرٌ فَقَالَ ذُبَابٌ فَظَنَنْتُ أَنَّهُ يَعْنِينِي فَأَخَذْتُ مِنْ شَعْرِي ثُمَّ أَتَيْتُهُ فَقَالَ لِي لَمْ أَعْنِكَ وَهَذَا أَحْسَنُ
Sunan Nasa'i 4966: Telah mengkhabarkan kepada kami [Mahmud bin Ghailan], dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan saudara Qabishah] dan [Mu'awiyah bin Hisyam] mereka berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan], dia berkata: telah menceritakan kepada kami ['Ashim bin Kulaib] dari [ayahnya] dari [Wail bin Hujr], dia berkata: "Saya menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sedangkan saya memiliki rambut (panjang), lalu beliau bersabda: " lalat" Saya mengira bahwa yang beliau maksudkan adalah saya lalu saya memotongnya dan menemui beliau, beliau bersabda kepadaku: "Aku tidak memaksudkan dirimu tapi ini lebih baik."
Grade
Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Shahih,
مسند أحمد ٤٩٦٦: حَدَّثَنَا وَكِيعٌ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ عُمَرَ بْنِ مُحَمَّدٍ عَنْ نَافِعٍ سَأَلَ رَجُلٌ ابْنَ عُمَرَ عَنْ الْوَتْرِ أَوَاجِبٌ هُوَ فَقَالَ أَوْتَرَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالْمُسْلِمُونَ
Musnad Ahmad 4966: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Umar bin Muhammad] dari [Nafi'] berkata: "Seorang laki-laki bertanya kepada [Ibnu Umar] tentang hukum witir, apakah ia wajib dikerjakan? Lalu Ibnu Umar menjawab, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan kaum muslimin selalu melakukan shalat witir."
Grade
مسند أحمد ٤٩٦٧: حَدَّثَنَا وَكِيعٌ حَدَّثَنَا عِمْرَانُ بْنُ حُدَيْرٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ شَقِيقٍ الْعُقَيْلِيِّ عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَسَأَلَهُ عَنْ صَلَاةِ اللَّيْلِ وَأَنَا بَيْنَ السَّائِلِ وَبَيْنَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ مَثْنَى مَثْنَى فَإِذَا خَشِيتَ الصُّبْحَ فَأَوْتِرْ بِرَكْعَةٍ قَالَ ثُمَّ جَاءَ عِنْدَ قَرْنِ الْحَوْلِ وَأَنَا بِذَاكَ الْمَنْزِلِ بَيْنَهُ وَبَيْنَ السَّائِلِ فَسَأَلَهُ فَقَالَ مَثْنَى مَثْنَى فَإِذَا خَشِيتَ الصُّبْحَ فَأَوْتِرْ بِرَكْعَةٍ
Musnad Ahmad 4967: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] telah menceritakan kepada kami [Imran bin Hudair] dari [Abdullah bin Syaqiq Al Uqaili] dari [Ibnu Umar] ia berkata: "Seorang laki-laki datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menanyakan kepadanya tentang shalat malam, saat itu aku berada di antara orang yang bertanya tersebut dan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, maka beliau menjawab: "Dua rakaat-dua rakaat, namun jika engkau khawatir masuk waktu Subuh, lakukanlah witir satu rakaat." Ibnu Umar melanjutkan, "Kemudian laki-laki itu datang lagi pada tahu berikutnya, sedangkan aku berada di dalam rumah di antara beliau dan orang tersebut, lalu ia menanyakan pertanyaan itu lagi kepada beliau, lalu beliau pun menjawab, "Dua rakaat-dua rakaat, namun jika engkau khawatir masuk waktu Subuh, lakukanlah shalat witir satu rakaat."
Grade
صحيح مسلم ٤٩٧٠: حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا عَفَّانُ بْنُ مُسْلِمٍ حَدَّثَنَا هَمَّامٌ حَدَّثَنَا قَتَادَةُ أَنَّ عَوْنًا وَسَعِيدَ بْنَ أَبِي بُرْدَةَ حَدَّثَاهُ أَنَّهُمَا شَهِدَا أَبَا بُرْدَةَ يُحَدِّثُ عُمَرَ بْنَ عَبْدِ الْعَزِيزِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يَمُوتُ رَجُلٌ مُسْلِمٌ إِلَّا أَدْخَلَ اللَّهُ مَكَانَهُ النَّارَ يَهُودِيًّا أَوْ نَصْرَانِيًّا قَالَ فَاسْتَحْلَفَهُ عُمَرُ بْنُ عَبْدِ الْعَزِيزِ بِاللَّهِ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ أَنَّ أَبَاهُ حَدَّثَهُ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ فَحَلَفَ لَهُ قَالَ فَلَمْ يُحَدِّثْنِي سَعِيدٌ أَنَّهُ اسْتَحْلَفَهُ وَلَمْ يُنْكِرْ عَلَى عَوْنٍ قَوْلَهُ حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ وَمُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى جَمِيعًا عَنْ عَبْدِ الصَّمَدِ بْنِ عَبْدِ الْوَارِثِ أَخْبَرَنَا هَمَّامٌ حَدَّثَنَا قَتَادَةُ بِهَذَا الْإِسْنَادِ نَحْوَ حَدِيثِ عَفَّانَ وَقَالَ عَوْنُ بْنُ عُتْبَةَ
Shahih Muslim 4970: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami ['Affan bin Muslim] telah menceritakan kepada kami [Hammam] telah menceritakan kepada kami [Qatadah] bahwasanya ['Aun] dan [Sa'id bin Abu Burdah] telah menceritakan kepada [Qatadah] bahwa keduanya menyaksikan [Abu Burdah] bercerita kepada 'Umar bin 'Abdul 'Aziz dari [bapaknya] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Tidaklah seorang muslim meninggal kecuali Allah akan memasukkan (memperlihatkan) ke dalam tempatnya neraka Yahudi atau Nashrani." Qatadah berkata: Maka Umar bin Abdul Aziz meminta Abu Burdah agar bersumpah atas nama Allah yang tidak ada Ilah selainnya sebanyak tiga kali jika ia memang benar telah mendengar bapaknya bercerita kepadanya tentang Hadits tersebut dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Qatadah berkata: Abu Burda pun bersumpah kepadanya. Qatadah berkata: Namun Sa'id tidak menceritakan kepadaku bahwa Umar meminta sumpah kepada Abu Darda, tapi dia juga tidak mengingkari perkataan Aun. Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dan [Muhammad bin Al Mutsanna] semuanya dari ['Abdush Shamad bin 'Abdul Warits] telah mengabarkan kepada kami [Hammam] telah menceritakan kepada kami [Qatadah] dengan sanad ini seperti hadits 'Affan dan telah berkata 'Aun bin 'Utbah.
صحيح مسلم ٤٩٧١: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَمْرِو بْنِ عَبَّادِ بْنِ جَبَلَةَ بْنِ أَبِي رَوَّادٍ حَدَّثَنَا حَرَمِيُّ بْنُ عُمَارَةَ حَدَّثَنَا شَدَّادٌ أَبُو طَلْحَةَ الرَّاسِبِيُّ عَنْ غَيْلَانَ بْنِ جَرِيرٍ عَنْ أَبِي بُرْدَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَجِيءُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ نَاسٌ مِنْ الْمُسْلِمِينَ بِذُنُوبٍ أَمْثَالِ الْجِبَالِ فَيَغْفِرُهَا اللَّهُ لَهُمْ وَيَضَعُهَا عَلَى الْيَهُودِ وَالنَّصَارَى فِيمَا أَحْسِبُ أَنَا قَالَ أَبُو رَوْحٍ لَا أَدْرِي مِمَّنْ الشَّكُّ قَالَ أَبُو بُرْدَةَ فَحَدَّثْتُ بِهِ عُمَرَ بْنَ عَبْدِ الْعَزِيزِ فَقَالَ أَبُوكَ حَدَّثَكَ هَذَا عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قُلْتُ نَعَمْ
Shahih Muslim 4971: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin 'Amru bin 'Abbad bin Jabalah bin Abu Rawwad] Telah menceritakan kepada kami [Harami Ibnu 'Umarah] telah menceritakan kepada kami [Syaddad Abu Thalhah Ar Rasibi] dari [Ghailan bin Jarir] dari [Abu Burdah] dari [bapaknya] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Di hari kiamat kelak, sekelompok dari kaum muslimin akan datang membawa dosa mereka sebesar gunung. Lalu Allah mengampuni dosa-dosanya, kemudian dibebankan-Nya kepada orang-orang Yahudi dan Nasrani." (Itu menurut perkiraanku). Rauh berkata: 'aku tidak tahu dari siapa keraguan ini.' Abu Burdah berkata: Maka hal ini aku ceritakan kepada Umar bin Abdul Aziz. Lalu dia bertanya: 'Apakah Bapakmu menceritakan hal ini dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam? aku menjawab: 'Ya.'
مسند أحمد ٤٩٧١: حَدَّثَنَا وَكِيعٌ حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ عَنْ سَعْدِ بْنِ عُبَيْدَةَ قَالَ كُنْتُ مَعَ ابْنِ عُمَرَ فِي حَلْقَةٍ فَسَمِعَ رَجُلًا فِي حَلْقَةٍ أُخْرَى وَهُوَ يَقُولُ لَا وَأَبِي فَرَمَاهُ ابْنُ عُمَرَ بِالْحَصَى وَقَالَ إِنَّهَا كَانَتْ يَمِينَ عُمَرَ فَنَهَاهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْهَا وَقَالَ إِنَّهَا شِرْكٌ
Musnad Ahmad 4971: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Sa'd bin Ubaidah] ia berkata: Aku pernah bersama [Ibnu Umar] dalam sebuah kumpulan, lalu ia mendengar seorang laki-laki dari kumpulan lain mengucapkan, "Tidak, demi bapakku!" Maka Ibnu Umar pun melemparnya dengan batu seraya berkata: "Sungguh, itu adalah sumpah yang diucapkan Umar, lalu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melarangnya dan bersabda: 'Itu adalah ucapan kesyirikan'."
Grade
صحيح مسلم ٤٩٧٢: حَدَّثَنَا زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ عَنْ هِشَامٍ الدَّسْتَوَائِيِّ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ صَفْوَانَ بْنِ مُحْرِزٍ قَالَ قَالَ رَجُلٌ لِابْنِ عُمَرَ كَيْفَ سَمِعْتَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ فِي النَّجْوَى قَالَ سَمِعْتُهُ يَقُولُ يُدْنَى الْمُؤْمِنُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ رَبِّهِ عَزَّ وَجَلَّ حَتَّى يَضَعَ عَلَيْهِ كَنَفَهُ فَيُقَرِّرُهُ بِذُنُوبِهِ فَيَقُولُ هَلْ تَعْرِفُ فَيَقُولُ أَيْ رَبِّ أَعْرِفُ قَالَ فَإِنِّي قَدْ سَتَرْتُهَا عَلَيْكَ فِي الدُّنْيَا وَإِنِّي أَغْفِرُهَا لَكَ الْيَوْمَ فَيُعْطَى صَحِيفَةَ حَسَنَاتِهِ وَأَمَّا الْكُفَّارُ وَالْمُنَافِقُونَ فَيُنَادَى بِهِمْ عَلَى رُءُوسِ الْخَلَائِقِ هَؤُلَاءِ الَّذِينَ كَذَبُوا عَلَى اللَّهِ
Shahih Muslim 4972: Telah menceritakan kepada kami [Zuhair bin Harb] telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Ibrahim] dari [Hisyam Ad Dastawa'i] dari [Qatadah] dari [Shafwan bin Muhriz] dia berkata: "Seorang laki-laki bertanya kepada Ibnu Umar: 'Bagaimana kamu mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda tentang pernyataan Allah dengan berbisik?' [Ibnu Umar] menjawab: 'Saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Pada hari kiamat orang mukmin akan dihadapkan kepada Allah Azza Wa Jalla dengan sangat dekat sekali hingga tubuhnya menyentuh Allah. Setelah itu, Allah akan memberikan pengukuhan atas dosa-dosanya. Kemudian Allah akan bertanya: 'Apakah kamu tahu dosamu? ' Orang mukmin itu menjawab: 'Ya Tuhanku. Saya tahu dosa saya. Allah berfirman: Sesungguhnya Aku telah menyembunyikannya untukmu ketika di dunia dan pada hari ini Aku telah mengampunimu. Lalu orang mukmin itu diberi catatan amal baiknya. Sementara orang-orang kafir dan munafik akan di panggil dengan suara yang keras di hadapan semua makhluk: 'Mereka inilah orang-orang yang telah mendustakan Allah Azza Wa Jalla.'"