Hadits Tentang Iman

Shahih Bukhari #3337

صحيح البخاري ٣٣٣٧: حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ مُحَمَّدٍ الْمَكِّيُّ حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ الْأُمَوِيُّ عَنْ جَدِّهِ قَالَ كُنْتُ مَعَ مَرْوَانَ وَأَبِي هُرَيْرَةَ فَسَمِعْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ يَقُولُ سَمِعْتُ الصَّادِقَ الْمَصْدُوقُ يَقُولُ هَلَاكُ أُمَّتِي عَلَى يَدَيْ غِلْمَةٍ مِنْ قُرَيْشٍ فَقَالَ مَرْوَانُ غِلْمَةٌ قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ إِنْ شِئْتَ أَنْ أُسَمِّيَهُمْ بَنِي فُلَانٍ وَبَنِي فُلَانٍ

Shahih Bukhari 3337: Telah bercerita kepada kami [Ahmad bin Muhammad Al Makkiy] telah bercerita kepada kami ['Amru bin Yahya bin Sa'id Al Umawiy] dari [kakeknya] berkata: "Aku pernah bersama Marwan dan Abu Hurairah lalu aku mendengar Abu Hurairah berkata: Aku mendengar Ash-Shadiqul Mashduq (Orang yang jujur menyampaikan dan berita yang dibawanya adalah benar, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam) bersabda: "Ummatku (yang hidup pada zamanku ini) akan binasa di bawah (kekuasaan) anak kecil bangsa Quraisy." Maka Marwan bertanya: "Anak kecil (yang mana)?" Abu Hurairah menjawab: "Jika kamu mau, aku akan sebutkan nama mereka, dari Bani Fulan dan Bani Fulan."

Shahih Bukhari #3338

صحيح البخاري ٣٣٣٨: حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ مُوسَى حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ قَالَ حَدَّثَنِي ابْنُ جَابِرٍ قَالَ حَدَّثَنِي بُسْرُ بْنُ عُبَيْدِ اللَّهِ الْحَضْرَمِيُّ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو إِدْرِيسَ الْخَوْلَانِيُّ أَنَّهُ سَمِعَ حُذَيْفَةَ بْنَ الْيَمَانِ يَقُولُ كَانَ النَّاسُ يَسْأَلُونَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الْخَيْرِ وَكُنْتُ أَسْأَلُهُ عَنْ الشَّرِّ مَخَافَةَ أَنْ يُدْرِكَنِي فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّا كُنَّا فِي جَاهِلِيَّةٍ وَشَرٍّ فَجَاءَنَا اللَّهُ بِهَذَا الْخَيْرِ فَهَلْ بَعْدَ هَذَا الْخَيْرِ مِنْ شَرٍّ قَالَ نَعَمْ قُلْتُ وَهَلْ بَعْدَ ذَلِكَ الشَّرِّ مِنْ خَيْرٍ قَالَ نَعَمْ وَفِيهِ دَخَنٌ قُلْتُ وَمَا دَخَنُهُ قَالَ قَوْمٌ يَهْدُونَ بِغَيْرِ هَدْيِي تَعْرِفُ مِنْهُمْ وَتُنْكِرُ قُلْتُ فَهَلْ بَعْدَ ذَلِكَ الْخَيْرِ مِنْ شَرٍّ قَالَ نَعَمْ دُعَاةٌ إِلَى أَبْوَابِ جَهَنَّمَ مَنْ أَجَابَهُمْ إِلَيْهَا قَذَفُوهُ فِيهَا قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ صِفْهُمْ لَنَا فَقَالَ هُمْ مِنْ جِلْدَتِنَا وَيَتَكَلَّمُونَ بِأَلْسِنَتِنَا قُلْتُ فَمَا تَأْمُرُنِي إِنْ أَدْرَكَنِي ذَلِكَ قَالَ تَلْزَمُ جَمَاعَةَ الْمُسْلِمِينَ وَإِمَامَهُمْ قُلْتُ فَإِنْ لَمْ يَكُنْ لَهُمْ جَمَاعَةٌ وَلَا إِمَامٌ قَالَ فَاعْتَزِلْ تِلْكَ الْفِرَقَ كُلَّهَا وَلَوْ أَنْ تَعَضَّ بِأَصْلِ شَجَرَةٍ حَتَّى يُدْرِكَكَ الْمَوْتُ وَأَنْتَ عَلَى ذَلِكَ

Shahih Bukhari 3338: Telah bercerita kepada kami [Yahya bin Musa] telah bercerita kepada kami [Al Walid] berkata: telah bercerita kepadaku [Ibnu Jabir] berkata: telah bercerita kepadaku [Busr bin 'Ubaidullah Al Hadlramiy] berkata: telah bercerita kepadaku [Abu Idris Al Khawlaniy] bahwa dia mendengar [Hudaifah bin Al Yaman] berkata: Orang-orang bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tentang perkara-perkara kebaikan sedangkan aku bertanya kepada beliau tentang keburukan karena aku takut akan menimpaku. Aku bertanya: "Wahai Rasulullah, dahulu kami berada pada masa jahiliyyah dan keburukan, lalu Allah mendatangkan kebaikan ini kepada kami, apakah setelah kebaikan ini akan datang keburukan?" Beliau menjawab: "Ya". Aku bertanya lagi: "Apakah setelah keburukan itu akan datang lagi kebaikan?" Beliau menjawab: "Ya, akan tetapi di dalamnya ada dukhn (kotorannya)." Aku bertanya lagi: "Apa kotorannya itu?" Beliau menjawab: "Yaitu suatu kaum yang memimpin tanpa mengikuti petunjukku, kamu mengenalnya tapi sekaligus kamu ingkari." Aku kembali bertanya: "Apakah setelah kebaikan (yang ada kotorannya itu) akan timbul lagi keburukan?" Beliau menjawab: "Ya, yaitu para penyeru yang mengajak ke pintu jahannam. Siapa yang memenuhi seruan mereka maka akan dilemparkan ke dalamnya." Aku kembali bertanya: "Wahai Rasulullah, berikan sifat-sifat (ciri-ciri) mereka kepada kami?" Beliau menjelaskan: "Mereka itu berasal dari kulit-kulit kalian dan berbicara dengan bahasa kalian." Aku katakan: "Apa yang anda perintahkan kepadaku bila aku menemui (zaman) keburukan itu?" Beliau menjawab: "Kamu tetap berpegang (bergabung) kepada jama'atul muslimin dan pemimpin mereka." Aku kembali berkata: "Jika saat itu tidak ada jama'atul muslimin dan juga tidak ada pemimpin (Islam)?" Beliau menjawab: "Kamu tinggalkan seluruh firqah (kelompok/golongan) sekalipun kamu harus memakan akar pohon hingga maut menjemputmu dan kamu tetap berada di dalam keadaan itu (berpegang kepada kebenaran)."

Shahih Muslim #3338

صحيح مسلم ٣٣٣٨: حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ نُمَيْرٍ ح و حَدَّثَنَا ابْنُ نُمَيْرٍ وَتَقَارَبَا فِي اللَّفْظِ حَدَّثَنَا أَبِي حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ سِيَاهٍ حَدَّثَنَا حَبِيبُ بْنُ أَبِي ثَابِتٍ عَنْ أَبِي وَائِلٍ قَالَ قَامَ سَهْلُ بْنُ حُنَيْفٍ يَوْمَ صِفِّينَ فَقَالَ أَيُّهَا النَّاسُ اتَّهِمُوا أَنْفُسَكُمْ لَقَدْ كُنَّا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْحُدَيْبِيَةِ وَلَوْ نَرَى قِتَالًا لَقَاتَلْنَا وَذَلِكَ فِي الصُّلْحِ الَّذِي كَانَ بَيْنَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَبَيْنَ الْمُشْرِكِينَ فَجَاءَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ فَأَتَى رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَلَسْنَا عَلَى حَقٍّ وَهُمْ عَلَى بَاطِلٍ قَالَ بَلَى قَالَ أَلَيْسَ قَتْلَانَا فِي الْجَنَّةِ وَقَتْلَاهُمْ فِي النَّارِ قَالَ بَلَى قَالَ فَفِيمَ نُعْطِي الدَّنِيَّةَ فِي دِينِنَا وَنَرْجِعُ وَلَمَّا يَحْكُمِ اللَّهُ بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمْ فَقَالَ يَا ابْنَ الْخَطَّابِ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ وَلَنْ يُضَيِّعَنِي اللَّهُ أَبَدًا قَالَ فَانْطَلَقَ عُمَرُ فَلَمْ يَصْبِرْ مُتَغَيِّظًا فَأَتَى أَبَا بَكْرٍ فَقَالَ يَا أَبَا بَكْرٍ أَلَسْنَا عَلَى حَقٍّ وَهُمْ عَلَى بَاطِلٍ قَالَ بَلَى قَالَ أَلَيْسَ قَتْلَانَا فِي الْجَنَّةِ وَقَتْلَاهُمْ فِي النَّارِ قَالَ بَلَى قَالَ فَعَلَامَ نُعْطِي الدَّنِيَّةَ فِي دِينِنَا وَنَرْجِعُ وَلَمَّا يَحْكُمِ اللَّهُ بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمْ فَقَالَ يَا ابْنَ الْخَطَّابِ إِنَّهُ رَسُولُ اللَّهِ وَلَنْ يُضَيِّعَهُ اللَّهُ أَبَدًا قَالَ فَنَزَلَ الْقُرْآنُ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالْفَتْحِ فَأَرْسَلَ إِلَى عُمَرَ فَأَقْرَأَهُ إِيَّاهُ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَوْ فَتْحٌ هُوَ قَالَ نَعَمْ فَطَابَتْ نَفْسُهُ وَرَجَعَ

Shahih Muslim 3338: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Numair]. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair] sedangkan lafadznya saling berdekatan, telah menceritakan kepada kami [ayahku] telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz bin Siyah] telah menceritakan kepada kami [Habib bin Abu Tsabit] dari [Abu Wa`il] dia berkata: " [Sahal bin Hunaif] pernah berdiri ketika terjadi perang Shifin, dia berseru, "Wahai manusia, koreksilah diri kalian masing-masing. Ketika terjadi perjanjian Hudaibiyyah, kami bersama-sama dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Seandainya waktu itu kami melihat adanya pembunuhan, pasti kami telah berperang. Hal ini terjadi ketika terjadi perjanjian damai antara Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dengan orang-orang Musyrik. Maka umar bin Khatthab datang menghampiri Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam seraya berkata: "Wahai Rasulullah, tidakkah kita dalam kebenaran dan mereka dalam kebathilan?" beliau bersabda: "Ya." Dia berkata: "Bukankah jika kita terbunuh akan masuk surga? sedangkan jika mereka terbunuh, mereka akan masuk neraka?" beliau menjawab: "Ya benar." Umar bertanya, "Mengapakah kita harus mengalah mengenai agama kita, dan pulang begitu saja? Padahal Allah belum memberikan keputusan apa-apa antara kita dengan mereka?" Beliau menjawab: "Wahai Ibnul Khattab, sesungguhnya aku adalah Rasulullah, dan sekali-kali Allah tidak akan menyia-nyiakan aku selama-lamanya." Abu Wa'il berkata: "Umar lalu pergi dalam keadaan tidak puas, bahkan terlihat marah. Lalu dia mendatangi Abu Bakar seraya berkata: "Wahai Abu Bakar, bukankah kita di atas yang hak dan mereka dalam kebathilan." Dia menjawab, "Ya, benar." Umar bertanya, "Tidakkah jika kita terbunuh, maka kita akan masuk surga, sedangkan jika mereka yang terbunuh, maka mereka akan masuk neraka?" Abu Bakar menjawab, "Ya, benar." Umar bertanya lagi, "Mengapakah kita harus mengalah mengenai agama kita, dan pulang begitu saja? Padahal Allah belum memberikan keputusan apa-apa antara kita dengan mereka?" Maka Abu Bakar berkata: "Wahai Ibnul Khattab, sesungguhnya beliau adalah Rasulullah, dan sekali-kali Allah tidak akan menyia-nyiakan beliau selama-lamanya." Suhail berkata: "Maka turunlah ayat Al Qur'an kepada Rasulullah, yaitu surat Al Fath. Maka beliau menyuruh seseorang untuk membacakan kepada Umar, lantas dia bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah itu yang dimaksud dengan kemenangan?" beliau bersabda: "Ya, benar." Barulah dia bertaubat dan kembali."

Sunan Tirmidzi #3339

سنن الترمذي ٣٣٣٩: حَدَّثَنَا عُمَرُ بْنُ إِسْمَعِيلَ بْنِ مُجَالِدِ بْنِ سَعِيدٍ الْهَمْدَانِيُّ حَدَّثَنَا أَبِي عَنْ عَبْدِ الْمَلِكِ بْنِ عُمَيْرٍ عَنْ رِبْعِيٍّ عَنْ حُذَيْفَةَ بْنِ الْيَمَانِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا أَرَادَ أَنْ يَنَامَ قَالَ اللَّهُمَّ بِاسْمِكَ أَمُوتُ وَأَحْيَا وَإِذَا اسْتَيْقَظَ قَالَ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَحْيَا نَفْسِي بَعْدَ مَا أَمَاتَهَا وَإِلَيْهِ النُّشُورُ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ

Sunan Tirmidzi 3339: Telah menceritakan kepada kami [Umar bin Isma'il bin Mujalid bin Sa'id Al Hamdani] telah menceritakan kepada kami [ayahku]? dari [Abdul Malik bin 'Umair]? dari [Rib'i]? dari [Hudzaifah bin Al Yaman]? radliallahu 'anhuma bahwa? Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam apabila hendak tidur mengucapkan: "ALLAAHUMMA BISMIKA AMUUTU WA AHYAA" (Ya Allah, dengan menyebut namaMu aku mati dan hidup). Dan apabila beliau bangun mengucapkan: "ALHAMDULILLAAHILLADZII AHYAA NAFSII BA'DA MAA AMAATAHAA WA ILAIHIN NUSYUUR." (Segala puji bagi Allah Yang telah menghidupkan diriku setelah mematikannya, dan kepadanya kami dikumpulkan). Abu Isa berkata: hadits ini adalah hadits hasan shahih.

Grade

Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Shahih,

Musnad Ahmad #3339

مسند أحمد ٣٣٣٩: حَدَّثَنَا رَوْحٌ حَدَّثَنَا حَمَّادٌ عَنْ عَلِيِّ بْنِ زَيْدٍ عَنْ يُوسُفَ بْنِ مِهْرَانَ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ لَمَّا نَزَلَتْ آيَةُ الدَّيْنِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ أَوَّلَ مَنْ جَحَدَ آدَمُ عَلَيْهِ الصَّلَاة وَالسَّلَامُ قَالَهَا ثَلَاثَ مَرَّاتٍ إِنَّ اللَّهَ لَمَّا خَلَقَ آدَمَ عَلَيْهِ الصَّلَاة وَالسَّلَامُ مَسَحَ ظَهْرَهُ فَأَخْرَجَ مِنْهُ مَا هُوَ ذَارِئٌ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ فَجَعَلَ يَعْرِضُهُمْ عَلَيْهِ فَرَأَى فِيهِمْ رَجُلًا يَزْهَرُ فَقَالَ أَيْ رَبِّ أَيُّ بَنِيَّ هَذَا قَالَ هَذَا ابْنُكَ دَاوُدُ قَالَ أَيْ رَبِّ كَمْ عُمْرُهُ قَالَ سِتُّونَ سَنَةً قَالَ أَيْ رَبِّ زِدْ فِي عُمْرِهِ قَالَ لَا إِلَّا أَنْ تَزِيدَهُ أَنْتَ مِنْ عُمْرِكَ فَكَانَ عُمْرُ آدَمَ أَلْفَ عَامٍ فَوَهَبَ لَهُ مِنْ عُمْرِهِ أَرْبَعِينَ عَامًا فَكَتَبَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَيْهِ كِتَابًا وَأَشْهَدَ عَلَيْهِ الْمَلَائِكَةَ فَلَمَّا حُضِرَ آدَمُ عَلَيْهِ السَّلَام أَتَتْهُ الْمَلَائِكَةُ لِتَقْبِضَ رُوحَهُ فَقَالَ إِنَّهُ لَمْ يَحْضُرْ أَجَلِي قَدْ بَقِيَ مِنْ عُمْرِي أَرْبَعُونَ سَنَةً فَقَالُوا إِنَّكَ قَدْ وَهَبْتَهَا لِابْنِكَ دَاوُدَ قَالَ مَا فَعَلْتُ وَلَا وَهَبْتُ لَهُ شَيْئًا وَأَبْرَزَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَيْهِ الْكِتَابَ فَأَقَامَ عَلَيْهِ الْمَلَائِكَةَ

Musnad Ahmad 3339: Telah menceritakan kepada kami [Rauh] telah menceritakan kepada kami [Hammad] dari [Ali bin Zaid] dari [Yusuf bin Mihran] dari [Ibnu Abbas] bahwa ketika turun ayat tentang hutang Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya manusia yang pertama kali menyangkal adalah Adam as. Atau beliau mengatakan yang pertama kali menyangkal adalah Adam. Sesungguhnya ketika Allah 'azza wajalla menciptakan Adam, Dia mengusap punggungnya lalu mengeluarkan darinya apa yang menjadi keturunan hingga hari kiamat. Lalu ditampakkan keturunannya itu kepadanya, di antara mereka ada yang wajahnya memancar indah berseri-seri. Adam pun bertanya, "Wahai Rabbku, siapa ini?" Allah menjawab, "Ini anakmu, Dawud." Adam bertanya lagi, "Wahai Rabbku, berapa umurnya?" Allah menjawab, "Enam puluh tahun." Adam berkata: "Wahai Rabbku, tambahkan umurnya." Allah menjawab, "Tidak, kecuali aku menambahkan dari umurmu." Umur Adam adalah seribu tahun, maka ditambahkan padanya empat puluh tahun. Maka Allah 'azza wajalla menetapkan dengan suatu ketetapan dan disaksikan oleh para malaikat. Ketika menjelang wafatnya dan malaikat (maut) pun telah datang untuk mencabut nyawanya, Adam berkata: "Sesungguhnya masih tersisa umurku empat puluh tahun lagi." Maka dikatakan kepadanya, "Sesungguhnya engkau telah memberikannya kepada anakmu, Dawud." Adam berkata: "Aku tidak melakukannya." Maka Allah 'azza wajalla menunjukkan catatan kepadanya dan disaksikan oleh seluruh malaikat."

Grade

Shahih Bukhari #3340

صحيح البخاري ٣٣٤٠: حَدَّثَنَا الْحَكَمُ بْنُ نَافِعٍ حَدَّثَنَا شُعَيْبٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ قَالَ أَخْبَرَنِي أَبُو سَلَمَةَ أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَقْتَتِلَ فِئَتَانِ دَعْوَاهُمَا وَاحِدَةٌ حَدَّثَنِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ عَنْ هَمَّامٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَقْتَتِلَ فِئَتَانِ فَيَكُونَ بَيْنَهُمَا مَقْتَلَةٌ عَظِيمَةٌ دَعْوَاهُمَا وَاحِدَةٌ وَلَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يُبْعَثَ دَجَّالُونَ كَذَّابُونَ قَرِيبًا مِنْ ثَلَاثِينَ كُلُّهُمْ يَزْعُمُ أَنَّهُ رَسُولُ اللَّهِ

Shahih Bukhari 3340: Telah bercerita kepada kami [Al Hakam bin Nafi'] telah bercerita kepada kami [Syu'aib] dari [Az Zuhriy] berkata: telah mengabarkan kepadaku [Abu Salamah] bahwa Abu Hurairah radliyallahu 'anhu berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak akan terjadi hari kiamat hingga ada dua kelompok yang saling berperang, yang keduanya mengaku satu agama (Islam)." Telah bercerita kepadaku [Abdullah bin Muhammad] telah bercerita kepada kami ['Abdurrazzaq] telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Hammam] dari Abu Hurairah radliyallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak akan terjadi hari kiamat hingga ada dua kelompok yang saling berperang, ketika itu para korban yang terbunuh sangat banyak padahal keduanya mengaku satu agama (Islam) dan tidak akan terjadi hari kiamat hingga timbul para dajjal pendusta yang jumlahnya hampir mendekati tiga puluh orang semuanya mengaku dirinya Rasul Allah."

Sunan Tirmidzi #3340

سنن الترمذي ٣٣٤٠: حَدَّثَنَا الْأَنْصَارِيُّ حَدَّثَنَا مَعْنٌ حَدَّثَنَا مَالِكُ بْنُ أَنَسٍ عَنْ أَبِي الزُّبَيْرِ عَنْ طَاوُسٍ الْيَمَانِيِّ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا قَامَ إِلَى الصَّلَاةِ مِنْ جَوْفِ اللَّيْلِ يَقُولُ اللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُورُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيَّامُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ رَبُّ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ أَنْتَ الْحَقُّ وَوَعْدُكَ الْحَقُّ وَلِقَاؤُكَ حَقٌّ وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ وَالسَّاعَةُ حَقٌّ اللَّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ وَبِكَ خَاصَمْتُ وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ فَاغْفِرْ لِي مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ أَنْتَ إِلَهِي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ وَقَدْ رُوِيَ مِنْ غَيْرِ وَجْهٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Sunan Tirmidzi 3340: Telah menceritakan kepada kami [Al Anshari] telah menceritakan kepada kami [Ma'n] telah menceritakan kepada kami [Malik bin Anas]? dari [Abu Az Zubair]? dari [Thawus Al Yamani]?? dari [Abdullah bin Abbas]? radliallahu 'anhuma bahwa Nabi? shallallahu 'alaihi wa sallam apabila bangkit untuk melakukan shalat di tengah malam beliau mengucapkan: ALLAAHUMMA LAKAL HAMDU ANTA NUURUS SAMAAWAATI WAL ARDHI WA LAKAL HAMDU ANTA QAYYUUMUS SAMAAWAATI WAL ARDHI, WA LAKAL HAMDU ANTA RABBUS SAMAAWAATI WAL ARDHI WA MAN FIIHINNA, ANTAL HAQQU WA WA'DUKAL HAQQU WA LIQAAUKA HAQQUN WAL JANNATU HAQQUN WAS SAA'ATU HAQQUN, ALLAAHUMMA LAKA ASLAMTU WA BIKA AAMANTU WA 'ALAIKA TAWAKKALTU WA ILAIKA ANABTU WA BIKA KHAASHAMTU WA ILAIKA HAAKAMTU FAGHFIR LII MAA QADDAMTU WA MAA AKHKHARTU WA MAA ASRARTU WA MAA A'LANTU, ANTA ILAAHII, LAA ILAAHA ILLAA ANTA." (Ya Allah, segala puji bagiMu, Engkau Yang memberikan cahaya langit dan bumi, segala puji bagiMu, Engkau Yang terus mengurus langit dan bumi. Segala puji bagiMu, Engkau Tuhan langit dan bumi dan yang ada padanya. Engkau Maha Benar, janjiMu adalah benar, pertemuan denganMu adalah benar, Surga adalah benar, Hari Kiamat adalah benar. Ya Allah, kepadaMu aku berserah diri, kepadaMu aku beriman, kepadaMu aku bertawakal, kepadaMu aku kembali, dengan pertolonganMu aku berseteru, dan kepadaMu aku berhukum, maka ampunilah apa yang telah aku lakukan dan yang belum aku lakukan, apa yang aku sembunyikan dan apa yang aku nampakkan. Engkau adalah Tuhan sembahanku, tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau). Abu Isa berkata: hadits ini adalah hadits hasan shahih dan telah diriwayatkan lebih dari satu sisi, dari Ibnu Abbas? dari Nabi? shallallahu 'alaihi wa sallam.

Grade

Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Shahih,

Sunan Darimi #3340

سنن الدارمي ٣٣٤٠: حَدَّثَنَا أَبُو الْمُغِيرَةِ حَدَّثَنَا الْأَوْزَاعِيُّ عَنْ عَبْدَةَ قَالَ إِذَا خَتَمَ الرَّجُلُ الْقُرْآنَ بِنَهَارٍ صَلَّتْ عَلَيْهِ الْمَلَائِكَةُ حَتَّى يُمْسِيَ وَإِنْ فَرَغَ مِنْهُ لَيْلًا صَلَّتْ عَلَيْهِ الْمَلَائِكَةُ حَتَّى يُصْبِحَ

Sunan Darimi 3340: Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Mughirah] telah menceritakan kepada kami [Al Auza'i] dari [Abdah] ia berkata; Apabila seseorang mengkhatamkan Al Qur'an pada siang hari maka para malaikat bershalawat untuknya hingga waktu sore dan jika ia menyelesaikan bacaan Al Qur'an pada malam hari maka para malaikat bershalawat untuknya hingga waktu pagi.

Grade

Sunan Tirmidzi #3341

سنن الترمذي ٣٣٤١: حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عِمْرَانَ بْنِ أَبِي لَيْلَى حَدَّثَنِي أَبِي حَدَّثَنِي ابْنُ أَبِي لَيْلَى عَنْ دَاوُدَ بْنِ عَلِيٍّ هُوَ ابْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبَّاسٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ سَمِعْتُ نَبِيَّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَيْلَةً حِينَ فَرَغَ مِنْ صَلَاتِهِ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ رَحْمَةً مِنْ عِنْدِكَ تَهْدِي بِهَا قَلْبِي وَتَجْمَعُ بِهَا أَمْرِي وَتَلُمُّ بِهَا شَعَثِي وَتُصْلِحُ بِهَا غَائِبِي وَتَرْفَعُ بِهَا شَاهِدِي وَتُزَكِّي بِهَا عَمَلِي وَتُلْهِمُنِي بِهَا رُشْدِي وَتَرُدُّ بِهَا أُلْفَتِي وَتَعْصِمُنِي بِهَا مِنْ كُلِّ سُوءٍ اللَّهُمَّ أَعْطِنِي إِيمَانًا وَيَقِينًا لَيْسَ بَعْدَهُ كُفْرٌ وَرَحْمَةً أَنَالُ بِهَا شَرَفَ كَرَامَتِكَ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْفَوْزَ فِي الْعَطَاءِ وَنُزُلَ الشُّهَدَاءِ وَعَيْشَ السُّعَدَاءِ وَالنَّصْرَ عَلَى الْأَعْدَاءِ اللَّهُمَّ إِنِّي أُنْزِلُ بِكَ حَاجَتِي وَإِنْ قَصُرَ رَأْيِي وَضَعُفَ عَمَلِي افْتَقَرْتُ إِلَى رَحْمَتِكَ فَأَسْأَلُكَ يَا قَاضِيَ الْأُمُورِ وَيَا شَافِيَ الصُّدُورِ كَمَا تُجِيرُ بَيْنَ الْبُحُورِ أَنْ تُجِيرَنِي مِنْ عَذَابِ السَّعِيرِ وَمِنْ دَعْوَةِ الثُّبُورِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْقُبُورِ اللَّهُمَّ مَا قَصُرَ عَنْهُ رَأْيِي وَلَمْ تَبْلُغْهُ نِيَّتِي وَلَمْ تَبْلُغْهُ مَسْأَلَتِي مِنْ خَيْرٍ وَعَدْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ أَوْ خَيْرٍ أَنْتَ مُعْطِيهِ أَحَدًا مِنْ عِبَادِكَ فَإِنِّي أَرْغَبُ إِلَيْكَ فِيهِ وَأَسْأَلُكَهُ بِرَحْمَتِكَ رَبَّ الْعَالَمِينَ اللَّهُمَّ ذَا الْحَبْلِ الشَّدِيدِ وَالْأَمْرِ الرَّشِيدِ أَسْأَلُكَ الْأَمْنَ يَوْمَ الْوَعِيدِ وَالْجَنَّةَ يَوْمَ الْخُلُودِ مَعَ الْمُقَرَّبِينَ الشُّهُودِ الرُّكَّعِ السُّجُودِ الْمُوفِينَ بِالْعُهُودِ إِنَّكَ رَحِيمٌ وَدُودٌ وَأَنْتَ تَفْعَلُ مَا تُرِيدُ اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا هَادِينَ مُهْتَدِينَ غَيْرَ ضَالِّينَ وَلَا مُضِلِّينَ سِلْمًا لِأَوْلِيَائِكَ وَعَدُوًّا لِأَعْدَائِكَ نُحِبُّ بِحُبِّكَ مَنْ أَحَبَّكَ وَنُعَادِي بِعَدَاوَتِكَ مَنْ خَالَفَكَ اللَّهُمَّ هَذَا الدُّعَاءُ وَعَلَيْكَ الْإِجَابَةُ وَهَذَا الْجُهْدُ وَعَلَيْكَ التُّكْلَانُ اللَّهُمَّ اجْعَلْ لِي نُورًا فِي قَلْبِي وَنُورًا فِي قَبْرِي وَنُورًا مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ وَنُورًا مِنْ خَلْفِي وَنُورًا عَنْ يَمِينِي وَنُورًا عَنْ شِمَالِي وَنُورًا مِنْ فَوْقِي وَنُورًا مِنْ تَحْتِي وَنُورًا فِي سَمْعِي وَنُورًا فِي بَصَرِي وَنُورًا فِي شَعْرِي وَنُورًا فِي بَشَرِي وَنُورًا فِي لَحْمِي وَنُورًا فِي دَمِي وَنُورًا فِي عِظَامِي اللَّهُمَّ أَعْظِمْ لِي نُورًا وَأَعْطِنِي نُورًا وَاجْعَلْ لِي نُورًا سُبْحَانَ الَّذِي تَعَطَّفَ الْعِزَّ وَقَالَ بِهِ سُبْحَانَ الَّذِي لَبِسَ الْمَجْدَ وَتَكَرَّمَ بِهِ سُبْحَانَ الَّذِي لَا يَنْبَغِي التَّسْبِيحُ إِلَّا لَهُ سُبْحَانَ ذِي الْفَضْلِ وَالنِّعَمِ سُبْحَانَ ذِي الْمَجْدِ وَالْكَرَمِ سُبْحَانَ ذِي الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ غَرِيبٌ لَا نَعْرِفُهُ مِثْلَ هَذَا مِنْ حَدِيثِ ابْنِ أَبِي لَيْلَى إِلَّا مِنْ هَذَا الْوَجْهِ وَقَدْ رَوَى شُعْبَةُ وَسُفْيَانُ الثَّوْرِيُّ عَنْ سَلَمَةَ بْنِ كُهَيْلٍ عَنْ كُرَيْبٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعْضَ هَذَا الْحَدِيثِ وَلَمْ يَذْكُرْهُ بِطُولِهِ

Sunan Tirmidzi 3341: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Abdur Rahman] telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Imran bin Abu Laila] telah menceritakan kepadaku [ayahku] telah menceritakan kepadaku [Ibnu Abu Laila]? dari [Daud bin Ali yaitu anak Abdullah bin Abbas]? dari [ayahnya]? dari [kakeknya yaitu Ibnu Abbas]? ia berkata: saya mendengar Nabi? shallallahu 'alaihi wa sallam pada suatu malam ketika telah selesai dari shalatnya mengucapkan: "ALLAAHUMMA INNII AS-ALUKA RAHMATAN MIN 'INDIKA TAHDII BIHAA QALBII WA TAJMA'U BIHAA AMRII, WA TALUMMU BIHAA SYA'ATSII, WA TUSHLIHU BIHAA GHAAIBII, WA TARFA'U BIHAA SYAAHIDII, WA TUZAKKII BIHAA 'AMALII, WA TULHIMUNII BIHAA RUSYDII, WA TARUDDU BIHAA ULFATII, WA TA'SHIMUNII BIHAA MIN KULLI SUUIN. ALLAAHUMMA A'THINII IIMAANAN WA YAQIINAN LAISA BA'DAHU KUFRUN WA RAHMATAN ANAALU BIHAA SYARAFA KARAAMATIKA FID DUNYAA WAL AAKHIRAH, ALLAAHUMMA INNII AS-ALUKAL FAUZA FIL 'ATHAAI WA NUZULASY SYUHADAAI, WA 'AISYAS SU'ADAAI, WAN NASHRA 'ALAL A'DAAI. ALLAAHUMMA INNII UNZILU BIKA HAAJATII, WA IN QASHURA RA`YII WA DHA'UFA 'AMALII. IFTAQARTU ILAA RAHMATIKA FA-AS-ALUKA YAA QAADHIYAL UMUURI, WA YAA SYAAFIYASH SHUDUURI KAMAA TUJIIRU BAINAL BUHUURI AN TUJIIRANII MIN 'ADZAABIS SA'IIRI, WA MIN DA'WATITS TSUBUURI, WA MIN FITNATIL QUBUURI. ALLAAHUMMA MAA QASHURA 'ANHU RA`YII WA LAM TABLUGHHU NIYYATII WA LAM TABLUGHU MAS-ALATII MIN KHAIRIN WA'ADTAHU AHADAN MIN KHALQIKA AU KHAIRIN ANTA MU'THIIHI AHADAN MIN 'IBAADIKA FAINNII ARGHABU ILAIKA FIIHI WA AS-ALUKAHU BIRAHMATIKA RABBAL 'AALAMIIN. ALLAAHUMMA DZAL HABLISY SYADIIDI WAL AMRIR RASYIIDI, AS-ALUKAL AMNA YAUMAL WA'IIDI WAL JANNATA YAUMAL KHULUUDI MA'Al MUQARRABIINASY SYUHUUDI AR RUKKA'IS SUJUUDI ALMUUFIINA BIL 'UHUUDI, INNAKA RAHIIMUN WADUUDUN, WA ANTA TAF'ALU MAA TURIIDU. ALLAAHUMMAJ 'ALNAA HAADIINA MUHTADIINA GHAIRA DHAALLIINA WA LAA MUDHILLIINA SILMAN LI AULIYAAIKA WA 'ADUWWAN LI A'DAAIKA NUHIBBU BIHUBBIKA MAN AHABBAKA WA NU'AADII BI 'ADAAWATIKA MAN KHAALAFAKA. ALLAAHUMMA HAADZAD DU'AAU WA 'ALAIKAL IJAABATU WA HAADZAL JUHDU WA 'ALAIKAT TUKLAANU. ALLAAHUMMAJ 'Al LII NUURAN FII QALBII, WA NUURAN FII QABRII, WA NUURAN MIN BAINI YADAYYA WA NUURAN MIN KHALFII, WANUURON 'AN YAMIINII WA NUURAN 'AN SYIMAALII, WA NUURAN MIN FAUQII, WA NUURAN MIN TAHTII, WA NUURAN FII SAM'II, WANUURON FII BASHORII, WANUURON FII SYA'RII, WANUURON FII BASYARII, WANUURON FII LAHMII, WANUURON FII DAMII, WA NUURAN FII 'IZHAAMII. ALLAAHUMMA A'ZHIM LII NUURAN WA A'THINII NUURAN WAJ'Al LII NUURAN, SUBHAANALLADZII TA'ATHTHAFAL 'IZZA WA QAALA BIHI, SUBHAANALLADZII LABISAL MAJDA WA TAKARRAMA BIHI, SUBHAANALLADZII LAA YANBAGHIT TASBIIHU ILLAA LAHU, SUBHAANA DZIL FADHLI WAN NI'AMI, SUBHAANA DZIL MAJDI WAL KARAMI, SUBHAANA DZIL JALAALI WAL IKRAAMI." (Ya Allah, aku memohon rahmat dari sisiMu, dengannya Engkau memberikan petunjuk kepada hatiku, dan dengannya Engkau kumpulkan urusanku, dengannya Engkau cela kekacauanku, dan dengannya Engkau perbaiki apa yang tidak nampak dariku, dan dengannya Engkau angkat apa yang nampak padaku, dengannya Engkau mensucikan amalanku, dengannya Engkau mengilhami pikiranku, dan dengannya Engkau kembali kelembutanku, dengannya Engkau melindungiku dari segala keburukan. Ya Allah, berikan kepadaku keimanan dan keyakinan yang tidak ada kekafiran setelahnya, serta rahmat yang dengannya aku peroleh kemuliaan-Mu di dunia dan akhirat. Ya Allah, aku memohon kepadaMu keberuntungan mendapatkan pemberianMu, serta hidangan orang-orang yang mati syahid, kehidupan orang-orang yang berbahagia, dan kemenangan atas musuh. Ya Allah kepadaMu aku sampaikan hajatku, walaupun terbatas penglihatanku, serta lemah amalanku. Aku butuh kepada rahmatMu, maka aku memohon kepadaMu wahai Dzat Yang Maha Mampu menyelesaikan segala perkara, wahai Dzat yang mengobati hatiku, sebagaimana Engkau melindungi diantara lautan aku mohon agar Engkau lindungi aku dari adzab Neraka Sa'ir, serta seruan kebinasaan, serta fitnah kubur. Ya Allah, apa yang tidak mampu terlihat oleh pandanganku, dan tidak dicapai oleh niatku, serta tidak sampai permintaanku dari kebaikan yang telah Engkau janjikan kepada seseorang diantara makhlukMu, atau kebaikan yang Engkau berikan kepada seseorang diantara hamba-hambaMu, maka menginginkan dan memohonnya kepadaMu dengan rahmatMu wahai Tuhan semesta alam. Ya Allah Yang memiliki tali (agama) yang kuat, dan perkara yang lurus, aku memohon kepadaMu keamanan pada hari yang penuh dengan ancaman, serta Surga pada hari yang kekal bersama orang-orang yang dekat, yang mati syahid, yang banyak melakukan ruku' dan sujud, serta yang senantiasa memenuhi janji, sesungguhnya Engkau Maha Pengasih dan Penyayang. Engkau mampu melakukan apa yang Engkau kehendaki. Ya Allah, jadikanlah kami orang-orang yang memberi petunjuk dan mendapatkan petunjuk, yang tidak tersesat dan menyesatkan, menyerah kepada para waliMu dan memusuhi musuh-musuhMu. Kami mencintai dengan kecintaanMu kepada orang yang mencintaiMu dan memusuhi dengan permusuhanMu kepada orang yang menyelisihiMu. Ya Allah, inilah doa yang mampu aku panjatkan dan kabulkanlah doa tersebut, dan inilah usahaku dan kepadaMu aku bersandar. Ya Allah berikanlah cahaya dalam hatiku dan cayaha dalam kuburku, cahaya di hadapanku, cahaya dari belakangku, cahaya dari kananku, cahaya dari kiriku, cahaya dari atasku, cahaya dari bawahku, cahaya dalam pendengaranku, cahaya dalam penglihatanku, cahaya dalam rambutku, cahaya dalam kulitku, cahaya dalam dagingku, cahaya dalam darahku, dan cahaya dalam tulangku. Ya Allah, perbesarkan cahaya untukku, berilah aku cahaya dan jadikan untukku cahaya. Maha Suci Dzat Yang memberikan kemuliaan dan berfirman dengan kemuliaan. Maha Suci dzat yang memiliki keagungan, dan memberi dengan keagungan. Maha Suci Dzat yang tidak sepantas untuk memuji kecuali kepadaNya, Dzat Yang memiliki karunia dan kenikmatan. Maha Suci Dzat yang memiliki keagungan dan kemurahan, Maha Suci Dzat Yang memiliki kebesaran dan kemuliaan), Abu Isa berkata: ini adalah hadts gharib, kami tidak mengetahuinya seperti ini dari hadits Ibnu Abu Laila kecuali dari sisi ini. Dan [Syu'bah] serta [Sufyan Ats Tsauri] telah meriwayaktkan dari [Salamah bin Kuhail]? dari [Kuraib]? dari [Ibnu Abbas]? dari Nabi? shallallahu 'alaihi wa sallam sebagian hadits ini dan ia tidak menyebutkannya secara panjang.

Grade

Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Dha'if,

Sunan Darimi #3341

سنن الدارمي ٣٣٤١: حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ عِيسَى عَنْ صَالِحٍ الْمُرِّيِّ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ زُرَارَةَ بْنِ أَوْفَى أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ أَيُّ الْعَمَلِ أَفْضَلُ قَالَ الْحَالُّ الْمُرْتَحِلُ قِيلَ وَمَا الْحَالُّ الْمُرْتَحِلُ قَالَ صَاحِبُ الْقُرْآنِ يَضْرِبُ مِنْ أَوَّلِ الْقُرْآنِ إِلَى آخِرِهِ وَمِنْ آخِرِهِ إِلَى أَوَّلِهِ كُلَّمَا حَلَّ ارْتَحَلَ

Sunan Darimi 3341: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Isa] dari [Shalih Al Murri] dari [Qatadah] dari [Zurarah bin Aufa] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah ditanya; Amalan apa yang paling utama? Beliau menjawab: "Al Haallu Al Murtahil." Ditanyakan; Apa maksud Al Haallu Al Murtahil? Beliau menjawab: "Pembaca Al Qur'an yang membaca (mengkhatamkan) dari awal Al Qur'an sampai akhir dan dari akhir Al Qur'an sampai awalnya, setiap kali selesai (pengkhatamannya), ia langsung pergi."

Grade