مسند أحمد ٢٠٥٠٨: حَدَّثَنَا وَهْبُ بْنُ جَرِيرٍ حَدَّثَنَا مَهْدِيُّ بْنُ مَيْمُونٍ عَنْ وَاصِلٍ عَنْ يَحْيَى بْنِ عُقَيْلٍ عَنْ يَحْيَى بْنِ يَعْمَرَ عَنْ أَبِي الْأَسْوَدِ الدِّيْلِيِّ عَنْ أَبِي ذَرٍّ قَالَ قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ ذَهَبَ أَهْلُ الدُّثُورِ بِالْأُجُورِ يُصَلُّونَ كَمَا نُصَلِّي وَيَصُومُونَ كَمَا نَصُومُ وَيَتَصَدَّقُونَ بِفُضُولِ أَمْوَالِهِمْ فَقَالَ أَوَلَيْسَ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لَكُمْ مَا تَصَّدَّقُونَ إِنَّهُ بِكُلِّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَبِكُلِّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَبِكُلِّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَبِكُلِّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْيٌ عَنْ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَفِي بُضْعِ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيَأْتِي أَحَدُنَا شَهْوَتَهُ وَيَكُونُ لَهُ فِيهَا أَجْرٌ فَقَالَ أَرَأَيْتُمْ لَوْ وَضَعَهَا فِي الْحَرَامِ أَلَيْسَ كَانَ يَكُونُ عَلَيْهِ وِزْرٌ أَوْ الْوِزْرُ قَالُوا بَلَى قَالَ فَكَذَلِكَ إِذَا وَضَعَهَا فِي الْحَلَالِ يَكُونُ لَهُ الْأَجْرُ
Musnad Ahmad 20508: Telah menceritakan kepada kami [Wahab bin Jarir] telah menceritakan kepada kami [Mahdi bin Maimun] dari [Washil] dari [Yahya bin Uqail] dari [Yahya bin Ya'mar] dari [Abul 'Aswad Ad Dili] dari [Abu Dzar] berkata: ia berkata: "Dikatakan, "Wahai Rasulullah, orang-orang kaya pergi dengan membawa pahala yang banyak, mereka shalat sebagaimana kami shalat, mereka berpuasa sebagaimana kami berpuasa, dan mereka bersedekah dengan kelebihan harta mereka!. Nabi bersabda: "Bukankah Allah telah menjadikan bagi kamu sesuatu untuk bersedekah? Sesungguhnya tiap-tiap tasbih adalah sedekah, tiap-tiap tahmid adalah sedekah, tiap-tiap tahlil adalah sedekah, menyuruh kepada kebaikan adalah sedekah, mencegah kemungkaran adalah sedekah, dan persetubuhan salah seorang di antara kamu (dengan isterinya) adalah sedekah." Mereka bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah (jika) salah seorang di antara kami memenuhi syahwatnya ia akan mendapat pahala?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: "Apa pendapat kalian jika ia menempatkannya kepada sesuatu yang haram, apakah ia berdosa?" Para sahabat menjawab, "Tentu." Beliau bersabda: "Demikian pula jika ia memenuhi syahwatnya itu pada yang halal, maka ia akan mendapat pahala."
Grade
مسند أحمد ٢٠٥١١: حَدَّثَنَا عَفَّانُ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ أَخْبَرَنَا أَبُو نَعَامَةَ عَنْ الْأَحْنَفِ بْنِ قَيْسٍ قَالَ قَدِمْتُ الْمَدِينَةَ وَأَنَا أُرِيدُ الْعَطَاءَ مِنْ عُثْمَانَ بْنِ عَفَّانَ فَجَلَسْتُ إِلَى حَلْقَةٍ مِنْ حِلَقِ قُرَيْشٍ فَجَاءَ رَجُلٌ عَلَيْهِ أَسْمَالٌ لَهُ قَدْ لَفَّ ثَوْبًا عَلَى رَأْسِهِ قَالَ بَشِّرْ الْكَنَّازِينَ بِكَيٍّ فِي الْجِبَاهِ وَبِكَيٍّ فِي الظُّهُورِ وَبِكَيٍّ فِي الْجُنُوبِ ثُمَّ تَنَحَّى إِلَى سَارِيَةٍ فَصَلَّى خَلْفَهَا رَكْعَتَيْنِ فَقُلْتُ مَنْ هَذَا فَقِيلَ هَذَا أَبُو ذَرٍّ فَقُلْتُ لَهُ مَا شَيْءٌ سَمِعْتُكَ تُنَادِي بِهِ قَالَ مَا قُلْتُ لَهُمْ إِلَّا شَيْئًا سَمِعُوهُ مِنْ نَبِيِّهِمْ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقُلْتُ يَرْحَمُكَ اللَّهُ إِنِّي كُنْتُ آخُذُ الْعَطَاءَ مِنْ عُمَرَ فَمَا تَرَى قَالَ خُذْهُ فَإِنَّ فِيهِ الْيَوْمَ مَعُونَةً وَيُوشِكُ أَنْ يَكُونَ دَيْنًا فَإِذَا كَانَ دَيْنًا فَارْفُضْهُ حَدَّثَنَا أَبُو كَامِلٍ حَدَّثَنَا حَمَّادٌ حَدَّثَنَا أَبُو نَعَامَةَ السَّعْدِيُّ فَذَكَرَهُ بِإِسْنَادِهِ وَمَعْنَاهُ وَلَمْ يَذْكُرْ إِلَّا شَيْئًا سَمِعُوهُ مِنْ نَبِيِّهِمْ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلَا أَرَى عَفَّانَ إِلَّا وَهِمَ وَذَهَبَ إِلَى حَدِيثِ أَبِي الْأَشْهَبِ لِأَنَّ عَفَّانَ زَادَهُ وَلَمْ يَكُنْ عِنْدَنَا
Musnad Ahmad 20511: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] telah mengabarkan kepada kami [Abu Na'amah] dari [Al Ahnaf bin Qais] berkata: "Aku datang ke Madinah dan berharap pemberian dari Utsman bin 'Affan, maka akupun duduk di antara halaqah orang-orang Quraisy. Lalu datanglah seorang laki-laki memakai kain surban yang dilipat dikepalanya, laki-laki itu mengatakan, "Berilah kabar gembira bagi siapa saja yang menimbun hartanya bahwa ia akan di setrika di dahi, punggung dan lambung mereka." Lalu laki-laki itu mundur ke belakang tiang dan shalat dua rakaat. Aku bertanya, "Siapa ini?" lantas ada yang menjawab, "Ia Abu Dzar." Maka aku pun bertanya kepadanya, "Apa yang kau serukan kepada mereka seperti yang aku dengar tadi? ' Abu Dzar menjawab, "Sungguh aku tidak mengatakan kepada mereka kecuali apa yang telah mereka dengar sendiri dari Nabi mereka shallallahu 'alaihi wa sallam." Aku berkata: "Semoga Allah merahmatimu, sungguh aku telah mengambil pemberian dari Umar, bagaimana pendapatmu?" Abu Dzar menjawab, "Ambilah, pada hari ini ada pertolongan dan ia hampir menjadi hutang, apabila dia adalah hutang maka bayarkanlah!" Telah menceritakan kepada kami [Abu Kamil] telah menceritakan kepada kami [Hammad] telah menceritakan kepada kami [Abu Na'amah As Sa'di] ia sebutkan sanad dan maknanya kecuali perkataan, 'Kecuali apa yang mereka dengar dari Nabi Shallalahu 'Alaihi Wasallam …dan aku tidak melihat 'Affan kecuali ia bimbang, dan ia sependapat dengan hadits Abul Asyhab, karena 'Affan telah menambahkannya dan itu tidak ada pada kami."
Grade
مسند أحمد ٢٠٥١٢: حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ عَنْ شِمْرِ بْنِ عَطِيَّةَ عَنِ أَشْيَاخِهِ عَنْ أَبِي ذَرٍّ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَوْصِنِي قَالَ إِذَا عَمِلْتَ سَيِّئَةً فَأَتْبِعْهَا حَسَنَةً تَمْحُهَا قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَمِنْ الْحَسَنَاتِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ قَالَ هِيَ أَفْضَلُ الْحَسَنَاتِ
Musnad Ahmad 20512: Telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Syimr bin 'Athiyyah] dari [Guru-gurunya] dari [Abu Dzar] berkata: "Aku bertanya pada Rasulullah, "Wahai Rasulullah, berilah aku wasiat? ' Beliau bersabda: "Kalau engkau berbuat jelek maka ikutilah dengan kebaikan hingga ia bisa menghapuskannya." Aku bertanya lagi, "Wahai Rasulullah apakah 'Laa Ilaaha Illallah' itu bagian dari kebaikan?" Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam menjawab: "Bahkan sebaik-baik kebaikan."
Grade
مسند أحمد ٢٠٥٢٣: حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ عَنْ عِكْرِمَةَ بْنِ عَمَّارٍ حَدَّثَنِي أَبُو زُمَيْلٍ سِمَاكٌ الْحَنَفِيُّ حَدَّثَنِي مَالِكُ بْنُ مَرْثَدِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ الزِّمَّانِيُّ حَدَّثَنِي أَبِي مَرْثَدٌ قَالَ سَأَلْتُ أَبَا ذَرٍّ قُلْتُ كُنْتَ سَأَلْتَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ قَالَ أَنَا كُنْتُ أَسْأَلَ النَّاسِ عَنْهَا قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَخْبِرْنِي عَنْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ أَفِي رَمَضَانَ هِيَ أَوْ فِي غَيْرِهِ قَالَ بَلْ هِيَ فِي رَمَضَانَ قَالَ قُلْتُ تَكُونُ مَعَ الْأَنْبِيَاءِ مَا كَانُوا فَإِذَا قُبِضُوا رُفِعَتْ أَمْ هِيَ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ قَالَ بَلْ هِيَ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ قَالَ قُلْتُ فِي أَيِّ رَمَضَانَ هِيَ قَالَ الْتَمِسُوهَا فِي الْعَشْرِ الْأُوَلِ أَوْ الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ ثُمَّ حَدَّثَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَحَدَّثَ ثُمَّ اهْتَبَلْتُ وَغَفَلْتُهُ قُلْتُ فِي أَيِّ الْعِشْرِينَ هِيَ قَالَ ابْتَغُوهَا فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ لَا تَسْأَلْنِي عَنْ شَيْءٍ بَعْدَهَا ثُمَّ حَدَّثَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَحَدَّثَ ثُمَّ اهْتَبَلْتُ وَغَفَلْتُهُ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَقْسَمْتُ عَلَيْكَ بِحَقِّي عَلَيْكَ لَمَا أَخْبَرْتَنِي فِي أَيِّ الْعَشْرِ هِيَ قَالَ فَغَضِبَ عَلَيَّ غَضَبًا لَمْ يَغْضَبْ مِثْلَهُ مُنْذُ صَحِبْتُهُ أَوْ صَاحَبْتُهُ كَلِمَةً نَحْوَهَا قَالَ الْتَمِسُوهَا فِي السَّبْعِ الْأَوَاخِرِ لَا تَسْأَلْنِي عَنْ شَيْءٍ بَعْدَهَا
Musnad Ahmad 20523: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Ikrimah bin Ammar] telah menceritakan kepadaku [Abu Zumail Simak Al Hanafi] telah menceritakan kepadaku [Malik bin Martsad bin Abdullah Az Zimani] telah menceritakan kepadaku bapakku Martsad ia berkata: "Saya bertanya kepada [Abu Dzar], 'Saya tanyakan 'Apakah kamu pernah bertanya kepada Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam tentang Lailatul Qodar? ' Abu Dzar menjawab, "Saya adalah orang yang paling banyak bertanya kepada Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam tentang hal itu." Abu Dzar melanjutkan perkataannya, "Saya berkata: 'Wahai Rasulullah, beritahu saya tetang lailaitul qodar, apakah dia terjadi di bulan Ramadan atau di selainnya? ' Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: 'Bahkan dia terjadi di bulan Ramadan.' Abu Dzar melanjutkan, "Aku lalu berkata: 'Apakah malam itu hanya ada bersama para Nabi, sehingga ketika mereka semua meninggal malam itu diangkat oleh Allah? Atau itu berlakuk hingga datang hari kiamat? ' Beliau bersabda: "Bahkan ia sampai hari kiamat." Aku bertanya, 'Di hari keberapa Ramadan? ' Beliau bersabda: "Carilah dengan sungguh-sungguh di sepuluh awal atau di sepuluh hari terakhir." Lalu Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam menceritakannya sedang aku lupa, aku pun menanyakannya lagi, 'Wahai Rasulullah, di sepuluh hari yang mana? ' Beliau bersabda: "Carilah di sepuluh hari yang terakhir, dan janganlah kamu menanyakannya kepadaku lagi setelah ini." Lalu Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bercerita dan terus bercerita, hingga aku lupa pun lagi. Aku lalu bertanya kembali, 'Wahai Rasululah, aku bersumpah kepadamu atas hakku kepadamu tentang apa yang engkau kabarkan kepadaku, di sepuluh hari yang mana? ' Beliau pun marah kepadaku dengan marah yang belum pernah aku dapatkan selama aku menemani beliau, beliau bersabda: "Carilah di tujuh hari yang terakhir, jangan kau tanyakan sesuatu lagi setelahnya."
Grade
مسند أحمد ٢٠٥٢٤: حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا هِشَامٌ حَدَّثَنِي أَبِي أَنَّ أَبَا مُرَاوِحٍ الْغِفَارِيَّ أخْبَرَهُ أَنَّ أَبَا ذَرٍّ أخْبَرَهُ أَنَّهُ قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ الْعَمَلِ أَفْضَلُ قَالَ إِيمَانٌ بِاللَّهِ وَجِهَادٌ فِي سَبِيلِهِ قَالَ فَأَيُّ الرِّقَابِ أَفْضَلُ قَالَ أَغْلَاهَا ثَمَنًا وَأَنْفَسُهَا عِنْدَ أَهْلِهَا قَالَ أَفَرَأَيْتَ إِنْ لَمْ أَفْعَلْ قَالَ تُعِينُ صَانِعًا أَوْ تَصْنَعُ لِأَخْرَقَ قَالَ أَرَأَيْتَ إِنْ ضَعُفْتُ قَالَ تُمْسِكُ عَنْ الشَّرِّ فَإِنَّهُ صَدَقَةٌ تَصَّدَّقُ بِهَا عَلَى نَفْسِكَ
Musnad Ahmad 20524: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Hisyam] telah menceritakan kepadaku [Bapakku] bahwa [Abu Murrawih Al Ghifari] mengakabkan kepadanya bahwa [Abu Dzar] mengakabarkan padanya, bahwa ia pernah bertanya pada Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam, "Wahai Rasulullah, amal apa yang paling utama?" Beliau bersabda: "Iman pada Allah dan berjihad di jalan-Nya." Ia bertanya lagi, "Budak bagaimanakah yang paling utama?" Beliau menjawab: "Yang paling mahal dan banyak manfaat buat si empunya." Ia bertanya lagi, "Bagaimana jika aku tidak mengerjakannya (karena tidak punya)?" Beliau menjawab: "Engkau membantu orang yang sedang bekerja atau orang bodoh yang tidak bisa bekerja." Ia bertanya lagi, "Bagaiaman jika aku ini lemah?" Beliau bersabda: "Jauhkan perbuatan jelek, maka itu adalah sedekah bagimu."
Grade
مسند أحمد ٢٠٥٢٨: حَدَّثَنَا عَفَّانُ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ أَبِي بِشْرٍ عَنْ طَلْقِ بْنِ حَبِيبٍ عَنْ بُشَيْرِ بْنِ كَعْبٍ الْعَدَوِيِّ عَنْ أَبِي ذَرٍّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَلْ لَكَ فِي كَنْزٍ مِنْ كُنُوزِ الْجَنَّةِ قَالَ فَقُلْتُ نَعَمْ قَالَ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ
Musnad Ahmad 20528: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] telah menceritakan kepada kami [Abu 'Awanah] dari [Abu Bisyir] dari [Thalaq bin Habib] dari [Busyair bin Ka'ab Al 'Adawi] dari [Abu Dzar] berkata: "Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Apakah engkau mau simpanan dari simpanan surga?" Aku menjawab, "Ya." Beliau bersabda: "LAA HAULA WALAA QUWWATA ILLA BILLAHI (Tiada daya dan upaya kecuali karena Allah)."
Grade
مسند أحمد ٢٠٥٤٣: حَدَّثَنَا وَهْبُ بْنُ جَرِيرٍ حَدَّثَنَا أَبِي قَالَ سَمِعْتُ حَرْمَلَةَ يُحَدِّثُ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ شِمَاسَةَ عَنْ أَبِي بَصْرَةَ عَنْ أَبِي ذَرٍّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّكُمْ سَتَفْتَحُونَ مِصْرَ وَهِيَ أَرْضٌ يُسَمَّى فِيهَا الْقِيرَاطُ فَإِذَا فَتَحْتُمُوهَا فَأَحْسِنُوا إِلَى أَهْلِهَا فَإِنَّ لَهُمْ ذِمَّةً وَرَحِمًا أَوْ قَالَ ذِمَّةً وَصِهْرًا فَإِذَا رَأَيْتَ رَجُلَيْنِ يَخْتَصِمَانِ فِيهَا فِي مَوْضِعِ لَبِنَةٍ فَاخْرُجْ مِنْهَا قَالَ فَرَأَيْتُ عَبْدَ الرَّحْمَنِ بْنَ شُرَحْبِيلَ ابْنِ حَسَنَةَ وَأَخَاهُ رَبِيعَةَ يَخْتَصِمَانِ فِي مَوْضِعِ لَبِنَةٍ فَخَرَجْتُ مِنْهَا قَالَ و حَدَّثَنَاه هَارُونُ حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ حَدَّثَنَا حَرْمَلَةُ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ شِمَاسَةَ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا ذَرٍّ فَذَكَرَ مَعْنَاهُ
Musnad Ahmad 20543: Telah menceritakan kepada kami [Wahab bin Jarir] telah menceritakan kepada kami [Ayahku] ia berkata: Aku mendengar [Harmalah] menceritakan dari [Abdurrahman bin Syimamah] dari [Abu Bashrah] dari [Abu Dzar] berkata: "Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Sungguh kalian akan menaklukan Mesir, negeri yang disebut dengan qirath, bila kalian berhasil menaklukannya maka berbuat baiklah kepada penduduknya karena mereka sebuah penduduk yang menjalin jaminan keaamanan dan mempunyai hubungan kekerabatan, atau ia mengatakan dengan redaksi -penduduk yang menjalin jaminan keamanan dan mempunyai hubungan persedarahan-, bila kalian mendapatkan dua orang yang berselisih di sebuah lokasi berbata, maka menyingkirlah daripadanya." Abu Dzar berkata: "Lalu aku melihat Abdurrahman bin Syurahbil bin Hasanah dan saudaranya Rabi'ah bertengkar di tempat itu lalu aku menyingkir daripadanya." Ia (perawi) Berkata: dan telah menceritakannya kepada kami [Harun] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Wahab] telah menceritakan kepada kami [Harmalah] dari [Abdurrahman bin Syimasah] ia berkata: Aku mendengar [Abu Dzar] menyebutkan maknanya."
Grade
مسند أحمد ٢٠٥٤٦: حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ أَخْبَرَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ الْمُغِيرَةِ حَدَّثَنَا حُمَيْدُ بْنُ هِلَالٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ صَامِتٍ قَالَ قَالَ أَبُو ذَرٍّ خَرَجْنَا مِنْ قَوْمِنَا غِفَارٍ وَكَانُوا يُحِلُّونَ الشَّهْرَ الْحَرَامَ أَنَا وَأَخِي أُنَيْسٌ وَأُمُّنَا فَانْطَلَقْنَا حَتَّى نَزَلْنَا عَلَى خَالٍ لَنَا ذِي مَالٍ وَذِي هَيْئَةٍ فَأَكْرَمَنَا خَالُنَا فَأَحْسَنَ إِلَيْنَا فَحَسَدَنَا قَوْمُهُ فَقَالُوا إِنَّكَ إِذَا خَرَجْتَ عَنْ أَهْلِكَ خَلَفَكَ إِلَيْهِمْ أُنَيْسٌ فَجَاءَنَا خَالُنَا فَنَثَا عَلَيْهِ مَا قِيلَ لَهُ فَقُلْتُ أَمَّا مَا مَضَى مِنْ مَعْرُوفِكَ فَقَدْ كَدَّرْتَهُ وَلَا جِمَاعَ لَنَا فِيمَا بَعْدُ قَالَ فَقَرَّبْنَا صِرْمَتَنَا فَاحْتَمَلْنَا عَلَيْهَا وَتَغَطَّى خَالُنَا ثَوْبَهُ وَجَعَلَ يَبْكِي قَالَ فَانْطَلَقْنَا حَتَّى نَزَلْنَا بِحَضْرَةِ مَكَّةَ قَالَ فَنَافَرَ أُنَيْسٌ رَجُلًا عَنْ صِرْمَتِنَا وَعَنْ مِثْلِهَا فَأَتَيَا الْكَاهِنَ فَخَيَّرَ أُنَيْسًا فَأَتَانَا بِصِرْمَتِنَا وَمِثْلِهَا وَقَدْ صَلَّيْتُ يَا ابْنَ أَخِي قَبْلَ أَنْ أَلْقَى رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثَلَاثَ سِنِينَ قَالَ فَقُلْتُ لِمَنْ قَالَ لِلَّهِ قَالَ قُلْتُ فَأَيْنَ تَوَجَّهُ قَالَ حَيْثُ وَجَّهَنِي اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ قَالَ وَأُصَلِّي عِشَاءً حَتَّى إِذَا كَانَ مِنْ آخِرِ اللَّيْلِ أُلْقِيتُ كَأَنِّي خِفَاءٌ قَالَ أَبِي قَالَ أَبُو النَّضْرِ قَالَ سُلَيْمَانُ كَأَنِّي خِفَاءٌ حَتَّى تَعْلُوَنِي الشَّمْسُ قَالَ فَقَالَ أُنَيْسٌ إِنَّ لِي حَاجَةً بِمَكَّةَ فَاكْفِنِي حَتَّى آتِيَكَ قَالَ فَانْطَلَقَ فَرَاثَ عَلَيَّ ثُمَّ أَتَانِي فَقُلْتُ مَا حَبَسَكَ قَالَ لَقِيتُ رَجُلًا يَزْعُمُ أَنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ أَرْسَلَهُ عَلَى دِينِكَ قَالَ فَقُلْتُ مَا يَقُولُ النَّاسُ لَهُ قَالَ يَقُولُونَ إِنَّهُ شَاعِرٌ وَسَاحِرٌ وَكَاهِنٌ قَالَ وَكَانَ أُنَيْسٌ شَاعِرًا قَالَ فَقَالَ قَدْ سَمِعْتُ قَوْلَ الْكُهَّانِ فَمَا يَقُولُ بِقَوْلِهِمْ وَقَدْ وَضَعْتُ قَوْلَهُ عَلَى أَقْرَاءِ الشِّعْرِ فَوَاللَّهِ مَا يَلْتَامُ لِسَانُ أَحَدٍ أَنَّهُ شِعْرٌ وَاللَّهِ إِنَّهُ لَصَادِقٌ وَإِنَّهُمْ لَكَاذِبُونَ قَالَ فَقُلْتُ لَهُ هَلْ أَنْتَ كَافِيَّ حَتَّى أَنْطَلِقَ فَأَنْظُرَ قَالَ نَعَمْ فَكُنْ مِنْ أَهْلِ مَكَّةَ عَلَى حَذَرٍ فَإِنَّهُمْ قَدْ شَنِفُوا لَهُ وَتَجَهَّمُوا لَهُ وَقَالَ عَفَّانُ شِيفُوا لَهُ وَقَالَ بَهْزٌ سَبَقُوا لَهُ وَقَالَ أَبُو النَّضْرِ شَفَوْا لَهُ قَالَ فَانْطَلَقْتُ حَتَّى قَدِمْتُ مَكَّةَ فَتَضَعَّفْتُ رَجُلًا مِنْهُمْ فَقُلْتُ أَيْنَ هَذَا الرَّجُلُ الَّذِي تَدْعُونَهُ الصَّابِئَ قَالَ فَأَشَارَ إِلَيَّ قَالَ الصَّابِئُ قَالَ فَمَالَ أَهْلُ الْوَادِي عَلَيَّ بِكُلِّ مَدَرَةٍ وَعَظْمٍ حَتَّى خَرَرْتُ مَغْشِيًّا عَلَيَّ فَارْتَفَعْتُ حِينَ ارْتَفَعْتُ كَأَنِّي نُصُبٌ أَحْمَرُ فَأَتَيْتُ زَمْزَمَ فَشَرِبْتُ مِنْ مَائِهَا وَغَسَلْتُ عَنِّي الدَّمَ فَدَخَلْتُ بَيْنَ الْكَعْبَةِ وَأَسْتَارِهَا فَلَبِثْتُ بِهِ ابْنَ أَخِي ثَلَاثِينَ مِنْ بَيْنِ يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ وَمَا لِي طَعَامٌ إِلَّا مَاءُ زَمْزَمَ فَسَمِنْتُ حَتَّى تَكَسَّرَتْ عُكَنُ بَطْنِي وَمَا وَجَدْتُ عَلَى كَبِدِي سَخْفَةَ جُوعٍ قَالَ فَبَيْنَا أَهْلُ مَكَّةَ فِي لَيْلَةٍ قَمْرَاءَ أَضْحِيَانٍ وَقَالَ عَفَّانُ أَصْخِيَانٍ وَقَالَ بَهْزٌ أَصْخِيَانٍ وَكَذَلِكَ قَالَ أَبُو النَّضْرِ فَضَرَبَ اللَّهُ عَلَى أَصْمِخَةِ أَهْلِ مَكَّةَ فَمَا يَطُوفُ بِالْبَيْتِ غَيْرُ امْرَأَتَيْنِ فَأَتَتَا عَلَيَّ وَهُمَا تَدْعُوَانِ إِسَافَ وَنَائِلَ قَالَ فَقُلْتُ أَنْكِحُوا أَحَدَهُمَا الْآخَرَ فَمَا ثَنَاهُمَا ذَلِكَ قَالَ فَأَتَتَا عَلَيَّ فَقُلْتُ وَهَنٌ مِثْلُ الْخَشَبَةِ غَيْرَ أَنِّي لَمْ أُكَنِّ قَالَ فَانْطَلَقَتَا تُوَلْوِلَانِ وَتَقُولَانِ لَوْ كَانَ هَاهُنَا أَحَدٌ مِنْ أَنْفَارِنَا قَالَ فَاسْتَقْبَلَهُمَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَبُو بَكْرٍ وَهُمَا هَابِطَانِ مِنْ الْجَبَلِ فَقَالَ مَا لَكُمَا فَقَالَتَا الصَّابِئُ بَيْنَ الْكَعْبَةِ وَأَسْتَارِهَا قَالَا مَا قَالَ لَكُمَا قَالَتَا قَالَ لَنَا كَلِمَةً تَمْلَأُ الْفَمَ قَالَ فَجَاءَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هُوَ وَصَاحِبُهُ حَتَّى اسْتَلَمَ الْحَجَرَ فَطَافَ بِالْبَيْتِ ثُمَّ صَلَّى قَالَ فَأَتَيْتُهُ فَكُنْتُ أَوَّلَ مَنْ حَيَّاهُ بِتَحِيَّةِ أَهْلِ الْإِسْلَامِ فَقَالَ عَلَيْكَ وَرَحْمَةُ اللَّهِ مِمَّنْ أَنْتَ قَالَ قُلْتُ مِنْ غِفَارٍ قَالَ فَأَهْوَى بِيَدِهِ فَوَضَعَهَا عَلَى جَبْهَتِهِ قَالَ فَقُلْتُ فِي نَفْسِي كَرِهَ أَنِّي انْتَمَيْتُ إِلَى غِفَارٍ قَالَ فَأَرَدْتُ أَنْ آخُذَ بِيَدِهِ فَقَذَعَنِي صَاحِبُهُ وَكَانَ أَعْلَمَ بِهِ مِنِّي قَالَ مَتَى كُنْتَ هَاهُنَا قَالَ كُنْتُ هَاهُنَا مُنْذُ ثَلَاثِينَ مِنْ بَيْنِ لَيْلَةٍ وَيَوْمٍ قَالَ فَمَنْ كَانَ يُطْعِمُكَ قُلْتُ مَا كَانَ لِي طَعَامٌ إِلَّا مَاءُ زَمْزَمَ قَالَ فَسَمِنْتُ حَتَّى تَكَسَّرَ عُكَنُ بَطْنِي وَمَا وَجَدْتُ عَلَى كَبِدِي سُخْفَةَ جُوعٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّهَا مُبَارَكَةٌ وَإِنَّهَا طَعَامُ طُعْمٍ قَالَ أَبُو بَكْرٍ ائْذَنْ لِي يَا رَسُولَ اللَّهِ فِي طَعَامِهِ اللَّيْلَةَ قَالَ فَفَعَلَ قَالَ فَانْطَلَقَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَانْطَلَقَ أَبُو بَكْرٍ وَانْطَلَقْتُ مَعَهُمَا حَتَّى فَتَحَ أَبُو بَكْرٍ بَابًا فَجَعَلَ يَقْبِضُ لَنَا مِنْ زَبِيبِ الطَّائِفِ قَالَ فَكَانَ ذَلِكَ أَوَّلَ طَعَامٍ أَكَلْتُهُ بِهَا فَلَبِثْتُ مَا لَبِثْتُ ثُمَّ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنِّي قَدْ وُجِّهَتْ إِلَيَّ أَرْضٌ ذَاتُ نَخْلٍ وَلَا أَحْسَبُهَا إِلَّا يَثْرِبَ فَهَلْ أَنْتَ مُبَلِّغٌ عَنِّي قَوْمَكَ لَعَلَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ أَنْ يَنْفَعَهُمْ بِكَ وَيَأْجُرَكَ فِيهِمْ قَالَ فَانْطَلَقْتُ حَتَّى أَتَيْتُ أُنَيْسًا قَالَ فَقَالَ لِي مَا صَنَعْتَ قَالَ قُلْتُ إِنِّي صَنَعْتُ أَنِّي أَسْلَمْتُ وَصَدَّقْتُ قَالَ قَالَ فَمَا لِي رَغْبَةٌ عَنْ دِينِكَ إِنِّي قَدْ أَسْلَمْتُ وَصَدَّقْتُ ثُمَّ أَتَيْنَا أُمَّنَا فَقَالَتْ فَمَا بِي رَغْبَةٌ عَنْ دِينِكُمَا فَإِنِّي قَدْ أَسْلَمْتُ وَصَدَّقْتُ فَتَحَمَّلْنَا حَتَّى أَتَيْنَا قَوْمَنَا غِفَارًا فَأَسْلَمَ بَعْضُهُمْ قَبْلَ أَنْ يَقْدَمَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَدِينَةَ وَقَالَ يَعْنِي يَزِيدَ بِبَغْدَادَ وَقَالَ بَعْضُهُمْ إِذَا قَدِمَ فَقَالَ بَهْزٌ إِخْوَانُنَا نُسْلِمُ وَكَذَا قَالَ أَبُو النَّضْرِ وَكَانَ يَؤُمُّهُمْ خُفَافُ بْنُ إِيمَاءِ بْنِ رَحَضَةَ الْغِفَارِيُّ وَكَانَ سَيِّدَهُمْ يَوْمَئِذٍ وَقَالَ بَقِيَّتُهُمْ إِذَا قَدِمَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَسْلَمْنَا فَقَدِمَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَدِينَةَ فَأَسْلَمَ بَقِيَّتُهُمْ قَالَ وَجَاءَتْ أَسْلَمُ فَقَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ إِخْوَانُنَا نُسْلِمُ عَلَى الَّذِي أَسْلَمُوا عَلَيْهِ فَأَسْلَمُوا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ غِفَارٌ غَفَرَ اللَّهُ لَهَا وَأَسْلَمُ سَالَمَهَا اللَّهُ وَقَالَ بَهْزٌ وَكَانَ يَؤُمُّهُمْ إِيمَاءُ بْنُ رَحَضَةَ فَقَالَ أَبُو النَّضْرِ إِيمَاءٌ حَدَّثَنَا عَبْد اللَّهِ حَدَّثَنَا هُدْبَةُ حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ الْمُغِيرَةِ فَذَكَرَ نَحْوَهُ بِإِسْنَادِهِ
Musnad Ahmad 20546: Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] telah mengabarkan kepada kami [Sulaiman bin Al Mughirah] telah menceritakan kepada kami [Humaid bin Hilal] dari [Abdullah bin Shamit] dia berkata: [Abu Dzar] pernah berkata: 'Dahulu kami keluar dari suku kami, suku Ghifar. Mereka sering menghalalkan bulan haram, hingga saya, saudara laki-laki saya Unais, dan ibu saya keluar meninggalkan suku kami. Setelah itu, kami tinggal di rumah saudara laki-laki ibu kami (paman). ia memiliki seorang yang kaya dan berwajah tampan. Saudara laki-laki ibu (paman) kami sangatlah menghormati dan memperlakukan kami dengan baik, tetapi akhirnya suku saudara laki-laki ibu kami merasa iri kepada kami. Mereka berkata kepada saudara laki-laki ibu kami: 'Apabila kamu tidak ada di rumah, Unais sering bertengkar dengan keluargamu.' Ketika saudara laki-laki ibu kami datang, ia menceritakan kepada kami apa yang telah dikatakan sukunya tersebut, maka kami pun berpendapat: 'Sesungguhnya paman telah mengotori kebaikan yang telah paman Iimpahkan kepada kami selama ini. OIeh karena itu, sebaiknya kita berpisah saja untuk selama-lamanya.' Kemudian kami mulai menyiapkan perbekalan untuk keberangkatan kami, sementara saudara laki-laki ibu kami terlihat sedih dan mengusap wajahnya yang basah oleh air mata dengan bajunya sambil menangis tersedu-sedu. Akhirnya kami pergi meninggalkan rumah saudara laki-laki ibu kami hingga kami tiba di dekat Makkah. Pada suatu hari Unais meramal-ramal terhadap seseorang yang bersama kami dengan seekor unta. Lalu ia dan ibu kami pergi mendatangi seorang dukun. Ternyata dukun tersebut memuji Unais. Tak lama kemudian, Unais dan ibu kami datang kembali untuk berkumpul dengan kami. Abu Dzar berkata: 'Hai kemenakanku, ketahuilah bahwasanya aku ini telah melaksanakan shalat selama tiga tahun sebelum aku bertemu dengan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam.' Saya (Abdullah bin Ash-Shamit) bertanya: 'Paman melaksanakan shalat untuk siapa?' Abu Dzar menjawab: 'Aku melaksanakan shalat untuk Allah.' Lalu saya (Abdullah bin Ash-Shamit) bertanya lagi: 'Lantas paman menghadap ke arah mana ketika shalat?' Abu Dzar menjawab: 'Aku menghadap ke arah yang dikehendaki Allah Subhanahu wa Ta'ala. Bahkan aku melaksanakan shalat lsya hingga akhir malam. Lalu aku terbaring seperti orang yang bersembunyi." Ayahku mengatakan: [Abu An Nadlr] mengatakan: [Sulaiman] mengatakan: Seakan-akan aku seperti orang yang bersembunyi, sampai matahari menyinariku.' Unais berkata kepada saya: 'Saya ingin masuk ke kota Makkah. Oleh karena itu, izinkanlah saya pergi hingga aku kembali kepadamu." Lalu Unais berangkat pergi. Ternyata ia terlambat menemuiku. maka saya pun bertanya kepadanya: 'Apa yang telah menghalangimu?' Unais menjawab: 'Saya telah bertemu dengan seorang laki-laki (di kota Makkah) yang menganggap bahwa Allah Azza wa Jalla telah mengutusnya, sepertinya ia juga seagama denganmu.' Saya bertanya kepadanya: 'Bagaimana pendapat orang-orang tentang dirinya?' Unais menjawab: 'Kata orang-orang ia adalah seorang penyair, seorang tukang sihir, dan seorang dukun.' Sedangkan Unais sendiri adalah seorang penyair. Unais berkata: 'Saya pernah mendengar mantera dukun dan tukang ramal, tetapi tidak seperti apa yang dikatakan oleh orang itu. Dan saya sendiri pernah mencoba menyamakan ucapannya itu dengan karya para penyair kenamaan. Tetapi, demi Allah, ucapannya itu bukanlah sebuah syair. Demi Allah, sesungguhnya ucapan orang itu benar, dan merekalah yang telah berdusta.' Kemudian Abu Dzar berkata: 'Apakah kamu mengizinkanku pergi untuk dapat melihat orang yang kamu sebutkan tadi!' dia menjawab: "Ya, tetapi waspadalah kamu dengan penduduk Makkah, sebab mereka tidak menyukai dan sangat membencinya." 'Affan mengatakan dengan redaksi 'Syiifu lahu' (membencinya), sementara [Bahz] mengatakan dengan redaksi 'Sabaquu lahu' (jengkel terhadapnya), sedangkan [Abu An Nadlr] mengatakan dengan redaksi 'Syafau lahu' (membencinya)." Abu Dar melanjutkan: Kemudian saya pergi ke Makkah. Lalu saya bertemu dengan salah seorang dari penduduk kota Makkah yang lanjut terlihat lemah dan bertanya: 'Di manakah orang yang kalian anggap telah berpindah agama (Ash-Shabi) itu?' Orang yang saya tanya tadi menuding saya sambil berkata: 'Apa Ash-Shabi?' Lalu orang itu melempari saya dengan tanah liat dan tuIang belulang hingga saya tersungkur dan pingsan. Abu Dzar berkata: 'Beberapa lama kemudian saya bangun dan tersadar seperti patung merah. Kemudian saya mendatangi sumur zamzam untuk membersihkan darah akibat luka-luka lemparan tanah liat dan tulang tersebut. Setelah itu, barulah saya meminum air zam-zam. Setelah itu saya tinggal di rumah anak pamanku selama tiga puluh hari, siang malam tanpa adanya makanan kecuali air zam-zam. OIeh karena itu, tidaklah mengherankan jika kala itu tubuh saya menjadi gemuk dan perut saya agak gendut tanpa adanya rasa lapar. Abu Dzar berkata: 'Pada suatu malam, ketika bulan purnama bersinar, -['Affan] mengatakan dengan redaksi 'Ashkhiyan' (bersinar sangat terang), sementara [Bahz] juga mengatakan dengan redaksi yang sama yaitu 'Ashkhiyan', begitu juga dengan [Abu An Nadlr] - kota Makkah terasa lengang, sepertinya Allah telah menutup telinga penduduk Makkah, ketika itu tak ada seorang pun yang melakukan thawaf di sekitar Ka'bah, kecuali hanya dua orang wanita yang berdoa kepada berhala lsaf dan Nailah. Kedua wanita itu menghampiri saya, lalu saya berkata: 'Nikahi saja salah satu dari dua berhala itu untuk kalian berdua!' Ternyata keduanya marah dan datang menghampiri saya. Lalu saya katakan lagi kepada keduanya: 'Bukankah berhala ini hanya terbuat dari kayu dan saya sendiri pun tidak perlu untuk mengetahui namanya.' Akhirnya kedua wanita itu segera pergi sambil berkata: 'Seandainya saja ada beberapa orang dari kaum kita di sekitar sini, niscaya kita akan meminta bantuan untuk memberi pelajaran kepada laki-laki itu. Tak lama kemudian, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam dan Abu Bakar yang baru tiba di tempat tersebut, berpapasan dengan dua wanita itu. Rasulullah bertanya kepada kedua wanita tersebut: 'Ada apa dengan kalian berdua?' Kedua wanita itu menjawab: 'Ada orang yang berpindah agama (Ash-Shabi') berdiri di antara Ka'bah dan tirainya.' Selanjutnya, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bertanya: 'Apa yang ia katakan kepada kalian berdua?' Keduanya menjawab: 'Orang tersebut berkata kepada kami dengan perkataan yang sangat menyedihkan hati.' Kemudian beliau dan sahabatnya datang dan langsung mencium hajar aswad. Setelah itu, beliau melakukan thawaf.' Abu Dzar melanjutkan: 'Setelah itu aku datang menghampiri beliau. Dan akulah orang yang pertama kali menyapa beliau dengan salam penghormatan Islam, beliau lalu menjawab: ''Alaika wa Rahmatullah, siapakah kamu?' Abu Dzar berkata: aku menjawab: 'Saya berasal dari suku Ghifar.' Kemudian beliau mengayunkan tangannya dan meletakkan di kening beliau, dalam hati aku berkata: 'Mungkin beliau tidak suka karena saya berasal dari suku Ghifar.' Lalu saya ingin memegang tangan beliau, tetapi sahabatnya (Abu Bakar) mencegahnya. Sesungguhnya, ia Iebih tahu tentang Rasulullah daripada saya sendiri. Setelah itu beliau bertanya kepada saya: 'Sejak kapan engkau berada di tempat ini?' Saya menjawab: 'Sudah tiga puluh hari lamanya saya berada di sini.' Beliau bertanya lagi: 'Siapakah yang memberimu makan?' Saya menjawab: 'Tidak ada makanan untuk saya kecuali air zamzam. OIeh karena itulah saya terlihat gemuk dan perut saya sedikit gendut hingga tidak merasa lapar.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Air zam-zam memang penuh dengan keberkahan dan lebih banyak mengandung protein.' Selanjutnya Abu Bakar berkata: 'Ya Rasulullah, izinkanlah saya makan malam bersamanya.' Kemudian Rasulullah dan Abu Bakar berangkat pergi menuju rumahnya dan saya pun turut pula bersama mereka. Abu Bakar membuka rumahnya dan segera mengambilkan anggur Thaif untuk kami. ltulah makanan pertama yang saya santap. Aku pun tinggal beberapa saat, beliau lalu bersabda: 'Sesungguhnya telah dihadapkan kepadaku sebuah negeri yang banyak pohon kurmanya, dan aku mengiranya negeri itu adalah Yatsrib (Madinah). Apakah kamu bersedia untuk menyampaikan ajaranku kepada kaummu? Semoga Allah Azza wa Jalla memberikan manfaat kepada kaummu melalui usahamu dan memberimu pahala karena penyampaian dakwahmu kepada mereka.' Setelah itu, aku mendatangi Unais. Lalu Unais bertanya kepadanya: 'Apa yang telah kamu lakukan di sana hai Abu Dzar?' Aku menjawab: 'Aku telah masuk Islam dan beriman.' Unais berkata: 'Sebenarnya saya juga tidak membenci ajaran agamamu. Dan ketahuilah, sesungguhnya saya telah masuk Islam dan beriman.' Setelah itu kami mendatangi ibu kami. Ternyata ia juga berkata: 'Sungguh aku menyukai agama kalian. Oleh karena itu, aku pun ingin masuk Islam dan beriman (kepada Allah).' Selanjutnya kami pulang ke kampung halaman kami, yaitu Ghifar, ternyata sebagian dari mereka telah masuk Islam sebelum kedatangan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam di Madinah, -[Yazid] mengatakan: Baghdad, sementara sebagian yang lain mengatakan, 'ketika beliau tiba…'. [Bahz] mengatakan: 'saudara-saudara kami telah masuk Islam." Demikianlah yang di katakan oleh [Abu An Nadlr]- Yang menjadi pemimpin mereka kala itu adalah Khufaf bin Aima bin Rahadlah Al Ghifari. Sementara itu, separuh dari suku Ghifar berkata: 'Apabila Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam telah tiba di Madinah, maka kami baru akan masuk Islam.' Ketika Rasulullah tiba di Madinah, separuh dari mereka akhirnya masuk Islam. Tak lama kemudian suku Aslam datang seraya berkata: 'Ya Rasulullah, saudara-saudara kami (suku Ghifar) telah masuk Islam. Oleh karena itu, kami pun ingin masuk Islam.' Mendengar pernyataan itu Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda: 'Ghifar, semoga Allah mengampuni suku Ghifar dan Aslam, semoga Allah memberikan keselamatan dan kedamaian kepada suku Aslam.' [Bahz] mengatakan dengan redaksi: "Sedangkan yang menjadi pemimpin mereka adalah Ima` bin Rakhshah, sedangkan [Abu An Nadlr] mengatakan: "Ima`" Telah menceritakan kepada kami Abdullah, telah menceritakan kepada kami [Hudbah] telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Al Mughirah], lalu dia menyebutkan hadits seperti di atas berikut sanadnya."
Grade
مسند أحمد ٢٠٥٥٠: حَدَّثَنَا يَزِيدُ أَخْبَرَنَا الْأَسْوَدُ بْنُ شَيْبَانَ عَنْ يَزِيدَ أَبِي الْعَلَاءِ عَنْ مُطَرِّفِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الشِّخِّيرِ قَالَ بَلَغَنِي عَنْ أَبِي ذَرٍّ حَدِيثٌ فَكُنْتُ أُحِبُّ أَنْ أَلْقَاهُ فَلَقِيتُهُ فَقُلْتُ لَهُ يَا أَبَا ذَرٍّ بَلَغَنِي عَنْكَ حَدِيثٌ فَكُنْتُ أُحِبُّ أَنْ أَلْقَاكَ فَأَسْأَلَكَ عَنْهُ فَقَالَ قَدْ لَقِيتَ فَاسْأَلْ قَالَ قُلْتُ بَلَغَنِي أَنَّكَ تَقُولُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ ثَلَاثَةٌ يُحِبُّهُمْ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ وَثَلَاثَةٌ يُبْغِضُهُمْ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ قَالَ نَعَمْ فَمَا أَخَالُنِي أَكْذِبُ عَلَى خَلِيلِي مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثَلَاثًا يَقُولُهَا قَالَ قُلْتُ مَنْ الثَّلَاثَةُ الَّذِينَ يُحِبُّهُمْ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ قَالَ رَجُلٌ غَزَا فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَلَقِيَ الْعَدُوَّ مُجَاهِدًا مُحْتَسِبًا فَقَاتَلَ حَتَّى قُتِلَ وَأَنْتُمْ تَجِدُونَ فِي كِتَابِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ { إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الَّذِينَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِهِ صَفًّا } وَرَجُلٌ لَهُ جَارٌ يُؤْذِيهِ فَيَصْبِرُ عَلَى أَذَاهُ وَيَحْتَسِبُهُ حَتَّى يَكْفِيَهُ اللَّهُ إِيَّاهُ بِمَوْتٍ أَوْ حَيَاةٍ وَرَجُلٌ يَكُونُ مَعَ قَوْمٍ فَيَسِيرُونَ حَتَّى يَشُقَّ عَلَيْهِمْ الْكَرَى أَوْ النُّعَاسُ فَيَنْزِلُونَ فِي آخِرِ اللَّيْلِ فَيَقُومُ إِلَى وُضُوئِهِ وَصَلَاتِهِ قَالَ قُلْتُ مَنْ الثَّلَاثَةُ الَّذِينَ يُبْغِضُهُمْ اللَّهُ قَالَ الْفَخُورُ الْمُخْتَالُ وَأَنْتُمْ تَجِدُونَ فِي كِتَابِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ { إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ } وَالْبَخِيلُ الْمَنَّانُ وَالتَّاجِرُ وَالْبَيَّاعُ الْحَلَّافُ قَالَ قُلْتُ يَا أَبَا ذَرٍّ مَا الْمَالُ قَالَ فِرْقٌ لَنَا وَذَوْدٌ يَعْنِي بِالْفِرْقِ غَنَمًا يَسِيرَةً قَالَ قُلْتُ لَسْتُ عَنْ هَذَا أَسْأَلُ إِنَّمَا أَسْأَلُكَ عَنْ صَامِتِ الْمَالِ قَالَ مَا أَصْبَحَ لَا أَمْسَى وَمَا أَمْسَى لَا أَصْبَحَ قَالَ قُلْتُ يَا أَبَا ذَرٍّ مَا لَكَ وَلِإِخْوَتِكَ قُرَيْشٍ قَالَ وَاللَّهِ لَا أَسْأَلُهُمْ دُنْيَا وَلَا أَسْتَفْتِيهِمْ عَنْ دِينِ اللَّهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى حَتَّى أَلْقَى اللَّهَ وَرَسُولَهُ ثَلَاثًا يَقُولُهَا
Musnad Ahmad 20550: Telah menceritakan kepada kami [Yazid] telah mengabarkan kepada kami [Aswad bin Syaiban] dari [Yazid Abil A'la] dari [Mutharrif bin Abdullah bin Syikhir] berkata: telah sampai padaku sebuah hadits dari [Abu Dzar], maka aku lebih suka mendatanginya dan bertemulah aku dengannya, lalu aku katakan padanya, "Wahai Abu Dzar, telah sampai padaku sebuah hadits darimu, aku menyukai untuk langsung bertemu denganmu sehingga aku bisa langsung bertanya kepadamu." Abu Dzar berkata: "Engkau telah menemuiku, maka sekarang bertanyalah kepadaku." Mutharrif berkata: "Aku lalu bertanya, "Telah sampai padaku bahwa engkau berkata: "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tiga golongan yang dicintai Allah Azza Wa Jalla, sedang tiga golongan selainnya dimurkai'?" Abu Dzar menjawab, "Benar, dan aku tidak mungkin berbohong terhadap kekasihku Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam atas tiga hal yang beliau sebutkan." Mutharrif berkata: "Aku bertanya, "Siapa tiga golongan yang Allah mencintainya?" Abu Dzar menjawab, "Seseorang yang berperang di jalan Allah dengan ikhlas dan berharap ridla Allah, lalu ia maju hingga gugur, dan kalian dapatkan dalam Kitabullah: '(Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur) ' (Qs. Ash Shaff: 4). Kedua seseorang yang mendapatkan tetangganya selalu mencaci dan mengganggunya sedang ia tetap bersabar dan berharap Allah akan menghentikannya dengan kematian atau semasa hidupnya. Dan seseorang yang melakukan perjalanan dengan sekelompok kaum hingga terasa lelah dan kantuk mereka, tetapi ia bangun di akhir malam, ia bangun dan shalat." Mutharrif berkata: "Lalu siapa tiga kelompok yang Allah murka padanya?" Abu Dzar menjawab, "Orang-orang yang sombong lagi berbangga diri, dan engkau dapatkan dalam Kitabullah: '(Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri) ' (Qs. Luqman: 18). Orang bakhil yang menyebut-nyebut pemberiannya, serta pedagang atau pembeli yang mengumbar sumpah." Mutharrif berkata: "Wahai Abu Dzar, apa saja yang termasuk harta itu?" Abu Dzar menjawab, "Kambing dan unta." Mutharrif berkata: "Aku menjawab, "Bukan itu yang aku tanyakan, hanyasanya aku menanyakan emas dan perak (timbunan harta)?" Abu Dzar berkata: "Ia tidak boleh menginap dan tidak boleh ada hingga pagi harinya, sebaliknya bila ada di pagi ia harus lenyap di sore hari." Murtharrif berkata: "Wahai Abu Dzar, ada apa antara engaku dengan kawan-kawanmu, bangsa Quraisy?" Ia menjawab, "Demi Allah, aku tiada berharap dunia dari mereka dan aku tidak meminta fatwa dalam urusan agama Allah Tabaraka Wa Ta'ala ini pada mereka, sehingga aku menemui Allah dan Rasul-Nya." Ia mengatakannya hingga tiga kali.
Grade
مسند أحمد ٢٠٥٥١: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ حُمَيْدِ بْنِ هِلَالٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الصَّامِتِ عَنْ أَبِي ذَرٍّ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ إِنَّ أُنَاسًا مِنْ أُمَّتِي سِيمَاهُمْ التَّحْلِيقُ يَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ لَا يُجَاوِزُ حُلُوقَهُمْ يَمْرُقُونَ مِنْ الدِّينِ كَمَا يَمْرُقُ السَّهْمُ مِنْ الرَّمِيَّةِ هُمْ شَرُّ الْخَلْقِ وَالْخَلِيقَةِ
Musnad Ahmad 20551: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Humaid bin Hilal] dari [Abdullah bin Shamit] dari [Abu Dzar] dari Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam, beliau bersabda: "Akan ada dari umatku sekelompok dari umatku ciri mereka berkepala botak, ia membaca Al-Qur'an tiada sampai ke kerongkongannya, ia keluar dari agama seperti anak panah meluncur dari busurnya, ia adalah sejelek-jelek pencinptaan dan yang diciptakan."
Grade