صحيح البخاري ٤٣٢١: حَدَّثَنِي مُحَمَّدٌ أَخْبَرَنَا عَبْدَةُ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ عَنْ سَعِيدِ بْنِ أَبِي سَعِيدٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ النَّاسِ أَكْرَمُ قَالَ أَكْرَمُهُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاهُمْ قَالُوا لَيْسَ عَنْ هَذَا نَسْأَلُكَ قَالَ فَأَكْرَمُ النَّاسِ يُوسُفُ نَبِيُّ اللَّهِ ابْنُ نَبِيِّ اللَّهِ ابْنِ نَبِيِّ اللَّهِ ابْنِ خَلِيلِ اللَّهِ قَالُوا لَيْسَ عَنْ هَذَا نَسْأَلُكَ قَالَ فَعَنْ مَعَادِنِ الْعَرَبِ تَسْأَلُونِي قَالُوا نَعَمْ قَالَ فَخِيَارُكُمْ فِي الْجَاهِلِيَّةِ خِيَارُكُمْ فِي الْإِسْلَامِ إِذَا فَقِهُوا تَابَعَهُ أَبُو أُسَامَةَ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ
Shahih Bukhari 4321: Telah menceritakan kepadaku [Muhammad] Telah mengabarkan kepada kami ['Abdah] dari ['Ubaidillah] dari [Sa'id bin Abu Sa'id] dari Abu Hurairah radliyallahu 'anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ditanya: "Siapakah menusia yang paling mulia?" Beliau bersabda: "Orang yang paling bertaqwa dari mereka." para sahabat berkata: "Bukan itu yang kami tanyakan?" beliau bersabda: "Jika bukan, berarti Yusuf Nabi Allah putra Nabi Allah (Ya'qub) putra Nabi Allah (Ishaq) putra Ibrahim kekasih Allah." Para sahabat berkata: "Bukan itu yang kami tanyakan." beliau bersabda: "Apakah tentang bangsa Arab yang kalian tanyakan?" mereka menjawab: "Ya." Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Orang yang paling baik dari mereka dimasa jahiliyyah adalah orang yang paling baik dimasa Islam, jika mereka paham Islam." Demikian juga diriwayatkan oleh [Abu Usamah] dari ['Ubaidullah].
سنن ابن ماجه ٤٣٢١: حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ عَمَّارٍ حَدَّثَنَا زَكَرِيَّا بْنُ مَنْظُورٍ حَدَّثَنَا أَبُو حَازِمٍ عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَوْضِعُ سَوْطٍ فِي الْجَنَّةِ خَيْرٌ مِنْ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا
Sunan Ibnu Majah 4321: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin 'Ammar] telah menceritakan kepada kami [Zakariya` bin Mandzur] telah menceritakan kepada kami [Abu Hazim] dari [Sahl bin Sa'd] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tempat cambuk di surga, lebih baik dari pada dunia seisinya."
Grade
Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Shahih,
مسند أحمد ٤٣٢١: حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنِ الزُّهْرِيِّ عَنْ سَالِمٍ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ اقْتَنَى كَلْبًا إِلَّا كَلْبَ صَيْدٍ أَوْ مَاشِيَةٍ نَقَصَ مِنْ أَجْرِهِ كُلَّ يَوْمٍ قِيرَاطَانِ
Musnad Ahmad 4321: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Az Zuhri] dari [Salim] dari [Ayahnya] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa memelihara anjing selain untuk berburu atau menjaga (ternah), maka pahalanya akan berkurang setiap hari sebanyak dua qirath (sebesar gunung)."
Grade
سنن ابن ماجه ٤٣٢٢: حَدَّثَنَا سُوَيْدُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا حَفْصُ بْنُ مَيْسَرَةَ عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ أَنَّ مُعَاذَ بْنَ جَبَلٍ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ الْجَنَّةُ مِائَةُ دَرَجَةٍ كُلُّ دَرَجَةٍ مِنْهَا مَا بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَإِنَّ أَعْلَاهَا الْفِرْدَوْسُ وَإِنَّ أَوْسَطَهَا الْفِرْدَوْسُ وَإِنَّ الْعَرْشَ عَلَى الْفِرْدَوْسِ مِنْهَا تُفَجَّرُ أَنْهَارُ الْجَنَّةِ فَإِذَا مَا سَأَلْتُمْ اللَّهَ فَسَلُوهُ الْفِرْدَوْسَ
Sunan Ibnu Majah 4322: Telah menceritakan kepada kami [Suwaid bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Hafsh bin Maisarah] dari [Zaid bin Aslam] dari ['Ataha` bin Yasar] bahwasanya [Mu'adz bin Jabal] berkata: saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jannah memiliki seratus tingkatan, dan setiap tingkatan jaraknya antara langit dan bumi, yang paling tinggi adalah surga Firdaus dan tengahnya Firdaus dan 'Asry berada di atas Firdaus, darinya di pancarkan sungai-sungai surga. Jika kalian meminta kepada Allah, maka mintalah kepada-Nya surga Firdaus."
Grade
Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Shahih,
سنن ابن ماجه ٤٣٢٣: حَدَّثَنَا الْعَبَّاسُ بْنُ عُثْمَانَ الدِّمَشْقِيُّ حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ بْنُ مُسْلِمٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ مُهَاجِرٍ الْأَنْصَارِيُّ حَدَّثَنِي الضَّحَّاكُ الْمَعَافِرِيُّ عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ مُوسَى عَنْ كُرَيْبٍ مَوْلَى ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ حَدَّثَنِي أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ يَوْمٍ لِأَصْحَابِهِ أَلَا مُشَمِّرٌ لِلْجَنَّةِ فَإِنَّ الْجَنَّةَ لَا خَطَرَ لَهَا هِيَ وَرَبِّ الْكَعْبَةِ نُورٌ يَتَلَأْلَأُ وَرَيْحَانَةٌ تَهْتَزُّ وَقَصْرٌ مَشِيدٌ وَنَهَرٌ مُطَّرِدٌ وَفَاكِهَةٌ كَثِيرَةٌ نَضِيجَةٌ وَزَوْجَةٌ حَسْنَاءُ جَمِيلَةٌ وَحُلَلٌ كَثِيرَةٌ فِي مَقَامٍ أَبَدًا فِي حَبْرَةٍ وَنَضْرَةٍ فِي دُورٍ عَالِيَةٍ سَلِيمَةٍ بَهِيَّةٍ قَالُوا نَحْنُ الْمُشَمِّرُونَ لَهَا يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ قُولُوا إِنْ شَاءَ اللَّهُ ثُمَّ ذَكَرَ الْجِهَادَ وَحَضَّ عَلَيْهِ
Sunan Ibnu Majah 4323: Telah menceritakan kepada kami [Al 'Abbas bin 'Utsman Ad Dimasyqi] telah menceritakan kepada kami [Al Walid bin Muslim] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Muihajir Al Anshari] telah menceritakan kepadaku [Adl Dlahak Al Ma'afiri] dari [Sulaiman bin Musa] dari [Kuraib bekas budak Ibnu Abbas] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Usamah bin Zaid] dia berkata: Suatu hari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada para sahabatnya: "Mengapa kalian tidak bersiap-siap masuk surga? Padahal kenikmatan di surga itu tidak terbayangkan. Demi pemilik Ka'bah, surga itu adalah cahaya yang menyala-nyala dan berbau harum, memiliki istana yang kokoh, sungai yang luas, buah-buahan yang banyak lagi harum, pasangan suami isteri yang gagah dan cantik, serta pakaian yang bagus lagi indah, di tempat yang kekal dan indah, di tingkat-tingkat yang tinggi lagi terpuji." Mereka menjawab: "Kami bersiap-siap wahai Rasulullah." Beliau bersabda: "Katakanlah oleh kalian "Insya Allah (jika Allah menghendaki)." Kemudian beliau menyebutkan keutamaan jihad dan menyerukannya."
Grade
Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Dha'if,
سنن أبي داوود ٤٣٢٤: حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَعِيلَ حَدَّثَنَا حَمَّادٌ عَنْ أَيُّوبَ وَحَبِيبِ بْنِ الشَّهِيدِ وَهِشَامٍ عَنْ مُحَمَّدٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يَقُولَنَّ أَحَدُكُمْ عَبْدِي وَأَمَتِي وَلَا يَقُولَنَّ الْمَمْلُوكُ رَبِّي وَرَبَّتِي وَلْيَقُلْ الْمَالِكُ فَتَايَ وَفَتَاتِي وَلْيَقُلْ الْمَمْلُوكُ سَيِّدِي وَسَيِّدَتِي فَإِنَّكُمْ الْمَمْلُوكُونَ وَالرَّبُّ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ حَدَّثَنَا ابْنُ السَّرْحِ أَخْبَرَنَا ابْنُ وَهْبٍ قَالَ أَخْبَرَنِي عَمْرُو بْنُ الْحَارِثِ أَنَّ أَبَا يُونُسَ حَدَّثَهُ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ فِي هَذَا الْخَبَرِ وَلَمْ يَذْكُرْ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ وَلْيَقُلْ سَيِّدِي وَمَوْلَايَ
Sunan Abu Daud 4324: Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad] dari [Ayyub] dan [Habib bin Asy Syahid] dan [Hisyam] dari [Muhammad] dari [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jangan sekali-kali kalian memanggil Abdi (budak laki-lakiku) dan amati (budak wanitaku). Dan jangan sekali-kali hamba sahaya memanggil Rabbi (pemeliharaku yang laki-laki) atau Rabbati (pemeliharaku yang wanita). Hendaklah seorang tuan memanggilnya dengan fataya (pelayan laki-lakiku) atau fatati (pelayan perempuanku), dan budak memanggil dengan sayyidi (tuan laki-lakiku) dan sayyidati (tuan wanitaku). Sebab kalian semua adalah Mamluk (budak) dan yang menjadi Rabb (pemelihara) adalah Allah azza wa jalla semata." Telah menceritakan kepada kami [Ibnu As Sarh] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Wahb] ia berkata: telah mengabarkan kepadaku [Amru bin Al Harits] bahwa [Abu Yunus] menceritakan kepadanya dari [Abu Hurairah] tentang hadits ini. Hanya saja ia tidak menyebutkan bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Hendaklah ia mengatakan Sayyidi (tuanku) dan Maulaya (junjunganku)."
Grade
Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : 1. Shahih 4975 2. Shahih 4976,
سنن ابن ماجه ٤٣٢٤: حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ فُضَيْلٍ عَنْ عُمَارَةَ بْنِ الْقَعْقَاعِ عَنْ أَبِي زُرْعَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَوَّلُ زُمْرَةٍ تَدْخُلُ الْجَنَّةَ عَلَى صُورَةِ الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ عَلَى ضَوْءِ أَشَدِّ كَوْكَبٍ دُرِّيٍّ فِي السَّمَاءِ إِضَاءَةً لَا يَبُولُونَ وَلَا يَتَغَوَّطُونَ وَلَا يَمْتَخِطُونَ وَلَا يَتْفُلُونَ أَمْشَاطُهُمْ الذَّهَبُ وَرَشْحُهُمْ الْمِسْكُ وَمَجَامِرُهُمْ الْأَلُوَّةُ أَزْوَاجُهُمْ الْحُورُ الْعِينُ أَخْلَاقُهُمْ عَلَى خُلُقِ رَجُلٍ وَاحِدٍ عَلَى صُورَةِ أَبِيهِمْ آدَمَ سِتُّونَ ذِرَاعًا حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ مِثْلَ حَدِيثِ ابْنِ فُضَيْلٍ عَنْ عُمَارَةَ
Sunan Ibnu Majah 4324: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Fudlail] dari [Al 'Umarah bin Al Qa'qa'] dari [Abu Zur'ah] dari [Abu Hurairah] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kelompok pertama yang masuk surga adalah sebagaimana bentuk bulan di malam purnama, kemudian kelompok yang setelahnya adalah dalam bentuk sinar bintang cahaya yang paling terang, mereka tidak kencing dan juga tidak buang air besar, tidak beringus dan tidak pula meludah. Sisirnya mereka terbuat dari emas dan parfum mereka dari misik, bara apinya dari batang kayu yang wangi, pasangan-pasangan mereka adalah bidadari, akhlak mereka seperti akhlak satu orang dalam bentuk bapak mereka yaitu Adam, setinggi enam puluh hasta." Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dari [Al A'masy] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] seperti hadits [Ibnu Fudlail] dari ['Umarah].
Grade
Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Shahih Shahih,
سنن ابن ماجه ٤٣٢٥: حَدَّثَنَا وَاصِلُ بْنُ عَبْدِ الْأَعْلَى وَعَبْدُ اللَّهِ بْنُ سَعِيدٍ وَعَلِيُّ بْنُ الْمُنْذِرِ قَالُوا حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ فُضَيْلٍ عَنْ عَطَاءِ بْنِ السَّائِبِ عَنْ مُحَارِبِ بْنِ دِثَارٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْكَوْثَرُ نَهَرٌ فِي الْجَنَّةِ حَافَّتَاهُ مِنْ ذَهَبٍ مَجْرَاهُ عَلَى الْيَاقُوتِ وَالدُّرِّ تُرْبَتُهُ أَطْيَبُ مِنْ الْمِسْكِ وَمَاؤُهُ أَحْلَى مِنْ الْعَسَلِ وَأَشَدُّ بَيَاضًا مِنْ الثَّلْجِ
Sunan Ibnu Majah 4325: Telah menceritakan kepada kami [Washil bin Abdul A'la] dan [Abdullah bin Sa'id] serta [Ali bin Mundzir] mereka berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Fudlail] dari ['Atha` bin As Sa`ib] dari [Muharib bin Ditsar] dari [Ibnu Umar] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Al Kautsar adalah sungai di dalam surga, kedua tepinya terbuat dari emas, alirannya terbuat dari yakut dan mutiara, tanahnya adalah misik yang paling wangi, dan airnya lebih manis daripada madu serta lebih putih daripada salju."
Grade
Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Hasan,
سنن ابن ماجه ٤٣٢٦: حَدَّثَنَا أَبُو عُمَرَ الضَّرِيرُ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ عُثْمَانَ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَمْرٍو عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ فِي الْجَنَّةِ شَجَرَةً يَسِيرُ الرَّاكِبُ فِي ظِلِّهَا مِائَةَ سَنَةٍ لَا يَقْطَعُهَا وَاقْرَءُوا إِنْ شِئْتُمْ { وَظِلٍّ مَمْدُودٍ وَمَاءٍ مَسْكُوبٍ }
Sunan Ibnu Majah 4326: Telah menceritakan kepada kami [Abu Umar Adl Dlarir] telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin 'Utsman] dari [Muhammad bin 'Amru] dari [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya di dalam surga terdapat pohon yang apabila ada seorang penunggang kuda berjalan di bawah naungannya selama seratus tahun, ia tidak akan mampu mencapainya. Bacalah jika kalian mau: "Dan naungan yang terbentang luas dan air yang tercurah." QS Al Waqi'ah: 30-31.
Grade
Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Hasan,
مسند أحمد ٤٣٢٦: حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنِ الزُّهْرِيِّ عَنْ سَالِمٍ عَنْ أَبِيهِ أَنَّهُ سَمِعَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلًا يَعِظُ أَخَاهُ فِي الْحَيَاءِ فَقَالَ الْحَيَاءُ مِنْ الْإِيمَانِ
Musnad Ahmad 4326: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Az Zuhri] dari [Salim] dari [Ayahnya], bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mendengar seseorang memberi nasehat kepada saudaranya tentang rasa malu, lalu beliau bersabda: "Rasa malu itu adalah bagian dari iman."
Grade