سنن الدارمي ٨١: أَخْبَرَنَا فَرْوَةُ بْنُ أَبِي الْمَغْرَاءِ حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ مُخْتَارٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِسْحَقَ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ كَعْبٍ عَنْ عُرْوَةَ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي مَرَضِهِ صُبُّوا عَلَيَّ سَبْعَ قِرَبٍ مِنْ سَبْعِ آبَارٍ شَتَّى حَتَّى أَخْرُجَ إِلَى النَّاسِ فَأَعْهَدَ إِلَيْهِمْ قَالَتْ فَأَقْعَدْنَاهُ فِي مِخْضَبٍ لِحَفْصَةَ فَصَبَبْنَا عَلَيْهِ الْمَاءَ صَبًّا أَوْ شَنَنَّا عَلَيْهِ شَنًّا الشَّكُّ مِنْ قِبَلِ مُحَمَّدِ بْنِ إِسْحَقَ فَوَجَدَ رَاحَةً فَخَرَجَ فَصَعِدَ الْمِنْبَرَ فَحَمِدَ اللَّهَ وَأَثْنَى عَلَيْهِ وَاسْتَغْفَرَ لِلشُّهَدَاءِ مِنْ أَصْحَابِ أُحُدٍ وَدَعَا لَهُمْ ثُمَّ قَالَ أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ الْأَنْصَارَ عَيْبَتِي الَّتِي أَوَيْتُ إِلَيْهَا فَأَكْرِمُوا كَرِيمَهُمْ وَتَجَاوَزُوا عَنْ مُسِيئِهِمْ إِلَّا فِي حَدٍّ أَلَا إِنَّ عَبْدًا مِنْ عِبَادِ اللَّهِ قَدْ خُيِّرَ بَيْنَ الدُّنْيَا وَبَيْنَ مَا عِنْدَ اللَّهِ فَاخْتَارَ مَا عِنْدَ اللَّهِ فَبَكَى أَبُو بَكْرٍ وَظَنَّ أَنَّهُ يَعْنِي نَفْسَهُ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى رِسْلِكَ يَا أَبَا بَكْرٍ سُدُّوا هَذِهِ الْأَبْوَابَ الشَّوَارِعَ إِلَى الْمَسْجِدِ إِلَّا بَابَ أَبِي بَكْرٍ فَإِنِّي لَا أَعْلَمُ امْرَأً أَفْضَلَ عِنْدِي يَدًا فِي الصُّحْبَةِ مِنْ أَبِي بَكْرٍ
Sunan Darimi 81: Telah mengabarkan kepada kami [Farwah bin Abu Al Maghra`] telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Mukhtar] dari [Muhammad bin Ishaq] dari [Muhammad bin Ka'ab] dari ['Urwah] dari ['Aisyah] Radliyallahu'anha ia berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda ketika sakit beliau: " Siramkanlah kepadaku tujuh ember air dari tujuh sumur yang berbeda-beda, sehingga aku bisa keluar kepada orang-orang untuk memenuhi janji mereka" perawi berkata: "Maka kami dudukkan beliau pada bejana milik Hafsah Radliyallahu'anha, kami siramkan atau kami tuangkan air kepadanya -keraguan redaksi kami siramkan atau kami tuangkan ini dari Muhammad bin Ishaq-, maka beliau mendapatkan ketenangan, lalu beliau keluar dan menaiki mimbar; seraya bersabda: " Kaum Anshar adalah manusia kepercayaan dan penjaga rahasiaku, tempat aku berlindung, kecuali jika mereka benar-benar melanggar hukum. Ingatlah, ada seorang hamba Allah Subhanahu wa Ta'ala diberi kebebasan memilih antara dunia dan apa yang ada di sisi Allah Subhanahu wa Ta'ala, maka ia memilih apa yang ada di sisi Allah Subhanahu wa Ta'ala " Lalu Abu Bakar Radliyallahu'anhu menangis, ia beranggapan bahwa ucapan nabi shallallahu 'alaihi wasallam itu dialamatkan untuk dirinya. Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tunggu dulu wahai Abu Bakar, tutuplah pintu-pintu jalan yang menuju ke masjid (Nabawi) kecuali pintu Abu Bakar, karena aku tidak mengenal seorang pun yang lebih utama bagiku dalam persahabatan dan pembelaan daripada Abu Bakar Radliyallahu'anhu".
Grade
مسند أحمد ٨١: حَدَّثَنَا عَفَّانُ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَاحِدِ بْنُ زِيَادٍ قَالَ حَدَّثَنَا عَاصِمُ بْنُ كُلَيْبٍ قَالَ قَالَ أَبِي فَحَدَّثَنَا بِهِ ابْنُ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ وَمَا أَعْجَبَكَ مِنْ ذَلِكَ كَانَ عُمَرُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ إِذَا دَعَا الْأَشْيَاخَ مِنْ أَصْحَابِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَعَانِي مَعَهُمْ فَقَالَ لَا تَتَكَلَّمْ حَتَّى يَتَكَلَّمُوا قَالَ فَدَعَانَا ذَاتَ يَوْمٍ أَوْ ذَاتَ لَيْلَةٍ فَقَالَ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ مَا قَدْ عَلِمْتُمْ فَالْتَمِسُوهَا فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ وِتْرًا فَفِي أَيِّ الْوِتْرِ تَرَوْنَهَا
Musnad Ahmad 81: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] Telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahid Bin Ziyad] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami ['Ashim Bin Kulaib] dia berkata: [bapakku] telah berkata: telah menceritakan kepada kami dengan hadits itu [Ibnu Abbas] dia berkata: Sesuatu yang akan sangat mengherankan kalian adalah, bahwa [Umar] apabila mengundang tetua-tetua dari kalangan sahabat Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, dia juga mengundangku bersama mereka, dan berkata: "Kamu jangan berkata sehingga mereka telah berkata." Maka pada suatu hari atau malam dia mengundang kami dan berkata: "Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda tentang lailatul Qadar sebagaimana kalian telah mengetahuinya, maka intailah dia pada malam-malam sepuluh hari terakhir yang ganjil dan di waktu-waktu yang kamu anggap ganjil."
Grade
موطأ مالك ٨١: حَدَّثَنِي يَحْيَى عَنْ مَالِك عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي بَكْرِ بْنِ مُحَمَّدِ بْنِ عَمْرِو بْنِ حَزْمٍ أَنَّهُ سَمِعَ عُرْوَةَ بْنَ الزُّبَيْرِ يَقُولُ دَخَلْتُ عَلَى مَرْوَانَ بْنِ الْحَكَمِ فَتَذَاكَرْنَا مَا يَكُونُ مِنْهُ الْوُضُوءُ فَقَالَ مَرْوَانُ وَمِنْ مَسِّ الذَّكَرِ الْوُضُوءُ فَقَالَ عُرْوَةُ مَا عَلِمْتُ هَذَا فَقَالَ مَرْوَانُ بْنُ الْحَكَمِ أَخْبَرَتْنِي بُسْرَةُ بِنْتُ صَفْوَانَ أَنَّهَا سَمِعَتْ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِذَا مَسَّ أَحَدُكُمْ ذَكَرَهُ فَلْيَتَوَضَّأْ
Muwatha' Malik 81: Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari [Abdullah bin Abu Bakr bin Muhammad bin 'Amr Bin Hazm], dia telah mendengar [Urwah bin Zubair] berkata: Saya menemui Marwan bin Al Hakam, maka kami saling tukar pengetahuan tentang permasalahan wudlu. [Marwan] berkata: "Menyentuh kemaluan wajib berwudlu." Urwah berkata: "Aku tidak tahu itu." Maka Marwan bin Al Hakam berkata: Telah mengabarkan kepadaku [Busrah binti Shafwan], dia telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apabila salah seorang dari kalian menyentuh kemaluannya maka berwudlulah!"
صحيح البخاري ٨٢: حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ قَالَ حَدَّثَنَا وُهَيْبٌ قَالَ حَدَّثَنَا أَيُّوبُ عَنْ عِكْرِمَةَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ فِي حَجَّتِهِ فَقَالَ ذَبَحْتُ قَبْلَ أَنْ أَرْمِيَ فَأَوْمَأَ بِيَدِهِ قَالَ وَلَا حَرَجَ قَالَ حَلَقْتُ قَبْلَ أَنْ أَذْبَحَ فَأَوْمَأَ بِيَدِهِ وَلَا حَرَجَ
Shahih Bukhari 82: Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] berkata: Telah menceritakan kepada kami [Wuhaib] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ayyub] dari ['Ikrimah] dari [Ibnu 'Abbas]: bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ditanya seseorang tentang haji yang dilakukannya, orang itu bertanya: "Aku menyembelih hewan sebelum aku melempar jumrah." Beliau memberi isyarat dengan tangannya, yang maksudnya "tidak apa-apa." "Dan aku mencukur sebelum menyembelih." Beliau memberi isyarat dengan tangannya yang maksudnya "tidak apa-apa."
صحيح مسلم ٨٢: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبَّادٍ الْمَكِّيُّ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ قَالَ قُلْتُ لِسُهَيْلٍ إِنَّ عَمْرًا حَدَّثَنَا عَنْ الْقَعْقَاعِ عَنْ أَبِيكَ قَالَ وَرَجَوْتُ أَنْ يُسْقِطَ عَنِّي رَجُلًا قَالَ فَقَالَ سَمِعْتُهُ مِنْ الَّذِي سَمِعَهُ مِنْهُ أَبِي كَانَ صَدِيقًا لَهُ بِالشَّامِ ثُمَّ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ سُهَيْلٍ عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَزِيدَ عَنْ تَمِيمٍ الدَّارِيِّ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الدِّينُ النَّصِيحَةُ قُلْنَا لِمَنْ قَالَ لِلَّهِ وَلِكِتَابِهِ وَلِرَسُولِهِ وَلِأَئِمَّةِ الْمُسْلِمِينَ وَعَامَّتِهِمْ حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ حَاتِمٍ حَدَّثَنَا ابْنُ مَهْدِيٍّ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ سُهَيْلِ بْنِ أَبِي صَالِحٍ عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَزِيدَ اللَّيْثِيِّ عَنْ تَمِيمٍ الدَّارِيِّ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِمِثْلِهِ و حَدَّثَنِي أُمَيَّةُ بْنُ بِسْطَامَ حَدَّثَنَا يَزِيدُ يَعْنِي ابْنَ زُرَيْعٍ حَدَّثَنَا رَوْحٌ وَهُوَ ابْنُ الْقَاسِمِ حَدَّثَنَا سُهَيْلٌ عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَزِيدَ سَمِعَهُ وَهُوَ يُحَدِّثُ أَبَا صَالِحٍ عَنْ تَمِيمٍ الدَّارِيِّ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِمِثْلِهِ
Shahih Muslim 82: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abbad al-Makki] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] -dia berkata: saya berkata kepada Suhail- bahwa [Amru] menceritakan kepada kami dari [al-Qa'qa'] dari [bapakmu] dia berkata: dan aku berharap agar satu perawi jatuh dariku, Amru berkata: "Lalu al Qa'qa' berkata: "Saya mendengarnya dari orang yang yang bapakku pernah mendengar darinya -dia adalah temannya di Syam-. Kemudian telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Suhail] dari [Atha' bin Yazid] dari [Tamim ad-Dari] bahwa nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Agama itu adalah nasihat." Kami bertanya, "Nasihat untuk siapa?" Beliau menjawab, "Untuk Allah, kitab-Nya, Rasul-Nya, dan para pemimpin kaum muslimin, serta kaum awam mereka." Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Hatim] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Mahdi] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Suhail bin Abu Shalih] dari [Atha' bin Yazid al-Laitsi] dari [Tamim ad-Dari] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dengan semisalnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Umayyah bin Bistham] telah menceritakan kepada kami [Yazid] -yaitu Ibnu Zurai'- telah menceritakan kepada kami [Rauh] -yaitu Ibnu al-Qasim- telah menceritakan kepada kami [Suhail] dari [Atha' bin Yazid] dia mendengarnya -saat 'Atha menceritakan kepada Abu Shalih- dari [Tamim ad-Dari] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, seperti hadits tersebut."
مسند أحمد ٨٢: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ قَالَ سَمِعْتُ عَاصِمَ بْنَ عَمْرٍو الْبَجَلِيَّ يُحَدِّثُ عَنْ رَجُلٍ مِنْ الْقَوْمِ الَّذِينَ سَأَلُوا عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ فَقَالُوا لَهُ إِنَّمَا أَتَيْنَاكَ نَسْأَلُكَ عَنْ ثَلَاثٍ عَنْ صَلَاةِ الرَّجُلِ فِي بَيْتِهِ تَطَوُّعًا وَعَنْ الْغُسْلِ مِنْ الْجَنَابَةِ وَعَنْ الرَّجُلِ مَا يَصْلُحُ لَهُ مِنْ امْرَأَتِهِ إِذَا كَانَتْ حَائِضًا فَقَالَ أَسُحَّارٌ أَنْتُمْ لَقَدْ سَأَلْتُمُونِي عَنْ شَيْءٍ مَا سَأَلَنِي عَنْهُ أَحَدٌ مُنْذُ سَأَلْتُ عَنْهُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ صَلَاةُ الرَّجُلِ فِي بَيْتِهِ تَطَوُّعًا نُورٌ فَمَنْ شَاءَ نَوَّرَ بَيْتَهُ وَقَالَ فِي الْغُسْلِ مِنْ الْجَنَابَةِ يَغْسِلُ فَرْجَهُ ثُمَّ يَتَوَضَّأُ ثُمَّ يُفِيضُ عَلَى رَأْسِهِ ثَلَاثًا وَقَالَ فِي الْحَائِضِ لَهُ مَا فَوْقَ الْإِزَارِ
Musnad Ahmad 82: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad Bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dia berkata: aku mendengar ['Ashim Bin 'Amru Al Bajali] bercerita dari [seorang lelaki] di antara sekelompok kaum yang bertanya kepada [Umar bin Al Khaththab]: Kami datang kepadamu hanya untuk menanyakan kepadamu tentang tiga hal: Tentang shalat sunnahnya seorang lelaki di rumah, tentang mandi dari junub dan tentang apa yang diperbolehkan bagi laki-laki dari istrinya yang sedang haid. Maka Umar menjawab: "Apakah kalian tukang sihir, kalian telah menanyakan kepadaku sesuatu yang tidak pernah ditanyakan oleh seorangpun sejak aku menanyakannya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam?" Maka dia berkata: "Shalat sunnahnya seorang lelaki di rumahnya adalah cahaya, maka barangsiapa yang berkehendak terangilah rumahnya." Dan dia menerangkan tentang mandi dari junub: "Hendaknya mencuci kemaluannya kemudian berwudlu kemudian menyiram ke kepalanya sebanyak tiga kali." Dan dia menerangkan tentang istri yang sedang haid: "Baginya adalah apa yang ada di atas kain (selain farji)."
Grade
صحيح البخاري ٨٣: حَدَّثَنَا الْمَكِّيُّ بْنُ إِبْرَاهِيمَ قَالَ أَخْبَرَنَا حَنْظَلَةُ بْنُ أَبِي سُفْيَانَ عَنْ سَالِمٍ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يُقْبَضُ الْعِلْمُ وَيَظْهَرُ الْجَهْلُ وَالْفِتَنُ وَيَكْثُرُ الْهَرْجُ قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا الْهَرْجُ فَقَالَ هَكَذَا بِيَدِهِ فَحَرَّفَهَا كَأَنَّه يُرِيدُ الْقَتْلَ
Shahih Bukhari 83: Telah menceritakan kepada kami [Al Makki bin Ibrahim] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Hanzhalah bin Abu Sufyan] dari [Salim] berkata: aku mendengar [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Ilmu akan diangkat dan akan tersebar kebodohan dan fitnah merajalela serta banyak timbul kekacauan." Ditanyakan kepada Beliau: "Wahai Rasulullah, apa yang dimaksud dengan kekacauan?" Maka Rasul shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: "Begini." Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memberi isyarat dengan tangannya lalu memiringkannya. Seakan yang dimaksudnya adalah pembunuhan.
سنن ابن ماجه ٨٣: حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَعَلِيُّ بْنُ مُحَمَّدٍ قَالَا حَدَّثَنَا وَكِيعٌ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ أَبِي حَيَّةَ أَبُو جَنَابٍ الْكَلْبِيُّ عَنْ أَبِيهِ عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا عَدْوَى وَلَا طِيَرَةَ وَلَا هَامَةَ فَقَامَ إِلَيْهِ رَجُلٌ أَعْرَابِيٌّ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ الْبَعِيرَ يَكُونُ بِهِ الْجَرَبُ فَيُجْرِبُ الْإِبِلَ كُلَّهَا قَالَ ذَلِكُمْ الْقَدَرُ فَمَنْ أَجْرَبَ الْأَوَّلَ
Sunan Ibnu Majah 83: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Ali bin Muhammad] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Abu Hayyah Abu Janab Al Kalbi] dari [Bapaknya] dari [Ibnu Umar] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: " Tidak ada 'adwa (penyakit menular tanpa takdir Allah), tidak ada thiyarah (rasa pesimis) dan tidak ada hammah (keyakinan bahwa tulang bisa hidup kembali)." Maka berdirilah seorang arab badui seraya berkata: "Wahai Rasulullah, bagaimana pandanganmu terhadap unta berkoreng, kemudian semua unta tertular koreng itu?" beliau menjawab: "Semua itu adalah taqdir, (jika bukan) lalu siapakah yang menulari unta yang pertama! "
Grade
Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Shahih,
سنن الدارمي ٨٣: أَخْبَرَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ عِكْرِمَةَ قَالَ تُوُفِّيَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ فَحُبِسَ بَقِيَّةَ يَوْمِهِ وَلَيْلَتَهُ وَالْغَدَ حَتَّى دُفِنَ لَيْلَةَ الْأَرْبِعَاءِ وَقَالُوا إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمْ يَمُتْ وَلَكِنْ عُرِجَ بِرُوحِهِ كَمَا عُرِجَ بِرُوحِ مُوسَى فَقَامَ عُمَرُ فَقَالَ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمْ يَمُتْ وَلَكِنْ عُرِجَ بِرُوحِهِ كَمَا عُرِجَ بِرُوحِ مُوسَى وَاللَّهِ لَا يَمُوتُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى يَقْطَعَ أَيْدِيَ أَقْوَامٍ وَأَلْسِنَتَهُمْ فَلَمْ يَزَلْ عُمَرُ يَتَكَلَّمُ حَتَّى أَزْبَدَ شِدْقَاهُ مِمَّا يُوعِدُ وَيَقُولُ فَقَامَ الْعَبَّاسُ فَقَالَ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ مَاتَ وَإِنَّهُ لَبَشَرٌ وَإِنَّهُ يَأْسُنُ كَمَا يَأْسُنُ الْبَشَرُ أَيْ قَوْمِ فَادْفِنُوا صَاحِبَكُمْ فَإِنَّهُ أَكْرَمُ عَلَى اللَّهِ مِنْ أَنْ يُمِيتَهُ إِمَاتَتَيْنِ أَيُمِيتُ أَحَدَكُمْ إِمَاتَةً وَيُمِيتُهُ إِمَاتَتَيْنِ وَهُوَ أَكْرَمُ عَلَى اللَّهِ مِنْ ذَلِكَ أَيْ قَوْمِ فَادْفِنُوا صَاحِبَكُمْ فَإِنْ يَكُ كَمَا تَقُولُونَ فَلَيْسَ بِعَزِيزٍ عَلَى اللَّهِ أَنْ يَبْحَثَ عَنْهُ التُّرَابَ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَاللَّهِ مَا مَاتَ حَتَّى تَرَكَ السَّبِيلَ نَهْجًا وَاضِحًا فَأَحَلَّ الْحَلَالَ وَحَرَّمَ الْحَرَامَ وَنَكَحَ وَطَلَّقَ وَحَارَبَ وَسَالَمَ مَا كَانَ رَاعِي غَنَمٍ يَتَّبِعُ بِهَا صَاحِبُهَا رُءُوسَ الْجِبَالِ يَخْبِطُ عَلَيْهَا الْعِضَاهَ بِمِخْبَطِهِ وَيَمْدُرُ حَوْضَهَا بِيَدِهِ بِأَنْصَبَ وَلَا أَدْأَبَ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ فِيكُمْ أَيْ قَوْمِ فَادْفِنُوا صَاحِبَكُمْ قَالَ وَجَعَلَتْ أُمُّ أَيْمَنَ تَبْكِي فَقِيلَ لَهَا يَا أُمَّ أَيْمَنَ تَبْكِي عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ إِنِّي وَاللَّهِ مَا أَبْكِي عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَلَّا أَكُونَ أَعْلَمُ أَنَّهُ قَدْ ذَهَبَ إِلَى مَا هُوَ خَيْرٌ لَهُ مِنْ الدُّنْيَا وَلَكِنِّي أَبْكِي عَلَى خَبَرِ السَّمَاءِ انْقَطَعَ قَالَ حَمَّادٌ خَنَقَتْ الْعَبْرَةُ أَيُّوبَ حِينَ بَلَغَ هَا هُنَا
Sunan Darimi 83: Telah mengabarkan kepada kami [Sulaiman bin Harb] telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Ayyub] dari ['Ikrimah] ia berkata: " Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam wafat pada hari senin namun jasad beliau belum juga dimakamkan hari itu, malamnya, dan hari esoknya, sehingga dimakamkan pada malam rabu, mereka berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam belum wafat, hanya saja beliau naik (ke langit) dengan ruhnya sebagaimana Musa 'Aalaihissalam dinaikkan, Lalu Umar Radliyallahu'anhu berdiri seraya berkata: "Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam belum wafat, akan tetapi beliau dinaikkan bersama ruhnya (ke langit) sebagaimana Musa 'Aalaihissalam dinaikkan. Demi Allah Subhaanallahu wa Ta'ala, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak meninggal sampai ia memotong tangan-tangan serta lidah-lidah mereka. Umar Radliyallahu'anhu terus berkata (demikian) sampai berbusa kedua sudut mulutnya sebab ancaman dan perkataannya. Kemudian Abbas Radliyallahu'anhu berdiri seraya berkata: "Sungguh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah meninggal dunia, karena beliau adalah manusia biasa, dan beliau berubah sebagaimana berubahnya manusia, maka makamkanlah sahabat kalian, sungguh beliau lebih mulia di sisi Allah Subhaanallahu wa Ta'ala daripada ia diwafatkan dua kali, mungkinkah kalian diwafatkan sekali dan beliau diwafatkan dua kali padahal beliau lebih mulia di sisi Allah Subhaanallahu wa Ta'ala dari mereka? Wahai kaum, makamkanlah sahabat kalian, maka jika beliau seperti apa yang kalian katakan, niscaya tidak sulit bagi Allah Subhaanallahu wa Ta'ala untuk mencarikan tanah pemakamannya. Demi Allah, sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau tidak meninggal sampai meninggalkan manhaj yang jelas, beliau menghalalkan yang halal, mengharamkan yang haram, menikahkan dan menceraikan, berperang dan berdamai. Dan tidak ada seorang penggembala pun yang lebih lelah dan lebih capek mengikuti kambingnya sampai puncak-puncak gunung, ia jatuhkan pohon-pohon berduri dengan tongkatnya, ia perbaiki telaga airnya dengan tangannya, daripada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Sekarang beliau ada diantara kalian, maka makamkanlah sahabat kalian ini". Ia berkata: "Dan Ummu Aiman Radliyallahu'anha pun menangis, lalu ditanyakan kepadanya, 'Wahai Ummu Aiman, apakah kamu menangisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam? ' ia menjawab: 'Demi Allah, aku tidak menangisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Ketahuilah olehmu bahwa aku lebih tahu beliau telah pergi ke negeri yang lebih baik daripada dunia ini, namun aku menangis karena berita langit (wahyu) Telah terputus'. " Hammad Rahimahullah: "Ayyub menangis tersedu-sedu ketika ucapan Ummu Aiman sampai di sini.
Grade
مسند أحمد ٨٣: حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا ابْنُ لَهِيعَةَ عَنْ أَبِي النَّضْرِ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّهُ قَالَ رَأَيْتُ سَعْدَ بْنَ أَبِي وَقَّاصٍ يَمْسَحُ عَلَى خُفَّيْهِ بِالْعِرَاقِ حِينَ يَتَوَضَّأُ فَأَنْكَرْتُ ذَلِكَ عَلَيْهِ قَالَ فَلَمَّا اجْتَمَعْنَا عِنْدَ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ لِي سَلْ أَبَاكَ عَمَّا أَنْكَرْتَ عَلَيَّ مِنْ مَسْحِ الْخُفَّيْنِ قَالَ فَذَكَرْتُ ذَلِكَ لَهُ فَقَالَ إِذَا حَدَّثَكَ سَعْدٌ بِشَيْءٍ فَلَا تَرُدَّ عَلَيْهِ فَإِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَمْسَحُ عَلَى الْخُفَّيْنِ
Musnad Ahmad 83: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah Bin Sa'id] Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Lahi'ah] dari [Abu An Nadlar] dari [Abu Salamah] dari [Ibnu Umar] bahwa dia berkata: Aku melihat [Sa'd Bin Abi Waqqas] mengusap kedua khuf-nya di Iraq ketika berwudlu, kemudian aku mengingkarinya, maka ketika kami berkumpul di sisi [Umar Bin Al Khaththab] dia berkata: "Tanyakan kepada bapakmu tentang apa yang kamu ingkari dariku tentang mengusap khuf." Maka aku ceritakan kepadanya tentang hal itu, dan dia menjawab: "Jika Sa'd menceritakan sesuatu kepadamu maka jangan kamu bantah karena Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengusap kedua khuf-nya."
Grade