صحيح البخاري ٦٦٦٤: حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا هُشَيْمٌ أَخْبَرَنَا سَيَّارٌ عَنْ الشَّعْبِيِّ عَنْ جَرِيرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ بَايَعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى السَّمْعِ وَالطَّاعَةِ فَلَقَّنَنِي فِيمَا اسْتَطَعْتُ وَالنُّصْحِ لِكُلِّ مُسْلِمٍ
Shahih Bukhari 6664: Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub bin Ibrahim] telah menceritakan kepada kami [Husyaim] telah mengabarkan kepada kami [Sayyar] dari [Ay Sya'bi] dari [Jarir bin Abdullah], mengatakan: aku berbaiat kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam untuk mendengar dan taat, lantas beliau menemui aku seraya mengatakan: "Semaksimal kemampuanmu dan untuk menasehati sesama muslim"
صحيح البخاري ٦٦٦٦: حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْلَمَةَ حَدَّثَنَا حَاتِمٌ عَنْ يَزِيدَ بْنِ أَبِي عُبَيْدٍ قَالَ قُلْتُ لِسَلَمَةَ عَلَى أَيِّ شَيْءٍ بَايَعْتُمْ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْحُدَيْبِيَةِ قَالَ عَلَى الْمَوْتِ
Shahih Bukhari 6666: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Maslamah] telah menceritakan kepada kami [Hatim] dari [Yazid bin Abu Ubaid] mengatakan, saya bertanya kepada [Salamah]: Untuk apa kalian berbaiat kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dihari Hudaibiyah? ia menjawab: untuk menyongsong kematian.
مسند أحمد ٦٦٦٦: حَدَّثَنَا رَوْحٌ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ عَمْرِو بْنِ دِينَارٍ سَمِعْتُ صُهَيْبًا مَوْلَى عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَامِرٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ مَنْ قَتَلَ عُصْفُورًا فِي غَيْرِ شَيْءٍ إِلَّا بِحَقِّهِ سَأَلَهُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَنْهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Musnad Ahmad 6666: Telah menceritakan kepada kami [Rauh] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari ['Amru bin Dinar] berkata: aku mendengar [Shuhaib] Pelayan Abdullah bin 'Amir dari [Abdullah bin 'Amru bin Al 'Ash] dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam, bahwa beliau bersabda: "Barangsiapa membunuh burung tanpa dengan memberikan haknya maka Allah Azza Wa Jalla akan bertanya tentangnya pada hari kiamat."
Grade
صحيح البخاري ٦٦٦٨: حَدَّثَنَا أَبُو عَاصِمٍ عَنْ يَزِيدَ بْنِ أَبِي عُبَيْدٍ عَنْ سَلَمَةَ قَالَ بَايَعْنَا النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَحْتَ الشَّجَرَةِ فَقَالَ لِي يَا سَلَمَةُ أَلَا تُبَايِعُ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَدْ بَايَعْتُ فِي الْأَوَّلِ قَالَ وَفِي الثَّانِي
Shahih Bukhari 6668: Telah menceritakan kepada kami [Abu 'Ashim] dari [Yazid bin Abu 'Ubaid] dari [Salamah] mengatakan, Kami berbaiat kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dibawah pohon, lantas Nabi mengatakan: "Hai Salamah, tidakkah engkau berbaiat?" 'Saya sudah pada baiat yang pertama ya Rasulullah' Jawabku. Maka Rasulullah menjawab: "lakukanlah juga pada baiat yang kedua!"
مسند أحمد ٦٦٧٥: حَدَّثَنَا عَبْدُ الصَّمَدِ حَدَّثَنَا خَلِيفَةُ عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَطَبَهُمْ وَهُوَ مُسْنِدٌ ظَهْرَهُ إِلَى الْكَعْبَةِ فَقَالَ لَا صَلَاةَ بَعْدَ الْعَصْرِ حَتَّى تَغْرُبَ الشَّمْسُ وَلَا صَلَاةَ بَعْدَ صَلَاةِ الْغَدَاةِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ وَالْمُؤْمِنُونَ تَكَافَأُ دِمَاؤُهُمْ يَسْعَى بِذِمَّتِهِمْ أَدْنَاهُمْ وَهُمْ يَدٌ عَلَى مَنْ سِوَاهُمْ أَلَا لَا يُقْتَلُ مُؤْمِنٌ بِكَافِرٍ وَلَا ذُو عَهْدٍ فِي عَهْدِهِ
Musnad Ahmad 6675: Telah menceritakan kepada kami [Abdu Ash Shomad] telah menceritakan kepada kami [Khalifah] dari ['Amru bin Syu'aib] dari [bapaknya] dari [kakeknya], dia berkata: bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam berkhutbah kepada mereka sedang beliau menyandarkan punggungnya ke dinding Ka'bah, lalu beliau bersabda: "Tidak ada shalat setelah `Asar hingga matahari terbenam, dan tidak ada shalat setelah subuh hingga matahari terbit. Kaum muslimin darahnya sama, seorang rendahan dari mereka bisa menjadi penjamin, mereka adalah penolong bagi yang lain, tidak halal seorang mukmin dibunuh dengan (sebab membunuh) seorang kafir, juga tidak halal dibunuh seorang kafir yang ada ikatan perjanjian."
Grade
صحيح البخاري ٦٦٨٤: حَدَّثَنِي يَحْيَى بْنُ بُكَيْرٍ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ عُقَيْلٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ كَعْبِ بْنِ مَالِكٍ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ كَعْبِ بْنِ مَالِكٍ وَكَانَ قَائِدَ كَعْبٍ مِنْ بَنِيهِ حِينَ عَمِيَ قَالَ سَمِعْتُ كَعْبَ بْنَ مَالِكٍ قَالَ لَمَّا تَخَلَّفَ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي غَزْوَةِ تَبُوكَ فَذَكَرَ حَدِيثَهُ وَنَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمُسْلِمِينَ عَنْ كَلَامِنَا فَلَبِثْنَا عَلَى ذَلِكَ خَمْسِينَ لَيْلَةً وَآذَنَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِتَوْبَةِ اللَّهِ عَلَيْنَا
Shahih Bukhari 6684: Telah menceritakan kepadaku [Yahya bin Bukair] telah menceritakan kepada kami [Al Laits] dari ['Uqail] dari [Ibnu Syihab] dari [Abdurrahman bin Abdullah bin Ka'b bin Malik], bahwasanya Abdullah bin Ka'b bin Malik, ia termasuk anaknya yang menuntun Ka'ab ketika telah buta (tuna netra), Abdullah mengatakan, aku mendengar Ka'b bin Malik mengatakan tatkala ketinggalan (duduk berpangku tangan) dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam perang Tabuk. Ia menceritakan hadistnya yang panjang, dan menyebutkan bahwa: 'Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam melarang kaum muslimin mengajak kami bicara, dan itu terus terjadi pada diri kami hingga lima puluh malam, dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengumumkan pengampunan Allah terhadap taubat kami.'
صحيح البخاري ٦٦٨٥: حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ عُفَيْرٍ حَدَّثَنِي اللَّيْثُ حَدَّثَنِي عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ خَالِدٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ وَسَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَوْلَا أَنَّ رِجَالًا يَكْرَهُونَ أَنْ يَتَخَلَّفُوا بَعْدِي وَلَا أَجِدُ مَا أَحْمِلُهُمْ مَا تَخَلَّفْتُ لَوَدِدْتُ أَنِّي أُقْتَلُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ثُمَّ أُحْيَا ثُمَّ أُقْتَلُ ثُمَّ أُحْيَا ثُمَّ أُقْتَلُ ثُمَّ أُحْيَا ثُمَّ أُقْتَلُ
Shahih Bukhari 6685: Telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Ufair] telah menceritakan kepadaku [Al Laits] telah menceritakan kepadaku [Abdurrahman bin Khalid] dari [Ibnu Syihab] dari [Abu Salamah] dan [Sa'id bin Musayyab], bahwa [Abu Hurairah] mengatakan: aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-NYA, kalaulah bukan karena pertimbangan beberapa orang yang tidak suka jika mereka ketinggalan atau pun aku memang tidak punya kendaraan untuk mengangkut mereka, niscaya aku tidak pernah absen (dari peperangan), sungguh aku berkeinginan jika terbunuh dalam rangka (perang) fi sabilillah kemudian dihidupkan, kemudian terbunuh, kemudian dihidupkan, kemudian terbunuh, kemudian dihidupkan, kemudian terbunuh."
صحيح البخاري ٦٦٨٦: حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ أَخْبَرَنَا مَالِكٌ عَنْ أَبِي الزِّنَادِ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ وَدِدْتُ أَنِّي أُقَاتِلُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَأُقْتَلُ ثُمَّ أُحْيَا ثُمَّ أُقْتَلُ ثُمَّ أُحْيَا ثُمَّ أُقْتَلُ فَكَانَ أَبُو هُرَيْرَةَ يَقُولُهُنَّ ثَلَاثًا أَشْهَدُ بِاللَّهِ
Shahih Bukhari 6686: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Yusuf] Telah mengabarkan kepada kami [Malik] dari [Abu Az Zanad] dari [Al A'raj] dari [Abu Hurairah], bahwasanya Rasulullah Shallallahu'alaihiwasalla bersabda: "Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-NYA, sungguh aku suka jika aku berperang fi sabilillah lantas aku terbunuh, kemudian dihidupkan, kemudian terbunuh, kemudian dihidupkan, kemudian terbunuh." Abu Hurairah mengulanginya tiga kali: "saya bersaksi atas nama Allah."
صحيح البخاري ٦٦٩٠: حَدَّثَنَا خَالِدُ بْنُ مَخْلَدٍ حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ بِلَالٍ حَدَّثَنِي يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ سَمِعْتُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَامِرِ بْنِ رَبِيعَةَ قَالَ قَالَتْ عَائِشَةُ أَرِقَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ لَيْلَةٍ فَقَالَ لَيْتَ رَجُلًا صَالِحًا مِنْ أَصْحَابِي يَحْرُسُنِي اللَّيْلَةَ إِذْ سَمِعْنَا صَوْتَ السِّلَاحِ قَالَ مَنْ هَذَا قَالَ سَعْدٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ جِئْتُ أَحْرُسُكَ فَنَامَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى سَمِعْنَا غَطِيطَهُ قَالَ أَبُو عَبْد اللَّهِ وَقَالَتْ عَائِشَةُ قَالَ بِلَالٌ أَلَا لَيْتَ شِعْرِي هَلْ أَبِيتَنَّ لَيْلَةً بِوَادٍ وَحَوْلِي إِذْخِرٌ وَجَلِيلُ فَأَخْبَرْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Shahih Bukhari 6690: Telah menceritakan kepada kami [Khalid bin makhlad] telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Bilal] telah menceritakan kepadaku [Yahya bin sa'id], aku mendengar [Abdullah bin Amir bin Rabi'ah] mengatakan, [Aisyah] menuturkan: Suatu malam Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidak bisa tidur, lantas beliau mengatakan: "Duhai sekiranya ada seorang laki-laki shalih dari sahabatku menjagaku malam ini" Tiba-tiba kami mendengar suara senjata. Nabi bertanya: "siapa ini?" Sa'd menjawab: "Ya Rasulullah, aku datang untuk menjagamu!" maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tidur hingga aku mendengar suara nafas beliau. Abu Abdullah mengatakan "dan Aisyah mengatakan, Bilal mengatakan: "duhai seandainya aku tinggal pada malam ini, di suatu lembah di sekelilingku idkhir dan jalil."
صحيح البخاري ٦٦٩٥: حَدَّثَنَا عَبْدَانُ أَخْبَرَنِي أَبِي عَنْ شُعْبَةَ حَدَّثَنَا أَبُو إِسْحَاقَ عَنْ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَنْقُلُ مَعَنَا التُّرَابَ يَوْمَ الْأَحْزَابِ وَلَقَدْ رَأَيْتُهُ وَارَى التُّرَابُ بَيَاضَ بَطْنِهِ يَقُولُ لَوْلَا أَنْتَ مَا اهْتَدَيْنَا نَحْنُ وَلَا تَصَدَّقْنَا وَلَا صَلَّيْنَا فَأَنْزِلَنْ سَكِينَةً عَلَيْنَا إِنَّ الْأُلَى وَرُبَّمَا قَالَ الْمَلَا قَدْ بَغَوْا عَلَيْنَا إِذَا أَرَادُوا فِتْنَةً أَبَيْنَا أَبَيْنَا يَرْفَعُ بِهَا صَوْتَهُ
Shahih Bukhari 6695: Telah menceritakan kepada kami [Abdan] telah mengabarkan kepada kami [Ayahku] dari [Syu'bah] telah menceritakan kepada kami [Abu Ishaq] dari [Albara` bin 'Azib] mengatakan: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersama kami memindahkan tanah pada perang Ahzab, dan aku lihat beliau menimbun tanah yang mengakibatkan kelihatan putih kedua ketiaknya, beliau mengucapkan: "Kalaulah bukan karena Engkau kami tidak dapat petunjuk, tidak pula bersedekah, tidak juga shalat. Maka turunkanlah ketenangan bagi kami, Sesungguhnya sekelompok kaum --atau sepertinya Barra' mengatakan pemuka kaum- telah sewenang-wenang terhadap kami, jika mereka ingin berbuat onar kami mengelak, kami mengelak,,, " sambil beliau tinggikan volume suaranya.