Hadits Tentang Iman

Musnad Ahmad #17773

مسند أحمد ١٧٧٧٣: حَدَّثَنَا بَهْزٌ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ حَدَّثَنَا الْأَشْعَثُ بْنُ سُلَيْمٍ عَنْ مُعَاوِيَةَ بْنِ سُوَيْدِ بْنِ مُقَرِّنٍ عَنِ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ قَالَ أَمَرَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِسَبْعٍ وَنَهَانَا عَنْ سَبْعٍ قَالَ فَذَكَرَ مَا أَمَرَهُمْ مِنْ عِيَادَةِ الْمَرِيضِ وَاتِّبَاعِ الْجَنَائِزِ وَتَشْمِيتِ الْعَاطِسِ وَرَدِّ السَّلَامِ وَإِبْرَارِ الْمُقْسِمِ وَإِجَابَةِ الدَّاعِي وَنَصْرِ الْمَظْلُومِ وَنَهَانَا عَنْ آنِيَةِ الْفِضَّةِ وَعَنْ خَاتَمِ الذَّهَبِ أَوْ قَالَ حَلْقَةِ الذَّهَبِ وَالْإِسْتَبْرَقِ وَالْحَرِيرِ وَالدِّيبَاجِ وَالْمِيثَرَةِ وَالْقَسِّيِّ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنِ الْأَشْعَثِ بْنِ سُلَيْمٍ فَذَكَرَ مَعْنَاهُ إِلَّا أَنَّهُ قَالَ تَشْمِيتِ الْعَاطِسِ

Musnad Ahmad 17773: Telah menceritakan kepada kami [Bahz] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] Telah menceritakan kepada kami [Al Asy'ats bin Sulaim] dari [Mu'awiyah bin Suwaid bin Muqarrin] dari [Al Baraa` bin 'Azib] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan kami untuk melaksanakan tujuh perkara dan juga melarang kami dari tujuh perkara. Barra' bin Azib pun menyebutkan perkara-perkara yang diperintahkan beliau, yaitu, Mengunjungi orang sakit, mengikuti jenazah, mendoakan orang bersin, memenuhi sumpah, memenuhi panggilan serta menolong orang yang terzhalimi. Kemudian beliau melarang kami, memakai peralatan makan yang terbuat dari emas, serta cincin dari emas, atau memakai sutra baik itu yang diistilahkan Ad Diibadz (satu macam baju yang mahal dari sutra), Al Mitsarah (sesuatu yang terbuat dari sutra), maupun Al Qossiy (baju yang terpintal dari sutra). Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Asy'ats bin Sulaim] dan ia pun menyebutkan maknanya. Hanya saja ia berkata: "Mendoakan yang bersin."

Grade

Musnad Ahmad #17774

مسند أحمد ١٧٧٧٤: حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا مُعَاذٌ حَدَّثَنِي أَبِي عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ الْكُوفِيِّ عَنِ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ أَنَّ نَبِيَّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى الصَّفِّ الْمُقَدَّمِ وَالْمُؤَذِّنُ يُغْفَرُ لَهُ مَدَّ صَوْتِهِ وَيُصَدِّقُهُ مَنْ سَمِعَهُ مِنْ رَطْبٍ وَيَابِسٍ وَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ مَنْ صَلَّى مَعَهُ قَالَ أَبُو عَبْد الرَّحْمَنِ و حَدَّثَنِي عُبَيْدُ اللَّهِ الْقَوَارِيرِيُّ قَالَ حَدَّثَنَا مُعَاذُ بْنُ هِشَامٍ فَذَكَرَ مِثْلَهُ بِإِسْنَادِهِ

Musnad Ahmad 17774: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Abdullah] Telah menceritakan kepada kami [Mu'adz] telah menceritakan kepadaku [bapakku] dari [Qatadah] dari [Abu Ishaq Al Kufi] dari [Al Baraa` bin Azib] bahwa Nabiyullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesunguhnya Allah dan para malaikat mendoakan orang yang berada di shaf pertama. Dan seorang muadzdzin akan diampuni baginya sepanjang suaranya, dan setiap yang mendengarnya baik yang kering maupun basah akan membenarkannya. Dan baginya adalah pahala seperti pahala orang yang shalat bersamanya." Abu Abdurrahman berkata: Dan telah menceritakan kepadaku [Ubaidullah Al Qawariri] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Mu'adz bin Hisyam] maka ia pun menyebutkan semisalnya dengan isnadnya.

Grade

Musnad Ahmad #17782

مسند أحمد ١٧٧٨٢: حَدَّثَنَا عَفَّانُ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ قَالَ سَمِعْتُ الْبَرَاءَ بْنَ عَازِبٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمَرَ رَجُلًا مِنْ الْأَنْصَارِ أَنْ يَقُولَ إِذَا أَخَذَ مَضْجَعَهُ اللَّهُمَّ أَسْلَمْتُ نَفْسِي إِلَيْكَ وَوَجَّهْتُ وَجْهِي إِلَيْكَ وَفَوَّضْتُ أَمْرِي إِلَيْكَ وَأَلْجَأْتُ ظَهْرِي إِلَيْكَ رَغْبَةً وَرَهْبَةً إِلَيْكَ لَا مَلْجَأَ وَلَا مَنْجَا مِنْكَ إِلَّا إِلَيْكَ آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِي أَنْزَلْتَ وَنَبِيِّكَ الَّذِي أَرْسَلْتَ فَإِنْ مَاتَ مَاتَ عَلَى الْفِطْرَةِ

Musnad Ahmad 17782: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu Ishaq] ia berkata: saya mendengar [Al Baraa` bin 'Azib] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyuruh seorang laki-laki Anshar agar membaca do'a ketika mau tidur: "ALLAHUMMA ASALAMTU NAFSII ILAIKA WAJJAHTU WAJHIY ILAIKA WAFAWWADLTU AMRII ILAIKA WAALJA`TU ZHAHRI ILAIKA RAGHBATAN WA RAHBATAN ILAIKA LA MALJA`A WALA MANJA MIKA ILLA ILAKAIKA, AMANTU BI KITABIKA ALLADZI ANZALTA WA NABIYYIKAL LADZII ARSALTA (Ya Allah, aku serahkan jiwaku kepada-Mu dan aku hadapkan wajahku kehadapan-Mu dan aku serahkan segala urusanku kepada-Mu dan aku baringkan punggungku kepada-Mu dengan berharap-harap cemas, tidak ada tempat untuk menyelamatkan kecuali kepada-Mu. Dan aku bersaksi bahwa aku beriman kepada-Mu dan mengimani rasul yang telah Engkau utus). Jika ia mati setelah membacanya, niscaya ia mati dalam keadaan fithrah."

Grade

Musnad Ahmad #17783

مسند أحمد ١٧٧٨٣: حَدَّثَنَا عَفَّانُ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ طَلْحَةَ عَنْ طَلْحَةَ بْنِ مُصَرِّفٍ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَوْسَجَةَ عَنِ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ مَنَحَ مِنْحَةَ وَرِقٍ أَوْ مِنْحَةَ لَبَنٍ أَوْ هَدَى زُقَاقًا فَهُوَ كَعِتَاقِ نَسَمَةٍ وَمَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ فَهُوَ كَعِتَاقِ نَسَمَةٍ

Musnad Ahmad 17783: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Thalhah] dari [Thalhah bin Musharrif] dari [Abdurrahman bin Ausajah] dari [Al Baraa` bin 'Azib] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barang siapa yang memberikan pemberian berupa dirham, atau susu atau pun menghadiahkan berupa jalan kecil lagi sempit, maka ia seperti orang yang membebaskan satu jiwa. Dan siapa yang mengucapkan: 'LA ILLA ILLA ILLAH WAHDAHU LAA SYARIIKALAHU, LAHUL MULKU WA LAHUL HAMDU WA HUWA 'ALAA KULLI SYAY'IN QADIIR (Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah. Tiada sekutu bagi-Nya. Kepunyaan-Nyalah segala kerajaan dan pujian. Dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu).' Maka seolah-olah ia telah membebaskan satu jiwa."

Grade

Musnad Ahmad #17784

مسند أحمد ١٧٧٨٤: قَالَ وَكَانَ يَأْتِي نَاحِيَةَ الصَّفِّ إِلَى نَاحِيَتِهِ يُسَوِّي صُدُورَهُمْ وَمَنَاكِبَهُمْ يَقُولُ لَا تَخْتَلِفُوا فَتَخْتَلِفَ قُلُوبُكُمْ قَالَ إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى الصُّفُوفِ الْأُوَلِ وَكَانَ يَقُولُ زَيِّنُوا الْقُرْآنَ بِأَصْوَاتِكُمْ

Musnad Ahmad 17784: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya, dari [Al Bara' bin 'Azib]: Beliau mendatangi sisi shaf hingga ujungnya, beliau meluruskan (meratakan) dada-dada pundak-pundak mereka. Dan beliau bersabda: "Janganlah shaf kalian tidak beraturan hingga hati kalian pun akan berselisih." Kemudian beliau bersabda: "Sesungguhnya Allah dan para malaikat bershalawat atas shaf-shaf yang berada di depan." Dan beliau juga bersabda: "Hiasilah Al Qur`an dengan suara kalian."

Grade

Musnad Ahmad #17786

مسند أحمد ١٧٧٨٦: حَدَّثَنَا عَفَّانُ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ قَالَ طَلْحَةُ أَخْبَرَنِي قَالَ سَمِعْتُ عَبْدَ الرَّحْمَنِ بْنَ عَوْسَجَةَ عَنْ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ مَنَحَ مِنْحَةَ وَرِقٍ أَوْ مَنَحَ وَرِقًا أَوْ هَدَى زُقَاقًا أَوْ سَقَى لَبَنًا كَانَ لَهُ عَدْلَ رَقَبَةٍ أَوْ نَسَمَةٍ وَمَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ عَشْرَ مَرَّاتٍ كَانَ لَهُ كَعَدْلِ رَقَبَةٍ أَوْ نَسَمَةٍ

Musnad Ahmad 17786: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] telah mengabarkan kepadaku [Thalhah] ia berkata: saya mendengar [Abdurrahman bin Ausajah] dari [Al Baraa` bin 'Azib] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Barangsiapa yang memberikan pemberian berupa Wariq atau memberikan Wariq (mata uang dirham) atau menghadiahkan jalan kecil lagi sempit atau memberi minum berupa air susu, maka baginya adalah pahala seperti membebaskan satu orang budak. Dan siapa yang mengucapkan: 'LA ILLA ILLA ILLAH WAHDAHU LAA SYARIIKALAHU, LAHUL MULKU WA LAHUL HAMDU WA HUWA 'ALAA KULLI SYAY'IN QADIIR (Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah. Tiada sekutu bagi-Nya. Kepunyaan-Nyalah segala kerajaan dan pujian. Dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu).' Sepuluh kali, maka seolah-olah ia telah membebaskan satu orang budak."

Grade

Musnad Ahmad #17787

مسند أحمد ١٧٧٨٧: قَالَ وَكَانَ يَأْتِينَا إِذَا قُمْنَا إِلَى الصَّلَاةِ فَيَمْسَحُ عَوَاتِقَنَا أَوْ صُدُورَنَا وَكَانَ يَقُولُ لَا تَخْتَلِفُوا فَتَخْتَلِفَ قُلُوبُكُمْ وَكَانَ يَقُولُ إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى الصَّفِّ الْأَوَّلِ أَوْ الصُّفُوفِ الْأُوَلِ

Musnad Ahmad 17787: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya, dari [Al Bara' bin 'Azib]: (Barra bin Azib) Berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mendatangi kami ketika kami berdiri hendak menunaikan shalat. kemudian beliau memegang bahu-bahu dan dada-dada kami seraya berasabda: "Janganlah shaf kalian tidak beraturan hingga hati kalian pun akan berselisih." Beliau juga bersabda: "Sesungguhnya Allah dan para malaikat bershalawat bagi mereka yang berada di shaf pertama atau shaf-shaf awal."

Grade

Musnad Ahmad #17790

مسند أحمد ١٧٧٩٠: حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ يَعْنِي ابْنَ عُلَيَّةَ أَخْبَرَنَا شُعْبَةُ عَنِ الْحَكَمِ بْنِ عُتَيْبَةَ اسْتَعْمَلَ أَبَا عُبَيْدَةَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ عَلَى الصَّلَاةِ أَيَّامَ ابْنِ الْأَشْعَثِ فَكَانَ إِذَا رَفَعَ رَأْسَهُ مِنْ الرُّكُوعِ قَامَ قَدْرَ مَا أَقُولُ أَوْ وَقَدْ قَالَ قَدْرَ قَوْلِهِ اللَّهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدَهُ أَهْلَ الثَّنَاءِ وَالْمَجْدِ لَا مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ وَلَا مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ وَلَا يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ قَالَ الْحَكَمُ فَحَدَّثْتُ ذَاكَ عَبْدَ الرَّحْمَنِ بْنَ أَبِي لَيْلَى فَقَالَ حَدَّثَنِي الْبَرَاءُ بْنُ عَازِبٍ قَالَ كَانَ رُكُوعُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَإِذَا رَفَعَ رَأْسَهُ مِنْ الرُّكُوعِ وَسُجُودُهُ وَمَا بَيْنَ السَّجْدَتَيْنِ قَرِيبًا مِنْ السَّوَاءِ

Musnad Ahmad 17790: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il yakni Ibnu Ulayyah], telah mengabarkan kepada kami [Syu'bah] dari [Al Hakam bin Utaibah] bahwa ia mengangkat Abu Ubaidah bin Abdullah sebagai imam shalat pada hari-hari Ibnul Asy'ats. Apabila ia mengangkat kepalanya dari ruku', maka ia berdiri selama panjangnya bacaanku. Atau selama bacaannya: "ALLAHUMMA RABBANAA LAKAL HAMDU MIL`AS SAMAMAWAATI WA MIL`AL ALRDLI WA MIL`A MAAS YI`TA MIN SYA`IN BA'DAHU AHLATS TSANAA`I WAL MAJDI LAA MAANI'A LIMAA A'THAITA WALAA MU'THIYA LIMAA MANA'TA WA LAA YANFA'UL DZAL JADDI MINKAL JADD (Wahai Rabb kami, bagi-Mu segala puji, dengan pujian sepenuh langit dan bumi, dan sepenuh apa yang Engkau kehendaki setelah itu. Wahai Tuhan yang layak dipuji dan diagungkan. Ya Allah, tidak ada yang dapat menghalangi yang Engkau berikan dan tidak ada pula yang dapat memberi, apa yang Engkau halangi, tidak bermanfaat kekayaan bagi orang yang memilikinya (kecuali iman dan amal shalihnya) hanya dari-Mu kekayaan itu." Al Hakam berkata: Maka saya menceritakan hadits itu kepada [Abdurrahman bin Abu Laila], maka ia pun berkata: telah menceritakan kepadaku [Al Baraa` bin 'Azib] ia berkata: Bahwa lama ruku' Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, mengangkat kepalanya dari ruku', lama sujudnya, serta lama antara dua sujud adalah hampir sama.

Grade

Musnad Ahmad #17792

مسند أحمد ١٧٧٩٢: حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ عَيَّاشٍ حَدَّثَنَا أَبُو إِسْحَاقَ عَنِ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ قَالَ خَرَجَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَصْحَابُهُ قَالَ فَأَحْرَمْنَا بِالْحَجِّ فَلَمَّا قَدِمْنَا مَكَّةَ قَالَ اجْعَلُوا حَجَّكُمْ عُمْرَةً قَالَ فَقَالَ النَّاسُ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَدْ أَحْرَمْنَا بِالْحَجِّ فَكَيْفَ نَجْعَلُهَا عُمْرَةً قَالَ انْظُرُوا مَا آمُرُكُمْ بِهِ فَافْعَلُوا فَرَدُّوا عَلَيْهِ الْقَوْلَ فَغَضِبَ ثُمَّ انْطَلَقَ حَتَّى دَخَلَ عَلَى عَائِشَةَ غَضْبَانَ فَرَأَتْ الْغَضَبَ فِي وَجْهِهِ فَقَالَتْ مَنْ أَغْضَبَكَ أَغْضَبَهُ اللَّهُ قَالَ وَمَا لِي لَا أَغْضَبُ وَأَنَا آمُرُ بِالْأَمْرِ فَلَا أُتَّبَعُ

Musnad Ahmad 17792: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Ayyasy] Telah menceritakan kepada kami [Abu Ishaq] dari [Al Barra` bin 'Azib] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah keluar bersama para sahabatnya. Kemudian kami melakukan ihram untuk haji. Setelah sampai di Makkah, beliau bersabda: "Jadikanlah haji kalian menjadi Umrah." Maka para sahabat berkata: "Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami telah berihram dengan untuk haji, lalu bagaimanakah kami menjadikannya sebagai Umrah?" Kemudian beliau pun bersabda: "Perhatikan apa yang aku perintahkan, dan laksanakanlah." Namun, mereka menolak, maka beliau pun marah dan langsung menemui Aisyah dalam keadaan marah. Kemudian Aisyah melihat rona kemarahan pada wajah beliau, dan ia pun berkata: "Siapa yang telah membuatmu marah, niscaya Allah akan memarahinya." Beliau bersabda: "Bagaimana aku tidak marah, sementara aku telah menyuruh, namun tidak diikuti."

Grade

Musnad Ahmad #17794

مسند أحمد ١٧٧٩٤: حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مُرَّةَ عَنِ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ قَالَ مُرَّ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِيَهُودِيٍّ مُحَمَّمٍ مَجْلُودٍ فَدَعَاهُمْ فَقَالَ أَهَكَذَا تَجِدُونَ حَدَّ الزَّانِي فِي كِتَابِكُمْ فَقَالُوا نَعَمْ قَالَ فَدَعَا رَجُلًا مِنْ عُلَمَائِهِمْ فَقَالَ أَنْشُدُكَ بِاللَّهِ الَّذِي أَنْزَلَ التَّوْرَاةَ عَلَى مُوسَى أَهَكَذَا تَجِدُونَ حَدَّ الزَّانِي فِي كِتَابِكُمْ فَقَالَ لَا وَاللَّهِ وَلَوْلَا أَنَّكَ أَنْشَدْتَنِي بِهَذَا لَمْ أُخْبِرْكَ نَجِدُ حَدَّ الزَّانِي فِي كِتَابِنَا الرَّجْمَ وَلَكِنَّهُ كَثُرَ فِي أَشْرَافِنَا فَكُنَّا إِذَا أَخَذْنَا الشَّرِيفَ تَرَكْنَاهُ وَإِذَا أَخَذْنَا الضَّعِيفَ أَقَمْنَا عَلَيْهِ الْحَدَّ فَقُلْنَا تَعَالَوْا حَتَّى نَجْعَلَ شَيْئًا نُقِيمُهُ عَلَى الشَّرِيفِ وَالْوَضِيعِ فَاجْتَمَعْنَا عَلَى التَّحْمِيمِ وَالْجَلْدِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اللَّهُمَّ إِنِّي أَوَّلُ مَنْ أَحْيَا أَمْرَكَ إِذْ أَمَاتُوهُ قَالَ فَأَمَرَ بِهِ فَرُجِمَ فَأَنْزَلَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ { يَا أَيُّهَا الرَّسُولُ لَا يَحْزُنْكَ الَّذِينَ يُسَارِعُونَ فِي الْكُفْرِ إِلَى قَوْلِهِ يَقُولُونَ إِنْ أُوتِيتُمْ هَذَا فَخُذُوهُ } يَقُولُونَ ائْتُوا مُحَمَّدًا فَإِنْ أَفْتَاكُمْ بِالتَّحْمِيمِ وَالْجَلْدِ فَخُذُوهُ وَإِنْ أَفْتَاكُمْ بِالرَّجْمِ فَاحْذَرُوا إِلَى قَوْلِهِ { وَمَنْ لَمْ يَحْكُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ فَأُولَئِكَ هُمْ الْكَافِرُونَ } قَالَ فِي الْيَهُودِ إِلَى قَوْلِهِ { وَمَنْ لَمْ يَحْكُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ فَأُولَئِكَ هُمْ الظَّالِمُونَ } { وَمَنْ لَمْ يَحْكُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ فَأُولَئِكَ هُمْ الْفَاسِقُونَ } قَالَ هِيَ فِي الْكُفَّارِ كُلُّهَا

Musnad Ahmad 17794: Telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] Telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Abdullah bin Murrah] dari [Al Barra` bin 'Azib] ia berkata: Suatu ketika seorang Yahudi yang wajahnya telah dicorengi dengan arang dan habis dihukum dera lewat dihadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Kemudian beliau memanggil orang-orang yahudi dan bertanya kepada mereka: "Apakah seperti ini hukuman bagi para pelaku zina yang tertera dalam kitab kalian?" mereka menjawab, "Benar, seperti inilah yang tertera dalam kitab kami." Maka beliau memanggil salah seorang dari ulama mereka kemudian bertanya: "Saya bersumpah padamu dengan nama Allah yang telah menurunkan kitab Taurat kepada Musa. Apakah seperti ini hukuman bagi para pelaku zina yang tertera dalam kitab kalian?" Maka sang ulama itu pun menjawab, "Tidak, demi Allah, sekiranya Anda tidak memintaku untuk bersumpah dengan ini, maka saya tidak akan mengabarkannya kepada Anda. Kami mendapati hukuman bagi seorang pezina dalam kitab kami adalah hukum rajam. Akan tetapi, ketika kami mendapati para pembesar kami banyak melakukan zina, maka kami membiarkan dan tidak menghukumnya. Namun, jika yang melakukannya adalah orang yang lemah, maka kami menegakkan hukum rajam atasnya. Lalu kami menyerukan, 'Kemarilah, kita akan menegakkan hukum bagi pelaku zina bagi para pembesar dan orang-orang yang lemah sekaligus.' Maka kami pun berkumpul untuk mencorengi wajahnya dengan arang dan menderanya." Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ya, Allah, akulah yang pertamakali menghidupkan hukum-Mu setelah mereka mematikannya." Maka beliau pun memerintahkan untuk menghukumnya, dan akhirnya orang Yahudi itu pun dirajam. Kemudian Allah menurunkan ayat: "Wahai rasul-KU, janganlah orang-orang yang bersegera dalam kekafiran membuatmu sedih." sampai pada ayat: "Mereka berkata: 'Kalau kalian diberi pilihan hukuman maka ambillah. (QS. Almaidah 41)." Orang-orang Yahudi berkata: "Datangilah Muhammad. Jika ia memberikan fatwa At Tahmim (mencoreng wajah dengan arang) dan Al Jald (dera) dalam perkara zina, maka ambillah. Akan tetapi jika ia menegakkan hukum rajam, maka tinggalkanlah." Sampai pada firman Allah: Barang siapa yang tidak berhukum kepada apa yang telah diturunkan Allah, maka mereka itulah orang-orang yang kafir." (QS. Almaidah 44) Adapun berkenaan ayat "Barang siapa yang tidak berhukum kepada apa yang telah diturunkan Allah, maka mereka itulah orang zhalim." (QS. Almaidah 45) Yakni berkenaan dengan orang-orang Yahudi. Sedang ayat "Barang siapa yang tidak berhukum kepada apa yang telah diturunkan Allah, maka mereka itulah fasiq. (QS. Almaidah 47) " Dan ayat ini berbicara tentang orang kafir semuanya.

Grade