Hadits Tentang Iman

Sunan Tirmidzi #47

سنن الترمذي ٤٧: حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ حُجْرٍ أَخْبَرَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ جَعْفَرٍ عَنْ الْعَلَاءِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَلَا أَدُلُّكُمْ عَلَى مَا يَمْحُو اللَّهُ بِهِ الْخَطَايَا وَيَرْفَعُ بِهِ الدَّرَجَاتِ قَالُوا بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ إِسْبَاغُ الْوُضُوءِ عَلَى الْمَكَارِهِ وَكَثْرَةُ الْخُطَا إِلَى الْمَسَاجِدِ وَانْتِظَارُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الصَّلَاةِ فَذَلِكُمْ الرِّبَاطُ و حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ مُحَمَّدٍ عَنْ الْعَلَاءِ نَحْوَهُ و قَالَ قُتَيْبَةُ فِي حَدِيثِهِ فَذَلِكُمْ الرِّبَاطُ فَذَلِكُمْ الرِّبَاطُ فَذَلِكُمْ الرِّبَاطُ ثَلَاثًا قَالَ أَبُو عِيسَى وَفِي الْبَاب عَنْ عَلِيٍّ وَعَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو وَابْنِ عَبَّاسٍ وَعَبِيدَةَ وَيُقَالُ عُبَيْدَةُ بْنُ عَمْرٍو وَعَائِشَةَ وَعَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَائِشٍ الْحَضْرَمِيِّ وَأَنَسٍ قَالَ أَبُو عِيسَى وَحَدِيثُ أَبِي هُرَيْرَةَ فِي هَذَا الْبَابِ حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ وَالْعَلَاءُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ هُوَ ابْنُ يَعْقُوبَ الْجُهَنِيُّ الْحُرَقِيُّ وَهُوَ ثِقَةٌ عِنْدَ أَهْلِ الْحَدِيثِ

Sunan Tirmidzi 47: telah menceritakan kepada kami [Ali bin Hujr] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Isma'il bin Ja'far] dari [Al 'Ala` bin Abdurrahman] dari [Bapaknya] dari [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Maukah aku tunjukkan kepada kalian sesuatu yang dapat menghapus kesalahan dan menaikkan derajat?" para sahabat menjawab: "Tentu, wahai Rasulullah." Beliau bersabda: "Menyempurnakan wudlu disaat yang tidak disukai, memperbanyak langkah menuju masjid dan menunggu shalat setelah shalat. Dan itulah ribath." Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz bin Muhammad] dari [Al 'Ala`] sebagaimana hadits tersebut. Qutaibah menyebutkan dalam haditsnya, "Itulah ribath, itulah ribath, itulah ribath." Tiga kali. Abu Isa berkata: "Dalam bab ini juga ada riwayat dari Ali, Abdullah bin 'Amru, Ibnu Abbas dan Abidah, disebut juga Ubaidah bin Amru, Aisyah, Abdurrahman bin 'A`isy Al Hadlrami, dan Anas." Abu Isa berkata: "Dan hadits Abu Hurairah dalam bab ini adalah hadits yang paling baik dan derajatnya shahih." Dan Al 'Ala` bin Abdurrahman adalah Ibnu Ya'qub Al Juhani Al Huraqi, ia adalah seorang yang dapat dipercaya menurut ahli hadits."

Grade

Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : 1. Shahih 2. Shahih (51-52),

Sunan Darimi #47

سنن الدارمي ٤٧: أَخْبَرَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ الْمَجِيدِ حَدَّثَنَا زَمْعَةُ عَنْ سَلَمَةَ عَنْ عِكْرِمَةَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ جَلَسَ نَاسٌ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَنْتَظِرُونَهُ فَخَرَجَ حَتَّى إِذَا دَنَا مِنْهُمْ سَمِعَهُمْ يَتَذَاكَرُونَ فَتَسَمَّعَ حَدِيثَهُمْ فَإِذَا بَعْضُهُمْ يَقُولُ عَجَبًا إِنَّ اللَّهَ اتَّخَذَ مِنْ خَلْقِهِ خَلِيلًا فَإِبْرَاهِيمُ خَلِيلُهُ وَقَالَ آخَرُ مَاذَا بِأَعْجَبَ مِنْ { وَكَلَّمَ اللَّهُ مُوسَى تَكْلِيمًا } وَقَالَ آخَرُ فَعِيسَى كَلِمَةُ اللَّهِ وَرُوحُهُ وَقَالَ آخَرُ وَآدَمُ اصْطَفَاهُ اللَّهُ فَخَرَجَ عَلَيْهِمْ فَسَلَّمَ وَقَالَ قَدْ سَمِعْتُ كَلَامَكُمْ وَعَجَبَكُمْ أَنَّ إِبْرَاهِيمَ خَلِيلُ اللَّهِ وَهُوَ كَذَلِكَ وَمُوسَى نَجِيُّهُ وَهُوَ كَذَلِكَ وَعِيسَى رُوحُهُ وَكَلِمَتُهُ وَهُوَ كَذَلِكَ وَآدَمُ اصْطَفَاهُ اللَّهُ تَعَالَى وَهُوَ كَذَلِكَ أَلَا وَأَنَا حَبِيبُ اللَّهِ وَلَا فَخْرَ وَأَنَا حَامِلُ لِوَاءِ الْحَمْدِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ تَحْتَهُ آدَمُ فَمَنْ دُونَهُ وَلَا فَخْرَ وَأَنَا أَوَّلُ شَافِعٍ وَأَوَّلُ مُشَفَّعٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلَا فَخْرَ وَأَنَا أَوَّلُ مَنْ يُحَرِّكُ بِحَلَقِ الْجَنَّةِ وَلَا فَخْرَ فَيَفْتَحُ اللَّهُ فَيُدْخِلُنِيهَا وَمَعِي فُقَرَاءُ الْمُؤْمِنِينَ وَلَا فَخْرَ وَأَنَا أَكْرَمُ الْأَوَّلِينَ وَالْآخِرِينَ عَلَى اللَّهِ وَلَا فَخْرَ

Sunan Darimi 47: Telah mengabarkan kepada kami [Ubaidullah bin Abdul Majid] telah menceritakan kepada kami [Zam'ah] dari [Salamah] dari ['Ikrimah] dari [Ibnu Abbas] Radliyallahu'anhu ia berkata; Orang-orang dari sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam duduk menunggu beliau. Kemudian beliau keluar dan tatkala dekat dengan mereka beliau mendengar mereka sedang menyebut-nyebut nama Beliau. Lalu beliau mendengarkan percakapan mereka dengan baik, maka diantara mereka ada yang berkata; "Sungguh sangat mengherankan bahwasannya Allah Subhanahu wa Ta'ala menjadikan dari makhluk-Nya Sebagai sahabat karib-Nya, dan Ibrahim adalah sahabat karib Allah Subhanahu wa Ta'ala yang lain berkata; Mana yang lebih mengherankan dari ayat, WA KALLAMA ALLAHU MUSA TAKLIIMAA Dan Allah telah berbicara kepada Nabi Musa dengan langsung (Qs. An Nisaa`/4: 164) sementara yang lainnya lagi berkata; Sedangkan Isa adalah Kalimat Allah Subhanahu wa Ta'ala dan Ruh Nya, yang lainnya pun ikut berkata; Sementara Adam telah disucikan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Lalu beliau keluar menemui mereka dan mengucapkan salam, lalu bersabda: "Saya telah mendengarkan percakapan kalian dan keheranan bahwa Ibrahim adalah sahabat karib Allah Subhanahu wa Ta'ala, dan memang demikian, Musa orang yang diajak langsung berbicara dengan-Nya dan memang demikian, dan Isa adalah Ruh dan Kalimat-Nya dan memang demikian, dan Adam Allah Subhanahu wa Ta'ala telah memilihnya dan memang demikian, ketahuilah bahwa saya adalah habibullah (manusia kecintaan Allah) dan tiada kesombongan, aku adalah pembawa panji pujian di hari kiamat yang membawai Adam dan para nabi sesudahnya dan tiada kesombongan, dan aku adalah orang pertama yang memberi dan yang diberi syafa`at pada hari kiamat dan tidak ada kesombongan, dan saya adalah orang pertama yang menggerakkan tali pintu surga dan tidak ada kesombongan, kemudian Allah Subhanahu wa Ta'ala membukakan pintunya dan memasukkan saya ke dalamnya, saya masuk bersama orang-orang miskin dari kaum muslimin dan tidak ada kesombongan, serta saya adalah orang yang paling mulia dari orang-orang terdahulu dan orang-orang yang datang belakangan di sisi Allah Subhanahu wa Ta'ala dan tidak ada kesombongan".

Grade

Musnad Ahmad #47

مسند أحمد ٤٧: حَدَّثَنَا بَهْزُ بْنُ أَسَدٍ حَدَّثَنَا سَلِيمُ بْنُ حَيَّانَ قَالَ سَمِعْتُ قَتَادَةَ يُحَدِّثُ عَنْ حُمَيْدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَنَّ عُمَرَ قَالَ إِنَّ أَبَا بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ خَطَبَنَا فَقَالَ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَامَ فِينَا عَامَ أَوَّلَ فَقَالَ أَلَا إِنَّهُ لَمْ يُقْسَمْ بَيْنَ النَّاسِ شَيْءٌ أَفْضَلُ مِنْ الْمُعَافَاةِ بَعْدَ الْيَقِينِ أَلَا إِنَّ الصِّدْقَ وَالْبِرَّ فِي الْجَنَّةِ أَلَا إِنَّ الْكَذِبَ وَالْفُجُورَ فِي النَّارِ

Musnad Ahmad 47: Telah menceritakan kepada kami [Bahz Bin Asad] Telah menceritakan kepada kami [Salim Bin Hayyan] dia berkata: aku mendengar [Qatadah] bercerita dari [Humaid Bin Abdurrahman] bahwa [Umar] berkata: sesungguhnya [Abu Bakar] berkhutbah kepada kami kemudian berkata: Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berdiri di hadapan kami pada tahun pertama kemudian bersabda: "Ketahuilah sesungguhnya tidak dibagikan di antara manusia sesuatu yang lebih utama dari keselamatan setelah keyakinan, ketahuilah sesungguhnya kejujuran dan kebaikan keduanya menghantarkan ke Surga, ketahuilah sesungguhnya dusta dan perbuatan keji akan menghantarkan ke Neraka."

Grade

Shahih Bukhari #48

صحيح البخاري ٤٨: حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ قَالَ حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ أَخْبَرَنَا أَبُو حَيَّانَ التَّيْمِيُّ عَنْ أَبِي زُرْعَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَارِزًا يَوْمًا لِلنَّاسِ فَأَتَاهُ جِبْرِيلُ فَقَالَ مَا الْإِيمَانُ قَالَ الْإِيمَانُ أَنْ تُؤْمِنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَبِلِقَائِهِ وَرُسُلِهِ وَتُؤْمِنَ بِالْبَعْثِ قَالَ مَا الْإِسْلَامُ قَالَ الْإِسْلَامُ أَنْ تَعْبُدَ اللَّهَ وَلَا تُشْرِكَ بِهِ شَيْئًا وَتُقِيمَ الصَّلَاةَ وَتُؤَدِّيَ الزَّكَاةَ الْمَفْرُوضَةَ وَتَصُومَ رَمَضَانَ قَالَ مَا الْإِحْسَانُ قَالَ أَنْ تَعْبُدَ اللَّهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ قَالَ مَتَى السَّاعَةُ قَالَ مَا الْمَسْئُولُ عَنْهَا بِأَعْلَمَ مِنْ السَّائِلِ وَسَأُخْبِرُكَ عَنْ أَشْرَاطِهَا إِذَا وَلَدَتْ الْأَمَةُ رَبَّهَا وَإِذَا تَطَاوَلَ رُعَاةُ الْإِبِلِ الْبُهْمُ فِي الْبُنْيَانِ فِي خَمْسٍ لَا يَعْلَمُهُنَّ إِلَّا اللَّهُ ثُمَّ تَلَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ { إِنَّ اللَّهَ عِنْدَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ } الْآيَةَ ثُمَّ أَدْبَرَ فَقَالَ رُدُّوهُ فَلَمْ يَرَوْا شَيْئًا فَقَالَ هَذَا جِبْرِيلُ جَاءَ يُعَلِّمُ النَّاسَ دِينَهُمْ قَالَ أَبُو عَبْد اللَّهِ جَعَلَ ذَلِك كُلَّهُ مِنْ الْإِيمَانِ

Shahih Bukhari 48: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Ibrahim] telah mengabarkan kepada kami [Abu Hayyan At Taimi] dari [Abu Zur'ah] dari [Abu Hurairah] berkata: bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pada suatu hari muncul kepada para sahabat, lalu datang Malaikat Jibril 'Alaihis Salam yang kemudian bertanya: "Apakah iman itu?" Beliau menjawab: "Iman adalah kamu beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, pertemuan dengan-Nya, Rasul-Rasul-Nya, dan kamu beriman kepada hari berbangkit." (Jibril 'Alaihis salam) berkata: "Apakah Islam itu?" Beliau menjawab: "Islam adalah kamu menyembah Allah dan tidak menyekutukannya dengan suatu apapun, kamu dirikan shalat, kamu tunaikan zakat yang diwajibkan, dan berpuasa di bulan Ramadlan". (Jibril 'Alaihis salam) berkata: "Apakah ihsan itu?" Beliau menjawab: "Kamu menyembah Allah seolah-olah melihat-Nya dan bila kamu tidak melihat-Nya sesungguhnya Dia melihatmu." (Jibril 'Alaihis salam) berkata lagi: "Kapan terjadinya hari kiamat?" Beliau menjawab: "Yang ditanya tentang itu tidak lebih tahu dari yang bertanya. Tapi aku akan terangkan tanda-tandanya, (yaitu): jika seorang budak telah melahirkan tuannya, jika para penggembala unta yang berkulit hitam berlomba-lomba membangun gedung-gedung selama lima masa, yang tidak diketahui lamanya kecuali oleh Allah." Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam membaca: {Sesungguhnya hanya pada Allah pengetahuan tentang hari kiamat} (Luqman: 34). Setelah itu Jibril 'Alaihis salam pergi, kemudian beliau berkata: "Hadapkan dia ke sini." Tetapi para sahabat tidak melihat sesuatupun, maka Nabi bersabda: "Dia adalah Malaikat Jibril datang kepada manusia untuk mengajarkan agama mereka." Abu Abdullah berkata: "Semua hal yang diterangkan Beliau dijadikan sebagai iman."

Shahih Muslim #48

صحيح مسلم ٤٨: حَدَّثَنَا شَيْبَانُ بْنُ فَرُّوخَ حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ يَعْنِي ابْنَ الْمُغِيرَةِ قَالَ حَدَّثَنَا ثَابِتٌ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ حَدَّثَنِي مَحْمُودُ بْنُ الرَّبِيعِ عَنْ عِتْبَانَ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَدِمْتُ الْمَدِينَةَ فَلَقِيتُ عِتْبَانَ فَقُلْتُ حَدِيثٌ بَلَغَنِي عَنْكَ قَالَ أَصَابَنِي فِي بَصَرِي بَعْضُ الشَّيْءِ فَبَعَثْتُ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنِّي أُحِبُّ أَنْ تَأْتِيَنِي فَتُصَلِّيَ فِي مَنْزِلِي فَأَتَّخِذَهُ مُصَلًّى قَالَ فَأَتَى النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَمَنْ شَاءَ اللَّهُ مِنْ أَصْحَابِهِ فَدَخَلَ وَهُوَ يُصَلِّي فِي مَنْزِلِي وَأَصْحَابُهُ يَتَحَدَّثُونَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ أَسْنَدُوا عُظْمَ ذَلِكَ وَكُبْرَهُ إِلَى مَالِكِ بْنِ دُخْشُمٍ قَالُوا وَدُّوا أَنَّهُ دَعَا عَلَيْهِ فَهَلَكَ وَوَدُّوا أَنَّهُ أَصَابَهُ شَرٌّ فَقَضَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الصَّلَاةَ وَقَالَ أَلَيْسَ يَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنِّي رَسُولُ اللَّهِ قَالُوا إِنَّهُ يَقُولُ ذَلِكَ وَمَا هُوَ فِي قَلْبِهِ قَالَ لَا يَشْهَدُ أَحَدٌ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنِّي رَسُولُ اللَّهِ فَيَدْخُلَ النَّارَ أَوْ تَطْعَمَهُ قَالَ أَنَسٌ فَأَعْجَبَنِي هَذَا الْحَدِيثُ فَقُلْتُ لِابْنِي اكْتُبْهُ فَكَتَبَهُ حَدَّثَنِي أَبُو بَكْرِ بْنُ نَافِعٍ الْعَبْدِيُّ حَدَّثَنَا بَهْزٌ حَدَّثَنَا حَمَّادٌ حَدَّثَنَا ثَابِتٌ عَنْ أَنَسٍ قَالَ حَدَّثَنِي عِتْبَانُ بْنُ مَالِكٍ أَنَّهُ عَمِيَ فَأَرْسَلَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ تَعَالَ فَخُطَّ لِي مَسْجِدًا فَجَاءَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَجَاءَ قَوْمُهُ وَنُعِتَ رَجُلٌ مِنْهُمْ يُقَالُ لَهُ مَالِكُ بْنُ الدُّخْشُمِ ثُمَّ ذَكَرَ نَحْوَ حَدِيثِ سُلَيْمَانَ بْنِ الْمُغِيرَةِ

Shahih Muslim 48: Telah menceritakan kepada kami [Syaiban bin Farrukh] telah menceritakan kepada kami [Sulaiman] -yaitu Ibnu al-Mughirah- dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Tsabit] dari [Anas bin Malik] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Mahmud bin ar-Rabi'] dari [Itban bin Malik] dia berkata: "Saya mendatangi Madinah, maka aku berjumpa Itban. Lalu aku meminta dia meriwayatkan sebuah hadits." Kata dia: "Mataku ditimpa sejenis penyakit yang menyebabkan beberapa hal, aku mengirimkan utusan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang mengatakan bahwa aku amat mengharapkan kedatangan beliau agar mendirikan shalat bersamaku di rumah, sehingga aku menjadikannya sebagai tempat shalat." Itban berkata lagi: "Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tiba bersama-sama para Sahabat yang berkeinginan datang, dan Beliau terus masuk ke rumah. Beliau mendirikan shalat, sementara para Sahabat masih saja berbincang sesama mereka dimana sebagian dari mereka membicarakan tentang kemunafikan Malik bin Dukhsyum. Para Sahabat berkata: mereka berhadap agar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mendoakan jelek Malik bin Dukhsyum agar ditimpa kecelakaan. Mereka juga inginkan supaya dia ditimpa malapetaka. Selesai shalat, beliau pun bertanya: "Bukankah dia telah bersaksi bahwa tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Allah dan bahwa aku utusan Allah?" Para Sahabat menjawab: "Sesunggunya dia mengucapkan kalimat itu tetapi kalimat itu tidak ada dalam hatinya." Beliau bersabda: "Tidaklah seseorang yang mengucapkan, bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah, dan bahwa aku adalah utusan Allah, kemudian masuk neraka, atau merasakannya." Anas berkata: "Hadits ini membuatku kagum. Maka aku berkata kepada anakku: 'Tulislah hadits itu!' Lalu dia pun menulisnya." Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Nafi' Al 'Abdi] telah menceritakan kepada kami [Bahz] telah menceritakan kepada kami [Hammad] telah menceritakan kepada kami [Tsabit] dari [Anas] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Itban bin Malik] bahwa Dia buta, maka dia mengirim utusan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam seraya berkata: "Silahkan datang kemari (wahai Rasulullah), sehingga itu bisa menjadi tempat shalat bagiku." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam datang bersama para sahabatnya, lalu disebutlah sifat jelek seorang laki-laki dari mereka yang dipanggil Malik bin Ad-Dukhsyum, kemudian ia menyebutkan semisal hadits Sulaiman bin Al-Mughirah.

Sunan Ibnu Majah #48

سنن ابن ماجه ٤٨: حَدَّثَنَا دَاوُدُ بْنُ سُلَيْمَانَ الْعَسْكَرِيُّ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَلِيٍّ أَبُو هَاشِمِ بْنِ أَبِي خِدَاشٍ الْمَوْصِلِيُّ قَالَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ مِحْصَنٍ عَنْ إِبْرَاهِيمَ بْنِ أَبِي عَبْلَةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الدَّيْلَمِيِّ عَنْ حُذَيْفَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَقْبَلُ اللَّهُ لِصَاحِبِ بِدْعَةٍ صَوْمًا وَلَا صَلَاةً وَلَا صَدَقَةً وَلَا حَجًّا وَلَا عُمْرَةً وَلَا جِهَادًا وَلَا صَرْفًا وَلَا عَدْلًا يَخْرُجُ مِنْ الْإِسْلَامِ كَمَا تَخْرُجُ الشَّعَرَةُ مِنْ الْعَجِينِ

Sunan Ibnu Majah 48: Telah menceritakan kepada kami [Daud bin Sulaiman Al 'Askari] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ali Abu Hasyim bin Abu Khidasy Al Maushili] ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Mihshan] dari [Ibrahim bin Abu 'Ablah] dari [Abdullah bin Ad Dailami] dari [Huzdaifah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Allah tidak akan menerima dari pelaku bid'ah: puasa, shalat, sedekah, haji, umrah, jihad, prilaku dan keadilannya. Dia keluar dari Islam sebagaimana rambut keluar dari tepung."

Grade

Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Maudhu',

Sunan Darimi #48

سنن الدارمي ٤٨: حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ سُلَيْمَانَ عَنْ مَنْصُورِ بْنِ أَبِي الْأَسْوَدِ عَنْ لَيْثٍ عَنْ الرَّبِيعِ بْنِ أَنَسٍ عَنْ أَنَسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَا أَوَّلُهُمْ خُرُوجًا وَأَنَا قَائِدُهُمْ إِذَا وَفَدُوا وَأَنَا خَطِيبُهُمْ إِذَا أَنْصَتُوا وَأَنَا مُسْتَشْفِعُكُمْ إِذَا حُبِسُوا وَأَنَا مُبَشِّرُهُمْ إِذَا أَيِسُوا الْكَرَامَةُ وَالْمَفَاتِيحُ يَوْمَئِذٍ بِيَدِي وَأَنَا أَكْرَمُ وَلَدِ آدَمَ عَلَى رَبِّي يَطُوفُ عَلَيَّ أَلْفُ خَادِمٍ كَأَنَّهُمْ بَيْضٌ مَكْنُونٌ أَوْ لُؤْلُؤٌ مَنْثُورٌ

Sunan Darimi 48: Telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Sulaiman] dari [Mansur bin Abi Al Aswad] dari [Laits] dari [Ar Rabi' bin Anas] dari [Anas] radliyallahu 'anhu ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Saya adalah orang pertama kali yang bangkit dari kubur di hari berbangkit, saya adalah pemimpin mereka ketika mereka datang, saya adalah juru bicara mereka ketika mereka diam, saya adalah orang yang meminta syafa`at untuk mereka ketika mereka tertahan (di padang mahsyar), saya adalah orang yang memberikan kabar kepada mereka ketika mereka putus asa. Kemuliaan dan kunci-kunci pada hari itu di tangan saya, dan saya adalah anak Adam Alaihis salam yang paling mulia di sisi Tuhanku, berkeliling di samping saya seribu pelayan, seakan-akan mereka adalah permata yang putih atau mutiara yang bertaburan."

Grade

Shahih Bukhari #49

صحيح البخاري ٤٩: حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ حَمْزَةَ قَالَ حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ سَعْدٍ عَنْ صَالِحٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَبَّاسٍ أَخْبَرَهُ قَالَ أَخْبَرَنِي أَبُو سُفْيَانَ بْنُ حَرْبٍ أَنَّ هِرَقْلَ قَالَ لَهُ سَأَلْتُكَ هَلْ يَزِيدُونَ أَمْ يَنْقُصُونَ فَزَعَمْتَ أَنَّهُمْ يَزِيدُونَ وَكَذَلِكَ الْإِيمَانُ حَتَّى يَتِمَّ وَسَأَلْتُكَ هَلْ يَرْتَدُّ أَحَدٌ سَخْطَةً لِدِينِهِ بَعْدَ أَنْ يَدْخُلَ فِيهِ فَزَعَمْتَ أَنْ لَا وَكَذَلِكَ الْإِيمَانُ حِينَ تُخَالِطُ بَشَاشَتُهُ الْقُلُوبَ لَا يَسْخَطُهُ أَحَدٌ

Shahih Bukhari 49: Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Hamzah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Sa'd] dari [Shalih] dari [Ibnu Syihab] dari [Ubaidillah bin Abdullah] bahwa [Abdullah bin 'Abbas] mengabarkan kepadanya, bahwa dia berkata: telah mengabarkan kepadaku [Abu Sufyan bin Harb] bahwa Heraqlius berkata kepadanya: "Aku sudah bertanya kepadamu, apakah jumlah mereka bertambah atau berkurang? Maka kamu bertutur bahwa mereka bertambah, dan memang begitulah iman akan terus berkembang hingga sempurna. Dan aku bertanya kepadamu, apakah ada orang yang murtad karena dongkol pada agamanya? Kemudian kamu bertutur: tidak ada, maka begitu juga iman bila sudah tumbuh bersemi dalam hati tidak akan ada yang dongkol kepadanya."

Shahih Muslim #49

صحيح مسلم ٤٩: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى بْنِ أَبِي عُمَرَ الْمَكِّيُّ وَبِشْرُ بْنُ الْحَكَمِ قَالَا حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ وَهُوَ ابْنُ مُحَمَّدٍ الدَّرَاوَرْدِيُّ عَنْ يَزِيدَ بْنِ الْهَادِ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِبْرَاهِيمَ عَنْ عَامِرِ بْنِ سَعْدٍ عَنْ الْعَبَّاسِ بْنِ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ ذَاقَ طَعْمَ الْإِيمَانِ مَنْ رَضِيَ بِاللَّهِ رَبًّا وَبِالْإِسْلَامِ دِينًا وَبِمُحَمَّدٍ رَسُولًا

Shahih Muslim 49: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yahya bin Abu Umar al-Makki] dan [Bisyr bin al-Hakam] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz] -yaitu Ibnu Muhammad ad-Darawardi- dari [Yazid bin al-Had] dari [Muhammad bin Ibrahim] dari [Amir bin Sa'ad] dari [al-Abbas bin Abdul Muththalib] bahwa dia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Telah merasakan nikmatnya iman bagi orang yang ridla dengan Allah sebagai Rabb dan Islam sebagai agama serta Muhammad sebagai Rasul."

Sunan Ibnu Majah #49

سنن ابن ماجه ٤٩: حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا بِشْرُ بْنُ مَنْصُورٍ الْحَنَّاطُ عَنْ أَبِي زَيْدٍ عَنْ أَبِي الْمُغِيرَةِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَبَى اللَّهُ أَنْ يَقْبَلَ عَمَلَ صَاحِبِ بِدْعَةٍ حَتَّى يَدَعَ بِدْعَتَهُ

Sunan Ibnu Majah 49: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Sa'id] berkata: telah menceritakan kepada kami [Bisyr bin Manshur Al Hannath] dari [Abu Zaid] dari [Abu Al Mughirah] dari [Abdullah bin Abbas] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Allah enggan menerima amalan pelaku bid'ah hingga ia meninggalkan kebid'ahannya."

Grade

Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Dha'if,