سنن الدارمي ٣٢٤٧: حَدَّثَنَا أَبُو نُعَيْمٍ حَدَّثَنَا أَبُو عَاصِمٍ الثَّقَفِيُّ حَدَّثَنَا الشَّعْبِيُّ قَالَ قَالَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْعُودٍ لَقِيَ رَجُلٌ مِنْ أَصْحَابِ مُحَمَّدٍ رَجُلًا مِنْ الْجِنِّ فَصَارَعَهُ فَصَرَعَهُ الْإِنْسِيُّ فَقَالَ لَهُ الْإِنْسِيُّ إِنِّي لَأَرَاكَ ضَئِيلًا شَخِيتًا كَأَنَّ ذُرَيِّعَتَيْكَ ذُرَيِّعَتَا كَلْبٍ فَكَذَلِكَ أَنْتُمْ مَعْشَرَ الْجِنِّ أَمْ أَنْتَ مِنْ بَيْنِهِمْ كَذَلِكَ قَالَ لَا وَاللَّهِ إِنِّي مِنْهُمْ لَضَلِيعٌ وَلَكِنْ عَاوِدْنِي الثَّانِيَةَ فَإِنْ صَرَعْتَنِي عَلَّمْتُكَ شَيْئًا يَنْفَعُكَ قَالَ نَعَمْ قَالَ تَقْرَأُ { اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ } قَالَ نَعَمْ قَالَ فَإِنَّكَ لَا تَقْرَؤُهَا فِي بَيْتٍ إِلَّا خَرَجَ مِنْهُ الشَّيْطَانُ لَهُ خَبَجٌ كَخَبَجِ الْحِمَارِ ثُمَّ لَا يَدْخُلُهُ حَتَّى يُصْبِحَ قَالَ أَبُو مُحَمَّد الضَّئِيلُ الدَّقِيقُ وَالشَّخِيتُ الْمَهْزُولُ وَالضَّلِيعُ جَيِّدُ الْأَضْلَاعِ وَالْخَبَجُ الرِّيحُ
Sunan Darimi 3247: Telah menceritakan kepada kami [Abu Nu'aim] telah menceritakan kepada kami [Abu 'Ashim Ats Tsaqafi] telah menceritakan kepada kami [Asy Sya'bi] ia berkata; [Abdullah bin Mas'ud] berkata; Seorang sahabat Muhammad bertemu seseorang dari bangsa jin. Lalu ia bergulat dengannya dan ternyata seseorang dari bangsa manusia dapat mengalahkannya. Lalu seseorang dari bangsa manusia berkata kepadanya; Sesungguhnya aku melihatmu begitu lemah lagi kurus, seakan-akan kedua lenganmu seperti lengan anjing. Seperti itulah kalian hai bangsa jin. Apakah kamu di antara jin-jin lain seperti itu? Ia menjawab; Tidak demi Allah, sesungguhnya aku termasuk yang kuat dari mereka, tetapi temuilah aku kedua kalinya. Jika kamu dapat mengalahkanku lagi, maka aku akan mengajarkan sesuatu yang bermanfaat bagimu. Ia berkata; Baik. Ia berkata; Kamu membaca ayat: ALLAHU LAAILAAHA ILLA HUWAL HAYYUL QAYYUM (Allah tidak ada Ilah melainkan Dia Yang Maha Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhlukNya). Ia berkata; Baik. Ia melanjutkan; Sesungguhnya tidaklah kamu membacanya di sebuah rumah kecuali setan akan keluar dari rumah itu sambil mengeluarkan angin seperti suara keledai. Kemudian ia tidak akan masuk memasukinya hingga pagi hari. Abu Muhammad berkata; Ia berkata; Adl Dla`il berarti lemah, Asy Syakhit berarti kuat dan Al Khabaj berarti angin.
Grade
مسند أحمد ٣٢٤٧: حَدَّثَنَا يَعْلَى وَمُحَمَّدٌ الْمَعْنَى قَالَا حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ عَنْ أَبِي ظَبْيَانَ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ أَيُّ الْقِرَاءَتَيْنِ تَعُدُّونَ أَوَّلَ قَالُوا قِرَاءَةَ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ لَا بَلْ هِيَ الْآخِرَةُ كَانَ يُعْرَضُ الْقُرْآنُ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي كُلِّ عَامٍ مَرَّةً فَلَمَّا كَانَ الْعَامُ الَّذِي قُبِضَ فِيهِ عُرِضَ عَلَيْهِ مَرَّتَيْنِ فَشَهِدَهُ عَبْدُ اللَّهِ فَعَلِمَ مَا نُسِخَ مِنْهُ وَمَا بُدِّلَ
Musnad Ahmad 3247: Telah menceritakan kepada kami [Ya'la] dan [Muhammad Al ma'na] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Abu Zhabyan] dari [Ibnu Abbas] ia berkata: Manakah di antara dua bacaan yang kalian anggap partama? Mereka menjawab: Bacaan Abdullah. Ia berkata: Tidak, bahkan itu bacaan terakhir. Dulu Al Qur`an dibacakan di hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pada setiap tahun satu kali, pada tahun meninggalnya beliau Al Qur`an dibacakan atas beliau dua kali, lalu Abdullah menyaksikannya sehingga ia mengetahui ayat yang dihapus dan yang diganti.
Grade
صحيح البخاري ٣٢٤٨: حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا حَمَّادٌ عَنْ أَبِي جَمْرَةَ قَالَ سَمِعْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا يَقُولُ قَدِمَ وَفْدُ عَبْدِ الْقَيْسِ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّا مِنْ هَذَا الْحَيِّ مِنْ رَبِيعَةَ قَدْ حَالَتْ بَيْنَنَا وَبَيْنَكَ كُفَّارُ مُضَرَ فَلَسْنَا نَخْلُصُ إِلَيْكَ إِلَّا فِي كُلِّ شَهْرٍ حَرَامٍ فَلَوْ أَمَرْتَنَا بِأَمْرٍ نَأْخُذُهُ عَنْكَ وَنُبَلِّغُهُ مَنْ وَرَاءَنَا قَالَ آمُرُكُمْ بِأَرْبَعٍ وَأَنْهَاكُمْ عَنْ أَرْبَعٍ الْإِيمَانِ بِاللَّهِ شَهَادَةِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ وَأَنْ تُؤَدُّوا إِلَى اللَّهِ خُمْسَ مَا غَنِمْتُمْ وَأَنْهَاكُمْ عَنْ الدُّبَّاءِ وَالْحَنْتَمِ وَالنَّقِيرِ وَالْمُزَفَّتِ
Shahih Bukhari 3248: Telah bercerita kepada kami [Musaddad] telah bercerita kepada kami [Hammad] dari [Abu Jamrah] berkata: aku mendengar Ibnu 'Abbas radliyallahu 'anhuma berkata: Telah datang utusan suku 'Abdul Qais kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu berkata: "Wahai Rasulullah, kami ini dari suku Rabi'ah, dan antara tempat tinggal kami dan anda dipisahkan suku Mudlor yang kafir dan kami tidak dapat mengunjungi anda kecuali pada bulan haram. Oh, Bila saja anda dapat memerintahkan kami dengan satu perintah yang kami ambil dari anda dan kami dapat menyampaikannya kepada orang-orang lain di belakang kami." Maka Beliau bersabda: "Aku perintahkan kalian dengan empat perkara dan aku larang dari empat perkara. (Yaitu) Iman kepada Allah dan persaksian (syahadah) tidak ada ilah yang berhak disembah kecuali Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan kalian mengeluarkan seperlima dari harta rampasan perang. Dan aku larang kalian dari (meminum sesuatu) dari labu kering, guci hijau, pohon kurma (yang diukir) dan tembikar yang dilumuri ter."
سنن الدارمي ٣٢٤٨: حَدَّثَنَا جَعْفَرُ بْنُ عَوْنٍ أَخْبَرَنَا أَبُو الْعُمَيْسِ عَنْ الشَّعْبِيِّ قَالَ قَالَ عَبْدُ اللَّهِ مَنْ قَرَأَ عَشْرَ آيَاتٍ مِنْ سُورَةِ الْبَقَرَةِ فِي لَيْلَةٍ لَمْ يَدْخُلْ ذَلِكَ الْبَيْتَ شَيْطَانٌ تِلْكَ اللَّيْلَةَ حَتَّى يُصْبِحَ أَرْبَعًا مِنْ أَوَّلِهَا وَآيَةُ الْكُرْسِيِّ وَآيَتَانِ بَعْدَهَا وَثَلَاثٌ خَوَاتِيمُهَا أَوَّلُهَا { لِلَّهِ مَا فِي السَّمَوَاتِ }
Sunan Darimi 3248: Telah menceritakan kepada kami [Ja'far bin 'Aun] telah mengabarkan kepada kami [Abu Al 'Umais] dari [Asy Sya'bi] ia berkata; [Abdullah] berkata; Barangsiapa yang membaca sepuluh ayat dari surat Al Baqarah pada malam hari, niscaya setan tidak akan masuk ke dalam rumahnya pada malam itu hingga pagi hari. Yaitu empat ayat dari awal surat, ayat kursi dan dua ayat setelahnya, serta tiga ayat penutup surat, yaitu mulai dari ayat: LILLAAHI MAA FIS SAMAAWAATI… (Kepunyaan Allahlah segala apa yang ada di langit…)
Grade
صحيح البخاري ٣٢٤٩: حَدَّثَنَا أَبُو الْيَمَانِ أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ قَالَ حَدَّثَنِي سَالِمُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ وَهُوَ عَلَى الْمِنْبَرِ أَلَا إِنَّ الْفِتْنَةَ هَا هُنَا يُشِيرُ إِلَى الْمَشْرِقِ مِنْ حَيْثُ يَطْلُعُ قَرْنُ الشَّيْطَانِ
Shahih Bukhari 3249: Telah bercerita kepada kami [Abu Al Yaman] telah mengabarkan kepada kami [Syu'aib] dari [Az Zuhriy] berkata: telah bercerita kepadaku [Salim bin 'Abdullah] bahwa 'Abdullah bin 'Umar radliyallahu 'anhuma berkata: aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda saat beliau diatas mimbar: "Ketahuilah, sesungguhnya fitnah akan timbul dari sana." Beliau memberi isyarat ke arah timur, tempat terbit tanduk setan.
سنن الدارمي ٣٢٤٩: أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَاصِمٍ حَدَّثَنَا حَمَّادٌ عَنْ عَاصِمٍ عَنْ الشَّعْبِيِّ عَنْ ابْنِ مَسْعُودٍ قَالَ مَنْ قَرَأَ أَرْبَعَ آيَاتٍ مِنْ أَوَّلِ سُورَةِ الْبَقَرَةِ وَآيَةَ الْكُرْسِيِّ وَآيَتَانِ بَعْدَ آيَةِ الْكُرْسِيِّ وَثَلَاثًا مِنْ آخِرِ سُورَةِ الْبَقَرَةِ لَمْ يَقْرَبْهُ وَلَا أَهْلَهُ يَوْمَئِذٍ شَيْطَانٌ وَلَا شَيْءٌ يَكْرَهُهُ وَلَا يُقْرَأْنَ عَلَى مَجْنُونٍ إِلَّا أَفَاقَ
Sunan Darimi 3249: Telah mengabarkan kepada kami [Amr bin 'Ashim] telah menceritakan kepada kami [Hammad] dari ['Ashim] dari [Asy Sya'bi] dari [Ibnu Mas'ud] ia berkata; Barangsiapa yang membaca empat ayat dari awal surat Al Baqarah, ayat kursi, dua ayat setelahnya dan tiga ayat terakhir dari surat al Baqarah, maka tidak ada satu setan pun yang mendekati dirinya dan keluarganya pada hari itu, serta tidak ada pula sesuatu pun yang ia benci (mendatangkan madharat baginya). Tidaklah dibacakan ayat-ayat tersebut kepada orang gila, kecuali ia pasti sadar.
Grade
مسند أحمد ٣٢٤٩: حَدَّثَنَا يَعْلَى حَدَّثَنَا حَجَّاجٌ الصَّوَّافُ عَنْ يَحْيَى عَنْ عِكْرِمَةَ قَالَ كُنْتُ جَالِسًا عِنْدَ زَيْدِ بْنِ عَلِيٍّ بِالْمَدِينَةِ فَمَرَّ شَيْخٌ يُقَالُ لَهُ شُرَحْبِيلُ أَبُو سَعْدٍ فَقَالَ يَا أَبَا سَعْدٍ مِنْ أَيْنَ جِئْتَ فَقَالَ مِنْ عِنْدِ أَمِيرِ الْمُؤْمِنِينَ حَدَّثْتُهُ بِحَدِيثٍ فَقَالَ لَأَنْ يَكُونَ هَذَا الْحَدِيثُ حَقًّا أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ أَنْ يَكُونَ لِي حُمْرُ النَّعَمِ قَالَ حَدِّثْ بِهِ الْقَوْمَ قَالَ سَمِعْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْ مُسْلِمٍ تُدْرِكُ لَهُ ابْنَتَانِ فَيُحْسِنُ إِلَيْهِمَا مَا صَحِبَتَاهُ أَوْ صَحِبَهُمَا إِلَّا أَدْخَلَتَاهُ الْجَنَّةَ
Musnad Ahmad 3249: Telah menceritakan kepada kami [Ya'la] telah menceritakan kepada kami [Hajjaj Ash Shawwaf] dari [Yahya] dari [Ikrimah] ia berkata: Aku duduk di samping Zaid bin Ali di Madinah, lalu seorang syaikh lewat yang biasa disebut [Syurahbil Abu Sa'd], lalu ia berkata: Wahai Abu Sa'd, dari mana engkau? Ia menjawab: Dari Amirul Mukminin, aku telah menceritakan sebuah hadits kepadanya. Lalu ia berkata: Sungguh jika hadits itu benar, maka aku lebih menyukainya dari pada aku mempunyai seekor unta merah. Ia berkata: Sampaikanlah kepada orang-orang, ia berkata: Aku mendengar [Ibnu Abbas] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidaklah seorang muslim mempunyai dua putri, lalu ia merawatnya dengan baik dalam menemaninya, melainkan keduanya akan memasukkannya ke surga."
Grade
سنن الترمذي ٣٢٥٠: حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي عُمَرَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ مُجَالِدٍ عَنْ الشَّعْبِيِّ عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ قَالَ نَاسٌ مِنْ الْيَهُودِ لِأُنَاسٍ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَلْ يَعْلَمُ نَبِيُّكُمْ كَمْ عَدَدُ خَزَنَةِ جَهَنَّمَ قَالُوا لَا نَدْرِي حَتَّى نَسْأَلَ نَبِيَّنَا فَجَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا مُحَمَّدُ غُلِبَ أَصْحَابُكَ الْيَوْمَ قَالَ وَبِمَا غُلِبُوا قَالَ سَأَلَهُمْ يَهُودُ هَلْ يَعْلَمُ نَبِيُّكُمْ كَمْ عَدَدُ خَزَنَةِ جَهَنَّمَ قَالَ فَمَا قَالُوا قَالَ قَالُوا لَا نَدْرِي حَتَّى نَسْأَلَ نَبِيَّنَا قَالَ أَفَغُلِبَ قَوْمٌ سُئِلُوا عَمَّا لَا يَعْلَمُونَ فَقَالُوا لَا نَعْلَمُ حَتَّى نَسْأَلَ نَبِيَّنَا لَكِنَّهُمْ قَدْ سَأَلُوا نَبِيَّهُمْ فَقَالُوا أَرِنَا اللَّهَ جَهْرَةً عَلَيَّ بِأَعْدَاءِ اللَّهِ إِنِّي سَائِلُهُمْ عَنْ تُرْبَةِ الْجَنَّةِ وَهِيَ الدَّرْمَكُ فَلَمَّا جَاءُوا قَالُوا يَا أَبَا الْقَاسِمِ كَمْ عَدَدُ خَزَنَةِ جَهَنَّمَ قَالَ هَكَذَا وَهَكَذَا فِي مَرَّةٍ عَشَرَةٌ وَفِي مَرَّةٍ تِسْعَةٌ قَالُوا نَعَمْ قَالَ لَهُمْ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا تُرْبَةُ الْجَنَّةِ قَالَ فَسَكَتُوا هُنَيْهَةً ثُمَّ قَالُوا خْبْزَةٌ يَا أَبَا الْقَاسِمِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْخُبْزُ مِنْ الدَّرْمَكِ قَالَ هَذَا حَدِيثٌ غَرِيبٌ إِنَّمَا نَعْرِفُهُ مِنْ هَذَا الْوَجْهِ مِنْ حَدِيثِ مُجَالِدٍ
Sunan Tirmidzi 3250: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Umar] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Mujalid] dari [Asy Sya'bi] dari [Jabir bin Abdullah], ia berkata: orang-orang Yahudi berkata kepada beberapa orang sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam: apakah nabi kalian mengetahui berapa jumlah penjaga Neraka Jahannam? Mereka berkata: kami tidak tahu hingga kami bertanya kepada Nabi kami. Kemudian seseorang datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan berkata: wahai Muhammad, hari ini sahabat-sahabatmu telah kalah. Beliau bertanya: "Dengan apakah mereka kalah." Ia berkata: orang-orang Yahudi bertanya kepada mereka: apakah nabi kalian mengetahui berapa jumlah penjaga Neraka Jahannam? Orang tersebut berkata: maka mereka tidak dapat berbicara. Orang tersebut mengatakan: mereka berkata: kami tidak mengetahui hingga kami bertanya kepada Nabi kami. Beliau berkata: "Apakah sebuah kaum terkalahkan karena mereka ditanya mengenai sesuatu yang tidak mereka ketahui kemudian mereka berkata: kami tidak mengetahui hingga bertanya kepada Nabi kami?, Tetapi mereka memang pernah meminta kepada nabi mereka, 'Tolong perlihatkan Allah kepada kami secara trerang-terangan.' aku yang akan menghadapi musuh-musuh Allah. Sesungguhnya aku bertanya kepada mereka mengenai tanah Surga, yaitu tepung putih dan murni." Kemudian tatkala mereka datang maka mereka berkata: perlihatkan Allah dengan jelas kepada kami, wahai Abu Al Qasim, berapa jumlah penjaga Neraka Jahannam? Beliau mengatakan: "Sekian dan sekian." Sekali beliau menyebutkan sepuluh dan sekali sembilan. Mereka berkata: ya. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkata kepada mereka: "Apakah tanah Surga?" lalu mereka terdiam sejenak kemudian berkata: roti, wahai Abu Al Qasim. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengatakan: "Roti dari gandum yang murni dan putih." Abu Isa berkata: hadits ini adalah hadits gharib. Sesungguhnya kami mengetahuinya dari sisi ini dari hadits Mujalid.
Grade
Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Dha'if,
مسند أحمد ٣٢٥٠: حَدَّثَنَا أَبُو كَامِلٍ حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ سَعْدٍ حَدَّثَنَا ابْنُ شِهَابٍ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُتْبَةَ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ بِالْخَيْرِ وَكَانَ أَجْوَدَ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ وَكَانَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ كُلَّ لَيْلَةٍ فِي رَمَضَانَ حَتَّى يَنْسَلِخَ يَعْرِضُ عَلَيْهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْقُرْآنَ فَإِذَا لَقِيَهُ جِبْرِيلُ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ بِالْخَيْرِ مِنْ الرِّيحِ الْمُرْسَلَةِ
Musnad Ahmad 3250: Telah menceritakan kepada kami [Abu Kamil] telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Sa'd] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Syihab] dari [Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah] dari [Ibnu Abbas] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam adalah orang yang paling murah hati dengan kebaikan dan beliau lebih murah hati lagi ketika pada bulan Ramadlan ketika ditemui oleh Jibril. Jibril menemuinya setiap malam bulan Ramadlan hingga akhir bulan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membaca Al Qur`an di hadapannya, apabila Jibril menemuinya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjadi orang yang lebih murah hati dengan kebaikan dari angin yang berhembus.
Grade
سنن الترمذي ٣٢٥١: حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ الصَّبَّاحِ الْبَزَّارُ حَدَّثَنَا زَيْدُ بْنُ حُبَابٍ أَخْبَرَنَا سُهَيْلُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الْقُطَعِيُّ وَهُوَ أَخُو حَزْمِ بْنِ أَبِي حَزْمٍ الْقُطَعِيُّ عَنْ ثَابِتٍ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ فِي هَذِهِ الْآيَةَ { هُوَ أَهْلُ التَّقْوَى وَأَهْلُ الْمَغْفِرَةِ } قَالَ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ أَنَا أَهْلٌ أَنْ أُتَّقَى فَمَنْ اتَّقَانِي فَلَمْ يَجْعَلْ مَعِي إِلَهًا فَأَنَا أَهْلٌ أَنْ أَغْفِرَ لَهُ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ وَسُهَيْلٌ لَيْسَ بِالْقَوِيِّ فِي الْحَدِيثِ وَقَدْ تَفَرَّدَ بِهَذَا الْحَدِيثِ عَنْ ثَابِتٍ
Sunan Tirmidzi 3251: Telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin Ash Shabbah Al Bazzar] telah menceritakan kepada kami [Zaid bin Hubab] telah mengabarkan kepada kami [Suhail bin Abdullah Al Qutha'i yaitu saudara Hazm bin Abu Hazm Al Qutha'i] dari [Tsabit] dari [Anas bin Malik] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa ia berkata mengenai ayat ini: "Dia (Allah) adalah Tuhan Yang patut (kita) bertakwa kepada-Nya dan berhak memberi ampun." (QS. Almudatstsir 56), Beliau bersabda: " Allah 'azza wajalla berfirman: Aku adalah Dzat yang Patut ditakuti, barang siapa yang takut kepadaKu dan tidak membuat sesembahan bersamaku, maka Aku berhak untuk memberikan ampunan kepadanya." Abu Isa berkata: hadits ini adalah hadits hasan gharib, sedangkan Suhail bukan orang yang kuat dalam hal hadits, dan ia sendirian meriwayatkan hadits ini dari Tsabit.
Grade
Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Dha'if,