سنن الدارمي ٧٧٥: أَخْبَرَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ دَاوُدَ الْهَاشِمِيُّ حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ يَعْنِي ابْنَ سَعْدٍ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ عَمْرَةَ بِنْتِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ سَعْدِ بْنِ زُرَارَةَ أَنَّهَا سَمِعَتْ عَائِشَةَ زَوْجَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَقُولُ جَاءَتْ أُمُّ حَبِيبَةَ بِنْتُ جَحْشٍ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَكَانَتْ اسْتُحِيضَتْ سَبْعَ سِنِينَ فَاشْتَكَتْ ذَلِكَ إِلَيْهِ وَاسْتَفْتَتْهُ فِيهِ فَقَالَ لَهَا إِنَّ هَذَا لَيْسَ بِالْحِيضَةِ إِنَّمَا هَذَا عِرْقٌ فَاغْتَسِلِي ثُمَّ صَلِّي قَالَتْ عَائِشَةُ وَكَانَتْ أُمُّ حَبِيبَةَ تَغْتَسِلُ لِكُلِّ صَلَاةٍ وَتُصَلِّي وَكَانَتْ تَجْلِسُ فِي الْمِرْكَنِ فَتَعْلُو حُمْرَةُ الدَّمِ الْمَاءَ ثُمَّ تُصَلِّي
Sunan Darimi 775: Telah mengabarkan kepada kami [Sulaiman bin Daud Al Hasyimi] telah mengabarkan kepada kami [Ibrahim yaitu Ibnu Sa'ad], dari [Az Zuhri] dari ['Amrah binti Abdurrahman bin Sa'ad bin Zurarah] ia pernah mendengar ['Aisyah] -isteri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam-, berkata: Ummu Habibah binti Jahsy datang menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, ia mengalami istihadhah selama tujuh tahun, lalu ia mengadu tentang hal itu dan meminta fatwa tentangnya, maka beliau berkata kepadanya: "Ini bukanlah haid, tetapi penyakit, mandilah dan shalatlah." 'Aisyah berkata: Dan Ummu Habibah mandi setiap kali akan mengerjakan shalat lalu ia shalat, dan ia pernah duduk di tempat cucian, lalu darah merah yang mengalir melebihi aliran air, kemudian ia shalat."
Grade
مسند أحمد ٧٧٥: حَدَّثَنَا عَفَّانُ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ أَخْبَرَنَا أَبُو إِسْحَاقَ سَمِعْتُ هُبَيْرَةَ قَالَ سَمِعْتُ عَلِيًّا رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُ نَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَوْ نَهَانِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ خَاتَمِ الذَّهَبِ وَالْقَسِّيِّ وَالْمِيثَرَةِ
Musnad Ahmad 775: Telah menceritakan kepada kami [Affan] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] telah mengabarkan kepada kami [Abu Ishaq] aku mendengar [Hubairah] berkata: aku mendengar [Ali] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang atau melarangku memakai cincin dari emas, kain dari sutra dan penutup pelana dari sutra."
Grade
صحيح البخاري ٧٧٦: حَدَّثَنَا أَبُو النُّعْمَانِ قَالَ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ أَبِي قِلَابَةَ أَنَّ مَالِكَ بْنَ الْحُوَيْرِثِ قَالَ لِأَصْحَابِهِ أَلَا أُنَبِّئُكُمْ صَلَاةَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ وَذَاكَ فِي غَيْرِ حِينِ صَلَاةٍ فَقَامَ ثُمَّ رَكَعَ فَكَبَّرَ ثُمَّ رَفَعَ رَأْسَهُ فَقَامَ هُنَيَّةً ثُمَّ سَجَدَ ثُمَّ رَفَعَ رَأْسَهُ هُنَيَّةً فَصَلَّى صَلَاةَ عَمْرِو بْنِ سَلِمَةَ شَيْخِنَا هَذَا قَالَ أَيُّوبُ كَانَ يَفْعَلُ شَيْئًا لَمْ أَرَهُمْ يَفْعَلُونَهُ كَانَ يَقْعُدُ فِي الثَّالِثَةِ وَالرَّابِعَةِ قَالَ فَأَتَيْنَا النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَقَمْنَا عِنْدَهُ فَقَالَ لَوْ رَجَعْتُمْ إِلَى أَهْلِيكُمْ صَلُّوا صَلَاةَ كَذَا فِي حِينِ كَذَا صَلُّوا صَلَاةَ كَذَا فِي حِينِ كَذَا فَإِذَا حَضَرَتْ الصَّلَاةُ فَلْيُؤَذِّنْ أَحَدُكُمْ وَلْيَؤُمَّكُمْ أَكْبَرُكُمْ
Shahih Bukhari 776: Telah menceritakan kepada kami [Abu An Nu'man] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Ayyub] dari [Abu Qilabah] dari [Malik bin Al Huwairits] Ia berkata kepada para sahabatnya: "Maukah kalian aku sampaikan cara shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam?" padahal saat itu bukan pada waktu shalat. Malik kemudian berdiri lalu rukuk dan bertakbir, kemudian mengangkat kepalanya lalu berdiri dan berdiam sejenak. Kemudian dia sujud, lalu mengangkat kepalanya, lalu (duduk) sejenak. Dia shalat seperti shalatnya 'Amru bin Salimah, guru kita ini." Ayyub berkata: "Dia mengerjakan sesuatu yang tidak pernah aku lihat orang-orang melakukannya, dia duduk pada setiap akan berdiri ke rakaat ketiga dan keempat. Berkata: Maka kami menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan berdiam di sisi beliau. Kemudian beliau bersabda: "Jika kalian kembali kepada keluarga kalian, maka shalatlah dengan cara ini pada waktu begini, dan shalat ini pada waktu begini. Jika telah datang waktu shalat maka hendaklah seseorang dari kalian adzan, dan hendaklah yang mengimami shalat adalah yang paling tua di antara kalian."
سنن ابن ماجه ٧٧٦: حَدَّثَنَا أَبُو مُوسَى مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا خَالِدُ بْنُ الْحَارِثِ حَدَّثَنَا حُمَيْدٌ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ أَرَادَتْ بَنُو سَلِمَةَ أَنْ يَتَحَوَّلُوا مِنْ دِيَارِهِمْ إِلَى قُرْبِ الْمَسْجِدِ فَكَرِهَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يُعْرُوا الْمَدِينَةَ فَقَالَ يَا بَنِي سَلِمَةَ أَلَا تَحْتَسِبُونَ آثَارَكُمْ فَأَقَامُوا
Sunan Ibnu Majah 776: Telah menceritakan kepada kami [Abu Musa Muhammad bin Al Mutsanna] berkata: telah menceritakan kepada kami [Khalid bin Al Harits] berkata: telah menceritakan kepada kami [Humaid] dari [Anas bin Malik], ia berkata: Bani Salimah berniat memindahkan rumah mereka dekat dengan masjid, namun Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tidak menyukai bila mereka memadati Madinah, lalu beliau bersabda: "Wahai Bani Salimah, tidak maukah kalian mendapatkan pahala?" Maka mereka pun tetap tinggal di rumah-rumah mereka."
Grade
Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Shahih,
سنن ابن ماجه ٧٧٧: حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا وَكِيعٌ حَدَّثَنَا إِسْرَائِيلُ عَنْ سِمَاكٍ عَنْ عِكْرِمَةَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ كَانَتْ الْأَنْصَارُ بَعِيدَةً مَنَازِلُهُمْ مِنْ الْمَسْجِدِ فَأَرَادُوا أَنْ يَقْتَرِبُوا فَنَزَلَتْ { وَنَكْتُبُ مَا قَدَّمُوا وَآثَارَهُمْ } قَالَ فَثَبَتُوا
Sunan Ibnu Majah 777: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Isra`il] dari [Simak] dari [Ikrimah] dari [Ibnu 'Abbas], ia berkata: "Kaum Anshar adalah orang-orang yang rumahnya jauh dari masjid, maka mereka ingin agar rumahnya dekat dengan masjid, hingga turunlah ayat: "Maka kami menulis apa yang mereka persembahkan dan bekas-bekas mereka." Ibnu 'Abbas berkata: "Maka mereka pun tetap tinggal di tempat mereka."
Grade
Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Hasan,
سنن الدارمي ٧٧٧: أَخْبَرَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ أَخْبَرَنَا يَحْيَى أَنَّ الْقَعْقَاعَ بْنَ حَكِيمٍ أَخْبَرَهُ أَنَّهُ سَأَلَ سَعِيدًا عَنْ الْمُسْتَحَاضَةِ فَقَالَ يَا ابْنَ أَخِي مَا بَقِيَ أَحَدٌ أَعْلَمُ بِهَذَا مِنِّي إِذَا أَقْبَلَتْ الْحَيْضَةُ فَلْتَدَعْ الصَّلَاةَ وَإِذَا أَدْبَرَتْ فَلْتَغْتَسِلْ وَلْتُصَلِّ
Sunan Darimi 777: Telah mengabarkan kepada kami [Yazid bin Harun] telah mengabarkan kepada kami [Yahya] bahwa [Al Qa'qa'] telah mengabarkannya: "Ia telah bertanya kepada [Sa'id] tentang istihadhah, lalu ia menjawab: 'Wahai keponakanku, tidak tersisa seorang pun yang lebih tahu dalam masalah ini selain aku, apabila datang haid, tinggalkanlah shalat, dan jika sudah lewat (haidnya), mandi dan shalatlah".
Grade
موطأ مالك ٧٧٨: حَدَّثَنِي يَحْيَى عَنْ مَالِك عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ أَنَّهُ قَالَ سُئِلَ أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ وَأَنَا جَالِسٌ مَعَهُ كَيْفَ كَانَ يَسِيرُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي حَجَّةِ الْوَدَاعِ حِينَ دَفَعَ قَالَ كَانَ يَسِيرُ الْعَنَقَ فَإِذَا وَجَدَ فَجْوَةً نَصَّ قَالَ مَالِك قَالَ هِشَامُ بْنُ عُرْوَةَ وَالنَّصُّ فَوْقَ الْعَنَقِ
Muwatha' Malik 778: Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari [Hisyam bin Urwah] dari [Bapaknya] ia berkata: " [Usamah bin Zaid] pernah ditanya, dan waktu itu aku sedang duduk bersamanya, 'Bagaimana Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berjalan meninggalkan tempatnya saat haji Wada'?" Ia menjawab, "Beliau berjalan dengan biasa saja, jika beliau mendapatkan tanah yang luas beliau mempercepatnya." Malik berkata: Hisyam bin Urwah berkata: "An-Nash adalah berjalan dengan agak cepat."
سنن الترمذي ٧٧٩: حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ مَنِيعٍ حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ أَخْبَرَنَا ابْنُ جُرَيْجٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُبَيْدِ بْنِ عُمَيْرٍ عَنْ ابْنِ أَبِي عَمَّارٍ قَالَ قُلْتُ لِجَابِرٍ الضَّبُعُ أَصَيْدٌ هِيَ قَالَ نَعَمْ قَالَ قُلْتُ آكُلُهَا قَالَ نَعَمْ قَالَ قُلْتُ أَقَالَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ نَعَمْ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ قَالَ عَلِيُّ بْنُ الْمَدِينِيِّ قَالَ يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ وَرَوَى جَرِيرُ بْنُ حَازِمٍ هَذَا الْحَدِيثَ فَقَالَ عَنْ جَابِرٍ عَنْ عُمَرَ وَحَدِيثُ ابْنِ جُرَيْجٍ أَصَحُّ وَهُوَ قَوْلُ أَحْمَدَ وَإِسْحَقَ وَالْعَمَلُ عَلَى هَذَا الْحَدِيثِ عِنْدَ بَعْضِ أَهْلِ الْعِلْمِ فِي الْمُحْرِمِ إِذَا أَصَابَ ضَبُعًا أَنَّ عَلَيْهِ الْجَزَاءَ
Sunan Tirmidzi 779: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Mani'] telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Ibrahim] telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Juraij] dari [Abdullah bin 'Ubaid bin 'Umair] dari [Ibnu Abu 'Ammar] berkata: "Saya bertanya kepada [Jabir]: 'Apakah sejenis anjing hutan termasuk hewan yang boleh diburu? 'Dia menjawab: 'Ya'. Saya bertanya lagi: 'Apakah saya boleh memakannya? ' Dia menjawab: 'Ya.' Saya kembali bertanya: 'Apakah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallampernah mengatakannya? ' Dia menjawab: 'Ya'." Abu 'Isa berkata: "Ini merupakan hadits hasan shahih. Ali bin Al Madini berkata: Yahya bin Sa'id berkata: 'Jarir bin Hazim telah meriwayatkan hadits ini lalu dia berkata: dari Jabir dari Umar. Hadits Ibnu Juraij lebih shahih, demikianlah pendapat Ahmad dan Ishaq. Sebagian ulama mengamalkan hadits ini. Yaitu seorang yang muhrim, jika berburu sejenis anjing liar maka dia harus mendapatkan dam.
Grade
Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Shahih,
سنن الدارمي ٧٧٩: أَخْبَرَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ حَدَّثَنَا حُمَيْدٌ عَنْ عَمَّارِ بْنِ أَبِي عَمَّارٍ قَالَ كَانَ ابْنُ عَبَّاسٍ مِنْ أَشَدِّ النَّاسِ قَوْلًا فِي الْمُسْتَحَاضَةِ ثُمَّ رَخَّصَ بَعْدُ أَتَتْهُ امْرَأَةٌ فَقَالَتْ أَدْخُلُ الْكَعْبَةَ وَأَنَا حَائِضٌ قَالَ نَعَمْ وَإِنْ كُنْتِ تَثُجِّينَهُ ثَجًّا اسْتَدْخِلِي ثُمَّ اسْتَثْفِرِي ثُمَّ ادْخُلِي
Sunan Darimi 779: Telah mengabarkan kepada kami [Yazid bin Harun] telah mengabarkan kepada kami [Humaid] dari ['Amar bin Abu 'Amar] ia berkata: " [Ibnu Abbas] radliallahu 'anhu adalah orang yang paling tegas dalam masalah istihadhah, tetapi kemudian ia memberikan keringanan, pernah datang seorang wanita kepadanya dan mengatakan: 'Apakah boleh aku masuk ka'bah sedang aku dalam keadaan haid? ', ia menjawab: 'Ya, meskipun darah mengucur dengan deras, balutlah dan tutuplah kemaluanmu, lalu masuklah".
Grade
مسند أحمد ٧٧٩: حَدَّثَنَا عَفَّانُ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ أَنْبَأَنَا الْحَجَّاجُ عَنِ الْحَسَنِ بْنِ سَعْدٍ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ يُحَنَّسَ وَصَفِيَّةَ كَانَا مِنْ سَبْيِ الْخُمُسِ فَزَنَتْ صَفِيَّةُ بِرَجُلٍ مِنْ الْخُمُسِ فَوَلَدَتْ غُلَامًا فَادَّعَاهُ الزَّانِي وَيُحَنَّسُ فَاخْتَصَمَا إِلَى عُثْمَانَ فَرَفَعَهُمَا إِلَى عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ فَقَالَ عَلِيٌّ أَقْضِي فِيهِمَا بِقَضَاءِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْوَلَدُ لِلْفِرَاشِ وَلِلْعَاهِرِ الْحَجَرُ وَجَلَدَهُمَا خَمْسِينَ خَمْسِينَ
Musnad Ahmad 779: Telah menceritakan kepada kami [Affan] Telah menceritakan kepada kami [Hammad Bin Salamah] telah memberitakan kepada kami [Al Hajjaj] dari [Al Hasan Bin Sa'd] dari [Bapaknya] bahwa Yohannas dan Shafiyyah keduanya adalah tawanan Khumus (hasil perang yang lima persennya untuk Allah dan RasulNya), kemudian Shafiyyah berzina dengan seorang lelaki dari tawanan khumus juga dan melahirkan seorang anak, kemudian laki-laki pezina dan Yohannas saling mengaku sehingga mereka berselisih di hadapan Utsman, kemudian Utsman membawanya kepada Ali Bin Abu Thalib, maka [Ali] berkata: "Aku putuskan perkara keduanya dengan keputusan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa anak itu menjadi milik yang punya tempat tidur (suami) dan orang yang berzina baginya batu." Kemudian dia menjilid keduanya lima puluh kali lima puluh kali.
Grade